• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MAKALAH SOSIOLOGI PERTANIAN

N/A
N/A
Agustinus Ferdinand

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS MAKALAH SOSIOLOGI PERTANIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1 | P a g e

MAKALAH SOSIOLOGI PERTANIAN

Lembaga Kemasyarakatan

Oleh :

Nama : Agustinus Ferdinand Nim : 2004060013

Kelas : Agroteknologi 3

Dosen PA : Ir. Effy Roefaida , MS.

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

TAHUN 2021

(2)

2 | P a g e

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan berkatnya-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Lembaga Kemasyarakatan”. Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah sosiologi pertanian. Selain itu makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang lembaga kemasyarakatan bagi para pembaca dan saya sendiri selaku pihak yang menyusun makalah ini. Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu , saran dan kritik diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa Universitas Nusa Cendana.

Kupang, 6 Oktober 2021

Penyusun

(3)

3 | P a g e

DAFTAR ISI

Kata Pengantar………..2

Daftar Isi………...3

Bab I Pendahuluan………...4

A. Latar Belakang………..4

B. Rumusan Masalah………...5

C. Tujuan Penulisan………...5

Bab II Pembahasan………....6

A. Pengertian Lembaga Kemasyarakatan………..6

B. Fungsi Lembaga Kemasyarakatan………...7

C. Proses Pertumbuhan Lembaga Kemasyarakatan………..8

D. Ciri-Ciri Umum Lembaga Kemasyarakatan……….9

E. Tipe Lembaga Kemasyarakatan………...10

F. Bentuk-Bentuk Umum Lembaga Kemasyarakatan………...13

Bab III Penutup……….15

A. Kesimpulan………...15

B. Saran……….15

Daftar Pustaka………..16

(4)

4 | P a g e

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bermasyarakat. Untuk membentuk suatu masyarakat yang terarah, tidak menyimpang dan sesuai dengan tatanan hidup yang sesuai dengan adat dan aturan yang berlaku, maka dalam beraktivitas manusia membutuhkan suatu aturan yang berisi nilai dan norma. Aturan, nilai dan norma-norma yang berada dalam masyarakat dan mengatur segala aktivitasnya disebut dengan lembaga kemasyarakatan (sosial).

Lembaga kemasyarakatan merupakan himpunan norma-norma segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat (Soekanto, 2014:170). Lembaga kemasyarakatan adalah lembaga yang dibentuk masyarakat dengan prinsip-prinsip kesukarelaan, kemandirian dan keragaman. Karakteristiknya terdiri dari lembaga kemasyarakatan yang berbasis: kewilayahan, keagamaan, profesi, kebudayaan (termasuk adat istiadat), kepemudaan, gender, dan interest group/kepentingan. Lembaga kemasyarakatan juga biasa disebut dengan institusi sosial sebagai pengertian dari konsep awal social institutions, yaitu sebagai himpunan norma-norma segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat; Koentjaraningrat (1996) mengartikan social institutions ini sebagai pranata sosial, yaitu sebagai suatu system norma khusus yang menata serangkaian tindakan berpola mantap guna memenuhi suatu keperluan yang khusus dalam kehidupan masyarakat.

Lembaga kemasyarakatan ini selalu melekat dalam kehidupan masyarakat, tidak dipersoalkan apakah bentuk masyarakat itu masih sederhana ataupun telah maju, setiap masyarakat sudah tentu tidak akan terlepas dengan kompleks kebutuhan atau kepentingan pokok yang apabila dikelompok-kelompokkan, terhimpun menjadi lembaga kemasyarakatan , dan wujud konkrit dari lembaga sosial disebut asosiasi.

(5)

5 | P a g e

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Lembaga Kemasyarakatan ? 2. Apa fungsi dari Lembaga Kemasyarakatan?

3. Bagaimana proses pertumbuhan Lembaga Kemasyarakatan ? 4. Apa ciri-ciri umum Lembaga Kemasyarakatan ?

5. Apa tipe Lembaga Kemasyarakatan ?

6. Bagaimana bentuk-bentuk umum Lembaga Kemasyarakatan ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk menjelaskan pengertian Lembaga Kemasyarakatan.

2. Untuk menjelaskan fungsi dari Lembaga Kemasyarakatan.

3. Untuk menjelaskan proses pertumbuhan Lembaga Kemasyarakatan.

4. Untuk menjelaskan ciri-ciri umum Lembaga Kemasyarakatan.

5. Untuk menjelaskan tipe Lembaga Kemasyarakatan.

6. Untuk menjelaskan bentuk-bentuk umum Lembaga Kemasyarakatan.

(6)

6 | P a g e

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lembaga Kemasyarakatan

Lembaga sosial atau dikenal juga sebagai lembaga kemasyarakatan salah satu jenis lembaga yang mengatur rangkaian tata cara dan prosedur dalam melakukan hubungan antar manusia saat mereka menjalani kehidupan bermasyarakat dengan tujuan mendapatkan keteraturan hidup.

Istilah lembaga sosial dalam bahasa Inggris adalah social institution, namun social institution juga diterjemahkan sebagai pranata sosial. Hal ini dikarenakan social institution merujuk pada perlakuan mengatur perilaku para anggota masyarakat. Ada pendapat lain mengemukakan bahwa pranata sosial merupakan sistem tata kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan menurut Koentjaraningrat Lembaga sosial merupakan satuan norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Istilah lain yang digunakan adalah bangunan sosial yang diambil dari bahasa Jerman sozialegebilde dimana menggambarkan dan susunan institusi tersebut.

Pengertian Lembaga Kemsayarakatan Menurut Iver dan page dalam Arifin (1991:12), bahwa pengertian lembaga kemasyarakatan sebagai tata cara atau prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia yang berkelompok dalam suatu kelompok kemasyarakatan yang disebut assosiation.

Kemudian Wiesedan Becker, melihat lembaga tersebut dari sudut fungsinya, sehingga pengertian lembaga kemasyarakatan ini diartikan sebagai suatu jaringan dari proses- proses hubunngan antar manusia dan antar kelomppok manusia yang berfungsi untuk memelihara hubungan-hubungan tersebut serta pola-polanya, sesuai dengan kepentingan-kepentingan mannusia dan kelompoknya. Sedangkan Summer, melihat dari sudut kebudayaan, yang mengartikan pengertian lembaga kemasyarakatan sebagai perbuatan, cita-cita, sikap dan perlengkapan kebudayaan, yang mempunyai sifat kekal serta bertujuan untuk memennuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Ballard (1936)

(7)

7 | P a g e

dikatakan, bahwa lembaga sosial adalah perangkat-perangkat hubungan manusia yang telah mapan dengan tujuan tertentu dengan kemauan umum. Soemardjan dan Soemardi (1963) dalam ”Setangkai Bunga Sosiologi” menerjemahkan social institutions kedalam istilah indonesia yaitu lembaga-lembaga kemasyarakatan.

Sehingga kesimpulannya, lembaga kemasyarakatan adalah lembaga yang dibentuk oleh anggota masyarakat Warga Negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan visi, misi, profesi, fungsi dan kegiatan untuk berperanserta dalam pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila, yang terdiri dari organisasi keagamaan, lembaga swadaya masyarakat, organisasi profesi, organisasi swasta, organisasi sosial, organisasi politik, media massa, dan bentuk organisasi lainnya.

B. Fungsi Lembaga Kemasyarakatan

Berbagai Lembaga kemasyarakatan mempunyai fungsi yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Terkait usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya , fungsi Lembaga kemasyarakatan secara umum adalah :

 Memberikan pedoman bagaimana harus bersikap atau bertingkah laku pada anggota-anggota masyarakat.

 Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan.

 Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial (social control), artinya, sistem pengawasan dari masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.

Menurut Horton dan Hunt, fungsi Lembaga Kemasyarakatan adalah:

 Fungsi Manifes atau fungsi nyata yaitu fungsi Lembaga yang disadari dan di aku ioleh seluruh masyarakat

 Fungsi Laten atau fungsi terselubung yaitu fungsi . Lembaga Kemasyarakatanyang tidak disadari atau bahkan tidak dikehendaki atau jika di ikuti dianggap sebagai hasil sampingan dan biasanya tidak dapat diramalkan.

(8)

8 | P a g e

C. Proses Pertumbuhan Lembaga Kemasyarakatan

Lembaga kemasyarakatan muncul dari norma, dimana mula-mula norma tersebut terbentuk secara tidak sengaja, namun lama-kelamaan norma-norma tersebut dibuat secara sadar. Norma-norma yang ada didalam masyarakat, mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda. Ada norma-norma yang lemah, yang sedang sampai yang terkuat daya mengikatnya di mana yang menyangkut hal yang terakhir, anggota- anggota masyarakat pada umumnya tidak berani melanggarnya. Lembaga kemasyarakatan terbentuk melalui proses disebut sebagai lembaga institusional, atau kelembagaan nilai-nilai yang dibentuk untuk membantu hubungan antar manusia di dalam masyarakat. Nilai-nilai yang mengatur tersebut dikenal dengan istilah norma yang mempunyai kekuatan mengikat dengan kekuatan yang berbeda-beda. Norma- norma tersebut dapat dibedakan seperti berikut: cara (ussage), kebiasaan (folkways), tata kelakuan , dan adat istiadat.

Untuk dapat membedakan kekuatan mengikat daripada norma-norma tersebut, maka secara sosiologis dikenal adanya empat pengertian, yaitu : Cara (usage) lebih menonjol di dalam hubungan antar individu dalam masyarakat. Suatu penyimpangan terhadapnya, tak akan mengakibatkan hukuman yang berat, akan tetapi hanya sekedar celaan dari individu yang dihubunginya. Kebiasaan (folkways) mempunyai kekuatan mengikat yang lebih besar daripada cara (usage). Kebiasaan yang diartikan sebagai perbuatan yang berulang-ulang dalam bentuk yang sama. Jadi kebiasaan adalah perikelakuan yang diakui dan diterima oleh masyarakat. Tata-kelakuan (mores) mencerminkan sifat-sifat yang hidup dari kelompok manusia yang dilaksanakan sebagai alat pengawas, secara sadar maupun tidak sadar, oleh masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Tata kelakuan sangat penting karena memberikan batas-batas pada kelakuan-kelakuan individu, mengidentifikasi individu dengan kelompoknya, dan menjaga solidaritas antara anggota-anggota masyarakat. Adat istiadat (custom) adalah tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola-pola perikelakuan masyarakat. Bila adat istiadat dilanggar, maka sanksinya berwujud suatu penderitaan bagi si pelanggar

(9)

9 | P a g e

D. Ciri-Ciri Umum Lembaga Kemasyarakatan

Gillin di dalam karyanya yang berjudul General Features of Social Institution, telah menguraikan beberapa ciri umum lembaga kemasyarakatan yaitu sebagai berikut :

1) Suatu lembaga kemasyarakatan adalah organisasi pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya. Lembaga kemasyarakatan terdiri dari adat istiadatnya, tata kelakuan, kebiasaan, serta unsur-unsur kebudayaan lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung tergabung dalam satu unit yang fungsional.

2) Suatu tingkat kekekalan tertentu merupakan ciri dari semua lembaga kemasyarakatan. Sistem-sistem kepercayaan dan aneka macam tindakan baru akan menjadi bagian lembaga kemasyarakatan setelah melewati waktu relatif lama. Misalnya, suatu sistem pendidikan tertentu baru akan dapat diterapkan seluruhnya setelah mengalami suatu masa percobaan. Lembaga-lembaga kemasyarakatan biasanya juga berumur lama karena pada umumnya orang menganggapnya sebagai himpunan norma-norma yang berkisar pada kebutuhan pokok masyarakat yang sudah sewajarnya harus dipelihara.

3) Lembaga kemasyarakatan mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu.

Mungkin tujuan-tujuan tersebut tidak sesuai atau sejalan dengan fungsi lembaga yang bersangkutan apabila dipandang dari sudut kebudayaan secara keseluruhan. Pembedaan antara tujuan dengan fungsi sangat penting karena tujuan suatu lembaga merupakan tujuan pula bagi golongan masyarakat tertentu dan golongan masyarakat bersangkutan pasti akan berpegang teguh padanya.

Sebaliknya, fungsi solsial lembaga tersebut, yaitu peranan lembaga tadi dalam sistem sosial dan kebudayaan masyarakat mungkin tak diketahui atau disadari setelah diwujudkan, yang kemudian ternyata berbeda dengan tujuannya.

Umpamanya lembaga perbudakan, yang bertujuan untuk mendapatkan tenaga buruh yang semurah-murahnya, tetapi di dalam pelaksanaan ternyata sangat mahal.

4) Lembaga kemasyarakatan mempunyai alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga bersangkutan, seperti bangunan, peralatan, mesin, dan lain sebagainya. Bentuk serta penggunaan alat-alat

(10)

10 | P a g e

tersebut biasanya berlainan antara satu masyarakat dengan masyarakat lain.

Misalnya, gergaji jepang dibuat sedemikian rupa sehingga alat tersebut akan memotong apabila ditarik. Sebaliknya gerjagi Indonesia baru memotong apabila didorong.

5) Lambang-lambang biasanya juga merupakan ciri khas lembaga kemasyarakatan. Lambang-lambang tersebut secara simbolis menggambarkan tujuan dan fungsi lembaga yang bersangkutan. Sebagai contoh, masing-masing kesatuan-kesatuan angkatan bersenjata, mempunyai panji-panji; perguruan- perguruan tinggi seperti universitas, institut, dan lain-lainnya mempunyai lambang-lambangnya dan lain-lain lagi. Kadang-kadang lambang tersebut berwujud tulisan-tulisan atau slogan-slogan.

6) Suatu lembaga kemasyarakatan mempunyai tradisi tertulis ataupun yang tak tertulis, yang merumuskan tujuannya, tata tertib yang berlaku, dan lain-lain.

Tradisi tersebut merupakan dasar bagi lembaga itu di dalam pekerjaannya memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat, di mana lembaga kemasyarakatan tersebut menjadi bagiannya.

E. Tipe Lembaga Kemasyarakatan

Tipe-tipe lembaga kemasyarakatan dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut.

Menurut Gillin lembaga-lembaga kemasyarakatan tadi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Klasifikasi dari sudut perkembangannya : a. Cresive institutions

Yang juga disebut lembaga- lembaga paling primer merupakan lembaga- lembaga yang secara tak disengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat.Contohnya ialah kelembagaan tanah yang tumbuh seolah tanpa sengaja karena terjadi lambat laun dalam waktu yang panjang (hak milik tanah). Contoh lain adalah terbentuknya perkawinan karena perkawinan adalah tradisi yang paling umum dan pasti terjadi di masyarakat. Agama merupakan kelembagaan yang paling mendasar juga sejak turun temurun sehingga menjadi hal yang primer bagi masyarakat.

(11)

11 | P a g e

b. Enacted institutions

Dengan sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya lembaga utang- piutang, lembaga perdagangan, dan lembaga- lembaga pendidikan, yang semuanya berakar pada kebiasaan- kebiasaan dalam masyarakat. Pengalaman melaksanakan kebiasaan- kebiasaan tersebut kemudian disistematisasi dan diatur untuk kemudian dituangkan kedalam lembaga-lembaga yang disahkan oleh negara.

Contohnya adalah lembaga utang piutang atau yang sekarang biasa disebut Leasing, yang bertujuan memberi pinjaman kepada orang yang membutuhkan dana untuk modal usaha dengan syarat jaminan tertentu. Contoh lain dari Enacted institutions merupakan terjalinnya tata niaga sebuah komoditas pada satu daerah yang membentuk namanya sendiri dan suatu kebutuhan yang menyangkut pekerjaan atau disebut juga lembaga perdagangan.

2. Klasifikasi dari sudut system nilai-nilai yang diterima masyarakat : a. Basic institutions

Dianggap sebagai lembaga kemasyarakatan yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat.Dalam masyarakat indonesia, misalnya keluarga, sekolah-sekolah, negara, dan lain sebagainya dianggap sebagai basic institutions yang pokok. Contohnya, lembaga yang paling kecil dan mendasar adalah keluarga yang berfungsi menanamkan nilai-nilai dan norma-norma dasar sebelum mengenal dunia luar. Sekolah adalah lembaga yang penting untuk memberikan pendidikan dan pengetahuan bagi rakyat.

b. Subsidiary institutions

Yang dianggap kurang penting seperti misalnya kegiatan-kegiatan untuk rekreasi. Ukuran yang dipakai untuk menentukan suatu Lembaga kemasyarakatan dianggap sebagai basic institutions atau subsidiary institutions berbeda di masing- masing masyarakat. Ukuran- ukuran tersebut juga tergantung dari masa hidup masyarakat tadi berlangsung. Misalnya sirkus pada zaman Romawidan Yunani kuno dianggap sebagai basic institutions, pada dewasa ini kiranya tidak akan dijumpai suatu masyarakat yang masih mempunyai keyakinan demikian.

Contohnya, Layar tancep yang sekarang kurang diminati masyarakat modern atau

(12)

12 | P a g e

perkotaan. Klub-klub Hoby, misal klub mobil yang hanya diminati sebagian orang yang memiliki latar belakang yang sama, misal satu kampus.

3. Klasifikasi dari sudut penerimaan masyarakat : a. Approved atau social sanctioned institutions

Merupakan lembaga- lembaga yang diterima masyarakat seperti misalnya sekolah, perusahaan dagang dan lain-lain. Contohnya Sekolah karena untuk kepentingan masyarakat. Panti asuhan sebagai lembaga sosial, PMI sebagai lembaga kemanusiaan.

b. Unsanctioned institutions

Yang ditolak oleh masyarakat, walau kadang-kadang masyarakat tidak berhasil memberantasnya. Misalnya kelompok penjahat, pemeras, pencoleng, dan sebagainya.contohnya, kelompok kapak merah yang sering menodong di lampu merah, sindikat perdagangan narkoba yang baru-baru ini disegel polisi di batam, kelompok aliran sesat seperti lia eden dan alqiadah.

4. Klasifikasi dari sudut penyebarannya : a. General Institution

Adalah lembaga yang umum dikenal oleh semua orang. Misalnya agama merupakan suatu general institutions, karena dikenal oleh hampir semua masyarakat dunia. Contohnya, PBB yaitu perserikatan bangsa-bangsa, dimana dunia sudah pasti tahu keberadaan lembaga ini yang berfungsi menjaga keseimbangan perdamaian dunia. Contoh lain adalah agama, semua orang pasti mengenal makna agama, walaupun tidak semua orang memiliki agama.

b. Restricted Institution

Adalah lembaga yang dipegang atau dinaungi oleh orang-orang tertentu.

Contohnya, Islam, Kristen, Katholik, Budha, Hindu dan agama lainnya dianut oleh masyarakat tertentu. Contoh lain, Lembaga Kewanitaan, hanya yang berjenis kelamin wanita saja yang bisa menjadi anggota, ASEAN adalah hubungan kerja sama yang hanya diperuntukan bagi negara-negara di Asia Tenggara.

(13)

13 | P a g e

5. Klasifikasi dari sudut fungsinya : a. Operative institutions

Berfungsi sebagai lembaga yang menghimpun pola- pola atau tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan,seperti misalnya lembaga industrialisasi. Contohnya, lembaga pertahanan, menghimpun TNI, AKABRI dengan tujuan melindungi negara, lembaga Perfilman Indonesia yang berfungsi menghimpun dan tata cara pembuatan film di Indonesia.

b. Regulative institutions

Bertujuan untuk mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak lembaga itu sendiri. Suatu contoh ialah lembaga-lembaga hukum seperti kejaksaan, pengadilan, dan sebagainya. contohnya, pengadilan dan kejaksaan mengawasi jalannya hukum di suatu negara. Lembaga keuangan memeriksa laporan keuangan suatu negara. Badan penyelidikan federal (fbi) di amerika, lembaga khusus menangani kasus-kasus berat atau penyimpangan yang terjadi di amerika.

F. Bentuk-Bentuk Umum Lembaga Kemasyarakatan

Makin besar dan kompleks perkembangan suatu masyarakat, makin banyak pula jumlah lembaga kemasyarakatan yang ada. Namun untuk menentukan lembaga–

lembaga kemasyarakatan yang pokok, sekurangnya setiap masyarakat memiliki delapan buah lembaga kemasyakatan berdasarkan fungsi untuk memenuhi keperluan hidupnya, yaitu yang menyangkut lembaga :

1) Kekerabatan yang disebut juga sebagai kinship institutions, antara lain mencakup lembaga perkawinan, tolong menolong antar kerabat, pengasuhan anak, sopan santun pergaulan antar kerabat, dan lain-lain,

2) Ekonomi (produksi, mengumpulkan dan mendistribusikan hasil produksi, dan lain-lain), antara lain mencakup pertanian, peternakan, berburu, industri, perbankan, koperasi, dan sebagainya,

3) Pendidikan, yaitu yang menyangkut pengasuhan anak, berbagai jenjang pendidikan,

(14)

14 | P a g e

4) Pemberantasan buta huruf, perpustakaan umum, pers, dan sebagainya,

Ilmu pengetahuan, meliputi pendidikan, penelitian, metodologi ilmiah, dan sebagainya.

5) Keindahan dan rekreasi, menyangkut berbagai cabang kesenian, olah raga, kesusateraan, dan sebagainya,

6) Agama, menyangkut peribadatan, upacara, semedi, penyiaran agama, doa, kenduri, ilmu gaib, ilmu dukun, dan sebagainya,

7) Kekuasaan, menyangkut pemerintahan, kepartaian, demokrasi, ketentaraan dan sebagainya,

8) Kesehatan atau kenyamanan, menyangkut kecantikan dan kesehatan, kedokteran, Pengobatan tradisional, dan sebagainya.

(15)

15 | P a g e

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Lembaga masyarakat adalah lembaga yang dibentuk oleh anggota masyarakat Warga Negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan visi, misi, profesi, fungsi dan kegiatan untuk berperanserta dalam pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila, yang terdiri dari organisasi keagamaan, lembaga swadaya masyarakat, organisasi profesi, organisasi swasta, organisasi sosial, organisasi politik, media massa, dan bentuk organisasi lainnya.

Lembaga kemasyarakatan berasal dari istilah asing “social-institution” atau pranata-sosial yaitu suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kebutuhan khusus dalam suatu masyarakat.

B. Saran

Untuk tercapainya tujuan lembaga kemasyarakatan, masyarakat harus saling bekerja sama dan saling mengawasi terhadap tingkah laku anggota-anggotanya. Social control memang sangat diperlukan dalam hal ini.

(16)

16 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/6922941/Makalah_lembaga_kemasyarakatan. Diakses pada 6 Oktober pada pukul 21.23 WITA.

https://dpmd.penajamkab.go.id/lembaga-kemasyarakatan. Diakses pada 6 Oktober pada pukul 22.01 WITA.

https://sistempengetahuansosial.blogspot.com/2015/09/pengertian-lembaga- kemasyarakatan.html. Diakses pada 7 Oktober pada pukul 10.54 WITA.

http://p2k.unkris.ac.id/en3/3065-2962/Lembaga-Sosial_107553_binamandiri_p2k- unkris.html. Diakses pada 7 Oktober pada pukul 11.15 WITA.

http://info-peternakan.blogspot.com/2012/10/proses-pembentukan-lembaga.html. Diakses pada 7 Oktober pada pukul 11.34 WITA.

https://dokumen.tips/documents/tipe-tipe-lembaga-kemasyarakatan.html. Diakses pada 7 Oktober pada pukul 12.10 WITA.

Referensi

Dokumen terkait

Relevan sekali metode yang digunakan yakni menggunakan pendekatan historis dan sosiologi, yakni konsep tentang “social institution” (teori lembaga kemasyarakatan)

Pengampuan menurut konsep hukum islam disebut dengan al- Hajr dan menurut hukum Positif disebut dengan Curatele. Adapun pengertian dari pengampuan itu adalah larangan

kemasyarakatan (social institution), sebagai lembaga kemasyarakatan

Oleh karena itu, bank disebut sebagai lembaga kepercayaan, dengan pengertian bahwa pihak yang kelebihan dana mempercayakan sepenuhnya kepada bank untuk mengelola dananya termasuk

Pengertian lembaga adat menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan, Lembaga Adat adalah Lembaga

Pengertian lain dari interaktif marketing, yang kadang disebut juga sebagai trigger-based atau event-driven marketing, adalah strategi pemasaran yang menggunakan

2.8 LEMBAGA KEUANGAN Pengertian Lembaga Keuangan adalah suatu institusi atau badan usaha yang bergerak di bidang jasa keuangan yang menghimpun aset dalam bentuk dana dari masyarakat

PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN ATAU SISTEM KEUANGAN Lembaga Keuangan merupakan badan usaha atau institusi di bidang jasa keuangan yang bergerak dengan cara memberikan fasilitas jasa