KIMIA TERAPAN
“ILMU KIMIA SEBAGAI ILMU DASAR”
Disusun Oleh :
Meylisa Gintan Putri (23075083)
Dosen pengampu : Ranggi Rahumul Insan SP., M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG TAHUN
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat dan karunian-Nya. Sholawat dan salam kita kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW. Yang menjadi suri tauladan bagi kita semua, sehingga kita berada di alam yang luas dengan ilmu pengetahuannya seperti yang kita dapatkan pada saat sekarang ini.
Pada makalah ini saya sebagai penulis akan menjelaskan tentang "Ilmu Kimia Sebagai Ilmu Dasar" . Dengan kesabaran dan semangat serta kegigihan dari hati yang sangat dalam kami dapat menyelesaikan makalah ini. Karena itu penulis juga mengucapkan terimakasih ke beberapa pihak yang sangat membantu dalam menyelesaikan makalah ini,yaitu :
Orang tua yang senantiasa mendo'akan baik dalam suka maupun duka.
Bapak Ranggi Rahumul Insan SP., M.Si sebagai dosen pengampu mata kuliah Kimia Terapan
Makalah ini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak lagi yang harus perlu di perbaiki dan revisi. Oleh karena itu saya mengarapkan kritik dan saran serta masukan dari pembaca sekalian agar makalah ini dapat menjadi lebih sempurna dan dapat di manfaatkan oleh saya selaku penulis,dan oleh siapapun yang memerlukan dan membaca makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………..….…….I DAFTAR ISI………..….II
BAB I………..………..…1
PENDAHULUAN ………..………..…..1
A. LATAR BELAKANG MASALAH……….……….…1
B. TUJUAN PENULISAN………..……….………..1
BAB II………..……….…...2
A. PENGERTIAN ILMU KIMIA……….…2
B. DEFINISI ILMU KIMIA………...3
C. MANFAAT ILMU KIMIA………...………...……….…3
D. KOMPONEN ILMU KIMIA………...………...….…..………..4
E. PEMANFAATAN ILMU KIMIA DIBIDANG TATA BOGA………...………..5
BAB III………..………..………5
A. KESIMPULAN………..………..……..5
DAFTAR RUJUKAN………..………..….…6
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari materi dan energi dari segi sifat-sifat reaksi, struktur, komposisi, dan perubahan energi yang menyertai reaksi. Ilmu kimia ini juga
mempelajari dan membahas tentang tentang struktur, susunan, sifat, perubahan materi, serta energi yang menyertainya. Lingkup pembelajaran kimia tidak hanya terbatas pada penggunaan ataupun penurunan rumus saja, melainkan merupakan produk dari sekumpulan fakta, teori, dan prinsip. Kimia juga menjelaskan suatu materi yang meliputi sifat-sifatnya, perubahan yang dialaminya, dan perubahan energi yang menyertai proses tersebut. Jadi, ilmu kimia merupakan cabang ilmu sains yang mempelajari tentang komposisi dan sifat dari suatu materi, serta perubahan energi yang menyertai materi tersebut. Kimia juga dianggap sebagai pusat dari ilmu sains.
Ilmu kimia seringkali berkaitan dengan sifat abstrak dari konsep-konsep dalam kimia.
Beberapa konsep tidak dapat dijelaskan tanpa menggunakan analogi atau model, sehingga
dibutuhkan daya nalar yang tinggi dalam mempelajarinya. Selain itu, kimia juga merupakan ilmu yang menjelaskan suatu materi yang meliputi sifat-sifatnya, perubahan yang dialaminya, dan perubahan energi yang menyertai proses tersebut. Ilmu kimia juga memiliki kedudukan yang sangat penting dalam menumbuhkembangkan kemampuanmenjelaskan secara mikro (molekuler) terhadap fenomena makro. Kemampuan ini memberikan konstribusi yang penting dan berarti terhadap pengembangan ilmu-ilmu lainnya.
B. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah;
1. Mengetahui dan dapat memahami apa pengertian ilmu kimia 2. Mengetahui definisi ilmu kimia
3. Mengetahui apasaja manfaat dari ilmu kimia 4. Apasaja komponen ilmu kimia
5. Mengetahui apasaja pemanfaatan ilmu kimia di bidang tata boga
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Ilmu Kimia
Ilmu kimia adalah bagian ilmu pengetahuan alam, mempelajari komposisi, struktur zat kimia, dan perubahan-perubahan yang dialami materi dalam proses-proses alamiah maupun dalam eksperimen yang direncanakan. Komposisi (susunan) zat menyatakan perbandingan unsur membentuk zat itu. Contohnya air dan etanol. Di dalam satu molekul air terdapat dua atom hidrogen dan satu atom oksigen, sedangkan dalam molekul etanol terdapat dua atom karbon, enam atom hidrogen dan satu atom oksigen. Dengan demikian, rumus senyawa air dan etanol adalah H2O dan C2H5OH.
Perubahan-perubahan suatu zat kimia sering mengalami perubahan baik secara alami maupun perlakuan manusia. Zat diidentifikasi dari sifat-sifatnya dan dari susunannya. Warna, titik leleh, titik didih, viskositas, kerapatan, kalor jenis dan kekerasan merupakan sifat-sifat fisika.
Sifat fisika suatu keadaan dimana tidak mengakibatkan pembentukan zat baru/tanpa mengubah susunan atau identitas suatu zat. Sebagai contoh, kita dapat mengukur titik leleh es dengan memanaskan es balok dan mencatat suhunya ketika es berubah menjadi air. Air berbeda dengan es hanya dari penampilannya dan tidak dari susunannya, sehingga perubahan itu merupakan perubahan fisika; kita dapat membekukan air untuk memperoleh esnya kembali.
Sifat kimia adalah kecendrungan dari suatu zat untuk mengalami perubahan kimia.
Misalnya, sifat kimia dari air adalah akan bereaksi secara hebat dengan natrium dan akan menghasilkan gas hidrogen dan suatu zat yang disebut natrium hidroksida. Apabila kita
perhatikan sifat kimia ini, maka terlihat bahwa air dan natriumnya mengalami perubahan disebut perubahan kimia dan menghasilkan zat. Setelah kita perhatikan sifat kimia ini, air dan
natriumnya hilang diganti oleh zat lain.
B. Definisi Ilmu Kimia
Kimia adalah cabang dari ilmu fisik yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi. Ilmu kimia meliputi topik-topik seperti sifat-sifat atom, cara atom membentuk ikatan kimia untuk menghasilkan senyawa kimia, interaksi zat-zat melalui gaya
antarmolekul yang menghasilkan sifat-sifat umum dari materi, dan interaksi antar zat melalui reaksi kimia untuk membentuk zat-zat yang berbeda.Kimia kadang-kadang disebut sebagai ilmu pengetahuan pusat karena menjembatani ilmu-ilmu pengetahuan alam, termasuk fisika, geologi, dan biologi. Ilmu Kimia, berasal dari bahasa Arab, yaitu al-kimia yang berarti perubahan materi, oleh ilmuwan Arab Jabir bin Hayyan(700-778M). Dari kata al-kimia diatas, dapat disimpulkan secara singkat bahwa ilmu kimia berarti: ilmu yang mempelajari rekayasa materi, yaitu
mengubah materi menjadi materi lain. Secara lengkapnya, Kimia merupakan suatu bagian dari ilmu pengetahuan alam, yang mempelajari materi mengenai struktur dan sifat materi (zat), perubahan materi (zat) dan energi yang turut serta dalam perubahan suatu zat atau materi.
Secara epistimologi bahasa, definisi dari ilmu kimia yang besal dari kata bahasa arab
“alkemi” yang bermakna seni menyepuh logam dan mineral. Jadi ilmu kimia ini merupakan ilmu yang telah dikembangkan di daerah arab kuno jauh sebelum peradaban di eropa menjadi maju.
Akar kimia dapat ditelusuri ke fenomena pembakaran atau api. Api sebagai kekuatan mistik yan dapat mengubah suatu zat menjadi zat lain. Setelah emas ditemukan dan menjadi sebuah logam mulia, banyak orang yang tertarik untuk menemukan metode yang dapat mengubah zat lain menjadi emas. Hal ini menciptakan protosains yang disebut Alkimia.
Alkemis menemukan banyak proses kimia yang mengarah pada pengembangan kimia modern. Selama sejarah, alkemis terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan
Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan mengembangkan lebih sistematis dan ilmiah. Para alkemis pertama yang Dianggap menerapkan metode ilmiah untuk membedakan antara alkimia dan kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (1627-1691).
1901 Memberikan gambaran yang baik dari penemuan kimia selama 100 tahun terakhir. Pada bagian awal abad ke-20, mengungkapkan sifat mekanika kuantum atom dan subatom mulai menjelaskan sifat fisik ikatan kimia. Pada abad ke-20 pertengahan, kimia telah berkembang dan mampu memahami aspek biologi yang meluas ke bidang biokimia.
C. Manfaat Ilmu Kimia
Ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
Kita dapat menemukan kimia dalam makanan, udara, bahan kimia pembersih, emosi kita, dan
secara harfiah setiap objek yang dapat kita dengar, lihat, cium, cicipi, dan sentuh melibatkan kimia dan beragam contoh bahan kimia (materi). Oleh sebab itu, tidak herang jika kemudian ilmu kimia sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari.
Ilmu kimia penting karena kimia ada di mana-mana yaitu di dunia sekitar kita. Baik dari makanan apa yang dikonsumsi, pakaian apa yang dipakai, air apa yang diminum, obat-obatan, udara, pembersih ruangan, dan lain sebagainya. Sehingga tak heran jika kimia disebut sebagai ilmu pengetahuan sentral. Hal ini karena ilmu kimia menghubungkan antara ilmu yang satu dengan ilmu yang lain, misalnya biologi, geologi, fisika, dan bahkan ilmu lingkungan. Tak hanya itu, berikut ini beberapa manfaat atau alasan mengapa kimia penting untuk dipelajari oleh manusia. Memahami dasar kimia membantu manusia dapat memahami label produk. Memahami ilmu kimia dapat membantu manusia memahami dunia sekitar.
Misalnya mengapa hujan terjadi, bagaimana keju dibuat, bagaimana cara membuat sabun, bagaimana sabun bisa membersihkan tubuh dari bakteri, dan lain sebagainya. Pertanyaan tersebut dapat terjawab ketika menerapkan ilmu kimia. Kimia adalah dasar memasak, sehingga ketika ilmu kimia diterapkan, maka terjadi reaksi kimia yang terlibat dalam pembuatan barang baik yang dipanggang naik atau dapat menetralisir keasaman, sehingga kemungkinan menjadi juru masak akan lebih besar. Ilmu kimia dapat membantu seseorang untuk membuat keputusan yang tepat, bagaimana produk tersebut bekerja, apakah itu scam dan lain sebagainya. Sehingga manusia dapat mengerti bagaimana karya kimia dapat membedakan suatu hal yang masuk akal dari fiksi murni. Ilmu kimia dapat mengajarkan keterampilan yang berguna, karena ilmu kimia artinya belajar bagaimana bersikap objektif dan bagaimana sesuatu hal memiliki alasan untuk dapat memecahkan suatu masalah.Ilmu kimia dapat membantu kita untuk memahami kejadian terkini, termasuk mengapa harga bahan baku minyak (BBM) naik, mengapa polusi terus bertambah, bagaimana kemajuan teknologi, dan lain sebagainya. Ilmu kimia mengajarkan keterampilan yang berguna yang bersikap objektif dan bagaimana pemecahan masalahnya. Ilmu kimia dapat membuka pilihan karir di bidang kimia, dan memungkinkan juga mendapat pekerjaan lain di luar bidang kimia yang mana ilmu kimia tersebut akan sangat membantu kedepannya, misalnya di penjualan barang, transportasi, seni, industri makanan, dan lain sebagainya.
D. Komponen Ilmu Kimia
Ilmu kimia memiliki tiga komponen utama, yaitu produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah;
1. Produk Ilmiah
Produk ilmiah dalam ilmu kimia merujuk pada hasil penelitian atau penemuan yang didapatkan melalui metode ilmiah. Ini bisa berupa publikasi ilmiah, makalah, jurnal, atau presentasi yang berisi informasi baru atau pengetahuan yang telah diverifikasi dan diuji secara ilmiah. Produk ilmiah ini berfungsi untuk berbagi pengetahuan dan memperluas pemahaman kita tentang kimia.
Mereka juga dapat menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut atau aplikasi praktis dalam berbagai bidang.
2. Proses Ilmiah
Proses ilmiah merupakan langkah-langkah yang diikuti dalam melakukan penelitian ilmiah.
Proses ini melibatkan pengamatan, perumusan hipotesis, perancangan percobaan, pengumpulan data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Proses ilmiah memungkinkan ilmuwan untuk menguji hipotesis dan mendapatkan bukti yang dapat mendukung atau menolak hipotesis tersebut. Ini adalah metode yang sistematis dan terstruktur untuk menjawab pertanyaan ilmiah dan memperoleh pengetahuan baru.
3. Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah merujuk pada sikap mental dan etika yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan.
Sikap ilmiah meliputi keterbukaan, objektivitas, skeptisisme, dan kejujuran. Seorang ilmuwan harus terbuka terhadap ide-ide baru, objektif dalam mengumpulkan dan menganalisis data, skeptis dalam mengevaluasi klaim atau hasil penelitian, dan jujur dalam melaporkan hasil penelitian. Sikap ilmiah juga melibatkan kerja sama, keingintahuan, ketekunan, dan kemampuan untuk menerima kritik dan belajar dari kegagalan.
D. Pemanfaatan Ilmu Kimia Dibidang Tata Boga
Pemanfaatan ilmu kimia dalam bidang tata boga atau kuliner sangat penting dan beragam, Berupa;
1. Pengembangan Rasa dan Aroma
Ilmu kimia digunakan dalam pengembangan rasa dan aroma makanan. Melalui pemahaman tentang senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam bahan makanan, ilmuwan dapat menciptakan kombinasi rasa dan aroma yang unik. Misalnya, melalui reaksi Maillard, yang melibatkan interaksi antara gula dan asam amino dalam makanan, dapat menghasilkan rasa karamel atau rasa panggang yang khas.
2. Reaksi Kimia dalam Memasak
Banyak reaksi kimia yang terjadi saat memasak, seperti reaksi karamelisasi, reaksi Maillard, dan fermentasi. Pengetahuan tentang reaksi kimia ini membantu dalam memahami proses memasak dan menciptakan cita rasa yang diinginkan.
3. Pengawetan Makanan
Kimia juga digunakan dalam pengawetan makanan untuk memperpanjang umur simpan dan mencegah kerusakan mikroorganisme. Penggunaan bahan pengawet seperti garam, gula, asam sitrat, atau bahan kimia lainnya dapat membantu mencegah pertumbuhan bakteri atau jamur yang dapat merusak makanan.
4. Tekstur dan Stabilisasi
Ilmu kimia juga berperan dalam mengontrol tekstur dan stabilitas makanan. Penggunaan bahan pengemulsi, seperti lemak atau protein, dapat membantu menciptakan tekstur yang lembut atau krimi dalam produk seperti kue atau es krim. Selain itu, penggunaan bahan pengental, seperti pati atau agar-agar, dapat membantu mempertahankan tekstur dan stabilitas produk makanan.
5. Analisis dan Keamanan Makanan
Ilmu kimia juga digunakan dalam analisis dan keamanan makanan. Metode analisis kimia, seperti kromatografi atau spektroskopi, digunakan untuk mendeteksi kontaminan atau residu kimia dalam makanan. Pemahaman tentang sifat-sifat kimia bahan makanan juga membantu dalam penanganan dan penyimpanan yang aman serta menghindari risiko keracunan makanan.
6. Penggunaan Bahan Kimia
Bahan kimia seperti bumbu, perisa, pemanis, pengawet, dan pengental sering digunakan dalam industri makanan dan minuman untuk meningkatkan rasa, tekstur, dan daya tahan produk.
BAB III KESIMPULAN
Ilmu kimia adalah cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari komposisi, struktur zat kimia, dan perubahan-perubahan yang dialami materi baik dalam proses alamiah maupun dalam eksperimen yang direncanakan. Komposisi zat dinyatakan melalui rumus senyawa yang menunjukkan perbandingan unsur yang membentuk zat tersebut. Contohnya, air memiliki rumus H2O, yang artinya setiap molekul air terdiri dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen, sedangkan etanol memiliki rumus C2H5OH, yang menunjukkan adanya dua atom karbon, enam atom hidrogen, dan satu atom oksigen dalam setiap molekulnya.
Perubahan zat kimia dapat terjadi baik secara alami maupun karena perlakuan manusia.
Zat diidentifikasi dari sifat-sifatnya dan susunannya. Sifat fisika, seperti warna, titik leleh, titik didih, viskositas, kerapatan, kalor jenis, dan kekerasan, tidak mengakibatkan pembentukan zat baru dan tidak mengubah susunan atau identitas suatu zat. Contoh perubahan fisika adalah perubahan fase dari es menjadi air saat dipanaskan. Meskipun es dan air memiliki sifat fisik yang berbeda, komposisi dan identitas zat tersebut tetap sama.
Sifat kimia mengacu pada kecenderungan suatu zat untuk mengalami perubahan kimia, di mana zat tersebut dapat bereaksi dengan zat lain dan membentuk zat baru. Contohnya, air bereaksi dengan natrium dan menghasilkan gas hidrogen serta natrium hidroksida. Perubahan kimia ini menghasilkan zat baru dan mengubah identitas zat asal. Dengan memahami sifat-sifat fisika dan kimia suatu zat, ilmu kimia memungkinkan kita untuk memahami berbagai proses alamiah dan aplikasinya dalam teknologi dan industri.
DAFTAR RUJUKAN
Bawamenewi. (2019). Implementasi Hak Politik Warga Negara. Warta Dhamawangsa, 61.
Fadillah Okty Myranthika, M. (2020). Modul Pembelajaran Kimia. Surabaya: Modul Kimia.
Ratulani Juwita, M. (2017). Kimia Dasar. Sumatera Barat: STIKIP PGRI.