DASAR DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN Dosen Pengampu : Dr. Murdianto, M.Si
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan Manajemen Pendidikan
Disusun Oleh : Kelompok 1
Arya Wadi 240101142 Muhammad Rifki 240101158 Ghani Akbar Pratama 240101159 Reza Urbah 240101165
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2025
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kita semua dan tidak lupa shalawat serta salam kepada junjungan alam, Baginda Nabi Muhammad SAW. yang telah membimbing Umat Islam dari zaman jahiliyah menuju zaman Islamiyah. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul, “Konsep Dasar Manajamen Pendidikan”.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas dari Bapak Dosen Dr. Murdianto, M.Si pada mata kuliah Manajemen Pendidikan.
Selain itu makalah ini dapat digunakan untuk menambah wawasan yang lebih detail mengenai pengertian administrasi, pengertian organisasi, pengertian manajamen pendidikan, fungsi, tujuan, beserta ruang lingkupnya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas kepada pembaca.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada Bapak Dosen Dr. Murdianto, M.Si yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pemahaman dan pengetahuan kami.
Mataram, 25 Februari 2025
Penulis,
iii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 2
C. Tujuan Makalah ... 2
BAB II PEMBAHASAN ... 3
A. Pengertian Administrasi ... 3
B. Pengertian Organisasi... 4
C. Pengertian Manajemen Pendidikan ... 5
D. Fungsi, Tujuan, dan Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan ... 7
BAB III PENUTUP ... 16
A. Kesimpulan ... 16
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hidup manusia, baik individu, kelompok sosial, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pendidikan yang baik akan membentuk karakter yang baik, karakter yang baik akan terbentuk masyarakat yang baik,dan masyarakat yang baik maka akan terbentuk negara dan bangsa yang baik pula. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, karena dengan pendidikan manusia akan menjadi lebih terarah dalam menata kehidupan sehari-hari. Mengkaji tentang pendidikan tidak terlepas dari manajemen dalam usaha untuk melakukan pengorganisasian secara terstruktur sehingga tujuan dari organisasi terutama lembaga pendidikan bisa tercapai sesuai dengan apa yang dicita- citakan.
Manajemen pendidikan merupakan suatu sistem organisasi yang terstruktur, yang dijalankan oleh pendidik, tenaga kependidikan, serta lembaga pendidikan. Tujuannya adalah untuk mengelola sumber daya pembelajaran agar dapat mencapai sasaran pendidikan dengan efisien dan efektif, sesuai dengan standar, prosedur, norma, dan fungsi lembaga pendidikan.
Keberhasilan suatu organisasi pendidikan sangat dipengaruhi oleh manajemen yang diimplementasikan. Hal ini mengandung pengertian yang bersifat umum tentang seni dan ilmu dalam menerapkan fungsi perencanaan, pengendalian, pengawasan, sember daya manusia, dan profesionalitas. Dengan demikian, manajemen pendidikan adalah proses berkelanjutan yang dilakukan oleh organisasi pendidikan melalui penerapan unsur-unsur manajemen tersebut. Dalam proses ini, terdapat upaya untuk saling mempengaruhi, mengarahkan, dan mengawasi, sehingga semua aktivitas dan kinerja organisasi pendidikan dapat tercapai sesuai dengan
2
tujuannya. Oleh karena itu, dapat dirumuskan tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis memahami dan mengimplementasikan fungsi manajemen pendidikan, manajemen yang baik dalam organisasi pendidikan menjadi suatu keharusan bagi semua pihak yang terlibat dalam sektor pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian administrasi ? 2. Apa pengertian organisasi ?
3. Apa pengertian Manajemen pendidikan ?
4. Apa saja fungsi, tujuan, dan ruang lingkup manajemen pendidikan ? C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian administrasi 2. Untuk mengetahui pengertian organisasi 3. Untuk mengetahui Manajemen pendidikan
4. Untuk mengetahui fungsi, tujuan, dan ruang lingkup manajemen pendidikan
3 BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi
Administrasi berasal dari Bahasa Latin Administrare yang artinya membantu/ melayani. Dalam bahasa Inggris kata administrasi adalah administration yaitu melayani, mengelola, atau mengendalikan. Menurut sagala di Indonesia kata administrasi dikenal dari bahasa Belanda yaitu administrati yang berarti bahwa administrasi merupakan kegiatan ketatausahaan yang terbatas pada kegiatan pengorganisiran dan pencatatan.
Albert Lepawsky (1960) menyatakan bahwa administrasi melibatkan kegiatan pengorganisasian dan pengaturan. Secara umum, administrasi dapat disimpulkan sebagai proses koordinasi dan pengendalian untuk menjalankan suatu pekerjaan sesuai dengan perencanaan guna mencapai tujuan yang diinginkan.1
Administrasi mempunyai pengertian dalam arti sempit dan arti yang luas. Dalam arti sempit administrasi sering diartikan dengan kegiatan ketatausahaan. Tata usaha pada hakikatnya merupakan pekerjaan pengendalian informasi. Tata usaha juga sering diartikan sebagai kegiatan yang berkaitan dengan tulis menulis/mencatat, menggandakan, menyimpan, atau yang dikenal dengan clerical Administrasi, dalam arti luas diartikan sebagai kerjasama. Istilah administrasi berhubungan dengan kegiatan kerjasama yang dilakukan manusia atau sekelompok orang sehingga tercapai tujuan yang diinginkan. Kerjasama adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang secara bersama-sama, teratur dan terarah berdasarkan pembagian tugas sesuai dengan kesepakatan bersama.2
1 Zetra, Vica Aulia, Lailatul Rahmi, Dkk, ”Konsep Dasar Administrasi Pendidikan Berbasis Learning Era Society 5.0“ Jurnal Sadewa: Publikasi Ilmu Pendidikan, Pembelajaran dan Ilmu Sosial, Vol. 2, No. 4, (2024), hlm. 266.
2 Marliana, Lina, “Definisi Administrasi Dalam Berbagai Sudut Pandang” Jurnal Online Universitas Galuh, (No date) hlm. 16-17.
4
Jadi, dari pengertian administrasi yang yang telah diungkapkan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa administrasi merupakan proses mengkoordinasi dan mengendalikan suatu kerja atau proses untuk menjalani proses tersebut sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya demi mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai pada proses tersebut.
B. Pengertian Organisasi
Organisasi berasal dari bahasa Yunani Organon, yang berarti “alat”
(tool). Kata ini termasuk ke bahasa Latin, menjadi organizatio dan kemudian ke bahasa Perancis (abad ke-14) menjadi organization.
Organisasi adalah kumpulan orang yang bekerja sama dengan cara yang teratur untuk mencapai tujuan yang sama. Anggota dalam organisasi saling berhubungan dan terus beradaptasi untuk memenuhi tujuan yang ingin dicapai. Organisasi ada untuk mencapai sesuatu yang lebih baik, yang biasanya sulit dilakukan oleh individu sendirian, atau bisa lebih efisien jika dilakukan bersama-sama.3
Adapun pengertian organisasi menurut para ahli sebagai berikut:
1. Menurut Winardi dalam Ruhana (2018), organisasi adalah sistem yang terdiri dari berbagai elemen dan subsistem, di mana manusia berperan sebagai subsistem yang paling penting. Masing-masing subsistem saling terhubung dan berinteraksi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Interaksi antar subsistem ini bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan pencapaian sasaran. Meskipun organisasi dianggap sebagai sistem, tidak semua sistem dapat disebut organisasi.
2. Stephen P. Robbins mendefinisikan organisasi sebagai kesatuan sosial yang terencana, dengan batasan yang dapat diidentifikasi, yang beroperasi secara terus-menerus untuk mencapai tujuan bersama.
3. Menurut Armosudiro dalam Fithriyyah (2021), organisasi merupakan pembagian tugas dan komunikasi kerja antara dua orang atau lebih yang
3 Mustiqowati Ummul Fithriyyah, Dasar Dasar Teori Organisasi, (Jakarta: Institute for Research and Development, 2021) hlm. 1.
5
memiliki posisi tertentu, bekerja sama untuk mencapai sasaran yang spesifik. Dalam organisasi, terdapat pembagian kerja yang mengatur posisi setiap anggota dan sistem komunikasi yang berfungsi untuk menjaga interaksi antar anggota demi mencapai tujuan yang diinginkan.
Dari definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa unsur dalam organisasi, yaitu:
a) Adanya dua orang atau lebih yang melakukan pekerjaan.
b) Terdapat pembagian dan pengelompokan pekerjaan yang terstruktur.
c) Ada sistem kerja sama yang terorganisir.
d) Terdapat pembagian kerja dan hubungan kerja antar anggota.
e) Proses penyerahan wewenang dan koordinasi tugas.
f) Tujuan tertentu yang ingin dicapai oleh setiap anggota.
Berdasarkan unsur-unsur tersebut, dapat dikatakan bahwa organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, dengan sistem kerja yang teratur dan pembagian tugas yang berbeda.4
C. Pengertian Manajemen Pendidikan
Manajemen pendidikan terdiri dari dua istilah, yaitu manajemen dan pendidikan. Sebelum mengartikan istilah manajemen pendidikan, terlebih dahulu dikemukakan pengertian manajemen dan pengertian pendidikan.
Dari segi bahasa manajemen berasal dari bahasa Inggris yang merupakan terjemahan langsung dari kata management yang berarti pengelolaan, ketata laksanaan, atau tata pimpinan. Sementara dalam kamus Inggris Indonesia karangan Echols (1995: 372) management berasal dari akar kata to manage yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola, dan memperlakukan. Menurut Stoner, yang dikutip oleh Handoko (2016), manajemen adalah suatu proses yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap kegiatan anggota organisasi serta pemanfaatan sumber daya organisasi lainnya untuk
4 Muspawi, Mohamad dkk, “Menelaah Konsep-Konsep Dasar Organisasi” AL-MUADDIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan, Vol. 5, No. 2, (2023), hlm. 156-157.
6
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses yang berkelanjutan yang melibatkan kemampuan dan keterampilan khusus seseorang untuk melaksanakan kegiatan, baik secara individu maupun dalam kelompok, dalam mengkoordinasikan dan memanfaatkan semua sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara yang produktif, efektif, dan efisien.5
Pendidikan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003, merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan dalam pengertian luas adalah suatu proses kegiatan mengajar, yang dapat dilaksanakan di berbagai lingkungan dan waktu kapan saja (Amirin, 2013:4). Sementara pendidikan dalam pengertian sempit merujuk pada sekolah. Sistem ini berlaku bagi mereka yang berstatus sebagai murid, yaitu siswa di sekolah atau peserta didik di universitas (lembaga pendidikan formal). Pendidikan berarti proses humanisasi, atau istilah yang lebih dikenal sebagai memanusiakan manusia. Dari definisi sebelumnya dapat di tarik kesimpulan bahwa pendidikan merupakan kegiatan belajar mengajar atau membimbing yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik.
Tujuannya adalah untuk perbaikan moral, melatih intelektual, dan menghasilkan perubahan tingkah laku peserta didik menjadi lebih baik.6
Menurut Amon, L., Ping, T., & Poernomo, S. A. (2021), pendidik dan manajemen pendidikan adalah aktivitas yang harus dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, dan lembaga pendidikan hingga akhir proses pendidikan. Ini mencakup perencanaan tenaga kerja, rekrutmen, seleksi, penempatan, kompensasi, pengembangan, serta proses pemutusan
5 Mulyono, Pri & Haryati, Titik,”Konsep dan Penerapan Fungsi Menajemen Pendidikan”,JURNAL PENDIDIKAN TERINTEGRASI, Vol. 4, No. 1 (2023), hlm. 85.
6 Pristiwanti, Desi dkk,”Pengertian Pendidikan”,JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING, Vol. 4, No. 6, (2022), hlm. 7911-7912.
7
hubungan kerja. Menurut Baslini, B. (2022), manajemen kependidikan mencakup kegiatan yang berhubungan dengan penetapan norma, standar, prosedur, pengangkatan, pembinaan, pengurusan, tunjangan, dan pemberhentian tenaga kependidikan di sekolah. Semua ini dilakukan untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang bertujuan mencapai tujuan sekolah.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidikan merupakan suatu struktur organisasi yang teratur, yang dijalankan oleh pendidik, tenaga kependidikan, serta lembaga pendidikan, yang melibatkan proses pengelolaan kerja sama antara sekelompok individu dalam organisasi pendidikan. Tujuannya adalah untuk mengelola sumber daya belajar secara efisien dan efektif, sesuai dengan standar, prosedur, norma, dan fungsi lembaga pendidikan.7
D. Fungsi, Tujuan, dan Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan 1. Fungsi Manajemen Pendidikan
Manajemen pendidikan memiliki fungsi yang saling berkaitan dengan proses pendidikan, terutama dalam pengelolaan proses pembelajaran. Dalam konteks ini, terdapat beberapa fungsi manajemen pendidikan. Menurut G.R. Terry (dalam Siagian, 2012), fungsi-fungsi manajemen pendidikan meliputi: (a) Perencanaan; (b) Pengorganisasian; (c) Pelaksanaan; dan (d) Pengawasan.
Adapun fungsi manajemen dalam proses pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Perencanaan (Planning)
Handoko (2016) menyatakan bahwa perencanaan (planning) adalah proses pemilihan atau penetapan tujuan organisasi, serta penentuan strategi, kebijakan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran, dan standar yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan pada dasarnya adalah proses yang melibatkan pemikiran dan penetapan secara detail mengenai arah, tujuan, dan tindakan, sambil
7 Rama, Alzet, ddk,”Konsep Fungsi dan Prinsip Manajemen Pendidikan”Jurnal EDUCATION (Jurnal Pendidikan Indonesia), Vol. 8, No. 2, ( 2022), hlm. 131.
8
mempertimbangkan berbagai sumber daya dan metode yang sesuai.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengatur berbagai sumber daya agar hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan. Dengan adanya perencanaan, fungsi manajemen menjadi bermanfaat untuk mencapai berbagai aspek penting yang harus dipertimbangkan untuk mencapai tujuan secara efektif. Ini termasuk menetapkan tujuan yang akan dicapai, mengidentifikasi biaya yang diperlukan, serta menetapkan peraturan dan pedoman yang harus diikuti selama proses. Selain itu, perencanaan juga merinci apa yang akan dilakukan, kapan langkah-langkah tersebut dilaksanakan, di mana kegiatan akan dilakukan, serta bagaimana cara melakukannya. Tak kalah penting, perencanaan harus mengidentifikasi semua sumber daya, baik manusia maupun material, yang diperlukan untuk mencapai tujuan dengan maksimal. Dengan mempertimbangkan semua aspek ini, perencanaan dapat menjadi alat yang efektif dalam mencapai hasil yang diharapkan.
2) Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan proses yang penting dalam manajemen yang berfokus pada pembagian kerja menjadi tugas-tugas yang lebih kecil. Tugas-tugas ini kemudian dibebankan kepada individu yang memiliki kemampuan yang sesuai, serta mengalokasikan sumber daya yang diperlukan. Proses ini juga melibatkan koordinasi untuk memastikan efektivitas dalam pencapaian tujuan organisasi.
Mengorganisasikan mencakup pengaturan, alokasi, dan distribusi pekerjaan, wewenang, dan sumber daya di antara anggota organisasi.
Stoner, dalam penjelasannya, menekankan bahwa mengorganisasikan adalah tentang mempekerjakan dua orang atau lebih untuk bekerja sama secara terstruktur guna mencapai sasaran spesifik atau beberapa sasaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian, pengorganisasian berperan krusial dalam menciptakan sinergi dan efisiensi dalam mencapai tujuan bersama.
3) Pelaksanaan (actuating)
9
Pelaksanaan atau actuating merupakan fungsi manajemen yang paling utama, karena berfokus pada tindakan nyata dalam organisasi.
Sementara fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berkaitan dengan aspek-aspek abstrak dari proses manajemen, fungsi actuating menekankan kegiatan yang berhubungan langsung dengan individu dalam organisasi. Dalam tahap ini, pemimpin berperan penting dalam memotivasi, memimpin, dan berkomunikasi dengan anggota tim, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif. Dengan demikian, actuating menjadi jembatan antara perencanaan yang telah disusun dan pengorganisasian yang telah dilakukan, serta realisasi dari tujuan yang ingin dicapai.
4) Pengawasan (controlling)
Pengawasan adalah proses dasar yang utama, terlepas dari seberapa rumit dan luas suatu organisasi. Menurut Nanang Fattah, proses pengawasan terdiri dari beberapa langkah, yaitu menetapkan standar pelaksanaan pekerjaan, serta mengukur hasil dari pelaksanaan tersebut.
Standar pelaksanaan merujuk pada pernyataan mengenai kondisi yang diharapkan terjadi ketika suatu pekerjaan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan adanya pengawasan yang baik, organisasi dapat memastikan bahwa semua kegiatan berjalan sesuai rencana dan mencapai tujuan yang diinginkan.
Fungsi-fungsi manajemen—perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan—berjalan saling berinteraksi dan saling terkait satu sama lain. Interaksi ini menciptakan suatu kesatuan yang dikenal sebagai proses manajemen.Dengan demikian, setiap kegiatan pendidikan di sekolah harus memiliki perencanaan yang jelas dan nyata. Selain itu, pengorganisasian yang efektif dan efisien sangat penting untuk membagi tugas dan tanggung jawab secara jelas. Pengerahan dan pemotivasian seluruh personil sekolah juga diperlukan agar mereka selalu dapat meningkatkan kualitas kinerjanya. Terakhir, pengawasan secara berkelanjutan harus dilakukan untuk memastikan bahwa semua kegiatan
10
berjalan sesuai rencana dan mencapai hasil yang diinginkan. Dengan pendekatan ini, diharapkan kualitas pendidikan di sekolah dapat ditingkatkan secara signifikan.8
2. Tujuan manajemen pendidikan
Manajemen pendidikan bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan, sehingga tujuan manajemen pendidikan berkaitan erat dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar tumbuh menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Tujuan-tujuan dari manajemen pendidikan adalah untuk memperoleh cara dan teknik yang akan digunakan dalam menjalankan setiap perencanaan, sehingga tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Penentuan tujuan tersebut harus sesuai dengan pengkajian dalam situasi dan kondisi di sekolah, memastikan bahwa strategi yang diterapkan relevan dan tepat guna. Tujuan dan manfaat manajemen pendidikan menurut Kurniadin dan Machali (2012: 125) mencakup beberapa aspek penting, antara lain:
1) Suasana Belajar yang Aktif dan Menyenangkan: Menciptakan proses pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan efektif, sehingga siswa merasa terlibat dan menikmati pembelajaran.
2) Pengembangan Potensi Peserta Didik: Menyediakan lingkungan yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang dibutuhkan dalam masyarakat.
3) Kompetensi Tenaga Pendidik: Memenuhi salah satu dari empat kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, terutama dalam aspek profesional dan manajerial.
8 Retno Hapsari, Yuli,”MANAJEMEN SATUAN PENDIDIKAN: KONSEP DASAR DAN RUANG LINGKUP”, JurnalPromis, Vol. 4, No. 1, ( Maret 2023), hlm. 65-67.
11
4) Pencapaian Tujuan Pendidikan: Mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien, sehingga hasil pembelajaran dapat terlihat dengan jelas.
5) Pembekalan Tenaga Kependidikan: Memberikan pengetahuan tentang teori proses dan tugas administrasi pendidikan, sehingga tenaga kependidikan dapat berfungsi sebagai manajer atau konsultan yang efektif.
6) Peningkatan Mutu Pendidikan: Mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan mutu pendidikan, agar standar pendidikan dapat terjaga.
7) Perencanaan Pendidikan yang Berkualitas: Menciptakan perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan, dan akuntabel, serta meningkatkan citra pendidikan yang positif di masyarakat.
Dengan menekankan semua aspek ini, manajemen pendidikan diharapkan dapat berkontribusi secara signifikan terhadap kualitas dan efektivitas pendidikan. Dalam dunia pendidikan, kegiatan pendidikan bertujuan untuk membentuk sikap dan karakter siswa sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu meningkatkan potensi siswa. Tujuan utama manajemen pendidikan adalah membangun karakter serta mental siswa agar menjadi generasi muda yang berakhlak, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, aktif, dan kreatif.9
3. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
Ruang lingkup manajemen pendidikan mencakup beberapa aspek penting, antara lain:
a) Manajemen kurikulum
Kurikulum adalah elemen penting dalam pendidikan yang berkaitan dengan isi dan proses pembelajaran, yang menentukan kemampuan lulusan suatu lembaga. Penyusunan kurikulum harus memperhatikan perkembangan dan karakteristik siswa, serta kemampuan dan komitmen
9 Muhammad Kristiawan, dkk,MANAJEMEN PENDIDIKAN (Yogyakarta: Deepublish, Februari 2017.), hlm. 5-6
12
tenaga pengajar. Sarana pendukung, seperti fasilitas dan sumber belajar yang memadai, juga sangat penting. Ketersediaan anggaran yang cukup diperlukan untuk pengembangan kurikulum berkualitas. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam proses ini dapat meningkatkan relevansi dan dukungan terhadap program pendidikan. Dengan mempertimbangkan semua aspek ini, kurikulum dapat disusun secara menyeluruh untuk mencapai tujuan pendidikan yang efektif.
b) Manajemen Personalia
Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan-kegiatan, pengadaan, pengembangan dan pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumberdaya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu dan organisasi dalam masyarakat. (Flippo.,1984).
Personalia dalam konteks ini merujuk pada individu yang melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan di sekolah atau madrasah, yang dikenal sebagai pegawai. Personil tersebut meliputi guru sebagai tenaga pendidik dan karyawan sebagai tenaga administratif. Secara rinci, personil di sekolah atau madrasah terdiri dari kepala sekolah, guru, pegawai administrasi (TU), dan pesuruh penjaga sekolah atau madrasah (Romdloni, 2017).
c) Manajemen Peserta Didik
Tujuan manajemen peserta didik adalah untuk mengatur berbagai kegiatan peserta didik dengan tujuan mendukung proses pembelajaran agar berjalan dengan lancar, tertib, dan teratur. Manajemen ini berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang mendudkung, sehingga peserta didik dapat belajar dengan efektif. Selain itu, fungsi manajemen peserta didik juga berfokus pada pengembangan kemampuan individu, membantu mereka untuk berkontribusi secara optimal, baik dalam aspek individual, sosial, aspirasi, maupun potensi yang dimiliki. Dengan demikian, manajemen peserta didik berkontribusi pada pencapaian tujuan pendidikan yang lebih luas.
13 d) Manajemen Sarana dan Prasarana
Fungsi manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah untuk memastikan bahwa pembuatan sarana dan prasarana berdaya guna dan berhasil guna sesuai dengan kebutuhan lembaga pendidikan. Menurut Dirjen Dikdasmen Depdikbud (1997:7), sarana pendidikan yang mencakup alat pembelajaran, alat peraga, dan media pendidikan sangat penting dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Oleh karena itu, manajemen yang efektif dalam pengelolaan sarana dan prasarana akan mendukung keberhasilan proses pembelajaran dan pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan (Rusi Rusmiati Aliyyah dkk., 2019).
e) Manajemen Keuangan/Pembiayaan
Manajemen keuangan atau pembiayaan merupakan serangkaian kegiatan yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pertanggungjawaban terkait pengelolaan dana secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah. Pengelolaan keuangan yang baik di sebuah lembaga pendidikan dapat meningkatkan efisiensi dalam penyelenggaraan pendidikan. Dengan tersedianya dana yang memadai, pencapaian tujuan pendidikan menjadi lebih produktif, efektif, efisien, dan relevan. Hal ini akan memenuhi kebutuhan lembaga pendidikan dan mendukung pengembangan program-program yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
f) Manajemen Administrasi
Wujud dari hubungan administrasi dengan manajemen pendidikan dapat terlihat melalui aktivitas kepala sekolah, yang berperan sebagai pengambil keputusan dan penanggung jawab penuh atas kebijakan yang ditetapkan. Kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab untuk mengelola sumber daya pendidikan, tetapi juga harus memastikan bahwa kebijakan yang diambil selaras dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Dalam konteks ini, administrasi berfungsi sebagai kerangka kerja yang mendukung manajemen pendidikan, memungkinkan kepala
14
sekolah untuk menjalankan tugasnya secara efektif dan efisien dalam menciptakan lingkungan belajar yang optimal.
g) Manajemen Humas
Fungsi manajemen hubungan masyarakat dalam pengembangan karakter peserta didik sangat penting, terutama dengan konsep dan model penguatan pendidikan karakter. Mengingat bahwa setiap peserta didik memiliki karakter yang berbeda, realisasi pengembangan karakter pun beragam.Pengembangan karakter dapat dilakukan melalui pembelajaran klasik, di mana proses belajar di dalam kelas mengedepankan nilai-nilai karakter seperti kerjasama, disiplin, dan tanggung jawab. Selain itu, kegiatan luar kelas memberikan pengalaman nyata dan pembelajaran karakter, seperti kunjungan ke komunitas atau proyek sosial.Kegiatan intrakurikuler juga berperan penting, karena terintegrasi dalam kurikulum dan menekankan pada etika dan moral. Kegiatan ekstrakurikuler, seperti klub, organisasi, dan olahraga, mendukung pengembangan karakter positif.Melalui berbagai kegiatan ini, peserta didik dapat menumbuhkembangkan karakter positif mereka dengan bimbingan dan dukungan dari guru serta manajemen hubungan masyarakat yang efektif. Ini akan menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan karakter yang baik dan sesuai dengan nilai- nilai pendidikan yang diinginkan.
h) Manajemen Layanan Khusus
Layanan khusus merupakan usaha yang tidak langsung berkaitan dengan proses belajar mengajar di kelas, tetapi diberikan secara khusus oleh pihak sekolah kepada siswa. Tujuannya adalah agar siswa dapat lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar. Layanan ini mencakup berbagai bentuk dukungan, seperti bimbingan konseling, program remedial, pengembangan bakat, dan layanan kesehatan. Dengan adanya layanan khusus, siswa diharapkan dapat mengatasi berbagai hambatan yang mungkin mereka hadapi dalam belajar, sehingga mendukung
15
pencapaian akademis dan perkembangan pribadi mereka secara keseluruhan. Jenis layanan khusus di lembaga pendidikan terdiri atas:
1) Perpustakaan Sekolah: Dikelola oleh sekolah untuk mendukung tujuan pendidikan dan kegiatan belajar siswa.
2) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS): Meningkatkan kemampuan hidup sehat siswa dan derajat kesehatan mereka.
3) Kafetaria/Warung/Kantin: Menyediakan tempat belanja makanan yang bersih dan bergizi untuk siswa.
4) Tempat Ibadah: Mendukung kegiatan spiritual dan keagamaan siswa.
5) Unit Keamanan Sekolah: Menjaga keselamatan dan keamanan lingkungan belajar.
Layanan-layanan ini bertujuan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan holistik peserta didik.10
10 Wahyudin, Achmad, dkk,”Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan”,Journal on Education, Vol 06, No. 01, (2023), hlm. 3825-3833.
16 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Manajemen pendidikan merupakan proses kompleks dan terstruktur untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
Administrasi Pendidikan berperan sebagai dukungan untuk pelaksanaan kegiatan pendidikan secara sistematis. Ini mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Organisasi Pendidikan fungsi organisasi dalam pendidikan adalah mengatur hubungan antar individu atau kelompok di lembaga pendidikan.
Struktur organisasi membantu memperjelas tugas, kewajiban, dan wewenang setiap pihak, sehingga proses pendidikan dapat berjalan efisien.
Manajemen pendidikan merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dalam kegiatan pendidikan. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengelolaan sumber daya manusia, sarana, dan prasarana, serta menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.
Adapun Fungsi, tujuan, dan ruang lingkup manajemen pendidikan, Fungsi manajemen pendidikan mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Tujuan utama adalah meningkatkan mutu Pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan dan mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan masa depan. Ruang lingkupnya meliputi manajemen kurikulum, manajemen personalis, manajemen peserta didik, manajemen sarana prasarana, manajemen pembiayaan, manajemen administrasi, manajemen humas, manajemen layanan khusus.
Secara keseluruhan, manajemen pendidikan adalah kunci untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik dan mencapai tujuan pendidikan nasional secara efektif.
17
DAFTAR PUSTAKA
Marliana, Lina, “Definisi Administrasi Dalam Berbagai Sudut Pandang” Jurnal Online Universitas Galuh, hlm. 16-17.
Muhammad Kristiawan, dkk, 2017, MANAJEMEN PENDIDIKAN (Yogyakarta:
Deepublish, Februari), hlm. 5-6
Mulyono, Pri & Haryati, Titik, (2023). ” Konsep dan Penerapan Fungsi
Menajemen Pendidikan”, JURNAL PENDIDIKAN TERINTEGRASI, Vol.
4, No. 1, hlm. 85.
Muspawi, Mohamad dkk, (2023). “Menelaah Konsep-Konsep Dasar Organisasi”
AL-MUADDIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan, Vol. 5, No. 2, hlm.
156-157.
Mustiqowati Ummul Fithriyyah, 2021, Dasar Dasar Teori Organisasi, (Jakarta:
Institute for Research and Development) hlm. 1.
Pristiwanti, Desi dkk, (2022). ” Pengertian Pendidikan”, JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING, Vol. 4, No. 6, hlm. 7911-7912.
Rama, Alzet, ddk, (2022). ” Konsep Fungsi dan Prinsip Manajemen Pendidikan”
Jurnal EDUCATION (Jurnal Pendidikan Indonesia), Vol. 8, No. 2, hlm.
131.
Retno Hapsari, Yuli, (2023)” MANAJEMEN SATUAN PENDIDIKAN:
KONSEP DASAR DAN RUANG LINGKUP”, Jurnal Promis, Vol. 4, No.
1, hlm. 65-67.
Wahyudin, Achmad, dkk, (2023) ” Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan”, Journal on Education, Vol 06, No. 01, hlm. 3825-3833.
Zetra, Vica Aulia, Lailatul Rahmi, Dkk. (2024). ”Konsep Dasar Administrasi Pendidikan Berbasis Learning Era Society 5.0“ Jurnal Sadewa: Publikasi Ilmu Pendidikan, Pembelajaran dan Ilmu Sosial, Vol. 2, No. 4, hlm. 266.
.