MAKALAH KERJA PRAKTEK DPRD KOTA BANDUNG
Disusun oleh :
Zahra Anisa Firdaus 21220093 Adityani Cahya Putri 21220101 Jihan Nurul Khadijah 21220119
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, hidayah, serta berkah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah. Kerja praktik merupakan salah satu perjalanan penting dalam pendidikan tinggi yang memungkinkan kami untuk menerapkan pengetahuan teoritis yang diperoleh di bangku kuliah ke dalam situasi dunia nyata. Dalam konteks ini, kami berkesempatan melaksanakan kerja praktik di DPRD Kota Bandung, sebuah instansi pemerintahan yang telah berkontribusi besar dalam unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah di Kota Bandung. Dalam makalah ini, kami akan membahas latar belakang pemilihan topik, tujuan yang ingin dicapai melalui kerja praktik, yang kami terapkan serta kegiatan-kegiatan yang kami lakukan selama periode kerja praktik.
Kami ingin mengungkapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah berperan serta dalam kesuksesan pelaksanaan kerja praktik dan penyusunan makalah ini. Terima kasih kami sampaikan kepada manajemen DPRD Kota Bandung yang telah memberi kami kesempatan berharga ini dan berbagi wawasan yang sangat berharga. Kami juga ingin menyampaikan apresiasi kepada koordinator kerja praktek kami bapak Handoko, S.Kom di bagian “Humas Protokoler”, bapak Eka Taofik Hidayat, S.Stp, M.Si, Ibu Meri dan Ibu Cici yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan dorongan dalam setiap langkah kami.
Kami sadar akan keterbatasan makalah ini dan menyambut dengan tangan terbuka setiap kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif bagi para pembaca yang ingin memahami lebih dalam tentang instansi pemerintahan DPRD Kota Bandung. Akhir kata, harapan kami agar makalah ini dapat memberi inspirasi dan manfaat lebih lanjut dalam mengembangkan pengetahuan mengenai intansi pemerintahan.
Bandung, 29 Agustus 2023
Hormat kami,
Penulis
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... iii
BAB I PENDAHULUAN ... 3
1.1 Latar Belakang ... 2
1.2 Maksud dan Tujuan Kegiatan ... 3
1.3 Manfaat Kegiatan ... 3
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan... 4
BAB II PEMBAHASAN ... 5
2.1 Sejarah DPRD Kota Bandung ... 5
2.2 Visi Dan Misi ... 8
2.3 Tugas Pokok dan Fungsi ... 9
2.4 Struktur Organisasi ... 10
2.5 Persidangan dan Perundang undangan ... 11
2.6 Sub Bagian Humas dan Protokol DPRD Kota Bandung ... 13
2.7 Ruang Lingkup Kerja Praktik... 14
BAB III PENUTUP ... 16
A. Kesimpulan ... 16
B. Saran ... 16
LAMPIRAN FOTO ... 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) merupakan salah satu lembaga legislatif di tingkat daerah yang memiliki peran penting dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Sebagai lembaga perwakilan rakyat, DPRD memiliki tanggung jawab untuk mengawasi kinerja pemerintah daerah, merumuskan kebijakan, serta mengambil langkah- langkah strategis dalam mengatasi berbagai isu dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat setempat.
Dalam konteks Kota Bandung, sebagai salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki kompleksitas permasalahan perkotaan, peran DPRD Kota Bandung sangatlah krusial.
Kota Bandung telah mengalami perkembangan yang pesat baik dalam hal pertumbuhan ekonomi, populasi, maupun perkembangan infrastruktur. Namun, bersamaan dengan perkembangan tersebut, muncul pula berbagai permasalahan seperti lalu lintas yang padat, ketimpangan sosial-ekonomi, lingkungan hidup, serta pengembangan wilayah yang berkelanjutan.
Kerja praktik yang dilakukan di DPRD Kota Bandung bertujuan untuk memberikan wawasan yang mendalam mengenai bagaimana lembaga legislatif di tingkat daerah beroperasi, khususnya dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang unik dan spesifik di Kota Bandung. Melalui pengalaman ini, mahasiswa yang menjalani kerja praktik memiliki kesempatan untuk melihat secara langsung proses perumusan kebijakan, mekanisme pengawasan, serta dinamika interaksi antara anggota DPRD dan pemerintah daerah.
Dalam latar belakang ini, kami akan menguraikan lebih lanjut mengenai alasan pemilihan DPRD Kota Bandung sebagai tempat pelaksanaan kerja praktik. Kami juga akan membahas relevansi dan signifikansi dari kerja praktik di DPRD Kota Bandung dalam upaya memahami tata kelola pemerintahan daerah, mendukung proses demokrasi, dan menghadapi permasalahan-permasalahan aktual yang dihadapi oleh kota ini.
Dengan demikian, melalui kerja praktik di DPRD Kota Bandung, diharapkan mahasiswa dapat mendapatkan pengalaman berharga dalam dunia kebijakan publik dan proses demokrasi di tingkat lokal, serta menghasilkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang dinamika pemerintahan kota dan peran vital DPRD dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
1.2 Maksud dan Tujuan Kegiatan
Maksud adanya Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan oleh Universitas Komputer Indonesia sebagai berikut :
1. Mempelajari suatu bidang tertentu khususnya unit kerja praktik dalam melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yaitu di Pemerintah Daerah Kota Bandung
2. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, pengalaman, keterampilan dan kemampuan dalam bidang Humas dan Protokol sebelum memasuki dunia kerja yang sebenarnya
3. Bahan pembanding teori-teori yang diterima praktisi dari perguruan tinggi dalam Praktek Kerja Langsung (PKL)
4. Memperoleh suatu pengalaman untuk beradaptasi didunia kerja yang sesungguhnya.
Adapun tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
1. Praktisi mendapatkan gambaran wilayah kerja dalam kondisi nyata didalam perusahaan
2. Mengimplementasikan teori yang didapatkan dibangku perkuliahan terhadap pengalaman kerja secara nyata.
3. Mampu menyiapkan diri menjadi sumber daya manusia yang berkualitas memiliki pengetahuan, keterampilan dan keahlian terkini.
4. Mempraktikan disiplin dan tanggung jawab dalam menunaikan tugas, sehingga diharapkan menjadi insan yang siap terjun dalam kehidupan kerja.
1.3 Manfaat Kegiatan
Dengan menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan setiap pihak yang mengikuti program dapat memperoleh manfaat sebagai berikut
1. Bagi Mahasiswa yaitu :
a) Menjadi sarana untuk melatih keterampilan mahasiswa berdasarkan ilmu yang didapati perkuliahan
b) Kegiatan kuliah berdasarkan pengenalan terhadap dinamika dan kondisi rill dunia kerja
c) Kemungkinan untuk mengembangkan pengetahuan yang diperoleh pada perkuliahan sebelumnya untuk menemukan sesuatu yang baru yang tidak diperoleh selama Pendidikan formal
d) Sarana Pendidikan visual adalah mereka mampu sangat disiplin dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan
2. Bagi Fakultas Ekonomi & Bisnis Prodi Manajemen Universitas Komputer Indonesia
a) Menciptakan hubungan baik antara fakultas dan Lembaga Pendidikan yang menyelenggarakan Praktek Kerja Lapangan dalam pelaksanaan dimasa yang akan datang
b) Membandingkan tingkat pengetahuan yang diajarkan oleh pelatih dengan kondisi yang ada saat ini dalam kehidupan kerja nyata
c) Untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa dapat memahami materi yang diperoleh diperkuliahan agar dapat diterapkan dalam kehidupan kerja
d) Memperbaiki kurikulum untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja, sehingga diperoleh lulusan yang berkualitas dan siap bersaing dalam dunia kerja.
3. Bagi instansi/Lembaga :
a) Pelaksanaan tugas sekaligus tanggung jawab sosial bagi Lembaga
b) Membangun hubungan teratur, sehat dan dinamis antara instansi dengan perguruan tinggi
c) Lebih banyak Kerjasama yang menguntungkan kedua belah pihak
d) Meringkan pekerjaan karyawan diinstansi tempat Praktek Kerja Lapangan sehingga meringankan pekerjaan karyawan
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan magang terhitung dari tanggal 21 Agustus 2023 – 29 September 2023 ( 30 Hari Kerja ). Kegiatan magang dilaksanakan setiap hari Senin-Jumat pada Pukul 08.00-16.30 WIB yang bertempat disalah satu instansi pemerintahan Kota Bandung, yaitu : Nama Instansi : Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bandung Alamat : Jl. Sukabumi No 30, Kacapiring, Kec, Batununggal, Kota
Bandung, Jawa Barat 40271
Telepon : (022) 87243095
E-mail : [email protected]
Bidang Tempat Praktik Kerja : Bagian Persidangan dan Perundang-undangan pada Sub Bagian Humas dan Protokol DPRD Kota Bandung
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah DPRD Kota Bandung
Pada masa penjajahan Belanda, Pemerintah Hindia Belanda membentuk badan yang disebut dengan Volksraad sebagai badan legislatif yang dapat disamakan dengan Staten General atau parlemen di Negara Belanda. Lembaga ini dibentuk pada tahun 1918 di bawah pemerintahan Gubernur Jenderal Graaf van Limburg Stirum. Namun dari penelusuran dokumentasi sejarah, pada masa ini, di Kabupaten Jember belum ditemukan adanya lembaga/badan legislatif semacam ini, karena Volksraad dibentuk oleh Pemerintah Hindia Belanda hanya di tingkat “pusat”. Keadaan seperti ini terus berlangsung hingga Belanda meninggalkan Indonesia menyusul pendudukan Jepang pada bulan Maret 1942. Lembaga legislatif yang bernama Volksraad ini bubar dengan sendirinya.
Sementara itu, tentara pendudukan Jepang tidak menghendaki adanya badan – badan perwakilan rakyat. Kemudian mereka membentuk lembaga semacam ini pada September 1943, yaitu “Tyuuoo Sangi in” di tingkat pusat dan “Sangi in” di tingkat daerah, namun dalam prakteknya mereka tidak lebih sebagai dewan penasehat di mana keanggotaannya melalui pengang katan atau tidak melalui pemilihan (B.N. Marbun, 1992). Pada masa revolusi fisik pasca ke merdekaan, dengan dikeluarkannya Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1945 tentang Kedudukan Komite Nasional Indonesia Daerah pada tanggal 23 Nopember 1945, maka KNID (kecuali untuk daerah – daerah Surakarta dan Yogyakarta) dibentuk di tingkat karesidenan, kabupaten,kota berotonomi, dan daerah – daerah lain yang dipandang perlu oleh Menteri Dalam Negeri.
Pada tanggal 10 Juli 1948, Pemerintah Indonesia saat itu memberlakukan Undang - undang Nomor 22 tahun 1948 yaitu Undang – undang Pokok tentang Pemerintahan Daerah.
Menurut pasal 2 UU ini, Pemerintah Daerah terdiri dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Dewan Pemerintah Daerah (DPD). Dengan demikian, untuk pertama kalinya secara resmi istilah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dipakai sebagai badan legislatif daerah.
Undang – Undang Nomor 22 Tahun 1948 secara jelas menentukan bahwa jumlah dan komposisi keanggotaan serta pemilihan anggota DPRD akan ditentukan berdasarkan undang-undang tersendiri. Dalam perkembangan selanjutnya, pemerintah kemudian memberlakukan Undang – undang Nomor 7 tahun 1950 tentang Pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung adalah sebuah lembaga legislatif tingkat daerah yang bertugas untuk mewakili kepentingan warga Kota Bandung dalam membuat peraturan daerah, mengawasi pemerintahan kota, dan menjalankan fungsi-fungsi legislasi lainnya. Sejarah berdirinya DPRD Kota Bandung mencerminkan perkembangan politik dan pemerintahan di kota tersebut:
1. Masa Kolonial: Sebelum kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Bandung berada di bawah pemerintahan kolonial Belanda. Pada masa ini, tidak ada DPRD seperti yang ada sekarang. Kekuasaan dan otoritas pemerintahan dipegang oleh pejabat-pejabat kolonial Belanda.
2. Kemerdekaan Indonesia: Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Kota Bandung, seperti kota-kota lain di Indonesia, mengalami perubahan besar dalam sistem pemerintahan. Pada periode awal kemerdekaan, pembentukan DPRD di berbagai daerah, termasuk Kota Bandung, menjadi langkah penting dalam membangun tatanan pemerintahan yang baru.
3. Pembentukan DPRD Kota Bandung: DPRD Kota Bandung kemungkinan besar dibentuk setelah kemerdekaan Indonesia. Tanggal pasti pembentukan DPRD Kota Bandung perlu diperiksa dalam arsip sejarah dan catatan resmi pemerintah daerah.
4. Perkembangan Selanjutnya: Seiring berjalannya waktu, DPRD Kota Bandung telah mengalami perubahan dalam jumlah anggota, struktur, dan fungsi-fungsi legislasi mereka. Hal ini dapat terjadi sebagai respons terhadap perkembangan politik, perubahan undang-undang, atau perubahan kebutuhan masyarakat.
DPRD Kota Bandung berperan penting dalam proses pembuatan kebijakan dan peraturan di tingkat kota, serta dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap pemerintah kota. Lembaga ini memiliki peran kunci dalam menjalankan prinsip-prinsip demokrasi dan partisipasi warga dalam pengambilan keputusan pemerintah.
Sekretariat DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kota Bandung memiliki sejarah yang melibatkan perkembangan politik dan pemerintahan di kota tersebut. Berikut adalah sejarah singkat Sekretariat DPRD Kota Bandung:
1. Era Kolonial: Pada masa kolonial Belanda, Bandung adalah salah satu kota penting di Jawa Barat. Namun, pada periode ini belum ada DPRD Kota Bandung seperti yang ada sekarang. Sistem pemerintahan dan perwakilan rakyat saat itu berbeda dengan yang ada sekarang.
Gambar 2.1 Logo DPRD Kota Bandung
2. Kemerdekaan Indonesia: Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, sistem pemerintahan dan perwakilan rakyat mengalami perubahan besar. Kota Bandung pun ikut dalam perkembangan ini.
3. Pembentukan DPRD: DPRD Kota Bandung kemungkinan besar dibentuk setelah kemerdekaan Indonesia. DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat di tingkat daerah yang bertugas mengawasi pelaksanaan pemerintahan di Kota Bandung, serta membuat peraturan-peraturan yang berkaitan dengan perkotaan.
4. Perkembangan Sekretariat: Sekretariat DPRD Kota Bandung berkembang seiring dengan perkembangan DPRD itu sendiri. Seiring waktu, struktur, fungsi, dan fasilitas Sekretariat ini terus berubah dan berkembang untuk memenuhi kebutuhan perwakilan rakyat dan masyarakat di Kota Bandung.
Seiring berjalannya waktu, Sekretariat DPRD Kota Bandung menjadi pusat administrasi dan koordinasi untuk membantu anggota DPRD dalam menjalankan tugas-tugasnya. Selain itu, Sekretariat ini juga berperan penting dalam menghubungkan antara DPRD dan warga Kota Bandung untuk memastikan pemerintahan yang lebih transparan, akuntabel, dan partisipatif.
Adapun Logo dari DPRD Kota Bandung :
Adapun makna dari logo tersebut adalah :
Bagian atas latar KUNING (EMAS) dengan lukisan sebuah GUNUNG berwarna HIJAU yang bertumpu pada blok-lintang.
Bagian bawah latar PUTIH (PERAK) dengan lukisan empat bidang jalur mendatar berombak yang berwarna BIRU.
Di bawah perisai itu terlukis sehelai PITA berwarna KUNING (EMAS) yang melambai pada kedua ujungnya, Pada pita itu tertulis dengan huruf-huruf besar latin berwarna
HITAM amsal dalam bahasa KAWI, yang berbunyi GEMAH RIPAH WIBAWA MUKTI.
Sebagai tokoh lambang itu diambil bentuk perisai atau tameng, yang dikenal kebudayaan dan peradaban sebagai senjata dalam perjuangan untuk mencapai sesuatu tujuandengan melindungi diri. Perkakas perjuangan yang demikian itu dijadikan lambang yang mempunyai arti menahan segala mara bahaya dan kesukaran.
KUNING (EMAS), berarti : kesejahteraan, keluhungan.
HITAM (SABEL), berarti : kokoh, tegak, kuat.
HIJAU (SINOPEL), berarti : kemakmuran sejuk
PUTIH (PERAK), berarti : kesucian
BIRU (AZUUR), berarti : kesetiaan
Gemah ripah wibawa mukti, berarti : tanah subur rakyat makmur 2.2 Visi Dan Misi
Visi sekretariat DPRD Kota Bandung :
“Terwujudnya pelayanan yang prima dan professional dalam membantu dewan perwakilan rakyat daerah melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang sebagai unsure penyelenggaraan pemerintah daerah.”
Misi sekretariat DPRD Kota Bandung :
1. Menyelenggarakan rapat – rapat alat kelengkapan dewan dan persidanga DPRD dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang DPRD.
2. Menyusun dan mengatur jadwal kegiatan pimpinan dan anggota DPRD untuk mendukung peningkatan kapasitas aggota DPRD dalam melaksankan tugas, fungsi dan kewewenangan DPRD.
3. Memfasilitasi sarana dan prasarana serta peningkatan kapasitas anggota DPRD dalam melaksanakan tugas, fungsi dan kewewenangan DPRD.
4. Melaksanakan tertib administrasi keuangan sesuai dengan peraturan dan ketentuan untuk mendukung peningkatan kapasitas anggota DPRD dalam melaksanakan tugas, fungsi dan kewewenangan DPRD.
Visi DPRD Kota Bandung:
"Menjadi mitra strategis dalam membangun Kota Bandung yang unggul, berkeadilan, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi untuk kesejahteraan masyarakat."
Misi DPRD Kota Bandung umumnya mencakup tujuan-tujuan seperti:
1. Membuat Peraturan Daerah: Merumuskan, membahas, dan mengesahkan peraturan- peraturan daerah yang mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kota Bandung.
2. Mengawasi Pemerintah Kota: Melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah kota dalam pelaksanaan program-program pembangunan dan pelayanan publik.
3. Mewakili Kepentingan Masyarakat: Menjadi suara warga Kota Bandung di tingkat legislatif, memperjuangkan kepentingan masyarakat, dan mendengarkan aspirasi warga.
4. Memfasilitasi Partisipasi Masyarakat: Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan dalam penyusunan kebijakan.
5. Mendorong Transparansi dan Akuntabilitas: Memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan dan sumber daya kota.
6. Menyediakan Layanan kepada Warga: Memberikan layanan dan bantuan kepada warga yang membutuhkan.
2.3 Tugas Pokok dan Fungsi
DPRD Kota Bandung merupakan Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
Sebagai representasi rakyat, DPRD Kota Bandung mempunyai fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan.
Tugas dan wewenang DPRD Kota Bandung adalah:
Membentuk Peraturan Daerah Kota yang dibahas dengan Walikota untuk mendapat persetujuan bersama
Menetapkan APBD Kota bersama dengan Walikota
Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Bandung dan Peraturan Perundang-undangan lainnya, Keputusan Walikota, APBD Kota Bandung, kebijakan Pemerintah Kota dalam melaksanakan program pembangunan Kota Bandung, dan kerjasama internasional di daerah
Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Walikota/Wakil Walikota kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur.
Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada Pemerintah Kota Bandung terhadap rencana perjanjian internasional yang menyangkut kepentingan daerah
Meminta Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) dalam pelaksanaan tugas desentralisasi.
Anggota DPRD memiliki hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat.
Anggota DPRD Kota juga memiliki hak mengajukan Rancangan Perda Kota, mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat, membela diri, hak imunitas, serta hak protokoler.
Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, DPRD kota berhak meminta pejabat negara tingkat Kota, pejabat pemerintah daerah, badan hukum, atau warga masyarakat untuk memberikan keterangan. Jika permintaan ini tidak dipatuhi, maka dapat dikenakan panggilan paksa (sesuai dengan peraturan perundang-undangan). Jika panggilan paksa ini tidak dipenuhi tanpa alasan yang sah, yang bersangkutan dapat disandera paling lama 15 hari (sesuai dengan peraturan perundang-undangan).
Sekretaris DPRD Kota Bandung mempunyai tugas dan kewajiban membantu Walikota dalam menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, penyelenggaraan kehumasan dan protokol lingkup DPRD dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD. Dalam menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut Sekretariat DPRD Kota Bandung mempunyai fungsi :
1. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD;
2. Penyelenggaraan administrasi keuangan;
3. Penyelenggaraan kehumasan dan protokol lingkup DPRD;
4. Penyelenggaraan rapat-rapat di lingkungan DPRD; dan
5. Penyelenggaraan dan pengkoordinasian tenaga ahli yang diperlukan dalam mendukung tugas dan fungsi DPRD
2.4 Struktur Organisasi
Adapun Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Kota Bandung adalah sebagai berikut :
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Kota Bandung
2.5Persidangan dan Perundang undangan
Pada DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kota Bandung, bagian persidangan atau rapat merupakan salah satu aspek penting dalam menjalankan fungsi legislasi, pengawasan, dan perwakilan. Bagian persidangan DPRD Kota Bandung biasanya terdiri dari
beberapa sub bagian atau komponen yang mengatur jalannya proses legislasi dan pengawasan di tingkat kota. Berikut adalah beberapa sub bagian penting dalam persidangan DPRD Kota Bandung:
1. Sidang Paripurna: Sidang Paripurna adalah rapat utama DPRD Kota Bandung yang dihadiri oleh semua anggota DPRD. Sidang ini biasanya digelar untuk membahas dan mengesahkan peraturan-peraturan daerah, anggaran kota, serta masalah-masalah penting lainnya. Sidang Paripurna juga sering digunakan untuk membahas agenda- agenda khusus dan menyampaikan keputusan penting.
2. Komisi-Komisi: DPRD Kota Bandung biasanya terbagi menjadi beberapa komisi, seperti Komisi A (Pemerintahan), Komisi B (Perekonomian dan Keuangan), Komisi C (Pembangunan), dan lain sebagainya. Setiap komisi memiliki tanggung jawab khusus dalam mengawasi sektor-sektor tertentu dalam pemerintahan kota. Komisi- komisi ini mengadakan rapat-rapat untuk membahas isu-isu yang relevan dengan bidang tugas mereka.
3. Fraksi-Fraksi: Anggota DPRD Kota Bandung yang berasal dari partai politik yang sama biasanya membentuk fraksi-fraksi. Fraksi-fraksi ini dapat mengadakan pertemuan dan rapat internal untuk membahas strategi, posisi, dan pandangan bersama tentang isu-isu yang akan dibahas di DPRD.
4. Rapat Kerja: Selain rapat-rapat formal, anggota DPRD Kota Bandung juga dapat mengadakan rapat kerja atau pertemuan khusus dengan berbagai pihak, termasuk pejabat pemerintah kota, organisasi masyarakat, dan ahli. Rapat kerja ini bertujuan untuk mendalami isu-isu tertentu, mendengarkan pandangan beragam, dan mengumpulkan informasi lebih lanjut.
5. Rapat Panitia Khusus: DPRD Kota Bandung juga dapat membentuk panitia khusus untuk menyelidiki atau mengkaji isu-isu tertentu yang kompleks. Panitia ini melakukan penyelidikan mendalam, mengumpulkan bukti, dan menyusun laporan serta rekomendasi yang akan dibahas dalam sidang-sidang berikutnya.
6. Rapat Komisi-Komisi Lain: Selain komisi-komisi utama, DPRD Kota Bandung juga bisa memiliki komisi-komisi khusus sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, komisi untuk hak asasi manusia, lingkungan hidup, atau gender.
Setiap sub bagian dalam persidangan DPRD Kota Bandung memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing dalam menjalankan fungsi legislasi, pengawasan, dan perwakilan.
Rapat-rapat dan pertemuan di dalamnya menjadi wadah penting untuk membahas isu-isu
2.6 Sub Bagian Humas dan Protokol DPRD Kota Bandung
Sub Bagian Humas dan Protokol DPRD Kota Bandung memiliki peran yang khusus dalam menjalankan fungsi komunikasi dan hubungan masyarakat DPRD serta pengelolaan protokol dalam berbagai kegiatan DPRD. Bagian persidangan dan perundang-undangan di dalam Sub Bagian Humas dan Protokol ini biasanya terkait dengan tugas-tugas sebagai berikut:
1. Koordinasi Persidangan: Sub Bagian Humas dan Protokol DPRD Kota Bandung dapat bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan persiapan dan pelaksanaan sidang- sidang DPRD. Ini mencakup mengatur jadwal, memastikan kesiapan fasilitas, dan mengkomunikasikan informasi mengenai sidang kepada anggota DPRD dan pihak- pihak terkait.
2. Pengelolaan Dokumentasi Sidang: Bagian ini mungkin bertanggung jawab untuk mengelola dokumentasi resmi sidang-sidang DPRD, seperti mencatat dan menyimpan rekaman sidang, mengarsipkan peraturan daerah yang telah disahkan, dan menyediakan akses kepada publik terhadap dokumen-dokumen tersebut.
3. Pemberitaan dan Informasi Publik: Sub Bagian Humas dan Protokol dapat mengelola komunikasi dan pemberitaan DPRD kepada publik. Ini mencakup menyusun rilis pers, memelihara situs web DPRD, mengelola akun media sosial, dan merencanakan acara-acara komunikasi untuk memperkenalkan kegiatan dan kebijakan DPRD kepada masyarakat.
4. Hubungan dengan Media: Bagian ini dapat bertugas menjalin hubungan baik dengan media massa, seperti surat kabar, stasiun televisi, dan radio lokal. Mereka mungkin mengatur konferensi pers, wawancara, dan interaksi lainnya antara anggota DPRD dan media.
5. Pengelolaan Protokol: Sub Bagian Humas dan Protokol juga mungkin memiliki tanggung jawab untuk mengatur protokol dalam berbagai acara resmi DPRD, seperti kunjungan tamu, acara peringatan, dan upacara lainnya. Ini mencakup menyusun daftar tamu, mengatur tata letak, dan memastikan pelaksanaan yang lancar.
6. Pengelolaan Informasi Perundang-undangan: Bagian ini bisa mengelola informasi terkait perundang-undangan di DPRD, seperti mengupdate peraturan daerah yang berlaku dan menyediakan akses kepada publik terhadap informasi hukum yang relevan.
Sub Bagian Humas dan Protokol merupakan bagian penting dari DPRD Kota Bandung dalam menjaga transparansi, memastikan akses informasi publik, dan membangun hubungan
yang baik dengan masyarakat serta pihak-pihak eksternal. Mereka juga memiliki peran penting dalam menjaga tata tertib dan prosedur yang berlaku selama persidangan dan dalam berbagai kegiatan protokol DPRD.
2.7 Ruang Lingkup Kerja Praktik
Selama Kegiatan Kerja Praktik di DPRD Kota Bandung, penulis ditempatkan di sub bagian Humas Protokol dan Publikasi. Dibimbing oleh seluruh staff yang ada sekaligus diberi pengarahan terkait beberapa kegiatan yang ada di sub bagian Humas Protokol dan Publikasi diantaranya untuk menghadiri rapat komisi, menghadiri rapat paripurna, menghadiri undangan kegiatan Giat di beberapa tempat maupun di dalam kantor, menulis Press Release untuk diterbitkan pada website DPRD Kota Bandung, ikut serta dalam proses pendokumentasian acara, penulisan daftar kegiatan DPRD Kota Bandung.
Berikut ini merupakan kegiatan penulis selama masa Kerja Praktik terhitung dari tanggal 21 Agustus – 29 September 2023 :
Tabel 2.1 Kegiatan Penulis selama masa kerja praktik
Hari Ke Tanggal Kegiatan
1 21 Agustus 2023 Membantu urusan administrasi buku tamu di lobby
2 22 Agustus 2023 Membantu urusan administrasi buku tamu di lobby
3 23 Agustus 2023 Membantu menulis rekap daftar Tamu 4 24 Agustus 2023 Membantu menulis rekap daftar Tamu 5 25 Agustus 2023 Membantu menulis rekap daftar Tamu
6 28 Agustus 2023 Menghadiri acara pembentukan PWRI Organisasi Pensiunan Intansi
7 29 Agustus 2023 Menghadiri Talhshow Dinamika PRFM
8 30 Agustus 2023 Menghadiri FGD Pembentukan Kampung Bebas Narkoba
9 31 Agustus 2023 Menghadiri Gladi persiapan Rapat Paripurna 10 1 September 2023 Menghadiri rapat Paripurna Pengucapan Sumpah
Anggota DPRD
11 4 September 2023 Menghadiri Rapat Kerja Komisi C mengenai
Penanganan sampah TPA Sarimukti
12 5 September 2023 Menghadiri Undangan Gubernur Jawa Barat di Grand Ballroom Pullman
13 6 September 2023 Menghadiri Rapat Setwan Kabupaten Bogor Perihal Tupoksi Sub Bagian Perundang-Undangan dalam Memfasilitasi Panitia Khusus DPRD
14 7 September 2023 Mengahdiri Undangan Walikota Bandung Acara Rapat Pleno Satuan Tugas Penanganan Darurat Sampah di Ruang Tengah Balai Kota.
15 8 September 2023 Membantu agenda tamu kunjungan kerja DPRD Kbupaten Batang Pansus V1 di ruang komisi c dengan mendokumentasikannya
16 11 September 2023 Menghadiri Talkshow Opsi di Studio PRFM Bandung
17 12 September 2023 Meramaikan Acara lomba HJKB di Balaikota 18 13 September 2023 Menghadiri Acara Peresmian Kolam Retensi Dian
Permai
19 14 September 2023 Menghadiri Rapat Paripurna Terkait Penyampaian Penjelasan Wali Kota Perihal Raperda Tentang Perubahan APBD TA.
20 15 September 2023 Menghadiri Opsi di Studio PRFM
21 18 September 2023 Sosialisasi JDIH Goes to School 7.0 di SMAN 20 Bandung
22 19 September 2023 Menghadiri Rapat pengelolaan sampah dari paguyuban Bandung ngariung di ruang rapat komisi C
23 20 September 2023 Sosialisasi JDIH Goes to School 6.0 di SMAN 8 Bandung
24 21 September 2023 Gladi Persiapan Rapat Paripurna dalam rangka HJKB ke-23
25 22 September 2023 Menghadiri rapat Honorarium Guru Honorer dan Tenaga Pendidik di ruang rapat Komisi D
26 25 September 2023 Menghadiri Rapat Paripurna dalam rangka
memperingati Hari jadi ke-213 Kota Bandung 27 26 September 2023 Membantu Menempelkan bon-bon reimburse di
kantor
28 27 September 2023 Sosialisasi JDIH Goes to School 8.0 di SMKN 7 Bandung
29 28 September 2023 Hari Libur Nasional
30 29 September 2023 Membantu Kegiatan Di Kantor : Mendata Kunjungan Tamu
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan kerja praktik ini merupakan hasil dari pengalaman praktik di Sub Humas, Protokol, dan Publikasi DPRD Kota Bandung. Selama periode praktik, berbagai aktivitas dan tugas telah dilakukan untuk mendukung upaya Sub Humas dalam memenuhi tugasnya sebagai pemersatu antara DPRD dan masyarakat serta meningkatkan visibilitas dan transparansi lembaga ini. Secara keseluruhan, pengalaman praktik di Sub Humas, Protokol, dan Publikasi DPRD Kota Bandung telah memberikan wawasan berharga tentang dunia komunikasi pemerintahan dan tugas-tugas penting yang harus diemban oleh lembaga ini. Kami percaya bahwa pengalaman ini akan menjadi landasan yang kuat dalam karir kami di masa depan di bidang humas dan komunikasi sekaligus lebih mengenal potensi diri yang bisa ditingkatkan serta kekurangan diri yang harus diperbaiki.
B. Saran
Berikut adaah saran-saran untuk meningkatkan kinerja Sub Humas, Protokol, dan Publikasi DPRD Kota Bandung :
1. Perlu meningkatkan pelatihan dan pengembangan karyawan Sub Humas untuk memastikan mereka selalu memiliki keterampilan terbaru dalam bidang humas, protokol, dan komunikasi publik.
2. Sebaiknya memperkuat hubungan dengan media lokal dan nasional melalui pertemuan rutin dengan wartawan, penyediaan informasi yang cepat dan akurat, serta akses yang lebih baik kepada DPRD untuk memberikan klarifikasi.
3. Optimalisasi penggunaan media sosial dengan konten yang relevan dan menarik untuk mencapai audiens yang lebih luas dan berinteraksi secara aktif dengan warga.
4. Diperlukan pembaruan dan perbaikan situs web DPRD Kota Bandung agar lebih informatif dan mudah digunakan oleh masyarakat.
5. Saran ini mencakup penyelenggaraan acara publik terbuka secara rutin untuk meningkatkan transparansi dan partisipasi masyarakat dalam proses legislasi.
6. Mengoptimalkan kinerja para peserta kerja praktek dalam pekerjaan yang telah diberikan
LAMPIRAN FOTO