• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH solusi pembangunan (1)

N/A
N/A
Patudin, S.pd.i

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH solusi pembangunan (1)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

Memberikan Solusi Terkait Dampak Perubahan Sosial dan Pembangunan

“Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pendidikan lingkungan sosial budaya dan teknologi”

Dosen pengampu : Gemi Gustiani,M.Pd

Penyusun:

LAELAH RAHMAWATI ( 2186005 ) YUNI SURYANI ( 2186024 )

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PURWAKARTA

2023

(2)

KATA PENGATAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang

"Dampak Perubahan Sosial dan Pembangunan".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Purwakarta, Oktober 2023

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGATAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I...1

PENDAHULUAN...1

1.1...Latar Belakang Masalah 1 1.2...Rumusan Masalah 2 1.3...Tujuan Masalah 2 BAB II...4

PEMBAHASAN...4

BAB III...8

PENUTUPAN...8

KESIMPULAN...8 DAFTAR PUSTAKA

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan adalah sebuah proses yang historikal. Sebuah proses yang bergulir dari waktu ke waktu, tidak pernah berhenti, dan perubahan itu sendiri tidak pernah berganti1. Perubahan kearah kebaikan memerlukan pengarahan segala budidaya manusia untuk mewujudkan segala apa yang di cita-citakan. Dengan sendirinya, pembangunan merupakan proses penalaran dalam rangka menciptakan kebudayaan dan peradaban manusia.

Penggunaan paradigma pertumbuhan dan kesejahteraan dalam pembangunan menimbulkan dampak yang cukup memprihatinkan, yaitu menghasilkan distori atau krisis lingkungan dengan menipisnya daya dukung alami, meningkatnya ketergantungan rakyat yang luar biasa dengan proyek pembangunan atau kepada birokrasi dan menjadi kendala pada pembangunan berkelanjutan (sustained development). Selain itu, partisipasi yang tumbuh lebih merupakan mobilisasi partisipasi dalam implementasi, bukan partisipasi dalam pengambilan keputusan. Berbagai kelemahan tersebut memunculkan paradigma people contered development. Adapun logika yang mendominasi paradigma ini adalah keseimbangan ekologi manusia, dengan di dukung sumber pembangunan utama adalah informasi dan prakarsa yang kreatif, yang tidak akan pernah habis dengan tujuan utama perkembangan manusia dengan aktualisasi yang optimal dan potensi manusia.

Pembangunan masyarakat desa di lakukan melalui dua jalur, yaitu jalur atas (pembangunan pusat dan daerah) dan jalur bawah (swadaya masyarakat). Pelaksanaan pembanguna pada jalur bawah di lakukan oleh seluruh elemen masyarakat seperti para tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi-organisasi kemasyarakatan, aparatur desa serta lembaga sosial dan agama. Kedua jalur pembangunan tersebut membutuhkan partisipasi dan dukungan elemen masyarakat.

Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan yang berprinsip

’memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan’’. Menurut Brundland Report dari PBB, 1987, pembangunan berkelanjutan adalah terjemahan dari bahasa Inggris sustainable developtment. Salah satu faktor yang harus di hadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial Pasal 10 UU No.23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup menyebutkan ‘’pemerintah

(5)

berkewajiban menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran masyarakat akan tanggung jawabnya dalam pengelolaan lingkungan hidupnya melalui penyuluhan, bimbingan, pendidikan, dan penelitian tentang penelitian tentang lingkungan hidup’’ Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada masyarakat mengenai nilai-nilai sosial, norma, dan berbagai pola dalam kehidupan manusia. Hakikatnya, setiap masyarakat diseluruh dunia akan mengalami perubahan- perubahan yang diketahui jika membandingkan suatu masyarakat di masa tertentu dengan masyarkat di masa lampau. Sehingga dapat dikatakan bahwa masyarakat pada dasarnya terus menerus mengalami perubahan. Akan tetapi masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain tidak selalu sama karena terdapat suatu masyarakat dengan perubahan yang lebih cepat dibandingkan dengan masyarakat lainnya.

Perubahan sosial sebenarnya lebih mengacu pada sebuah perubahan dalam proses tata sosial dalam masyarakat. Termasuk juga perubahan dalam lingkungan, lembaga, perilaku dan juga hubungan sosial. Selain itu, perubahan sosial juga bisa mengacu pada gagasan untuk sebuah kemajuan sosial dan juga evolusi sosial dan budaya. Perubahan sosial sendiri biasanya dapat berlangsung dengan sangat cepat atau pun lambat dan umumnya sangat tidak bisa disadari oleh masyarakat dalam sebuah negara. Karena hanya beberapa orang yang mengetahuinya ketika orang tersebut mulai membandingkan kehidupan sosial di masa lalu dan masa saat ini.

Perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat biasanya dapat terjadi masyarakat itu sendiri menginginkan sebuah perubahan. Pada dasarnya perubahan yang terjadi di Indonesia merupakan akibat dari adanya pembangunan yang berkelanjutan yang di laksanakan pemerintah bersama rakyatnya sendiri. Perhatian utama pemerintah dalam pembangunan nasional tertuju pada pembangunan pedesaan, dengan menitik beratkan pembangunan untuk memajukan pedesaan itu, karena sebagian penduduknya masih berpenghasilan rendah, bahkan masih berada dalam garis kemiskinan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis menemukan beberapa gejala dan masalah yang di hasilkan:

1. Apa itu perubahan social sosial ?

2. Apa saja faktor-faktor perubahan sosial dan pembangunan ? 3. Apa saja teori- teori perubahan sosial dan pembangunan?

4. Apa saja dampak dan solusi pada perubahan sosial dan pembangunan?

1.3 Tujuan Masalah

Berdasarkan Rumusan masalah di atas, Adapun tujuan masalah sebagai berikut :

(6)

1. Untuk mengetahui apa itu perubahan sosial

2. Memahami apa saja faktor-faktor dari dampak sosial dan pembangunan 3. Memahami apa saja teori-teori dari dampak sosial dan pembangunan 4. Memahami dampak dan solusi dalam perubahan sosial dan pembangunan

(7)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perubahan Sosial dan Pembangunan

Perubahan sosial adalah perubahan dalam hubungan interaksi antar individu, organisasi atau komunitas yang bertalian dengan struktur sosial atau pola nilai dan norma. Dengan demikian perubahan yang dimaksud adalah perubahan “sosial-budaya”, karena memang manusia adalah makhluk sosial yang tidak terlepas dari kebudayaan.

Ada banyak yang mendefinisikan perubahan dalam arti yang luas.Wilbert More misalnya mengartikan perubahan sosial sebagai suatu perubahan penting yang terjadi dalam keseluruhan struktur sosial, pola-polaperilaku dan sistem interaksi sosial, termasuk di dalamnya perubahan norma, nilai, dan fenomena kultural. Dengan demikian diartikan bahwa perubahan sosial dalam suatu kajian untuk mempelajari tingkah laku masyarakat dam kaitan dengan suatu perubahan. Oleh karena itu kajian utama dari perubahan sosial mestinya juga menyangkut keseluruhan aspek kehidupan masyarakat atau harus meliputi semua fenomena sosial yang menjadi kajian sosiologi. Perubahan sosial mengandung perubahan dalam tiga dimensi (Suyanto 2004, 362) yakni: (a) struktural; dimensi structural menampakkan diri pada perubahan-perubahan dalam status dan peranan.

Perubahan status dapat diidentifikasi dari adatidaknyaperubahanpada. peran, kekuasaan, otoritas, fungsi, arah komunikasi dan sebagainya. (b)kultural; dimensi kultural bisa diperhatikan ada tidaknya perubahan dalam udaya material (teknologi) dan non material (ide, nilai, norma). (c) interaksional; perubahan dalam dimensi interaksional lebih menunjuk pada konsekuensi logis dari adanya perubahan dari kedua dimensi sebelumnya.Misalnya, interaksi sosial sebagai konsekuensi dari perubahan dalamdimensi struktural, dan bisa juga sebagai akibat dari perubahan sistem nilaiatau kaidah sosial.

Orang baru bisa menyebut telah terjadi perubahan sosial manakala telah dan sedang terjadi perubahanpadaketigadimensidiatas.

Perubahan sosial secara umum diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya tatanan/struktur didalam masyarakat, yang meliputi pola pikir, sikap serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik.

perubahan sosial yang terjadi, tergantung pada faktor-faktor sosial, ekonomi, budaya danpolitik.

(8)

2.2 faktor- faktor perubahan sosial 1. Faktor Penyebab

Perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat terjadi karena masyarakat tersebut menginginkan perubahan. Perubahan juga dapat terjadi karena adanya dorongan dari luar sehingga masyarakat secara sadar ataupun tidak akan mengikuti perubahan. Perubahan berasal dari dua sumber yaitu faktor acak dan faktor sistematis. Faktor acak meliputi iklim, cuaca, atau karena adanya kelompok-kelompok tertentu. Faktor sistematis adalah faktor perubahan sosial yang disengaja dibuat. Keberhasilan faktor sistematis ditentukan oleh pemerintahan yang stabil dan fleksibel, sumber daya yang cukup, dan organisasi sosial yang

beragam. Jadi, perubahan sosial biasanya merupakan kombinasi dari faktor sistematis dengan beberapa faktor acak.

Menurut Soerjono Soekanto, adanya faktor-faktor intern (dari dalam masyarakat) dan ekstern (dari luar masyarakat) yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Faktor intern meliputi perubahan penduduk, penemuanpenemuan baru, konflik dalam masyarakat, dan pemberontakan (revolusi) dalam tubuh masyarakat.

Sedangkan faktor ekstern meliputi faktor alam yang ada di sekitar masyarakat berubah, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

1. Faktor Pendorong

Faktor pendorong perubahan sosial adalah faktor yang mempercepat perubahan sosial.

Faktor tersebut meliputi kontak dengan masyarakat lain, difusi (penyebaran unsur-unsur kebudayaan) dalam masyarakat, difusi antar masyarakat, system pendidikan yang maju, sikap ingin maju, toleransi, system stratifikasi (lapisan) sosial terbuka, penduduk yang heterogen

(bermacam-macam), ketidakpuasan terhadap kondisi kehidupan, orientasi ke masa depan, nilai yang menyatakan bahwa manusia harus berusaha memperbaiki nasibnya, disorganisasi (pertikaian) dalam keluarga, dan sikap mudah menerima hal-hal baru.

2. Faktor Penghambat

Perubahan sosial tidak akan selalu berjalan mulus. Perubahan sosial seringkali dihambat oleh beberapa faktor penghambat perubahan sosial. Faktor tersebut meliputi kurangnya hubungan dengan masyarakat yang lain, perkembangan ilmu pengetahuan

(9)

yang terhambat, sikap masyarakat yang tradisional, adat atau kebiasaan, kepentingan- kepentingan yang tertanam kuat sekali,rasa takut akan terjadinya disintegrasi (meninggalkan tradisi), sikap yang tertutup, hambatan yang bersifat ideologis, dan hakikat hidup.

2.3 Teori-Teori Perubahan Sosial

Berikut ada beberapa teori perubahan sosial yang berkaitan dengan apa yang sudah dibahas di atas. Teori-teori tersebut antara lain:

a. Teori Evolusi

Dalam teori perubahan sosial ini dijelaskan bahwa evolusi mempengaruhi cara pengorganisasian masyarakat, terutama yang berhubungan dengan sistem kerja.

Berdasarkan pandangan tersebut, Tonnies berpendapat bahwa masyarakat berubah dari tingkat peradapan sederhana ke tingkat yang lebih kompleks. Dalam teori perubahan sosial evolusi dapat dilihat terjadinya transformasi dari masyarakat. Mulai dari masyarakat tradisional yang memiliki pola sosial komunal yaitu pembagian dalam masyarakat yang didasarkan atas siapa yang lebih tua atau senioritas, bukan pada prestasi personal individu dalam

masyarakat.

b. Teori Konflik

Teori perubahan sosial ini dipengaruhi oleh pandangan beberapa ahli seperti Karl Max dan Ralf Dahrendorf. Dalam teori perubahan sosial ini tentu saja memandang konflik sebagai sumber terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Teori ini melihat masyarakat dalam dua kelompok atau kelas yang saling berkonflik yaitu kelas borjuis dan kelas proletar. Kedua kelompok sosial dalam masyarakat ini dapat dianggap sebagai majikan dan pembantunya. Dengan kepemilikan harta dan hak atas hidup yang lebih banyak oleh kaum borjuis dan minimnya bagi kaum proletar akan memicu konflik dalam masyarakat sehingga terjadi revolusi sosial yang berakibat pada terjadinya perubahan sosial.

c. Teori Perubahan Sosial Dahrendorf

Teori perubahan sosial oleh Dahrendorf berisi tentang hubungan stabilitas struktural sosial dan adanya perubahan sosial dalam masyarakat. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur kelas sosial akan berakibat pada nilai. Kepentingan dalam hal

(10)

ini dapat menjadi nilai serta realitas dalam masyarakat. Kepentingan merupakan elemen dasar dalam kehidupan sosial. Apabila kepentingan itu saling bertabraakan, maka sudah tentu akan terjadi

konflik. Dari segi ekonomi, misalnya kepentingan buruh tani dan pekerja pabrik tuntutan kenaikan upah agar dapat mempertahankan hidupnya.

2.4 dampak dan solusi pada perubahan sosial dan pembangunan

Evolusi mempengaruhi cara pengorganisasian masyarakat, terutama yang berhubungan dengan sistem kerja. Berdasarkan pandangan tersebut, Tonnies berpendapat bahwa masyarakat berubah dari tingkat peradapan sederhana ke tingkat yang lebih kompleks. Dalam teori perubahan sosial evolusi dapat dilihat terjadinya transformasi dari masyarakat. Mulai dari masyarakat tradisional yang memiliki pola sosial komunal yaitu pembagian dalam masyarakat yang didasarkan atas siapa yang lebih tua atau senioritas, bukan pada prestasi personal individu dalam masyarakat.

Dalam teori perubahan sosial ini tentu saja memandang konflik sebagai sumber terjadinya

perubahan sosial dalam masyarakat. Teori ini melihat masyarakat dalam dua kelompok atau kelas yang saling berkonflik yaitu kelas borjuis dan kelas proletar. Kedua kelompok sosial dalam masyarakat ini dapat dianggap sebagai majikan dan pembantunya. Dengan kepemilikan harta dan hak atas hidup yang lebih banyak oleh kaum borjuis dan minimnya bagi kaum proletar akan memicu konflik dalam masyarakat sehingga terjadi revolusi sosial yang berakibat pada terjadinya perubahan sosial.

Hubungan stabilitas struktural sosial dan adanya perubahan sosial dalam masyarakat. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur kelas sosial akan berakibat pada nilai. Kepentingan dalam hal ini dapat menjadi nilai serta realitas dalam masyarakat.

Kepentingan

merupakan elemen dasar dalam kehidupan sosial. Apabila kepentingan itu saling bertabraakan, maka sudah tentu akan terjadi konflik. Dari segi ekonomi, misalnya kepentingan buruh tani dan pekerja pabrik tuntutan kenaikan upah agar dapat mempertahankan hidupnya.

(11)

BAB III PENUTUPAN

KESIMPULAN

Perubahan sosial dalam masyarakat bukan merupakan sebuah hasil atau produk melainkan suatu proses. Proses perubahan ini tentu saja merupakan hasil dari sebuah kesepakatan atau keputusan bersama yang diambil dari setiap individu atau kelompok masyarakat. Keputusan yang diambil tentu saja yang sesuai dengan keinginan atau harapan kelompok agar perubahan sosial itu dapat terwujud.

Ekonomi dan budaya merupakan suatu masalah pokok yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dewasa ini. Dengan kemiskinan dari segi ekonomi ini dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat seperti perilaku sosial, cara berpikir, bertindak dan lain sebagainya.

Ekonomi menyebabkan masyarakat menjadi hidup dalam kemiskinan. Miskin menurut Chambers dan Nasikun ada empat bentuk yakni, kemiskinan absolut, relatif, kultural danstruktural.

Marx perubahan sosial dalam masyarakat itu terjadi melalui pendekatan konflik.

Konflik disini terjadi antar dua golongan yakni pemilik modal dan pekerja. Dan kelompok yang menang tentu saja akan menguasai atau menekan orang lain. Teori-teori mengenai perubahan sosial antara lain: teori evolusi, teori konflik dan teori perubahan sosial Dahrendorf. Untuk mencapai suatu perubahan memang tidak mudah, dan hal ini diakibatkan oleh berbagai faktor seperti faktor penyebab suatu perubahan, yang mendorong suatu perubahan maupun apa yang menjadi penghambat suatu perubahan tersebut.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Goa, L. (2017). Perubahan sosial dalam kehidupan bermasyarakat. SAPA-Jurnal Kateketik dan Pastoral, 2(2), 53-67.

Kasnawi, M. T., & Asang, S. (2014). Konsep dan pendekatan perubahan sosial. Teori Perubahan Sosial: Vol. IPEM4439/M.

Kustiawan, W., Lubis, C. A., Aini, K., Limbong, M. S. S. M., & Afriansyah, S. (2023).

Analisis Penyebab Pembangunan Sosial Dan Perubahan Sosial. Innovative:

Journal Of Social Science Research, 3(3), 1196-2001.

Mustaqim, I. (2015). Dampak reklamasi pantai utara jakarta terhadap perubahan sosial ekonomi masyarakat: tinjauan sosiologis masyarakat di sekitaran pelabuhan Muara Angke, Kelurahan Pluit, Jakarta Utara.

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut memicu adanya konflik antara elemen masyarakat dan Pemerintah, sebagaimana yang terjadi di Pilkada Kabupaten Puncak, Papua Tahun 2011-2012, konflik yang terjadi

Karena perubahan iklim dan ledakan penduduk, menjelang tahun 2030 akan terjadi kelangkaan pangan, air, dan energi yang luar biasa yang memicu kerusuhan sosial dan

Berdasar uraian di atas, manfaat dijadikannya pancasila sebagai pandangan hidup bangsa antara lain untuk 1) mengatasi berbagai konflik atau ketegangan sosial, artinya ideologi

Bila pembangunan sosial lebih berorientasi pada peningkatan kualitas hidup manusia dalam arti luas, maka pembangunan manusia memfokuskan perhatiannya

memperjuangkan hak-hak perempuan eks-kombatan pada proses reintegrasi pasca konflik di Aceh dengan memposisikan LINA sebagai suatu bentuk gerakan sosial yang fokus terhadap

Selain mendapatkan hak harta warisan dan pembatasan jumlah maksimal poligami, Islam juga memberikan gambaran bahwa perempuan juga memiliki hak yang sama sebagaimana kaum pria

Bila pembangunan sosial lebih berorientasi pada peningkatan kualitas hidup manusia dalam arti luas, maka pembangunan manusia memfokuskan perhatiannya

125 Masyarakat adat Marind secara keseluruhan juga mengalami dampak dari krisis hutan yang jadikan perkebunan, dimana hak-hak masyarakat adat diabaikan, konflik antar warga terjadi