• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membangun paradigma baru metodologi hermeneutika feminis: kajian ayat-ayat gender dalam Al-Qur'an antara Amina Wadud dan Khaled M. Abou El Fadl

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Membangun paradigma baru metodologi hermeneutika feminis: kajian ayat-ayat gender dalam Al-Qur'an antara Amina Wadud dan Khaled M. Abou El Fadl"

Copied!
268
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

HERMENEUTIKA DAN HISTORIS FEMINIS 7

Pengertian Hermeneutika

Di Tiongkok, hermeneutika muncul sekitar abad ke-5 hingga ke-3 SM, seiring dengan bangkitnya para filsuf yang juga ahli dalam bidang hermeneutika, seperti Lao Tze, Kon Fu Tze, Meng Tze, dan Chuang Tze. Sebenarnya penerapannya sebagai hermeneutika estetis dan sastra sudah terlihat sejak abad pertama Masehi dengan munculnya kitab Natyasastra karya Bharata.

Pro-Kontra Seputar Hermeneutika

Terlebih lagi ketika hermeneutika digunakan untuk menafsirkan Al-Qur'an yang masih menjadi perdebatan hingga saat ini sehingga menimbulkan pro dan kontra dalam penggunaannya. 18 Muflihah, Hermeneutika Sebagai Metode Interpretasi Teks Al-Qur'an, Jurnal Ilmiah Mutawatir Tafsir Hadits Vol.

Urgensi Hermeneutika dalam Penafsiran

23 Yayan Rahmatika, Dadan Rusmanan, Metodik til fortolkning af Al-Koranen (Strukturalisme, Semantik, Semiotik og Hermeneutik), (Bandung: Pustaka Setia, 2013), s.449. 24Yayan Rahmatika, Dadan Rusmanan, Metodologi for Al-Koranfortolkning (strukturalisme, semantik, semiotik og hermeneutik) s.

Tafsir Sebagai Upaya Memecahkan

Dalam wacana penafsiran modern ini, berkembang kesadaran baru akan pentingnya memasukkan ilmu-ilmu lain, khususnya hermeneutika sebagai alat untuk menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an itu sendiri. Dalam pemikirannya, ia tidak hanya memahami Al-Qur’an dari sudut pandang normatif saja, namun menggunakan berbagai aspek, misalnya saja pendekatan sejarah.

Hermeneutika Sebagai Metode Tafsir

Lebih lanjut Al-Husaini menjelaskan, ada tiga permasalahan besar ketika menggunakan hermeneutika untuk menafsirkan Al-Qur'an. Kajian hermeneutika dalam pemahaman kontekstual ini berupaya menggali ruh dan nilai-nilai Al-Qur'an dengan cara merumuskannya.

Sejarah Masuknya Hermeneutika Feminis

  • Arti Feminisme
  • Perempuan Dalam Perspektif Barat

Gerakan feminis liberal yang utama tidak mengusulkan perubahan struktural yang mendasar, melainkan mengintegrasikan perempuan ke dalam struktur yang ada, berdasarkan prinsip kesetaraan dengan laki-laki.41. Feminis liberal secara aktif memantau pemilu dan mendukung laki-laki yang memperjuangkan kepentingan perempuan.

Telaah Historis Feminisme

  • Tokoh Feminisme Islam (In Sider)
  • Feminisme Gelombang Pertama
  • Feminisme Gelombang Kedua

50Fahruddin Faiz, Hermeneutika Al-Qur'an “Menelusuri Hermeneutika Tafsir Al-Manar dan Tafsir Al-Azhar, (Togyakarta: Qalam, 2007), 8. Mengacu pada Al-Qur'an sebagai kitab suci bukan berarti kita hanya sekedar membacanya secara tradisional. Wanita dalam Al-Qur'an" adalah sebuah langkah kecil, yang pertama dalam perjalanan panjang pemikiran Islam postmodernis.

Sebagai aktivis pertubuhan bukan kerajaan (LSM/NGO), Engineer mempunyai minat yang mendalam dalam tema-tema pembebasan dalam Al-Quran. Oleh kerana jenis ayat dalam al-Quran adalah berbeza, ada yang muhkam (jelas) dan ada yang simbolik.

Gender dalam Diskursus Pemikiran Islam

Istilah Gender

Selain itu, istilah gender mengacu pada ciri-ciri dan karakteristik sosial yang terkait dengan laki-laki dan perempuan. Ciri-ciri dan ciri-ciri yang dihubungkan tidak hanya didasarkan pada perbedaan biologis saja, namun juga pada penafsiran sosial dan budaya tentang apa yang dimaksud dengan laki-laki atau perempuan.Dari beberapa penjelasan tentang seks dan gender di atas dapat dipahami, bahwa seks adalah sebuah pembagian jenis kelamin berdasarkan dimensi biologis dan tidak dapat diubah, sedangkan gender merupakan hasil konstruksi manusia berdasarkan dimensi sosial budaya mengenai laki-laki atau perempuan. Istilah jenis kelamin (gender) mengacu pada dimensi biologis laki-laki dan perempuan, sedangkan gender mengacu pada dimensi sosiokultural laki-laki dan perempuan.

Lebih lanjut, istilah gender mengacu pada ciri-ciri dan karakteristik sosial yang terkait dengan laki-laki dan perempuan. Karena kondisi biologis yang berbeda, pekerjaan laki-laki berbeda dengan perempuan.

Faktor yang menyebabkan Terjadinya Bias

Bias gender tidak hanya terjadi pada pemahaman atau penafsiran ayat saja, namun juga terjadi pada pemahaman hadis Nabi Muhammad SAW. Faktanya, bias gender juga banyak ditemukan dalam penafsiran banyak literatur Islam klasik (kitab kuning), khususnya dalam penafsiran kitab-kitab fiqih yang umumnya sering dianggap kebenarannya mutlak.101. Persoalan bias gender sebenarnya merupakan permasalahan yang sangat lekat dengan kehidupan sehari-hari, bahkan sudah menjadi fenomena yang lumrah bagi sebagian besar masyarakat.

Penafsiran bias gender sebagai gambaran dominasi pemikir patriarki telah meminggirkan dan menutup jalan tumbuhnya pemikir perempuan yang dapat terlibat dalam berbagai perjuangan pemikiran Islam. Produk penafsiran yang bias gender telah menjadi realitas kebenaran yang diyakini sahih oleh hampir seluruh umat Islam.

Kajian HAM dan Isu Gender Sebagai Respon

Dengan demikian, munculnya kajian tafsir berbasis gender merupakan salah satu transformasi dalam mewujudkan tafsir berbasis keadilan, khususnya bagaimana kemudian mengkontekstualisasikan ayat-ayat Al-Qur’an dengan mempertimbangkan aspek gender dan memperbarui perangkat metodologinya. Oleh karena itu, para feminis berpendapat bahwa kekerasan terhadap perempuan sama dengan kekerasan berbasis gender. Penelitian ini menjelaskan poligami sebagai salah satu bentuk kekerasan terhadap perempuan yang banyak menimbulkan kerugian bagi masyarakat, banyak penderitaan yang timbul akibat poligami.

Kesadaran akan penindasan dan penindasan terhadap perempuan hanyalah salah satu aspek dari kesadaran akan ketidakadilan gender. 115 Yunahar Ilyas, Feminisme dalam Kajian Tafsir Al-Qur'an Klasik dan Kontemporer, (Yogyakarta: Pustaka Mahasiswa, 1997), hal.

Objektifis Netral Gender (Modern-Kontemporer) . 78

Dilihat dari sudut pandang Al-Qur'an membahas keluhuran perempuan melalui keistimewaan dan kehormatan.118. Demi menjaga keadilan, penafsiran kontemporer berupaya memberikan solusi yaitu monogami, bukan makna poligami, padahal teks Al-Qur'an mengandung perintah. Al-Qur'an sendiri juga merupakan realitas dalam arti memberdayakan perempuan dalam arti mutlak (memberikan kesetaraan perempuan dengan laki-laki dalam segala hal).

Konsep tafsir di era modern-kontemporer yang berkembang dan bernuansa kontekstual merupakan salah satu upaya penafsir untuk menemukan makna dan nilai Al-Qur'an. Al-Qur'an tidak terikat waktu, tidak hanya untuk umat Islam saja, namun untuk seluruh umat manusia.

Menafsirkan Sebagai Tranformasi Sosial

126Ahmad Baidowi, Pandangan Tentang Perempuan “Bagaimana Al-Qur’an dan Tafsir Modern Menghargai Perempuan”, hal.27. 127 Abdul Mustaqim, Paradigma Tafsir Feminis “Membaca Al-Qur’an dengan Lensa Perempuan dalam Refleksi Riffat Hasan Terhadap Isu Gender dalam Islam”, (Yogyakarta: Logung Pustaka), hal.109. Perlu diperoleh penafsiran Al-Qur'an yang sesuai dengan realitas sosial, yakni membangun teori-teori modern dalam penafsiran.

Ilmu pengetahuan sosial merupakan alat untuk membantu menafsirkan Al-Qur’an secara kontekstual sehingga mampu menjawab berbagai tantangan zaman berdasarkan kenyataan. Harus dimanfaatkan agar Al-Qur'an mencapai realitas, meskipun mula-mula bermula dari ulumul Al-Qur'an.

Hermeneutika Amina Wadud Dan Khaled

Biografi Amina Wadud

  • Sketsa Biografi Amina Wadud
  • Latar Belakang Pemikiran
  • Paradigma Tauhid
  • Hermeneutika Holistik

136Ahmad Baidowi, Menatap Perempuan: Bagaimana Al-Qur'an dan Tafsir Modern Menghargai Perempuan?, (Bandung: MARJA. Salah satu tujuan hermeneutika tauhid adalah mengatasi dinamika antara universalitas dan partikularitas dalam Al-Qur'an. Dalam kategori ini , Pesan Al-Qur'an tentang perempuan banyak mendapat perlawanan dari kaum perempuan.

Teori holistik menawarkan metode pemahaman Al-Qur’an yang terpadu (koheren), yang dikenal dengan metode hermeneutik. Selain bahasa, teks sebelumnya memegang peranan yang sangat penting dalam penafsiran Al-Qur'an, menurut Amina.

Biografi Khaled M. Abou El Fadl

  • Riwayat Kehidupan Khaled M. Abou
  • Konsep Otoritas dan Otoritarianisme
  • Hermeneutika Negosiatif

Kata zauj umumnya digunakan dalam Al-Qur'an untuk menunjukkan belahan jiwa, pasangan, istri atau kelompok. Secara teknis, kata nafs dalam Al-Quran merujuk pada asal usul yang sama. Topik berikutnya yang menjadi fokus Amina Wadud dalam penelitiannya tentang perempuan dalam Al-Quran adalah saksi.

Mengenai penerapan hermeneutika Khaled dalam Al-Qur'an khususnya pada ayat-ayat Al-Qur'an yang berbasis gender. Abou El Fadl, keduanya ingin mengungkap prinsip normatif teks Alquran tentang keadilan gender.

Interpretasi Amina Wadud dan Khaled M

Interpretasi Amina Wadud atas Ayat-ayat

  • Aplikasi pada Q.S. al-Nisa’: 4:1
  • Aplikasi Q.S. al-Nisa’: 4: 3
  • Aplikasi pada Q.S. al-Baqarah 2: 282

Dijelaskannya, dalam ayat tersebut Al-Qur'an tidak menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari manusia, atau menunjukkan bahwa asal usul manusia adalah Adam. Tidak dapat dipungkiri bahwa Wadud sangat mementingkan latar belakang seorang pembaca atau penafsir ketika menafsirkan Al-Qur'an. Solusi yang ditawarkan Al-Qur'an untuk menghindari sikap tidak adil adalah dengan membatasi jumlah istri menjadi empat.

Jika Al-Qur’an tidak secara khusus menyebutkan gender sebagai saksinya, maka para penganut paham adrocentist akan menafsirkan dan menyimpulkan secara eksklusif, ayat ini hanya berlaku bagi laki-laki. 238Ulya, Pendekatan Berbeda Kajian Al-Qur'an: Pemanfaatan Ilmu-Ilmu Sosial, Humaniora, dan Linguistik dalam Tafsir Al-Qur'an, 116.

Interpretasi Khaled M. Abou El Fadl atas Ayat-ayat

  • Aplikasi pada Q.S. al-Nisa’:4: 34
  • Aplikasi Pada Ayat tentang Hijab
  • Aplikasi pada Q.S. al-Baqarah: 2: 282

Menurut Khaled, meski kata 'qawwamu' bisa berbeda arti, namun yang terpenting bagi Khaled adalah ayat tersebut tidak mendefinisikan hubungan antara laki-laki dan perempuan secara mutlak dan mandiri. Pembacaan harafiah ayat di atas, menurut Khaled, menunjukkan bahwa ketentuan dua perempuan dan satu laki-laki hanya berlaku dalam urusan utang dan piutang. Bukankah dua perempuan sama nilainya dengan satu laki-laki?” Mereka bertanya, “Wahai Nabi, apa yang kurang dalam agama kami?” Beliau menjawab, “Benarkah perempuan tidak shalat atau puasa saat haid?”

Lelaki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita kerana Allah telah mengurniakan sebahagian mereka (lelaki) lebih daripada sebahagian yang lain (wanita) dan kerana mereka (lelaki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka” (Q.s. al-Nisa’:4:34). Namun, seorang bolehkah wanita dalam keadaan tertentu boleh menjadi lebih baik daripada lelaki dalam banyak cara.

Interpretasi Amina Wadud dan Khaled M. Abou

  • Kesadaran Keterpengaruhan oleh Sejarah . 164
  • Aplikasi dan Penerapan
  • Persamaan & Perbedaan antara Amina

Dalam sejarah perkembangan pengajian al-Quran, diketahui dua konsep asbab al-nuzul iaitu asbab al-nuzul mikro dan asbab al-nuzul makro. Amina Wadud dan Khaled El Fadl dalam mengkritik tafsir konvensional ketika mentafsir beberapa perkataan dalam al-Quran yang digunakan untuk membincangkan dan memenuhi al-Quran. Menurut Amina Wadudi, tidak perlu, kerana dari sudut al-Quran, petunjuk telah diturunkan kepada seluruh umat manusia.” 256.

Sebab, realitas yang ada di masyarakat khususnya mengenai perempuan masih jauh dari apa yang dikehendaki Al-Qur’an. Salah satu penyebabnya adalah pandangan para mufassir klasik yang menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an yang terkesan laki-laki, sehingga baik Amina Wadud maupun Khaled Abou El Fadl merasa perlu untuk menafsirkan kembali penafsiran ulama adat agar dapat menjadikan mereka sebagai seorang laki-laki. relevan. 257.

Dinamika Tafsir (Pergeseran Shifting

Shifting Paradigma Dan Epistemologi Tafsir

  • Shifting Paradigma

Seiring dengan perubahan zaman, pada kenyataannya ilmu pengetahuan mengalami perkembangan dan pergeseran teoritis dalam kurun waktu tertentu. Paradigma pergeseran adalah teori ilmiah yang secara berkala membahas pola pikir dan perkembangan ilmu pengetahuan untuk menunjukkan gambaran dan dimensi kreativitas manusia atau gagasan lain yang terus menjadi pedoman peradaban manusia satu sama lain. 260 Paradigma memegang peranan penting dalam pengetahuan. 260 Zubaidi, Filsafat Barat “Dari Logika Baru Rene Descartes hingga Revolusi Ilmiah Thomas Khun, (Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2007), hal.

261 Nurani Soyomukti, Pengantar Filsafat Umum “Dari Pendekatan Sejarah, Pemetaan Cabang-Cabang Filsafat, Pertarungan Pemikiran, Pemahaman Filsafat Cinta, Hingga Panduan Berpikir Kritis Filsafat, (Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2011), hal Gagasan ini berupaya untuk menekankan bahwa keilmuan suatu teori tidak hanya terbatas pada seperangkat prinsip-prinsip teoritis saja, tetapi juga mencakup pandangan dunia dalam ilmu pengetahuan dan hal inilah yang kemudian dikenalkan oleh Kuhn sebagai “paradigma”.

Metode dan Pendekatan dalam Penafsirn Al Qur’an Era

  • Tafsir Abad Klasik
  • Tafsir Era Pertengahan
  • Tafsir Modern-Kontemporer

Ragaman Pendekatan terjadi Pergeseran

PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini akan dipaparkan pada bagian analisis konsep khitbah dalam al-Qur‟an kajian tafsir surat al-Baqarah ayat 235 dan bagaimana relevansinya dengan materi Fiqih di Madrasah