Peta di atas membuktikan bahwa peta sudah mulai dipikirkan orang sejak dahulu, meskipun peta di atas bukan peta yang paling kuno. Jika peta ini terbukti autentik, sepertinya kita harus mengubah anggapan bahwa orang Eropalah yang pertama kali berhasil membuat peta dunia pertama yang komprehensif.
Hakikat Peta
Dengan demikian, jika suatu saat kamu membuat peta bisa menghindari atau setidaknya meminimalkan kesalahan seperti pada noise. Meskipun peta menyajikan kenampakan di permukaan Bumi, tetapi tidak semua fenomena bisa disajikan secara keseluruhan pada suatu peta.
Proyeksi Peta
Proyeksi Berdasarkan Bidang Proyeksi
Pada proyeksi ini seolah-olah sumber arah sinar berasal dari arah kutub berlawanan dengan titik singgung proyeksi. Pada proyeksi ini seolah-olah sumber arah sinar matahari berasal dari titik jauh tidak terhingga.
Proyeksi Modifikasi/Gubahan (Proyeksi Arbitrary)
Proyeksi ini menggunakan kerucut dengan garis singgung dengan bola Bumi terletak pada suatu paralel (paralel standar). Ciri khas yang dimiliki proyeksi ini adalah bentuk yang berbeda pada wilayah lintang yang mendekati kutub.
Proyeksi Berdasarkan Sifat Asli yang Dipertahankan
Proyeksi Berdasarkan Kedudukan Sumbu Simetri
Komponen Peta
- Judul Peta
- Skala Peta
- Petunjuk Arah (Orientasi)
- Simbol dan Warna
- Legenda atau Keterangan
- Sumber dan Tahun Pembuatan Peta
- Inset
Kenampakan di Bumi dapat diperkecil ukurannya dengan per- bandingan ukuran agar dapat ditampilkan pada peta. Sumber pada peta menunjukkan data-data yang digunakan dalam pemetaan, sehingga akan memberikan kepastian bahwa informasi yang disajikan dalam peta benar-benar akurat.
Komposisi Peta
Tidak hanya itu, bahkan dengan komposisi peta yang baik dan tepat akan memberikan kesan suatu peta yang indah. Dari rangkaian gambar di atas, terdapat beberapa penamaan unsur geografi pada peta yang tepat, temukanlah dan berikan alasan ketidaktepatan itu.
Penyajian Data
- Klasifikasi Data
- Tabel
- Grafik atau Diagram
Penggambaran diagram garis dapat menggunakan garis lurus (diagram garis lurus) atau menggunakan garis lengkung (diagram garis lengkung). Bila dibandingkan dengan diagram garis gabungan, diagram batang gabungan ini lebih jelas menunjukkan jumlah total.
Simbolisasi Data untuk Pemetaan Tematik
- Simbol Titik
- Simbol Garis
- Simbol Bidang atau Area
Dapatkah data kualitatif dan kuantitatif itu digambarkan dengan simbol garis atau simbol bidang atau area. Pada gambar di depan telah dijelaskan bagaimana menampilkan data kualitatif dan kuantitatif dengan simbol titik.
Hakikat Peta Peta adalah
Membuat peta tidak hanya mengandalkan keterampilan tetapi juga harus diikuti pemahaman terhadap kaidah-kaidah kartografi serta cita rasa seni. Proyeksi ini mempunyai ciri khas, yaitu bentuk yang berbeda pada wilayah lintang yang mendekati kutub.
Prinsip Pengukuran dalam Pemetaan
- Kerja Lapangan
- Pengelolaan Data Hasil Pengukuran
- Penyajian Peta
Pada tahap ini dilakukan penghitungan, pengolahan, dan koreksi data guna menentukan posisi (koordinat) setiap titik hasil pengukuran dari wilayah yang dipetakan. Pada tahap ini dilakukan pembuatan peta dengan menggambar data sesuai dengan hasil pengukuran jarak maupun posisinya dalam peta.
Pengukuran Jarak
- Pembanjaran
- Pengukuran
Dua unsur penting yang harus diukur di lapangan, yaitu jarak antara dua titik dan sudut arah. Selanjutnya, petugas di titik P membidik ke arah titik B dan mengamati apakah yalon Q sudah satu garis lurus dengan PB.
Pengukuran Sudut Arah
Kedua bentuk pernyataan tersebut tidak salah, pernyataan sudut arah 135° merupakan pernyataan dalam bentuk Azimuth, sedangkan pernyataan S 45° T merupakan pernyataan dalam bentuk Bearing. Pernyataan Azimuth, merupakan besarnya sudut arah yang diukur dari utara magnet Bumi ke titik yang lain searah putaran jarum jam.
Kesalahan dan Koreksi Hasil Pengukuran
- Kesalahan Alami (Natural Error)
- Kesalahan Alat (Instrumental Error)
- Kesalahan Petugas Pengukur
- Alat Ukur yang Tidak Horizontal
- Interpolasi Angka
- Kesalahan Menghitung
- Koreksi Sudut
- Kesalahan Panjang Alat Ukur
Pengukuran dalam pemetaan sering dilakukan secara bertahap menggunakan alat ukur sederhana (rol meter atau kayu ukur). Upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari atau mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan ini dapat dilakukan dengan memberi tanda yang berbeda pada sepasang alat ukur yang digunakan.
Industri
- Klasifikasi Industri
- Penentuan Lokasi Industri
- Aglomerasi Industri
Banyak faktor yang memengaruhi luasnya daerah pemasaran pada suatu industri.. faktor tersebut antara lain kebutuhan masyarakat terhadap produk dan strategi pemasaran dari perusahaan. Nilai kemiringan lereng yang sesuai untuk lokasi industri dapat kamu lihat pada tabel berikut ini. Nilai kedalaman muka air tawar yang sesuai untuk lokasi industri dapat dilihat pada tabel berikut.
Oleh karena itu, faktor banjir perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi industri.. nilai kerawanan bencana banjir untuk lokasi industri ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Pertanian
Kedua, yaitu mengidentifikasi lahan yang mempunyai karakteristik sesuai keinginan, tanpa sifat lain yang tidak diinginkan. Ordo S ”sesuai/suitable”, yang berarti lahan dapat digunakan untuk penggunaan tertentu secara lestari, dengan risiko yang sedikit hingga hampir tidak ada risiko kerusakan terhadap sumber daya lahan yang digunakan. Ordo N ”tidak sesuai” (not suitable), merupakan lahan yang mempunyai pembatas sedemikian rupa sehingga mengakibatkan sulit dilakukan penggunaan yang lestari.
Misalnya tanaman padi membutuhkan karakteristik lahan yang berbeda dengan tanaman jagung, kacang, maupun buah-buahan.
N 2a)Peta kondisi perakaran
Alat dan Bahan
Langkah Kerja
Hal yang tidak menjadi pertimbangan dalam pemilihan suatu informasi pada peta umum untuk digambarkan pada peta dasar adalah . . . a. skala peta tematik b. tujuan pemetaan .. c. keterkaitan dengan tema yang di- petakan . d. semakin lengkap informasi peta akan semakin baik . e. kenampakan yang menjadi ciri khas wilayah yang dipetakan. Saya akan mencari perbedaan antara foto udara dan citra, serta menafsirkan kenampakan di permukaan Bumi pada fo- to udara maupun citra penginderaan jauh. Akhirnya, saya mampu mengenali kenampakan yang ada di Bumi melalui citra penginderaan jauh dan menyajikannya pada peta.
Mencermati ulasan di depan tersirat bahwa salah satu sumber pemetaan adalah data hasil teknologi penginderaan jauh.
Definisi dan Sistem Penginderaan Jauh
Menurut Lindgreen
Serangkaian komponen dalam penginderaan jauh terdiri atas tenaga, objek, proses (interaksi antara tenaga dan atmosfer, interaksi antara tenaga dan objek, proses perekaman), keluaran data penginderaan jauh, dan pengguna data.
Subsistem Perolehan Data
Sen- sor yang biasa digunakan dalam penginderaan jauh berupa kamera fotografi, kamera vidicon, dan penyiam (scanner). Perekaman objek di dalam penginderaan jauh dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan sensor kamera yang merekam data pada film (data visual atau analog) menghasilkan foto udara. Sesuai dengan cara perekamannya maka data penginderaan jauh dapat berupa data digital maupun data analog (vi- sual, gambar).
Baik data digital maupun data analog dibedakan atas data satu dimensional (berupa garis atau grafik) serta data visual dua di- mensional (citra penginderaan jauh, berupa foto udara dan citra).
Subsistem Penggunaan Data
Citra Penginderaan Jauh
- Foto Udara
- Tanda Fidusial
- Nomor Seri
- Tanda Tepi
- Citra Nonfoto (Citra)
Agar kamu benar-benar mengenal prinsip pemetaan dengan foto udara lakukan kegiatan di bawah ini. a. Di depan kamu telah mengetahui bagaimana proses dalam teknologi penginderaan jauh hingga menghasilkan data sumber penginderaan jauh berupa foto udara dan citra. Melalui studi pustaka maupun internet temukanlah kelebihan dan kelemahan berbagai jenis foto udara bila digunakan untuk analisis geografi.
Nah, dari uraian mengenai foto udara dan citra di depan, tentunya kamu sudah bisa membedakan apa itu peta, foto udara, dan citra.
Interpretasi untuk Mencipta Peta
- Ciri Spektral
- Ciri Temporal
- Ciri Spasial a. Bentuk
Menurutmu ciri spasial apa- kah yang paling tepat diguna- kan untuk analisis perubahan areal hutan pada foto udara inframerah hitam putih. Interpretasi dalam rangka pengenalan objek pada citra dapat diartikan sebagai pengejaan ciri-ciri yang ada pada foto udara. Hasil dari interpretasi foto udara atau citra dapat berupa peta, peta foto, atau peta citra.
Buatlah peta dari hasil interpretasi seluruh kenampakan pada foto udara yang merupakan kelanjutan pada contoh.
Manfaat Citra Penginderaan Jauh
- Memprediksi Data Kependudukan
- Mengestimasi Wilayah Rawan Banjir
- Mendeteksi Kondisi Tanaman Pertanian
- Pemetaan Penggunaan Lahan
- Menentukan Budi Daya Laut
Pengenalan wilayah rawan bencana dapat dilakukan dengan mengidentifikasi ada tidaknya faktor penyebab bencana tersebut di suatu wilayah. Begitu juga dengan estimasi wilayah rawan banjir melalui citra, dilakukan dengan mengenali faktor penyebab banjir melalui citra. Di suatu lahan pertanian, seperti kawasan perkebunan banyak menggunakan foto udara untuk mendeteksi kondisi tanaman.
Jika kamu cermati lagi contoh pemanfaatan citra penginderaan jauh, dibutuhkan juga unsur penunjang untuk pengolahan data penginderaan jauh.
Definisi dan Sistem Penginderaan Jauh 1. Penginderaan jauh adalah
Percepatan pembangunan kawasan timur Indonesia (KTI) dihadapkan pada beberapa masalah, yaitu permasalahan yang berkaitan dengan yang berkepentingan yakni pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam terhadap pelestariannya. Guna meraih kompetensi dasar pada bab ini, kamu akan diajak menyusun kliping tentang pemanfaatan citra penginderaan jauh. Dari kliping yang kamu susun, buatlah laporan berupa kesimpulan pemanfaatan penginderaan jauh di berbagai bidang.
Sistem informasi ini dapat kamu susun melalui berbagai data dari berbagai sumber, antara lain dari interpretasi data hasil teknologi penginderaan jauh menjadi sebuah peta.
Memahami SIG
- Konsep Dasar SIG
- Tahapan Kerja dalam SIG
Di dalam SIG tercermin adanya pemasukan data keruangan dalam bentuk pemro- sesan data numerik (angka). Berbagai komponen dalam SIG terlihat jelas dalam diagram tersebut mulai dari data-data dasar sampai dengan informasi baru yang berupa Peta Daerah Rawan Bahaya Lahar dan Informasi Risiko Bahaya Lahar. Identity adalah tumpang susun dua data grafis dengan menggunakan data grafis pertama sebagai acuan batas luarnya.
Jadi, apabila batas luar antara dua data grafis yang akan dilakukan tumpang susun tidak sama, maka batas.
SIG Konvensional
- Pemasukan Data
- Pengelolaan Data
- Manipulasi dan Analisis Data
- Keluaran Data
Dalam subsistem ini yang membedakan antara SIG yang konvensional dan SIG yang lebih modern sering dibedakan dengan. SIG yang lebih modern menyediakan fasilitas overlay (tumpang susun) secara cepat untuk meng- hasilkan satuan pemetaan baru sesuai dengan kriteria yang dibuat. Perangkat lunak pada SIG yang lebih modern mempunyai kemampuan yang lebih canggih dan lebih mudah dipahami oleh pengguna, terutama dalam proses layout.
Dalam SIG yang sangat konvensional, proses layout dilakukan secara manual seperti halnya kita melakukan layout biasa.
Penerapan SIG dalam Kajian Geografi
- Integrasi SIG dengan Penginderaan Jauh
- Contoh-Contoh Penerapan SIG
- Teknologi yang digunakan untuk mem- peroleh informasi tentang sesuatu objek
- Foto udara digunakan untuk mengenali kenampakan-kenampakan seperti di
Perencanaan pemba- ngunan jalur transmisi listrik dilakukan dengan memper- timbangkan kesesuaian lahan secara fisik serta faktor ekonomi. Selain faktor fisik lahan, dalam penentuan jalur transmisi listrik dipertimbangkan juga faktor ekonomi, yaitu faktor aksesibilitas dan juga jarak terdekat dari gardu induk. Penentuan jalur transmisi listrik dapat dilakukan dengan mengintegrasikan kedua aspek yang dipertimbangkan, yaitu aspek fisik lahan dan aspek ekonomi.
Dari pengolahan peta satuan lahan dihasilkan peta kesesuaian lahan untuk jalur transmisi listrik yang juga merupakan evaluasi terhadap jalur transmisi yang sudah ada.
XVI/531/XIII–20
Desa
- Pengertian Desa
- Klasifikasi Desa
Suatu desa yang sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai nelayan, maka desa itu disebut sebagai desa nelayan. Desa-desa tersebut merupakan perkembangan desa dari yang masih sangat tradisional sampai desa yang sudah maju. Desa yang terletak di perbatasan kota mempunyai kemungkinan lebih berkembang dibanding desa-desa di pedalaman.
Penduduk desa dan pamong (aparatur) desa merupakan sumber daya manusia yang sangat menentukan kemajuan desa.
Kota
- Pengertian Kota
- Klasifikasi Kota
Kota adalah suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal. Ciri kota adalah adanya pasar sebagai benteng serta mempunyai sistem hukum tersendiri dan bersifat kosmopolitan. Kota adalah permukiman yang relatif besar, padat, dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
Kota adalah suatu permukiman dengan kepadatan penduduk yang lebih tinggi daripada kepadatan penduduk nasional, struktur mata pencaharian nonagraris, dan sistem penggunaan tanah yang beraneka ragam, serta ditutupi oleh gedung-gedung tinggi yang lokasinya berdekatan.