• Tidak ada hasil yang ditemukan

Grafik atau Diagram

Dalam dokumen Menguak Misteri Alam dengan Geografi (Halaman 36-41)

Proyeksi Berdasarkan Kedudukan Sumbu Simetri

E. Penyajian Data

3. Grafik atau Diagram

Penyajian data dengan grafik atau diagram dapat dilakukan dengan berbagai cara, mari kita bahas bersama.

a. Diagram Garis

Penggambaran diagram garis dapat menggunakan garis lurus (diagram garis lurus) atau menggunakan garis lengkung (diagram garis lengkung). Diagram garis penggunaannya ditekankan untuk melihat perkembangan. Pada umumnya diagram garis digunakan untuk data-data yang kontinu. Contoh: suhu (perubahan suhu dari bulan ke bulan). Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan dia- gram garis ini, dasar garis vertikal harus dimulai dari 0.

1) Grafik atau Diagram Garis Sederhana

Pada diagram garis, skala horizontal digunakan untuk mencerminkan variabel bebas, seperti waktu, jam, hari, bulan, tahun, sedangkan sumbu tegak untuk variabel yang tidak bebas, misalnya jumlah dan nilai pada data yang telah ada.

Contoh:

2) Grafik atau Diagram Garis Campuran

Pada diagram ini digambarkan kuantitas dari beberapa unsur, di mana setiap unsur digambarkan dengan garis yang berlainan, sehingga diagram ini sering disebut grafik garis campuran. Menggunakan diagram ini, kita dapat secara langsung melihat perbedaan unsur-unsur data yang disajikan dan membandingkan besar atau nilai unsur. Ya, karena dia- gram ini memang khusus digunakan untuk perbandingan berbagai unsur. Selain itu, menggunakan diagram ini kita bisa

Apakah kelebihan dan keku- rangan penyajian data dengan tabel?

0 1.000 2.000

2000 2001 2002 2003 2004 /km2

tahun Grafik kepadatan penduduk daerah A

Keterangan:

Kepadatan Daerah A tahun 2000 = 800/km2 tahun 2001 = 1.000/km2 tahun 2002 = 1.500/km2 tahun 2003 = 1.600/km2 tahun 2004 = 2.000/km2

––– = kepadatan penduduk Grafik ini menggambarkan tingkat pertambahan kepadatan penduduk tiap kurun waktu tertentu.

Sumber:Dokumen Penulis

Gambar 1.25 Grafik atau diagram garis sederhana.

Kepadatan penduduk

melihat perkembangan nilai suatu unsur pada jangka waktu tertentu.

Contoh:

Data dalam bentuk tabel.

Tabel 1.1 Data Produksi Pertanian

Tahun

Kw/ha 2000 2001 2002 2003 2004

Padi 5 6 5 4 2

Jagung 4 6 6 7 5

Sumber: Dokumen Penulis

Data dalam bentuk grafik.

3) Diagram Garis Gabungan

Bentuk diagram ini dinyatakan dengan campuran beberapa garis yang sama tetapi tidak saling berpotongan.

Biasanya digunakan untuk menunjukkan individu atau bagian dari suatu total jumlah. Misalnya untuk menunjukkan masing- masing produksi padi dan jagung pada jumlah seluruh bahan makanan pokok.

Contoh:

Berdasarkan tabel data produksi pertanian, digambarkan diagram garis gabungan seperti gambar samping.

Cara penggambaran pada grafik ini, dimulai dari data padi yang bernilai 5, kemudian untuk menggambarkan data produksi jagung nilai 5 dianggap sebagai titik awal (nilai 0) untuk produksi jagung pada tahun 2000. Untuk tahun 2001, produksi padi 6 kw/ha, nilai 6 digunakan sebagai titik awal (nilai 0) untuk produksi jagung pada tahun 2001. Dari berbagai macam diagram garis yang telah kamu ketahui, temukanlah keunggulan dan kelemahan masing-masing diagram tersebut.

b. Diagram Batang

Pembuatan diagram batang hampir sama dengan diagram garis tetapi diagram garis biasanya untuk menunjukkan naik turunnya suatu harga (nilai), sedangkan diagram batang terutama untuk menunjukkan jumlah. Sehingga panjang dari batang sesuai dengan jumlah atau nilai datanya. Pewarnaan atau pemberian pola arsiran

Sumber:Dokumen Penulis

Gambar 1.26 Diagram garis campuran.

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 02000

2001 2002 2003 2004

kuintal/ha

tahun

Produksi pertanian

Keterangan:

–––– = produksi jagung - - - - = produksi padi

Sumber:Dokumen Penulis

Gambar 1.27 Diagram garis gabungan.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

2000 2001 2002 2003 2004

kuintal/ha

tahun

= produksi padi

= produksi jagung

Tingkat produksi

Keterangan:

dapat menambah kejelasan dari diagram batang tersebut. Diagram batang dapat dibedakan menjadi:

1) Diagram Batang Sederhana

Diagram batang sederhana ini hampir sama dengan diagram garis sederhana, tetapi jumlah nilai digambarkan dengan panjang batang.

Contoh:

Dari tabel data produksi pertanian, kemudian ditampilkan dalam bentuk diagram batang.

2) Diagram Batang Majemuk

Diagram batang majemuk dibuat dengan cara menge- lompokkan data-data yang terdapat pada satuan tertentu.

Contoh:

3) Diagram Batang Gabungan

Diagram ini hampir sama dengan diagram batang sederhana, namun setiap batang dibagi lagi atas bagian-bagian. Panjang total dari batang sesuai dengan jumlah total nilai-nilai dari bagian-bagian pembentuk batang. Bila dibandingkan dengan diagram garis gabungan, diagram batang gabungan ini lebih jelas menunjukkan jumlah total. Hanya saja nilai tiap-tiap komponen lebih sulit diperkirakan.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2000 2001 2002 2003 2004

kuintal/ha

Diagram batang produksi padi.

tahun

Produksi padi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2000 2001 2002 2003 2004

kuintal/ha

Diagram batang produksi jagung.

tahun

Produksi jagung

Sumber:Dokumen Penulis

Gambar 1.28 Diagram batang sederhana.

= padi

= jagung

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2000 2001 2002 2003 2004

kuintal/ha

Diagram batang majemuk produksi pertanian.

tahun

Tingkat produksi pertanian

Sumber:Dokumen Penulis

Gambar 1.29 Diagram batang majemuk.

Contoh:

c. Diagram Lingkaran

Diagram ini berbentuk lingkaran, dengan tujuan untuk membandingkan jumlah. Bentuk grafik berupa lingkaran (360°) yang dibagi dalam bagian yang dibuat seimbang dengan harga dan biasanya disajikan dalam % (persen) atau berupa pembagian berdasarkan derajat. Perbandingan luas pada setiap bagian pada lingkaran sesuai dengan kuantitas nilai data.

Contoh 1:

Dari tabel data produksi pertanian, dibuat diagram lingkaran produksi pertanian tahun 2000.

padi = 5 jagung = 4

––– + total = 9

Penggambaran pada lingkaran = padi =

9

5 × 360° = 200° atau

9

5 × 100% = 55,5%

jagung = 9

4 × 360° = 160° atau 9

4 × 100%

= 44,44 » 44,4%

Diagram lingkaran seperti pada contoh 1 merupakan diagram lingkaran sederhana. Diagram lingkaran bentuk lain, yaitu dia- gram setengah lingkaran dan diagram lingkaran gabungan.

Diagram lingkaran tersebut dapat digunakan untuk memban- dingkan nilai atau jumlah pada dua kurun waktu yang berbeda.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2000 2001 2002 2003 2004

kuintal/ha

Diagram batang gabungan produksi pertanian.

11 12 13 14 15 16

= padi

= jagung

tahun

Tingkat produksi pertanian

Sumber:Dokumen Penulis

Gambar 1.30 Diagram batang gabungan.

Sumber:Dokumen Penulis Gambar 1.31Diagram lingkaran

Diagram lingkaran produksi pertanian tahun 2000.

= padi

= jagung

Buatlah diagram batang gabungan yang menggambar- kan perbandingan murid laki- laki dan perempuan di se- kolahmu dari tahun ke tahun!

Contoh 2: Diagram setengah lingkaran tahun 2000

padi = 9

5 × 180° = 100°

jagung = 9

4 × 180° = 80°

tahun 2001 padi =

12

6 × 180° = 90°

jagung = 12

6 × 180° = 90°

Contoh 3: Diagram lingkaran gabungan tahun 2000

padi = 9

5 × 360° = 200°

jagung = 9

4 × 360° = 160°

tahun 2001 padi = 12

6 × 360° = 180°

jagung = 12

6 × 360° = 180°

Sumber:Dokumen Penulis

Gambar 1.33 Diagram lingkaran gabungan.

jagung

tahun 2000

tahun 2001 padi

jagung

padi

jagung

Sumber:Dokumen Penulis

Gambar 1.32Diagram setengah lingkaran.

Kamu telah mempunyai ke- mampuan mengklasifikasi data dan menyajikannya da- lam bentuk tabel maupun grafik. Nah, tunjukkan ke- mampuan dengan beraksi untuk menyajikan data hasil perolehan suara pada pemilu tahun 2004 (lihat data di samping ini).

Dari data tersebut, lakukan tugas berikut.

1. Buatlah grafik untuk me- nunjukkan jumlah suara tiap-tiap partai politik.

2. Buatlah diagram batang dan diagram lingkaran untuk menunjukkan per- olehan kursi sepuluh partai terbesar.

3. Buatlah diagram setengah lingkaran, yang menunjukkan perbandingan perolehan kursi antara partai Golkar dan PDI-P pada pemilu tahun 1999 dan 2004.

Dahulu, pada waktu masih duduk di bangku SMP, kamu telah mempelajari bentuk-bentuk simbol pada peta. Coba ingatlah apa sajakah bentuk-bentuk simbol pada peta?

Simbol berdasarkan bentuk dibedakan menjadi simbol titik, simbol garis, dan simbol bidang atau area. Coba lihat lagi gambar 1.23. Gambar itu adalah peta di mana data kualitatif dan data kuan- titatif digambarkan dengan simbol titik. Dapatkah data kualitatif dan kuantitatif itu digambarkan dengan simbol garis atau simbol bidang atau area? Bagaimanakah caranya? Mari kita pelajari.

F. Simbolisasi Data untuk Pemetaan

Dalam dokumen Menguak Misteri Alam dengan Geografi (Halaman 36-41)