MAKALAH PERUSAHAAN PERSEORANGAN ASPEK HUKUM DALAM BISNIS
PERSEORANGAN KETUA : Zahran Zacky P.P SEKRETARIS : Vanesa
BENDAHARA : Tieska Mirfatus Sholekah ANGGOTA KELOMPOK :
1. Tengku Surya A.R 2. Dila Putri A.R 3. Novita Putru
TUGAS PKK
SMK N 3 SEMARANG
DAFTAR ISI
JUDUL...
KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI...
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...
B. RUMUSAN MASALAH...
C. TUJUAN...
BAB II PEMBAHASAN
A. PERUSAHAAN PERSEORANGAN...
B. CARA MENINGKATKAN KEUNTUNGAN DALAM PERUSAHAAN PERSEORANG...
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN...
B. SARAN...
DAFTAR PUSTAKA...
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
BAB 1 PENDAHULUAN
1
. Latar BelakangPada saat ini di dunia perekonomian sangat mengalami perubahan yang sangat pesat karena dipengaruhi beberapa faktor yang menyebabkan arus kemajuan global perekonomian yang
tidakdapat di bendung,maka dari itu saya ingin menjabarkan beberapa hal yang berkaitan dengan perekonomian,salah satu seperti perusahaan yang merupakan faktor mendukung terhadap Negara menjadi maju dari aspek ekonomi. Karena perusahaan merupakan faktor
utama dari Negara untuk maju ke depannya.
Dari beberapa Negara yang di anggap maju dari segi ekonomi ,di dalamnya sudah banyak perusahaan yang mendukung,dan juga kita perlu ketahui bahwa sanya dari beberapa
perusahaan masih banyak permasalahan yang belum di atasi karena ada beberapa hal yang tidak di perhatikan secara kasat mata ,baik oleh atasan atau pegawai,karena dari hal sepeleh ini nanti yang bisa menyebabkan beberapa perusahaan akan mengalami penurunan atau ke tidak majuan .
2.1 Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana peranan perusahaan perseorang?
2. Bagaimana cara meningkatkan keuntungan dalam perusahaan perseorangan?
3. Bagaimana cara meningkatkan mutu kinerja perusahaan produksi dan produktivitas 3.1 TUJUAN
1. Mengetahui peranan perusahaan.
2. Mengetahui cara meningkatkan keuntungan dalam perusahaan perseorangan 3..Mengetahui cara meningkatkan mutu kinerja perusahaan produksi dan produktivitas.
BAB 11
LANDASAN TEORI
a. Menurut Hughes dan Kapoor : “ Business is the organized effort of individuals to produce and sell for a provit, the goods and services that satisfy societies needs. The general term business refer to all such efforts within a society or within an industry”, yang berarti bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan ada dalam industri.
BAB 111 PEMBAHASAN A. PERUSAHAAN PERSEORANGAN
Perusahaan perseorangan adalah suatu bisnis yang dimiliki oleh pemilik tunggal sedangkan pengusaha perorangan adalah pemilik dari suatu perusahaan perseorangan. Bagi yang hendak memulai bisnis kecil, bentuk perusahaan perseorangan atau yang juga dikenal dengan usaha dagang adalah bentuk yang dipandang paling sesuai. Perusahaan perseorangan merupakan bentuk badan usaha yang biasanya didirikan oleh individu dan dikelola secara Mandiri oleh satu orang. Umumnya modal untuk sebuah perusahaan perseorangan juga berasal dari satu orang saja.
Semua orang bebas berkembang membuat bisnis personal tanpa ada batasan untuk mendirikannya. Dari segi permodalan pengusaha perseorangan dapat saja mendapatkan pinjaman dari kreditor untuk operasional perusahaan, tetapi tidak berarti pinjaman itu sebagai bukti kepemilikan lain dari orang tersebut. Akibat dari adanya utang tersebut pemilik
bertanggung jawab langsung dalam pelunasaan utang tersebut dan apabila terjadi keuntungan, pengusaha tidak perlu membagi keuntungannya kepada kreditor.
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang paling digemari oleh masyarakat karena bentuk usaha ini di kelola oleh satu orang yang mengendalikan semua keputusan dan menerima seluruh profit serta bertanggung jawab atas semua utang dan kewajiban.
Contoh perusahaan perseorangan adalah restoran local, pengusaha konstruksi local, laundry, toko pakaian local. Laba yang dihasilkan oleh perusahaan perseorangan adalah menjadi milik pribadi yang diterima oleh para pengusaha tersebut dan terkena pajak yang diwajibkan oleh Internal Revenue Service (IRS).
Ciri Dan Sifat Perusahaan Perseorangan
1. Relative mudah didirikan dan juga dibubarkan
2. Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi 3. Tidak ada pajak, yang ada adalah punggutan dan retribusi
4. Seluruh keuntungan dinikmati sendiri 5. Roda perusahaan diatur secara pribadi 6. Dapat dipindah tangankan
7. Jangka waktu perusahaan tidak terbatas atau seumur hidup.
• Keuntungan Perusahaan Perseorangan
Laba hanya untuk pengusaha perseorangan. Tidak mengenal akan bagi hasil, tetapi keuntungannya mutlak untuk pemilik.
Organisasi sederhana. Sangat sederhana dalam mendirikan hanya mendaftarkan diri ke pemerintah daerah dan memberikan lisensi pekerjaan untuk menjalankan bisnis mereka.
Pengendalian seutuhnya. Maksud dari penegendalian seutuhnya adalah karena pemiliknya hanya satu orang jadi dalam pengambilan keputusan tidak terjadi konflik (keputusannya satu pihak).
Pajak rendah. Karena pemiliknya hanya satu orang jadi dianggap itu penghasilan satu orang dibandingkan bisnis lain.
Kebebasan yang tidak dimiliki oleh bentuk kepemilkan bisnis lain.
Dimana hanya satu orang yang bertanggung jawab terhadap binis nya sendiri dan kebebasan terhadap bisnis sendiri.
Mudah di bentuk usaha perseorangan mudah di bentuk karena begitu sederhana bentuk kepemilkan ini.
Insetif laba anda dapat mengambil seluruh laba,setelah anda membayar seluruh beban.
Bentuk kepemilikan bisnis yang paling murah untuk dimulai biaya yang dikeluarkan untuk usaha ini paling resmi karena tidak ada dokumen resmi yang perlu dibuat seperti halnya bentuk kemitraan atau perseroan.
Tidak ada pembatasan hukum khusus perusahaan perseoragan yang paling sedikit diatur hukumnya.
Mudah dihentikan anda dapat dengan mudah menutup usaha walaupun anda masih bertanggung jawab atas seluruh utang dan kewajiban.
Kekurangan Perusahaan Perseorangan
1. Pengusaha perseorangan bertanggung jawab atas semua kerugian. Sama seperti pada saat terjadi keuntungan pengusaha perseorangan tidak harus membagi labanya, mereka juga tidak bisa membagi kerugiannya kepada pihak lain. Karena anda seorang pengusaha perseorangan, maka tidak ada pemilik lain yang bersedia menolong atau menutup kerugian tersebut.
2. Tanggung jawab tidak terbatas: Arti dari pernyataan itu adalah tidak ada batas utang yang menjadi tanggung jawab pemilik.
3. Dana terbatas: Karena hanya seorang pengusaha perseorangan, maka dana yang ditanamkan lebih kecil dibandingkan bisnis lain.
4. Keterampilan terbatas: Pengusaha perseorangan mempunyai keterampilan terbatas dan mungkin tidak dapat mengendalikan semua bagian perusahaan
Keahlian dan kemampuan terbatas
kemampuan,keahlian,pengetahuan dan pengalaman sangat menetukan dalam menjalankan bisnis
Tanggung jawab tak terbatas anda selaku ini,karena akan menyangkut eksistensi suatu perusahaan.
Perasaan terisolasi dalam menjalankan perusahaan perseorangan anda akan merasa terisolasi saat berpikir untuk memecahakan suatu masalah,karena tidak ada yang membantu anda dalam memecahkan suatu masalah.
Keterbatasan akses ke modal modal merupakan sumber daya untuk suatu perusahaan dapat tumbuh dan berkembang,oleh karena itu banyak pemilik bisnis perusahaan perseorangan
menggunakan harta pribadi untuk memperoleh pinjaman, jika pemilik gagal melunasi pinjaman, maka harta pribadi anda akan langsung disita untuk melunasi pinjaman tersebut.
Kurangnya kesinambungan bisnis perusahaan perseorangan dijalankan pemilik tunggal,sehingga jika pemilik meninggal dunia,pensiun,atau sudah tidak mampu lagi,maka keberlangsungan bisnis dapat terancam.
B. CARA MENINGKATKAN KEUNTUNGAN DALAM PERUSAHAAN PERSEORANG
Kebetulan salah satu keluarga saya sedang memulai usaha baru. Saya bertanya tentang berapa keuntungan usaha yang bisa dia dapat dari hasil penjualan salah satu produknya. Dia menjawab, “kalau untuk produk yang itu kecil. Keuntungan usahanya cuman 10 ribu per item. Usaha saya yang sudah lama berjalan saja cuman dapet 20 ribu. Kejarnya harus kuantiti dari hasil penjualan.” “Diambil nggak orderannya?”, tanya saya. Dia jawab, “Banyak sih yang telpon. Tapi nggak saya ambil.” Ini bisa jadi masalah, pikir saya. Kenapa bisa jadi masalah?
Pertama, jangan selalu memandang bisnis itu identik dengan uang atau keuntungan usaha yang besar. Jika itu satu-satunya alasan anda menjalankan sebuah bisnis, kemungkinan besar anda tidak akan behasil. Mengapa? Karena hampir bisa dipastikan, bulan-bulan atau
tahuntahun pertama anda memulai usaha, anda akan lebih banyak mengeluarkan uang.
Kedua, dengan kondisi yang masih “terlalu dini” dalam bisnis barunya, order dengan jumlah keuntungan usaha yang kecil tadi bisa ia jadikan buat pengalaman atau curiculum vitae.
Suatu perjalanan dimulai dengan sebuah langkah, dan mulailah dengan langkah yang kecil.
Keuntungan usaha itu tidak hanya berupa materi, tapi bisa juga non materi seperti pengalaman, pengetahuan bahkan kepuasan pribadi.
Ketiga, anda harus tahu bahwa salah satu kebiasaan dari smart konsumen adalah “tidak membeli dalam jumlah besar” di awal pembelian. Mereka cenderung melakukan pembelian coba-coba. Justru dengan menolak konsumen yang kecil tadi, ia telah kehilangan “database”
konsumen. Jangan pernah remehkan setiap hasil penjualan anda, walaupun kecil.
Nah, database pelanggan inilah yang sangat dibutuhkan. Memang pada awalnya, keuntungan usaha sedikit, seperti contoh kasus diatas. Tapi setelah itu, kita bisa menggunakan 2 cara untuk meningkatkan keuntungan usaha. Caranya dengan :
1. Up Sell
Anda menawarkan versi produk atau jasa anda yang lebih. Contohnya, misalkan anda menjual mesin penetas telur kapasitas kecil. Anggap keuntungan usahanya hanya 10 ribu rupiah , persis seperti kasus diatas. Setelah si konsumen tadi membeli mesin anda, dia pasti merasakan manfaat produk anda kan? Beberapa bulan kemudian, berikan penawaran menarik kembali dengan versi yang lebih tinggi.
2. Cross Sell
Anda menawarkan lebih dari yang konsumen cari. Siapa dari anda yang pernah makan di restoran cepat saji seperti McDonald’s, KFC atau Texas Chicken? Ketiga usaha waralaba tersebut punya jurus andalan, yaitu cross sell, menawarkan produk lain setelah konsumen membeli produk tertentu. Contoh cross sell yaitu, misalnya anda hanya membeli ayam goreng saja, dengan sigap pelayannya akan menawari anda “Kentangnya mbak?”. Kemudian dia menawarkan lagi “Es krimnya nggak sekalian mbak?” Kemudian anda ditawari lagi “Supnya mbak? Hangat lho…”.
Dan hebatnya, menurut hasil survei pasar dari pak Tung Desem Waringin, presentase keberhasilan teknik penawaran seperti ini mencapai 70 hingga 80%. Dan biaya yang harus dikeluarkan, GRATIS! Lha kalau anda ikut-ikutan menolak hasil penjualan yang kecil tadi, berapa lagi omset tambahan yang harus anda lepas karena anda tidak mengambil order yang kecil tadi? Poinnya adalah, jangan pernah meremehkan konsumen yang membeli sedikit atau keuntungan usaha yang anda dapat kecil. Yang penting anda sudah tahu caranya
memperbesar pembelian konsumen dari hasi penjualan anda.
C. MENINGKATKAN MUTU KINERJA PERUSAHAAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS
A. Definisi
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata produksi dan produktivitas. Berikut beberapa pengertiannya:
“Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil tersebut dapat berupa barang ataupun jasa. Selain itu produksi juga merupakan Suatu kegiatan memproses input (faktor produksi) menjadi suatu output.”
“Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energy, dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut”
“Produktivitas adalah rasio output dan input suatu proses produksi dalam periode tertentu.
Input terdiri dari manajemen, tenaga kerja, biaya produksi, dan peralatan serta waktu.
Output meliputi produksi, produk penjualan, pendapatan, pangsa pasar, dan kerusakan produk. Dalam perspektif normatif, pengertian produktivitas adalah kalau hari ini karyawan lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari sekarang.”
a. Hal-hal yang mempengaruhi produksi dan produktivitas.
Dalam suatu proses produksi dan produktivitas perusahaan, adakalanya mengalami kendala dan hambatan yang dialami. Hal in karena proses dalam kinerja suatu perusahaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu. Faktor-faktor tersebut dapat memberi pengaruh yang cukup besar.
Dalam hal ini berikut akan dibahas beberapa faktor yang mempengaruhinya, kendala dan hambatan, cara menanganinya dan cara meningkatkan produksi dan produktivitas suatu perusahaan.
1. Sistem kerja
Dalam peningkatan produksi dan produktivitas perusahaan, peran manajemen sangat
diperlukan, hal ini bagaikan roh dari perusahaan, tanpanya perusahaan tak dapat berjalan. Di bidang ini, manajemen memiliki lingkup ruang tersendiri, yaitu manajemen produksi.
Dalam melakukan kegiatan produksi ada berbagai faktor yang harus dikelola yang sering disebut sebagai faktor – faktor produksi yaitu :
• Material atau bahan
• Mesin atau peralatan
• Manusia atau karyawan
• Modal atau uang
• Manajemen yang akan memfungsionalisasikan keempat faktor yang lain.
Dengan demikian manajemen produksi berkaitan dengan pengelolaan faktor – faktor produksi sedemikian rupa sehingga keluaran (output) yang dihasilkan sesuai dengan permintaan konsumen baik kualitas, harga maupun waktu penyampaiannya.
Manajemen produksi (operasi) bertanggung jawab atas dihasilkannya keluaran (output) baik yang berupa produk maupun jasa yang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan konsumen dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau serta disampaikan tepat pada waktunya.
c. bertitik tolak dari tanggung jawab ini maka ukuran kinerja suatu sistem operasi dapat diukur dari :
1. Ongkos Produksi
Bila dikaitkan dengan tujuan suatu sistem usaha, maka ukuran kinerja sering diukur dengan keuntungan yang dapat dicapai, namun seperti diuraikan diatas bahwa sistem produksi hanyalah salah satu dari sub sistem yang ada dalam suatu sistem usaha, sehingga untuk mengukur seberapa besar kontribusi sistem operasi di dalam pencapaian keuntungan bukanlah hal yang mudah. Oleh sebab itu untuk mengukur kinerja sistem produksi diambil ukuran waktu operasi tertentu (biasanya dalam waktu satu tahun)
Ongkos produksi ini meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk / jasa ketangan konsumen. Dengan ongkos produksi yang murah diharapkan bahwa produk / jasa dapat dipasarkan dengan harga yang dapat dijangkau oleh konsumen
2. Kualitas Produk Jasa.
Kenyataan menunjukan bahwa konsumen tidak hanya memilih produk/jasa yang harganya murah namun juga produk/jasa yang berkualitas, oleh sebab itu baik buruknya suatu sistem produksi juga diukur dari kualitas produk/jasa yang dihasilkan. Ukuran kualitas produk yang dimaksudkan disini tentunya yang disesuaikan dengan selera konsumen bukan ukuran kualitas secara teknologi semata.
3. Tingkat Pelayanan
Bagi konsumen untuk menilai baik buruknya suatu sistem produksi / operasi lebih dinilai dari pelayanan yang dapat diberikan oleh system produksi kepada konsumen itu sendiri.
d. Proses dan pengolahan sistem kerja 1. Produk
Manajer produksi bertanggung jawab dalam membuat keputusan untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual, keputusan tersebut antara lain :
Keputusan yang berhubungan dengan disain dari system produksi manufaktur Keputusan yang berhubungan dengan operasian pengendalian system dalam jangka panjang/jangka pendek.
2. Sistem Produksi Manufaktur
Keputusan jangka panjang yang menentukan disain system produk adalah tentang:
Disain produksi dari barang yang diproses (pola, corak, kualitas) Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya
Disain tugas
Lokasi dari fasilitas produksi Layout dari fasilitas produksi
3. Sifat dari proses tersebut
Berdasarkan sifatnya, proses produksi dapat dibedakan menjdai 4 macam, yaitu :
Proses ekstraktif, yaitu proses produksi yang mengambil bahan-bahan langsung dari alam.
Proses analitik, yaitu proses pemisahan dari suatu bhan menjadi beberapa barang yang hampi menyerupai bentuk/jenis aslinya.
Proses fabrikasi (proses pengubahan), suatu proses yang mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk.
Proses sintetik, metode pengombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk.
4. Jangka Waktu Produksi
Dalam hal ini, proses produksi digolongkan menjadi 2 macam : Proses terus-menerus (continous process)
Proses terputus-putus (intermittent process 5. Sifat produk
Dalam hal ini, proses produksi dapat dibagi menjadi 2 macam : a. Produksi standard
Menghasilkan barang untuk persediaan disamping barang yang dikirim kepada pembeli dan penyalur. Produksi ini memerlukan modal yang besar antara lain untuk : memelihara
persediaan; menyediakan fasilitas penyimpanan yang memadai; menanggung resiko turunnya harga pasar, kebakaran, dsb.
b. Produksi pesanan
Digunakan apabila pembeli menghendaki spesifikasi dari produk yang diinginkan, sedangkan kemempuan produksinya terbatas.
e. kegiatan produksi Gambaran Sekilas
Keputusan yang berkaitan dengan kegiatan dan pengendalian system produks memnentuka peningkatan efisiensi operasinya, perencanaan, dan pengawasan kuantitas serta kualitas produknya, dan kemampuan sistem tersebut.
Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi berkaitan dengan masalah pokok yang meliputi : jenis dan jumlah barang yang akan dibuat serta cara pembuatannya. Erncanaan jenis barang terdiri atas 4 tahap, yaitu :
Penentuan desain awal yang berupa disain spesifikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi Penentuan disain barang yang tepat
Penentuan cara pembuatan yang berupa penentuan urutan produksi, tempat kerja, dan peralatan yang dipakai
Usaha memodifikasi tahap ketiga yang disesuaikan dengan layout, tuntutan kualitas, dan peralatan yang tersedia.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A.KESIMPULAN
Dari beberapa substansi di atas perlu diperbaiki beberapa hal yang berkaitan dengan wirakeusahaa,dalam rangka memajukan perusahaan tersebut. Semua konsekuensi yang datang dari pengelolaan usaha akan ditanggung dan dinikmati oleh si pemiliknya sendiri. Dan karena sumber modalnya dari pendanaan pribadi, maka tidak ada pemisahan antara kekayaan pribadi pemilik dari aset perusahaan.
B.SARAN
Penulis menyarankan agar para pengusaha perusahaan perorangan lebih memperbaiki yang kurang dari beberapa aspek
Dalam berwirausaha harus memiliki keinginan yang kuat dan menerima segala resiko yang ditempuh .
Daftar Pustaka
DH Basu Swastha DR. 1998. Pengantar Bisnis Modern. Liberty : Yogyakarta.