• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kedua, mendeskripsikan keterampilan menulis cerpen dengan menggunakan metode konstruktivisme siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Kedua, mendeskripsikan keterampilan menulis cerpen dengan menggunakan metode konstruktivisme siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH METODE KONSTRUKTIVISME TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA N 1 BASA AMPEK BALAI TAPAN

KABUPATEN PESISIR SELATAN

Miamiwati1, Refa Lina Tiawati R ², Samsiarni ²

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

² Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat Miamiwati10@gmail.com

ABSTRACT

Background of the research were that students not skilled in write short stories, because they hard distinguish element intrinsic like plot and background the research aims to describe effect of contructivism method to skill writing short stories student class X of SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. The research use exsperiment method and the Randomized Posttest Only Control Group design. Result of the research are first, skill writing short stories students X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan of the without uses the method constructivism received scores of the average 69,26 in rentangan 66-75 % with qualifying more than enough (C). Second, skill writing short stories students X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan of the by using the method constructivism received scores of the average 83,70 in lateral extent 76- 85 % with qualifying good (B).Third, is the method constructivism to the use of skill writing short stories students X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan for t hitung> t tabel (5,35>1,70).

Keywords : Effect, A Method Of Constructivism, Skill Writing Short Stories

PENDAHULUAN

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keterampilan menulis. Masalah yang ditemui adalah pertama, siswa belum terampil dalam menulis cerpen karena siswa kesulitan membedakan unsur intrinsik seperti alur dan latar.Kedua, siswa kurang mampu menuangkan ide-ide dalam menulis cerpen. Keempat, sumber belajar siswa hanya buku paket dan dalam pembelajaran guru tidak menggunakan media dalam proses pembelajaran.

Penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan hal-hal berikut ini.

Pertama, mendeskripaikan keterampilan menulis cerpen tanpa menggunakan metode konstruktivisme siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Kedua, mendeskripsikan keterampilan menulis cerpen dengan menggunakan metode konstruktivisme siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Ketiga, mendeskripsikan pengaruh metode konstruktivisme terhadap keterampilan menulis cerpen siswa kelas X

(2)

SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru Bahasa Indonesia yang bernama Hellen Marini S.Pd, yang telah dilakukan pada tanggal 16 Februari 2017 di SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan belum mampu menulis cerpen dengan benar. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal berikut ini. Pertama, siswa belum terampil dalam menulis cerpen karena siswa kesulitan membedakan unsur intrinsik seperti alur dan latar. Kedua, siswa belum menguasai EBI dalam penulisan cerpen. Ketiga, siswa kurang mampu menuangkan ide-ide dan pikirannya dalam menulis cerpen.

Selanjutnya wawancara juga dilakukan dengan beberapa siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Terdapat beberapa permasalahan dalam menulis cerpen.

Pertama, siswa sulit dalam menuangkan ide-ide dan merangkai kata demi kata kedalam bentuk tulisan. Kedua, siswa tidak memahami struktur dalam penulisan cerpen. Misalnya, sulit dalam menggunakan tanda baca, menentukan tema cerpen, dan bahasa yang digunakan kurang baik. Hal ini disebabkan karena mereka kurang memahami konsep tentang menulis cerpen berdasarkan struktur cerpen. Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi dalam menulis cerpen, yang

dapat membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan tersebut ialah dengan penerapan metode pembelajaran.

Penelitian ini menerapkan metode yang dapat memberikan motivasi kepada siswa agar tujuan pembelajaran tercapai. Metode yang digunakan adalah metode konstruktivisme. Metode konstruktivisme merupakan suatu metode dimulai dari masalah (sering muncul dari diri siswa sendiri ) melibatkan siswa, menyelesaikan dan menemukan pemecahan masalah tersebut dengan proses mental atau kerja otak atas informasi itu agar informasi tersebut masuk kedalam pemahaman siswa. Melalui metode ini diharapkan siswa dapat berpikir kreatif dalam menemukan ide-ide untuk menulis cerpen.

Menulis merupakan suatu aspek dari empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh manusia.

Rosidi (2009:2) menulis merupakan sebuah kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang yang diungkapkan dalam bahasa tulis.Menulis juga merupakan kegiatan untuk menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan yang diharapkan dapat dipahami oleh pembaca dan berfungsi sebagai alat komuniksi secara tidak langsung. Berhubungan dengan menulis Dalman (2015:5) mengemukakan bahwa menulis adalah suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi)

(3)

secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.

Menurut Semi (2003:14-15) menyatakan bahwa tujuan menulis adalah sebagai berikut. Pertama, memberikan arahan dan petunjuk kepada orang lain dalam melakukan sesuatu. Kedua, memberikan penjelasan, uraian dan pengarahan tentang sesuatu hal kepada pembaca sehingga dapat memperkaya pengetahuan pembaca. Ketiga, menceritakan suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi di tempat dan waktu tertentu. Keempat, meringkas, membuat rangkuman suatu tulisan sehingga menjadi singkat. Kelima, mayakinkan, yakni tulisan yang berusaha meyakinkan orang lain agar setuju dan sependapat dengan penulis.

Menurut Aminudin (2009:11) cerpen adalah cerita atau narasi (bukan analisis argumentatif) yang fiktif (tidak benar-benar terjadi, tetapi dapat terjadi dimana dan kapan saja), serta relatif pendek. Penceritaan atau narasi tersebut harus dilakukan secara hemat dan ekonomis. Itulah yang menyebabkan dalam sebuah cerpen biasanya ada dua atau tiga tokoh saja, hanya ada satu peristiwa, dan hanya ada satu efek saja bagi pembacanya. Cerpen dibangun dari dua unsur intrinsik dan ekstrinsik. Cerpen menuntut penceritaan yang serba ringkas,

tidak sampai pada detail-detail khusus yang kurang penting, yang bersifat memperpanjang cerita.

Menurut Nurhadi (2016:94) , ciri- ciri cerpen sebagai berikut. Pertama, karya sastra fiksi yang singkat dan sederhana. Kedua, terdiri dari unsur pembangun cerpen yang meliputi tema dan amanat, tokoh, alur, gaya bahasa, sudut pandang penceritaan. Ketiga, unsur-unsur cerita terbatas dan masalah yang dihadirkan relatif sederhana. Keempat, diterbitkan melalui majalah, surat kabar, atau buku kumpulan cerpen (antologi cerpen). Kelima, terdiri dari berbagai karakter bergantung penulisnya. Menurut Aminudin (2009:11) cerpen sebagai karya fiksi dibangun oleh unsur-unsur pembangun yang sama. Terdiri dari peristiwa, plot, tema, tokoh, latar, dan sudut pandang.

Menurut Suyatno (2004:33)

menjelaskan bahwa metode

konstruktivisme adalah belajar itu menemukan. Guru menyampaikan sesuatu kepada siswa , mereka melakukan proses mental atau kerja otak atas informasi itu agar informasi tersebut masuk kedalam pemahaman mereka. Konstruktivistik dimulai dari masalah (sering muncul dari siswa sendiri) dan selanjutnya membantu siswa menyelesaikan dan menentukan langkah-langkah pemecahan masalah tersebut.

(4)

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode Quasi experimen. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19-21 juni 2017di SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017 yang terdiri dari 10 kelas yang berjumlah 300 orang yakni terdiri dari kelas kelas X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7, X8,X9, dan X10.

Masing-masing kelas berjumlah 30 siswa.

Dengan demikian, sampel penelitian ini berjumlah 60 orang siswa dengan teknik simple random sampling. Tes dilakukan pada dua kelas yaitu kelas X.6 (kelas kontrol) dan kelas X5 (kelas eksperimen).

Subjek pada penelitian ini adalah keterampilan menulis cerpen.

Teknik pengumpulan data dikelas eksperimen dengan menggunakan metode konstruktivisme dilaksanakan pada dua kali pertemuan dengan lagkah-langkah sebagai berikut. Pertemuan I. Pertama , guru menjelaskan materi tentang cerpen kepada siswa kedua, guru membentuk sebuah kelompok dalam satu kelompok terdiri dari 4 orang siswa. Ketiga, guru memberikan tema cerpen “ persahabatan”

kepada siswa. Keempat, siswa berdiskusi dengan temannya agar lebih mudah

memahami dan menemukan ide.

Pertemuan 2. pertama, siswa menulis cerpen dengan tema “perjuangan seorang ayah”. Kedua, lembaran kerja siswa dikumpul kemudian diperiksa sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.

Selanjutnya mendeskripsikan atau menganalisis hasil pengaruh metode konstruktivisme terhadap keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan.

Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang karakteristik variabel secara objektif. Rofi’uddin (2003:40) mengatakan “instrumen penelitian adalah cara pemberian skor atau kode terhadap masing-masing butir pertanyaan/pernyataan”. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes unjuk kerja. Tes unjuk kerja ini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis cerpen (tokoh, peristiwa, latar). Setelah data terkumpul, selanjutnya menganalisis data penelitian dengan langkah-langkah berikut ini. Pertama, membacacerpen yang ditulis siswa. yaitu sesuai dengan keterampilan menulis cerpen dilihat dari unsur instrinsiknya.

Kedua, memberikan skor, dan mencatat skor hasil kerja siswa dalam menulis cerpen tanpa dan dengan menggunakan metode konstruktivisme siswa kelas X

(5)

SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Ketiga, mengubah skor yang diperoleh siswa dalam menulis cerpen tanpa dan dengan menggunakan metode konstruktivisme menjadi nilai. Keempat, nilai keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan tanpa dan dengan menggunakan metode konstruktivisme yang didapat kemudian dimasukkan kedalam format tabel distribusi frekuensi.

Kelima, menentukan rata-rata hitung keterampilan menulis berita tanpa dan dengan menggunakan metode konstruktivisme siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Keenam, nilai siswa ditulis dan diurutkan dari yang tertinggi sampai ke terendah. Mengklasifikasikan nilai cerpen siswa tanpa dan dengan menggunakan metode konstruktivisme siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan berdasarkan patokan skala 10. Ketujuh, menampilkan data yang diperoleh dari hasil tes kemampuan menulis cerpen siswa tanpa dan dengan menggunakan metode konstruktivisme dalam bentuk histogram dari masing-masing indikator. Kedelapan, melakukan uji normalitas dan uji homogenitas data dari tes kemampuan menulis cerpen siswa tanpa dan dengan menggunakan metode konstruktivisme.

Kesembilan, melakukan pengujian hipotesis untuk melihat pengaruh metode konstruktivisme terhadap keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Kesepuluh, membahas hasil analisis dan membuat kesimpulan.

HA HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan deskripsi data dan analisis data, maka selanjutnya dilakukan pembahasan lebih lanjut mengenai berikut ini: (1) keterampilan menulis Cerpen tanpa menggunakan metode Konstruktivisme siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. (2) keterampilan menulis cerpen dengan menggunakan metode konstruktivisme siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. (3) pengaruh metode konstruktivisme terhadap keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan.

1. Keterampilan Menulis Cerpen tanpa Menggunakan

MetoKonstruktivismsiswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan.

Berdasarkan data di atas diperoleh rata-rata hitung 69,26. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis cerpen siswa tanpa menggunakan metode Konstruktivisme siswa kelas X

(6)

SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan berada pada tingkat penguasaan 66–75%

berkualifikasi Lebih dari Cukup (LDC).

Selanjutnya pengklafikasian keterampilan menulis berita tanpa menggunakan metode konstruktivisme siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan berdasarkan skala 10.

Diperoleh gambaran hasil belajar siswa tanpa menggunakan metode konstruktivisme siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan untuk seluruh indikator.

Pertama, siswa yang mendapatkan nilai 44,44 diperoleh oleh 1 orang siswa dengan persentase (3,33%). Kedua, siswa yang mendapatkan nilai 55,55 diperoleh oleh 6 orang siswa dengan persentase (20%).

Ketiga, siswa yang memperoleh nilai 66,66 sebanyak 11 orang dengan persentase (36,67%). Keempat, nilai yang didapatkan 77,78 diperoleh oleh 9 orang siswa dengan persentase (30%). Kelima, nilai 88,89 diperoleh oleh 3 orang siswa dengan persentase (10%).

2. Keterampilan Menulis Cerpen dengan Menggunakan Metode Konstruktivisme siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan

Berdasarkan data di atas di peroleh rata-rata hitung 72,22. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan keterampilan menulis cerpen siswa tanpa menggunakan metode konstruktivisme siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator 2 (pengenalan konflik, konflik muncul, konflik memucak, konflik mereda, dan penyelesaian konflik) berada pada tingkat penguasaan 66 – 75% berkualifikasi lebih dari cukup (LDC). Selanjutnya pengklafikasian keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan berdasarkan skala 10.

Diperoleh gambaran hasil belajar siswa tanpa menggunakan metode konstruktivisme siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan untuk seluruh indikator.

0 0 0 1 0 11 9

3 03

69 1215 1821 2427 30

buruk sekali buruk kurang sekali kurang hampir… cukup lebih dari… baik baik sekali sempurna

Jumlah siswa

Kualifikasi

0 0 0 0 0 0 4

12 8 6

03 69 1215 1821 2427 30

buruk sekali buruk kurang… kurang hampir… cukup lebih dari baik baik sekali sempurna

Jumlah siswa

Kualifikasi

(7)

Pertama, siswa yang mendapatkan nilai 66,67 diperoleh oleh 4 orang siswa dengan persentase (13,33%). Kedua, siswa yang mendapatkan nilai 77,78 diperoleh oleh 12 orang siswa dengan persentase (40%).

Ketiga, siswa yang memperoleh nilai 88,89 sebanyak 8 orang dengan persentase (26,67%). Keempat, siswa yang mendapatkan nilai 100 diperoleh oleh 6 orang siswa dengan persentase (20%).

Menurut Sudjana (2005: 239) rumus yang digunakan adalah uji t.

3. Pengaruh Metode Konstruktivisme terhadap keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMAN 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan.

Setelah dilakukan uji t maka diperoleh nilai t hitung 5,35 dan perolehan nilai t tabel 1,70 karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel pada derajat kebabasan (dk)= n1+ n2 -2 dan (α)=0,05 taraf signifikan 95% (5,35>1,70). Berdasarkan uji tersebut, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan menulis cerpen dengan Menggunakan metode konstruktivisme siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan.

Hal tersebut berarti penggunaan metode konstruktivisme lebih efektif digunakan terhadap keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan

tanpa menggunakan metode

konstruktivisme yaitu sebagai berikut.

Pertama, keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan

tanpa menggunakan Metode

Konstruktivisme berada pada kualifikasi Lebih dari Cukup (LDC) dengan rentang 66-75% dengan rata-rata hitung yang diperoleh 69,26. Kedua, keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan metode konstruktivisme berada pada kualifikasi Baik (B) dengan rentang 76- 85% dengan rata-rata hitung 83,70. Dari kedua hasil analisis data tersebut, dapat

disimpulkan bahwa metode

konstruktivisme berpengaruh terhadap keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan dibandingkan dengan tanpa menggunakan metode konstruktivisme.

KEPUSTAKAAN

Rofi’udin, Ahmad. 2003. Rancangan Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia. Malang: Puslit IKIP

(8)

MALANG.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis.

Bandung: Alfabeta

Suyatno.2004. Teknik-teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya.

Sudjana.2005.Metode Statistika. Bandung:

Tarsito.

Yusuf, A. Muri. 2007. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.

Referensi

Dokumen terkait

Pertama, kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VII MTsN Palangki sesudah menggunakan SIRE berada pada kualifikasi lebih dari cukup 73,5.Kedua, kemampuan membaca pemahaman siswa kelas