• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SISTEM KESEHATAN

N/A
N/A
DIVA RAHAYU PUSPITASARI

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH SISTEM KESEHATAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH SISTEM KESEHATAN KELOMPOK 1

Manajemen Sistem Data Base Kesehatan

Dosen Pengampu :

Dr. Indah Budiastutik, SKM, M.Kes Disusun Oleh :

Naila Farhana Azzahida (211510047) Yogi Rizki Ramadhani (211510046) Diva Rahayu Puspitasari (211510044) Nova Dwi Safitri (211510042)

Yuni (211510039)

(2)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK 2022/2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah banyak memberikan kekuatan dan kesehatan lahir dan batin. Tidak lupa penyusun juga menghaturkan salawat serta salam kepada nabi besar Islam Muhammad SAW yang telah memberikan titik terang bagi umat Islam. Dan tidak lupa pula mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Sistem Informasi Kesehatan Ibu Dr. Indah Budiatutik, SKM, M.Kes yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam mata kuliah ini.

Penyusun juga berterima kasih kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam proses pembuatan makalah ini. Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita. Penyusun juga menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan. Maka dari itu penyusun mengharapkan kepada semua pihak yang membaca dan menemukan kekeliruan itu, agar dapat memberikan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Demikian yang dapat penyusun sampaikan, lebih dan kurangnya mohon dimaafkan.

Pontianak, 22 Juni 2023

Penyusun

(3)
(4)

DAFTAR ISI

BAB 1... 4

PENDAHULUAN... 4

1.1 Latar Belakang...4

1.2 Rumusan Masalah... 5

1.3 Tujuan... 5

BAB II... 6

PEMBAHASAN...6

2.1 Definisi Sistem Kesehatan...6

2.2 Manfaat Sistem Kesehatan...6

2.3 Bentuk-Bentuk Sistem Kesehatan...6

2.4 Sub Sistem dari Sistem Kesehatan...7

2.5 Permasalahan Sistem Kesehatan...11

2.6 Perbedaan sistem kesehatan nasional dan sistem kesehatan internasional...12

BAB III... 13

PENUTUP... 13

3.1 Kesimpulan...13

3.2 Saran... 13

Daftar Pustaka... 14

(5)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam Era Global saat ini Sistem Informasi Manajemen merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suatu organisasi dimana sistem informasi yang menghasilkan hail keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.sistem manajemen basis data merupakan perangkat lunak yang dapat di gunakan untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan mengendalikan pengaksesan basis data.

Sebuah Sistem Informasi yang efektif menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan bagi penggunanya sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan

Dalam pengambilan keputusan, baik dalam operasional sehari-hari, maupun dalam perencanaan strategis ke masa depan. Proses pengambilan keputusan harus dilandasi ole data dan informasi yang tepat waktu dan tepat isi agar keputusan yang diambil tepat sasaran.

Informasi diperoleh dari pengolahan data, dan pengolahan data dilaksanakan ole sistem informasi dengan dukungan teknologi informasi.

Data adalah bahan baku informasi dan dikumpulkan dalam suatu basis-data (database) agar pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, pengolahan, dan pengamanannya dapat dilaksanakan secara effektif dan effisien diperlukan manajemen data, sehingga suatu informasi tersebut dapat menjadi informasi yang tepat guna, tepat waktu, akurat dan relevan.

Sebagai contoh suatu institusi akademik harus membangun database akademik, minimal memuat data mahasiswa, data dosen, data matakuliah, data ruangan, jadwal, sehingga dapat diperoleh informasi yang tepat tentang penyelenggaran akademik institusi tersebut. Dengan demikian agar suatu database yang efektif dapat dibangun, diperlukan pengetahuan dasar tentang database dan juga Sistem Manajemen Basis Data

(6)

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa definisi sistem manajemen data base?

b. Apa fungsi sistem manajemen data base?

c. Apa tujuan sistem manajemen data base?

d. Apa saja jenis-jenis sistem manajemen data base?

e. Apa saja komponen-komponen sistem manajemen data base?

f. Apa kelebihan dan kekurangan sistem manajemen data base?

1.3 Tujuan

a. Mengetahui definisi dari sistem manajemen data base b. Memahami fungsi dari sistem manajemen data base c. Mengetahui tujuan sistem manajemen data base d. Menjelaskan jenis-jenis sistem manajemen data base

e. Memahami komponen-komponen sistem manajemen data base

f. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem manajemen data base

(7)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Sistem Manajemen Data Base

Melansir Oracle, database merupakan kumpulan informasi atau data yang disimpan dalam sistem sebuah komputer. Pada dasarnya, database ini diisi oleh serangkaian data tersebut agar bisa digunakan untuk menjalankan tugas tertentu yang diminta. Database management system atau biasa disingkat DBMS adalah sistem software yang digunakan untuk menyimpan, mengatur, dan memastikan data-data tersebut tersimpan dengan aman.

Dengan DBMS, user bisa membuat, membaca, memperbarui, dan menghapus data yang ada di database. Intinya, DBMS ini berperan sebagai interface antara database dan end-user atau program aplikasi. Untuk menulis dan menjalankan request tugas tertentu, bahasa query yang paling umum digunakan adalah structured query language (SQL).

Perancangan basis data merupakan bagian terpenting dalam pengembangan suatu sistem informasi. Penggunaan database management system (SMBD) dalam suatu kegiatan pelayanan khususnya pelayanan kesehatan memiliki keuntungan yang banyak diantaranya adalah dengan menggunakan SMBD pengunaan data dapat dilakukan bersama-sama antar unit di pelayanan kesehatan. Tahap awal dalam sebuah pengembangan sistem informasi dilakukan dengan melakukan analisis kebutuhan data yang digunakan di unit pelayanan kesehatan hal ini diperlukan suatu perancangan basis data sistem informasi pelayanan medis yang nantinya akan bermanfaat untuk mencatat rekam medis pasien hingga kegiatan rumah bersalin. Maka perancangan data base agar seluruh pencatatan data medis pasien tercatat dengan baik dalam bentuk record data di data base diperlukan suatu penelitian dan analisis yang mendalam terhadap kebutuhan data dan analisis data dari kegiatan yang dilakukan selama ini. Dimulai dengan melakukan penangkapan data yang dibutuhkan kemudian dilakukan analisis data dan perancangan data base dari formulir yang biasa digunakan. Selanjutnya hasil analisis dan perancangan database dapat diimplementasikan dalam software database management system. Dengan demikian perancangan data base ini diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan sistem informasi, dengan berbasis multi user.

(8)

Perkembangan teknologi mendorong manusia untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul disekitarnya dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan dan efisiensi waktu. Rumah sakit merupakan suatu instansi yang melayani masyarakat dalam bidang kesehatan. Dalam rumah sakit terdapat beberapa bagian yang bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan saling berkaitan, seperti resepsionis yang bertugas untuk proses registrasi awal pasien masuk rumah sakit, poliklinik sebagai tempat pemeriksaan pasien, apotek untuk pengambilan obat dan lain-lain. Pasien yang datang akan melalui berbagai bagian tersebut dan akan dilakukan pencatatan tentang data-data pasien yang akan digunakan sebagai suatu informasi medik. Dari informasi medik dapat diperoleh data mengenai riwayat kesehatan pasien di rumah sakit itu. Sebagian rumah sakit di Indonesia dalam melakukan proses pencatatan masih menggunakan cara manual. Dalam proses pencatatan secara manual dimungkinkan terjadi penumpukan data pasien karena setiap bagian tidak berhubungan dan bertukar informasi.

Sebagai contoh, aplikasi database yang telah ada antara lain adalah pembuatan sistem informasi akademik melalui SMS dengan SQL Interbase 6.0 dan pemrograman Borland Delphi 6.0. Contoh aplikasi yang lain adalah perancangan sistem informasi pada rumah sakit berbasis web menggunakan PHP. Dalam aplikasi ini dibahas tentang sistem jaringan komputer di rumah sakit dan perangkat lunak (software) berbasis web menggunakan server-side scripting language PHP. Dari beberapa aplikasi database yang ada di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, masih sedikit yang mencoba mengembangkan pembuatan database menggunakan MySQL dan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0.

MySQL merupakan turunan dari salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). MySQL merupakan terobosan solusi yang tepat dalam aplikasi database. Sifatnya yang open source serta dukungan oleh ribuan bahkan jutaan komunitas pengguna di Internet, menjadikan MySQL sebagai software database yang cukup banyak digunakan. Selain itu, kemampuannya yang bisa digunakan pada berbagai sistem operasi juga menjadikan MySQL sebagai software database pilihan.

Selain itu juga tersedia mailing list dan homepage khusus yang memberikan tutorial serta dokumentasi lengkap. Database merupakan sistem perangkat lunak yang secara umum dapat digunakan untuk melakukan pemrosesan dalam hal pendefinisian, penyusunan, dan

(9)

manipulasi basis data untuk berbagai aplikasi pustaka. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi tipe data, struktur dan pembatasan dari data yang harus disimpan dalam basis data. Dengan digunakannya basis data (database), masalah dalam proses pencatatan secara manual seperti penumpukan data-data pasien dapat dihindari karena setiap bagian dari rumah sakit dapat saling bertukar informasi.

2.2 Fungsi Dari Sistem Manajemen Data Base

Berikut merupakan fungsi dari adanya sistem manajemen data base:

1. Kemudahan akses administrasi data

a. Fungsi DBMS yang pertama adalah memberikan kemudahan akses, keamanan, dan juga prosedur administrasi data yang seragam.

b. DBMS memungkinkan user untuk menyentuh semua informasi yang ada dalam DB dari beberapa tempat sekaligus, sambil tetap menjaga keamanan data tersebut.

2. Keamanan data

a. Database engine memungkinkan data-data dalam database (DB) untuk diakses, dimodifikasi, dan dikunci untuk pihak-pihak tertentu saja. Jadi, DBMS dapat membatasi apa saja yang dilihat oleh para end-user.

b. User juga tidak perlu mengetahui di mana data tersimpan atau bahkan mengkhawatirkan perubahan yang terjadi pada struktur data.

c. Selama tiap program yang ada menggunakan application programming interface (API) untuk database yang disediakan oleh DBMS, mereka tidak harus mengutak- atik program tersebut lagi setiap ada perubahan di DB.

3. Sentralisasi data

a. DBMS memungkinkan sentralisasi data yang memudahkan sejumlah pengguna untuk mengaksesnya dari lokasi yang berbeda-beda.

b. DBMS dapat membantu melakukan banyak tugas administrasi database, termasuk mengatur perubahan, performance monitoring, keamanan, serta proses pencadangan dan pemulihan.

4. Meningkatkan status kesehatan masyarakat

(10)

5. Memudahkan pasien mendapatkan pelayanan kesehatan

6. Memudahkan fasilitas kesehatan (faskes) dalam mendata setiap pasien yang mendaftar untuk berobat

7. Memudahkan pasien untuk mengetahui informasi tentang riwayat kesehatannya.

8. Menghindarkan terjadinya penumpukan data dan mempermudah petugas dalam proses pencatatan data-data pasien.

9. Meningkatkan pelayanan kepada pasien.

10. Membantu dalam pengolahan data pasien, seperti nama, alamat, no kamar pasien.

11. Membantu dalam pengolahan data administrasi pasien, seperti kelengkapan biaya berobat dari pasien, apakah sudah lunas atau belum. Dll.

2.3 Tujuan Sistem Manajemen Data Base

Adapun tujuan dari sistem manajemen data base adalah sebagai berikut.

1. Tujuan Primer Database

a. Data-data dalam Database dapat digunakan oleh banyak pemakai

Pemakai yang berbeda-berbeda atau program-program aplikasi yang berbeda dapat menggunakan Database yang sama dengan cara yang berbeda-beda.

c. Menjadi investasi intelektual

Program-program aplikasi dan struktur data logik yang telah ada tidak perlu dibuat / dikerjakan kembali ketika terjadi perubahan perubahan pada Database.

d. Penekanan biaya

Berkaitan dengan biaya penyimpanan, biaya penggunaan data, dan tingginya biaya ketika membuat perubahan-perubahan Database.

e. Menghilangkan proliferasi (terjadinya pengembangan sistem ganda)

Konsep Database adalah menyediakan Database untuk memenuhi semua kebutuhan para pemakai pada semua level manajemen dan pada semua fungsi organisatoris.

(11)

f. Unjuk kerja (performance)

Kebutuhan-kebutuhan informasi akan terpenuhi dengan cepat, tepat, mudah, dan akurat bersumber pada data-data dalam Database. Dampak yang terjadi adalah peningkatan unjuk kerja sistem secara keseluruhan. f. Kejelasan (clarity).

Kejelasan Database khususnya bagi para pemakai sangat penting. Setiap pemakai harus dapat mengetahui dengan jelas tentang data apa saja yang tersedia dan dapat diakses olehnya.

g. Kemudahan pemakaian

Para pemakai dapat mengakses data-data dalam Database dengan cara-cara yang mudah, menggunakan program aplikasi maupun sistem pengelolaan Database (Data Base Management Systems / DBMS).

h. Fleksibilitas penggunaan (flexibility)

Fleksibilitas cara mengakses data dari dalam Database diperlukan dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas unjuk kerja Database.

j. Kebutuhan data yang tidak terantisipasi dapat dipenuhi dengan cepat Bahasa query dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan kebutuhan informasi yang mendadak yang harus dipenuhi secara cepat, tetapi belum tersedia program aplikasinya. Bahasa query mampu mengambil data secara langsung dengan hahasa yang familiar dan mudah digunakan.

k. Akurasi (accuracy) dan konsistensi (consistency)

Pengendalian terhadap akurasi data dalam Database dapat dilakukan sejak proses penangkapan data hingga menampilkan informasi dan distribusi.

l. Privasi (privacy)

Data-data dalam Database merupakan sumber informasi yang bersifat sangat penting dan rahasia. Oleh karena itu, data-data harus dijaga dari berbagai hal yang kemungkinan dapat mengacaukan atau merusak data. Privasi dimaksudkan sebagai pembatasan kewenangan akses data dalam Database untuk mencegah

(12)

dan melindungi Database dari penggunaan oleh orang-orang yang tidak berwenang / berhak dan pengubahan yang tidak dikehendaki.

m. Keamanan (security)

Keamanan Database merupakan suatu mekanisme sistem untuk mencegah dan melindungi Database kehilangan akibat kerusakan pada fisik media penyimpan, kebakaran, banjir, badai, huru-hara, dan lain-lain. Sistem keamanan Database dapat dilakukan secara fisik maupun prosedural.

n. Ketersediaan(availability)

Kebutuhan informasi dari para pemakai umumnya dapat terjadi secara rutin atau secara tiba-tiba. Sistem aplikasi untuk Database seharusnya dirancang agar mampu mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan tersebut semaksimal mungkin.

2. Tujuan Sekunder Database

a. Kebebasan data secara fisik (physical data independency) Dimaksudkan bahwa perubahan teknis penyimpanan data tidak perlu menuliskan program aplikasi kembali dan tidak

mengakibatkan perubahan skema Database.

b. Kebebasan data secara logika (logical data independency)

Tujuan ini dimaksudkan bahwa perubahan kebutuhan data dan informasi dari para pemakai dapat terjadi dengan mudah tanpa harus mengubah program aplikasi dan schema Database.

c. Pengendalian atau minimalisasi kerangkapan (data redundancy) Kerangkapan data merupakan pangkal dari sebagian besar permasalahan yang muncul dalam pengolahan data. Oleh karena itu, kerangkapan data harus dihindari dalam Database.

d. Kecepatan akses

Kecepatan akses merupakan faktor penting dalam Database. Efisiensi akses data dari media penyimpan sangat bergantung pada metode penyimpanan dan metode akses data dalam berkas.

e. Kecepatan pencarian

(13)

Kecepatan akses data dari dalam Database sangat ditentuakn oleh kecepatan proses pencarian data. Pemilihan metode akses yang tepat akan menjadi sangat penting untuk diperhatikan oleh para perancang Database.

f. Standarisasi data

Jika data tersebar dalam beberapa file dalam format yang tidak standar, maka ini akan

menyulitkan dalam menulis program aplikasi untuk mengambil dan menyimpan data. Data-data dalam Database harus dibuat dalam format yang standar.

g. Tersedianya kamus data

Kamus data (Data Dictionary / DD) menunjukkan definisi struktur data dalam Database. Kamus data diperlukan sebagai sarana untuk standarisasi data, acuan pengembangan program aplikasi, dan sekaligus sebagai dokumentasi sistem yang diperlukan pada saat pemeliharaan Database.

h. Antarmuka pemrogram tingkat tinggi

Dalam aplikasi, perancang harus menyediakan suatu rancangan dialog tampilan monitor yang mudah dioperasikan dan selalu memberikan umpan balik (feed back) bagi para pemakainya.

Fungsi bantuan (help) yang bersifat online di dalam program aplikasi juga memberikan bantuan yang berarti bagi para pemakai untuk dapat mengakses data dalam Database. Tujuan ini

dimaksudkan bahwa Database harus menyediakan antarmuka yang sederhana bagi para pemrogram aplikasi.

i. Bahasa end-user

Database harus mengijinkan para pemakai untuk menggunakan bahasa end user (query dan report generator) sebagai sarana yang cepat dan memudahkan para pemakai dalam

mengembangkan program aplikasinya sesuai kebutuhannya sendiri. Berdasarkan tingkat pengetahuan tentang kompuiter

j. Pengendalian integritas (integrity)

Database berisi file-file yang saling berhubungan. Permasalahan utamanya adalah bagaimana hubungan antar file itu terjadi. Meskipun secara logika kita mengetahui bahwa file A berkaitan dengan file B, namun secara teknis maka harus ada kunci yang menghubungkan kedua file

(14)

tersebut. Dalam kaitan ini maka diperlukan adanya suatu batasan integritas yang menjamin bahwa hubungan di antara kedua file tersebut dapat dipastikan kebenarannya.

k. Kecepatan pemulihan kembali dari kerusakan (fast recovery from failuries) Pembuatan

Database cadangan (back up) merupakan salah satu cara efektif yang perlu dilakukan secara rutin dan tersistem. Data cadangan tersebut dapat digunakan untuk pemulihan kembali (recovery) seandainya kerusakan benar-benar terjadi.

l. Kemampuan perubahan untuk penyesuaian (tuning)

Rancangan Database yang benar memungkinkan untuk penyesuaian dengan cepat dan mudah.

m. Perancangan dan pengawasan alat-alat

Database harus mengijinkan perancang dan pengelola Database (Data Base Administrator / DBA) untuk merencanakan dan mengoptimalkan unjuk kerja berbagai alat bantu yang digunakan.

n. Pengorganisasian kembali atau migrasi data dapat dilakukan secara otomatis

Proses migrasi data ini semestinya dapat dilakukan secara otomatis menggunakan layanan yang disediakan oleh DBMS dan sistem operasi komputer. Migrasi data harus dijamin tidak

mengakibatkan kehilangan atau kerusakan data selama proses tersebut dilaksanakan.

2.4 Jenis-Jenis Sistem Manajemen Data Base

Ada empat tipe atau model atau jenis DBMS yaitu hierarchical, network, relational, dan object-oriented database.

1. Hierarchical database

Hierarchical database merupakan model data yang terstruktur seperti pohon dan seperti namanya, data tersimpan dalam format hierarkis (dari atas ke bawah atau kebalikannya). Analogi untuk data dalam jenis database management system yang satu ini adalah seperti hubungan orang tua dengan anak. Data “orang tua” bisa jadi memiliki banyak anak, tetapi anak tersebut hanya memiliki satu orang tua.

(15)

2. Network model

Masih menggunakan analogi yang sama dengan sebelumnya, network database memungkinkan anak untuk memiliki beberapa orang tua. Dengan model ini, data yang lebih kompleks dapat diakses dari berbagai macam arah. Hal ini berbeda dengan sebelumnya yang hanya bisa atas ke bawah atau kebalikannya.

3. Relational model

Jenis DBMS selanjutnya adalah relational database, model yang paling sering digunakan karena kemudahannya. Data relational model disimpan dalam struktur tetap dan dapat diutak-atik menggunakan SQL.

4. Object-oriented model

Dalam object-oriented database, data disimpan dalam bentuk objek. Struktur yang disebut sebagai “classes” akan memperlihatkan data yang ada di dalamnya.

Database dalam model ini didefinisikan sebagai rangkaian objek yang menyimpan data.

2.5 Komponen-komponen Sistem Manajemen Data Base Komponen basis data relasional dijelaskan sebagai berikut.

1. Perangkat Keras (Hardware)

Standar Personal Computer (PC), perangkat media penyimpanan dan komunikasi untuk sistem jaringan.

2. Sistem Operasi (Sistem Operasi)

Perangkat lunak Operating System (OS) standar untuk mengaktifkan dan mengendalikan seluruh sumber daya, serta operasi dasar dalam sistem komputer.

3. Basis Data (Database)

Desain dan objek database yang merepresentasikan kebutuhan penyimpanan data dan informasi pada suatu sistem informasi. Basis data terdiri dari objek database, tabel, indeks, relasi, dan data.

4. DBMS (Sistem Manajemen Basis Data)

Perangkat lunak DBMS yang digunakan untuk mengelola basis data dan mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat. Contoh DBMS yang banyak digunakan adalah MySQL, PostgreSQL, SQL Server, Oracle, Sybase.

5. Pemakai (User)

Orang-orang yang berinteraksi dengan sistem basis data, mulai dari perancangan basis data, basis data administrator, input data atau operator hingga pengguna akhir.

6. Perangkat Lunak Bantu (Perangkat Lunak Tambahan)

(16)

Perangkat lunak pelengkap yang mendukung basis data. Perangkat lunak ini bersifat wajib seperti Crystal Report untuk desain pelaporan informasi.

2.6 Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Manajemen Database A. Kelebihan pada sistem basis data yaitu:

1. Kecepatan dan kemudahan (speed)

Dengan menggunakan basis data, pengambilan informasi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Basis data memiliki kemampuan dalam mengelompokan, mengurutkan bahkan perhitungan dengan metematika. Dengan perancangan yang benar, maka penyajian informasi akan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

2. Pemusatan kontrol data

Karena cukup dengan satu basis data untuk banyak keperluan, pengontrolan terhadap data juga cukup dilakuan di satu tempat saja. Jika ada perubahan data alamat

mahasiswa misalnya, maka tidak perlu kita meng-update semua data dimasing- masing bagian tetapi cukup hanya disatu basis data.

3. Efesiensi ruang penyimpanan (space)

Dengan pemakaian bersama, tidak perlu menyediakan tempat penyimpanan diberbagai tempat, tetapi cukup satu saja sehingga ini akan menghemat ruang penyimpanan data yang dimilikioleh sebuah organisasi.

4. Keakuratan (Accuracy)

Penerapan secara ketat aturan tipe data, domain data, keunikan data, hubungan antara data, dan lain-lain, dapat menekan keakuratan dalam pemasukan/penyimpanan data.

5. Ketersediaan (availability)

Dengan basis data kita dapat mem-backup data, memilah-milah data mana yang masih diperlukan dan data mana yang perlu kita simpan ke tempat lain. Hal ini mengingat pertumbuhan transaksi suatu organisasi dari waktu ke waktu

membutuhkan media penyimpanan yang semakin besar.

6. Keamanan (Security)

Kebanyakan DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen pengguna diberikan hak akses yang berbeda-beda sesuai dengan pengguna dan posisinya. Basis data bisa diberikan passwordnya untuk membatasi orang yang mengaksesnya.

7. Kebebasan data (Data Independence)

Jika sebuah program telah selesai dibuat, dan ternyata ada perubahan isi/struktur data.

Maka dengan basis data, perubahan ini hanya perlu dilakukan pada level DBMS tanpa harus membongkar kembali program aplikasinya,

8. User view

Basis data penyediaan pandangan yang berbeda-beda untuk tiap-tiap pengguna.

Sebagai contoh kita memiliki data-data dari perusahaan yang bergerak dibidang retail.

Data yang ada berupa data barang, penjualan, dan pembelian sehingga ada beberapa jenis pengguna yang memerlukan informasi terkait dengan data perusahaan tersebut.

(17)

B. Kekurangan pada sistem basis data yaitu:

1. Lebih Mahal

Sistem basis data membutuhkan sumber daya yang tinggi, terlebih untuk melakukan perawatannya yang secara berkala.

2. Proses back up cukup memakan waktu.

Sistem basis data mencakup banyak file, sehingga jika dilakukan back up akan menghabiskan waktu.

3. Bila ada akses yang tidak benar, kerusakan dapat terjadi.

Kesalahan dalam mengakses bisa menyebabkan berbagai masalah, terutama oleh sembarang pengguna.

4. Sistem lebih rumit, sehingga memerlukan orang ahli.

Sistem basis data sangat kompleks, tidak sembarang orang bisa menanganinya. Terutama dengan berbagai macam resiko, sehingga hanya orang ahli yang hanya bisa menanganinya.

(18)

BAB III PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Database merupakan kumpulan informasi atau data yang disimpan dalam sistem sebuah komputer. Pada dasarnya, database ini diisi oleh serangkaian data tersebut agar bisa digunakan untuk menjalankan tugas tertentu yang diminta. Database management system atau biasa disingkat DBMS adalah sistem software yang digunakan untuk menyimpan, mengatur, dan memastikan data-data tersebut tersimpan dengan aman.

1.2 Saran

Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca. Kurangnya pengetahuan dalam penyusunan makalah ini diharapkan para pembaca lebih selektif dalam mengambil informasi yang ada.

(19)

Daftar Pustaka

Manajemen, J., Jurnal, P., Administrasi, I., Dan, M., Pendidikan, K., Murni Wijaya, W., Subekti, Z. M., &

Wijaya, W. M. (2019). Penerapan Aplikasi Database pada Kegiatan Manajemen Sekolah The Use of Database Applications in School Management Activities. Jurnal Manajemen Pendidikan, 1(2), 157–

166.

Nur, M. A. (2016). Pendekatan Teknik Data Mining Pada Pusat Data Kesehatan Nasional Menggunakan Map Visualization. JURNAL IT: Media Informasi STMIK Handayani Makassar, 14.

https://scholar.google.com/citations?view_op=view_citation&hl=en&user=C--

ABvYAAAAJ&cstart=100&pagesize=100&citation_for_view=C--ABvYAAAAJ:ldfaerwXgEUC Pratama, A. (2006). Pengenalan Database. 1, 1–9.

Reno, S. (2017). Algoritma Steganografi dengan Metode Spread Spectrum Berbasis PCMK. Multinetics, 3(2), 32. https://doi.org/10.32722/multinetics.vol3.no.2.2017.pp.32-37

Rizki, N. A., & Amijaya, F. D. T. (2019). Database System (Sistem Basis Data). 74.

Sanjaya, G. Y., Fuad, A., Baros, W. A., Dhanalvin, E., & Albab, N. (2017). Database Riset Bersumber Data Jaminan Kesehatan Nasional untuk Mendukung Penelitian dan Publikasi Ilmiah di Indonesia. Journal of Information System for Public Health, 2(2), 18–29.

Saputra, A. (2012). Manajemen Basis Data Mysql Pada Situs FTP Lapan Bandung. Jurnal Berita Dirgantara, 13(4), 155–162.

Simarmata, J. (2008). Perancangan Basis Data. In Penerbit Andi, Yogyakarta.

Syahroni, R., & Budiman, E. (2017). Sistem Manajemen Database Satuan Kerja Pegawai. 2(1).

Taryana, O., & Kom, S. M. (2022). 2.0. Database.

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan kesehatan. Diperlukan dukungan informasi yang tepat dalam mengelola jasa pelayanan kesehatan agar tujuan

kesehatan. Masyarakat menuntut pelayanan kesehatan yang baik dari pihak. rumah sakit, disisi lain pemerintah belum dapat memberikan

Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan tingkat pertama, yang dalam melaksanakan kegiatannya Puskesmas mempunyai kewenangan untuk melakukan

Pengembangan sistem menggunakan pendekatan waterfall dengan melalu beberapa tahapan yaitu analisis kebutuhan dilanjutkan pada tahap perancangan arsitektur, perancangan komponen,

2) Tahap Perancangan Prototyping.. Berdasarkan informasi dari tahap pengumpulan kebutuhan maka dimulai tahap perancangan sementara berdasarkan informasi yang didapat

Tahap analisis, tahap awal dalam kegiatan penelitian ini dimulai dengan melakukan analisis kebutuhan terhadap pengembangan media laboratoium virtual akuntansi yang digunakan

kebutuhan yang diperlukan dalam perancangan perangkat lunak, meliputi analisis sistem, analisis kebutuhan yang meliputi kebutuhan antar muka, analisis kebutuhan

Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian yang akan dilakukan adalah untuk melakukan perancangan prototype sistem informasi rekam medis elektronik pada pelayanan posko kesehatan