• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SEMINAR PEMASARAN

N/A
N/A
Alifia Qonita F

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH SEMINAR PEMASARAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PRODUK DAN ADVERTISING

Dosen Pengajar : Drs. Muhadi Riyanto., MM

Disusun Oleh :

Alifia Qonita Fithri - 2034021149

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA

2023\2024

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga kelompok saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Produk dan Advertising” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen Drs. Muhadi Riyanto., MM. Pada mata kuliah Seminar Pemasaran. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Topik Pemasaran. Bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Akhirnya, saya sebagai penyusun menyadari bahwasanya makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dalam penulisan maupun isi. Oleh sebab itu, saya meminta maaf kepada pembaca atas kekurangan – kekurangan tersebut, dan saya sangat mengharapkan saran, tanggapan, dan kritik dari pembaca guna sebagai pedoman dan perbaikan ke masa yang akan datang. Saya mengharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Semoga Tuhan senantiasa memberikan petunjuk dan membimbing kita.

Jakarta, 22 Desember 2023 Alifia Qonita Fithri

(3)

DAFTAR ISI

PRODUK DAN ADVERTISING ... 1

KATA PENGANTAR ... 2

DAFTAR ISI ... 3

BAB I ... 4

PENDAHULUAN ... 4

1.1 Latar Belakang ... 4

1.2. Rumusan Masalah ... 10

1.3. Tujuan Penelitian ... 10

BAB II ... 11

PEMBAHASAN ... 11

2.1.Teori Produk ... 11

2.2.Teori Advertising ... 13

2.3.Hasil Pembahasan ... 15

BAB III ... 18

PENUTUP ... 18

3.1. Kesimpulan ... 18

3.2. Saran ... 20

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Produk

Sebuah produk dapat didefinisikan sebagai segala yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan perhatian, pemakaian, atau konsumsi, dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk tidak hanya mencakup barang fisik, tetapi juga jasa, pengalaman, dan gagasan.

Jenis Produk:

1. Barang (Goods):

Produk fisik yang dapat dilihat dan disentuh. Contohnya termasuk pakaian, kendaraan, dan perangkat elektronik.

2. Jasa (Services):

Produk yang tidak memiliki bentuk fisik tetapi menyediakan nilai melalui keahlian atau tindakan. Contohnya termasuk perawatan kesehatan, perbaikan mobil, atau konsultasi bisnis.

3. Pengalaman (Experiences):

Produk yang memberikan pengalaman positif atau memuaskan. Contohnya konser musik, liburan, atau acara olahraga.

4. Gagasan (Ideas):

Produk yang berupa gagasan atau konsep. Contohnya termasuk paten, hak cipta, atau desain.

(5)

Unsur-unsur Produk:

1. Inti Produk (Core Product):

Manfaat pokok yang diberikan produk kepada konsumen. Misalnya, mobil tidak hanya menyedi

Produk merupakan suatu entitas yang dapat ditawarkan ke pasar dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan konsumen. Produk tidak hanya terbatas pada barang fisik, tetapi juga mencakup jasa, pengalaman, dan gagasan. Dalam konteks pemasaran, produk memiliki beberapa elemen penting yang perlu dipahami:

1. Inti Produk (Core Product):

Ini mencakup manfaat inti atau nilai pokok yang ingin dicapai konsumen dengan menggunakan produk tersebut. Sebagai contoh, inti dari pembelian mobil adalah untuk transportasi.

2. Produk Nyata (Actual Product):

Ini mencakup fitur-fitur fisik produk, seperti desain, warna, merek, dan kualitas.

Jadi, jika kita mengambil contoh mobil lagi, fitur fisiknya mungkin mencakup mesin yang kuat, interior yang nyaman, atau fitur keselamatan.

3. Produk Perluasan (Augmented Product):

Ini melibatkan elemen-elemen tambahan atau pelayanan yang menambah nilai pada produk. Misalnya, garansi jangka panjang, layanan purna jual, atau dukungan pelanggan yang baik.

Siklus Hidup Produk:

(6)

Produk melalui siklus hidup yang mencakup beberapa tahapan, yaitu:

1. Pengenalan (Introduction):

Produk baru diperkenalkan ke pasar, dan perusahaan biasanya mengalami biaya tinggi dalam pemasaran dan promosi.

2. Pertumbuhan (Growth):

Produk mulai diterima di pasar, penjualan meningkat, dan keuntungan bertambah. Persaingan mungkin mulai muncul.

3. Maturitas (Maturity):

Penjualan mencapai puncaknya, tetapi pertumbuhan melambat. Persaingan semakin intens, dan perusahaan mungkin melakukan strategi harga atau inovasi produk untuk mempertahankan pangsa pasar.

4. Penurunan (Decline):

Penjualan menurun karena perubahan tren atau kemunculan produk pengganti.

Perusahaan harus memutuskan apakah akan menarik produk atau memperbarui dan mengembangkan versi baru.

Branding dan Diferensiasi:

Branding adalah proses memberikan identitas unik pada produk dan menciptakan citra yang diinginkan di benak konsumen. Diferensiasi melibatkan membuat produk berbeda dari yang lain di pasar, baik melalui kualitas, desain, harga, atau faktor lainnya.

Pemasaran Produk:

(7)

Pemasaran produk melibatkan segala upaya untuk membuat, mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai produk kepada konsumen. Ini termasuk strategi pemasaran, penentuan harga, distribusi, dan promosi.

Dengan memahami elemen-elemen ini, perusahaan dapat mengembangkan strategi pemasaran yang efektif untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan mencapai kesuksesan produk di pasar.

ADVERTISING

Advertising adalah elemen penting dalam bauran pemasaran yang membantu perusahaan mencapai tujuan bisnisnya dengan meningkatkan visibilitas, membangun merek, dan meningkatkan penjualan.

Advertising (periklanan) adalah elemen kunci dalam bauran pemasaran yang menggunakan komunikasi persuasif untuk mempromosikan produk, layanan, merek, atau ide kepada target audiens. Berikut adalah penjelasan lebih lengkap mengenai advertising dalam konteks pemasaran:

Tujuan Advertising:

Kesadaran Produk: Membuat target audiens menyadari keberadaan produk atau layanan.

Pertumbuhan Minat: Menumbuhkan minat konsumen dengan menyoroti fitur, manfaat, atau nilai tambah produk.

Pengaruh Tindakan: Mendorong konsumen untuk mengambil tindakan tertentu, seperti pembelian atau partisipasi dalam promosi.

(8)

Media Advertising:

Media Cetak: Surat kabar, majalah, brosur.

Media Elektronik: Televisi, radio.

Media Luar Ruangan: Billboard, spanduk, transportasi umum.

Media Online: Internet, media sosial, iklan daring.

Strategi dan Kreativitas:

Perencanaan Strategis: Menentukan tujuan, sasaran audiens, pesan kunci, dan anggaran.

Kreativitas: Menciptakan pesan yang menarik, gambar, atau video untuk membangun daya tarik dan membekas dalam benak konsumen.

Segmentasi Pasar:

Target Audiens: Menyesuaikan pesan dengan karakteristik demografis, psikografis, dan perilaku target audiens.

Pemantauan dan Evaluasi:

Metrik Kinerja: Mengukur efektivitas melalui tingkat kesadaran merek, tingkat pemahaman pesan, atau konversi.

Analisis Data: Memantau dan mengevaluasi kinerja kampanye menggunakan data dan analisis.

Brand Building:

Citra Merek: Membantu membangun citra merek dengan menyematkan pesan dan nilai-nilai tertentu dalam benak konsumen.

(9)

Pengaruh Budaya dan Masyarakat:

Budaya Populer: Advertising dapat menciptakan atau meresapi tren dan budaya populer.

Pengaruh Masyarakat: Mempengaruhi persepsi dan nilai-nilai masyarakat.

Integrasi dengan Bauran Pemasaran:

Advertising harus terintegrasi dengan elemen lain dalam bauran pemasaran seperti promosi penjualan, pemasaran langsung, dan pemasaran digital.

Hukum dan Etika:

Hukum: Advertising harus mematuhi regulasi dan hukum yang berlaku.

Etika: Memastikan kejujuran, keterbukaan, dan tidak menyesatkan dalam menyampaikan pesan.

Adaptasi Terhadap Perubahan:

Pantau Tren: Mencermati dan menyesuaikan dengan perubahan tren konsumen dan teknologi.

Inovasi: Menciptakan iklan yang inovatif untuk tetap relevan di pasar yang terus berubah.

Advertising menjadi suatu seni dan ilmu yang terus berkembang dalam pemasaran modern. Perusahaan harus terus memantau dan menyesuaikan strategi mereka agar tetap efektif di tengah persaingan yang ketat dan dinamika pasar.

(10)

1.2. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini, permasalahan yang akan diteliti hanya dibatasi mengenai Produk dan Advertising :

1. Bagaimanakah Pengaruh Advertising untuk produk ?

2. Bagaimanakah meningkatkan penjualan produk dengan advertising ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh advertising terhadap produk.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis tentang bagaimana advertising dapat membantu peningkatan penjualan produk.

(11)

BAB II PEMBAHASAN

2.1.Teori Produk

Ada beberapa teori dan konsep dalam pemasaran yang berkaitan dengan produk.

Berikut adalah beberapa teori tentang produk yang umumnya digunakan dalam konteks pemasaran:

Teori Manajemen Produk:

Fokus pada pengelolaan siklus hidup produk, yang mencakup pengenalan, pertumbuhan, kematangan, dan penurunan. Perusahaan diharapkan untuk mengelola produk mereka melalui tahapan ini dengan strategi pemasaran yang sesuai.

Teori Perbedaan Produk (Product Differentiation):

Menyatakan bahwa produk yang unik atau memiliki perbedaan yang jelas dapat memberikan keunggulan kompetitif kepada perusahaan. Perbedaan ini dapat mencakup fitur fisik, kualitas, merek, atau layanan pelanggan.

Teori Produk yang Dinamis:

Menekankan bahwa perusahaan harus terus berinovasi dan mengembangkan produk baru untuk tetap bersaing di pasar yang terus berubah. Ini melibatkan penelitian dan pengembangan terus-menerus untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang berkembang.

Teori Penetapan Harga Produk (Product Pricing Theory):

Menyelidiki strategi penetapan harga produk, termasuk penetapan harga berbasis biaya, penetapan harga berbasis permintaan, atau penetapan harga berbasis persaingan. Tujuannya adalah untuk mencapai keseimbangan antara keuntungan dan permintaan konsumen.

Teori Inovasi Produk (Product Innovation Theory):

(12)

Mendukung konsep bahwa inovasi produk dapat menjadi kunci kesuksesan jangka panjang suatu perusahaan. Produk yang inovatif dapat menciptakan keunggulan kompetitif dan memenuhi kebutuhan baru atau yang berkembang di pasar.

Teori Persepsi Produk (Product Perception Theory):

Menyelidiki cara konsumen mempersepsikan produk, termasuk bagaimana merek dan citra dapat memengaruhi keputusan pembelian. Teori ini menyoroti pentingnya menciptakan citra positif di benak konsumen.

Teori Pengembangan Produk (Product Development Theory):

Berkaitan dengan proses pengembangan produk baru, yang melibatkan penelitian, desain, uji coba, dan peluncuran produk. Proses ini sering kali diarahkan untuk memenuhi kebutuhan atau peluang yang belum terpenuhi di pasar.

Teori Portofolio Produk:

Mengacu pada konsep bahwa perusahaan harus mengelola portofolio produk mereka dengan cermat. Ini melibatkan penentuan perbandingan produk andalan, produk masa tengah, dan produk unggulan.

Teori Keselarasan Produk (Product Fit Theory):

Menggambarkan pentingnya produk untuk selaras dengan nilai dan kebutuhan pelanggan. Produk yang memiliki keselarasan dengan nilai dan kebutuhan konsumen cenderung mencapai keberhasilan yang lebih besar di pasar.

Penting untuk dicatat bahwa teori-teori ini dapat bersifat terpisah atau tumpang tindih, dan penerapannya dapat bervariasi tergantung pada industri, perusahaan, dan pasar tertentu.

Perusahaan yang sukses seringkali memanfaatkan kombinasi teori ini untuk merancang, mengelola, dan memasarkan produk mereka dengan efektif.

(13)

2.2.Teori Advertising

Beberapa teori utama dalam bidang advertising membantu menjelaskan dasar-dasar dan strategi di balik keberhasilan kampanye periklanan. Berikut adalah beberapa teori kunci dalam advertising:

Hierarki Efek AIDA:

AIDA adalah singkatan dari Attention (Perhatian), Interest (Minat), Desire (Keinginan), dan Action (Tindakan). Teori ini menyatakan bahwa konsumen melalui serangkaian langkah ini sebelum mengambil tindakan, dan periklanan harus dirancang untuk menciptakan respons di setiap tahapan ini.

Model Persuasi Elaborasi (Elaboration Likelihood Model - ELM):

Mengajukan bahwa proses persuasi tergantung pada sejauh mana konsumen memproses informasi. Ada dua jalur: jalur sentral (pemrosesan yang mendalam) dan jalur periferal (pemrosesan yang dangkal). Advertising harus dirancang sesuai dengan jalur pemrosesan yang diharapkan.

Teori Hirarki Efek Komunikasi:

Menjelaskan langkah-langkah yang harus diambil audiens untuk menerima dan merespons pesan periklanan. Tahapan ini melibatkan perhatian, pemahaman, penerimaan, ingatan, dan tindakan.

Teori Dampak Emosional (Emotional Impact Theory):

Mengemukakan bahwa pesan periklanan yang menciptakan reaksi emosional pada audiens memiliki dampak yang lebih besar daripada pesan yang bersifat rasional. Emosi dapat meningkatkan keterlibatan dan memori terhadap iklan.

Teori Hukuman dan Hadiah (Punishment and Reward Theory):

(14)

Mendasarkan diri pada konsep bahwa periklanan dapat menggunakan hukuman atau hadiah untuk membentuk perilaku konsumen. Hukuman bisa berupa menyoroti kekurangan produk pesaing, sementara hadiah bisa berupa penawaran spesial atau keunggulan produk.

Teori Integrasi Pemasaran (Integrated Marketing Communication - IMC):

Menggarisbawahi pentingnya konsistensi dan koordinasi pesan di berbagai saluran pemasaran. Melibatkan penggabungan berbagai elemen pemasaran seperti iklan, promosi penjualan, pemasaran langsung, dan lainnya.

Teori Pengaruh Sosial:

Memahami bahwa pengaruh sosial, termasuk pengaruh dari kelompok sekitar atau tokoh terkenal, dapat memiliki dampak besar pada keputusan pembelian konsumen. Endorsement selebriti adalah contoh dari teori ini.

Teori Stimulus-Respon (Stimulus-Response Theory):

Menjelaskan bahwa konsumen merespons secara otomatis terhadap stimulus periklanan. Dengan merancang stimulus yang tepat, periklanan dapat merangsang respon yang diinginkan.

Teori Pemodelan:

Berdasarkan konsep bahwa konsumen dapat meniru perilaku yang diperlihatkan dalam periklanan. Pemodelan melibatkan penggunaan tokoh atau situasi yang dianggap dapat menjadi contoh positif bagi audiens.

Teori Psikologi Warna:

(15)

Mengamati pengaruh warna pada respons emosional dan psikologis konsumen.

Warna dapat digunakan untuk membangkitkan perasaan tertentu atau mengkomunikasikan pesan tanpa kata.

Memahami teori-teori ini membantu perusahaan dalam merancang kampanye periklanan yang lebih efektif dengan memahami dinamika psikologis dan perilaku konsumen.

2.3.Hasil Pembahasan

Advertising memiliki sejumlah pengaruh positif yang dapat meningkatkan penjualan produk suatu perusahaan. Beberapa dampak baik dari advertising terhadap penjualan produk meliputi:

Peningkatan Kesadaran Produk:

Advertising membantu meningkatkan kesadaran konsumen terhadap produk atau merek. Dengan membawa produk ke perhatian konsumen, peluang untuk meningkatkan penjualan pun meningkat.

Meningkatkan Keterlibatan Konsumen:

Kampanye advertising yang baik dapat menciptakan keterlibatan dan interaksi konsumen dengan merek. Konsumen yang merasa terhubung dengan merek cenderung lebih mungkin mempertimbangkan dan membeli produk tersebut.

Memotivasi Keputusan Pembelian:

Advertising dapat memberikan informasi dan dorongan yang diperlukan untuk membantu konsumen membuat keputusan pembelian. Melalui pesan-pesan persuasif, advertising dapat merangsang minat dan keinginan konsumen.

Membangun Citra Merek yang Positif:

(16)

Melalui advertising, perusahaan dapat membangun citra merek yang positif di mata konsumen. Citra merek yang baik dapat menciptakan kepercayaan dan loyalitas konsumen, yang pada gilirannya dapat meningkatkan penjualan jangka panjang.

Peningkatan Penjualan Langsung:

Kampanye iklan khusus, seperti diskon atau penawaran khusus, dapat merangsang konsumen untuk melakukan pembelian langsung. Hal ini dapat meningkatkan penjualan secara instan.

Pemosisian Produk di Pasar:

Advertising membantu perusahaan memposisikan produknya di pasar. Dengan menyampaikan pesan-pesan yang tepat, perusahaan dapat menentukan cara konsumen melihat produknya, membedakan dari pesaing, dan menarik target pasar yang diinginkan.

Pengaruh Sosial dan Viral:

Kampanye advertising yang mencengangkan atau memicu emosi dapat menjadi viral di media sosial, meningkatkan visibilitas dan penerimaan produk secara signifikan.

Memperkenalkan Produk Baru:

Advertising sangat penting untuk memperkenalkan produk baru ke pasar.

Dengan menciptakan keingintahuan dan ekspektasi, perusahaan dapat mencapai adopsi produk yang lebih cepat.

(17)

Mendorong Kesetiaan Pelanggan:

Melalui kampanye branding dan iklan yang konsisten, advertising dapat membangun kesetiaan pelanggan. Pelanggan yang puas dan setia cenderung terus membeli produk dari merek yang mereka kenal dan percayai.

Optimalisasi Kinerja Pemasaran:

Advertising memungkinkan perusahaan untuk mengukur dan menganalisis kinerja kampanye dengan metrik seperti ROI (Return on Investment). Dengan pemahaman yang baik tentang efektivitas iklan, perusahaan dapat mengoptimalkan strategi pemasaran mereka untuk hasil yang lebih baik.

Dengan demikian, advertising dapat memberikan sejumlah manfaat positif yang berkontribusi pada peningkatan penjualan produk, membangun merek, dan memperkuat posisi perusahaan di pasar.

(18)

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Secara keseluruhan, advertising memiliki peran krusial dalam menggerakkan penjualan produk dan membangun citra merek. Berbagai strategi advertising yang baik dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap performa produk di pasar. Berikut adalah beberapa kesimpulan mengenai hubungan antara advertising dan produk:

1. Meningkatkan Kesadaran dan Pemahaman Produk:

Advertising membantu meningkatkan kesadaran konsumen terhadap produk dan memberikan informasi yang diperlukan untuk memahami nilai dan manfaat produk.

2. Mendorong Tindakan Konsumen:

Dengan merancang kampanye yang efektif, advertising dapat mendorong konsumen untuk mengambil tindakan, seperti pembelian produk atau partisipasi dalam promosi.

3. Penting dalam Peluncuran Produk Baru:

Peran advertising sangat kritis ketika meluncurkan produk baru ke pasar, membantu menciptakan ekspektasi, minat, dan permintaan dari konsumen.

4. Pembentukan Citra Merek yang Positif:

Advertising membantu membangun citra merek yang positif, menciptakan kepercayaan konsumen, dan membedakan produk dari pesaing.

5. Optimalisasi Strategi Pemasaran:

(19)

Melalui analisis kinerja kampanye advertising, perusahaan dapat mengidentifikasi strategi pemasaran yang efektif dan mengoptimalkan anggaran iklan mereka.

6. Memperkuat Kesetiaan Pelanggan:

Kampanye advertising yang terus-menerus dapat membantu mempertahankan dan memperkuat kesetiaan pelanggan, menciptakan hubungan jangka panjang dengan konsumen.

7. Pengaruh Sosial dan Viral:

Iklan yang mencengangkan atau menginspirasi dapat menjadi viral di media sosial, memberikan visibilitas tambahan dan mendukung strategi pemasaran secara organik.

8. Peran dalam Siklus Hidup Produk:

Advertising berperan dalam setiap tahap siklus hidup produk, dari pengenalan hingga penurunan, membantu perusahaan beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar.

9. Integrasi Pemasaran yang Efektif:

Advertising berfungsi sebagai elemen penting dalam strategi pemasaran terpadu (IMC), mengkoordinasikan pesan dan kegiatan pemasaran untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

10. Penting dalam Persaingan Pasar:

Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, advertising memberikan keunggulan kompetitif dengan membuat produk lebih terlihat dan diingat oleh konsumen.

(20)

Kesimpulannya, advertising bukan hanya tentang menciptakan perhatian sementara, tetapi juga membangun hubungan yang kuat antara produk dan konsumen. Dengan merancang kampanye yang cerdas dan relevan, perusahaan dapat mencapai keberhasilan jangka panjang dalam memasarkan produknya.

3.2. Saran

Untuk meningkatkan efektivitas advertising produk Anda, berikut adalah beberapa saran singkat:

1. Kenali Target Audiens:

Pahami dengan baik siapa target audiens Anda. Penargetan yang tepat akan meningkatkan relevansi pesan Anda.

2. Kreativitas yang Mencolok:

Buat iklan yang kreatif dan menarik perhatian. Pilihan visual dan narasi yang unik dapat membedakan produk Anda.

3. Fokus pada Manfaat Utama:

Soroti manfaat utama produk. Jelaskan dengan jelas bagaimana produk Anda memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan konsumen.

4. Pesan yang Jelas dan Sederhana:

Hindari kekompleksan. Pesan yang jelas dan sederhana lebih mudah dipahami dan diingat oleh konsumen.

5. Gunakan Berbagai Media:

Manfaatkan berbagai jenis media sesuai dengan karakteristik target audiens Anda. Media sosial, iklan online, dan media tradisional dapat digunakan bersamaan.

(21)

6. Tambahkan 'Call-to-Action' (CTA):

Sertakan panggilan tindakan yang jelas dalam iklan Anda. Beri tahu konsumen langkah apa yang harus mereka ambil setelah melihat iklan.

7. Uji dan Pelajari Respons:

Lakukan uji coba A/B untuk melihat elemen iklan mana yang paling efektif.

Gunakan data untuk terus memperbaiki kampanye Anda.

8. Fleksibilitas dan Responsif:

Beradaptasi dengan perubahan tren dan respons konsumen. Jadilah responsif terhadap umpan balik dan perubahan di pasar.

9. Integrasi Pemasaran:

Pastikan pesan advertising terintegrasi dengan baik dengan strategi pemasaran keseluruhan Anda. Konsistensi menciptakan pengalaman merek yang kuat.

10. Pertahankan Kesinambungan:

Jangan terbatas pada kampanye satu kali. Pertahankan kehadiran advertising secara konsisten untuk membangun pengenalan merek jangka panjang.

Ingatlah bahwa strategi advertising yang berhasil adalah kombinasi dari pemahaman mendalam tentang produk dan pasar, kreativitas yang cerdas, serta fleksibilitas untuk menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi.

Referensi

Dokumen terkait

Alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk memperkuat posisi merknya agar tercipta brand image (citra merek) yang positif dan menancap kuat dalam benak

menunjukkan variabel intelegensi pasar secara positif mempunyai pengaruh sebesar 0,233 terhadap kinerja penjualan. Koefisien regresi bernilai positif menunjukkan pengaruh yang

Peningkatan evaluasi positif pelanggan terhadap merek, maka kepercayaan merek dapat membangun loyalitas merek sebagai hasil dari penciptaan nilai yang tinggi pada

Susetyarsi (2015) Strategi sebagai posisi adalah tentang bagaimana perusahaan menempatkan posisinya di pasar. Posisi mungkin terkait dengan citra, produk, atau

Tantangan bagi pemasar dalam membangun merek yang kuat adalah memastikan bahwa pelanggan memiliki jenis pengalaman yang tepat dengan produk,jasa,dan program pemasaran mereka

Memperbarui produk (dalam arti fungsinya). Memperbarui produk atau berinovasi sesuai permintaan pasar saat ini dapat mendongkrak kembali penjualan suatu

Alasan ini lah yang mendorong perusahaan untuk memperkuat posisi mereknya agar tercipta citra merek yang positif dan menancap kuat dibenak konsumen karena melalui citra merek, konsumen

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani beras organik melalui peningkatan penjualan beras di pasar lokal yang berkontribusi sosial terhadap pemberdayaan petani