• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH MENJELASKAN LAPORAN KEUANGAN DAN ARUS KAS

N/A
N/A
Viktoria Ningsih

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH MENJELASKAN LAPORAN KEUANGAN DAN ARUS KAS"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

MENJELASKAN LAPORAN KEUANGAN DAN ARUS KAS Dosen pengampu: ibu Dr. Elly Lestari, S.E.,MSM

Disusun Oleh:

Kelompok 4

Viktoria Surya Ningsih (2022120211) Goveliva Mida (2022120207) Godelifa Royani Angol (2022120198)

Imelda Hale(2022120175) Carolina Saifan sinto (2022120186)

Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Malang

(2)

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena dengan Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami sangat berha makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai LAPORAN KEUANGAN DAN ARUS KAS. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan yang membangun guna meningkatkan pembuatan makalah pada tugas lain dimasa mendatang.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami pribadi maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.

Malang, Oktober 2023

Kelompok 4

(3)

DAFTAR ISI

COVER ...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI ...iii

BAB I PENDAHULUAN...4

A. Latar Belakang ...4

B. Rumusan Masalah ...5

C. Tujuan Masalah ...5

BAB II PEMBAHASAN ...6

A. Pengertian Laporan Keuangan...6

B. Tujuan Laporan Keuangan...6

C. Karakteristik Laporan Keuangan...7

D. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan...7

E. Pengguna Laporan Keuangan...8

F. Pengertian Arus Kas...9

G. Klasifikasi Arus Kas...10

H. Cara Membuat Arus Kas...10

I. Tujuan Arus Kas...10

J. Manfaat Arus Kas...11

K. Macam-macam Arus Kas...11

L. Contoh Arus kas...12

BAB III PENUTUP...13

A. Kesimpulan ...13

DAFTAR ISI...14

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, biasanya meliputi neraca,laporan laba rugi, laporan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam beberapa cara, laporan arus kas dan laporan arusdana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian intergal dari laporankeuangan, disamping itu juga segmen industri dan geografis serta pengungkapan perubahan harga Sedangkan menurut munawir, laporan keuangan merupakan hasil dari

proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan dan aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan sangat diperlukan untuk dapat mengevaluasi atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas), dan waktu serta kepastian dari hasil tersebut.Posisi keuangan perusahaan dipengaruhi oleh sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas, dan solvabilitas serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan.Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan dimasa depan, sehingga dapat memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas) serta untuk merumuskan efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.

Informasi perubahan posisi keuangan bermanfaat untuk menilai aktivitas, dan operasi perusahaan selama priode pelaporan.Selain berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas), informasi ini juga berguna untuk menilai kebutuhan perusahaan dalam arus kas Salah satu laporan keuangan yang diperlukan para pengambil keputusan adalah laporan arus kas. Laporan arus kas berupa anggaran dan realisasi yang berguna antara lain untuk memprediksi kebutuhan kas perusahaan agar tidak kurang dan tidak berlebih. Kekurangan kas menimbulkan ketidakstabilan usaha, sedangkan kelebihan kas merupakan kondisi yang tidak efisien.

Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama periode tesebut.

Arus kas merupakan satu kesatuan yang sangat penting dalam menjalankan aktivitas kerja operasional keuangan baik untuk perencanaan atau

pelaksanaan audit maupun investasi baru sebagai salah satu tonggak berjalannya aktivitas operasional keuangan.Dengandemikian upaya manajemen untuk mencapai tujuan organisasi yang bertumpu pada fungsi anggaran keuangan yaitu dengan menggunakan Cashflow sebagai Aliran Arus Kas.

Menurut Sofyan Syafari Harahap, arus kas adalah suatu laporan yang memberikan informasi yang relevan tentangpenerimaan dan pengeluaran suatu

pembukuan pada suatu periode tertentu dengan mengklasifikasikan transaksi pada

kegiatan operasional, pembiayaan dan investasi Sedangkan menurut Bambang Riyanto dalam bukunya Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan laporan arus kas adalah suatu laporan yang menggambarkan dimana datangnya dan untuk apa dan itu di gunakanari beberapa definisi yang telah disampaikan dapat diambil pengertian bahwa laporan arus kas merupakan laporan memberikan informasi keluar dan masuknya kas dalam suatu perusahaan, yang disebabkan oleh adanya aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.Laporan arus kas biasanya dibuat dalam bentuk anggaran dan realisasi.Aktivitas

(5)

operasi meliputi transaksi-transaksi yang tergolong sebagai penentu besarnya laba/rugi bersih.Penerimaan kas dari penjualan barang atau pemberian jasa merupakan sumber arus kas masuk yang utama.

Penerimaan kas lainnya berasal dari pendapatan bunga, dividen dan penjualan sekuritas yang diperdagangkan.Sedangkan arus kas keluar meliputi pembayaran untuk membeli barang dagangan, membayar gaji/upah, beban pajak, bunga, beban utilitas, sewa dan pembelian sekuritas yang diperdagangkan.Perlu diperhatikan disini, kas yang diterima dari pendapatan bunga dan dividen tidaklah dikategorikan sebagai aktivitas investasi, melainkan aktivitas operasi.Seluruh akun pendapatan dan beban yang merupakan komponen penentu laba bersih menggambarkan (identik dengan) aktivitas operasi perusahaan. Pendapatan bunga dan dividen dilaporkan dalam laporan laba rugi sebagai pendapatan lain-lain yang akan mempegaruhi besarnya laba/rugi bersih, sehingga kas yang diterima dari pendapatan bunga dan dividen akan dilaporkan dalam laporan arus kas dari aktivitas operasi, bukan aktivitas investasi. Aktivitas investasi adalah membeli atau menjual tanah, bangunan dan peralatan.Di samping itu, aktivitas investasi juga meliputi pembelian dan penjualan instrument keuangan yang bukan untuk tujuan diperdagangkan (non-trading securities), penjualan segmen bisnis dan pemberian pinjaman kepada entitas lain, termasuk penagihannya. Sedangkan aktivitas pendanaan meliputi transaksi-transaksi yang dimana kas diperoleh atau dibayarkan kembali ke pemilik dana (investor) dan kreditur.

Aktivitas investasi dan pendanaan tidak memengaruhi arus kas perusahaan (non- cash investing and financing activities). Sebagai contoh dari aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak memengaruhi arus kas adalah penerbitan saham biasa atau surat utang dalam rangka pembelian aktiva tetap, konversi obligasi menjadi saham biasa, pertukaran aktiva tetap dan penerbitan saham biasa untuk ditukar dengan saham preferen konvertibel.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari laporan laba rugi ? 2. Apakah tujuan dari laporan laba rugi?

3. Apakah sifat-sifat dan keterbatasan dari laporan laba rugi?

4. Siapakah pengguna dari laporan laba rugi?

5. Apakah pengertian dari laporan arus kas?

6. Bagaimanakah cara mengklasifikasikan arus kas?

7. Apa saja cara-cara yang bisa dilakukan dalam membuat arus kas?

8. Apa saja tujuan dan manfaat dari laporan arus kas?

C. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian dari laporan laba rugi 2. Mengetahui tujuan dari laporan laba rugi 3. Mengetahui sifat- sifat dari laporan laba rugi

4. Mengetahui siapa saja pengguna dari laporan laba rugi 5. Mengetahui pengertian dari laporan arus kas

6. Mengetahui cara dalam mengklasifikasikan arus kas 7. Mengetahui cara-cara dalam membuat arus kas 8. Mengetahui tujuan dan manfaat dari laporan arus

(6)

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah gambaran kondisi keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu atau jangka waktu tertentu melalui proses akuntansi, meliputi laporan neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan posisi modal. Laporan keuangan digunakan sebagai alat komunikasi data keuangan atas aktivitas perusahaan kepada pihak- pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas tersebut.

Laporan keuangan merupakan informasi yang dapat dipakai untuk pengambilan keputusan, mulai dari investor atau calon investor sampai dengan manajemen perusahaan itu sendiri. Laporan keuangan akan memberikan informasi mengenai profitabilitas, risiko, timing aliran kas, yang ke semuanya akan mempengaruhi harapan pihak-pihak yang berkepentingan.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2012), laporan keuangan merupakan struktur yang menyajikan posisi keuangan dan kinerja keuangan dalam sebuah entitas. Tujuan umum dari laporan keuangan adalah untuk kepentingan umum dalam penyajian informasi mengenai posisi keuangan (financial position), kinerja keuangan (financial performance), dan arus kas (cash flow) dari entitas yang sangat berguna untuk membuat keputusan ekonomis bagi para penggunanya. Untuk dapat mencapai tujuan ini, laporan keuangan menyediakan informasi mengenai elemen dari entitas yang terdiri dari aset, kewajiban, networth, beban, dan pendapatan (termasuk gain dan loss), perubahan ekuitas dan arus kas. Informasi tersebut diikuti dengan catatan, akan membantu pengguna memprediksi arus kas masa depan.

Berikut definisi dan pengertian laporan keuangan dari beberapa sumber buku:

 Menurut Munawir (2010), laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

 Menurut Harahap (2013), laporan keuangan adalah gambaran kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah neraca, laporan laba rugi, atau hasil usaha, laporan arus kas, laporan perubahan posisi keuangan.

 Menurut Sisilia (2013), laporan keuangan adalah ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan keuangan secara garis besar dibedakan menjadi empat macam, yaitu laporan neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan-laporan perubahan modal.

B. Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2012), tujuan laporan keuangan secara umum adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan suatu keputusan serta

menunjukkan kinerja yang telah dilakukan manajemen atau pertanggung-jawaban manajemen atas sumber-sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Menurut Rudianto (2012), tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi tentang posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang

bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi atau siapa

(7)

pun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi informasi tertentu.

Adapun tujuan laporan keuangan secara spesifik adalah sebagai berikut:

1. Informasi posisi laporan keuangan yang dihasilkan dari kinerja dan aset perusahaan sangat dibutuhkan oleh para pemakai laporan keuangan, sebagai bahan evaluasi dan perbandingan untuk melihat dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambilnya.

2. Informasi keuangan perusahaan diperlukan juga untuk menilai dan meramalkan apakah perusahaan di masa sekarang dan di masa yang akan datang sehingga akan menghasilkan keuntungan yang sama atau lebih menguntungkan.

3. Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi perusahaan selama periode tertentu. Selain untuk menilai kemampuan perusahaan, laporan keuangan juga bertujuan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.

C. Karakteristik Laporan Keuangan

Laporan keuangan memiliki karakteristik kualitatif yang melekat pada informasi akuntansi yang diberikan. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012), laporan keuangan yang baik, setidaknya harus memiliki empat karakteristik kualitatif pokok yaitu; dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan. Adapun penjelasan dari masing-masing karakteristik laporan keuangan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah

kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna. Untuk maksud ini, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu.

b. Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat

mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi, hasil evaluasi pengguna masa lalu. Informasi posisi keuangan dan kinerja di masa lalu sering kali

digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja masa depan dan hal- hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai.

c. Keandalan

Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,

kesalahan material, dan dapat diandalkan penggunanya sebai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau secara wajar diharapkan dapat disajikan. Informasi mungkin relevan tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan.

d. Dapat dibandingkan

Pengguna harus dapat memperbandingkan laporan keuangan entitas antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (tren) posisi dan kinerja keuangan. Pengguna juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar entitas untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu,

pengukuran dan penyajian dampak keuangan, transaksi, dan peristiwa lain yang serupa harus

(8)

dilakukan secara konsisten untuk perusahaan bersangkutan, antar periode perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda.

D. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2011), laporan keuangan dibuat dan disusun dengan maksud untuk memberikan gambaran posisi dan laporan kemajuan (progress report) suatu perusahaan secara periodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan. Adapun sifat-sifat laporan keuangan adalah sebagai berikut:

a. Fakta yang telah dicatat (recorded fact)

Bahwa laporan keuangan ini dibuat atas dasar fakta dari catatan akuntansi, seperti jumlah uang kas yang tersedia dalam perusahaan maupun yang disimpan di bank, jumlah piutang, persediaan barang dagangan, hutang maupun aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.

b. Prinsip dan kebiasaan di dalam akuntansi (accounting convention and postulate) Data yang dicatat berdasarkan prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim, hal ini dilakukan dengan tujuan

memudahkan pencatatan untuk keseragaman. Misalnya cara mengalokasikan biaya untuk persediaan alat tulis menulis, apakah harus dinilai menurut harga beli atau menurut nilai pasar pada tanggal penyusutan laporan keuangan.

c. Pendapat pribadi

Dimaksudkan bahwa, walaupun pencatatan transaksi telah diatur oleh konvensi-konvensi dan dalil-dalil dasar yang sudah ditetapkan dan sudah menjadi standar praktik pembukuan, namun penggunaan dari konvensi-konvensi dan dalil dasar tersebut tergantung daripada akuntan atau manajemen perusahaan yang bersangkutan. Misalnya cara-cara atau metode untuk menaksir piutang yang tidak dapat tertagih, dan penentuan beban penyusutan serta penentuan unsur dari suatu aktiva tetap akan sangat bergantung pada pendapat pribadi manajemennya dan berdasarkan masa lalu.

Menurut Munawir (2010), laporan keuangan memiliki beberapa keterbatasan, antara lain yaitu sebagai berikut:

1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik, pada dasarnya merupakan laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara (interim report) dan bukan merupakan laporan final.

2. Laporan keuangan menunjukkan angka rupiah yang pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunan menggunakan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah- ubah, oleh karena itu angka yang tercantum dalam laporan keuangan hanya

merupakan nilai buku yang belum tentu sama dengan harga pasar sekarang.

3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan dari waktu dan tanggal yang lalu, dimana daya beli uang tersebut semakin menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

4. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat

mempengaruhi keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dinyatakan dengan satuan uang.

E. Pengguna Laporan Keuangan

Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan secara periodik yang dilakukan pihak manajemen

bersangkutan, sehingga bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambil keputusan ekonomi, yaitu mengenai informasi posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan yang sangat diperlukan untuk evaluasi atas kemampuan kinerja perusahaan.

(9)

Menurut Kasmir (2011), pihak-pihak pengguna dan yang berkepentingan terhadap laporan keuangan, antara lain adalah sebagai berikut:

1. Pemilik perusahaan, berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaannya terutama untuk perusahaan yang dipimpinnya diserahkan kepada orang lain

(perseroan), karena dengan laporan keuangan pemilik perusahaan akan dapat menilai sukses tidaknya manajer dalam memimpin perusahaannya dalam memperoleh laba, karena kesuksesan seorang manajer biasanya dinilai dengan laba yang diperoleh.

2. Manajer atau pimpinan perusahaan, dengan mengetahui posisi keuangan

perusahaannya periode yang baru atau yang lalu maka manajer akan dapat menyusun rencana yang lebih baik dan memperbaiki sistem pengawasannya serta menentukan kebijaksanaan yang lebih tepat. Selain itu, laporan keuangan juga merupakan alat bagi manajemen untuk mempertanggungjawabkan kepada para pemilik perusahaan atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya.

3. Para investor, berkepentingan atau memerlukan laporan keuangan perusahaan dimana mereka ini menanamkan modalnya. Investor berkepentingan terhadap prospek keuntungan di masa yang akan datang dan perkembangan perusahaan selanjutnya untuk mengetahui jaminan investasinya dan untuk mengetahui kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek perusahaan tersebut.

4. Para kreditur dan bankers, sebelum mengambil keputusan untuk memberi atau menolak permintaan kredit dari suatu perusahaan, perlulah diketahui terlebih dahulu posisi keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Posisi keuangan perusahaan peminta kredit akan dapat diketahui melalui penganalisaan laporan keuangan, sehingga dengan hasil analisis akan dapat diketahui apakah kredit yang akan diberikan cukup mendapat jaminan dari perusahaan, yang digambarkan pada kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.

5. Pemerintah, dimana perusahaan tersebut berdomisili, sangat berkepentingan dengan laporan keuangan perusahaan tersebut, di samping untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung perusahaan, juga sangat diperlukan oleh Biro Pusat Statistik, Dinas Perindustrian Perdagangan, dan Tenaga Kerja untuk dasar perencanaan pemerintah.

6. Karyawan, untuk mengetahui kemampuan perusahaan memberikan upah yang layak dan jaminan sosial yang lebih baik, serta menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan sehubungan dengan kesejahteraan karyawan.

7. Masyarakat, laporan keuangan dapat membantu masyarakat untuk mengetahui informasi kecenderungan dan perkembangan terakhir serta aktivitas Perusahaan.

F. Pengertian Arus Kas

Laporan Keuangan Arus Kas (Cash Flow Statement) memiliki pengertian sebagai suatu laporan keuangan yang menyajikan suatu informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu periode.

Hal yang biasa disajikan atau digambarkan dalam suatu laporan keuangan arus kas (Cash Flow Statement) meliputi jumlah kas yang diterima, seperti pendapatan berupa tunai dan investasi tunai dari pemilik serta jumlah kas yang dikeluarkan suatu perusahaan, seperti beban-beban yang harus dikeluarkan, pembayaran utang, dan pengambilan prive.

Pengertian Laporan Arus Kas Menurut Para Ahli a. Menurut PSAK No.2

Laporan Arus Kas yaitu suatu arus kas yang masuk dan arus kas yang keluar ialah investasi yang sifatnya sangat liquid, berjangka pendek dan dengan cepat dapat

(10)

dijadikan kas dalam suatu jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang sangat signifikan.

b. Menurut Machfoedz

Arus kas ialah kas adalah suatu alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk dapat membiayai kegiatan umum perusahaan. Kas ini meliputi uang tunai (kertas dan logam).

c. Menurut Harahap

Laporan Arus kas yakni sejumlah uang dan surat berharga lainnya yang dapat di uangkan setiap saat serta surat berharga lainnya yang sangat lancar yang dapat memenuhi syarat sebagai berikut, setiap saat dapat ditukar menjadi kas, tanggal jatuh temponya sangat dekat, kecil resiko perubahan nilai yang dapat disebabkan oleh perubahan tingkat bunga.

d. Menurut Sawir

Laporan Arus kas merupakan seluruh uang tunai yang ada ditangan (cash on hand) dan suatu dana yang disimpan di bank dalam bentuk seperti deposito dan rekening Koran.

e. Menurut Kuswadi

Arus kas dan setara kas adalah sebagai berikut arus kas yaitu kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas. Kas ini terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro.

Setara kas (cash equivalent) ialah suatu investasi yang sifatnya sangat liquid, berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko suatu perubahan nilai yang signifikan.

G. Klasifikasi Arus Kas

Berdasarkan PSAK No.2 bahwa dalam suatu laporan arus kas diklasifikasikan menjadi 3 aktivitas yakni :

1. Aktivitas Operasi

Kas dari kegiatan operasi utamanya diperoleh dari pendapatan entitas serta aktivitas lain yang tidak termasuk dalam aktivitas suatu investasi ataupun pendanaan.

Contohnya ialah : penerimaan kas dari penjualan suatu barang atau jasa, pembayaran kas kepada pemasok barang, dan pengeluaran kas untuk membayar karyawan.

2. Aktivitas Investasi

Kas dari suatu kegiatan investasi diperoleh dari penjualan dan pembelian aktiva tetap atau aset jangka panjang. Contohnya saja : pengeluaran kas yang untuk membeli mesin produksi, penerimaan kas hasil dari penjualan tanah, serta penerimaan kas hasil dari saham.

3. Aktivitas Pendanaan

Kas dari suatu kegiatan pendanaan mengakibatkan berubahnya kontribusi modal dan pinjaman entitas, baik dalam jumlah maupun komposisinya.

Contohnya ialah : kas yang telah diterima dari emisi obligasi, serta kas yang dibayarkan kepada pemegang saham untuk dapat menebus saham perusahaan.

H. Cara Membuat Laporan Arus Kas

Secara umum (baik direct method maupun indirect method), ada 5 langkah yang dapat digunakan sebagai cara membuat laporan keuangan arus kas yaitu sebagai berikut :

 Hitung suatu kenaikan/ penurunan yang terjadi pada kas.

(11)

 Hitung dan laporkan suatu kas netto yang digunakan pada aktivitas operasi, dengan menggunakan cara langsung (direct method) maupun tidak langsung (indirect method).

 Hitung dan laporkan kas netto yang digunakan pada kegiatan investasi

 Hitung dan laporkan kas netto yang digunakan oleh kegiatan pendanaan

 Hitung arus dan jumlahkan suatu kas netto dari gabungan kas netto yang digunakan oleh kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan dengan saldo awal kas (sebagai pembuktian kesamaan dengan saldo kas akhir).

I. Tujuan Arus Kas

Suatu Laporan keuangan arus kas disusun dengan tujuan secara khusus untuk :

 Berdasarkan pada laporan keuangan arus kas sekarang, memperkirakan arus kas pada masa depan.

 Tanpa melihat laporan keuangan arus kas sekarang, dapat menentukan kemampuan atau ketidakmampuan perusahaan dalam membayar kewajiban perusahaan.

 Landasan dalam pengambil suatu keputusan guna memperbaiki kinerja perusahaan.

 Laporan tentang hubungan laba bersih terhadap perubahan kas suatu perusahaan.

J. Manfaat Arus Kas

Laporan keuangan arus kas harus memiliki berbagai manfaat bagi perusahaan barang maupun jasa. Selain bermanfaat bagi suatu perusahaan, laporan ini juga bermanfaat bagi banyak pihak yang membutuhkan suatu informasi dari laporan tersebut seperti para investor, kreditor, dan pihak-pihak lain.

 Informasi dalam laporan keuangan arus kas dapat memberikan suatu informasi mengenai kemampuan ensitas suatu perusahaan dalam menghasilkan arus kas di masa depan.

 Dari informasi laporan keuangan arus kas, dapat dilihat seberapa besar kemampuan suatu perusahaan dalam membayar dividen dan memenuhi kewajibannya (seperti membayar gaji karyawan).

 Dengan adanya data yang mengenai dana masuk dan keluar atau kas masuk dan keluar maka laba bersih dapat diketahui sehingga keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur dengan jelas.

K. Macam-macam Arus Kas

Laporan arus kas (cash flow) dapat mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu:

1. Cash Inflow

Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow) terdiri atas :

a. Hasil penjualan produk atau jasa perusahaan b. Penagihan piutang dari penjualan kredit c. Penagihan aktiva tetap yang ada

d. Penerimaan suatu investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas e. Pinjaman atau hutang dari pihak lain

f. Penerimaan sewa atau pendapat lain 2. Cash Out Flow

(12)

Cash out slaw ialah arus kas yang terjadi dari suatu kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri atas:

a. pengeluaran suatu biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain b. Pengeluaran suatu biaya administrasi umum dan administrasi penjualan

c. Pembelian aktiva tetap

d. Pembayaran hutang-hutang perusahaan

e. Pembayaran kembali investasi dari pemilik suatu perusahaan

f. Pembayaran pada sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain L. Contoh Laporan Arus Kas

Berikut ini adalah contoh dari laporan arus kas:

(13)

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

Laporan keuangan adalah gambaran kondisi keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu atau jangka waktu tertentu melalui proses akuntansi, meliputi laporan neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan posisi modal. Laporan keuangan digunakan sebagai alat komunikasi data keuangan atas aktivitas perusahaan kepada pihak- pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas tersebut.

Laporan Keuangan Arus Kas (Cash Flow Statement) memiliki pengertian sebagai suatu laporan keuangan yang menyajikan suatu informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu periode.

(14)

DAFTAR ISI

Riadi. M (19 Nov 2022). Laporan Keuangan (Pengertian, Tujuan, Karakteristik, Sifat, Keterbatasan dan Pengguna). (https://www.kajianpustaka.com/2020/11/laporan-keuangan.html, diakses tanggal 20 0ktober 2023)

Guru Ekonomi. (21 Jan 2023). Laporan Arus Kas. (https://sarjanaekonomi.co.id/laporan-arus-kas/, diakses tanggal 20 Oktober 2023)

Referensi

Dokumen terkait

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya,.. sebagai laporan arus kas,

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya sebagai laporan

Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan, laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan

“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan posisi keuangan ( yang dapat

Dalam prinsip-prinsip akuntansi Indonesia (Ikatan Akuntan Indonesia ) laporan keuangan ialah neraca dan perhitungan rugi laba serta segala keterangan-keterangan yang dimuat

Adapun laporan keuangan pada umumnya terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan ekuitas pemegang saham dan laporan arus kas yang mana arus kas ini merupakan

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan posisi keuangan yang disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya sebagai laporan arus kas atau

“ Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan posisi keuangan (yang dapat