• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KELOMPOK 5

N/A
N/A
Indah septiana Fitri

Academic year: 2025

Membagikan "MAKALAH KELOMPOK 5"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH DASAR – DASAR PEMBELAJARAN FISIKA LITERASI DATA (BIG DATA) DAN LITERASI TEKNOLOGI

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 5

Edo Anugrah ( 06111282328024 ) Serli Marista ( 06111282328023 ) Indah Septiana Fitri ( 06111382328066 )

Dosen Pengampu : Dr. Ketang Wiyono, M.Pd Drs. Abidin Pasaribu, M.M.

Evelina Astra Ptariot, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2025

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini sebagai tugas dari mata kuliah Dasar-Dasar Dan Proses Pembelajaran Fisika dengan judul “Literasi Data (Big Data) Dan Literasi Teknologi”.

Adapun dalam menyusun makalah ini penulis tidak luput dari kekurangan maka dari itu, diharapkan kepada para pembaca untuk memberikan saran, agar makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi. Dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya Dosen Pengampu Mata Kuliah Dasar-Dasar Dan Proses Pembelajaran Fisika yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Indralaya, 18 Januari 2025

Penulis

(3)

iii DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Rumusan Masalah ...2

1.3 Tujuan ...3

BAB II PEMBAHASAN...4

2.1 Definisi literasi data (big data) dan literasi teknologi...4

2.1.1 Literasi Data...4

2.1.2 Level Literasi Data...5

2.1.3 Literasi Teknologi...6

2.2 Fungsi literasi data (big data) dan literasi teknologi dalam era teknologi 4.0...8

2.3 Perbedaan antara literasi sata (big data) dan teknologi dalam Pembelajaran fisika...12

BAB III PENUTUP...14

3.1 Kesimpulan...14

3.2 Saran...14

DAFTAR PUSTAKA ...15

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Literasi adalah seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkatkeahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari (Suharto et.al, 2022). Literasi juga mengambil peran yang sangat penting dan harus dicermati di dalam diri individu dikarenakan pada literasi ini berkaitan dengan keahlian individu dalam berkomunikasi, berfikir kritis, kolaborasi, kreatif dan inovatif. Hal tersebut merupakan penunjang yang seharusnya dimiliki oleh setiap manusia dalam menjalani kehidupan yang lebih kompleks pada masa depan.

Dalam era digital saat ini, literasi data dan literasi teknologi menjadi aspek penting dalam proses pembelajaran, khususnya dalam bidang fisika. Literasi data mengacu pada kemampuan individu untuk mengidentifikasi, memahami, dan menggunakan data secara efektif. Dalam konteks pembelajaran fisika, literasi data berperan krusial karena fisika sering kali melibatkan pengumpulan dan analisis data eksperimen. Pembelajaran fisika sangat terkait dengan data dan bahwa literasi data membentuk kerangka pengetahuan melalui aktivitas seperti identifikasi, interpretasi, dan komunikasi makna dari data (Eko, 2022).

Sementara itu, literasi teknologi mencakup kemampuan untuk menggunakan alat dan teknologi digital dalam pembelajaran. Pendidikan fisika yang berbasis teknologi dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dan memfasilitasi pembelajaran yang lebih interaktif.

Integrasi literasi data dan teknologi tidak hanya meningkatkan pemahaman konsep, tetapi juga mendorong siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran secara aktif. Dengan memanfaatkan teknologi digital, siswa dapat mengakses berbagai sumber informasi dan data yang relevan dengan materi fisika yang dipelajari. Hal ini sejalan dengan penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan media digital dalam pendidikan dapat meningkatkan keterampilan literasi digital siswa. Kemampuan untuk mengakses, menganalisis, dan menggunakan informasi digital adalah keterampilan penting bagi siswa di era

(5)

2

informasi saat ini. Oleh karena itu, pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran fisika menjadi sangat penting untuk membekali siswa dengan keterampilan abad ke-21 (Turnip, 2023).

Tantangan yang dihadapi dalam penerapan literasi data dan teknologi dalam pembelajaran fisika perlu diatasi agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif. Penelitian menunjukkan bahwa rendahnya kemampuan literasi digital siswa sering kali disebabkan oleh kurangnya integrasi antara pengajaran dan penggunaan media digital dalam mata pelajaran fisika. Hal ini dapat diatasi dengan menerapkan model pembelajaran yang lebih interaktif dan berbasis proyek, seperti blended learning atau hybrid learning. Model ini memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri melalui platform online sambil tetap mendapatkan bimbingan langsung dari guru (Aswita et.al, 2022).

Akhirnya, evaluasi terhadap literasi data dan teknologi dalam pembelajaran fisika harus dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa siswa benar-benar menguasai keterampilan yang diperlukan. Penilaian ini tidak hanya mencakup aspek kognitif, tetapi juga keterampilan praktis dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Dengan ini, diharapkan literasi data dan teknologi dapat ditingkatkan secara signifikan khususnya dalam konteks pendidikan fisika.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dikaji rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud literasi data (big data) dan literasi teknologi?

2. Bagaimana fungsi literasi data (big data) dan literasi dalam era teknologi 4.0?

3. Apa perbedaan antara literasi data (big data) dan teknologi dalam pembelajaran fisika?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang hendak dicapai yaitu:

1. Untuk mengetahui definisi literasi data (big data) dan literasi teknologi.

(6)

3

2. Untuk mengetahui fungsi literasi data (big data) dan literasi teknologi dalam era teknologi 4.0

3. Untuk mengetahui perbedaan antara literasi sata (big data) dan teknologi dalam pembelajaran fisika

(7)

4 BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Literasi Data (Big Data) Dan Literasi Teknologi 2.1.1 Literasi Data

Literasi adalah suatu kemampuan individu dalam melakukan kegiatan menulis dan membaca. Sedangkan literasi digital ialah suatu kemampuan dalam menggunakan berbagai macam media digital untuk mencari berbagai informasi, membagikan informasi, dan membuat informasi itu sendiri (Amanda, 2021).

Di Era Revolusi Industri saat ini saat terjun ke dunia indutri dituntut untuk tidakhanya cukup memiliki literasi lama (membaca, menulis, & matematika) sebagai modaldasar untuk berkiprah di masyarakat tetapi harus memiliki literasi baru yang tentunya juga harus dipersiapkan oleh institusi perguruan tinggi dalam bentuk kurikulum (Mahendre, 2023).

Literasi data adalah kemampuan untuk membaca, menulis, dan mengkomunikasikan data sesuai konteks, termasuk memahami komponen daridata tersebut seperti sumber data, konsep definisi dan metodologi yang digunakan. Literasi data merupakan kemampuan untuk mendapatkan informasi dari data, lebih tepatnya kemampuan untuk memahami kompleksitas analisis data seperti dijelaskan berikut.

1) Kemampuan memahami data meliputi kemampuan dalam mengetahui data apa yang dibutuhkan, bagaimana cara mendapatkan data tersebut,dan memahami makna atau maksud dari data yang didapatkan. Tentunya hal tersebut harus sesuai dengan konteks dari permasalahan yang ingindiselesaikan dengan menggunakan data

2) Kemampuan bekerja dengan data meliputi kemampuan dalam mengorganisasikan dan menganalisis data.

3) Kemampuan mengomunikasikan data meliputi kemampuan dalam memvisualisasikan data secara tepat sesuai dengan kebutuhan dari pengguna data tersebut (Pregohaji, 2021)

Istilah Big Data kerap diasosiasikan sebagai kumpulan data yang sangat besar dan luas dari interaksi yang dilakukan manusia dengan internet. Big Data terdiri dari informasi yang dikumpulkan dalam volume besar, dari keanekaragaman yang

(8)

5

sangat beragam, yang dikumpulkan dengan kecepatan ekstrem (Kurniawan, 2024). Big Data juga dapat diartikan melalui 3V, Volume (Volume) yang berkaitan dengan ukuran media penyimpanan data yang sangat besar atau mungkin tak terbatas hingga satuan petabytes atau zettabytes, kemudian Variation (Variasi) menyangkung pada tipe atau jenis data yang dapat diolah mulai dari yang dapat di olah dulu mulai dari data terstuktur hingga data tidak setrika., dan Velocity (Kecepatan) terkait dengan kecepatan memroses data yang dihasilkan dari berbagai sumber, mulai dari data batch hingga real time, artinya Big Data terdiri dari informasi yang sangat banyak, sangat bervariasi, dan sangat cepat.

Teknologi Big Data telah dimanfaatkan oleh beberapa industri untuk meningkatkan efisiensi dan bahkan meningkatkan keuntungan. Hal ini lah yang sedikit banyaknya dapat merubah beberapa tatanan sosial yang sudah terbentuk di masyarakat.

2.1.2 Level Literasi Data

Menjadi seseorang yang melek data atau data literate adalah sesuatu yang penting, namun demikian kebutuhan penguasaannya akan sangat bergantung kepada apa perannya dalam organisasi (Asrori, 2020). Menurut Gartner terdapat lima level penguasaan literasi data yaitu: Conversational, literacy, competency, fluency, dan multilingual.

1) Level pertama adalah conversational.

Orang yang berada pada level ini memiliki pemahaman dasar dari konsep data, analitic, dan penggunaan hasil analisis. Mereka adalah orang- orang yang paham bagaimana data bekerja tetapi tidak mampu menjelaskannya kepada orang lain. Contoh dari orang yang berada pada level

(9)

6

ini adalah seorang professional yang memiliki pemahaman dasar dari nilai proporsi analitik dan komponen yang terlibat.

2) Level kedua adalah literasi.

Orang yang berada pada level ini memiliki kemampuan untuk menyampaikan, menulis, dan berinteraksi dengan data dan program analitik, beserta situasi yang membutuhkan penggunaan data. Contohnya adalah seorang professional yang dapat menjelaskan semua aspek dari penggunaan analitik mencakup masalah industry, proses bisnis atau kebijakan yang terpengaruh, pemanfaatan sumber data dan metode analitik yang diaplikasikan.

3) Level ketiga adalah kompetensi

Orang yang berada pada level ini memiliki kompetensi dalam mendesain, mengembangkan, dan mengaplikasikan data dan program analitik. Contohnya adalah seseorang manajer yang berpengalaman dalam berhadapan dengan data dan program analitik dan telah mampu mendesain dan menyelesaikan projek analitik dari konsep hingga mendapatkan hasil.

4) Level keempat adalah fluency.

Seseorang yang berada pada level fluency memiliki kemahiran dalam tiga elemen Bahasa informasi lintas domain bisnis dalam tingkatan industry.

5) Level tertinggi adalah multilingual.

Orang yang berada di level ini memiliki kemahiran lintas tiga elemen dalam Bahasa informasi, lintas domain bisnis, industry, dan ekosistem. Contohnya adalah seorang konsultan strategi data analitik yang telah mendesain dan membuat solusi analitik lintas industry dan domain bisnis, dan dapat menjelaskannya kepada orang-orang awam.

2.1.3 Literasi Teknologi

Literasi Teknologi yaitu kemampuan memahami kelengkapan yangmengikuti teknologi seperti peranti keras (hardware), peranti lunak (software), sertaetika dan etiket dalam memanfaatkan teknologi. Berikutnya, kemampuan dalammemahami teknologi untuk mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet.

(10)

7

Dalam praktiknya, juga pemahaman menggunakan komputer (Computer Literacy) yang di dalamnya mencakup menghidupkan dan mematikan komputer, menyimpandan mengelola data, serta mengoperasikan program perangkat lunak.

Sejalan dengan membanjirnya informasi karena perkembangan teknologi saat ini,diperlukan pemahaman yang baik dalam mengelola informasi yang dibutuhkan masyarakat.

Barpul (2020) memaparkan bahwa pembelajaran online yang dilakukan saat keadaan pandemi covid-19 menuntut mahasiswa untuk bisa menggunakan berbagai macam media digital untuk melakukan pembelajaran sehinga mahasiswa bisa mengakses website, mencari berbagai informasi pembelajaran, membagikan informasi, dan dapat membuat informasi itu sendiri. Mahasiswa diharapkan mampu terlibat aktif dan memiliki kontribusi dalam kegiatan belajar mengajar meskipun dalam keadaan pandemi covid-19.

Dalam mengembangkan literasi digital terdapat delapan elemen yang dapat mendorong pengembangan literasi digital, antara lain:

a) Kultural, merupakan suatu pemahaman mengenai konteks individu dalam penggunaan di dunia digital.

b) Kognitif, merupakan daya pikir individu ketika menilai suatu atau informasi terlebih dahulu.

c) Konstruktif, merupakan reka cipta yang dapat membuat sesuatu dengan ahli dan aktual.

(11)

8

d) Komunikatif, merupakan suatu pemahaman untuk memahami kinerja dan komunikasi yang dapat membantu dalam mengembangkan literasi digital e) Memiliki kepercayaan diri.

f) Kreatif, yaitu dengan melakukan atau membuat sesuatu hal yang berbeda dan dengan cara yang baru.

g) Kritis ketika memilah informasi yang baru ditemukan.

h) Memiliki tanggung jawab secara sosial (Muliani et.al, 2021).

Seiring kemajuan teknologi, definisi literasi teknologi pun mengalami perubahan. Pada tahun 1980, keterampilan penggunaan teknologi menuntut agarkita mengetahui bagaimana kode memprogram. Sekarang definisi literasi teknologi jauh lebih kaya dan lebih kompleks karena ada informasi lebih yang tersedia daripada sebelumnya. Alat-alat untuk menemukan, menggunakan dan menciptakan informasi yang cepat menjadi lebih beragam dan canggih.

Departemen Pendidikan Colorado (CDE) mendefinisikan literasi teknologi sebagai kemampuan untuk bertanggung jawab menggunakan teknologi tepat guna untuk:

1. Menyampaikan mengomunikasikan 2. Menyelesaikan masalah

3. Mengakses, mengelola, mengintegrasikan, mengevaluasi, desain dan membuat informasi untuk meningkatkan pembelajaran di semua bidang subjek

4. Memperoleh pengetahuan seumur hidup dan keterampilan dalam abad ke- 21.

2.2 Fungsi Literasi Data (Big Data) Dan Literasi Dalam Era Teknologi 4.0 Revolusi Industri 4.0 adalah suatu peristiwa yang menggabungkan teknologi sistem komunikasi dan informasi. Di era ini terdapat banyak peralihan pada bidang manufaktur dan pola tingkah laku masyarakat.

Saat ini Indonesia berada di era revolusi industri 4.0 yang menjadikan industri digital sebagai acuan dalam menjalani kehidupan. Dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 ini diperlukannya sebuah literasi baru karena literasi lama yang digunakan saat ini dijadikan sebagai modal untuk menjalani kehidupan bermasyarakat. Literasi adalah suatu kemampuan menulis dan membaca. Literasi

(12)

9

juga mengambil peran yang sangat penting dan harus dicermati di dalam diri individu dikarenakan pada literasi ini berkaitan dengan keahlian individu dalam berkomunikasi, berfikir kritis, kolaborasi, kreatif dan inovatif. Hal tersebut merupakan penunjang yang seharusnya dimiliki oleh setiap manusia dalam menjalani kehidupan yang lebih kompleks pada masa depan.

Komunikasi dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan, dan di mana saja. Pelajar yang sebagai subjek pendidikan sangat membutuhkan ruang virtual, dengan hal tersebut pelajar akan terbantu dengan adanya ruang baru bersifat digital. Hal ini selaras dengan penelitian yang dilaksanakan oleh (Utomo et.al, 2021) yang diaplikasikan dalam pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis TIK dan penyusunan e-book sebagai wujud digitalisasi dalam proses pembelajaran sehingga memberikan akses kemudahan bagi pelajar untuk mengakses pembelajaran.

Literasi data

Literasi data terkait dengan kemampuan membaca, menganalisis, dan membuat konklusi berdasarkan data dan informasi. Dalam pembelajaran, siswa dapat menggunakan data eksperimen untuk memahami konsep-konsep ilmiah. Contohnya, dalam fisika, siswa dapat menganalisis data kinetis untuk memahami gerakan benda. Namun, literasi data lebih dari sekadar membaca angka atau grafik, tetapi juga melibatkan penafsiran, analisis, dan pengomunikasikan data secara efektif. Literasi data mencakup pemahaman dasar tentang sumber data dan konsep yang lebih maju seperti analisis data dan pembelajaran mesin. Keterampilan ini sangat penting bagi ilmuwan data, analis, dan pemimpin bisnis untuk membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan data.

Mengembangkan keterampilan analitis, yang mana siswa bisa dilatih untuk berpikir kritis dan analitis melalui penggunaan data dan teknologi.

Mereka belajar cara mengevaluasi informasi. Dan juga membandingkan hasil eksperimen dengan teori, serta menarik kesimpulan berdasarkan bukti yang ada.

Literasi teknologi

(13)

10

Literasi teknologi terkait dengan kemampuan memahami cara kerja mesin dan aplikasi teknologi. Dalam pembelajaran, integrasi teknologi seperti simulasi komputer dan aplikasi berbasis web memungkinkan siswa melakukan eksperimen virtual yang sulit dilakukan di laboratorium tradisional.

Ada beberapa unsur utama teknologi yang menjadi perkembangan industri tradisional menuju industri digital, yaitu sebagai berikut:

a. Internet of Things (IoT) adalah suatu ide dimana peralatan fisik maupun mesin yang tersambung jaringan nirkabel. Sehingga mampu memindahkan informasi penting yang tidak harus membutuhkan campur tangan manusia.

b. Big Data, suatu konsep yang menjelaskan volume informasi penting dan luas jangkauannya, baik yang mempunyai struktur ataupun tidak mempunyai struktur. Informasi penting itu dapat tersusun, terolah, terproses dan tersimpan. Konsep ini sering diterapkan di berbagai bidang bisnis dan dapat menjadi petunjuk arah dalam suatu bisnis.

c. Argumented Reality, dimana suatu konsep menggabungkan benda abstrak menjadi sebuah dimensi ke sebuah benda sebenarnya yang memiliki tiga dimensi lalu diproyeksikan dalam waktu yang sebenarnya.

d. Cyber Security, suatu aktivitas untuk meningkatkan keamanan data agar terjadinya peretasan atau cyberattack dapat dicegah. Cyberattack merupakan aktivitas yang dimana sistem informasi ditargetkan untuk merusak, mengubah atau mencuri data yang disimpan dengan integritas dan rahasia yang dilakukan secara disengaja.

e. Artificial Intelegence adalah suatu teknologi komputer dimana mesin mempunyai kemampuan seperti manusia. Seperti pelaksanaan tugas dan pengambilan keputusan yang benar tanpa campur tangan manusia. Sistem ini akan semakin baik kemampuannya apabila informasi yang di dapat semakin beragam.

f. Addictive Manufacturing merupakan inovasi skema mesin pencetak tiga dimensi dan diterapkan oleh perusahaan industri. Inovasi ini tidak hanya sebuah mesin pen cetak tiga dimensi, bahkan juga digital manufacturing dan rapid prototyping.

(14)

11

g. Integrated System merupakan rangkaian teknik yang menyambungkan program komputer dan perangkat lunak secara kontak fisik maupun pragmatis.

Integrated system ini menyatukan antar elemen sub program dari sebuah program utuh supaya tiap segmennya memiliki fungsi seperti kesatuan sistem.

h. Cloud Computing adalah suatu konsep yang menjadikan dunia maya sebagai

pusat pengendalian, penyimpanan informasi serta penerapan. Inovasi ini dapat membantu para klien dunia maya untuk mendapatkan hak dalam akses atau menggunakan program melalui komputer dan jaringan dunia maya yang tidak memerlukan proses penginstalan (Yudhanto & Azis, 2019).

Saat ini literasi digital memiliki peran penting pada era yang selalu menggunakan mesin. Literasi digital dapat memperkaya wawasan digital masyarakat, terutama mahasiswa karena dapat mendorong mahasiswa untuk mencari informasi melalui internet yang saat ini siapa pun dapat menggunakannya, selain itu informasi internet juga dapat digunakan kapan pun dan dimana pun saja yang berarti ada kebebasan untuk menggunakannya.

Fenomena wabah covid-19 begitu menyakitkan dan mengingatkan manusia bahwa selama ini dalam dunia pendidikan terlalu fokus dengan pola konvensional dan masih belum mengembangkan kemampuan literasi anak didiknya seperti mahasiswa. Dalam implikasinya untuk melaksanakan pembelajaran daring, kebutuhan dan perkembangan akan teknologi harus disesuaikan dalam materi dan pengembangan kurikulum, untuk lebih baiknya pendidikan. Terdapat sembilan kategori pada dunia literasi digital, yaitu sebagai berikut:

a. Kemudahan akan situs internet dan jejaring sosial b. Multitasking

c. Dapat membedakan area privasi dalam bermedia sosial d. Mampu menggunakan identitas yang benar

e. Pintar dalam memegang kendali publikasi pendidikan di media sosial f. Mengatur dan mengidentifikasi berbagai konten

g. Inovatif dalam membuat konten h. Selektif dalam bersosial media

(15)

12

i. Mampu membagikan gagasan atau karya pribadi (Mardiani et.al, 2023).

Maraknya berita hoax yang dapat merugikan diri sendiri, masih banyaknya oknum tidak bertanggung jawab yang membagikan berita palsu membuat literasi digital menjadi sangat penting untuk dipahami mahasiswa agar terhindar dari berita yang merugikan. Literasi digital memiliki peranan yang berdampak terhadap mahasiswa dengan secara langsung maupun tidak langsung pada era revolusi industri 4.0 saat ini, diantaranya:

a. Mampu memanfaatkan sumber daya digital dengan baik b.Berpikir rasional, out of the box, dan inovatif

c. Skill komunikasi meningkat d.Hubungan relasi meningkat

Dengan adanya penerapan literasi digital dalam kegiatan belajar mengajar diharapkan mampu untuk menggunakan teknologi digital yang dapat memudahkan mencari berbagai macam informasi dan literasi digital dapat membantu mahasiswa meningkatkan keinginannya untuk membaca dengan menggunakan media digital.

2.3 Perbedaan Antara Literasi Data (Big Data) Dan Teknologi dalam Pembelajaran Fisika

Perbedaan antara literasi data dan teknologi dalam pembelajaran fisika sangat penting untuk dipahami. Literasi data mencakup kemampuan siswa dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan menginterpretasi data yang esensial dalam pengambilan keputusan ilmiah. Menurut Hwang (2020), literasi data memungkinkan siswa untuk memahami dan menggunakan data secara efektif dalam pengambilan keputusan. Di sisi lain, teknologi dalam pendidikan fisika melibatkan penggunaan alat digital dan media interaktif yang mendukung e ksplorasi konsep-konsep fisika. Teknologi dapat meningkatkan motivasi siswa dan memfasilitasi pemahaman konsep yang kompleks.

Penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis teknologi, seperti penggunaan video kontekstual, dapat meningkatkan literasi sains dan keterampilan berpikir kreatif siswa. Penelitian oleh Sari (2024), menemukan bahwa model case based learning berbantuan video kontekstual memberikan dampak positif terhadap kemampuan literasi sains siswa. Selain itu, penggunaan

(16)

13

simulasi seperti PhET selama pandemi menunjukkan bahwa meskipun efektif, terdapat kendala yang dihadapi mahasiswa, termasuk pelatihan dan penerapan yang kurang optimal (Seminar Nasional Pendidikan Fisika Vi, 2020).

Di luar konteks fisika, literasi data juga semakin penting dalam berbagai bidang seperti kesehatan, bisnis, dan ilmu sosial. Dalam bidang kesehatan, literasi data memungkinkan profesional medis untuk menganalisis hasil penelitian dan membuat keputusan berbasis bukti yang lebih baik. Menurut penelitian Boulos (2021), kemampuan untuk menganalisis data kesehatan dapat meningkatkan kualitas perawatan pasien. Di sektor bisnis, literasi data membantu perusahaan dalam memahami tren pasar dan perilaku konsumen untuk pengambilan keputusan strategis yang lebih baik (Marr, 2020). Selain itu, literasi data juga berperan dalam pendidikan karakter, di mana pemahaman terhadap data dapat membentuk sikap kritis dan analitis siswa terhadap isu-isu sosial.

Integrasi budaya lokal dalam pembelajaran tidak hanya meningkatkan literasi sains tetapi juga memperkuat identitas budaya siswa. Hal ini menunjukkan bahwa literasi data dan teknologi dapat berkontribusi pada pembentukan karakter siswa dengan cara yang lebih holistik. Dengan demikian, literasi data memberikan dasar analitis yang diperlukan untuk memahami informasi yang dihasilkan oleh teknologi di berbagai bidang, sementara teknologi menyediakan platform untuk menerapkan keterampilan tersebut.

(17)

14 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Dalam era teknologi 4.0, literasi data dan teknologi menjadi keterampilan yang sangat penting, terutama dalam konteks pembelajaran fisika. Literasi data (big data) mencakup kemampuan siswa untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menginterpretasi data, yang esensial dalam pengambilan keputusan ilmiah.

Sementara itu, literasi teknologi melibatkan penggunaan alat dan media digital yang mendukung eksplorasi konsep-konsep fisika. Penerapan literasi data dan teknologi dapat meningkatkan efektivitas proses pembelajaran dengan memfasilitasi siswa dalam mengumpulkan, menganalisis, dan memanfaatkan informasi secara digital.

Model pembelajaran yang interaktif dan berbasis proyek, seperti blended learning, dapat membantu siswa untuk belajar secara mandiri sambil tetap mendapatkan bimbingan dari guru. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media digital dalam pendidikan dapat meningkatkan keterampilan literasi digital siswa dan mendorong keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, evaluasi berkelanjutan terhadap literasi data dan teknologi dalam pembelajaran fisika sangat diperlukan untuk memastikan bahwa siswa tidak hanya memahami konsep, tetapi juga mampu menerapkannya dalam situasi nyata.

Dengan demikian, literasi data dan teknologi akan membekali siswa dengan keterampilan yang relevan untuk menghadapi tantangan di dunia yang semakin digital dan berbasis data.

3.2 Saran

Penting untuk melakukan evaluasi secara berkala terhadap kemampuan literasi data dan teknologi siswa, tidak hanya dari aspek kognitif tetapi juga keterampilan praktis. Penggunaan Media Digital: Siswa perlu didorong untuk memanfaatkan media digital dalam proses belajar mengajar, agar mereka lebih terbiasa dengan teknologi yang ada.

(18)

15

DAFTAR PUSTAKA

Amanda, S. (2021, Maret 18). Apa itu Literasi Digital, Prinsip Dasar, Manfaat, dan Contohnya. Diambil kembali dari tirto.id: https://tirto.id/

apa-itu-literasi-digital-prinsip-dasar-manfaat-dan-contohnya-gbhL

Asrori, M., Wibowo, A. M., Erfantinni, I. H., & Wahyuningtyas, D. P. (2020).

Pendampingan pemanfaatan teknologi dalam desain pembelajaran daring pada MGMP PAI SMK Kabupaten Blitar di masa pandemi covid-19.

Aswita, D., Nurmawati, M. P., Salamia, M. S., Sarah, S., Si, S. P., Saputra, S., ... & Ismail, N. M. (2022). Pendidikan Literasi: Memenuhi Kecakapan Abad 21. Penerbit K-Media.

Barpul. (2020, September 14). Literasi Digital : Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Daring Tatanan Normal Baru. Diambil kembali dari Medanposonline.com: https://medanposonline.com/pendidikan/literasi- digital-pemanfaatan-teknologi-dalam-pembelajaran-daring-tatanan-

normal-baru/

Boulos, M.N.K. (2021). Data Literacy in Health Care: A Review. Health Informatics Journal.

Eko Sujarwanto, Madlazim, Muslimin Ibrahim. (2022). Literasi Data dalam Pembelajaran Fisika dan Penilaian. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika.

Hwang, G.-J., & Chang, C.-Y. (2020). Data Literacy in Education: A Review of the Literature. Educational Technology & Society.

Kurniawan, S. D., Widiastuti, R. Y., Hermanto, D. M. C., Mukhlis, I. R., Pipin, S. J., Surianto, D. F., ... & Judijanto, L. (2024). Big Data: Mengenal Big Data & Implementasinya di Berbagai Bidang. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.

PREGOHAJI, D., Devi, A. O. T., & Indriastiningsih, E. (2021). Kontribusi Marketing Mix dan Literasi Digital Terhadap Kepuasan Konsumen Indonesia pada Start Up Unicorn dalam Melakukan Pembelian Online (Studi Kasus pada Tokopedia) (Doctoral dissertation, Universitas Sahid Surakarta).

(19)

16

Mahande, I. R. D. (2023). Pengantar Pendidikan Kejuruan. Indonesia Emas Group.

Mardiani, D., Hanipah, H., Imania, K. A., & Noordyana, M. A. (2023).

Building Students Interest in Being More Digitally Capable Through Digital Literacy Seminars. Konferensi Nasional Literasi Digital dan Kerelawanan, 1, 74-80.

Marr, B. (2020). Data-Driven Business: How to Use Data to Drive Success. Forbes.

Muliani, A., Karimah, F. M., Liana, M. A., Pramudita, S. A. E., Riza, M. K.,

& Indramayu, A. (2021). Pentingnya peran literasi digital bagi mahasiswa di era revolusi industri 4.0 untuk kemajuan Indonesia. Journal of Education and Technology, 1(2), 87-92.

Sari, R. (2024). Model Case Based Learning Berbantuan Video Kontekstual terhadap Kemampuan Literasi Sains.

Seminar Nasional Pendidikan Fisika VI (2020). Peran Pendidik Dalam Menumbuhkan Literasi Sains dan Digital di Era Normal Baru. Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas PGRI Madiun.

Suharto, B., Firdaus, A. A., Kristanto, D., Suharno, N. E., Uman Putra, D. F.,

& Kusuma, V. A. (2022). PENGARUH KEMAMPUAN LITERASI MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA DI BERBAGAI BIDANG KEILMUAN. Jurnal Layanan Masyarakat, 6(2).

Turnip, R. S. (2023). Peningkatan Literasi Digital di Kalangan Pelajar:

Pengenalan dan Praktik Penggunaan Teknologi Pendidikan. Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP), 6(4), 2302-2310.

Utomo, Asep Purwo Yudi et al. (2021). Optimalisasi Model Pelatihan Terpadu dalam Penyusunan E-book Pembelajaran sebagai Implementasi Paperless bagi Guru di SMPN 41 Semarang. Jurnal Implementasi. Vol. 1 No. 1.e- ISSN 2747- 0768.

Yudhanto, Y., & Azis, A. (2019). Pengantar Teknologi Internet of Things (IoT). UNSPress.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu cara untuk membantu siswa dalam memahami konsep-konsep fisika yang bersifat abstrak adalah menggunakan analogi dengan petunjuk pada pembelajaran yaitu

Hal ini menunjukkan bahwa masih ada 90% guru yang kurang memahami konsep literasi dalam pembelajaran berbasis kemampuan siswa (sesuai dengan Pendekatan

Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan mata pelajaran fisika tingkat SMA yang dapat membantu siswa untuk memudahkan dalam memahami konsep fisika

fisika dan 86,7% siswa telah tuntas memahami konsep yang ada didalam komik “Pembuatan Komik Fisika Tentang Kemagnetan Sebagai Media Pembelajaran” Otha Supa, dengan hasil

mengajar di kelas ketika metode l pembelajaran diaplikasikan , membuat alat bantu pembelajaran yang diperlukan dalam rangka membantu siswa memahami konsep-konsep yang

Melalui penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal literasi informasi siswa SMA pada pembelajaran fisika serta evaluasi yang sudah diterapkan sekolah untuk mengukur

Hasil penelitian ini adalah konten digital Instagram pembelajaran fisika terintegrasi STIM Sains-Teknologi-Islam-Masyarakat untuk memfasilitasi literasi digital siswa pada materi gerak

1987.Konsep Pembangunan Berkelanjutan dalam Pengelolaan DAS Daerah Aliran Sungai Terpadu adalah pendekatan yang menekankan pada upaya menjaga keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya