• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pendidikan Islam

N/A
N/A
DEWI YULIANA 2021

Academic year: 2024

Membagikan "Makalah Pendidikan Islam"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

MAKALAH PENDIDIK

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam Dosen Pengampu : Dr. Maftuhah, M.A

Disusun oleh : Kelompok 4

1. An Nabilla NurJannah (11210161000027) 2. Fauzan Irghi Al Makki (11210161000028) 3. Marseilla Ananda Pargita (11210161000048) 4. Dewi Yuliana (11210161000053)

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

2022

(2)

2 KATA PENGANTAR

Puji syukur atas ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Pendidik" ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam.

Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Maftuhah selaku dosen pada Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Tangerang Selatan, 1 April 2022

Penulis

(3)

3

Daftar Isi

BAB I ... 4

PENDAHULUAN ... 4

1.1 Latar Belakang ... 4

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Masalah ... 5

BAB II ... 5

PEMBAHASAN ... 5

2.1 Pengertian Pendidik ... 5

2.2 Peranan Seorang Pendidik ... 6

a) Sebagai Fasilitator... 7

b) Sebagai Pembimbing ... 7

c) Sebagai Motivator ... 7

d) Sebagai Manusia Sumber ... 8

2.3 Syarat Pendidik ... 8

a. Menurut Noeng Muhadjir, syarat pendidik yaitu: ... 8

b. Sedangkan menurut dirto hadi susanto dan dwi siswoyo syarat pendidik yaitu : ... 8

c. Syarat menjadi pendidik yang baik dan berhasil secara umum, meliputi: ... 8

d. Syarat lain untuk menjadi seorang pendidik: ... 9

2.4 Kode Etik Guru ... 10

2.5 Kondisi Pendidik di Indonesia ... 11

BAB III ... 13

PENUTUPAN ... 13

A. Kesimpulan ... 13

DAFTAR PUSTAKA ... 13

(4)

4 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan semakin majunya peradaban di suatu tempat. Majunya peradaban di suatu tempat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang ada pada tempat tersebut. Apabila sumber daya manusia tidak memiliki kualitas yang baik, maka kemungkinan besar pada daerah atau bangsa tersebut akan mengalami keterbelakangan dari segala aspek kehidupan.

Semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi terkadang tidak dibarengi oleh berkembangnya sikap manusia dengan semestinya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini juga dapat menimbulkan berdampak buruk bagi makhluk hidup jika manusia kehilangan jati dirinya sebagai seorang makhluk hidup yang hidup berdampingan dengan makhluk hidup lainnya. Hilangnya tujuan serta makna sebagai seorang manusia di bumi juga akan menurunkan keterkaitannya dengan Tuhannya.

Permasalahan-permasalahan baru yang muncul karena dampak dari berkembangnya dunia ini menyebabkan dibutuhkannya tenaga pendidik untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia yang berkualitas dalam aspek keilmuan, kemanusiaan seperti sikap, watak, dan perilaku, maupun dalam aspek keagamaan. Tujuan dari seorang pendidik tidak hanya akan memberikan ilmu pengetahuan namun juga membentuk akhlak serta membina manusia untuk menjadi manusia yang seutuhnya.

Dalam konteks islami, pendidik akan mengarahkan perkembangan manusia secara alami menjadi perkembangan yang terarah dan tertuju. Tidak hanya akan mengembangkan diri untuk dunia, namun juga berorientasi untuk akhirat sehingga akan terbentuk kesadaran pada diri manusia untuk menjadi pribadi yang lebih baik untuk dirinya maupun orang atau makhluk hidup lain yang ada di sekitarnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pendidik?

2. Bagaimana syarat sebagai seorang pendidik?

3. Bagaimana adab seorang pendidik dalam pembelajaran?

4. Bagaimana kondisi pendidik di Indonesia?

(5)

5 1.3 Tujuan Masalah

1. Menjelaskan pengertian pendidik 2. Menjelaskan syarat pendidik

3. Menjelaskan adab pendidik dalam pembelajaran 4. Menganalisis kondisi pendidik di Indonesia

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pendidik

Gambar 1. Tenaga Pendidik

Pendidikan adalah sebuah media bagi terjadinya transformasi nilai dan ilmu yang berfungsi sebagai pencetus corak kebudayaan dan peradaban manusia. Pendidikan bersinggungan dengan upaya pengembangan dan pembinaan seluruh potensi manusia (ruhaniah dan jasadiya). Tanpa adanya sebuah pendidikan yang cukup, sebuah komunitas akan sangat lambat peningkatan taraf hidupnya. Karena kebodohan dalam melakukan suatu hal umumnya justru akan menimbulkan masalah-masalah baru yang bisa menghambat laju perkembangannya. Karena itulah pendidikan menjadi sebuah kebutuhan pokok(Noor, 2015).

Di dalam Al-Qur`an, manusia telah dibekali tiga potensi dasar selain jasad atau tubuh dan ruh, yaitu pendengaran, penglihatan, dan akal pikiran atau perasaan. Tiga potensi dasar ini adalah alat untuk menerima informasi dari luar dirinya melalui penginderaan (bahasa dan

(6)

6 tulisan). Proses penginderaan ini bagi manusia dimulai sejak Adam as di alam surga untuk menerima pengetahuan dari Tuhan, dan inilah yang disebut pendidikan. Adam As. menerima ilmu dari Tuhan itu menunjukkan bahwa proses dan sejarah pendidikan sudah dimulai sejak manusia pertama yaitu Adam As. (shihab,1996).

Guru disebut juga pendidik dan pengajar, tetapi kita tahu tidak semua pendidik adalah guru, sebab guru adalah suatu jabatan profesional yang pada hakekatnya memerlukan persyaratan keterampilan teknis dan sikap kepribadian tertentu yang semuanya itu dapat diperoleh melalui proses belajar mengajar dan latihan. Seorang pendidik profesional adalah seorang yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap profesional yang mampu dan setia mengembangkan profesinya, menjadi anggota organisasi profesional pendidikan memegang teguh kode etik profesinya, ikut serta di dalam mengomunikasikan usaha pengembangan profesi bekerja sama dengan profesi yang lain (Roestiyah N.K).

pendidik dalam perspektif pendidikan Islam adalah orang yang bertanggungjawab terhadap perkembangan seluruh potensi peserta didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi peserta didik, baik potensi afektif, kognitif, maupun psikomotorik secara seimbang sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam (Ahmad Tafsir 2004)

2.2 Peranan Seorang Pendidik

Gambar 2. Peran Seorang Guru

(7)

7 a) Sebagai Fasilitator

Tugas guru tidak hanya menyampaikan informasi kepada peserta didik, tetapi harus menjadi fasilitator yang bertugas memberikan kemudahan belajar (facilitate of learning) kepada seluruh peserta didik, agar mereka dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan, gembira, penuh semangat, tidak cemas, dan berani mengemukakan pendapat secara terbuka.

Rasa gembira penuh semangat, tidak cemas, dan berani mengemukakan pendapat secara terbuka merupakan modal dasar bagi peserta didik untuk tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang siap beradaptasi, menghadapi berbagai kemungkinan, dan memasuki era globalisasi yang penuh berbagai tantangan (Mulyasa, 2013).

b) Sebagai Pembimbing

Guru bertugas memberikan pengajaran di dalam sekolah (kelas). Seorang guru menyampaikan pelajaran agar murid memahami dengan baik semua pengetahuan yang telah disampaikan. Selain dari itu ia juga berusaha agar terjadi perubahan sikap, keterampilan, kebiasaan, hubungan social, apresiasi, dan sebagainya melalui pengajaran yang diberikannya.

c) Sebagai Motivator

Seorang pendidik berperan sebagai motivator dalam memberikan semangat kepada siswa. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat. Terkait dengan ini maka kegagalan belajar siswa jangan begitu saja mempermasalahkan pihak siswa, sebab mungkin saja guru tidak berhasil dalam memberi motivasi yang mampu membangkitkan semangat dan kegiatan siswa untuk berbuat atau belajar. Jadi tugas guru adalah bagaimana mendorong para siswa agar pada dirinya tumbuh motivasi (Sardiman, 2016).

Dalam memotivasi siswa guru harus mengetahui prinsip dalam memotivasi siswa, yaitu peserta didik akan bekerja keras kalau memiliki minat dan perhatian terhadap pekerjaannya, memberikan tugas yang jelas dan dapat dimengerti, memberikan penghargaan terhadap hasil kerja dan prestasi peserta didik, menggunakan hadiah, hukuman secara efektif dan tepat guna serta memberikan penilaian dengan adil dan transparan (Mulyasa, 2013).

(8)

8 d) Sebagai Manusia Sumber

Dimana guru dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh siswa baik pengetahuan, keterampilan maupun sikap. (Mulyasa, 2013).

2.3 Syarat Pendidik

Gambar 3. Guru Penggerak a. Menurut Noeng Muhadjir, syarat pendidik yaitu:

2. Memiliki pengetahuan lebih

3. Mengimplisitkan nilai dalam pengetahuan

4. Bersedia menularkan pengetahuan beserta nilai pada orang lain.

b. sedangkan menurut dirto hadi susanto dan dwi siswoyo syarat pendidik yaitu : 1. mempunyai perasaan terpanggil dalam menjalankan tugas suci

2. mencintai dan menyayangi peserta didik

3. mempunyai rasa tanggung jawab yang didasari penuh akan tugasnya

c. Syarat menjadi pendidik yang baik dan berhasil secara umum, meliputi:

a. Guru harus berijazah, yang dimaksud ijazah di sini adalah ijazah yang dapat memberi wewenang untuk menjalankan tugas sebagai seorang guru di suatu sekolah tertentu.

b. Guru harus sehat rohani dan jasmani, kesehatan jasmani dan rohani merupakan salah satu syarat penting dalam setiap pekerjaan. Karena, orang tidak akan dapat

(9)

9 melaksanakan tugasnya dengan baik jika ia diserang suatu penyakit. Sebagai seorang guru syarat tersebut merupakan syarat mutlak yang tidak dapat diabaikan. Misalnya saja seorang guru yang sedang terkena penyakit menular tentu saja akan membahayakan bagi peserta didiknya.

c. Guru harus bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berkelakuan baik. Sesuai dengan tujuan pendidikan, yaitu membentuk manusia susila yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa maka sudah selayaknya guru sebagai pendidik harus dapat menjadi contoh dalam melaksanakan ibadah dan berkelakuan baik.

d. Guru haruslah orang yang bertanggung jawab Tugas dan tanggung jawab seorang guru sebagai pendidik, pembelajar, dan pembimbing bagi peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung yang lebih dipercayakan orang tua/wali kepadanya hendaknya dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Selain itu, guru juga bertanggung jawab terhadap keharmonisan perilaku masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.

e. Guru di Indonesia harus berjiwa nasional Bangsa Indonesia terdiri dari beberapa suku bangsa yang mempunyai bahasa dan adat istiadat berlainan. Untuk menanamkan jiwa kebangsaan merupakan tugas utama seorang guru, karena itulah guru harus terlebih dahulu berjiwa nasional.

d. Syarat lain untuk menjadi seorang pendidik:

1. Harus adil dan dapat dipercaya

2. Sabar, rela berkorban, dan menyayangi peserta didiknya.

3. Memiliki kewibawaan dan tanggung jawab akademis.

4. Bersikap baik pada rekan guru, staf di sekolah, dan masyarakat.

5. Harus memiliki wawasan pengetahuan yang luas dan menguasai benar mata pelajaran yang dibinanya.

6. Harus selalu introspeksi diri dan siap menerima kritik dari siapapun.

7. Harus berupaya meningkatkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

(10)

10 2.4 Kode Etik Guru

Gambar 4. Guru Toleran di Tengah Keberagaman

Menurut William Lillie, “etik” adalah ilmu pengetahuan tentang norma/aturan ilmu pengetahuan tentang tingkah laku kehidupan manusia dalam masyarakat, yang mana ilmu pengetahuan tersebut akan menentukan tingkah laku itu benar atau salah, baik atau buruk atau sesuatu yang semacamnya. Maka, guru sebagai tenaga profesional memerlukan pedoman atau kode etik guru agar terhindar dari segala bentuk penyimpangan. Kode etik menjadi pedoman baginya untuk tetap profesional (sesuai dengan tuntutan dan persyaratan profesi).

Terdapat 9 Kode Etik Guru Indonesia yang ditetapkan melalui Keputusan Kongres PGRI pada tahun 2008, yaitu :

1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangun yang berjiwa Pancasila.

2. Guru memiliki kejujuran Profesional dalam menerapkan Kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.

3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan.

4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.

5. Guru memelihara hubungan dengan masyarakat di sekitar sekolahnya maupun masyarakat

(11)

11 yang luas untuk kepentingan pendidikan.

6. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu Profesinya.

7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan lingkungan maupun didalam hubungan keseluruhan.

8. Guru bersama-sama memelihara membina dan meningkatkan mutu Organisasi Guru Profesional sebagai sarana pengabdiannya.

9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan Pemerintah dalam bidang Pendidikan.

2.5 Kondisi Pendidik di Indonesia

Gambar 5. Kontribusi Pendidik

Hasil studi yang penulis lakukan terhadap kurang lebih 60 orang guru di DKI Jakarta, menunjukkan bahwa hampir 75 persen guru tidak mempersiapkan proses pembelajaran dengan baik. (Leonard, 2007)

Hal ini disebabkan oleh gaji guru di Finlandia sangat besar, serta negara dan rakyat Finlandia menempatkan guru sebagai profesi terhormat dan mereka yang menyandang profesi guru

(12)

12 merasa mendapat sebuah prestise dan kebanggaan tersendiri (Chatib, 2014)

Kompetensi Guru dalam Penelitian

Penelitian sebenarnya bukan merupakan barang baru dalam proses pembelajaran, karena pengembangan pembelajaran selalu didahului oleh penelitian, atau dengan kata lain proses pembelajaran yang sedang berlangsung sekarang adalah hasil penelitian yang telah dilakukan di masa lalu. Di Indonesia, kecenderungan yang terjadi adalah guru tidak melakukan penelitian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, menemukan ide-ide metode pembelajaran baru, bahkan alat evaluasi. Guru hanya menunggu hasil penelitian dari kalangan perguruan tinggi, lalu mencoba menerapkan jika dianggap mudah untuk dilakukan dan sebaliknya melupakan jika dianggap menyulitkan dirinya sendiri. Cheruvu (2014: 225) menyatakan, “although there is consensus that teacher research is a useful tool to improve practice on an individual or context-specific level, many teacher educators shy away from or are discouraged from engaging in teacher research.” Kelamahan inilah yang harus diatasi, sehingga nantinya akan muncul guru-guru yang tidak hanya menjadi pendidik, tetapi juga mampu menjadi peneliti (Leonard, 2007)

Kompetensi Guru dalam Penguasaan Bahasa Inggris

Gunawan (2011) mengungkapkan bahwa jumlah publikasi internasional Indonesia sangat rendah, bahkan jumlah publikasi seluruh ilmuwan Indonesia dapat dikalahkan oleh publikasi 1 perguruan tinggi di Malaysia. Mengapa hal ini terjadi? Ada banyak faktor yang mendasarinya, meliputi kompetensi dosen, kualitas referensi, dan yang paling vital menurut penulis adalah kemampuan berbahasa Inggris. Apa hubungannya? Ilmuwan Singapura mampu menulis banyak publikasi internasional, karena secara umum mereka memang menggunakan bahasa Inggris dalam keseharian, dan juga menggunakan referensi bahasa Inggris dalam setiap tulisannya, sedangkan di Indonesia, ilmuwan-ilmuwan Indonesia masih banyak yang menggunakan referensi lokal, sehingga sulit bersaing untuk menulis dalam bahasa Inggris. Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa yang diakui PBB dalam setiap tulisan ilmiah, disamping beberapa bahasa lain seperti bahasa Perancis, Arab, Rusia, dan Cina. (Leonard, 2007)

(13)

13 BAB III

PENUTUPAN A. Kesimpulan

pendidik merupakan seorang yang mengajarkan ilmu kepada orang lain. selain mengajarkan ilmu pendidik harus bisa mengarahkan murid ke arah yang lebih benar.

pendidik bukan hanya pekerjaan yang mudah akan tetapi sebagai pendidik ada beberapa syarat dan adab yang harus di jalankan. pendidik bukan profesi yang populer di indonesia karena gaji sebagai pendidik di indonesia terlalu kecil dibanding pekerjaan lain padahal pendidik merupakan profesi mulia. hal ini menyebabkan kualitas pendidik di indonesia kurang baik.

DAFTAR PUSTAKA

E. Mulyasa. 2013. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Chatib, M. 2014. Gurunya Manusia. Bandung: Mizan Pustaka

Leonard. 2007. Kompetensi Tenaga Pendidik Di Indonesia: Analisis Dampak Rendahnya Kualitas Sdm Guru Dan Solusi Perbaikannya. Jurnal Formatif. 5(3): 192 – 201.

Noeng, M. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Jogja: Rake Sarasin.

Noor, F.A. 2015. Islam Dalam Perspektif Pendidikan. Journal IAIN Kudus. 3(2) : 411 – 432.

Roestiyah N.K. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta Sardiman. 2016. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sumiati, S. 2017. Menjadi Pendidik yang Baik. Jurnal Tarbawi. 2(1) : 81 – 90.

Syafe’i, I. 2015. Tujuan Pendidikan Islam. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam. 6 : 1 - 16

William Lillie. 1996. An Introduction to Ethics. New York : Barnes and Noble.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kerangka itu, dapat diketahui bahwa konsep pendidikan Islam menurut Muhammad Natsir yaitu konsep pendidikan yang memadukan antara pendidikan umum dan

MAKALAH SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM PERADABAN ISLAM PADA MASA MODERN1.

Setelah menguraikan tentang konsep-konsep dari pemikiran Descartes, setidaknya ada beberapa poin pokok yang bisa kita tarik relevansinya bagi ilmu pendidikan agama Islam,

Kepribadian Guru Dalam Pendidikan Agama Islam Menurut Pemikiran Buya Hamka ialah guru harus memahami konsep pendidik sebagai subjek yang dapat diteladani,

MAKALAH PANDANGAN ISLAM TENTANG

Makalah Pokok-pokok Ajaran

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Konsep Islam Terhadap Isu-Isu

Ringkasan makalah konsep ibadah dalam