PENILAIAN ASET ALTERNATIF DAN MODEL PENENTUAN PENDAPATAN
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi Dosen Pengampuh :
Rizky Soleman, SE., M.Akun
Dibuat Oleh Kelompok 7 :
Yunita Duhaling 022721110
Arsiyana A. Rahman 02272111026
Aaliyah Hifana Risafia H. Hakim 02272111036
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...ii
KATA PENGANTAR...iii
BAB I...1
PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang...1
1.2 Rumusan Masalah...1
1.3 Tujuan...1
BAB II...2
PEMBAHASAN...2
2.1 Sifat-Sifat Perbedaan...2
2.2 Dasar Perbandingan dan Evaluasi...3
2.3 Model-Model Akuntansi...5
BAB III...9
PENUTUP...9
3.1 Kesimpulan...9
DAFTAR PUSTAKA...10
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan, atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini bisa terselesaikan dengan baik, tidak lupa shalawat serta salam selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Akuntdengan sub pembahasan “Alternative Aset Valuation and Income Determinaation Model”. Dalam menyusun makalah ini, penyusun banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, maka dengan itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait.
Dalam menyusun makalah ini penyusun telah berusaha dengan segenap kemampuan untuk membuat makalah yang sebaik-baiknya. Sebagai penulis tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini, oleh karena itu penyusun meminta maaf apabila terdapat ketidaksesuaian atau kesalahan kalimat.
Meskipun demikian, penyusun terbuka pada kritik dan saran yang membangun agar bisa menjadi lebih baik.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ternate, 26 Desember 2023
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sifat-Sifat Perbedaan
Perbedaan di antara alternatif penilaian aset dan model penentuan pendapatan berasal dari perbedaan atribut yang diukur dan unit ukuran yang digunakan.
A. Atribut-Atribut yang Diukur
Atribut-atribut aset dan hutang merujuk pada apa yang seharusnya diukur. Berikut ini merupakan definisi empat atribut yang diukur.
1. Biaya Historis
Biaya historis merujuk pada jumlah kas atau ekuivalen kas yang dibayarkan untuk memperoleh aset, atau jumlah utang ekuivalen kas.
2. Biaya Pengganti
Biaya pengganti merujuk pada jumlah kas atau ekuivalen kas yang seharusnya dibayarkan untuk memperoleh aset yang sama atau ekuivalen sekarang atau yang akan diterima untuk terjadinya utang yang sama sekarang.
3. Nilai Buku yang Dapat Direalisasikan
Nilai buku yang dapat direalisasi merujuk pada jumlah kas atau ekuivalen kas yang akan diperoleh dengan menjual aset sekarang, atau yang akan dibayarkan untuk menebus utang sekarang.
4. Nilai Tunai atau Kapitalisasi
Nilai tunai atau kapitalisasi merujuk pada nilai tunai aliran kas bersih yang diharapkan diterima dari penggunaan aset, atau aliran ke luar bersih yang diharapkan dibayarakan untuk menebus utang.
Kita dapat mengklasifikasikan atribut-atribut tersebut dalam tiga cara, yaitu:
1. Ukuran-ukuran ini dapat diklasifikasikan menjadi fokus mereka di masa lalu, masa kini, atau masa depan.
2. Ukuran-ukuran ini dapat diklasifikasikan menurut jenis transaksi tempat atribut tersebut diturunkan.
3. Klasifikasi ketiga terkait dengan sifat kejadian yang menjadi asal ukuran.
B. Satuan-Satuan Ukuran
Dalam penilaian aset alternatif dan model penentuan pendapatan, terdapat beberapa satuan ukuran yang digunakan, antara lain:
1. Suatu perubahan yang terjadi dalam tingkat harga umum mengacu pada perubahan yang terjadi dalam harga-harga dari seluruh barang dan jasa di dalam perekonomian.
2. Suatu perubahan dalam tingkat harga yang khusus mengacu pada perubahan yang terjadi dalam tingkat harga khusus dalam basis biaya penggantian ataupun nilai bersih yang dapat direalisasikan.
3. Suatu perubahan dalam tingkat harga relatif dari suatu komoditas mengacu pada bagian dari perubahan harga khusus yang masih tersisa setelah efek dari perubahan tingkat harga umum dihilangkan.
2.2 Dasar Perbandingan dan Evaluasi
Dasar Perbandingan dan Evaluasi untuk membandingkan model dengan dasar apakah mereka menghindari kesalahan waktu dan menghindari kesalahan unit pengukuran. Dan untuk mengevaluasi mereka dalam terminologi kemampuan interpretasi dan relevansi.
Meskipun secara teoritis dianggap sebagai model akuntasi terbaik, model nilai sekarang tidak akan dimasukkan dalam perbandingan dan evaluasi karena adanya kelemahan pratikal, yaitu:
1. Metode nilai sekarang membutuhkan estimasi dari penerimaan kas yang bersih di masa depan dan kapan penerimaan itu terjadi, sekaligus pemilihan tingkat diskonto yang tepat.
2. Ketika diterapkan ke dalam penilaian dari aktiva sevara individual, model ini membutuhkan alokasi arbiter dari penerimaan arus kas di masa depan dan kapan penerimaan tersebut diterima, sekaligus pemilihan dari tingkat diskonto yang tepat.
3. Ketika diterapkan pada penilaian dari aktiva secara individual, model nilai sekarang mengharuskan adanya alokasi secara arbiter dari penerimaan arus kas di masa depan di antara masing-masing aktiva.
- Kesalahan Waktu (Timing Errors)
Kesalahan Waktu dapat disebabkan karena ada perubahan dalam nilai yang terjadi pada suatu periode tertentu tetapi dan dilaporkan pada periode lain. Dan mengakui perubahan dalam nilai pada periode yang sama dengan periode di mana perubahan terjadi.
- Kesalahan Unit Pengukuran
Kriteria untuk menentukan satuan ukuran apakah yang hendaknya diterapkan pada atribut-atribut dari unsur-unsur laporan keuangan seharusnya berpihak pada satuan ukuran yang menghindari kesalahan satuan pengukuran. Kesalahan satuan pengukuran yang dikehendaki akan mengakui perubahan-perubahan yang terjadi dalam tingkat harga umum dalam laporan keuangan.
- Interpretabilitas
Kriteria pertama untuk evaluasi adalah interpretability model akuntansi.
Laporan yang dihasilkan seharusnya dapat dipahami baik dari segi makna maupun pengunaan. Tiga Definisi menurut Sterling, yaitu:
1. Jika model akuntansi mengukur berbagai atribut dalam unit uang. Maka hasilnya dapat dinyatakan dalam jumlah dolar.
2. Jika model akuntansi mengukur kos historis dalam unit daya beli umum, maka hasilnya tetap dinyatakan dalam jumlah dolar.
3. Jika model akuntansi mengukur nilai sekarang dalam unit daya beli umum, maka hasilnya dinyatakan dalam command of goods.
- Relevansi
Kriteria kedua dalam evaluasi adalah relevansi dari model akuntansi. Dengan kata lain, laporan keuangan yang dihasilkan seharusnya memiliki manfaat.
Sterling mendefinisikan relevansi sebagai berikut:
Jika suatu model keputusan menetapkan satu atribut sebagai suatu masukan atau sebagai suatu perhitungan, maka atribut tersebut adalah relevan terhadap model keputusan itu.
2.3 Model-model Akuntansi
Model-model akuntansi adalah metode yang digunakan untuk mengukur nilai aset dan pendapatan dalam akuntansi. Model akuntansi ini dibagi menjadi dua, yaitu 1. Model Akuntansi Alternatif yang dinyatakan dalam Unit Uang
Model akuntansi alternatif yang dinyatakan dalam unit uang mencakup beberapa pendekatan dalam penilaian aset dan pendapatan. Beberapa model umum yang digunakan adalah:
a. Akuntansi Biaya Historis
Karakteristik
- Penggunaan biaya historis sebagai atriibut elemen-elemen laporan keuangan.
- Asumsi unit moneter stabil - Prinsip penandingan - Prinsip realisasi
Laporan Keuangan Biaya Historis - Mengandung kesalahan waktu
- Mengandung kesalahan unit pengukuran - Dapat diinterpretasikan
- Tidak relevan b. Akuntansi Biaya Pengganti
Karakteristik
- Menggunakan biaya pengganti ssebagai atribut elemen-elemen laporan keuangan
- Asumsi unit moneter stabil - Prinsip realisasi
- Dikotomi antara income operasi dan keuntungan serta kerugian penyimpanan
- Dikotomi antara keuntungan dan kerugian penyimpanan yang terealisasi dan tidak terealisasi
Laporan Keuangan Biaya Pengganti
- Mengandung kesalahan waktu dalam laba operasi - Mengandung kesalahan unit pengukuran
- Dapat diinterpretasikan sebagai net operating data untuk figur laporan keuangan income dan sebagai cost of goods untuk figur aset - Menyediakan ukuran yang relevan cost of goods hanya untuk figur
aset
c. Akuntansi Nilai Buku yang dapat direalisasi
Karakteristik
- Menggunakan nilai buku yang dapat direalisasi sebagai atribut elemen-elemen laporan keuangan
- Asumsi unit moneter stabil - Mengabaikan prinsip realisasi
- Dikotomi income operasi dan keuntungan dan kerugian penyimpanan.
Laporan Keuangan nilai buku yang dapat direalisasi - Tidak mengandung kesalahan waktu
- Mengandung unit kesalahan pengukuran
- Dapat diinterpretasikan sebagai NOD untuk income bersih dan sebagai COG untuk figur aset
- Ukuran relevan COG hanya untuk figur aset
2. Model Akuntansi Alternatif yang dinyatakan dalam Unit Daya Beli Umum
Model-model akuntansi alternatif yang dinyatakan dalam satuan tingkat daya beli umum merupakan salah satu pendekatan dalam penilaiann aset dan pendapatan. Dalam satuan tingkat daya beli umum, model-model ini menggunakan tingkat daya beli umum sebagai satuan ukuran untuk menghitung nilai aset dan pendapatan. Beberapa model akuntansi alternatif dalam satuan tingkat daya beli umum meliputi:
a. Akuntnasi Biaya Historis, Akuntasi Level Harga Umum yang Disesuaikan
Karakteristik
- Penggunaan kos historis sebagai atribut elemen-elemen laporan keuangan
- Asumsi unit moneter stabil - Prinsip penandingan - Prinsip realisasi
Laporan Keuangan Biaya Historis - Mengandung kesalahan waktu
- Mengandung kesalahan unti pengukuran - Dapat diinterpretasikan
- Menyediakan ukuran yang relevan COG hanya untuk figur kas (dan aset dan utang moneter)
b. Akuntansi Biaya Pengganti disesuaikan Level Harga Umum
Karakteristik
- Penggunaan kos pengganti sebagai atribut elemen-elemen laporan keuangan
- Penggunaan daya beli umum sebagai unit ukuran - Prinsip realisasi
- Dikotomi antara income operasi dan keuntungan dan kerugian penyimpanan sesungguhnya yang terealisasi
- Dikotomi keuntungan dan kerugian penyimpanan sesungguhnya yang terealisasi dan tidak terealisasi
Laporan keunagan kos pengganti disesuaikan level harga umum - Mengandung kesalahan waktu
- Tidak mengandung kesalahan unit pengukuran - Dapat diinterpretasikan
- Memberikan ukuran yang relevan COG dalam pasar input
c. Akuntansi nilai buku yang dapat direalisasi disesuaikan level harga umum
Karakteristik
- Penggunaan nilai buku yang dapat direalisasi sebagai atribut elemen- elemen laporan keuangan
- Penggunaan daya beli umum sebagai unit ukuran - Pengabaian prinsip realisasi
- Dikotomi antara income operasi dan keuntungan dan kerugian penyimpanan yang sesunggunya
- Dikotomi antara keuntungan dan kerugian yang sesungguhnya yang terealisasi dan tidak terealisasi
Laporan keuangan nilai buku yang dapat direalisasi disesuaikan level harga umum
- Tidak mengandung kesalahan waktu
- Tidak mengandung kesalahan unit pengukuran - Dapat interpretasikan
- Memberikan ukuran yang relevan COG dalam pasar output
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Meskipun model nilai tunai secara konseptual lebih baik, mereka tidak termasuk dalam perbandingan dan evaluasiyang kita lakukan karena subjektivitas dan ketidakpastian disekeliling penggunaannya membuat penerapannya menjadi tidak praktis. Berdasarkan keberadaan empat atribut elemen-elemen laporan keuangan yang dapat diukur dan dua unit ukuran untuk menggambarkan atribut tersebut, yaitu :
a. Akuntansi kos historis b. Akuntansi kos pengganti
c. Akuntansi nilai buku yang dapat direalisasi d. Akuntansi nilai tunai
e. Akuntansi kos historis f. Akuntansi kos pengganti g. Akuntansi nilai buku h. Akuntansi nilai tunai