• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi kuliah 6 PEMBUKTIAN HAPID

N/A
N/A
Rizal Febriyanto23

Academic year: 2025

Membagikan "Materi kuliah 6 PEMBUKTIAN HAPID"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUKTIAN DALAM

HUKUM ACARA PIDANA

Materi kuliah 6

(2)

PENGERTIAN PEMBUKTIAN PENGERTIAN PEMBUKTIAN

• Arti dan fungsi pembuktian merupakan penegasan tentangg tindak pidana yg

terbukti benar-benar dilakukan oleh terdakwa.

• Pembuktian tentang benar tidaknya terdakwa melakukan perbuatan yang didakwakan, merupakan bagian yang

terpenting dalam acara pidana, karena yang dicari adalah kebenaran materiil.

Menurut M.Yahya Harahap Menurut M.Yahya Harahap

: Pembuktian

:

adalah ketentuan-ketentuan yang berisi

penggarisan dan pedoman tentang cara-cara yang dibenarkan undang-undang

membuktikan kesalahan yang didakwakan

kepada terdakwa.

(3)

ASAS PEMBUKTIAN ASAS PEMBUKTIAN

1. Pasal 184 ayat (2) “ Hal-hal yang secara umum sudah diketauhi tidak perlu dibuktikan” atau

disebut dengan istilah notoire feiten .

2. Penjelasan Pasal 159 ayat (2) Kewajiban seorang saksi.

Ditentukan: “Orang yang menjadi saksi setelah dipanggil ke suatu sidang pengadilan untuk

memberikan keterangan tetapi dengan menolak

kewajiban itu ia dapat dikenakan pidana

berdasarkan ketentuan undang-undang yang

berlaku, demikian pula dengan ahli.

(4)

3 3 . .

Satu saksi bukan saksi (Unus Testis Nullus

Testis).

Menurut Pasal 185 ayat (2) KUHAP :

“Keterangan seorang saksi saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa terdakwa bersalah terhadap

perbuatan yang didakwakan kepadanya”.

Asas ini tidak berlaku mutlak baca penjelasan Pasal 184 KUHAP

4. Pengakuan terdakwa tidak menghapuskan kewajiban penuntut umum membuktikan kesalahan terdakwa.

Pasal 189 ayat (4) KUHAP : “Keterangan terdakwa saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa ia bersalah

melakukan perbuatan yang didakwakan kepadanya, melainkan harus disertai dengan alat bukti lain”.

(5)

5. Keterangan terdakwa hanya mengikat pada dirinya sendiri.

Asas ini diatur pada Pasal 189 ayat (3) KUHAP yang berbunyi: “Keterangan terdakwa hanya dapat digunakan terhadap dirinya sendiri”.Ini berarti apa yang diterangkan terdakwa di sidang pengadilan hanya boleh diterima dan diakui sebagai alat bukti yang berlaku dan mengikat bagi diri terdakwa sendiri.

6. Asas praduga tak bersalah (presumption of innocence) yang dirumuskan pada butir c Penjelasan Umum KUHAP sebagai berikut:“Setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut dan atau dihadapkan di muka sidang

pengadilan, wajib dianggap tidak bersalah sampai adanya putusan pengadilan yang menyatakan kesalahannya dan memperoleh kekuatan hukum tetap”.

(6)

Jenis Sistem atau Teori Pembuktian Jenis Sistem atau Teori Pembuktian

dalam Hukum Acara Pidana dalam Hukum Acara Pidana

Sistem Pembuktian dalam Ilmu hukum adalah : penggunaan alat-alat bukti yang sah serta penilaiannya di dalam sidang pengadilan oleh hakim.

Ada 4 Sistem atau teori pembuktian dalam hukum acara pidana:

1. Sistem atau Teori Pembuktian berdasarkan Undang-Undang Secara Positif (Positive Wettelijk Bewijs Theorie)

Pembuktian menurut undang-undang secara positif, “keyakinan hakim tidak ikut ambil

bagian” dalam membuktikan kesalahan

terdakwa. System ini berpedoman pada prinsip dan pembuktian dengan alat-alat bukti yang

ditentukan undang-undang saja.

(7)

2. Sistem atau Teori Pembuktian 2.

Berdasarkan

Keyakinan Hakim Melulu (Conviction-in Time)

Dalam sistem pembuktian conviction-in time, sekalipun kesalahan terdakwa sudah cukup terbukti, pembuktian yang cukup itu dapat dikesampingkan dengan keyakinan hakim.

Sebaliknya walaupun kesalahan terdakwa

“tidak terbukti” berdasar alat-alat bukti yang sah, terdakwa bisa dinyatakan bersalah,

semata-mata atas dasar keyakinan. Sehingga dalam memutus suatu perkara pidana hakim mendasarkan pada hati nuraninya sendiri dan bersifat subyektif.

(8)

3. Sistem atau Teori Pembuktian Berdasarkan

Keyakinan Hakim atas Alasan yang Logis (Conviction Raisonee)

Sebagai jalan tengah, muncul sistem atau teori yang

disebut pembuktian yang berdasarkan

keyakinan hakim sampai batas tertentu (la

conviction raisonnee). Kebebasan hakim

lebih dibatasi setiap keyakinan hakim

dalam memutus suatu perkara pidana

harus berdasarkan alasan-alasan yang logis dalam menguraikan dan menjelaskan

alasan-alasan apa yang mendasari

keyakinannya atas kesalahan terdakwa

sehingga bisa mengambil suatu putusan

.
(9)

4. Sistem atau Teori Pembuktian Berdasarkan

Undang-Undang secara Negatif (negatief wettelijk)

Untuk menentukan salah atau tidaknya seorang terdakwa menurut sistem pembuktian undang- undang secara negatif (Negatief Wettelijk)

didasarkan pada penilaian terhadap dua komponen yaitu:

Pembuktian harus dilakukan menurut cara dan dengan alat-alat bukti yang sah menurut

undang-undang.

Dan keyakinan hakim yang juga harus

didasarkan atas cara dan dengan alat-alat bukti yang sah menurut undang-undang.

(10)

KUHAP menganut sistem KUHAP menganut sistem

pembuktian apa ? pembuktian apa ?

Berdasarkan Pasal 183 KUHAP yaitu

“Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada orang kecuali apabila dengan

sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu

tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwa yang bersalah melakukannya”.

 Sistem Negatief-wettelijk mensyaratkan minimal ada dua alat bukti yang sah dan hakim yakin akan kebenaran peristiwa

pidana bahwa terdakwa yang terbukti

bersalah sesuai dakwaan Penuntut Umum

dibuktikan dengan menilai alat-lat bukti yang

sah yang diajukan di depan persidangan.

(11)

 Ketentuan dalam Pasal 183 KUHAP

tersebut hampir identik dengan ketentuan dalam Pasal 6 Undang-Undang Nomor 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman yaitu : “Tidak seorang pun dapat dijatuhi

pidana, kecuali apabila pengadilan karena alat pembuktian yang sah menurut undang- undang, mendapat keyakinan bahwa

seseorang yang dianggap dapat

bertanggung jawab, telah bersalah atas

perbuatan yang didakwakan atas dirinya.”

(12)

  JENIS ALAT BUKTI YANG SAH JENIS ALAT BUKTI YANG SAH DALAM HUKUM ACARA PIDANA DALAM HUKUM ACARA PIDANA

Alat bukti yang sah dalam hukum acara pidana, diatur dalam Pasal 184 ayat

(1) KUHAP, yaitu terdiri dari:

a. Keterangan saksi;

b. Keterangan ahli;

c. Surat;

d. Petunjuk;

e. Keterangan terdakwa.

(13)

KETERANGAN SAKSI

KETERANGAN SAKSI (Pasal 1 ( butir 27 KUHAP)

Keterangan saksi

Keterangan saksi adalah : adalah :

salah satu alat bukti dalam perkara pidana,

berupa keterangan tentang suatu peristiwa yg ia dengar, lihat dan alami sendiri.

Ketentuan ini telah diperluas berdasar Putusan

Mahkamah Konstitusi Nomor 65/PUU-VIII/2010 Pengujian Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, pengertian tersebut diperluas menjadi termasuk pula “orang yang dapat memberikan

keterangan guna kepentingan penyelidikan, penyidikan, penuntutan dan peradilan tentang suatu perkara yang tidak selalu ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia

alami sendiri”.

(14)

Pengertian Saksi (Pasal 1 butir 26 KUHAP)

Saksi yaitu orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan, dan peradilan tentang suatu perkara pidana yang ia dengar, lihat, dan alami sendiri.

SAKSI HARUS BETULTAHU SENDIRI (MELIHAT, MENDENGAR, MENGALAMI SENDIRI APA YANG DITERANGKAN) – (RATIO SCIENDI)

SAKSI TIDAK BOLEH MENGAMBIL KESIMPULAN ATAU MEMBERI PENILAIAN (RATIO CONCLUDENDI)

KETERANGAN SAKSI TAK BOLEH DARI

PENDENGARAN ORANG LAIN (TESTIMONIUM DE AUDITU)

SATU SAKSI BUKAN KESAKSIAN (UNUS TESTIS NULLUS TESTIS)

(15)

Yang dapat mengundurkan diri untuk tidak Yang dapat mengundurkan diri untuk tidak

memberikan kesaksian (Pasal

memberikan kesaksian (Pasal 168 Jo Pasal 168 Jo Pasal 170 170 ) )

• K

Keluarga sedarah atau semenda dalam garis lurus ke atas atau ke bawah sampai derajat ketiga dari

terdakwa atau yang bersama-sama sebagai terdakwa;

Saudara dari terdakwa atau yang bersama-sama

sebagai terdakwa, saudara ibu atau saudara bapak, juga mereka yang mempunyai hubungan karena

perkawinan, dan anak-anak saudara terdakwa sampai derajat ketiga.

Suami atau istri terdakwa meskipun sudah bercerai atau yang bersama-sama sebagai terdakwa.

Mereka yang karena pekerjaan, harkat martabat Mereka yang karena pekerjaan, harkat martabat atau jabatannya

atau jabatannya diwajibkan menyimpan rahasia, diwajibkan menyimpan rahasia, dapat minta dibebaskan dari

dapat minta dibebaskan dari kewajiban untuk kewajiban untuk memberi keterangan sebagai saksi, yaitu

memberi keterangan sebagai saksi, yaitu

tentang hal yang dipercayakan kepada mereka.

tentang hal yang dipercayakan kepada mereka.

(16)

Hal-hal yg harus diperhatikan hakim Hal-hal yg harus diperhatikan hakim dalam menilai suatu kesaksian

dalam menilai suatu kesaksian : :

Alasan-alasan saksi untuk memberikan Alasan-alasan saksi untuk memberikan keterangan

keterangan

Perikehidupan,kedudukan dan martabat Perikehidupan,kedudukan dan martabat saksi dlm masyarakat setempat dan sgl saksi dlm masyarakat setempat dan sgl

sesuatu yg dpt mempengaruhi saksi dlm sesuatu yg dpt mempengaruhi saksi dlm

memberikan keterangannya (kondisi memberikan keterangannya (kondisi

sosial-ekonomi) sosial-ekonomi)

Kesesuaian antara kesaksian yg satu dg Kesesuaian antara kesaksian yg satu dg lainnya

lainnya

Kesesuaian antara kesaksian dg alat bukti Kesesuaian antara kesaksian dg alat bukti lainnya yg diajukan dlm perkara tsb.

lainnya yg diajukan dlm perkara tsb.

(17)

PEMERIKSAAN SAKSI PEMERIKSAAN SAKSI

(Pasal 159 s/d Pasal 178 KUHAP ( ) )

Saksi dpt dipaksa hadir dipersidangan oleh Polisi jk Saksi dpt dipaksa hadir dipersidangan oleh Polisi jk telah dipanggil scr patut, tak hadir tanpa alasan yg dpt telah dipanggil scr patut, tak hadir tanpa alasan yg dpt dipertanggung jwbkan dan hakim cukup alasan dipertanggung jwbkan dan hakim cukup alasan menyangka saksi sengaja tak datang

menyangka saksi sengaja tak datang

Saksi tinggal diluar daerah hukum Pengadilan tak wajib Saksi tinggal diluar daerah hukum Pengadilan tak wajib datang, ada pendelegasian wewenang kpd Pengadilan datang, ada pendelegasian wewenang kpd Pengadilan yg daerah hkmnya meliputi tempat kediaman saksi yg daerah hkmnya meliputi tempat kediaman saksi untuk memeriksanya

untuk memeriksanya

Saksi dipanggil ke persidangan seorang demi seorangSaksi dipanggil ke persidangan seorang demi seorang

Hakim ketua sidang menanya identitas diri saksi & Hakim ketua sidang menanya identitas diri saksi &

derajat hubungan kluarga/kerja dg Penggugat atau derajat hubungan kluarga/kerja dg Penggugat atau Tergugat

Tergugat

(18)

Saksi bersumpah/Janji menurut Agama Saksi bersumpah/Janji menurut Agama

Pada prinsifnya keterangan Saksi diberikan setelah

bersumpa atau berjanji menurut cara agamanya masing-menurut cara agamanya masing- masing

masing untuk memberi keterangan yang benar dan tidak lain daripada yangg sebenarnya Pasal 160 ayat (3).

Bagaimana jika saksi menolak bersumpah/berjanji ? (baca Pasal 161)

Semua keterangan saksi yg diberikan tanpa sumpah / janji harus dinilai bukan alat bukti yang sah dan tidak mempunyai kekuatan pembuktian, tetapi dapat

digunakan sebagai tambahan alat bukti yg sah. Dapat dipakai sebagai petunjuk untuk menguatkan keyakinan hakim (Penjelasan Pasal 171).

(19)

Keterangan Ahli Keterangan Ahli

Pengertian Ket. Ahli Pasal 1 butir 28 KUHAP : – Keterangan dari seseorang yg memiliki

keahlian khusus

– membuat terang perkara pidana – Untuk kepentingan pemeriksaan

Pd prinsifnya diberikan dibawah sumpah/janji, namun ada pengcualiannya dpt menolak

memberi ket. Ahli krn harkat martabat,

pekerjaan/jabatan u/ menyimpan rahasia Pasal 120 ayat (2)

Berdasar Pasal 133 jo Pasal 186 KUHAP :

Ket Ahli diberikan di luar sidang : pd saat diminta penyidik

Ket Ahli yg dinyatakan dlm sidang pengadilan

(20)

Cara Penyampaian Keterangan Ahli Cara Penyampaian Keterangan Ahli

Ket Ahli dapat diberikan dalam dua bentuk :

Tertulis : misal Visum et Repertum diminta sejak tahap penyidikan

Lisan : dijelaskan scr lisan di dlm sidang (Pasal 186 KUHAP)

Keterangan Ahli mempunyai Kekuatan pembuktian yg sersifat dualisme :

Sebagai keterangan Ahli yang disampaikan

secara lisan di persidangan dan sebagai alat

bukti surat dinyatakan secara tertulis Pasal 186

jo 187 huruf c KUHAP)

(21)

Keterangan ahli ini dapat juga sudah diberikan Keterangan ahli ini dapat juga sudah diberikan pada waktu pemeriksaan oleh

pada waktu pemeriksaan oleh Penyidik atau Penyidik atau Penuntut Umum yang dituangkan dalam suatu Penuntut Umum yang dituangkan dalam suatu bentuk laporan

bentuk laporan dan dibuat dengan mengingat dan dibuat dengan mengingat sumpah di waktu ia menerima jabatan atau sumpah di waktu ia menerima jabatan atau pekerjaan.

pekerjaan.

Jika hal itu tidak diberikan pada waktu Jika hal itu tidak diberikan pada waktu

pemeriksaan oleh Penyidik atau Penuntut Umum, pemeriksaan oleh Penyidik atau Penuntut Umum, maka pada pemeriksaan di sidang, diminta untuk maka pada pemeriksaan di sidang, diminta untuk memberikan keterangan dan, dicatat dalam berita memberikan keterangan dan, dicatat dalam berita acara pemeriksaan.

acara pemeriksaan.

Keterangan tersebut diberikan setelah ia Keterangan tersebut diberikan setelah ia mengucapkan sumpah atau janji di

mengucapkan sumpah atau janji di hadapan hakim (Penjelasan Pasal

hadapan hakim (Penjelasan Pasal

186 186

).).
(22)

Alat Bukti : SURAT

Pasal 187 KUHAP:

Surat sbg alat bukti adalah segala sesuatu yg ada hubungannya dg kasus pdn ybs

dibuat atas sumpah jabatan atau dikuatkan dg sumpah ( akta otentik, akta dibawah

tangan, surat lainnya termasuk berita

acara, Visum et repertum dari dokter/dokter ahli kehakiman )

 

(23)

Alat Bukti : Petunjuk

Alat bukti petunjuk : baru diperlukan apbl alat bukti yg lain blm mencukupi batas minimum pembuktian, bbrp pakar berpendapat bhw petunjuk kurang tepat bila

dijadikan alat bukti yg sah krn penilaiannya diserahkan pd hakim, shg dikawatirkan dpt menilai scr subyektif meski disyaratkan dg arif lagi bijaksana, cermat dan seksama sesuai hati nuraninya.

Psl. 188 KUHAP : Petunjuk adl perbuatan, kejadian atau keadaan yg krn persesuaiannya satu dg lainnya,

maupun dg tindak pdn itu sendiri, menandakan bhw telah terjadi suatu tindak pdn dan siapa pelakunya.

Petunjuk scr limitatif dan bersifat asesor (tergantung) pada syarat yg ditentukan Pasal 188 ayat (2) hanya diperoleh dari :keterangan saksi, surat, keterangan terdakwa

(24)

PENGERTIAN KETERANGAN TERDAKWA (Pasal 189 KUHAP)

Apa yg dinyatakan terdakwa di sidang ttg perbuatan yg ia lakukan/ketahui/alami

sendiri

Ket terdakwa di luar sidang dpt digunakan utk menemukan bukti di sidang  asalkan didukung alat bukti lain yg sah

Ket terdakwa hanya dpt digunakan thd dirinya sendiri

Ket terdakwa saja tdk cukup utk

membuktikan bhw ia bersalah  meskipun

intinya mengakui perbuatan yg didakwakan

hrs disertai alat bukti yg lain

(25)

PENCABUTAN KET PENCABUTAN KET

TERDAKWA DI TERDAKWA DI PERSIDANGAN PERSIDANGAN

KUH AP KUH AP   fair trial fair trial   tersangka/terdakwa tersangka/terdakwa berhak memberikan ket secara bebas

berhak memberikan ket secara bebas

Jika pencabutan ket didsrkan alasan2 yg Jika pencabutan ket didsrkan alasan2 yg dpt diterima

dpt diterima   ket yg dipersidangan ket yg dipersidangan menjadi alat bukti yg sah & yg akan menjadi alat bukti yg sah & yg akan dipertimbangkan hakim

dipertimbangkan hakim

H asil pemeriksaan pd tk penyidikan H asil pemeriksaan pd tk penyidikan   hanya mrpkan hasil pemeriksaan

hanya mrpkan hasil pemeriksaan sementara (

sementara ( voorlopigonderzoek voorlopigonderzoek ) )  

merpkan bahan2 guna dilakukan

merpkan bahan2 guna dilakukan

pemeriksaan di sidang pengadilan

pemeriksaan di sidang pengadilan

( ( gerechtelijke onderzoek gerechtelijke onderzoek ) )

(26)

Apakah pencabutan ket Apakah pencabutan ket

terdakwa di persidangan terdakwa di persidangan

mrpkan hambatan ? mrpkan hambatan ?

Bkn mrpkan hambatan serius bagi Bkn mrpkan hambatan serius bagi pembuktian kesalahan terdakwa pembuktian kesalahan terdakwa

Biasanya yg dicabut terdakwa tsb adalah Biasanya yg dicabut terdakwa tsb adalah

pengakuan yg diberikannya dlm pemeriksaan pengakuan yg diberikannya dlm pemeriksaan

penyidik penyidik

Pencabutan ket terdakwa tsb tdk dpt Pencabutan ket terdakwa tsb tdk dpt dilakukan semaunya

dilakukan semaunya  KUHAP hanya KUHAP hanya memberikan jaminan

memberikan jaminan kebebasan utk kebebasan utk memberikan keterangan

memberikan keterangan bukan bukan kebebasan utk

kebebasan utk menyampaikan menyampaikan kebohongan

kebohongan petunjuk  petunjuk

Ket terdakwa mengandung pengertian yg Ket terdakwa mengandung pengertian yg lebih luas

lebih luas

Referensi

Dokumen terkait

keterangan dokter, dimana visum et repertum psikiatrik adalah suatu kesaksian tertulis dalam pidana atau perdata, dan dibuat atas permintaan hakim ketua pengadilan, dengan

Surat keterangan dari ahli penyakit jiwa (Visum et repertum psikiatrik), di. dalam penulisannya diharapkan lebih banyak memakai bahasa

Oleh karena Visum et Repertum adalah keterangan ahli mengenai pidana yang berkaitan dengan kesehatan jiwa manusia, maka penyidik pegawai negeri sipil tidak

Oleh karena visum et repertum adalah keterangan ahli mengenai pidana yang berkaitan dengan kesehatan jiwa manusia, maka penyidik pegawai negeri sipil tidak berwenang meminta visum

Surat permintaan Visum et Repertum kepada Dokter, Dokter ahli Kedokteran Kehakiman atau Dokter dan atau ahli lainnya, harus diajukan secara tertulis dengan menggunakan

Seperti pada alat-alat bukti yang lain, maka seumpama suatu Visum et Repertum dibuat baik oleh dokter ahli Kedokteran Kehakiman atau oleh dokter bukan ahli,

Surat permintaan Visum et Repertum kepada Dokter, Dokter ahli Kedokteran Kehakiman atau Dokter dan atau ahli lainnya, harus diajukan secara tertulis dengan menggunakan

Visum et repertum Keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter tentang hasil pemeriksaan medis yang dilakukan terhadap seorang korban