• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyusunan Anggaran Overhead Pabrik

N/A
N/A
Reha Izan

Academic year: 2024

Membagikan "Penyusunan Anggaran Overhead Pabrik"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

NGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK MAKALAH

Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penganggaran Perusahaan Dosen Pengampu

Oleh :

1 Adelia Putri Nur’aini (030222046)

2 Muhamad Habib Arifai (030222109)

3 Reha Izan Zakiah (030222076)

4 Wine Audrey Dina Ifada (030222052)

JURUSAN MANAJEMEN STIE DR.KHEZ MUTTAQIEN

PURWAKARTA 2023

i

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Allah SWT, karena berkat kemurahanNya Makalah ini dapat saya selesaikan sesuai yang diharapkan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Penganggaran Perusahaan dengan dosen pengampu yaitu Bapak Ali Jamaludin. SE. Msi. Pada makalah ini membahas tentang Penyusunan Anggaran Overhead Pabrik. Secara khusus pembahasan dalam makalah ini diatur sedemikian rupa sehingga materi yang disampaikan dapat dimengerti dan di pahami oleh para pembacanya.

Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, dukungan, serta do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu, izinkalah penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT memberikan limpahan rahmat dan hidayah bagi keikhlasan dan ketulusan atas dukungannya.

Sangatlah disadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan didalam penyusunannya dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan masukan baik saran maupun kritik yang kiranya dapat membangun dari para pembaca. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kita semua.

Purwakarta,30 0kt 2023

(3)

iii

(4)

DAFTAR ISI

(5)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam sebuah perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur yang didominasi oleh kegiatan untuk memproduksi suatu produk berupa barang, tentunya dalam melakukan kegiatan produksi yang didalamnya melibatkan unsur input-proses-output. Sangat sering terjadi peristiwa ataupun kejadian diluar perkiraan perusahaan. Baik dalam hubungan kepada suplair, pada saat pemrosesan ataupun dalam melakukan distribusi barang kepada pelanggan.

Dalam dunia acounting sangatlah penting dalam melakukan pencatatan dalam berbagai kegiatan yang dilakukan terkhusus dalam hal yang berada diluar dugaan seperti dalam kasus BOP (biaya over head pabrik). Dalam melakukan perhitungan terhadap BOP ada beberapa langkah dan metode yang perlu diketahui dan dijalankan, langkah-langkah tersebut akan dipaparkan dalam makalah ini.

1.2 Tujuan

1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Anggaran Biaya Overhead

Pabrik.

1.3 Rumusan Masalah

1. Apakah BOP itu ?

2. Ada berapakah jenis BOP ?

v

(6)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Anggaran Biaya Overhead

Pengertian Anggaran Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka proses produksi, kecuali biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Anggaran biaya overhead pabrik adalah suatu perencanaan yang terperinci mengenai biaya-biaya tidak langsung yang dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi selama periode yang akan datang, meliputi jenis biaya, waktu serta tempat (departemen) dimana biaya tersebut terjadi.

2.2 Manfaat dan Tujuan Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja.

Sedangkan secara khusus tujuan penyusunan anggaran biaya overhead pabrik adalah:

a. Mengetahui penggunaan biaya secara lebih efisien.

b. Menentukan harga pokok produk secara lebih tepat.

c. Mengetahui pengalokasian biaya overhead pabrik sesuai dengan tempat (departemen) dimana biaya dibebankan.

d. Sebagai alat pengawasan biaya overhead pabrik.

(7)

 Tujuan pengawasan biaya overhead pabrik:

a. Untuk mengetahui sesuai tidaknya realisasi dengan yang direncanakan.

b. Untuk mengetahui besar kecilnya biaya overhead.

c. Untuk menentukan bagian-bagian yang bertanggung jawab.

2.3 Sifat Anggaran Biaya Overhead Pabrik Sifat biaya overhead pabrik terdiri dari tiga macam:

a. Biaya tetap Adalah biaya yang jumlahnya tidak berubah (tetap) pada berbagai tingkat produksi. Termasuk dalam biaya ini misalnya biaya depresiasi gedung, mesin, kendaraan, gaji pegawai bagian produksi.

b. Biaya Variabel Adalah biaya yang jumlahnya berubah sesuai dengan jumlah produksi pada satu periode. Termasuk ke dalam biaya ini misalnya biaya bahan penolong.

c. Biaya semivariabel Adalah biaya yang jumlahnya berubah tetapi tidak proporsional dengan perubahan jumlah produksi. Termasuk dalam biaya ini adalah biaya pemeliharaan, biaya tenaga kerja tidak langsung.

2.4 Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Menyusun (BOP)

a. Anggaran unit yang akan diproduksi, terutama yang berkaitan dengan kualitas dan kuantitasnya dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang.

b. Berbagai standar yang telah ditetapkan perusahaan (misalnya standar pemakaian bahan pembantu, pemakaian listrik dan sebagainya).

c. Sistem pembayaran upah yang dipakai oleh perusahaan.

d. Metode depresiasi, khususnya terhadap aktiva tetap.

vii

(8)

e. Metode alokasi biaya yang dipakai oleh perusahan untuk membagi biaya-biaya yang semula merupakan satu kesatuan, menjadi beberapa kelompok biaya dimana biaya tersebut terjadi.

2.5 Penyusunan Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Karena biaya overhead pabrik terdiri dari tiga macam sifat biaya maka penentuan anggaran BOP adalah sebagai berikut:

a. Biaya tetap adalah biaya yang besarnya ditentukan oleh pihak manajemen, baik bagian pabrik atau produksi maupun manajemen puncak. Kemungkinan yang lain, biaya tetap ditentukan oleh pihak luar, misalnya ditentukan oleh pemerintah.

b. Biaya yang bersifat variable ditentukan berdasarkan tarif tertentu yang disesuaikan dengan kondisi yang akan dating.

c. Biaya yang bersifat semivariabel akan ditentukan dengan menganalisis biaya pada beberapa periode yang lalu, kemudian mengelompokannya ke dalam biaya tetap dan biaya variabel.

2.6 Alokasi (BOP) Biaya Overhead Pabrik

Alokasi biaya overhead pabrik adalah pembagian biaya overhead pabrik departemen pembantu ke departemen produksi, atau dari departemen pembantu yang lain dan departemen produksi.

(9)

Satuan kegiatan atau satuan penghitung adalah satuan yang dipakai untuk mengetahui jumlah kegiatan yang telah dilakukan oleh bagian produksi dan bagian jasa, dalam rangka proses produksi.

Ditinjau dari bagian yang bertanggung jawab, biaya overhead pabrik dikelompokkan sebagai:

a. Biaya yang semata-mata menjadi tanggung jawab bagian yang bersangkutan dan tidak dibebankan ke bagian lain.

b. Biaya tidak langsung, yakni biaya yang menjadi tanggung jawab beberapa bagian pada pabrik.

 Kapasitas yang dapat dipakai sebagai dasar penyusunan anggaran biaya overhead pabrik, antara lain adalah:

a. Kapasitas praktis, adalah teoritis (yakni kapasitas pabrik untuk menghasilkan produk pada kecepatan penuh, tanpa berhenti selama jangka waktu tertentu) dikurangi dengan kerugian waktu yang tidak dapat dihindari karena hambatan intern perusahaan.

b. Kapasitas normal, adalah kemampuan perusahaan berproduksi dan menjual produknya dalam jangka panjang.

c. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan, adalah kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat dicapai dalam periode yang akan datang.

2.7 Berbagai Rumus Tambahan Perhitungan Biaya Overhead Pabrik Berbagai Rumus Tambahan Penghitungan Biaya Overhead Pabrik Menghitung tarif biaya overhead pabrik yang dapat dilakukan dengan rumus:

ix

(10)

Biaya Overhead Pabrik yang dianggarkan

Taksirandasar pembebanan =tarif BiayaOverhead Pabrik

Selain rumus di atas, biaya overhead pabrik juga dapat dihitung berdasarkan jenis perusahaan.

Macam-macam penghitungan dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk antara lain:

a. Jumlah satuan produk

Metode ini langsung membebankan biaya overhead pabrik kepada produk dan lebih cocok digunakan dalam perusahaan yang hanya memproduksi satu jenis produk. Beban biaya overhead pabrik untuk setiap produk dihitung dengan rumus:

Taksiran BiayaOverhead Pabrik

Taksiran Jumlah satuan produk yang dihasilkan=Tarif BOP persatuan

 Contoh soal :

a. Taksiran biaya overhead pabrik selama 1 tahun anggaran: Rp2.000.000.

b. Taksiran jumlah produk yang dihasilkan selama tahun anggaran tersebut adalah 4.000 unit.

Jawaban :Tarif biaya overhead pabrik sebesar: (Rp 2.000.000:4.000) = Rp 500 per unit produk Jadi misalnya suatu pesanan sebanyak 200 unit akan dibebani biaya overhead pabrik sebesar Rp 500×200 = Rp100.000

b. Biaya bahan baku

Apabila harga pokok bahan baku sebagai dasar pembebanan, maka tarif biaya overhead pabrik dapat dihitung dengan rumus:

Taksiran BiayaOverhead Pabrik

taksiran Biayabahan Baku yang dipakaix100 %=Persentasi BOP dari biaya bahan baku

(11)

 Contoh soal :

Taksiran biaya overhead pabrik selama 1 tahun anggaran Rp 2.000.000.

Taksiran biaya bahan baku selama 1 tahun anggaran Rp 4.000.000

Jawaban :Tarif biaya overhead pabrik sebesar : (Rp 2.000.000 : Rp4.000.000) x 100% = 50% dari biaya bahan baku yang dipakai

Sebagai catatan, semakun besar biaya bahan baku yang dikeluarkan untuk mengolah produk, maka semakin besar pula biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk.

Metode ini terbatas penggunaannya karena adanya kemungkinan sebuah produk dibuat dari bahan baku dengan harga yang mahal, sementara produk lain dibuat dari bahan yang lebih murah. Dalam kasus seperti ini, jika pengerjaan keduaproduk sama, maka produk pertama akan menerima beban biaya overhead pabrik yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang kedua.

c. Biaya tenaga kerja

Apabila sebagian besar elemen blaya overhead pabrik mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah upah tenaga kerja langsung, maka dasar yang dipakai untuk membebankan biaya overhead pabrik adalah biaya tenaga kerja langsung.Tarif biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus:

Taksiran BiayaOverhead Pabrik

taksiran Biayabahan Baku yang dipakaix100 %=Persentasi BOP dari biaya bahan baku

 Contoh soal :

a. Taksiran biaya overhead pabrik selama 1 tahun anggaran: Rp 2.000.000.

b. Taksiran biaya kerja langsung selama 1 tahun anggaran: Rp 5.000.000

xi

(12)

Tarif biaya overhead pabrik sebesar: (Rp 2.000.000 : Rp5.000.000) x 100% = 40% dari biaya tenaga kerja langsung yang dipakai. Jadi misalnya suatu pesanan menggunakan biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp20.000 (dapat dilihat pada kartu harga pokok dalam kolom biaya tenaga kerja langsung), maka pesanan ini akan dibebani biaya overhead pabrik sebesar: 40% x Rp 20.000 = Rp8.000.

Penting sebagai catatan, metode ini memiliki kelemahan karena biaya overhead pabrik harus dilihat sebagai tambahan nilai produk. Jumlah biaya tenaga kerja langsung juga dianggap meliputi upah tenaga kerja dari berbagai tingkatan yang ada dalam perusahaan.

d. Jam tenaga kerja langsung

Apabila biaya overhead pabrik mempunyai hubungan erat dengan waktu untuk membuat produk, maka dasar yang dipakai untuk membebankan adalah jam tenaga kerja langsung. Tarif biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus:

Taksiran BiayaOverhead Pabrik

Taksiran jam tenaga kerja =Tarif BOP jam tenaga kerjalangsung

 Contoh soal ;

a. Taksiran biaya overhead pabrik selama 1 tahun anggaran: Rp 2.000.000

b. Taksiran jam tenaga kerja langsung selama 1 tahun Anggaran tersebut: 2.000/jam.

Jawaban : Tarif biaya overhead pabrik sebesar: (Rp 2.000.000 : 2.000) = Rp 1.000 per jam tenaga kerja langsung.

e. Jam mesin

(13)

Apabila biaya overhead pahrik bervariasi dengan waktu penggunaan mesin maka dasar yang dipakai membebankan adalah jam mesin. Tarif biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus:

Taksiran Biayaoverhead pabrik

Taksiran jam kerjamesin =tarif BOP per jam mesin

 Contoh soal :

a. Taksiran biaya overhead pabrik pabrik selama 1 tahun anggaran: Rp2.000.000 b. Taksiran jam mesin selama tahun anggaran tersebut: 10.000 jam mesin

Jawaban : Tarif biaya overhead pabrik sebesar:Rp 2.000.000 : 10.000) = Rp 200 per jam mesin Jadi misalnya suatu pesanan menggunakan jam mesin sebanyak 300 jam mesin (dapat dilihat dari laporan produksi), maka pesanan ini akan dibebani biaya overhead pabrik sebesar: Rp 300 x 200 = Rp 60.000

xiii

(14)

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN

Anggaran biaya overhead pabrik adalah suatu perencanaan yang terperinci mengenai biaya-biaya tidak langsung yang dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi selama periode yang akan datang. yang meliputi: jenis biaya, waktu serta tempat dimana biaya tersebut terjadi.

Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka proses produksi, kecuali biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

xv

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis mengenai pengendalian biaya overhead pabrik dalam produksi menujukkan bahwa semua komponen biaya overhead pabrik (biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja

Manajemen Baby Fynn Sass dibimbing dalam penyusunan anggaran bahan baku, anggaran tenaga kerja langsung, dan anggaran overhead sampai dapat menyusun anggaran harga pokok

Dalam mengalokasikan biaya overhead pabrik, CV Usaha Musi Palembang menggunakan tarif biaya overhead pabrik yang telah ditentukan oleh perusahaan yaitu dengan menggunakan

Pada tarif sewa kamar yang muncul dari rasio lancar aktiva tetap berada posisi akhir adalah mengapa konsep tarif overhead pabrik muncul kapan saja semoga tugas.. Analisis

Tenaga kerja tak langsung yang dimaksud dalam biaya overhead pabrik adalah tenaga kerja perusahaan yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung

Selisih kapasitas yaitu perbedaan antara biaya overhead pabrik yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan pada produk di kapasitas

Giáo trình do Đào Đông Phong chủ biên bao gồm các chương:Văn học là gì Khó khăn trong định nghĩa về “văn học”, Sự ra đời và diễn biến của khái niệm “văn học”, Sự trưởng thành của khái

Tài liệu này giới thiệu các khái niệm cơ bản về vectơ trong mặt phẳng, bao gồm định nghĩa, biểu diễn hình học và các phép toán trên