PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
Batasan Masalah
Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
- Profil UMKM
- Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
- Green Supply Chain Management (GSCM)
- Eco- Desain
- Green Manufacturing
- Green Purchasing
- Cooperation with Customers
- Green Information Systems
- Supply Chain Operation Reference (SCOR)
- Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
- Tahapan dalam pembuatan FMEA
- Fault Tree Analysis
- Tahapan untuk melakukan analisis dengan Fault Tree Analysis
Green supply chain management juga merupakan praktik manajemen perusahaan dalam rantai pasokan (pasokan, manufaktur, distribusi hingga produk ke konsumen). Manajemen rantai pasokan ramah lingkungan mengacu pada cara-cara di mana inovasi dalam manajemen rantai pasokan dan pembelian industri dapat dianggap ramah lingkungan. Literatur menunjukkan terdapat lima praktik kerja green supply chain management yaitu green manufacturing, green purchase, eco-design, kerjasama dengan pelanggan dan green information system terhadap kinerja perusahaan/organisasi.
Konsumen berperan positif dalam sistem manajemen rantai pasok ramah lingkungan, karena pelanggan mengutamakan keselamatan dan dampak negatif suatu produk atau proses produksi. Berdasarkan hasil penelitian El-Gayar dan Fritz (2006), sistem informasi hijau merupakan sistem utama dalam upaya penerapan manajemen hijau dan memenuhi kebutuhan rantai pasok. SCOR adalah metodologi yang dikembangkan oleh Supply Chain Council.SCOR menyediakan kerangka proses bisnis, indikator kinerja dan teknologi untuk mendukung kolaborasi antar mitra rantai pasokan.
SCOR membagi proses rantai pasok menjadi 5 proses inti yaitu plan, source, manufacturing, delivery dan return. Rencana tersebut meliputi proses estimasi kebutuhan distribusi, perencanaan dan pengendalian persediaan, perencanaan produksi, perencanaan material, perencanaan kapasitas, dan penyelarasan rencana rantai pasok dengan rencana keuangan.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data tertulis pada tugas GSCM ini adalah. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan tatap muka, tanya jawab secara langsung antara pengumpul data dengan informan atau sumber data. Dalam penelitian ini, peneliti mewawancarai Ketua UMKM Mekar Jaya dan memberikan kuesioner kepada anggota UMKM.
Metode Pengolahan dan Analisa Data
Dalam penelitian ini, peneliti mewawancarai pimpinan UMKM Mekar Jaya dan memberikan kuesioner kepada anggota UMKM. Pesanan: %s). UMKM Mekar Jaya sendiri menggunakan sistem Make To Stock dalam proses produksinya karena UMKM ini sudah menyiapkan sayuran yang akan dipasarkan. Bagi UMKM, bahan baku yang digunakan diproduksi sendiri dengan cara menanam sayuran di pekarangan dan memanennya setiap minggu.
Penentuan jenis faktor atau faktor yang mempunyai nilai tertinggi dalam menyebabkan terjadinya pemborosan pada UMKM Mekar Jaya Pada tahap ini dilakukan analisis penyebab terjadinya pemborosan menggunakan FMEA dalam menentukan nilai RPN. Melalui wawancara dan observasi, kita dapat mengetahui jenis sampah yang dihasilkan UMKM Mekar Jaya. Terjadi penimbunan sayuran secara berlebihan sehingga apabila sayuran tersebut tidak dijual akan berubah menjadi sampah organik yang dapat mencemari lingkungan karena sampah tersebut dapat menimbulkan bau yang tidak sedap/tidak sedap.
Oleh karena itu, perlu dilakukan analisa lebih lanjut mengenai barang hasil panen yang berlebihan dan tanaman rusak dengan menggunakan metode analisis pohon kesalahan (fault tree analysis) sehingga dapat diketahui kejadian dasar penyebab limbah sayuran pada UMKM Mekar Jaya. Untuk melaksanakan panen harus dilakukan penjadwalan agar produksi sayuran yang dihasilkan dapat diproduksi secara maksimal (sesuai kebutuhan penjualan). Untuk menentukan waktu panen atau kombinasi cara yang cocok untuk menentukan kematangan suatu komoditas, kita harus memperhatikan pertumbuhannya. dan proses kematangan bagian tanaman yang akan dipanen. Begitu pula dengan kurangnya perencanaan, UMKM Mekar Jaya tidak memahami kondisi pasar pada saat menjual sayur mayur di pasar, tidak melakukan prediksi terhadap masyarakat yang akan datang ke pasar dan menjadi konsumennya, sehingga terkadang sayur mayur yang mereka jual di pasar pasar. tidak terjual secara optimal.
Pada UMKM Mekar Jaya pupuk yang digunakan kurang sesuai karena pupuk yang digunakan adalah pupuk daun sehingga hasil panen yang diperoleh mempunyai hasil yang tidak sesuai (rusak), yang menurut (Aditiameri, 2016) pupuk daun mempunyai kelemahan antara lain : kemungkinan rusaknya daun. pembakaran, masalah kelarutan terutama 117 dengan air dingin, perlu penyesuaian kondisi cuaca saat pengaplikasian, penyerapan tidak efisien bila Ph terlalu tinggi (dengan boron dan kalium), ketidakcocokan dengan. Bahan baku pupuk organik ini sendiri tidak memerlukan biaya yang besar, karena salah satu bahan baku yang digunakan adalah limbah produksi sayuran yang dihasilkan sendiri, sehingga tidak merugikan para petani. Pemilihan bibit atau bibit sayuran yang akan ditanam sangat mempengaruhi proses produksi sayuran di UMKM Mekar Jaya. Mereka tidak memperhatikan bibit atau bibit yang dibeli untuk ditanam. Mereka tidak mengetahui bagaimana cara memilih bibit atau bibit sayuran yang baik agar sayuran yang dirawatnya tumbuh dengan baik dan tidak ada cacat.
Dengan memperhatikan aspek-aspek diatas maka sayuran yang akan ditanam dapat tumbuh dengan sehat karena benih merupakan faktor utama dalam bercocok tanam, semakin baik benih yang diperoleh maka semakin besar pula. Setelah melakukan proses identifikasi penyebab terjadinya sampah sayuran dengan menggunakan beberapa cara diatas, ditemukan beberapa penyebab dasar (basic events) yang dapat menimbulkan sampah yaitu pemanenan yang berlebihan yang disebabkan oleh kurangnya perencanaan jadwal panen dan kurangnya perencanaan waktu panen. pemahaman tentang kondisi pasar dan kerusakan hasil panen yang disebabkan oleh penggunaan dan pemilihan pupuk yang tidak tepat serta pemilihan benih sayuran yang buruk. Sebagai upaya penerapan manajemen rantai pasok hijau, pengendalian dilakukan dengan menjadwalkan panen, melakukan analisis atau riset pasar, memilih jenis pupuk yang tepat dan memilih benih yang berkualitas sehingga sayuran yang dihasilkan juga berkualitas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemetaan Menggunakan SCOR
Metodologi Referensi Operasi Rantai Pasokan menjelaskan bagaimana pemetaan aktivitas dilakukan untuk memperoleh kerangka pemodelan nyata mengenai aliran bahan baku, arus informasi, dan aliran ekonomi dari suatu rantai pasok yang berpotensi menimbulkan pemborosan.
Failure Modes and Effect Analysis (FMEA)
- Menghitung Nilai RPN
Tidak menimbulkan dampak buruk sama sekali 2 Tidak terlalu mengganggu Mengganggu penglihatan 3 Cukup mengganggu Membuat kotor lingkungan. Variabel kejadian dalam hal ini adalah frekuensi jumlah sampah yang dihasilkan setiap minggunya. 1 Sangat sulit Teknologi pengolahannya sulit diterapkan 2 Sulit Membutuhkan alat/bahan tambahan yang mahal. gt;Rp waktu ≤ 1 jam 4 Bisa dilakukan Alat/bahan tambahan murah yang diperlukan.
Failure Modes and Effects Analysis (FMEA) disusun berdasarkan fungsi komponen yang kemudian dapat mengetahui berbagai penyebab limbah penyebab pencemaran lingkungan. Berdasarkan nilai RPN yang diperoleh, dilakukan pengurutan berdasarkan nilai RPN tertinggi hingga terendah. Berdasarkan nilai RPN yang diperoleh, terlihat pada tabel diatas terdapat 2 item dengan nilai RPN tertinggi yaitu item tanaman berlebih dengan nilai 305 dan tanaman rusak dengan nilai 245.
Fault Tree Analysis
- Analisis dan Saran Pengendalian
Pemanenan yang berlebihan dapat berdampak negatif pada aspek biaya yang akan diproduksi karena akan menimbulkan kerugian bagi petani, jika penjualan tidak maksimal maka akan menurunkan pendapatan petani bahkan dapat merugikan petani. Kondisi pasar yang tidak sesuai akan berdampak besar pada biaya yang harus dikeluarkan karena jika penjualan setiap harinya tidak maksimal akibat ketidakstabilan konsumen, hal ini akan menambah biaya proses penyimpanan sayuran dan dapat menimbulkan kerugian bagi petani. Pengendalian yang dilakukan adalah pemilihan jenis pupuk yang tepat untuk tanaman berdaun, karena untuk tanaman berdaun jenis pupuk yang tepat harus mengandung kadar natrium (N) yang tinggi.
Untuk pupuk yang mengandung kadar natrium tinggi dapat menggunakan pupuk kandang atau pupuk organik cair, selain mudah didapat juga dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman sehingga meningkatkan energi. Hal ini juga disebabkan karena petani di lokasi penelitian selalu menggunakan benih unggul dan mempunyai label. Biaya pembelian benih unggul cukup mahal dibandingkan dengan benih biasa, perbedaan harga tersebut tidak boleh merugikan petani karena jika petani menanam benih unggul maka produksi yang dihasilkan akan menutupi biaya pembelian benih tersebut karena hasil produksinya akan lebih baik dan berkualitas. kualitas. seperti yang dijelaskan dalam penelitian (Chan, 2021) berjudul “Industri Benih dan Pembibitan Tanaman Hortikultura di Indonesia: Kondisi Saat Ini dan Peluang Usaha” menjelaskan bahwa selain permasalahan impor benih, permasalahan yang sering muncul di kalangan petani adalah hingga saat ini masih terdapat banyak petani yang menggunakan bibit buatan sendiri, tanpa.
Saran yang dapat diberikan adalah agar penelitian selanjutnya dapat mengoptimalkan penerapan manajemen rantai pasok hijau pada proses produksi sayuran dengan menerapkan beberapa kegiatan yang dapat membantu petani dalam persiapan pra tanam dan penjualan produk. Menganalisis dan meningkatkan kinerja manajemen rantai pasokan hijau suatu perusahaan (studi kasus: Badan Operasi Bersama Pertamina-, 8(1). Respon pemberian pupuk organik dan dosis pupuk daun yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Pakcoy (Brassica rapa).
Analisa penyebab terjadinya cacat menggunakan metode Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) dan metode Fault Tree Analysis (FTA) pada PT. Analisis kerusakan mesin pada treatment plant yang mempengaruhi kadar air terhadap kualitas Cpo menggunakan metode FMEA di PT. Analisis Kecacatan Produk Menggunakan Metode FMEA dan FTA untuk Mengurangi Kecacatan Produk (Studi Kasus: Garment 2 dan Garment 3 PT Sri Rejeki Isman Tbk), 1-10.
POLUSI UDARA AKIBAT KINERJA LALU LINTAS Polusi udara akibat kinerja lalu lintas kendaraan bermotor di Kota Medan. Analisis Penerapan Green Supply Chain Management terhadap Kinerja Bisnis pada UKM Kerajinan Kasongan di Bantul Yogyakarta. Hal tersebut dapat menimbulkan bau yang tidak sedap karena menurut (Puger, 2018), sampah organik dapat mengalami perubahan akibat penguraian secara anaerob sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap dan keluarnya gas metana (CH4) ke atmosfer serta menimbulkan pencemaran udara disekitarnya.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Identifikasi dan rencana perbaikan penyebab keterlambatan produksi proses peleburan menggunakan konsep Fault Tree Analysis (FTA) di PT. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Usaha Pertanian Sayur Sawi Di Desa Bensone Kecamatan Kota Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara. Hal ini dapat menimbulkan polusi atau pencemaran udara karena dampak pencemaran udara terhadap kesehatan manusia sangatlah berbahaya, hal ini terlihat dari beberapa dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara yang berasal dari kendaraan bermotor.