• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH Orientasi Peserta Didik dan Problematika

N/A
N/A
Muhammad qomaruz Zaman

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH Orientasi Peserta Didik dan Problematika "

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

Orientasi Peserta Didik dan Problematika Dosen Pengampu : Rezki Nurma Fitria, M.Pd.

Disusun oleh :

1. Florencya Agatha Damashita 23010714045 2. Fatimah Al Alawiyah 23010714056 3. Miftakhul Amaliya 23010714072

4. Fithri Annisaul Jannah 23010714073

5. Rania Damayanti 23010714074

6. Marsya Firanda Putri 23010714076

7. Nur Holiso 23010714083

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN PENDIDIKAN TAHUN 2023/2024

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah swt atas segala rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Orientasi Peserta Didik dan Problematika” tepat waktu. Makalah ini disusun dalam rangka memenui tugas mata kuliah Manajemen Peserta Didik.

Tujuan disusunnya makalah ini agar penulis dan pembaca dapat memperluas ilmu dan pengetahuan tentang “Orientasi Peserta Didik dan Problematika”. Penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Rezki Nurma Fitria M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Peserta Didik, kepada teman-teman dan anggota kelompok yang telah membantu penyusunan makalah ini, terutama pertolongan Allah SWT yang senantiasa memberikan penulis kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Dengan segala kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar penulis kedepannya dapat menyusun makalah lebih baik. Demikian makalah ini penulis susun, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca maupun penulis sendiri.

Surabaya, 12 Maret 2024

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 4

A. Latar Belakang 4

B. Rumusan Masalah 5

C. Tujuan Penulisan 5

BAB II PEMBAHASAN 6

A. Alasan dan Batasan Orientasi Peserta Didik 6

B. Tujuan Orientasi Peserta Didik 7

C. Fungsi Peserta Didik 8

D. Landasan Yuridis Orientasi Peserta Didik 8

E. Program atau Pekan Orientasi Peserta Didik 9

BAB III PENUTUP 11

A. Kesimpulan 11

DAFTAR PUSTAKA 12

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Orientasi siswa merupakan langkah awal dalam membangun landasan pendidikan yang kokoh. Dengan pengarahan yang tepat, siswa akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan belajar barunya, terbiasa dengan peraturan sekolah, serta memahami harapan dan nilai-nilai yang menyertainya. Bahkan ketika tujuan-tujuan positif dicapai selama orientasi siswa, tantangan sering kali muncul bagi para pemangku kepentingan, termasuk guru, orang tua, dan siswa itu sendiri.

Proses orientasi sering kali rumit dan memerlukan strategi yang efektif untuk membantu pelajar mendapatkan hasil maksimal dari pengalaman tersebut. Masalah orientasi siswa dapat berdampak negatif terhadap perkembangan. Permasalahan yang dapat terjadi antara lain ketidakjelasan informasi, kurangnya dukungan sosial, dan kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

Hal ini dapat berdampak negatif pada siswa dalam jangka panjang.

Seiring dengan berkembangnya sistem pendidikan, fokus pada orientasi siswa menjadi semakin penting. Pemahaman yang lebih baik tentang keterpusatan pada siswa dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung perkembangan siswa secara keseluruhan.

Seiring kemajuan teknologi, berbagai alat dan platform digital kini dapat digunakan untuk orientasi siswa. Namun hal ini juga dapat menimbulkan permasalahan dan tantangan baru yang perlu diatasi.

Dengan memberikan latar belakang ini secara rinci, pembaca akan memahami urgensi dan kompleksitas topik orientasi dan permasalahan siswa. Hal ini akan membantu pembaca lebih memahami argumen dan analisis yang disajikan dalam makalah.

(5)

B. Rumusan Masalah

1. Bagaumanakah alasan dan Batasan orientasi peserta didik?

2. Bagaimanakah tujuan peserta didik?

3. Bagaimanakah fungsi peserta didik?

4. Bagaimanakah landasan yuridis orientasi peserta didik?

5. Bagaimanakah program/pekan orientasi peserta didik?

C. Tujuan Penulisan

1. Mampu mendeskripsikan alasan dan Batasan orientasi peserta didik

2. Mampu mendeskripsikan tujuan peserta didik 3. Mampu mendeskripsikan fungsi peserta didik

4. Mampu mendeskripsikan landasan yuridis orientasi peserta didik 5. Mampu mendeskripsikan program/pekan orientasi peserta didik

BAB II PEMBAHASAN

A. Alasan dan Batasan Orientasi Peserta Didik

Masa orientasi peserta didik adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengenalkan peserta didik ke jenjang pendidikan baru. Hal ini bertujuan untuk memberikan jembatan bagi peserta didik baru untuk mengenali perbedaan karakteristik jenjang pendidikan barunya baik berupa lengkungan sosial, fisik maupun cara belajar yang berbeda dengan lingkungan sebelumnya.

Orientasi adalah cara bagi peserta didik baru untuk mengenalkan sekolah lebih baik. Biasanya diperkenalkan dari aspek fisik, lingkungan, bangunan, sarana prasarana, guru, staff dan lain sebagainya.

Permendikbud RI No.55 Th 2014 telah lengkap dan jelas mengatur tentang masa orientasi peserta didik baru di sekolah. Batasan orientasi peserta didik yang tercantum didalam peraturan tersebut pasal 3 bahwa sekolah dilarang melaksanakan masa orientasi peserta didik yang mengarah kepada

(6)

tindakan kekerasan, pelecehan dan tindakan yang merugikan peserta didik baru baik secara fisik maupun psikologis baik didalam maupun diluar sekolah. Sekolah dilarang memungut biaya dan membebani biaya orang tua dan peserta didik dalam bentuk apapun. Alasan yang rasional adanya orientasi peserta didik mengacu pada peraturan menteri tersebut bahwa bahwa ajang orientasi peserta didik adalah untuk mengenalkan siswa kepada lingkungan sekolah. Letak laboratorium, letak kelas, letak perpustakaan, letak masjid, dan letak kantor pejabat sekolah bagi peserta didik baru menjadi sangat penting untuk diketahui (Manajemen Peserta Didik Untuk Program Sarjana (S1), n.d.)

Proses pemberdayaan peserta didik tentunya memerlukan berbagai persyaratan dan sarana prasarana agar dapat terlaksana. Tentunya yang terpenting adalah lingkungan kehidupan peserta didik harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Lingkungan ini harus memberikan peluang bagi pertumbuhan peserta didik sehingga peserta didik tidak dibatasi oleh tujuan yang telah ditetpkan. Berilah kesempatan kepada peserta didik untuk berkembang sesuai dengan potensinya. Dengan demikian tidak hanya lingkungan yang merupakan sumber daya pendidikan yang harus diperkaya, melainkan manajemen serta para pelaksana proses pendidikan tersebut haruslah sesuai dengan tuntutan kemerdekaan dan hak asasi yang ada dalam peserta didik (Pramudia, n.d.).

B. Tujuan Orientasi Peserta Didik

Orientasi adalah hal yang sangat penting dilakukan oleh para pesera didik baru yang baru saja diterima pada sekolah yang ia inginkan, yang bertujuan untuk membantu siswa-siswi mengenalkan atau beradaptasi terhadap lingkungan sekolah yang baru. Tujuan dari orientasi adalah untuk memantapkan karakter siswa agar dapat memperoleh pendidikan dan bimbingan di sekolah yang menjadi tempat mereka belajar (Muhammad et al., 2021).

(7)

Tujuan dari orientasi peserta didik baru agar dapat memahami dan mematuhi semua peraturan yang berlaku di Lembaga Pendidikan, diharapkan peserta didik dapat berpartisipasi dengan nyaman dalam proses pembelajaran. Sehingga siswa mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan- kegiatan yang diselenggarakan oleh lembaga Pendidikan, juga peserta didik akan siap secara jasmani, mental, dan emosi dalam menghadapi tantangan lingkungan baru yang diinginkan. Serta dapat beradaptasi dengan kehidupan di rumah atau di salah satu Lembaga Pendidikan.

Oleh karena itu perlu diingat bahwa pelaksanaan orientasi harus dilaksanakan oleh seluruh sekolah, dan hendaknya sekolah dalam melaksanakan orientasi siswa baru juga dapat memberikan kegiatan- kegiatan yang inovatif, kreatif dan imajinatif.

C. Fungsi Peserta Didik

Fungsi orientasi peserta didik adalah membantu peserta didik baru untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah mereka yang baru. Dalam kegiatan orientasi peserta didik, siswa diajak untuk mengenal sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah, seperti ruangan kelas, guru, staf, hingga sistem pembelajaran yang diterapkan di sekolah. Selain itu dengan orientasi peserta didik juga dapat membantu siswa baru untuk membangun kemampuan komunikasi, mengenal diri sendiri, dan membangun kemampuan pengembangan diri. Menurut Ibrahim “orientasi harus dipandang secara komprehenship, karena banyak unsur positif yang bisa diambil jika diatur dengan baik, tetapi sebaliknya jika tidak diatur dengan baik akan berdampak negatif bagi peserta didik baru” (Ibrahim et al., 2023).

D. Landasan Yuridis Orientasi Peserta Didik

(8)

Landasan yuridis orientasi peserta didik merujuk pada dasar hukum yang mengatur upaya pemberian bimbingan dan penyuluhan kepada peserta didik untuk membantu mereka mengembangkan potensi diri, mencapai tujuan pendidikan, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan belajar. Di Indonesia, landasan yuridis orientasi peserta didik didasarkan pada berbagai peraturan, seperti Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 3 ayat (2) dari undang-undang tersebut menegaskan bahwa penyelenggaraan pendidikan nasional harus memperhatikan berbagai aspek, termasuk pemberian bimbingan dan penyuluhan kepada peserta didik.

Selain itu, dalam konteks pendidikan formal, orientasi peserta didik juga diatur dalam berbagai peraturan di tingkat daerah dan kebijakan sekolah. Hal ini bertujuan untuk memberikan panduan dan dukungan kepada peserta didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan belajar, mengenali potensi dan minatnya, serta merencanakan jalur pendidikan yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan mereka (Ratna et al., n.d.).

Dengan demikian, landasan yuridis orientasi peserta didik menjadi penting dalam memastikan terlaksananya proses pendidikan yang efektif dan menyeluruh bagi setiap individu.

E. Program atau Pekan Orientasi Peserta Didik

Pada saat memasuki lingkungan baru di sekolah siswa mengalami kesulitan yang biasanya disebabkan oleh keadaan atau bisa juga karena praktik dan metode yang berbeda. Maka dari itu seorang siswa baru memerlukan sebuah orientasi. Orientasi peserta didik adalah kegiatan penyambutan siswa baru dengan mengenalkan sistuasi dan kondisi lembaga pendidikan tempat mereka belajar. Harapan dari adanya orientasi adalah bisa mengantarkan siswa baru pada suasana belajar yang berbeda dengan suasana belajar sebelumnya. Sebuah program untuk menyesuaikan lingkungan baru ini sangat penting untuk mempersiapkan siswa baru, karena dapat berperan penting untuk membentuk mental, fisiknya, dan akademik dari siswa baru itu sendiri. Untuk memunculkan mental yang kuat, fisik dari setiap individu, dan akademik siswa baru memerlukan

(9)

adaptasi terhadap lingkungan yang baru oleh siswa baru tersebut. Seperti tingkat kesadaran yang tinggi dalam pembelajaran sekolah sehingga siswa baru tersebut dapat dengan sangat mudah untuk beradaptasi di jenjang pendidikan SMA supaya mendapatkan hasil yang memuaskan. Panitia orientasi atau pihak-pihak sekolah yang bertugas seharusnya bisa menjadi jembatan untuk siswa baru supaya siswa baru dapat beradaptasi dengan pembelajaran dan tidak takut untuk bersosialisasi dengan siswa baru lainnya. Siswa baru merupakan warga baru di sekolah untuk memunculkan sikap mental, fisik setiap individu, dan akademik dari siswa baru tersebut didalam lingkungan yang baru supaya tujuan dari pendidikan nasional tercapai. Oleh karena itu siswa baru bisa dibimbing secara bertahap agar tujuan pendidikan nasional tersebut tercapai.

Terdapat 4 tujuan dari diadakannya masa orientasi peserta didik baru yaitu:

1. Agar setiap individu dari siswa baru tersebut dapat mengetahui jati dirinya sendiri didalam lingkungan sekolah yang baru.

2. Agar siswa baru bisa mengetahui lingkungan sekolahnya, baik dari segi lingkungan fisik sekolahnya maupun dari segi lingkungan sosial sekolahnya.

3. Mengenalkan lingkungan sekolah terhadap siswa baru sangatlah penting karena berkaitan dengan: Memaksimalkan pemanfaatan layanan sekolah yang diberikan kepada siswa baru dan bersosialisasi antar siswa baru untuk mengembangkan diri setiap individu.

4. Mempersiapkan fisik siswa baru, sikap mental, dan emosional untuk menghadapi lingkungan barunya.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

(10)

Dalam makalah berjudul "Orientasi Peserta Didik dan Problematika," kita dapat menyimpulkan bahwa orientasi peserta didik merupakan fase kritis dalam pendidikan yang mempengaruhi pengalaman belajar dan perkembangan siswa. Proses ini melibatkan berbagai aspek, termasuk orientasi akademik, sosial, dan karir, yang secara bersama-sama membentuk dasar bagi perkembangan siswa.

Orientasi peserta didik merupakan kegiatan penting yang dibutuhkan oleh siswa baru yang masuk ke sekolah baru. Orientasi peserta didik ini bertujuan untuk mengenalkan siswa baru pada suasana belajar yang berbeda, dan tentunya membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan baru. Siswa baru merupakan warga baru di sekolah, dan orientasi dapat membantu mereka menumbuhkan sikap mental, fisik, dan akademik yang baik didalam lingkungan yang baru tersebut, sehingga tujuan pendidikan nasional tercapai. Namun, terdapat beberapa problematika yang dapat muncul dalam pelaksanaan orientasi peserta didik, seperti kurangnya sumber daya, kurangnya keterlibatan orang tua, dan tantangan dalam mengelola keragaman siswa. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolektif dari pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk mengatasi hambatan-hambatan ini.

Selain itu, pemahaman mendalam terhadap kebutuhan dan karakteristik individual peserta didik juga menjadi kunci dalam merancang program orientasi yang efektif. Hal ini akan membantu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan holistik siswa.

Dengan memperhatikan orientasi peserta didik dan menanggapi problematika yang mungkin timbul, kita dapat meningkatkan kualitas pendidikan, memberikan dukungan yang lebih baik bagi siswa, dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tuntutan kehidupan di masa depan.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Manajemen Peserta Didik Untuk Program Sarjana (S1). (n.d.). http://gerai.uii.ac.id;e- mail:

Muhammad, G., Hasanah, A., & Arifin, B. S. (2021). Proses Manajemen Peserta Didik dalam Membentuk Karakter Religius. Atthulab: Islamic Religion Teaching and Learning Journal, 6(2), 161–174. https://doi.org/10.15575/ath.v6i2.14772

Pramudia, J. R. (n.d.). ORIENTASI BARU PENDIDIKAN: PERLUNYA REORIENTASI POSISI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK.

Ratna, A. M., Fauzani, A., Rochmah, K., & Pendidikan, L. (n.d.). SEKOLAH DASAR.

Ibrahim, F. Zulpawinda, I. Bahari, and F. Febriyanti, “Internalisasi nilai karakter pada kegiatan orientasi peserta didik baru,” J. Creat. Student Res., vol. 1, no. 4, pp. 158–200, 2023.

Prayoga, R. (2016). PERANAN KEGIATAN MASA ORIENTASI PESERTA DIDIK (MOPD) DALAM MENYIAPKAN PESERTA DIDIK BARU.

Pramudia, J. R. (2006). Orientasi baru pendidikan: Perlunya reorientasi posisi pendidik dan peserta didik. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 3(1), 29-35.

Referensi

Dokumen terkait

Sasaran MOPD peserta didik baru/ kelas tujuh dan kelas sepuluh dengan mengikut sertakan peserta didik kelas VII jenjang SMP dan kelas X jenjang SMA/SMK,

pengembangan awal bagi para karyawan baru yang memberi mereka informasi mengenai perusahaan, jabatan, dan kelompok kerja (Mondy 2008)..  Orientasi bertujuan membantu para

puisi yang memiliki suasana lingkungan yang akrab dengan peserta didik.  Hal ini dimaksudkan agar

Pertama : Membentuk Panitia Kegiatan Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) SMP Negeri 2 Toroh Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran : 2015/2016 seperti yang

Menurut Tohirin (2014 :138) “Layanan orientasi secara umum bertujuan untuk membantu individu agar mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau situasi baru.”

Salah satu aspek yang paling penting dari proses perekrutan adalah Orientasi. Orientasi adalah fungsi yang memungkinkan seorang karyawan  baru untuk belajar

Menurut Tohirin (2014 :138) “Layanan orientasi secara umum bertujuan untuk membantu individu agar mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau situasi baru.”

Guru meminta peserta didik untuk Guru meminta peserta didik untuk saling memerhatikan lingkungan, saling memerhatikan lingkungan, saling membantu teman sejawat saling membantu teman