Mengenal Anatomi Paru Lebih Dalam Lagi
Paru-paru adalah organ yang bertugas untuk mengolah udara yang masuk dan memisahkan oksigen dengan karbon dioksida. Organ ini terdiri dari dua
pasang yang masing-masing bagiannya punya ciri yang berbeda. Penasaran dengan fungsi dan apa saja bagian dari paru-paru? Yuk, mengenal lebih jauh tentang anatomi paru
manusia ini.
Apa saja anatomi paru-paru dan fungsinya?
Pada dasarnya, paru-paru kanan dan kiri punya ciri yang berbeda.
Paru-paru kiri orang dewasa memiliki berat sekitar 325-550 gram.
Sementara itu, paru-paru kanan punya bobot sekitar 375-600 gram.
Masing-masing paru dibagi menjadi beberapa bagian, yang disebut dengan lobus, yaitu:
Paru-paru kiri terdiri atas dua lobus. Jantung berada dalam alur (takik jantung) yang terletak di lobus bawah.
Paru-paru kanan memiliki tiga lobus. Itu sebabnya, paru-paru kanan punya ukuran dan berat yang lebih besar dibandingkan dengan paru-paru bagian kiri.
Paru-paru dipisahkan oleh area yang disebut dengan
mediastinum. Area ini berisi jantung, trakea, esofagus, dan
kelenjar getah bening. Paru-paru ditutupi oleh selaput pelindung yang dikenal sebagai pleura dan
dipisahkan dari rongga perut oleh diafragma otot.
Untuk mengetahui anatomi paru yang lebih lengkap, Anda dapat melihat gambar berikut ini.
Anatomi paru Sumber: Discovery Lifesmap
Dirangkum dari Canadian Cancer Society, berikut adalah penjelasan lengkap tentang anatomi paru-paru:
1. Pleura
Anatomi paru pertama yang akan kita bahas adalah pleura. Pleura adalah membran (selaput) tipis berlapis ganda yang melapisi paru-paru.
Lapisan ini mengeluarkan cairan (pleural fluid) yang disebut dengan cairan serous. Fungsinya untuk melumasi bagian dalam rongga paru agar tidak mengiritasi paru saat mengembang dan berkontraksi saat bernapas.
Pleura terdiri dari dua lapisan, yaitu:
Pleura dalam (visceral), yaitu lapisan di sebelah paru-paru
Pleura luar (parietal), yaitu lapisan yang melapisi dinding dada
Sementara itu, area yang terdapat di antara dua lapisan tersebut bernama rongga pleura.
Beberapa jenis penyakit di bawah ini dapat muncul ketika pleura bermasalah:
Pleuritis
Efusi pleura
Pneumotoraks
Hemotoraks
Tumor pleura 2. Bronkus (Bronchi)
Bronkus adalah cabang batang tenggorokan yang terletak setelah tenggorokan (trakea) sebelum paru-paru. Bronkus merupakan saluran udara yang memastikan udara masuk dengan baik dari trakea ke alveolus.
Selain sebagai jalur masuk dan keluarnya udara, bronkus juga berfungsi mencegah infeksi. Hal ini dikarenakan bronkus dilapisi oleh berbagai jenis sel, termasuk sel yang bersilia (berambut) dan berlendir. Sel-sel inilah yang nantinya menjebak bakteri pembawa penyakit untuk tidak masuk ke dalam paru-paru.
3. Bronkiolus (Bronchioles)
Setiap bronkus utama membelah atau bercabang menjadi
bronkus yang lebih kecil (memiliki kelenjar kecil dan tulang rawan
di dindingnya). Bronkus yang lebih kecil ini akhirnya membelah menjadi tabung yang lebih kecil lagi, yang disebut bronkiolus.
Bronkiolus adalah cabang terkecil dari bronkus yang tidak memiliki kelenjar atau tulang rawan. Bronkiolus berfungsi menyalurkan udara dari bronkus ke alveoli.
Selain itu bronkiolus juga berfungsi untuk mengontrol jumlah udara yang masuk dan keluar saat proses bernapas berlangsung.
4. Alveoli
Bagian dari anatomi paru yang satu ini merupakan kelompok terkecil yang disebut kantung alveolus di ujung bronkiolus. Setiap alveoli adalah rongga berbentuk cekung yang dikelilingi oleh
banyak kapiler kecil.
Paru-paru menghasilkan campuran lemak dan protein yang
disebut dengan surfaktan paru-paru. Campuran lemak dan protein ini melapisi permukaan alveoli dan membuatnya lebih mudah untuk mengembang dan mengempis pada setiap tarikan napas.
Alveoli (alveolus) berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Alveoli kemudian menyerap oksigen dari udara yang dibawa oleh bronkiolus dan mengalirkannya ke dalam darah.
Setelah itu, karbon dioksida yang merupakan produk limbah dari sel-sel tubuh mengalir dari darah ke alveoli untuk diembuskan keluar. Pertukaran gas ini terjadi melalui dinding alveoli dan kapiler yang sangat tipis.
Jika alveolus bermasalah, penyakit-penyakit di bawah ini dapat mengintai Anda:
Edema paru kardiogenik dan non-kardiogenik
Perdarahan paru, biasanya karena vaskulitis (misalnya Churge-Strauss)
Pneumonia
Protienosis alveolar dan amiloidosis
Karsinoma bronchoalveolar
Mikrolitiasis alveolar
Bagaimana cara kerja paru-paru?
Paru-paru dan sistem pernapasan Anda memungkinkan oksigen di udara masuk ke dalam tubuh dan membiarkan tubuh membuang karbondioksida di udara dengan mengembuskannya ke luar.
Dalam pernapasan, diafragma Anda bergerak ke atas dan otot dinding dada Anda mengendur.
Ini menyebabkan rongga dada mengecil dan mendorong udara keluar dari sistem pernapasan melalui hidung atau mulut.
Selanjutnya, paru-paru dan sistem pernapasan Anda akan melakukan langkah-langkah di bawah ini:
Setiap kali menghirup napas, udara memenuhi sebagian besar dari jutaan alveoli
Oksigen bergerak dari alveoli ke darah melalui kapiler (pembuluh darah kecil) yang melapisi dinding alveoli
Oksigen diambil oleh hemoglobin dalam sel darah merah
Darah kaya oksigen ini mengalir kembali ke jantung, yang memompanya melalui arteri ke jaringan, kemudian ke seluruh tubuh
Dalam kapiler kecil jaringan tubuh, oksigen dari hemoglobin bergerak ke dalam sel
Karbon dioksida bergerak ke luar dari sel ke dalam kapiler
Darah kaya karbon dioksida kembali ke jantung melalui vena
Dari jantung, darah ini dipompa ke paru-paru, di mana karbon dioksida masuk ke alveoli untuk diembuskan ke luar tubuh.