• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Manajemen Pendidikan Islam

N/A
N/A
Solihin Lihin

Academic year: 2024

Membagikan "Makalah Manajemen Pendidikan Islam"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

“ MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM “

Untuk memenuhi tugas indidvidu pada mata kuliah ilmu pendidikan islam

Dosen Pengampu: Elvi Yeni, S.Pd, M.Si

UIN SUSKA RIAU

Disusun Oleh :

Solihin : (12310714747)

PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

(2)

KATA PENGEANTAR

Puji Syukur penulis ucapkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala, karena dengan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ manajemen Pendidikan Islam” ini dengan baik.

Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur pada matakuliah Ilmu Pendidikan Islam. Selain itu, tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai materi terkait.

Selama penulisan makalah ini, penulis banyak menerima bantuan dan dukungan sehingga dapat menyelesaikan tugas ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Elvi Yenti, S.Pd., M.Si. selaku dosen matakuliah Ilmu Pendidikan Islam, dan juga kepada orangtua penulis tercinta yang selalu memberikan support serta doa, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu, Alhamdulillah.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna karena adanya keterbatasan ilmu yang dimiliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati.

Penulis berharap, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang Memerlukan.

Pekanbaru 20 Maret 2023

Penulis

I

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN...

A Latar belakang...

B Rumusan masalah...

C Tujuan penulisan...

BAB II PEMBAHASAN...

A Penegertian mnajemen...

B Penegertian pendidikan islam...

C Manajemen pendidikan islam...

BAB III PENUTUP...

A Kesimpulan...

B Saran...

DAFTAR PUSTAKA...

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Akhir-akhir ini, manajemen sebagai ilmu begitu popular sehingga banyak kajian yangdifokuskan pada manjemen baik berupa pelatihan, seminar, kuliah, maupun pembukaan programstudi manajemen meliputi manajemen ekonomi, manajemen sumberdaya manusia, manajemen pendidikan, dan sebagainya.Dalam perkembangan selanjutnya, manajemen telah diimplementasikan dalam berbagai persoalan yang bersifat batiniyah, seperti manajemen qalbu.

Awal mulanya, tema manajemen hanya popular dalam dunia perusahaan atau bisnis.Kemudian tema ini digunakan dalam profesi lainnya, termasuk oleh pendidikan dengan beberapamodifikasi dan spesifikasi tertentu lantaran terdapat perbedaan objek.Dalam pandangan ajaranIslam, segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar, tertib, dan teratur.Proses-prosesnya harusdiikuti dengan baik.Sesuatu tidak boleh dilakukan secara asal-asalan (Didin dan Hendri,2003:1).

Mulai dari urusan terkecil seperti mengatur urusan Rumah Tangga sampai dengan urusan terbesar seperti mengatur urusan sebuah negara semua itu

diperlukan pengaturan yang baik, tepat dan terarah dalam bingkai sebuah manajemen agar tujuan yang hendak dicapai bisa diraih dan bias selesai secara efisien dan efektif.

B. Rumusan Masalah

1 Apa pengertian manajemen pendidikan islam?

2 Bagaimana prinsip-prinsip manajemen pendidikan islam?

C.Tujuan Makalah

1. Mengetahui manajemen pendidikan islam

2. Mengetahui prinsip-prinsip manajemen pendidikan islam.

(5)

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Manajemen Pendidikan Islam

Banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli mengenai pendidikan islam,tetapi menurut penulis intinya ada dua, yaitu: pertama, pendidikan islam merupakan aktivitas pendidikan yang di selenggarakan atau didirikan oleh hasrat dan niat untuk mengejewantahkanajaran nilai-nilai islam. Kedua, pendidikan islam adalah sistem pendidikan yang di kembangakan dan di semangati atau di jiwai oleh ajaran dan nilai-nilai islam.1

Manajemen berasal dari kata manage atau managiare, yang berarti melatih kuda dalam melangkahkan kakinya. Mengapa kuda? sebab kuda mempunyai daya kemampuan yang hebat.2 Dalam pengertian manajemen terkandung dua kegiatan, yaitu pikir (mind) dan kegiatan tindaklaku (action). Kedua kegiatan tersebut tampak fungsi-fungsi manajemen seperti planning,organizin, directing, coordinating, controling, dan lain-lain. Sedangkan di lihat dari bahasainggris, katamanajemen merupakan kata kerja to manage yang berarti mengurus, mengatur,melaksanakan dan mengelola.3 yang bersinonom dengan kata to hand yang berarti mengurus, to control yang berarti memeriksa, dan to guide yang berarti memimpin. Jadi, menurut asal katadan leksikal, kata manajemen memiliki arti sebagai pengurusan, pengendalian, memimpin atau membimbing.2

Adapun berbagai macam teori mengenai manajemen yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya:

1. George R. Terry, manajemen adalah sebuah proses yang khas yang terdiri dari beberapa tindakan, perencanaan, pengorganisasian3, menggerakan, dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan

1 Usman Effendi, Asas Manajemen, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hal. 1 2 Malayu S. P.

Hasibuan, Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2009). hal.

13

2. Winda sari, 2012 “Penerapan Fungsi Manajemen Dalam Pengelolaan Pepustakaan” Jurnal Imu Informasi Kepustakaan dan Kearsipan, Volume (1);1, hal. 41

23. Husaini usman, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan edisi 4, cet. 2, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2014). hal. 7

3

(6)

serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan lainnya.

2. Mary Parker Follet, manajemen adalah sebuah seni dalam

menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Dengan kata lain, seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan sebuah perusahaan.

3. Oey Liang Lee, manajemen adalah ilmu dan seni dalam perencanaan, pengoraganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengendalian terhadap sumber daya yang ada unutk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

4. Storner berpendapat bahwa manajemen merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan anggota dengan menggunakan sumber daya yang lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan.4

5. Luther Gulick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk

memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersamasama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.5

a. yang memenuhi unsur edukasi.

b. Penilaian menekankan pada proses dan hasil dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

6 Handoko juga berpendapat bahwa manajemen merupakan sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha dari para anggota guna penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.6

7 Abdurrahman Fathoni mendefinisikan manajemen sebagai proses kegiatan penggerakan sekelompok orang dan menggerakkan segala

4 Malayu Hasibuan, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta : PT Bumi Aksara. 2005). hal.2 6 5 Burhanudin Gesi, dkk, 2019, Manajemen dan Eksekutif, Jurnal Manajemen, Volume (3);2.

Hal. 53 6 Ibid. hal. 54

3

(7)

fasilitas yang tersedia untuk mencapai tujuan tertentu.7 Menurut definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa manajemen adalah suatu ilmu, seni dan proses kegiatan yang dilakukan dalam upaya mencapai tujuan bersama dengan mengelola sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara optimal melaui kerjasama antar anggota organisasi.

B. Pengertian Manajemen Pendidikan Islam

Manajemen pendidikan Islam merupakan aktifitas untuk memobilisasi dan memadukan segala sumber daya pendidikan Islam dalam rangka untuk mencapai tujuan pendidikan Islam yang telah ditetapkan sebelumnya.

Manajemen adalah suatu usaha, merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkordinir serta mengawasi kegiatan dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.

Sedangkan pendidikan yaitu upaya mengembangkan dan menanamkan nilai-nilai bagi anak didik., sehingga nilai-nilai yang terkandung Dalam pendidikan itu menjadi bagian kepribadian anak yang pada gilirannya ia menjadi orang pandai, baik, mampu hidup dan berguna bagi masyarakat.

Adapun pendidikan Islam dapat diartikan sebagai bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam. Setelah mengetahui arti dari manajemen, pendidikan, dan juga pendidikan islam.

Maka, pengertian manajemen pendidikan islam menurut beberapa pakar diantaranya ialah; Sulistyorini menulis bahwa manajemen pendidikan Islam adalah suatu proses penataan/pengelolaan lembaga pendidikan Islam yang melibatkan sumberdaya manusia muslim dan non manusia dalam

menggerakkannya untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien.

7 T. Hani Handoko, Manajemen Edisi 2, (Yogyakarta, BPFE:2018), Hal. 10 9 Ibid, Hal.11

(8)

Sementara itu Mujamil Qomar mengartikan sebagai suatu proses

pengelolaan lembaga pendidikan Islam secara Islami dengan cara menyiasati sumber-sumber balajar dan hal-hal lain yang terkait untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien.16 Berdasarkan uraian di atas maka dapat di definisikan bahwa manajemen pendidikan islam adalah suatu proses pengelolaan lembaga pendidikan islam secara islami dengan cara menyiasati sumber-sumber belajar dan hal-hal lain yang terkait untuk mencapai tujuan pendidikan islam secara efektif dan efisien. Manajemen harus mengutamakan pengelolaan secara Islami, sebab disinilah yang membedakan antara

manajemen Islam dengan menejemen umum.

Tujuan Manajemen Pendidikan Islam Manajemen pendidikan adalah

manajemen yang diterapkan dalam pengembangan pendidikan. Dalam arti ia merupakan seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan Islam untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien. Bisa juga diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya pendidikan Islam untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efesien.

Manajemen pendidikan lebih bersifat umum untuk semua aktifitas

pendidikan pada umumnya, sedangkan manajemen pendidikan lebih khusus lagi mengarah pada manajemen yang diterapkan dalam pengembangan pendidikan Islam. Dalam arti bagaimana menggunakan dan mengelola sumber daya

pendidikan Islam secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pengembangan, kemajuan dan kualitas proses dan hasil pendidikan Islam itu sendiri. Sudah barang tentu aspek manager dan leader yang Islami atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam dan/atau yang berciri khas Islam, harus melekat pada manajemen pendidikan Islam.

Dalam menjalankan setiap kegiatan tentunya dibutuhkan suatu usaha yang efisien dan ekonomis karena alasan tersebut begitu dipegang teguh dalam setiap sistem organisasi. Dengan kata lain tingkat pemborosan atau

penyalahgunaan sangatlah bertolak belakang dengan prinsip-prinsip organisasi.

Dengan mengetahui identitasnya dan juga kebutuhan tentang manajemen tentu

5

(9)

akan dapat menentukan apa tujuan manajemen itu sendiri. Mengingat manajemen sebenarnya adalah alat dari suatu organisasi, maka adanya alat tersebut tentunya memiliki tujuan. Tujuan manajemen pendidikan Islam adalah agar segenap sumber, peralatan ataupun sarana yang ada dalam suatu organisasi tersebut dapat digerakkan sedemikian rupa sehingga dapat menghindarkan sampai tingkat seminimal mungkin segenap pemborosan waktu, tenaga, materil, dan uang guna mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

Tujuan Manajemen Pendidikan Islam adalah menggunakan dan mengelola seumber daya pendidikan Islam secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan, pengembangan, kemajuan dan kualitas proses dan hasil pendidikan Islam itu sendiri. Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan

manajemen pendidikan Islam adalah bahwa segala hal dan proses-proses yang berlangsung dapat benar-benar dikelola dengan baik sehingga proses pendidikan dapat benar-benar terwujud sesuai ajaran Islam dan upaya pencapaian tujuan pendidikan Islam dapat lebih mudah terwujud.

C. Fungsi Manajemen Pendidikan

Membicarakan fungsi manajemen pada lembaga Pendidikan Islam, tentu saja harus berangkat dari fungsi dasar (based) manajemen itu sendiri secara umum. Pada dasarnya fungsi manajemen adalah tugas pokok yang mesti dijalankan oleh

pimpinan dalam organisasi apapun. Sehingga proses manajemen merupakan kesatuan rangkaian kegiatan fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan yang terencana dan terukur.

Lain dari pada itu, fungsi manajemen juga menjadi bagian dalam membentuk proses manajemen. Dalam tataran prakteknya, fungsi manajemen nampak sebagai komponen dari berbagai kegiatan yang berhubungan, saling mempengaruhi dan merupakan suatu kesatuan untuk mencapai tujuan.

Adapun fungsi-fungsi manajemen pendidikan islam antara lain:

1 Perencanaan (Planing) Perencanaan merupakan hal yang paling urgen ketika akan melaksanakan suatu pekerjaan. Apapun bidang

pekerjaannya, pasti membutuhkan suatu perencanaan, baik yang masih

(10)

berbentuk konsep ataupun pemikiran maupun yang sudah dituangkan dalam bentuk kerangka kerja, agar semua kegiatan terarah dan mendapatkan hasil yang optimal.

Oleh sebab itu, perencanaan yang dalam istilah inggris yang optimal 0leh sebab itu, perencanaan dalam istilah iggris futnot. disebut planning, dan dalam istilah arab disebut al Takhthith ( طانتخطي ) menjadi bagian dari fungsi manajemen yang utama. Tak terkecuali juga dalam dunia pendidikan yakni Lembaga Pendidikan Islam, planning menjadi suatu keharusan dan step pertama yang benar-benar harus diperhatikan oleh para pimpinan lembaga pendidikan selaku manajer dan para pengelola pendidikan Islam lainnya.

Sesederhana apapun jenis Lembaga Pendidikan Islam, di dalamnya pasti terdapat suatu perencanaan dari sang pimpinan lembaga tersebut.

Perencanaan dapat dijadikan tolak ukur dari sebuah kesuksesan, bahkan dapat dijadikan media identifikasi terhadap kesalahan-kesalahan dalam menentukan perencanaan pendidikan di lingkungan Lembaga

Pendidikan Islam.

Berkaitan dengan hal ini, Allah telah mewanti-wanti terhadap umatnya yang beriman agar mendesain sebuah rencana yang akan dilakukannya. Hal ini senada dengan apa yang dikemukakan oleh Anderson dan Bowman dalam Prim Masrokan, bahwa perencanaan merupakan proses mempersiapkan seperangkat keputusan bagi perbuatan di masa datang.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perencanaan dibuat sebelum suatu aktivitas atau tindakan dilakukan. Karenanya, perencanaan meliputi kegiatan dalam bentuk menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapainya, berapa lama, apa saja dan berapa orang yang diperlukan, dan berapa jumlah biayanya.

Adapun sejumlah kategori perencanaan (planning) yang mesti diperhatikan dan diketahui oleh seorang manajer dalam mengelola lembaga pendidikan Islam, meliputi beberapa hal yaitu.

7

(11)

a Futnott Perencanaan Fisik (Physical Planning), hal ini berkaitan dengan sifat-sifat, peraturan material gedung dan alat-alat seperti perencanaan kota dan perencanaan regional.

b Perencanaan Fungsional (Functional Planning), hal ini berkaitan dengan fungsi-fungsi atau tugas-tugas seperti planning produksi dan planning permodalan.

c Perencanaan yang dikombinasikan (General Combination Planning), gabungan dan kombinasi unsur-unsur dari tiga perencanaan di atas. Merespon hal di atas, perencanaan pada dasarnya merupakan sebuah persiapan dalam menyusun suatu keputusan berupa langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu.

Dalam kontek pendidikan, berarti persiapan menyusun keputusan tentang masalah atau pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh sejumlah orang dalam rangka membantu orang lain (terutama anak didik) untuk mencapai tujuan pendidikannya.

Karenanya, perencanaan (planning) merupakan hal penting yang hendaknya ada dalam manajemen lembaga pendidikan Islam. Jika keberadaan Lembaga Pendidikan Islam tanpa direncanakan dengan baik, maka lembaga pendidikan Islam selamanya tidak akan maju dan berkualitas. Adapun agar perencanaan menghasilkan rencana yang baik, konsisten, dan realistis maka kegiatan-kegiatan perencanaan perlu

memperhatikan:

a Keadaan sekarang (tidak dimulai dari nol, tetapi dari sumber daya yg ada

b Keberhasilan dan faktor-faktor kritis keberhasilan.

c Kegagalan masa lampau.

d Potensi, tantangan dan kendala yang ada.

(12)

e Kemampuan merubah kelemahan menjadi kekuatan, dan ancaman menjadi peluang, yakni melakukan analisis

(Strength, Weakness, Opportunities, and Threats atau SWOT).

f Mengikut sertakan pihak-pihak terkait.

g Memperhatikan komitmen dan mengkoordinasi pihak- pihak terkait.

h Mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi demokratis, transparan, realistis, legalitas, dan praktis.

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan jika perencanaan menjadi fungsi dasar dari fungsi-fungsi

manajemen yang lain. Oleh karenanya, fungsi perencanaan akan senantiasa meresap ke fungsi manajemen lainnya.

Sebagai salah satu fungsi manajemen, fungsi perencanaan dan fungsi lainnya harus selalu berkaitpaut, saling

bersinergis antara satu dengan yang lainnya.

Oleh sebab itu, setiap aktivitas atau pun kegiatan di lembaga pendidikan Islam yang dilakukan oleh para kepala lembaga (manajer) harus diawali dengan perencanaan yang baik.

Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian (organizing) baru dapat ddilakukan setelah perencanaan (planning) selesai. Pengorganisasian (Organizing) merupakan langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas pokok dan wewenang serta pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan. Pada tahap pengorganisasian ini adalah menetapkan siapa mengerjakan apa.

Futnott Selanjutnya, kita sering mendengar istilah pengorganisasian terkaburkan dengan istilah “organisasi”.

9

(13)

Padahal antara pengorganisasian dengan organisasi pasti berbeda. Dalam istilah organisasi, kita akan menemukan dua pengertian umum. Sementara itu, pengorganisasian lebih berupa pada proses membagi kerja ke dalam tugas-tugas kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang sesuai dengan kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektifitas

pencapaian tujuan organisasi.

Organization berarti hal yang mengatur dan kata kerjanya organizing berasal dari bahasa latin organizare yang mengatur atau menyusun. Dalam Islam, istilah

Organizing lebih dikenal dengan انتنظيم (al-Tanzhim), yang merupakan wadah tentang fungsi setiap orang, yang

menunjukkan hubungan kerja baik secara vertikal maupun horizontal.

Sebuah organisasi dalam manajemen pendidikan Islam akan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan, apabila dijalankan dengan konsisten dengan berpedoman pada prinsip-prinsip yang mendesain perjalanan organisasi yang meliputi kebebasan, keadilan, dan musyawarah.

Jika semua prinsip ini dapat diaplikasikan secara

konsisten dalam proses pengelolaan lembaga pendidikan Islam, maka akan sangat membantu bagi para manajer suatu lembaga pendidikan Islam.

Merespon uraian di atas maka dapat difahami bahwa pengorganisasian merupakan fase kedua setelah perencanaan futnot planning) yang telah dibuat sebelumnya.

Pengorganisasian terjadi karena pekerjaan yang perlu dilaksanakan itu terlalu berat untuk ditangani oleh satu orang saja.

(14)

Dengan demikian diperlukan tenaga-tenaga bantuan dan terbentuklah suatu kelompok kerja yang efektif. Banyak pikiran, tenaga, dan keterampilan yang dihimpun menjadi satu yang harus dikoordinasikan, bukan saja untuk

menyelesaikan tugas-tugas yang bersangkutan, tetapi juga untuk menciptakan kegunaan bagi masing-masing anggota kelompok tersebut terhadap keinginan, keterampilan, dan pengetahuan.

Selanjutnya, suatu organisasi dinyatakan efektif apabila tujuan anggota organisasi dan tujuan organisasi tercapai sesuai atau di atas target yang telah ditetapkan. Maksudnya, baik pihak pelanggan internal maupun pelanggan eksternal organisasi merasa puas. Berdasarkan hal tersebut, Husaini Usman menjelaskan beberapa indikator organisasi pendidikan yang bermutu dan efektif meliputi beberapa hal, yaitu:

a Berfokus pada pelanggan.

b Berfokus pada upaya pencegahan masalah.

c Investasi kepada manusia dan menganggap manusia sebagai aset organisasi.

d Memiliki strategi untuk mencapai mutu.

e Memperlakukan keluhan sebagai umpan balik untuk memperbaiki diri (responsif).

f Memiliki kebijakan dalam perencanaan mutu.

g Mengupayakan proses perbaikan terus-menerus dengan melibatkan semua pihak terkait (partisipatif).

h Membentuk fasilitator yang bermutu (mau dan mampu memimpin proses perbaikan).

i Mendorong orang untuk berinovasi dan berkreasi futnot. Memperjelas peranan dan tanggung jawab setiap orang.

j Memiliki strategi evaluasi yang objektif dan jelas.

11

(15)

k Memiliki rencana jangka panjang. m. Memiliki visi dan misi.

l Memandang mutu sebagai bagian dari kebudayaan.

m Meningkatkan mutu sebagai kewajiban.

n Terbuka dan bertanggung jawab.

Berdasarkan indikator-indikator tersebut di atas, apabila telah dimiliki oleh sebuah organisasi pendidikan Islam, maka organisasi tersebut dapat dikatakan sebuah

organisasi yang efektif. Hal yang terpenting adalah keefektifan ini harus menyeluruh dan mencakup setiap elemen-elemen yang ada dalam organisasi tersebut.

Menggerakkan (Actuating) Fungsi manajemen tidak berhenti pada tataran planning dan organizing semata, namun harus sampai pada tahap selanjutnya, yaitu penggerakan (actuating).

Dengan kata lain, penggerakan merupakan

implementasi dari perencanaan dan pengorganisasian secara konkrit. Oleh sebab itu, actuating dikatakan juga sebagai proses pemberian perintah, petunjuk, pedoman dan nasehat serta keterampilan dalam berkomunikasi.

Sehingga tidak dapat dipungkiri jika actuating menjadi inti dari fungsi manajemen yang menggerakkan segenap unsur oganisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sementara inti dari actuating itu sendiri adalah kepemimpinan (leading), pemimpinlah yang menggerakkan roda organisasi, sehingga pemimpin harus mampu menentukan prinsip-prinsip efisiensi,

berkomunikasi yang baik, dan prinsip pertanggung-jawaban.

(16)

BAB III PENUTUP

A.

Kesimpulan

Pengertian manajemen pendidikan islam yaitu merupakan suatu proses pengelolaanlembaga pendidikan islam menyias-sumber belajar dan hal-hal yang terkait untuk mencapaitujuan pendidikan islam secara efektif dan efisien.

Pendidikan islam diletakkan atas 4 sandaran yaitu sandar teologis, rasional, empiris, danteoretis. Mayarakat merupakan kumpulan individu dan kelompok yang terikat oleh kesatuan bangsa, negara, kebudayaan dan agama. Setiap masyarakat, memliki cita-cita yang diwujudkanmelalui peraturan-peraturan dan sistem kekuasaan tertentu. Islam tidak membebaskan manusiadari bertanggung jawab sebagai anggota masyarakat, dia merupakan bagian yang integralsehingga harus tunduk pada norma-norma yang berlaku dalam masyarakatnya.

B.Saran

13

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Fitri Wahyuni, Kurikulum dari Masa Ke Masa, Jurnal, Al-Adabiya, Vol. 10 No.

2, Juli – Desember 2015.

Hernawan, A. H., Susilana, R., Julaeha, S., & Sanjaya, W. (2008). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Lismina, Pengembnagan Kurikulum di Sekolah dan Perguruan Tinggi, (Ponorogo : Tim Uwais Inspirasi Indonesia, 2019).

Opie (19 Januari 2015, 11:39 AM). Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB): Masalah Internal ABRI Yang Dinasionalkan. Sejarawan.com.

Diakses tanggal 19 November 2019.

S. Nasution, Asas-asas Kurikulum, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2006), hlm. 251.

Soedirdjo, dkk. 2008. Sejarah Pusat Kurikulum. Yogyakarta: BPPKDIKNAS.

Suparlan, Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum & Materi Pembelajaran, (Jakarta : Remaja Rosdakarya, 2011).

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian tentang implementasi prinsi-prinsip manajemen pendidikan Islam pada lembaga pendidikan Islam dalam konteks manajemen persekolahan di MTs Syamsul Ulum

- Tài liệu này cung cấp các khái niệm cơ bản về nghiên cứu giáo dục, bao gồm tầm quan trọng, mục đích, chức năng, quy trình, hạn chế và các loại nghiên cứu giáo

Makalah ini membahas tentang proyek farmakognosi mengenai daun insulin, bao gồm các thành phần hoạt tính, tác dụng dược lý và tiềm năng ứng dụng trong điều trị bệnh tiểu

Dokumen ini membahas prinsip-prinsip kurikulum pendidikan seni untuk anak-anak tunanetra, bao gồm các mục tiêu, phương pháp tiếp cận và các nguyên tắc cần cân nhắc khi giảng dạy học sinh khuyết tật thị

Pengertian Manajemen Pendidikan Islam Manajemen Pendidikan Islam menyatakan bahwa manajemen pendidikan Islam adalah suaru proses penataan atau pengelolaan lembaga pendidikan Islam yang

Kedua, ada beberapa implikasi prinsip- prinsip manajemen pendidikan Islam menurut hadis Nabi terhadap manajemen pendidikan Islam kontemporer, yaitu: 1 pendidikan Islam kontemporer

Dokumen ini membahas konsep Ketuhanan dalam Islam, bao gồm các thành phần của đức tin, luật lệ và đạo

Makalah membahas tentang proses bisnis produksi, bao gồm các hoạttivitas dan informasi yang