• Tidak ada hasil yang ditemukan

“MANFAAT PENELITIAN”

N/A
N/A
Dedeh Maesaroh388

Academic year: 2024

Membagikan "“MANFAAT PENELITIAN” "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

“MANFAAT PENELITIAN”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kulaih Pembelajaran Tematik

Dosen Pengampu : Suci Dwi Handayani, M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok 1

Neng Aendah Sofawiyah Dedeh Maesaroh Nurasri Fatonaqh

Aji sofyan

(2)

Latar Belakang

Pembelajaran tematik merupakan Istilah yang dikenal oleh masyarakat luas,terlebih adalah dunia pendidikan. Pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi yangterjadi antara pendidik dan peserta didik dalam suatu lingkungan belajar untuk mencapaitujuan belajar (Rachmawati, 2015:

141). Peserta didik sebagai subjek nelajar dituntutuntuk aktif mencari, menemukan, menganalisis, memecahkan masalah danmenyimpulkan suatu masalah (Thobroni 2016: 17).

Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambilmelakukan sesuatu. Oleh karena itu, guru harus merancang pengalaman belajar yangakan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa.. Kaitankonseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga siswamemperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan, selain itu, dengan penerapan pembelajaran tematik disekolah dasar akan sangat membantu siswa, hal ini dilihat daritahap perkembangan siswa yang, masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan.

Landasan pembelajaran tematik adatiga, yaitu: filosofis, psychologis, dan yuridis. Prinsip pembelajaran tematik adalah terintegrasi denganlingkungan, bentuk belajar dirancang agar peserta didik menemukan tema, dan efisiensi.Kelebihan pembelajaran tematik, yaitu:

menyenangkan, memberikan pengalaman, hasil belajar dapat bertahanlama, berkesan, dan bermakna, mengembangkan keterampilan berfikir anak, menumbuhkanketerampilan sosial, menumbuhkan sikap toleransi,komunikasi, dan tanggap, menyajikan kegiatanyang bersifat nyata.

(3)

A. Pengertian pembelajaran tematik

Pembelajaran tematik adalah bentuk model pembelajaran terpadu yang menggabungkan suatu konsep dalam beberapa materi, dan mata pelajaran menjadi satu tema atau topik pembahasan tertentu sehingga terjadi integrasi antara pengetahuan, keterampilan dan nilai yang memungkinkan siswa aktif menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik.

Pembelajaran tematik, seperti yang diisyaratkan dalam kurikulum merdeka

merupakan pembelajaran terpadu yang menekankan keterlibatan siswa dalam

pembelajaran. Pembelajaran ini melibatkan beberapa kompetensi dasar, hasil

belajar dan indikator dari suatu mata pelajaran, atau bahkan beberapa mata

pelajaran. Melalui pembelajaran tematik, siswa diharapkan dapat belajar dan

bermain dengan kreativitas yang tinggi. Sebab, dalam pembelajaran tematik,

belajar tidak semata-mata mendorong siswa untuk mengetahui (learning to

know), tetapi belajar juga untuk melakukan (learning to do), untuk menjadi

(learning to be), dan untuk hidup bersama (learning to live together).

(4)

B. Landasan pembelajaran tematik

Landasan filosofi dalam pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh tiga aliran filsafat yaitu :

Progresivisme

Aliran progresivisme memandang proses pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan memperhatikan pengalaman siswa..

Konstruktivisme

Aliran konstruktivisme melihat pengalaman langsung siswa (direct experiences) sebagai kunci dalam pembelajaran.

Menurut aliran ini, pengetahuan adalah hasil konstruksi atau bentuk oleh manusia. Manusia mengkonstruksi

pengetahuannya melalui interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya Aliran konstruktivisme melihat pengalaman langsung siswa (direct experiences) sebagai kunci dalam pembelajaran. Menurut aliran ini, pengetahuan adalah hasil konstruksi atau bentuk oleh manusia. Manusia mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya

humanisme.

Dalam pembelajaran tematik yang bersifat humanis, peserta didik didorong untuk aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran, memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang diri mereka sendiri, masyarakat di sekitar mereka, dan hubungan antara keduanya. Pendekatan ini mendorong

kolaborasi, refleksi, dan pemecahan masalah, sambil tetap memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan seperti empati, keadilan, dan penghargaan terhadap keragaman.

(5)

C. Prinsip-Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik

Secara umum prinsip-prinsip pembelajaran tematik menurut Triatno (2009) dapat diklasifikasikan menjadi :

prinsip penggalian tema,

prinsip pengelolaan pembelajaran,

prinsip evaluasi, dan

prinsip reaksi.

(6)

D. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain :

Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar;

Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa;

Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama;

Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa;

Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya;

Mengembangkan keterampilan sosial siswa seperti kerjasama, toleransi, komunikasi dan

tanggap terhadap gagasan orang lain.

(7)

E. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Tematik

Kelebihan pembelajaran tematik

1. Pengalaman dan kegiatan belajar siswa akan lebih relevan dengan tingkat perkembangannya.

2. Kegiatan belajar dipilih sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa.

3. Kegiatan belajar menjadi lebih bermakna untuk siswa sehingga akan diingat oleh siswa dalam waktu yang cukup lama.

Kekurangan pembelajaran tematik

1.Menuntut guru untuk mempersiapkan diri sedemikian rupa, mulai dari memiliki wawasan yang luas, kreativitas yang tinggi, percaya diri, hingga kemampuan dalam menggali informasi dan pengetahuan.

Tanpa persiapan yang matang, pembelajaran tematik akan sulit untuk diterapkan.

2. Pembelajaran tematik mengharapkan siswa untuk memiliki kreativitas dan kemampuan akademik agar keterampilan-keterampilan mereka dapat terbentuk saat pembelajaran dilakukan.

3. Memerlukan sarana dan sumber belajar yang bervariasi.

(8)

Kesimpulan

Landasan Pembelajaran tematik berangkat dari tiga (3) landasan yaitu landasanfilosofis, landasan psikologis dan landasan yuridis. PTP relevan untuk mengakomodasi perbedaan-perbedaan kualitatif lingkungan belajar dandiharapkan mampu menginspirasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar. Landasan

filosofis.Pembelajarantematik berlandaskan pada filsafat pendidikan progresivisme, sedangkan progresivisme bersandarkan pada filsafat naturalisme, realisme dan pragmatisme. Selain itu, pembelajaran tematik juga bersandar pada filsafat pendidikan konstruktivisme danhumanisme.Landasan psikologis, cara teoritik maupun praktik, pembelajaran tematik berlandaskan pada psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan diperlukan terutama untuk menentukan isi atau materi pembelajarantematik yang diberikan kepada siswa agar tingkat keluasan dan kedalamanya sesuaidengan tahap perkembangan peserta didik.

Sedangkan psikologi belajar memberikankontribusi dalam hal bagaimana isi atau materi pembelajaran tematik tersebutdisampaikan kepada siswa dan bagaimana pula siswa mempelajarinya.Landasan yuridis Dalam

penerapannya, pembelajaran tematik diperlukan payunghukum sebagai landasan yuridisnya. Payung hukum

yuridis adalah sebagai legalitas penyelenggaraan pembelajaran tematik, dalam arti bahwa pembelajaran

tematik dianggapsah bilamana telah mendapatkan legalitas formal. Landasan yuridis tersebut adalah

UUD1945, UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain: 1) Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar;

Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain: 1) Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar;

melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik). Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain: 1) Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan

Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain: 1) Penga- laman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar;

Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain: 1) Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar;

Menurut depdiknas (dalam Trianto, 2012: 91), pembelajaran tematik memiliki beberapa ciri khas antara lain: 1) pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan

memiliki ciri khas, antara lain: 1)Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia TK; 2.)Kegiatan-kegiatan

melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik).Pembelajarantematik memiliki ciri khas, antara lain: 1)Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat