ELLYSA
KALKULUS 3
VEKTOR PADA BIDANG
PENGERTIAN DASAR
Vektor adalah kombinasi dari suatu besaran dan suatu arah.
Suatu vektor dapat dinyatakan oleh segmen garis berarah PQ, ditulis:
→ dengan a adalah vektor.
Pada umumnya vektor akan ditulis dengan huruf kecil yang dicetak tebal, contoh: a, b, ..., atau dengan
huruf besar.
Contoh:
PENGERTIAN DASAR
Dua vektor dikatakan sama jika besar dan arahnya sama, akibatnya setiap vektor tidak berubah jika bergerak ke posisi baru dengan tidak mengubah besar dan arah.
Suatu vektor nol didefinisikan sebagai vektor yang mempunyai besaran nol.
Vektor nol dapat dilukiskan oleh segmen garis terurai yaitu suatu titik tunggal yang arahnya tak tentu atau memiliki semua arah.
PENDEKATAN SECARA GEOMETRIS
OPERASI PADA VEKTOR
Cara Jajaran Genjang
• Penjumlahan dua buah vektor dilakukan dengan mengimpitkan kedua pangkal vektor tersebut, kemudian buat garis yang panjangnya masing- masing sama dengan panjang vektor semula sehingga membentuk jajaran genjang.
• Hasil dari penjumlahan kedua vektor tersebut
adalah vektor yang pangkalnya pada titik pangkal kedua vektor tersebut dan ujungnya adalah pada perpotongan kedua garis tersebut.
PENDEKATAN SECARA GEOMETRIS OPERASI PADA VEKTOR
Cara Jajaran Genjang
PENDEKATAN SECARA GEOMETRIS
OPERASI PADA VEKTOR
Cara Segitiga
• Impitkan titik ujung vektor a dengan titik pangkal vektor b, maka vektor hasil penjumlahannya adalah vektor yang bertitik pangkal di a dan titik ujungnya di b.
PENDEKATAN SECARA GEOMETRIS
OPERASI PADA VEKTOR
Lawan dari vektor a adalah vektor –a, yang mempunyai besar yang sama dengan a tetapi berlawanan arah.
Pengurangan vektor adalah dengan menjumlahkan dengan lawan vektor kedua, yaitu:
PENDEKATAN SECARA GEOMETRIS
Sifat-sifat Penjumlahan dan Pengurangan 1) a + b = b + a
2) a + (b + c) = (a + b) + c
3) a + b = c jika dan hanya jika b = c – a 4) a + 0 = a, a – a = 0
5) k(sb) = (ks)b = b(ks) 6) k(a + b) = ka + kb 7) (k + s)a = ka + sa 8) 1a = a
PENDEKATAN SECARA GEOMETRIS Bukti nomor 2
PENDEKATAN SECARA ALJABAR
A. BESAR SEBUAH VEKTOR
Besar atau panjang dari sebuah vektor a ditulis | a | atau a.
Panjang dari setiap vektor a dan b mempunyai sifat sebagai berikut:
1. | a | ≥ 0 ; | a | = 0 jika dan hanya jika a = 0.
2. |a + b| ≤ | a | + | b |
PENDEKATAN SECARA ALJABAR
B. VEKTOR BASIS
Pada sistem koordinat tegak lurus OXY dalam bidang dan P dan Q titik-titik dengan koordinat P(x, 0) dan Q(0, y)
Vektor basis i dan j didefinisikan sebagai berikut:
Vektor i panjangnya satu searah sumbu x positif, Vektor j panjangnya satu searah sumbu y positif.
Maka vektor = xi dan vektor = yj
Untuk setiap sembarang titik P(x,y) pada sistem koordinat, maka vektor = xi + yj
PENDEKATAN SECARA ALJABAR
B. VEKTOR BASIS
Untuk setiap vektor a = a1i + a2j dan b = b1i + b2j , maka penjumlahan dan pengurangan didefinisikan sebagai berikut:
1. a + b = (a1 + b1)i + (a2 + b2)j 2. a - b = (a1 - b1)i + (a2 - b2)j
Dengan menggunakan dalil Phytagoras panjang vektor a adalah:
PENDEKATAN SECARA ALJABAR
C. PERKALIAN TITIK/SKALAR DARI DUA VEKTOR
Sudut antara dua vektor yang tak nol, a dan b didefinisikan sebagai berikut:
dengan O sebarang titik di bidang dan A, B dipilih sehingga OA = a dan OB = b.
Hasil kali skalar a dan b adalah bilangan riil yang dinyatakan oleh:
PENDEKATAN SECARA ALJABAR
C. PERKALIAN TITIK/SKALAR DARI DUA VEKTOR
Besaran bcos dapat dipandang sebagai komponen dari b dalam arah a, ditulis kompa b = bcos.
PENDEKATAN SECARA ALJABAR
C. PERKALIAN TITIK/SKALAR DARI DUA VEKTOR
Hasil kali skalar dua vektor dapat ditulis dalam bentuk:
a . b = a kompa b atau
a . b = b kompb a
PENDEKATAN SECARA ALJABAR
C. PERKALIAN TITIK/SKALAR DARI DUA VEKTOR
Sifat-sifat perkalian skalar
1. a . b = 0 , maka a = 0, atau b = 0, atau = 900. 2. a . b = b . a
3. a . (b + c) = a . b + a . c
4. a . (kb) = (kb) . a = k (a . b) 5. a . a = a2
6. Apabila a = a1i + a2j dan b = b1i + b2j, maka a . b = a1b1 + a2b2.
CONTOH SOAL
1. Tentukan b sehingga u = (8,6) dan v = (3,b) saling tegak lurus.
PENYELESAIAN
Sifat perkalian vektor nomor 1 dan nomor 6 u = 8i + 6j
v = 3i + bj
u.v = (8.3) + (6.b) ; sifat nomor 6
= 24 + 6b
24 + 6b = 0 ; sifat nomor 1 6b = -24
b = -4
CONTOH SOAL
2. Misalkan sebuah balok diberi gaya seperti pada gambar berikut:
Tentukan besar dan arah resultan gaya yang bekerja pada balok!
PENYELESAIAN
Untuk menentukan besar resultan vektor dari dua buah vektor berikut arahnya akan lebih mudah
dipahami dengan menseketsa (panjang vektor tidak perlu diukur) terlebih dahulu membentuk jajaran genjang
PENYELESAIAN
Berdasarkan gambar pada soal, sudut apit kedua vektor (α) = 60o
PENYELESAIAN
Arah vektor resultan (θ) dapat ditentukan dengan rumus:
PENYELESAIAN
Jadi :
Total gaya (resultan gaya) pada balok adalah 6,08 N memiliki arah 34,75o terhadap F1.
LATIHAN SOAL
1. Tiga buah vektor gaya seperti pada gambar berikut:
Lukiskan vektor resultan dari F1 + F2 + F3 dengan metode:
a. Segitiga
b. Jajaran genjang
LATIHAN SOAL
2. Seseorang berjalan ke arah 37o dari barat ke utara sejauh 10 meter kemudian berbelok ke timur dan berjalan sejauh 8 m.
a. Lukiskan pergerakan orang tersebut menjadi dua vektor perpindahan (sebelum dan setelah belok)!
b. Lukis resultan dua vektor tersebut dengan metode segitiga. Tanpa melakukan pengukuran, perkirakan apakah nilai resultannya lebih besar dari dua
vektor yang diresultankan?
LATIHAN SOAL
2. Seseorang berjalan ke arah 37o dari barat ke utara sejauh 10 meter kemudian berbelok ke timur dan berjalan sejauh 8 m.
c. Berapakah sudut apit dua vektor perpidahan tersebut?
d. Dengan menggunakan rumus cosinus tentukan resultan perpindahan orang tersebut!
e. Dengan rumus sinus tentukan pula arah perpindahannya!
LATIHAN SOAL
3. Perahu motor bemaksud menyebragi sungai yang aliran airnya memiliki kecepatan 3 m/s. Perahu yang memiliki kecepatan 4 m/s diarahkan tegak lurus
dengan aliran air. Tentukan resultan kecepatan
perahu dan arah gerak perahu terhadap arah aliran air!
4. Sebuah balok ditarik dengan gaya F1 = 8 N dan F2 = 10 N yang membentuk sudut apit 60o.
Tentukan :
a. Resultan dua vektor tersebut dengan rumus cosinus!
b. Arah resultan gaya terhadap F1.