• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH TEORI KEPRIBADIAN PENDEKATAN TRAIT GORDON ALLPORT

N/A
N/A
Traa

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH TEORI KEPRIBADIAN PENDEKATAN TRAIT GORDON ALLPORT"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH TEORI KEPRIBADIAN

PENDEKATAN TRAIT GORDON ALLPORT

Dosen Pengampu : Era Mutiara Peretiwi M.Si

Disusun Oleh :

Lalu Ahmad Jatrahadi (220303046)

PRODI BIMBINGAN KONSELING ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM 2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat dan rahmat dari Allah swt. Karena atas kehendaknya penulis mampu menyelesaikan makalah berjudul “TEORI KEPRIBADIAN PENDEKATAN TRAIT GORDON ALLPORT”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi kepribadian guna untnuk menambah wawasan pembaca terkait teori disposisi Gordon Allport.

Terima kasih pula penulis ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah psikologi kepribadian yang telah memberikan arahan dan materi terkait dengan penyusunan makalah ini.

Dalam proses penyusunan makalah ini, berbagai sumber referensi telah saya jadikan landasan untuk memperkuat argumentasi dan pemahaman saya terhadap materi yang disajikan.

Walalupun jauh dari kata sempurna,penulis berharap agar makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mengenai psikologi kepribadian, serta mampu memberikan kontribusi kecil dalam pengembangan ilmu pengetahuan ini ke depannya .

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menjadi referensi yang bermanfaat bagi pembaca yang ingin memperluas pemahaman tentang psikologi kepribadian.

Mataram, 04 November 2023

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...1

DAFTAR ISI...2

BAB I PENDAHULUAN...3

A. LATAR BELAKANG...3

B. RUMUSAN MASALAH...3

C. TUJUAN...3

BAB II PEMBAHASAN...4

A. TEORI KEPRIBADIAN GORDON ALLPORT...4

1. Asumsi Dan Definisi Kepribadian Gordon Allport ...4

a) Kepribadian...4

b) Karakteristik...5

c) Tempramen...5

2. Struktur Dan Dinamka Kepribadian Gordon Allport...6

1. Teori Disposisi (Sifat/Trait)...6

2. Intensi...7

3. Propium...7

BAB III PENUTUP... A. KESIMPULAN...9

B. KRITIK DAN SARAN...9

C. DAFTAR PUSTAKA...10

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Berkarakter berarti berkepribadian, kepribadian merupakan ciri atau karakteristik atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari

bentukanbentukan yang diterima dari lingkungan. Secara harfiah

diartikansebagai tingkah laku, yaitu tingkah laku yang menjadi ciri uniknya, hal tersebut yang menjadikan antara manusia dengan manusia lainnya berbeda- beda.

Terdapat dua dorongan pokok yang mempengaruhi tingkah laku manusia yaitu dorongan kemasyarakatan dan dorongan keakuan.

Allport tidak setuju dengan teori psikoanalisis. Allport meyakini bahwa manusia adalah makhluk rasional yang digerakkan kesadaran, yang berdasar pada masa kini, masa depan, dan bukan masa lalu. Allport meyakini bahwa tingkah laku seseorang adalah sesuatu yang terus menerus bergerak, sehingga konsep utama teorinya adalah motivasi yang membuat orang terus bergerak.

Allport memandang kepribadian sebagai organisasi dinamik dalam sistem psikofisik individu yang menentukan penyesuaian unik dengan lingkungannya.

Gordon W. Allport memandang bahwa kepribadian berangkat dari sifat-sifat (trait). Teori disposisinya yang membahas sifat khas atau yang juga dikenal dengan trait psychology . 1

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa Itu Teori Kepribadian Menurut Gordon Allport?

2. Bagaimana Asumsi Dan Definisi Teori Kepribadian Gordon Alport?

3. Bagaimana Struktur Dalam Teori Kepribaidan Gordon Allprot?

4. Apa Itu Trait,Intens, Dan Propium?

C. Tujuan

1 Maya Jelita Hasibuan, Teori Disposisi Gordon W. Allport Dalam Perspektif Pendidikan Islam,{Skripsi, Pendidikan Agama Islam},Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah,2020,Hal.7

(5)

1. Mengetahui Pengertian Teori Kepribadian Menurut Gordon Allport 2. Mengetahui Asumsi Dan Definisi Teori Kepribadian Gordon Allport 3. Mengetahui Struktur Dan Dinamika Dalam Teori Kepribaidan Gordon

Allport

4. Mengetahui Pengertian Dari Trait , Intens Dan Propium

BAB II PEMBAHASAN

A. TEORI KEPRIBADIAN GORDON ALLPORT 1. Asumsi dan Definisi Kepribadian Gordon Allport

Allport meyakini bahwa manusia adalah makhluk rasional yang digerakkan kesadaran, yang berdasar pada masa kini, masa depan, dan bukan masa lalu. Allport meyakini bahwa tingkah laku seseorang adalah sesuatu yang terus menerus bergerak, sehingga konsep utama teorinya adalah motivasi yang membuat orang terus bergerak.

a) Kepribadian

Allport memandang kepribadian sebagai organisasi dinamik dalam sistem psikofisik individu yang menentukan penyesuaian unik dengan

lingkungannya. Empat unsur pokok dalam definisi kepribadian tersebut, yaitu:

1. Istilah dynamic organization. Istilah ini mengacu kepada:

(a) adanya perubahan dan perkembangan kepribadian yang berperan aktif dalam individu menyesuaikan diri dengan lingkungan

(b) dalam diri individu ada pusat organisasi yang mewadahi semua komponen kepribadian, lalu menghubungkan satu dengan yang lainnya.

2. Istilah psychophysical systems. Istilah ini menunjukkan bahwa kepribadian bukan hanya konstruk hipotetik, namun merupakan fenomena nyata yang mencakup aspek mental dan fisik, kemudian disatukan dalam kesatuan kepribadian.

3. Istilah determine. Istilah ini menunjukkan bahwa kepribadian bukan sekedar konsep yang menentukan tingkah laku seseorang, tetapi

(6)

bagian dari individu yang berperan aktif dalam tingkah laku orang tersebut.

4. Istilah unik atau khas. Istilah ini menunjukkan bahwa tidak ada orang yang benar-benar sama dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan, sehingga tidak ada dua orang yang memiliki kepribadian yang sama.

Allport tidak menggunakan istilah karakter dan temperamen, sebagai sinonim kepribadian. Karakter dipandang sebagai suatu aturan tingkah laku yang dapat memberi penilaian kepada individu ataupun perbuatannya. Jadi definisi karakter ini mengandung muatan penilaian. Hal ini sangat bertolak belakang dari definisi kepribadian, yang menggambarkan deskripsi tingkah laku yang bebas dari penilaian. Sedangkan, temperamen mengacu kepada disposisi yang terkait erat dengan determinan biologis atau fisiologis saja. Hal ini sangat bertolak belakang dari definisi kepribadian, yang mencakup dua aspek, yaitu fisiologis dan psikologis.2

b) Karakter

Meskipun istilah kepribadian dan karakteristik sering digunakan secara bertukar-tukar, namun Allport menunjukkan bahwa watak mengisyaratkan norma tingkah laku tertentu atas dasar nilai dari perbuatan-perbuatan individu.

Jadi dalam menggambarkan watak individu, kata “baik” dan “buruk” seringkali dipakai.

Allport berpendapat bahwa karakter adalah suatu konsep etis dan

menyatakan bahwa “kami lebih suka mendefinisikan watak sebagai kepribadian yang dievaluasi, sedangkan kepribadian adalah watak yang didevaluasi ”.

c) Tempramen

Temperamen adalah disposisi yang sangat erat hubungannya dengan faktor-faktor biologis atau fisiologis dan karenanya sedikit sekali mengalami perubahan dalam perkembangan. Peranan keturunan atau dasar disini lebih penting/besar daripada segi-segi kepribadian yang lain. Bagi Allport temperamen adalah bagian khusus dari kepribadian yang diberikan definisi demikian:

“Temperamen adalah gejala kerakteristik daripada sifat emosi individu, termasuk juga mudah tidaknya terkena rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan suasanan hatinya, fluktuasi dan intensitas suasana hati; gejala ini tergantung pada faktor konstitusional dan karenanya terutama berasal dari keturunan.”

2. Struktur Dan Dinamika Kepribadian Gordon Allport

Gordon W. Allport mengemukakan bahwa struktur dan dinamika

kepribadian itu dinyatakan serta di dorong oleh sifat (traits), All port berpendapat bahwa konsep-konsep sempit seperti refleks-refleks khusus, konsep-konsep

2 Universitas Psikologi,Teori Kepribadian Menurut Gordon

Allport ;https://www.universitaspsikologi.com/2018/05/teori-psikologi-kepribadian.html

(7)

umum seperti sifat-sifat kardinal atau proprium (aku), penting untuk memahami tingkah laku, dan ia juga malihat proses-proses yang dinyatakan oleh konsep- konsep ini bekerja dalam organisme secara hierarkis, sehingga konsep yang lebih umum biasanya mendahului konsep yang lebih khusus.3

Menurut Allport, trait adalah kunci dalam mendefinisikan struktur dan dinamika karena pada umumnya keduanya satu dan sama struktur kepribadian itu dinyatakan dalam sifat-sifat (traits) dan tingkah laku di dorong oleh sifat-sifat kepribadian. Pengertian-pengertian kebiasaan, trait, sikap, diri (Self) dan

kepribadian itu masing-masing bermanfaat dan berbeda satu sama lain. Tetapi dari semua pengertian-pengertian tersebut Allport lebih menekankan kepada trait sehingga teorinya disebut sebagai trait psychology.Disamping itu sikap (attitude), dan intensi (intenssions), diberi kedudukan yang sama.

Bagi Allport bangunan dasar kepribadian adalah trait, untuk itu cara yang kita gunakan untuk memahami kepribadian adalah melalui trait, trait merupakan proses mental yang dapat mengarahkan stimulus sehingga menghasilkan

perilaku yang adaptif dan ekspresif. 4

Trait dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat di dalam diri individu seperti pembawaan, minat, dan konstitusi tubuh. Semuanya saling berhubungan dan merupakan pola tingkah laku yang kemudian dapat menentukan bagaimana watak dan karakter seseorang.

1. Teori Disposisi (Sifat/Trait)

Menurut pendapat Allport “sifat adalah sistem neuropsikis yang digeneralisasikan dan diarahkan dengan kemampuan untuk menghadapi

bermacam-macam perangsang secara sama, memulai dan membimbing tingkah laku adaptif dan ekspresif secara sama”.

Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa kecenderungan tidak hanya terikat kepada sejumlah kecil perangsang atau reaksi melainkan seluruh pribadi manusia. Pernyataan “neuropsikis” menekankan bahwa sifat benar-benar dimiliki oleh setiap individu walaupun demikian tidak dapat disimpulkan secara langsung, melainkan harus diamati dari tingkah lakunya.

Menurut Allport sifat memiliki beberapa karakteristik :

a. Benar-benar dimiliki oleh setiap inidvidu dan bukan hanya sebuah sebutan ataupun claim

b. Menjadi sebab dari sebuah perilaku yang biasanya terjadi c. Dapat diidentifikasi oleh indera (empiris)

d. Saling berkorelasi e. Berubah sesuai situasi.5

3

Dinar Aditya Nugroho,” Teori Psikologi – Individual (Gordon Williard Allport)”;

https://shintasaria.wordpress.com/2015/07/01/teori-psikologi-individual-gordon-williard-allport/

4 Laura A King, Psikologi Umum Sebuah Pandangan Apresiatif, (Jakarta : Salemba Humanika 2010), h. 170

5 Maya Jelita Hasibuan, ‘Teori Disposisi Gordon W. Allport Dalam Perspektif Pendidikan Islam”{Skripsi,Program Studi Pendidikan Agama Islam},Jakarta,2020,Universitas Islam

(8)

Jadi, Bisa dikatakan Bahwa Sifat (Trait) adalah predisposisi atau kecenderungan untuk merespon secara sama terhadap kelompok stimulus yang mirip. Dapat dikatakan juga, sifat adalah struktur psikofisik yang mampu menjadikan banyak stimulus berfungsi ekuivalen, membimbing tingkah laku adaptif dan ekspresif. Misalnya, hari ini A marah karena B

menghilangkan pena kesayangannya, maka jika C menghilangkan buku kesayangannya, A akan marah juga. Hal ini menunjukkan bahwa trait berfungsi konsisten, baik waktu, stimulus, atau tempat. Allport membedakan trait menjadi dua, yaitu:

• Trait Umum (Nomothetic Trait). Trait umum adalah sifat bersama yang dimiliki oleh banyak orang, dan digunakan untuk membandingkan orang dari budaya berbeda.

Asumsi yang mendasari trait ini adalah persamaan evolusi dan pengaruh sosial.

Misalnya, orang Batak memiliki sifat lebih terbuka dibanding suku lain. Atau orang Jawa memiliki sifat lebih sopan dalam berbicara dibanding suku lain.

• Trait Individual (Personal Disposition atau Morphological Trait atau Idiographic Trait). Trait individual adalah manifestasi trait umum seseorang, sehingga selalu unik bagi orang itu. Sifat unik ini merupakan gambaran tepat dari struktur kepribadian.

Trait individual merupakan subkategori dari trait umum, yang memiliki tingkat generalitas berbeda-beda, ada yang mempengaruhi tingkah laku secara umum, ada yang hanya mempengaruhi tingkah laku tertentu saja.

Ada tiga tingkatan disposisi, yaitu:

• Disposisi Kardinal, yaitu sifat luar biasa khas yang hanya dimiliki sedikit orang, sifat yang sangat berperan dan mendominasi seluruh hidupnya. Disposisi ini sangat jelas, tidak dapat disembunyikan, karena tercermin pada semua tingkah laku orang yang memilikinya. Pada umumnya, orang tidak memiliki disposisi ini, karena hanya beberapa orang yang memilikinya. Misalnya, narsis, hedonis, dsb.

Disposisi Sentral, yaitu kecenderungan sifat yang menjadi ciri seseorang, dan menjadi titik pusat tingkah lakunya. Sifat seperti ini biasa ditulis dalam surat rekomendasi yang menjelaskan sifat seseorang. Misalnya, ambisius, jujur, senang berkompetisi, dan lain sebagainya.

• Disposisi Sekunder, yaitu sifat yang tidak umum, dan kurang penting untuk menggambarkan kepribadian. Sifat ini tidak menyolok, jarang digunakan, dan hanya digunakan pada kesempatan khusus. Misalnya : A itu adalah wanita yang sabar (Disposisi Sentral), namun pada suatu hari seorang teman menghina orangtuanya, maka A menjadi marah meledak-ledak (Disposisi Sekunder).

2. Intensi

Intensi disebut juga sebagai keinginan individu mengenai masa

depannya. Isilah intensi meliputi ambisi, cita-cita, rencana-rencana seseorang.

Teori Allport menujukkan, bahwa apa yang akan dicoba dilakukan oleh

seseorang merupakan kunci yang terpenting bagi apa yang dikerjakan sekarang.

Intensi juga ikut serta dalam mempengaruhi sikap, pendapat dan pandangan seseorang yang selanjutnya tercermin dalam cara-cara seseorang bertindak dan bertingkah laku. Dengan demikian, ambisi, cita-cita dan rencana seseorang sangat menentukan kepribadian seseorang.6

Negeri Syarif Hidayatullah,Hal 7

(9)

3. Propium

Allport menjelaskan bahwa semua fungsi diri atau fungsi ego disebut sebagai fungsi proprium (proprium function) dari kepribadian. Fungsi ini termasuk perasaan jasmaniah, identitas diri (self identity), harga diri (self esteem), perluasan diri, rasa keakuan, pemikiran rasional, gambaran diri, usaha proprium, gaya kognitif dan fungsi mengenal. Semuanya merupakan bagian- bagian yang vital dari kepribadian.

Prorium tidak dibawa sejak lahir, namun berkembang dalam perkembangan individu karena usia.

Allport menunjukkan tujuh aspek dalam perkembangan proprium yaitu :

1. bodily self : tahap 1-3. Pada 3 tahun pertama, bayi menjadi lebih peduli terhadap keberadaan dirinya dan membedakan tubuhnya dari objekobjek yang ada disekitarnya

2. self identity: anak-anak membuktikan dan menemukan identitas mereka tetap terlepas dari perubahan di lingkungan mereka.

3. self-esteem : anak-anak mulai bangga pada prestasi (pencapaian) yang mereka raih.

4. extension of self : tahap ke 4-5. umur 4 sampai 6 tahun. Pada masa ini anak mengakui objek-objek yang ada di sekitarnya dan orangorang disekitar lingkungan mereka.

5. self image : anak-anak mengembangkan gambaran aktual dan idealis dalam diri mereka dan perilaku mereka serta menjadi lebih peduli terhadap kepuasan (atau ketidakpuasan) terhadap harapan Orangtua.

6. Self as a rational coper : tahap Umur 6-12 tahun, anak-anak mulai mengapli-kasikan alasan dan pengetahuan untuk mencapai solusi terhadap masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

7. Propriate striving : tahap pada masa remaja awal (sebelum teenage) mulai membentuk tujuan jangka panjang dan rencana.

6 Baharuddin, Psikologi Pendidikan Refleksi Teoritis Terhadap Fenomena, (Jogjakarta: AR- RUZZ Media,2016) h. 219

(10)

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

Allport meyakini bahwa manusia adalah makhluk rasional yang digerakkan kesadaran, yang berdasar pada masa kini, masa depan, dan bukan masa lalu.

Allport berpendapat bahwa karakter adalah suatu konsep etis dan menyatakan bahwa “kami lebih suka mendefinisikan watak sebagai kepribadian yang dievaluasi, sedangkan kepribadian adalah watak yang didevaluasi .

Temperamen adalah disposisi yang sangat erat hubungannya dengan faktor-faktor biologis atau fisiologis dan karenanya sedikit sekali mengalami perubahan dalam

perkembangan.

Menurut pendapat Allport “sifat adalah sistem neuropsikis yang digeneralisasikan dan diarahkan dengan kemampuan untuk menghadapi bermacam-macam perangsang secara sama, memulai dan membimbing tingkah laku adaptif dan ekspresif secara sama”.

Intensi disebut juga sebagai keinginan individu mengenai masa depannya. Isilah intensi meliputi ambisi, cita-cita, rencana-rencana seseorang. Teori Allport menujukkan, bahwa apa yang akan dicoba dilakukan oleh seseorang merupakan kunci yang terpenting bagi apa yang dikerjakan sekarang

Allport menjelaskan bahwa semua fungsi diri atau fungsi ego disebut sebagai fungsi proprium (proprium function) dari kepribadian. Fungsi ini termasuk perasaan jasmaniah, identitas diri (self identity), harga diri (self esteem), perluasan diri, rasa keakuan, pemikiran rasional, gambaran diri, usaha proprium, gaya kognitif dan fungsi mengenal. Semuanya merupakan bagian-bagian yang vital dari kepribadian.

B. KRITIK DAN SARAN

Harapannya, ke depannya penulis dapat mengkaji lebih dalam lagi aspek-aspek tertentu yang terdapat dalam topik ini untuk memberikan keseluruhan gambaran yang lebih lengkap.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Maya Jelita Hasibuan, Teori Disposisi Gordon W. Allport Dalam Perspektif Pendidikan Islam, {Skripsi, Pendidikan Agama Islam},Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,2020,Hal.7

Universitas Psikologi,Teori Kepribadian Menurut Gordon

Allport ;https://www.universitaspsikologi.com/2018/05/teori-psikologi-kepribadian.html Laura A King, Psikologi Umum Sebuah Pandangan Apresiatif, (Jakarta : Salemba Humanika 2010), h. 170

Baharuddin, Psikologi Pendidikan Refleksi Teoritis Terhadap Fenomena, (Jogjakarta:

AR-RUZZ Media,2016) h. 219

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kedua kesimpulan diatas maka belajar sosial adalah suatu proses tingkah laku dimana kita mengamati, bahkan meniru suatu pola perilaku orang lain (masyarakat) yang

bahwa konsep anomi yang dikemukan oleh dia bagaimana bisa menjelaskan kenapa sampai terjadi penyimpangan tingkah laku karena kondisi ekonomi didalam masyarakat,

Konsentrasi merupakan pemusatan perhatian dalam proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap sikap dan

a.. Kondisi belajar,merupakan masukan yang dapat menyebabkan adanya modifikasi tingkah laku yang dapat dilihat sebagai akibatdari adanya proses belajar. Gagne mengklasifikasikan ada

Paling tidak tidak, ada enam konsep operant conditioning ini yaitu :1). Penguatan positif dan negatif; 2). Shopping, ialah proses pembentukan tingkah laku yang makin

Belajar dapat juga dimaknai sebagai proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan dan penilaian terhadap setiap pengetahuan dan kecakapan dasar

Konsep energi Fermi adalah konsep yang sangat penting untuk memahami sifat listrik dan termal pada benda padat.Kedua proses listrik dan termal biasanya melibatkan energi elektron.Ketika

 Takut akan kegelapan  Mengetahui jenis kelamin sendiri dan orang lain  Egosentrik dalam berpikir dan tingkah laku  Mulai memahami waktu  Mulai mampu memandang konsep dari