Dosen Pengampu : Riska Franita S. E., M. Ak.
Disusun Oleh :
Anindiya Salsabila (2215100099) Sheila Nur Aulia (2215100139) Salsabila Nadhifa Althaaf (2215100278)
Zul Fahmi Aufar (2215100132) M. Edu Adriano Daulay (2215100119)
PRODI AKUNTANSI FAKULTAS SOSIAL SAINS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada Kami, sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah Mikro Ekonomi ini dengan pembahasan “Teori Biaya Produksi”.
Shalawat serta salam semoga abadi terlimpahkan kepada Sang Pembawa Risalah kebenaran yang semakin teruji kebenarannya, yakni Baginda Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, serta pengikutnya. Semoga syafa’atnya selalu menyertai kehidupan ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar proses pembuatannya. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca.
Medan, Desember 2022 Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 1
1.3 Tujuan ... 2
BAB 2 LANDASAN TEORI ... 3
2.1 Pengertian Biaya ... 3
2.2 Klasifikasi Biaya ... 3
2.3 Pengertian Biaya Produksi ... 4
BAB 3 PEMBAHASAN ... 5
3.1 Konsep Biaya Produksi ... 5
3.2 Jenis Jenis Biaya Produksi ... 5
3.2.1 Biaya Jangka Pendek ... 6
3.2.2 Biaya Jangka Panjang ... 8
3.3 Faktor Faktor Biaya Produksi ... 10
3.4 Skala Ekonomi dan Tidak Ekonomi ... 10
BAB 4 PENUTUP ... 12
4.1 Kesimpulan ... 12
DAFTAR PUSTAKA ... 14
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Biaya produksi merupakan faktor utama dalam menentukan jumlah barang atau jasa yang akan dijual di pasar. Untuk mengetahui penawaran dan jumlah barang yang ditawarkan harus mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan, di mana berakar dari prinsip produksi.
Konsep biaya produksi yang digunakan dalam analisa ekonomi berbeda dengan konsep biaya yang biasa digunakan secara umum. Penggunaan kata biaya biasanya dikaitkan dengan biaya yang harus dipikul oleh suatu perusahaan (produsen), tetapi pengertian ini sering kabur karena ada pengeluaran yang harus dimasukkan sebagai biaya dan ada pula yang harus dikeluarkan dalam komponen biaya. Konsep ekonomi mengenai biaya lebih konsisten dan tetap.
Ide dasar tentang konsep biaya dalam analisa ekonomi berdasar pada prinsip biaya alternatif (the alternative cost principle). Dalam keadaan full employment dan jika input-input telah dialokasikan secara efisien di antara barang-barang dan jasa yang dihasilkan, kenaikan produksi dari suatu output harus diikuti oleh penurunan output alternatif yang lain atau dengan perkataan lain kenaikan output tertentu harus mengorbankan output yang lainnya.
Misalnya penggunaan tenaga kerja dalam pembuatan (pabrik) mesin cuci dan lemari es, kenaikan produksi lemari es akan menyebabkan penurunan produksi mesin cuci karena tenaga kerja yang digunakan di pabrik mesin cuci harus dipindahkan ke pabrik lemari es karena adanya peningkatan produksi tersebut. Sehingga untuk memproduksi sesuatu output tertentu harus mengorbankan beberapa alternatif produksi yang lainnya.
1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Definisi Biaya adalah objek yang dicatat, diklasifikasikan, diringkas dan disajikan oleh akuntansi biaya.
2. Proses akuntansi biaya dapat ditujukan untuk memenuhi kebutuhan baik pihak internal maupun eksternal perusahaan.
3. Klasifikasi Biaya Keberhasilan dalam merencanakan dan mengendalikan biaya bergantung pada pemahaman menyeluruh tentang hubungan antara biaya dan aktivitas bisnis.
4. Studi dan analisis yang cermat tentang dampak aktivitas bisnis terhadap biaya umumnya akan menghasilkan klasifikasi biaya.
5. Biaya Tetap Ini adalah biaya yang tidak berubah secara total saat aktivitas bisnis meningkat atau menurun.
6. Biaya variabel meliputi biaya bahan langsung, tenaga kerja langsung, beberapa peralatan, beberapa tenaga kerja tidak langsung, peralatan kecil, pengerjaan ulang, dan unit yang rusak.
7. Biaya produksi adalah biaya untuk mengolah bahan baku menjadi bahan jadi siap jual yang berhubungan dengan proses produksi.
8. Biaya produksi merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam produksinya. Hal ini karena setiap perusahaan pasti ingin mendapatkan keuntungan yang besar dengan setiap inputnya. Oleh karena itu, perlu dipahami harga pokok produksi agar perusahaan dapat menghitung biaya-biaya yang diperlukan untuk memproduksi barang tersebut.
9. Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui konsep dari biaya produksi.
2. Untuk memahami teori produksi jangka pendek.
3. Untuk memahami teori produksi jangka panjang.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Biaya
Biaya merupakan objek yang dicatat, digolongkan, diringkas dan disajikan oleh akuntansi biaya. Proses akuntansi biaya dapat ditujukan untuk memenuhi kebutuhan baik pihak intern perusahaan maupun pihak ekstern perusahaan.
Definisi biaya menurut Mulyadi (2012:9) adalah sebagai berikut: “Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan terjadi untuk tujuan tertentu.”
Sedangkan menurut Harahap (2011: 240) mendefinisikan sebagai berikut: ”Biaya sebagai penurunan gross dalam asset atau kenaikkan gross dalam kewajiban yang diakui dan dinilai menurut prinsip akuntansi yang diterima yang berasal dari kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan.”
Pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa biaya adalah harga yang telah dipakai atau digunakan untuk memperoleh pendapatan.
2.2 Klasifikasi Biaya
Keberhasilan dalam merencanakan dan mengendalikan biaya tergantung pada pemahaman yang menyeluruh atas hubungan antara biaya dan aktivitas bisnis. Studi dan analisis yang hati- hati atas dampak aktivitas bisnis atas biaya umumnya akan menghasilkan klasifikasi biaya.
Menurut Karter dan Usry (2004) dalam Krista (2006:57) menjelaskan bahwa: “Biaya umumnya akan menghasilkan klasifikasi tiap pengeluaran sebagai biaya tetap, biaya variabel, atau biaya semivariabel”.
Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai klasifikasi biaya:
1. Biaya Tetap
Yaitu biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas bisnis meningkat atau menurun.
Masuk dalam kelompok biaya ini adalah biaya penyusutan (bangunan, mesin, kendaraan, dan aktiva tetap lainnya), gaji dan upah yang dibayar secara tetap, biaya sewa, biaya asuransi, pajak, dan biaya lainnya yang besarnya tidak terpengaruh oleh volume penjualan (Krista, 2006:57).
2. Biaya variabel
Yaitu biaya yang secara total meningkat secara proporsional terhadap peningkatan dalam aktivitas dan menurun secara 11 proporsional terhadap penurunan dalam aktivitas. Biaya variabel termasuk biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, beberapa perlengkapan, beberapa tenaga kerja tidak langsung, alat-alat kecil, pengerjaan ulang, dan unit-unit yang rusak. Biaya variabel biasanya dapat diidentifikasikan langsung dengan aktivitas yang menimbulkan biaya (Krista, 2006:58).
3. Biaya Semivariabel
Yaitu biaya yang memperlihatkan baik karakteristik dan biaya tetap maupun biaya variabel.
Contoh biaya tersebut adalah biaya listrik, air, gas, bensin, batu bara, perlengkapan, pemeliharaan, beberapa tenaga kerja tidak langsung, asuransi jiwa kelompok untuk karyawan, biaya pensiun, pajak penghasilan, biaya perjalanan dinas, dan biaya hiburan (Krista, 2006:58).
2.3 Pengertian Biaya Produksi
Biaya produksi adalah biaya untuk melakukan pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi yang siap dijual yang berhubungan dengan proses produksi. Biaya produksi ini terbagi menjadi biaya bahan baku, tenaga kerja dan overhead pabrik (Mulyadi, 2012). Biaya bahan baku meliputi semua biaya bahan pembentuk suatu produk seperti tepung untuk pembuatan kue.
Biaya tenaga ditentukan berdasarkan waktu kerja dan akomodasi pemasaran. Biaya overhead meliputi semua biaya yang tidak dapat terukur seperti biaya manufaktur (Rony, 2004).
Menurut Carter dan Usry (2009:58) menjelaskan bahwa “biaya produksi adalah sebagai jumlah dari tiga elemen biaya yaitu: bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Menurut Carter dan Usry (2009:58) menjelaskan bahwa “biaya produksi adalah sebagai jumlah dari tiga elemen biaya yaitu: bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Biaya produksi merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam melakukan produksi. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan pasti ingin mendapatkan keuntungan yang besar dalam setiap usaha produksinya. Oleh karena itu, perlu dipahami tentang biaya produksi agar suatu perusahaan dapat menghitung biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan output barang.
Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan mentah menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan pengusaha untuk memproduksi produk, baik barang maupun jasa.
Biaya produksi merupakan bagian dari semua faktor produksi yang dikorbankan untuk menghasilkan produk dalam proses produksi. Dalam 2 kegiatan perusahaan, biaya produksi dihitung berdasarkan jumlah produk yang akan dijual. Biaya produksi sering disebut ongkos produksi. Berdasarkan pengertian tersebut, biaya produksi adalah total biaya yang dikorbankan untuk menghasilkan suatu produk hingga produk itu mencapai pasar, atau sampai ke tangan konsumen.
Biaya merupakan elemen penting dari suatu perusahaan dan merupakan objek dari catatan, golongan, ringkasan dan disajikan oleh akuntansi biaya. Biaya mencerminkan pengukuran moneter dari sumber daya yang dihabiskan untuk mencapai suatu tujuan seperti memproduksi barang atau memberikan jasa. Namun, istilah biaya harus didefinisikan secara lebih spesifik sebelum menentukan biaya suatu produk atau jasa dan mengkomunikasikannya kepada orang lain.
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Konsep Biaya Produksi
Biaya dalam pengertian produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha. Semua faktor-faktor produksi yang dipakai adalah merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan harga pokok barang. Input yang digunakan untuk memproduksi output tersebut sering disebut biaya oportunis. Biaya oportunis sendiri merupakan biaya suatu faktor produksi yang memiliki nilai maksimum yang menghasilkan output dalam suatu penggunaan alternatif.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
1. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi.
2. Bahan-bahan pembantu atau penolong.
3. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
4. Penyusutan peralatan produksi.
5. Uang modal, sewa.
6. Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi.
7. Biaya pemasaran seperti biaya iklan.
8. Pajak.
Pandangan akuntan mengenai biaya menekankan pada biaya-biaya langsung, biaya-biaya historis, dan biaya-biaya lainnya. Maka definisi biaya 4 menurut ahli ekonomi setiap sumber daya adalah pembayaran yang diperlukan supaya sumber daya tersebut pada penggunaannya yang sekarang. Dengan kata lain biaya ekonomi suatu sumber daya tersebut pada alternatif kesempatan penggunaannya yang terbaik.
3.2 Jenis Jenis Biaya Produksi
Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir periode akuntansi masih dalam proses.
Biaya produksi digolongkan dalam tiga jenis yang juga merupakan elemen-elemen utama dari biaya produksi, meliputi :
a. Biaya bahan baku (direct material cost)
Merupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk mewujudkan suatu macam produk jadi yang siap untuk dipasarkan.
b. Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost)
Merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan didayagunakan dalam menangani kegiatan-kegiatan proses produk jadi secara langsung diterjunkan dalam kegiatan produksi menangani segala peralatan produksi dan usaha itu dapat terwujud.
c. Biaya overhead pabrik (factory overhead cost)
Umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan biaya pabrik lainnya, seperti ; biaya pemeliharaan pabrik, yang tidak secara mudah didefinisikan atau dibebankan pada suatu pekerjaan.
Biaya produksi yang di keluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : - Biaya Eksplisit : Semua pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan
input lain yang dibayar melalui pasaran (pembayaran berupa uang).
- Biaya Implisit : Biaya Implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung, misalnya biaya penyusutan barang modal. Teori biaya produksi menurut jangka waktunya, dibedakan menjadi 2 yakni:
3.2.1 Biaya Jangka Pendek
Dalam jangka pendek perusahan adalah jangka waktu di mana sebagian faktor produksi tidak dapat di tambah jumlahnya. Teori – teori biaya produksi dalam jangka pendek, yakni:
Dalam hubungannya dengan tujuan biaya a. Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai contoh adalah biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Begitu juga dengan supervise, listrik, dan biaya overhead lainnya yang dapat langsung ditelusuri pada departemen tertentu.
b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu, misalnya biaya lampu penerangan dan Air Conditioning pada suatu fasilitas.
Dalam hubungannya dengan volume kegiatan a. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/FC)
Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun perusahaan tidak berproduksi. Biaya tetap merupakan biaya setiap unit waktu untuk pembelian input tetap.
Misalnya: gaji pegawai, biaya pembuatan gedung, pembelian mesin-mesin, sewa tanah dan lain lain. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti biaya variabel, yaitu dari penurunan rumus menghitung biaya total. Penurunan rumus tersebut, adalah :
TC = FC + VC FC = TC – VC Keterangan :
TC = Biaya total (Total Cost)
FC = Biaya tetap (Fixed Cost) VC = Biaya Variabel (Variable Cost)
b. Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost/VC)
Biaya Variabel Total adalah biaya yang dikeluarkan apabila berproduksi dan besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya barang yang diproduksi. Semakin banyak barang yang diproduksi biaya variabelnya semakin besar, begitu juga sebaliknya. Biaya variabel rata- rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu :
VC = TC – FC
c. Biaya Total (Total Cost/TC)
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Dengan kata lain, biaya total adalah jumlah biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : TC = FC + VC
Biaya variabel merupakan unsur biaya total karena biaya total memiliki sifat yang juga dimiliki biaya variabel, yaitu bahwa besarnya biaya total itu berubah-ubah seiring dengan berubah-ubahnya output yang dihasilkan.
d. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost/AFC)
Biaya Tetap Rata-Rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang yang dihasilkan. Rumus :
AFC = FC/Q Keterangan:
FC = Biaya tetap total Q = kuantitas
e. Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost/AVC)
Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel satuan unit produksi. Rumusnya : AVC = VC/Q
Keterangan :
VC = Biaya variabel total
Q = kuantitas
f. Biaya Total Rata-Rata (Average Cost/AC)
Average Cost adalah biaya total rata-rata yang dapat dihitung dari Total Cost dibagi banyaknya jumlah barang tertentu (Q). Nilainya dihitung menggunakan rumus di bawah ini :
AC = TC/Q atau (VC+FC)/Q AC = AVC + AFC
g. Biaya Marjinal (Marginal Cost/MC)
Biaya Marginal adalah tambahan biaya yang disebabkan karena tambahan satu unit produksi. Biaya marginal diperoleh dari selisih Total Cost dan selisih kuantitas dari barang yang diproduksi. Sehingga dapat dirumuskan :
MC = dTC / dQ atau
MC = TCn – TCn-1
Oleh karena tambahan produksi satu unit output tidak akan menambah atau mengurangi biaya produksi tetap (FC), maka tambahan biaya marginal ini akan menambah biaya variable total (VC).
h. Hubungan Antara Kurva-Kurva Biaya
Berkaitan dengan hal itu, antara kurva biaya marginal dengan kurva biaya rata-rata maupun dengan kurva biaya variabel rata-rata terdapat hubungan tertentu. Hubungan itu adalah :
1. Apabila MC < AVC, maka nilai AVC menurun (berarti kalau kurva MC di bawah kurva AVC, maka kurva AVC sedang menurun.
2. Apabila MC > AVC, maka nilai AVC akan semakin besar (berarti kalau kurva MC di atas AVC, maka kurva AVC sedang menaik).
Sebagai akibat yang dinyatakan dalam (1) dan (2) maka kurva AVC dipotong oleh kurva MC di titik terendah dari kurva AVC. Dengan cara yang sama dapat dibuktikan bahwa kurva AC dipotong oleh kurva MC pada titik terendah kurva AC.
3.2.2 Biaya Jangka Panjang
Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau input yang akan digunakan. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan dengan biaya tetap dan biaya berubah. Dalam jangka panjang semua biaya adalah variabel. Karena itu biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total, biaya variabel, biaya rata-rata dan biaya marjinal. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel dan sama dengan biaya marjinal.
Cara meminimumkan biaya dalam jangka panjang dapat memperluas kapasitas produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plan size) yang akan meminimumkan biaya produksi dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik dapat digambarkan kurva biaya rata-rata. (AC). Sehingga analisis mengenai bagaimana produsen menganalisis kegiatan produksinya dalam usaha meminimumkan biaya dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-beda.
Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan yaitu tingkat produksi yang akan dicapai serta sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia.
a. Biaya Rata-Rata Jangka Panjang (Long-run Average Cost/AC)
Biaya total jangka panjang adalah biaya total dibagi jumlah output. Rumus : LAC = LTC/Q
Keterangan:
LAC = Biaya rata-rata jangka panjang Q = Jumlah output
b. Biaya Marginal Jangka Panjang (Long-run Marginal Cost/LMC)
Biaya marginal jangka panjang adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel. Biaya marginal jangka panjang dapat dihitung dengan rumus :
LMC = ∂LTC/ ∂Q 13 Keterangan:
LMC = Biaya marginal jangka panjang
∂LTC = Perubahan biaya total jangka panjang
∂Q = Perubahan output
c. Biaya Total Jangka Panjang (Long-run Total Cost/LTC)
Biaya total jangka panjang adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat variabel. Biaya total jangka panjang dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Keterangan:
LTC = Biaya total jangka panjang LVC = Biaya variabel jangka panjang
LTC untuk tiap tingkat output dapat kita peroleh dengan mengalikan output dengan biaya rata-rata jangka panjang (LAC) pada tingkat output. Dengan menerakan nilai LTC untuk berbagai tingkat output dan menghubungkan titik-titiknya, maka akan didapat kurva LTC.
3.3 Faktor Faktor Biaya Produksi
Faktor produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa. Faktor produksi yang bisa digunakan dalam proses produksi yaitu :
a. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat dimanfaatkan manusia/ persahaan untuk memenuhi kebutuhannya. Sumber daya alam di sini meliputi segala sesuatu yang ada di dalam bumi.
b. Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja Manusia)
Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jas.
c. Sumber Daya Modal
Modal menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk lebih lanjut.
d. Sumber Daya Pengusaha
Sumber daya ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha berperan mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka meningkatkan kegunaan barang atau jasa secara efektif dan efisien. Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan adalah tingkat produksi yang ingin dicapai.
3.4 Skala Ekonomi dan Tidak Ekonomi
Kurva LRAC berbentuk huruf U atau lebih tepat berbentuk kuali, disebabkan oleh faktor- faktor yang dinamakan oleh ahli-ahli ekonomi sebagai skala ekonomi (economies of scale) dan skala tidak ekonomi (diseconomies of scale).
a. Skala Ekonomi
Menurut Sadono Sukirno skala kegiatan produksi jangka panjang dikatakan bersifat mencapai skala ekonomi apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin rendah. Produksi yang semakin tinggi menyebabkan perusahaan menambah kapasitas produksi, dan pertambahan kapasitas ini menyebabkan kegiatan memproduksi bertambah efisien. Ini dicerminkan oleh biaya produksi yang bertambah rendah. Pada kurva LRAC keadaan ini ditunjukkan oleh bagian kurva LRAC yang semakin menurun apabila produksi bertambah. Dalam gambar keadaan ini berlaku di antara produksi sebesar 0 sampai sebesar QB. Di bawah ini diuraikan beberapa faktor penting yang menimbulkan skala ekonomi.
Spesialisasi faktor-faktor produksi. Dalam perusahaan yang besar dilakukan spesialisasi. Setiap pekerja diharuskan melakukan suatu pekerjaan tertentu saja, dan ini menambah keterampilan mereka. Produktifitas mereka bertambah tinggi dan akan menurunkan biaya per unit.
Pengurangan harga bahan mentah dan kebutuhan produksi lain. Makin tinggi produksi, makin banyak bahan-bahan mentah dan peralatan produksi yang digunakan. Keadaan ini menyebabkan biaya per unit akan menjadi semakin murah.
Memungkinkan produk sampingan diproduksi. Di dalam perusahaan adakalanya terdapat bahan-bahan yang terbuang (waste). Tetapi kalau perusahaan memiliki barang residu yang cukup banyak, barang residu ini dapat diproses menjadi barang yang diproduksi secara sampingan. Kegiatan yang baru ini akan menurunkan biaya per unit dari keseluruha operasi perusahaan.
Mendorong perkembangan usaha lain. Kalau suatu perusahaan telah menjadi sangat besar, timbul permintaan yang cukup ekonomis untuk mengembangkan kegiayan di bidang usaha lain yang menghasilkan barang-barang atau fasilitas yang dibutuhakan perusahaan besar tersebut. Di samping itu perusahaan –perusahaan yang menyediakan jasa-jasa kepada persusahaan tersebut akan berkembang. Berbagai perkembangan ini akan mengurangi biaya per unit.
b. Skala Tidak Ekonomi
Wujudnya skala tidak ekonomi terutama disebabkan oleh organisasi perusahaan yang sudah menjadi sangat besar sekali sehingga menimbulkan kerumitan di dalam mengatur dan memimpinnya. Perusahaan yang terusmenerus membesar biasanya berarti jumlah tenaga kerja yang digunakan meliputi beribu-ribu orang, dan mempunyai pabrik dan cabang di berbagai 17 tempat. Sebagai akibatnya kegiatan dan organisasi perusahaan itu sudah menjadi sangat kompleks. Tidak mungkin lagi ia dipimpin oleh seorang manajer saja. Ini megakibatkan pengambilan keputusan dan kebijakan perusahaan yang sangat kaku dan memakan waktu yang lama untuk merumuskannya. Keadaan ini mengurangi efisiensi kegiatan perusahaan, dan menyebabkan biaya produksi rata-rata semakin tinggi.
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Materi Diatas dapat disimpulkan Bahwa :
- Klasifikasi Biaya Keberhasilan dalam merencanakan dan mengendalikan biaya tergantung pada pemahaman yang menyeluruh atas hubungan antara biaya dan aktivitas bisnis.
- Biaya produksi digolongkan dalam tiga jenis yang juga merupakan elemen-elemen utama dari biaya produksi, meliputi :
Biaya bahan baku (direct material cost) merupakan biaya yang perlu dikeluarkan untuk mendapatkan bahan baku untuk memproduksi barang, termasuk juga biaya operasional, biaya angkut, biaya penyimpanan, dan lain sebagainya
Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost) Ini adalah upah ataupun gaji yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pekerja yang terlibat secara langsung dalam proses produksi.
Biaya overhead pabrik (factory overhead cost) adalah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi, di luar biaya tenaga kerja langsung dan bahan baku langsung. Biaya overhead pabrik nantinya akan dibebankan secara khusus untuk kemudian dijadikan salah satu perhitungan biaya produksi per produk atau per unit.
- Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan volume kegiatan
Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/FC) Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun perusahaan tidak berproduksi.
Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost/VC) Biaya Variabel Total adalah biaya yang dikeluarkan apabila berproduksi dan besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya barang yang diproduksi.
Biaya Total (Total Cost/TC) Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
Dengan kata lain, biaya total adalah jumlah biaya tetap dan biaya variabel.
- Biaya variabel merupakan unsur biaya total karena biaya total memiliki sifat yang juga dimiliki biaya variabel, yaitu bahwa besarnya biaya total itu berubah-ubah seiring dengan berubah-ubahnya output yang dihasilkan.
a. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost/AFC) Biaya Tetap Rata-Rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang yang dihasilkan.
b. Biaya Marjinal (Marginal Cost/MC) Biaya Marginal adalah tambahan biaya yang disebabkan karena tambahan satu unit produksi.
Sehingga dapat dirumuskan : MC = dTC / dQ atau MC = TCn – TCn-1 Oleh karena tambahan produksi satu unit output tidak akan menambah atau mengurangi biaya produksi tetap (FC), maka tambahan biaya marginal ini akan menambah biaya variable total (VC).
c. Hubungan Antara Kurva-Kurva Biaya Berkaitan dengan hal itu, antara kurva biaya marginal dengan kurva biaya rata-rata maupun dengan kurva biaya variabel rata-rata terdapat hubungan tertentu. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan dengan biaya tetap dan biaya berubah. Karena itu biaya yang relevan dalam jangka
panjang adalah biaya total, biaya variabel, biaya rata-rata dan biaya marjinal. Cara meminimalkan biaya dalam jangka panjang dapat memperluas kapasitas produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plan size) yang akan 12 meminimalkan biaya produksi dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik dapat digambarkan kurva biaya rata-rata.
d. Biaya Marginal Jangka Panjang (Long-run Marginal Cost/LMC) Biaya marginal jangka panjang adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit.
e. Biaya Total Jangka Panjang (Long-run Total Cost/LTC) Biaya total jangka panjang adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat variabel. Biaya total jangka panjang dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Keterangan: LTC = Biaya total jangka panjang LVC = Biaya variabel jangka panjang LTC untuk tiap tingkat output dapat kita peroleh dengan mengalikan output dengan biaya rata-rata jangka panjang (LAC) pada tingkat output.
DAFTAR PUSTAKA
Rosyidi, Suherman. 2005. Pengantar Teori Ekonomi. Surabaya: PT Rajagrafindo Persada.
Aicholas, Walter. 1995. Teori Mikro Ekonomi. Jakarta Barat: Bima Pusara Aksara.
Sumarsono, Sonny. 2012. Pengantar Ekonomi Mikro. Jember : Laboratorium Kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Jember.
Salvatore, Dominick. 1994. Mikro Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Sunarwo, Hendri. 2013. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Caps
Sukirno, Sadono. 2008. Mikro Ekonomi : Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Abdulrasul, Agung. 2013. Ekonomi Mikro. Jakarta: Mitra Wacana Media Edi, Sugiartonos. 2013. Akntansi-Biaya-Penggolongan-Biaya (online) http://www.scribd.com/doc/73676580/Biaya-Produksi-Jangka-Panjang monkeyrie.blogspot.com/2012/12/teori-biaya-produksi.html
http://kerozzi.blogspot.com/2013/01/pengantar-ekonomi-mikro-teori- biayaproduksi.html