• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH Hukum Tata Negara

N/A
N/A
Mhd Ikramulllah

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH Hukum Tata Negara"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

HUKUM TATA NEGARA

Kajian perspektif hukum indonesia

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar hukum indonesia

Pengampu mata kuliah : M Rudi Syahputra, M.H Disusun Oleh Keompok 3 :

Muhammad Ikramullah Armia Aal Nahdatul Musbar Muhammad Aqil Risa Magfirah

SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM AL – BANNA LHOKSEUMAWE TAHUN 2023/2024

(2)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR BAB I

PENDAHULUAN A. Tujuan

B. Latar Belakang C. Rumusan Masalah

1. Pengertian Hukum Tata Negara 2. Asas Hukum Tata Negara 3. Sumber Hukum Tata Negara 4. Konstitusi dan Konstitualisme

5. Lembaga Negata dan Sistem Pemerintahan Bab II

Pembahasan

1. Pengertian Hukum Tata Negara 2. Asas-asas Hukum Tata Negara

a. Asas Pancasila

b. Asas Kedaulatan Rakyat c .Asas Negara Hukum d.Asas Pembagian Kekuasaan e. Asas Negara Kesatuan 3. Sumber Hukum Tata Negara

a. Konstitusi

b. Peraturan Perundang-undangan c. Hukum Adat Ketatanegaraan d. Konvensi Ketatanegaraan e. Yurisprudensi Ketatanegaraan

f. Hukum Perjanjian Internasional Ketatanegaraan g. Doktrin Ketatanegaraan

4. Konstitusi dan konstitusionalisme

5. Lembaga negara dan sistem pemerintahan DAFTAR PUSTAKA

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah rabbil alamin, Semoga senyum tuhan dan Nabi-Nya selalu menyertai kita hingga waktu kemenangan berjumpa tuhan. Puji Syukur kehadirat Allah atas kasih sayang dan anugerah-Nya kami diberi kemauan dan kemampuan untuk bisa menggarap makalah ini. juga tidak lupa kepada paduka Alam Nabi Muhammad SAW. Semoga ajaran-ajaran dan teladannya menjadikan kami sebagai persona yang dapat menjalankan nilai-nilai kebaikan dan kasih sayang- Nya.

Tidak bosan-bosan kami haturkan terimakasih kepada dosen pembimbing Bapak Muhammad Rudi Syahputra, S.H M.H. yang telah memberikan bimbingan dan arahannya kepada kami, sehingga kami bisa mencapai hasil dititik ini. Juga kepada rekan-rekanita mahasiswa yang saya banggakan, yang ikut andil membersamai dan membantu dengan sukarela atas permasalahan yang kami hadapi, semoga atas bantuan dan arahan dosen pembimbing dan rekan-rekanita semuanya, dapat menjadikan pahala investasi kebaikan diakhirat kelak nanti.

Kami sebagai penulis dengan sangat, memohon maaf atas kekeliruan dan keteledoran kami jikalau dalam karya ilmiah ini terdapat hal-hal yang dianggap kurang maksimal ataupun kurang berkenan, baik dalam penjelasan maupun narasi yang kurang baik. Dengan segala kelapangan hati para pembaca, semoga bisa memaklumi dan memahami atas ketidakmasimalan karya makalah ini.

Lhokseumawe,25 Oktober 2023

(4)

BAB I

PENDAHULUAN A. Tujuan

Makalah ini dibuat agar dapat menambah referensi kepada pembaca untuk memahami dan mempelajari topik mengenai Hukum Tata Negara.

B. Latar Belakang

Hukum adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat norma-norma dan aturan- aturan yang mengatur tingkah laku manusia.Ada pula yang menyebutkan hukum merupakan aturan yang tertulis maupun tidak tertulis yang dapat mengatur masyarakat dan dikenai sanksi jika melanggarnya.

Dengan adanya hukum,tingkat kejahatan akan berkurang.Pemegang kekuasaan tidak dapat berlaku sewenang-wenang karena telah dibatasi oleh hukum.Selain itu hukum membantu untuk melindungi hak dan kewajiban setiap warga negara.Maka dari itu negara harus memiliki sistem hukum yang tepat.

Ketika hukum ditegakkan, maka perkara akan diselesaikan. Dalam penyelesaiannya perlu melalui proses pengadilan yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Hakikatnya, tujuan hukum yaitu universal dengan terwujudnya ketentraman, ketertiban dan kesejahteraan masyarakat.

Hukum juga memiliki beberapa tujuan. Dengan adanya hukum, kemakmuran masyarakat akan terjamin. Pergaulan masyarakat akan lebih tertata dan menjadi petunjuk atau pedoman dalam menghadapi keputusan negara. Hukum juga digunakan sebagai sarana mewujudkan keadilan sosial dan sebagai penegak pembangunan.Semua hukum yang berlaku di negara manapun pasti memiliki unsur tersendiri.Dengan begitu,hukum yang berlaku dapat diakui oleh warga negara tersebut.

Hukum memiliki banyak cabang antara lain hukum administrasi negara,hukum internasional dan hukum tata negara,hukum tata negara juga merupakan sebuah hukum yang wajib kita ketahui tentang apa-apa saja yang harus dibahas dalam hukum tata negara ini,oleh karena itu tujuan saya membuat atau mengangkat hokum tata negara sebagai tema makalah saya adalah untuk bisa menambah wawasan kita tentang apa itu hukum tata negara tersebut.

C. Rumusan Masalah

Beberapa rumusan masalah pada makalah ini mencakup : 1. Pengertian Hukum Tata Negara

2. Asas Hukum Tata Negara 3. Sumber Hukum Tata Negara 4. Konstitusi dan Konstitualisme

(5)

5. Lembaga Negata dan Sistem Pemerintahan

(6)

Bab II Pembahasan

1. Pengertian Hukum Tata Negara

Hukum tata negara adalah bentuk hukum yang mendefinisikan hubungan antara berbagai lembaga di dalam suatu negara, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Tidak semua negara bangsa memiliki konstitusi, walaupun semua negara semacam itu memiliki jus commune, atau hukum tanah air yang berisi sejumlah peraturan imperatif dan konsensus. Peraturan tersebut meliputi hukum adat, konvensi, hukum statuta, hukum hakim, atau peraturan dan norma internasional. Hukum tata negara juga merupakan cabang hukum yang mengatur tentang norma dan prinsip hukum yang tertulis dalam praktek kenegaraan.

Hukum tata negara mengatur hal-hal berhubungan kenegaraan seperti bentuk-bentuk dan susunan negara, tugas-tugas negara, perlengkapan negara, serta hubungan alat perlengkapan negara tersebut. Selain pengertian secara umum, ada pula pengertian menurut para ahli.Salah satu ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian hukum tata negara adalah Van der Pot, dimana ia mengatakan bahwa hukum tata negara adalah peraturan-peraturan yang menentukan badan-badan yang diperlukan serta wewenang masing-masing, hubungannya satu dengan yang lain dan hubungan dengan individu yang lain. Selain Van der Pot ahli lain yang mengemukakan pendapatnya adalah Scholten.Hampir mirip dengan Van der Pot, ia mengatakan bahwa hukum tata negara adalah hukum yang mengatur organisasi dari pada Negara.Kesimpulannya, menurut Scholten bahwa dalam organisasi negara itu telah dicakup bagaimana kedudukan organorgan dalam negara itu, hubungan, hak dan kewajiban, serta tugasnya masingmasing.pendapat dari ahli yang terakhir sebelum kita sampai pada contoh hukum tata negara adalah pendapat menurut Apeldoorn.Menurutnya Hukum tata negara dalam arti sempit yang sama artinya dengan istilah hukum tata negara dalam arti sempit,adalah untuk membedakannya dengan hukum negara dalam arti luas, yang meliputi hukum tata negara dan hukum administrasi negara itu sendiri.

Dengan adanya pengetian bahwa hukum tata negara mengatur tentang bentukbentuk dan susunan negara, dan sebagainya.Maka jika kita melihat di Indonesia ada banyak lembaga- lembaga seperti Presiden, DPR, DPD, dan sebagainya maka itulah salah satu contoh dari hal yang diatur dalam hukum tata negara.Selain itu dalam hukum tata negara juga diatur hubungan pemerintah pusat dan daerah.Kurang lebih seperti itulah gambaran contoh hal yang diatur dalam hukum tata negara.

2. Asas-asas Hukum Tata Negara a. Asas Pancasila

Asas pancasila adalah sumber hukum materil karena itu setiap pengaturan isi peraturan perundangan tidak boleh bertentangan pada Pancasila dan bila terjadi maka peraturan tersebut harus segera dicabut. Pancasila sebagai asas Hukum Tata Negara bisa dilihat dari: Asas Ketuhanan Yang Maha Esa (Sila Ke-1). Asas Prikemanusiaan (Sila Ke-2). Asas Kebangsaan (Sila Ke-3). Asas Kedaulatan Rakyat (Sila Ke-4) Asas keadilan (Sila Ke-5)

(7)

b. Asas Kedaulatan Rakyat

Dalam Hukum Tata Negara pengertian kedaulatan bisa relatif, maksudnya bahwa kedaulatan itu tidak hanya dikenal pada negara-negara yang memiliki kekuasaan penuh keluar dan kedalam tapi juga dapat dikenakan kepada negara-negara yang berhubungan pada sebuah perjanjian yang berbentuk traktat atau dalam bentuk konfederasi atau federasi.kedaulatan tersebut tidak terpecah-pecah karena dalam suatu negara hanya ada satu kekuassan yang teringgi.

Kedaulatan rakyat adalah bahwa rakyatlah yang memiliki wewenang yang tertinggi yang menentukan segala wewenang dalam negara kedaulatan rakyat diwakilkan pada MPR, kekuasaan majelis itu nyata dan ditentukan oleh UUD tapi oleh karena majelis merupakan sebuah badan yang besar dan lamban sifatnya maka ia menyerahkan lagi kepada badan- badan yang ada dibawahnya.

c .Asas Negara Hukum

Yang dimaksud dengan Negara Hukum adalah Negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan pada warga Negaranya. Keadilan adalah syarat bagi tercapainya kebahagiaan hidup untuk warga negaranya, dan sebagai dasar dari pada keadilan perlu di ajarkan rasa susila pada setiap manusia supaya dia menjadi warga Negara yang baik. Demikian pula peraturan hukum yang sebenarnya hanya ada bila peraturan hukum itu mencerminkan keadilan bagi pergaulan hidup antar warga negaranya.

d.Asas Pembagian Kekuasaan

Pengertian pembagian kekuasaan beda dari pengertian pemisahan kekuasaan. Pemisahan kekuasaan artinya bahwa kekuasaan Negara itu terpisah-pisah dalam beberapa bagian, baik mengenai orangnya ataupun fungsinya. Kenyataan menunujukan bahwa sebuah pemisahan kekuasaan murni tidak bisa dilaksanakan. Karena itu pilihan jatuh kepada istilah pembagian kekuasaan yang artinya bahwa kekuasaan itu dibagi-bagi dalam beberapa bagian, namun tidak dipisahkan. Hal membawa konsekuensi bahwa di antara bagian-bagian tersebut dimungkinkan adanya kerjasama.

e. Asas Negara Kesatuan

Salah satu cara untuk menjaga keutuhan negara ini yakni dengan membentuk hukum tata negara yang bisa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini. Terkandung dalam UUD 1945, pasal 1 ayat (1) sudah ditegaskan bahwa Indonesia merupakan suatu negara kesatuan yang berbentuk republik. Setiap hukum tata negara yang hendak dibentuk harus memperhatikan pada hal ini.

Tidak dibenarkan adanya materi di dalam hukum tata negara yang mempunyai peluang untuk memecah belah bangsa ini. Oleh sebab itu, salah satu tahapan kebijakan publik adalah menguji kebijakan publik, semata untuk mencegah supaya kebijakan publik tersebut berpotensi menjadi penyebab konflik sosial

(8)

3. Sumber Hukum Tata Negara a. Konstitusi

Menurut Jimly Asshiddiqie, konstitusi adalah hukum dasar, norma dasar, dan sekaligus paling tinggi kedudukannya dalam sistem bernegara (hal. 200). Konstitusi sendiri terbagi menjadi dua, yaitu konstitusi dalam arti tertulis dan konstitusi tidak tertulis.

 Konstitusi tertulis

Konstitusi tertulis adalah konstitusi dalam arti sempit, yang biasa dikenal sebagai undang- undang dasar. Di Indonesia, UUD 1945 merupakan sumber hukum dasar tertulis yang mengatur persoalan kenegaraan sekaligus landasan hukum bagi ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam peraturan di bawahnya.

 Konstitusi tidak tertulis

Konstitusi tidak tertulis adalah konstitusi dalam arti luas, yang hidup dalam kesadaran hukum dan praktik penyelenggaraan negara yang diidealkan

b. Peraturan Perundang-undangan

Peraturan perundang-undangan menurut Jimly Asshiddiqie, adalah peraturan tertulis yang berisi norma-norma hukum yang mengikat untuk umum, ditetapkan oleh legislator dan regulator atau lembaga pelaksana undang-undang yang memiliki kewenangan delegasi dari undang-undang untuk menetapkan peraturan tertentu.

Adapun menurut Ni’matul Huda, peraturan perundang-undangan (atau disebut juga sebagai perundang-undangan) adalah hukum tertulis yang dibentuk dengan cara-cara tertentu oleh pejabat yang berwenang dan dituangkan dalam bentuk tertulis

c. Hukum Adat Ketatanegaraan

Hukum adat ketatanegaraan adalah hukum asli bangsa Indonesia di bidang ketatanegaraan adat. Contoh: ketentuan mengenai swapraja, persekutuan-persekutuan hukum kenegaraan asli seperti desa, gampong, dan mengenai peradilan agama.

d. Konvensi Ketatanegaraan

Menurut Bagir Manan, konvensi atau (hukum) kebiasaan ketatanegaraan adalah hukum yang tumbuh dalam praktik penyelenggaraan negara untuk melengkapi, menyempurnakan, dan menghidupkan atau mendinamisasi kaidah-kaidah hukum perundang-undangan atau hukum adat ketatanegaraan.

e. Yurisprudensi Ketatanegaraan

Yurisprudensi adalah kumpulan putusan-putusan pengadilan mengenai persoalan ketatanegaraan, yang setelah disusun secara teratur memberikan kesimpulan adanya ketentuan hukum tertentu yang ditemukan atau dikembangkan oleh badan peradilan.

(9)

Meskipun di Indonesia, putusan pengadilan tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat, namun yurisprudensi mempunyai kekuatan yang cukup meyakinkan.

f. Hukum Perjanjian Internasional Ketatanegaraan

Hukum perjanjian internasional ketatanegaraan terdiri dari traktat (treaty) yang telah diratifikasi, perjanjian internasional yang diadakan pemerintah atau lembaga eksekutif (executive agreement) dengan pemerintah lain yang tidak memerlukan ratifikasi, yang menentukan segi hukum ketatanegaraan bagi masing-masing negara yang terikat di dalamnya, dapat menjadi sumber hukum formal tata negara.

g. Doktrin Ketatanegaraan

Doktrin ketatanegaraan adalah ajaran-ajaran tentang hukum tata negara yang ditemukan dan dikembangkan dalam dunia ilmu pengetahuan sebagai hasil penyelidikan dan pemikiran seksama berdasarkan logika formal yang berlaku.

Pendapat para sarjana hukum terkemuka atau doktrin merupakan sumber tambahan yang cukup penting, karena meskipun bukan sumber hukum langsung, namun doktrin membantu hakim dalam mengambil keputusan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sumber hukum tata negara Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu pertama, sumber hukum tata negara materiil yang terdiri dari Pancasila, dasar dan pandangan hidup bernegara, serta kekuatan-kekuatan politik yang berpengaruh pada saat dirumuskannya kaidah hukum tata negara. Kedua, sumber hukum tata negara formil yang terdiri dari konstitusi, peraturan perundang-undangan, hukum adat ketatanegaraan, konvensi ketatanegaraan, yurisprudensi ketatanegaraan, hukum perjanjian internasional ketatanegaraan dan doktrin ketatanegaraan.

4. Konstitusi dan konstitusionalisme

Konstitusi dan konstitusionalisme adalah dua konsep yang berkaitan erat dalam sistem tata negara suatu negara. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai konstitusi dan konstitusionalisme:

Konstitusi adalah dokumen atau undang-undang dasar yang mengatur struktur pemerintahan, hak dan kewajiban warga negara, serta prinsip-prinsip dasar negara. Konstitusi merupakan sumber hukum utama dalam sistem tata negara suatu Negara.

Konstitusionalisme adalah paham atau semangat yang mengedepankan pembatasan kekuasaan dan jaminan hak rakyat melalui konstitusi. Konstitusionalisme mengatur pelaksanaan rule of law dalam hubungan individu dengan pemerintah. Konstitusionalisme menghadirkan situasi yang dapat memupuk rasa aman, karena adanya pembatasan terhadap wewenang pemerintah yang telah ditentukan terlebih dahulu

Dalam sistem tata negara Indonesia, konstitusi dan konstitusionalisme memiliki peran yang penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan negara. Konstitusi Indonesia yang berlaku saat ini adalah Undang-Undang Dasar 1945, yang mengatur struktur pemerintahan, hak dan kewajiban warga negara, serta prinsip-prinsip dasar Negara. Sementara itu, paham

(10)

konstitusionalisme di Indonesia mengacu pada pembatasan kekuasaan dan jaminan hak rakyat melalui konstitusi

5. Lembaga negara dan sistem pemerintahan

Lembaga negara dan sistem pemerintahan adalah dua hal yang saling terkait dalam sistem tata negara suatu negara. Berikut adalah beberapa informasi mengenai lembaga negara dan sistem pemerintahan di Indonesia:

 Lembaga negara dalam sistem politik Indonesia meliputi empat institusi pokok, yaitu eksekutif, birokratif, legislatif, dan yudikatif. Selain itu, terdapat lembaga lain atau unsur lain seperti parlemen, pemilu, dan dewan menteri.

Dalam sistem pemerintahan negara republik, presiden adalah kepala negara dan berkewajiban membentuk departemen-departemen yang akan melaksanakan kekuasaan eksekutif dan melaksanakan undang-undang. Setiap departemen akan dipimpin oleh seorang menteri.

Sistem pemerintahan Indonesia saat ini menganut sistem pemerintahan presidensial, dimana adanya pemisahan kekuasaan yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif yang berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945

Lembaga negara yang berada di tingkat pusat yang pembentukannya diatur dan ditentukan oleh UUD 1945 meliputi Majelis Permusyawaratn Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi (MK), dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Sistem pemerintahan suatu negara berbeda dengan sistem pemerintahan yang dijalankan di negara lain. Namun, terdapat juga beberapa persamaan antar sistem pemerintahan negara itu

 Dalam sistem tata negara Indonesia, lembaga negara dan sistem pemerintahan memiliki peran yang penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan negara. Lembaga negara dan sistem pemerintahan yang baik dan efektif dapat membantu menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan mewujudkan tujuan penyelenggaraan negara.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Hans Kelsen, General Theory of Law and State, Russel & Russel, New York, 1961, hlm. 258 8 Hans Nawiasky, Allgemeine Rechtslehre als System der rechtlichen Grundbegriffe, dalam Maria Farida Indrati, Ilmu Perundang-undangan, hlm. 45

Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Konstitusionalisme di Indonesia, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta, 2010

Jimly Asshiddiqie, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Jilid I, Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI, 2006, hal. 202

K.C. Where, Konstitusi-konstitusi Modern, Pustaka Eureka, Surabaya, 2005, hlm. 26 14 Sri Soemantri, Prosedur dan Sistem Perubahan Konstitusi, Penerbit Alumni, Bandung, 2006, hlm. 87-88

Ni’matul Huda, Hukum Tata Negara Indonesia, Edisi Revisi, Jakarta: Rajawali Press, 2012, hal.

33- 37

Suntana, I. (2011). Pemikiran ketatanegaraan islam. Bandung; Pustaka Setia

Referensi

Dokumen terkait

Science Research Assistant Contractual P20,383.20/mo SG 9 Qualification: • Must be a graduate of bachelor's degree in any course; • Experience in a government office is an

2100-2109; 2020-2121 Fax: 632 837-6154 Republic of the Philippines Department of Science and Technology PHILIPPINE COUNCIL FOR INDUSTRY, ENERGY AND EMERGING TECHNOLOGY RESEARCH