MAKALAH
PARADIGMA MAKNA PEMBANGUNAN EKONOMI
MATA KULIAH : KAJIAN PEMBANGUNAN EKONOMI, LEMBAGA KEUANGAN DAN PERDAGANGAN
DOSEN PENGAMPU : Dr. Nurul Hasana, M. Pd.
Disusun oleh :
Marsya Ayu Adinda Firdaus (23041344018/2023A) Risalati Arifina
Ayu Amiratul Ainiyah (23041344019/2023A) Islakhul Jannah (23041344020/2023A) Shafa Rihadatul Aisya (23041344025/2023A) Shinta Nurul Azizah (23041344029/2023A) Aden Juwi Jayanti (23041344234/2023A)
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2023 A
(23041344017/2023A)
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan 2ahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah KAJIAN PEMBANGUNAN EKONOMI, LEMBAGA KEUANGAN DAN PERDAGANGAN , dengan judul : “PARADIGMA MAKNA PEMBANGUNAN EKONOMI”. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan. Surabaya,
15 September 2024
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... 2
DAFTAR ISI... 3
BAB I... 4
PENDAHULUAN ... 4
1.1 Latar Belakang ... 4
BAB II ... 6
RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN... 6
2.1 Rumusan Masalah ... 6
2.2 Tujuan ... Error! Bookmark not defined. BAB III... PEMBAHASAN... Error! Bookmark not defined. 3.1 Paradigma Pembangunan Ekonomi ... 7
A. Paradigma Klasik ... 7
B. Paradigma Keynesian ... 7
C. Paradigma Neo-Klasik ... 8
D. Paradigma Pembangunan Berkelanjutan ... 8
E. Paradigma Ekonomi Digital ... 9
3.2 Pengaruh Paradigma Terhadap Pembagunan Ekonomi... 9
3.3 Indikator Pembangunan Ekonomi ... 10
BAB IV... 12
KESIMPULAN ... 12
4.1 Kesimpulan... 12
DAFTAR PUSTAKA ... 13 Error! Bookmark not defined.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan ekonomi pada hakekatnya adalah merupakan suatu rangkaian
kegiatan yang dilaksanakan secara sadar dan terus menerus untuk mewujudkan keadaan yang lebih baik secara bersama-sama dan berkesinambungan. Pembangunan harus dimaknai sebagai suatu proses multidimensi yang melibatkan reorganisasi dan reorientasi dari seluruh sistem sosial dan ekonomi yang ada. Pembangunan ekonomi yang pada awalnya hanya dipandang sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi tanpa melihat aspek-aspek yang lain seperti ketimpangan pendapatan, tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran dan lain sebagainya. Sumber daya manusia dipandang hanya sebagai input dalam proses produksi seperti tanah, modal dan teknologi (Todaro & Smith, 2011).
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang dinamis yang terus berevolusi seiring dengan perubahan zaman, dinamika global, dan tantangan yang dihadapi oleh suatu negara. Pembangunan ekonomi dalam suatu negara pada suatu tahun tertentu tidak saja hanya diukur dari kenaikan produksi barang dan jasa yang berlaku dari tahun ke tahun, tetapi juga perlu diukur dari perubahan lain yang berlaku dalam berbagai aspek kegiatan ekonomi seperti perkembangan pendidikan, perkembangan teknologi, peningkatan kesehatan, peningkatan infrastruktur dan peningkatan pendapatan dan kemakmuran masyarakat. Pembangunan ekonomi, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, telah menjadi perhatian utama bagi banyak negara. (puterI, 2020 ) Sejak pertengahan abad ke-20, berbagai negara telah mengadopsi beragam pendekatan dalam mencapai pembangunan ekonomi. Pendekatan-pendekatan ini seringkali disebut sebagai paradigma pembangunan ekonomi. Konsep dan pendekatan dalam pembangunan ekonomi tidaklah statis, melainkan mengalami pergeseran paradigma dari waktu ke waktu. Paradigma pembangunan ekonomi dapat didefinisikan sebagai kerangka berpikir atau pandangan mendasar yang melandasi suatu pendekatan dalam mencapai tujuan pembangunan ekonomi.
Dalam sejarahnya Indonesia telah mengimplementasikan beberapa paradigma pembangunan yang ada di dunia dengan ciri khasnya masing-masing, Paradigma pembangunan ekonomi telah mengalami transformasi signifikan, Pada masa lalu, paradigma pembangunan
ekonomi seringkali berfokus pada pertumbuhan ekonomi semata, yang diukur melalui peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, seiring dengan semakin kompleksnya permasalahan pembangunan, paradigma ini mulai dipertanyakan. Di Indonesia, sejarah panjang kolonialisme dan upaya membangun negara bangsa telah membentuk karakteristik unik dalam pembangunan ekonomi. Muncul kesadaran bahwa pertumbuhan ekonomi semata tidak cukup untuk menjamin kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Aspek-aspek lain seperti pemerataan pendapatan, pembangunan berkelanjutan, serta pengurangan kemiskinan menjadi semakin penting.
Perubahan paradigma pembangunan ekonomi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan lingkungan global, serta tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap kualitas hidup. Meskipun telah terjadi kemajuan signifikan, masih terdapat tantangan dalam mencapai pertumbuhan yang inklusif dan
berkelanjutan. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) telah memberikan kerangka kerja yang relevan bagi Indonesia untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut.Hal ini
memunculkan berbagai paradigma baru dalam pembangunan ekonomi, seperti pembangunan berkelanjutan, ekonomi inklusif, dan ekonomi berbasis pengetahuan. (Latuheru, 2024)
Di era yang serba terbuka dan modern ini, di mana masyarakat semakin kritis terhadap kebijakan pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah maka paradigma pembangunan yang paling sesuai adalah sebuah paradigma yang menjadikan masyarakat sebagai salah satu pelaku dalam setiap proses pembangunan. Masyarakat tidak boleh lagi hanya dipandang sebagai “objek”, sebuah pandangan kuno yang berpendapat bahwa masyarakat tidak mengerti apa-apa terkait dengan pembangunan merupakan pandangan yang sudah usang. Masyarakat saat ini memiliki ciri khasnya masing-masing dan kemampuan masyarakat dalam beradaptasi terhadap lingkungannya adalah merupakan sebuah potensi besar atau modal dalam proses pelaksanaan pembangunan ke depan.
BAB II
RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN
2.1 Rumusan Masalah
1. Apa saja paradigma pembangunan ekonomi?
2. Bagaimana paradigma paradigma mempengaruhi strategi pembangunan ekonomi?
3. Apa saja indikator pembangunan ekonomi?
2.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui paradigma pembangunan ekonomi
2. Untuk mengetahui paradigma paradigma mempengaruhi strategi pembangunan ekonomi 3. Untuk mengetahui indikator pembangunan ekonomi
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Paradigma Pembangunan Ekonomi A. Paradigma Klasik
Paradigma klasik juga merupakan suatu pendekatan dalam pembangunan ekonomi yang berkembang pada abad ke-18 dan awal abad-19, paradigma ini fokus dalam prinsip prinsip pasar bebas dan terbatasnya peran pemerintah dalam intervensi ekonomi. Fokus utama pada paradigma klasik ialah produksi dan pertumbuhan ekonomi. Inti dari pemikiran ekonomi klasik meliputi:
• Teori nilai kerja
Adam Smith menjelaskan bahwa nilai tukar suatu barang ditentukan oleh jumlah kerja yang diperlukan untuk memproduksinya. Hal ini berarti bahwa kerja adalah ukuran alamiah dan faktor terakhir yang menentukan nilai suatu barang
• Teori pertumbuhan ekonomi
David Ricardo dalam bukunya "The Principles of Political and Taxation" berpendapat bahwa pertambahan populasi justru mengakibatkan kelebihan tenaga kerja sehingga upah yang diberikan menurun. Upah tersebut digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum para pekerja, sehingga kondisi ekonomi akan stagnan.
• Teori produksi
Spesialisasi kerja dan produktivitas Adam Smith juga berpendapat bahwa spesialisasi kerja dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Dengan adanya spesialisasi, individu dapat lebih efektif dalam melakukan tugas-tugas tertentu, sehingga meningkatkan efisiensi produksi.
B. Paradigma Keynesian
Paradigma Keynesian merupakan suatu teori ekonomi yang dikembangkan oleh John Maynard Keynes, yang fokus pada pentingnya peran pemerintah dalam mengatasi krisis ekonomi serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dalam konsep pembangunan ekonomi, paradigma keynesian ini memiliki fokus utama yakni peran pemerintah dalam mengatasi krisis ekonomi seperti resesi. Selain itu paradigma ini juga berfokus pada pentingnya kebijakan fiskal dalam mengatasi krisis ekonomi. Kebijakan fiskal sendiri dapat dilakukan dengan meningkatkan pengeluaran pemerintah untuk
proyek infrastruktur, pendidikan atau kesehatan serta dengan pemotongan pajak untuk merangsang konsumsi dan investasi.
C. Paradigma Neo-Klasik
Paradigma neo-klasik dalam konsep pembangunan ekonomi ialah suatu aliran pemikiran yang muncul sebagai reaksi terhadap paradigma klasik. Paradigma neo- klasik dalam pembangunan ekonomi berfokus pada prinsip-prinsip pasar bebas, analisis marjinal, dan efisiensi alokasi sumber daya. Berbeda dengan paradigma klasik yang masih membutuhkan peran intervensi pemerintah meskipun terbatas, paradigma ini justru percaya bahwa pasar bebas dapat mencapai keseimbangan dan efisiensi tanpa perlu intervensi pemerintah yang cukup besar.
Contoh : Bank Indonesia, sebagai otoritas moneter, telah menerapkan kebijakan yang sesuai dengan prinsip ekonomi neo-klasik. Mereka berfokus pada menjaga stabilitas mata uang, mengendalikan inflasi, dan memelihara keseimbangan neraca pembayaran. Kebijakan moneter yang konsisten dengan prinsip ekonomi neo-klasik diharapkan dapat menciptakan lingkungan ekonomi yang stabil dan efisien
D. Paradigma Pembangunan Berkelanjutan
Paradigma ekonomi pembangunan berkelanjutan merupakan suatu pendekatan dalam pembangunan yang bertujuan guna memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan sumber daya untuk generasi yang akan mendatang. Tujuan utama dari pembangunan berkelanjutan ialah meningkatkan kesejahteraan ekonomi, mengentaskan kemiskinan, serta memperbaiki kualitas lingkungan hidup. Dalam paradigma ini terdapat tiga elemen utama yakni:
• Pertumbuhan Ekonomi: meningkatkan keterampilan pekerja dan daya saing ekonomi.
• Inklusi Sosial: Mengurangi kesenjangan ekonomi dan memberikan kesempatan yang seimbang untuk seluruh masyarakat
• Perlindungan Lingkungan: mengelola sumber daya alam dengan cara yang ramah lingkungan dan mempertahankan kualitas hidup untuk seluruh manusia.
Contoh dari pembangunan berkelanjutan ialah Pembangunan tambang emas yang dilakukan dengan cara memperhatikan aspek lingkungannya.
E. Paradigma Ekonomi Digital
Paradigma ekonomi digital merupakan suatu konsep pembangunan ekonomi dalam bentuk teknologi digital sebagai kunci dalam proses produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Paradigma ini memiliki fokus utama yang meliputi Penggunaan teknologi digital seperti Internet dan AI guna meningkatkan efisiensi dan inovasi dalam berbagai sektor ekonomi. Selain itu Aktivitas ekonomi digital juga melibatkan transaksi online melalui e-commerce, fintech dan lain sebagainya, contohnya seperti Shopee, tokopedia, bukalapak, dan pkatform pembayaran digital seperni dana, ovo, GoPay dan lain sebagainya.
3.2 Pengaruh Paradigma Terhadap Pembagunan Ekonomi
Setelah terjadinya perang dunia kedua, pembangunan ekonomi menjadi salah satu disiplin ilmiah ekonomi khususnya di negara yang berusaha mendapatkan kemerdekaan.
dua falsafah yang terkenal yakni falsafah Pasca-Klasikal dan Falsafah Radikal. Falsafah pasca-Klasikal melahirkan perdagangan bebas (laissez faire), hak-milik bebas, kuasa pasaran dan tingkat pertumbuhan. sedangkah falsafah radikal melahirkan teori sosialisme yang menyatakan bahwa distribusi kekayaan harus dibagi merata tanpa memandang status dan penghapusan hak milik pribadi.
A Mannan berpendapat bahwa kedua falsafah ini tidak membuahkan hasil yang baik karena sistem kapitalis membela orang kaya dan mengeksploitasi orang miskin dan sistem sosialis membela orang miskin dan merampas harta orang kaya. keduanya bersifat eksploitatif dan tidak fair yang memperlakukan manusia tidak sepantasnya. Hal ini disebabkan tidak dari perbedaan ideologi, sikap moral dan hubungan politik sosial saja, tetapi lebih pada sifat ekonomi yang memuat perbedaan sumber daya alam, situasi ekonomi internasional yang berubah. Pada tahun 1980 , strategi pembangunan mulai bergeser menjadi pertumbuhan dan pemerataan pembangunan (growth and equity of strategy development). Dengan adanya Paradigma-Paradigma yang ada, maka dapat memengaruhi strategi pembangunan ekonomi di Indonesia yaitu Paradigma keynes sangat memengaruhi strategi pembangunan ekonomi di indonesia karena inti dari teori ini adalah cara atau strategi kebijakan pemerintah yang bisa memengaruhi permintaan konsumen, dengan demikian dapat memengaruhi situasi makro. Permintaan Konsumen adalah seluruh jumlah uang yang dibelanjakan oleh seluruh lapisan masyarakat untuk membeli barang dan jasa dalam satu tahun.
Paradigma Pembangunan Keberlanjutan. Pembangunan Berkelanjutan merupakan pembangunan yang dapat berlangsung secara terus menerus dan konsisten menjaga kualitas hidup masyarakat yang tidak merusak lingkungan dan melestarikan sumber daya alam untuk masa depan. Haris (2000) berpendapat bahea konsep keberlanjutan ekonomi sebagai pembangunan ialah suatu keadaan yang mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu untuk memelihara keberlanjutan barang dan jasa dan menghindari ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri. Jadi pada paradigma ini Semua lapisan masyarakat harus melestarikan sumber daya alam dan menggunakan sebaik baiknya agar tidak terjadi kelangkaan.
Filosofi pertumbuhan ekonomi didasarkan pada paradigma neoklasik, dimana pertumbuhan merupakan fungsi modal dan teknologi, sedangkan sumber daya alam dianggap sebagai hasil alam yang melimpah, sehingga sumber daya alam tidak dianggap, karena suatu anugerah pemberian alam (Putri 2020). Namun filosofi ini telah menimbulkan berbagai ekses lingkungan, sosial, budaya, dan hak asasi manusia. Oleh karena itu, strategi pertumbuhan ekonomi harus fokus pada pembangunan ekonomi, sumber daya alam, dan lingkungan hidup yang terkelola dengan baik agar pertumbuhan ekonomi berlangsung dalam lingkungan yang berkelanjutan. Perubahan persepsi ini disebut dengan istilah Sustainable Development.
Paradigma klasik menekankan efisiensi penggunaan modal dan tenaga kerja sebagai kunci utama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hal ini berarti bahwa pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat dipercepat dengan meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya. Adam Smith percaya bahwa peningkatan output akan bertambah dengan adanya pertumbuhan populasi penduduk yang disertai dengan perluasan pembagian kerja (zainul & Aprilianti, 2023). Dalam hal ini, pentingnya penekanan pada persaingan, pembagian kerja, dan efisiensi pasar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
3.3 Indikator Pembangunan Ekonomi
Berdasarkan pengertian pembangunan ekonomi diperlukan indikator sebagai tolak ukur kemajuan pembangunan ekonomi negara. Manfaat dari indikator sendiri adalah sebagai perbandingan tingkat kemajuan dan tingkat kesejahteraan masyarakat antar wilayah atau negara. Biasanya indikator ini bersifat fisikal ekonomi,sosial,politik. Indikator sendiri dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1. Indikator moneter atau juga bisa disebut indikator yang mengacu pada indiator pendapatan perkapita dan indikator kesejahteraan ekonomi bersih atau Net Economic Welfare (Nec).
2. Indikator non moneter yang berisi tentang pengambilan beberapa hal pokok yang langsung berhubungan dengan kehidupan masyarakat.
3. Indikator campuran atau indikator yang mencakup indikator susenas inti dan indeks pembangunan manusia (Human Devloment Index)14
Adapun indikator dari pembangunan ekonomi yang selalu digunakan yaitu:
1. pendapatan per kapita, bertujuan untuk mengukur rata-rata dari pendapatan yang diterima oleh setiap individu dalam suatu negara dan semakin tinggi pendapatan perkapitanya semakin baik juga tingkat kesejahteraan dsri masyarakat
2. struktur ekonomi, dalam struktur ini perubahan perekonomian menggambarkan struktur ekonomi agraris menjadu struktur ekonomi industri. semakin maju struktur di negara semakin baik pula hasil pembangunan ekonominya.
3. urbanisasi, mengukur presentase atau jumlah dari penduduk di suatu kota. semakin tinggi tingkat dari urbanisasi semakin baik juga pembangunan ekonomi di suatu negara 4. angka tabungan, jumlah dari tabungan masyarakat akan di ukur oleh indikator ini.
5. indeks pembangunan manusia (IPM), kualitas dari manusia digambarkan dalam indikator ini sebagai hasil dari pembangunan yang meliputi pendidikan, kesehatan, serta pendapatan perkapita
6. inflasi, tingkat dari kenaikan harga barang serta hasa dalam suatu negara 7. indeks kualitas hidup(IKH)
8. kualitas hidup dari masyarakat dalam suatu negara diukur kleh indikator ini yang mencakup pendidikan, kesehatan, serta lingkungan hidup.(Dwi,2023)
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang dinamis dan terus berevolusi seiring dengan perubahan zaman. Pembangunan ekonomi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Paradigma ekonomi atau dapat diartikan sebagai pendekatan ekonomi merupakan suatu landasan dalam mencapai tujuan pembangunan ekonomi. Paradigma klasik, keynesian, neo-klasik, paradigma pembangunan berkelanjutan dan pradigma ekonomi digital merupakan beberapa contoh dari paradigma pembangunan ekonomi, yang tentunya dari paradigma paradigma tersebut memiliki pengaruhnya tersendiri yang sesuai dengan kebutuhan tiap sistem perekonomian. Selain itu dalam pembangunan ekonomi juga diperlukan indikator yang berfungsi sebagai tolak ukur kemajuan pembangunan ekonomi dalam suatu negara. Indikator pembangunan ekonomi terbagi menjadi tiga kelompok yakni indikator moneter, indikator non moneter dan indikator campuran.
4.2 Saran
Negara-negara perlu menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dan keadilan sosial.
Pembangunan yang hanya fokus pada angka PDB tanpa memperhatikan distribusi pendapatan akan menciptakan ketimpangan sosial yang besar. Perubahan iklim dan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan dapat merusak keuntungan jangka panjang dari pembangunan ekonomi. Diversifikasi ekonomi harus dilakukan, terutama di negara-negara yang masih sangat tergantung pada sektor primer (seperti pertanian atau ekstraksi sumber daya alam), untuk meningkatkan ketahanan terhadap fluktuasi pasar global. Inovasi dan teknologi perlu didorong dalam setiap strategi pembangunan ekonomi untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing di pasar global.
DAFTAR PUSTAKA
(Dr. M. Nur Rianto Al Arif 2016)Amsari, Syahrul, Isnaini Harahap, and Zuhrinal M. Nawawi.
2024. “Transformasi Paradigma Pembangunan Ekonomi: Membangun Masa Depan Berkelanjutan Melalui Perspektif Ekonomi Syariah.” Ekonomis: Journal of Economics and Business 8(1):729. doi: 10.33087/ekonomis.v8i1.1703.
Dr. M. Nur Rianto Al Arif, M. Si. 2016. “Paradigma Pembangunan Ekonomi.” Jurnal Ilmiah IKIP Mataram Vol. 3. No:621.
SYAMSURI, SYAMSURI. 2016. “Paradigma Pembangunan Ekonomi; Satu Analisis Tinjauan Ulang Dari Perspektif Ekonomi Islam.” ISLAMICONOMIC: Jurnal Ekonomi Islam 7(2):219–42. doi: 10.32678/ijei.v7i2.42.
Sudirman. 2010. “Paradigma Pembangunan Berkelanjutan.” Dalam Iwan Jaya Azis, Lydia M. Napitupulu, Arianto Patunru, Dan Budi Reksosudarmo, Pembangunan
Berkelanjutan, Peran Dan Kontribusi Emil Salim, Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta 21–30.
Rivki, Muhammad, Adam Mukharil Bachtiar, Teknik Informatika, Fakultas Teknik, and Universitas Komputer Indonesia. n.d. “No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者に おける健康関連指標に関する共分散構造分析Title.” (112).
Stephen, T. m. (2011). Pembangunan ekonomi. Erlangga .
Yuliarti. (2016). ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGELUARAN PEMERINTAHAN DAN INVESTASI SWASTA DIINDONESIA . media.neliti.
puteri, R. (2020 ). ANALISIS PARADIGMA PEMBANGUNAN DI INDONESIA . Journal.intelekmadani, 1 november .
Dwi, A. (2023, 30 june). Indikator Pembangunan Ekonomi. fakultas ekonomi dan bisnis, 30 june.
Zainal Bahri, S. E. (2023). Menuju Kesejahteraan Berkelanjutan Pemahaman Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Klasik, Neoklasik, Islam, Green Economy, dan Blue Economy.
. Media Pustaka.