• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN S1 (Reguler A) MATA KULIAH : KONSENTRASI KEUANGAN

N/A
N/A
Dwi Khotimah

Academic year: 2024

Membagikan " MANAJEMEN S1 (Reguler A) MATA KULIAH : KONSENTRASI KEUANGAN "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA : DWI KHOTIMAH NIM : 2020041014134

PRODY : MANAJEMEN S1 (Reguler A)

MATA KULIAH : KONSENTRASI KEUANGAN

(2)

Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan keuangan PT Telkom Indonesia dari tahun 2019 hingga 2022?

2. Apakah PT Telkom Indonesia mencapai pertumbuhan pendapatan selama periode tersebut?

3. Bagaimana kinerja laba bersih PT Telkom Indonesia dari tahun 2019 hingga 2022?

Kajian Teori

Menurut Kasmir (2013:7), “Laporan keuangan merupakan laporan yang dapat menggambarkan kondisi keuangan pada suatu perusahaan yang terjadi saat ini atau periode yang akan datang”.

Laporan keuangan terdiri dari neraca dan suatu perhitungan laba-rugi dari hasil operasi perusahaan dengan laporan yang berkaitan dengan perubahan ekuitas pada suatu perusahaan (Munawir, 2010:5).

Sedangkan menurut Sutrisno (2012:9), laporan keuangan merupakan sebuah hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama (neraca dan laporan laba-rugi), yang disusun dengan tujuan untuk penyedia informasi keuangan pada perusahaan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh piha-pihak yang memiliki kepentingan.

Menurut Bernstein (1983), analisis laporan keuangan mencakup penerapan metode dan teknik analisis untuk laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam Pengambilan keputusan. Menurut Sundjaja dan Barlian (2001), analisis laporan keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan perhitungan rasio- rasio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan di masa lalu.

Menurut Wild (2005), analisis laporan keuangan adalah aplikasi dari alat dan teknik analisis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis.

Menurut Harahap (2009), analisis laporan keuangan berarti menguraikan akun-akun laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non- kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.

Menurut Munawir (2010), analisis laporan keuangan adalah analisis laporan keuangan yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.

(3)

A. Pengertian Rasio Keuaangan

Analisis rasio keuangan merupakan aktivitas untuk menganalisis laporan keuangan dengan cara membandingkan satu akun dengan akun lainnya yang ada dalam laporan keuangan, perbandingan tersebut bisa antar akun dalam laporan keuangan neraca maupun rugi laba.

B. Bentuk-bentuk Rasio Keuangan

Bentuk-bentuk rasio keuangan berdasarkan sumbernya maka rasio-rasia dapat digolongkan dalam 3 golongan, yaitu :

1. Rasio-rasio Neraca, yaitu rasio-rasio yang bersumber dan akun-akun neraca

2. Rasio-rasio Laporan Laba-Rugi, yaitu rasio-rasio yang bersumber dari Income Statement.

3. Rasio-rasio antar Laporan, yaitu rasio-rasio yang berasal baik bersumber dari Income Statement/laporan laba rugi

1. Rasio Likuiditas

Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan per sahaan dalam memenuhi kewajian keuangan jangka pendek yang berupa hutang-hutang jangka pendek.

Current Ratio (Rasio Lancar)

Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur ke mampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki

Current Ratio dapat dihitung dengan rumus:

Current Ratio = Aktiva lancar Hutang lancer

Quick Ratio (Rasio Cepat)

Merupakan rasio yang digunaka untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid.

Quick Ratio dapat dihitung dengan rumus yaitu:

Quick Ratio = Aktiva lancar- Persediaan Hutang lancar

Cash Ratio (Rasio Lambat)

Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang di- simpan di Bank.

Cash Ratio dapat dihitung dengan rumus vaitu:

Cash Ratio = Cash + Efek Hutang lancar

(4)

Working capital to total assets ratio Likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja (neto)

Ratio dapat dihitung dengan rumus yaitu:

Working capital to total assets ratio = Aktiva lancar - Utang lancar Total aktiva

2. Ratio Solvabilitas / Leverage Rasio ini digunakan mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang.

a) Total Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas)

b) Total Debt to Total Asset Ratio (Rasto Hutang terhadap Total Aktiva) c) Long term debt to Equity ratio

d) Tangible assets debt coverage e) Times interest earned ratio 3. Rasio Aktivitas.

Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efektifitas peng gunaan aktiva atau kekayaan perusahaan, seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang atau dibiayai oleh pihak luar. Pihak luar disini bisa berupa investor maupun bank.

a) Total assets turnover b) Receivable turnover c) Average collection periode d) Inventory turnover

e) Working capital turnover f) Average day's inventory

4. Rasio Profitabilitas dan Rentabilitas

Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat imbalan atau perolehan (keuntungan) dibanding penjualan atau aktiva, mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan mem- peroleh laba dalam hubungan dengan penjualan, aktiva maupun laba dan modal sendiri.

a) Gross Profit Margin ( Margin Laba Kotor) b) Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)

c) Warning Power of Total investment (Hate of return an total assets/ROA) d) Rate or return for the owners (Rate of Return on net worth)

e) Operating income ratio / Operating profit margin f) Operating Ratio

g) Net earning power ratio (Rate or return on investment/ROA

(5)

Tujuan

 Menyediakan Informasi Transparan: Tujuan utama dari laporan keuangan PT. Telkom Indonesia adalah menyediakan informasi yang transparan tentang kinerja keuangan perusahaan selama periode 2019-2022. Laporan keuangan yang akurat, lengkap, dan jelas dapat memberikan pemangku kepentingan seperti investor, kreditor, dan pemegang saham dengan gambaran yang jelas tentang posisi keuangan perusahaan.

 Evaluasi Kinerja Keuangan: Laporan keuangan juga bertujuan untuk mengevaluasi kinerja keuangan PT. Telkom Indonesia selama periode tersebut. Dengan menganalisis angka-angka dalam laporan keuangan, tujuan ini dapat membantu dalam mengidentifikasi pertumbuhan pendapatan, profitabilitas, efisiensi operasional, dan pengelolaan risiko perusahaan.

 Pengambilan Keputusan yang Informatif: Laporan keuangan yang terpercaya dan relevan diharapkan dapat memberikan pemangku kepentingan dengan informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan yang tepat. Tujuan ini mencakup pengambilan keputusan investasi, pengambilan keputusan kredit, dan pengambilan keputusan manajemen yang berhubungan dengan strategi bisnis dan penggunaan sumber daya perusahaan.

 Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi: Tujuan penting lainnya dari laporan keuangan PT. Telkom Indonesia adalah memastikan kepatuhan perusahaan terhadap standar akuntansi yang berlaku. Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku akan memberikan kredibilitas dan keandalan terhadap informasi yang disajikan.

 Transparansi dalam Pengungkapan Informasi: Laporan keuangan juga bertujuan untuk memastikan transparansi dalam pengungkapan informasi. Informasi yang relevan harus diungkapkan dengan jelas dan komprehensif dalam laporan keuangan agar pemangku kepentingan dapat memahami dengan baik kondisi keuangan perusahaan

(6)

Analisis Data dan Pembahasan

(7)

Mengenai analisis trend laporan keuangan PT. Telkom Indonesia dari tahun 2019 hingga 2022:

Pendapatan: Secara umum, pendapatan PT. Telkom Indonesia cenderung meningkat dari tahun 2019 hingga 2021. Namun, pada tahun 2022, terjadi penurunan pendapatan. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor-faktor seperti persaingan yang lebih intensif di industri telekomunikasi, perubahan perilaku konsumen, atau dampak dari pandemi COVID-19.

Laba Bersih: Laba bersih perusahaan menunjukkan trend yang bervariasi selama periode ini.

Pada tahun 2019 dan 2020, laba bersih meningkat secara signifikan, namun pada tahun 2021 dan 2022, terjadi penurunan. Fluktuasi ini dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi makro, biaya operasional, atau perubahan regulasi di industri.

Aset: Total aset PT. Telkom Indonesia cenderung meningkat seiring waktu, menunjukkan pertumbuhan dan ekspansi perusahaan. Peningkatan ini dapat terjadi melalui akuisisi, investasi dalam infrastruktur, atau pengembangan layanan baru.

Utang: Analisis tren utang perusahaan adalah penting untuk melihat kebijakan keuangan dan keberlanjutan PT. Telkom Indonesia. Jika utang meningkat secara signifikan, perlu diperhatikan apakah perusahaan dapat mengelola beban utangnya secara efektif. Pada periode ini, perubahan utang perlu dianalisis lebih lanjut untuk memahami dampaknya terhadap kesehatan keuangan perusahaan.

Arus Kas: Tren arus kas operasional perusahaan perlu diperhatikan. Jika arus kas positif atau meningkat secara konsisten, itu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan uang tunai dari operasionalnya. Namun, jika terjadi fluktuasi atau penurunan signifikan dalam arus kas operasional, itu bisa menjadi tanda perhatian.

Secara keseluruhan, analisis tren laporan keuangan PT. Telkom Indonesia dari tahun 2019 hingga 2022 menunjukkan adanya fluktuasi dalam kinerja keuangan perusahaan. Walaupun terjadi peningkatan pendapatan dan laba bersih pada beberapa tahun, terdapat juga penurunan pada tahun 2021 dan 2022.

Penting untuk melihat faktor-faktor eksternal seperti persaingan industri, perubahan perilaku konsumen, dan dampak pandemi COVID-19 dalam memahami perubahan tren tersebut.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam prinsip-prinsip akuntansi Indonesia (Ikatan Akuntan Indonesia ) laporan keuangan ialah neraca dan perhitungan rugi laba serta segala keterangan-keterangan yang dimuat

Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan, laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan

Selain neraca, laporan yang harus disusun adalah laporan laba rugi. SAK ETAP mengatur penjelasan mengenai laporan laba rugi tersebut dalam paragraf 5.2-.5.4 yaitu

Menurut SAK ETAP paragraf 3.12 laporan keuangan entitas meliputi : Neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas yang menunjukkan : seluruh perubahan dalam ekuitas,

Penelitian ini menggunakan analisis perbandingan analisis deskriptif kuantitatif yang berupa angka-angka yang meliputi laporan keuangan baik dari laporan laba rugi, neraca,

Laporan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya : sebagai laporan arus kas

Laporan Keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi neraca, perhitungan rugi-laba dan labah di tahan, laporan perubahan posisi keuangan

Sebagaimana halnya dengan neraca, laporan laba rugi biasanya disusun akhir tahun pembukuan (31 Desember). Dalam laporan Laba Rugi disusun jumlah pendapatan dan