• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA SURAH AL-KAFIRUN MELALUI METODE INDEX CARD MATCH SISWA KELAS VI SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA SURAH AL-KAFIRUN MELALUI METODE INDEX CARD MATCH SISWA KELAS VI SD"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

661 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA SURAH AL-KAFIRUN

MELALUI METODE INDEX CARD MATCH SISWA KELAS VI SD

Rafi’ah

Email : [email protected]

ABSTRACT

Rendahnya kemampuan siswa dalam memahami makna surah Al Kafirun berdampak pada hasil belajar yang diperolehnya di kelas. Selain itu, keaktifan siswa yang tergolong masih rendah juga merupakan salah satu penghambat dalam tercapainya tujuan pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dengan situasi siswa menjadi salah satu cara yang diambil. Model yang dipilih adalah Index Card match. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan memahami makna surah Al Kafirun serta upaya meningkatkan keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran pada siswa SDN Danau Terati.

Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus dengan subjek penelitian berjumlah enam orang. Data diambil dari hasil tes dan observasi. Sebelum melakukan tindakan penelitian, siswa diberikan tes awal, dan hanya 33% yang tuntas, kemudian diberikan tindakan di siklus pertama dan hasil tes meningkat menjadi 50 %. Kemudian dilanjutkan di siklus kedua, hasil tes meningkatkan menjadi 83,33% yang tuntas. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Index Card Match berhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami makna surah Al Kafirun. Hasil penelitian ini

diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi peneliti yang lain.

Kata Kunci: Metode Pembelajaran, Index Card Match, Surah Al Kafirun

PENDAHULUAN

Pendidikan Agama Islam merupakan pelajaran yang diajarkan pada beberapa jenjang sekolah, termasuk pada Sekolah Dasar Negeri. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk membentuk pribadi yang beriman dan bertakwa secara lahiriah dan batiniah dalam kehidupan manusia Indonesia seutuhnya. Seperti pendapat Ismail, S.M. dalam bukunya Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, di bawah ini:

(2)

662 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

Pendidikan Islam adalah upaya mengembangkan dan mendorong serta mengajak manusia lebih maju dengan berlandaskan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia, sehingga terbentuknya pribadi yang lebih sempurna, baik yang berkaitan dengan akal, perasaan maupun perbuatan.

Sumber pendidikan Islam dapat dipelajari dari Al Quran karena Al Quran merupakan kitab suci bagi umat Islam dan dijadikan sebagai pedoman hidup.. Oleh sebab itu, sangatlah penting bagi peserta didik untuk dapat memahami makna dan isi kandungan Al Quran sejak dini.

Salah satu dari materi pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah surah- surah pendek pilihan. Termasuk diantara surah-surah pendek itu adalah Surah Al-Kafirun. Di dalam materi ini, peserta didik diharapkan dapat memahami makna Surah Al-Kafirun dengan benar . Namun pada kenyataannya, banyak peserta didik yang tidak mampu memahami makna surah tersebut dengan benar. Berikut ini adalah faktor-faktor yang menjadi penyebab peserta didik tidak mampu memahami makna surah Al-Kafirun dengan benar adalah:

1. Rendahnya motivasi dalam mempelajari makna Surah Al-Kafirun.

2. Rendahnya minat dalam menghafal makna Surah Al-Kafirun.

Sebagai upaya meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami makna surah- Al-Kafirun ini dengan benar, maka perlu adanya penggunaan model pembelajaran yang tepat.

Model pembelajaran memiliki kedudukan yang sangat signifikan untuk mencapai tujuan pendidikan Islam. Bahkan metode pembelajaran sebagai seni dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik dianggap lebih signifikan dibandingkan dengan materi itu sendiri. Penerapan metode pembelajaran yang tepat sangat mempengaruhi keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Sebaliknya, kesalahan dalam menerapkan metode pembelajaran akan berakibat fatal. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Ismail, S.M. dalam bukunya Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, berikut ini:

Esensi PendidikanAgama Islam terletak pada kemampuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa dan dapat tampil sebagai khalifah di muka bumi ini. Esensi ini

(3)

663 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

menjadi acuan terhadap metode pembelajaran untuk mencapai tujuan yang maksimal.1

Meningkatnya aktifitas peserta didik dalam proses pembelajaran akan membuat pelajaran lebih bermakna dan berarti dalam kehidupan anak, dikatakan demikian karena adanya keterlibatan intelektual emosional peserta didik melalui dorongan semangat yang dimilikinya dan adanya keikutsertaan peserta didik secara kreatif dalam mendengarkan, memperhatikan dan berperan aktif dalam pembelajaran yang disajikan guru.

Metode Index Card Match dikenal juga dengan istilah “mencari pasangan kartu”. Metode ini berpotensi membuat siswa senang dan unsur permainan yang terkandung dalam metode ini tentunya membuat pembelajaran tidak membosankan.

Penjelasan aturan permainan perlu diberikan kepada siswa agar metode ini menjadi lebih efektif. Model ini sangat tepat untuk mengulangi materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya. Materi barupun tetap bisa diberikan dengan metode ini dengan catatan siswa diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu. Sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan.

Model Pembelajaran Index Card Match tidak hanya dipercayai mampu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami makna surah- surah pendek pilihan tetapi juga dapat meningkatkan keaktifan peserta didik selama proses pembelajaran. Selain itu, model pembelajaran Index Card Match juga dapatkan meningkatkan kualitas guru dalam pengelolaan kelas selama proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan hal-hal di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Meningkatkan Kemampuan Memahami Makna Surah Al- Kafirun Melalui Metode Index Card Match Siswa kelas VI SDN Danau Terati”.

Adapun manfaat penelitian ini secara teoritis, diharapkan dapat menjadi bahan acuan dalam hal yang berhubungan dengan penerapan metode pembelajaran Index Card Match dan secara praktis diharapkan menjadi masukan dan bahan evaluasi bagi para guru dalam penggunaan metode pembelajaran Index Card Match guna meningkatkan pembelajaran khususnya pada materi memahami makna surah surah-surah pendek.

1 Ismail, Ibid., h. 3

(4)

664 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang kolaboratif (Collaboratif Action Research), maksudnya guru sebagai peneliti bekerja sama dengan guru lain yang bertindak sebagai pengamat yang bertugas untuk melihat, menilai, dan mengevaluasi kinerja guru dalam menerapkan metode yang dipilih (Surawan : 2019) .

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di SDN Danau Terati dimulai pada bulan Juli 2021 sampai dengan Agustus 2021. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas VI yang berjumlah enam orang.Teknik pengumpulan data diperoleh dari hasil tes dan observasi. Hasil tes terdiri dari hasil tes sebelum tindakan dan hasil tes sesudah tindakan di siklus pertama dan kedua. Sedangkan observasi terdiri dari hasil observasi keaktifan siswa dan hasil observasi keaktifan guru di dalam mengelola kelas selam menerapkan metode pembelajaran Index Card Match.

Adapun tujuan penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pemebelajaran pendidikan agama Islam (PAI) dan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara berkesinambungan.

Prosedur/langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat langkah, yaitu:

1. Perencanaan, meliputi penetapan materi ajar yang berkaitan dengan kompetensi memahami dan penetapan alokasi waktu pelaksanaannya.

2. Tindakan, meliputi seluruh proses kegiatan belajar melalui metode Index Card Match.

3. Observasi, dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran, meliputi aktivitas siswa, pengembangan materi, dan hasil belajar siswa.

4. Refleksi, meliputi kegiatan analisis hasil pembelajaran dan sekaligus menyyusun rencana perbaikan pada siklus berikutnya.

Data dianalisis bersama mitra kolaborasi sejak penelitian dimulai, dikembangkan selama proses refleksi sampai proses penyusunan laporan.

Dan data yang akan dianalisis dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Hasil belajar siswa dianalisis secara kualitatif dengan perbandingan antara skor yang didapatkan peserta didik saat evaluasi dengan KKM yang ada ataau bisa juga dengan menghitung rata-rata kelas / persentase skor siswa.

2. Aktivitas siswa dianalisis melalui lembar observasi dari skor yang diperoleh.

3. Aktivitas atau keterampilan guru dianalisis melalui obervasi dan sokr

(5)

665 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

yang diperoleh.

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kategori yaitu:

1. Hasil belajar siswa dikatakan berhasil jika 70 % dari siswa mampu mencapai nilai sama dengan 70 atau lebih. Di mana nilai 70 adalah KKM mata pelajaran PAI.

2. Aktifitas / keaktifan siswa selama mengikuti proses pembelajaran terutama pelajaran memahami makna surah Al Kafirun dikatakan berhasil jika 70 % siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran atau skor rata-rata siswa yang diperoleh berada di level Baik.

3. Kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran Index Card Match dikatakan berhasil jika rata-rata yang diperoleh guru berada di level Baik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peningkatan kemampuan memahami makna surah Al Kafirun siswa kelas VI SDN Terati dapat dilihat dari hasil tes awal sebelum tindakan dan hasil tes sesudah tindakan di siklus pertama dan kedua.

Peningkatan kemampuan memahami surah Al Kafirun erat kaitannya dengan modifikasi langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa. Dalam hal ini siswa termotivasi untuk mengerahkan seluruh aktifitas fisik dan mentalnya serta memusatkan perhatiannya (konsentrasi) agaar dapat menemukan dan mengidentifikasi hal-hal pokok dari materi / bahan ajar. Untuk selanjutnya siswa lebih memantapkan lagi pemahamannya tentang materi / bahan ajar dengan berdiskusi bersama pasangannya dan menyampaikan hasil diskusi di depan kelas.

Peningkatan terkait keaktifan siswa dan keaktifan atau keterampilan guru dalam mengelola kelas dengan menerapkan metdoe pembelajaran Index Card Match juga terlihat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam memahami makna surah Al Kafirun dengan menggunakan metode Index Card Match sudah berada di level Baik. Begitu juga dengan keaktifan atau keterampilan guru dalam mengelola kelas sudah berada di level Baik.

Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan, baik aktivitas, kerjasama, maupun prestasi siswa, seperti pada tabel berikut ini.

(6)

666 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

Tabel 1

Profil Hasil Penelitian Deskripsi Tes

Awal

Siklus I (Satu)

(%)

Siklus II (Dua)

(%)

Peningkatan (%)

Keaktifan siswa - 66,67 86,67 20,00

Keaktifan / keterampilan guru

- 76,87 88,13 11,26

Hasil tes 33,33 50,00 83,33 33,33

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa :

Pada tes awal, hanya 33,33% siswa yang tuntas dengan nilai di atas 70.

Pada siklus I, siswa yang tuntas dengan nilai di atas 70 meningkat menjadi 50 % Pada siklus II, Siswa yang tuntas dengan nilai di atas 70 meningkat menjadi 83,33%.

Keaktifan Siswa

Pada siklus I, keaktifan siswa hanya 66,67% ( masih di level Cukup )

Pada siklus II, keaktifan siswa meningkat menjadi 86,67 % ( sudah di level Baik )

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 2

Data Peningkatan Nilai Kemampuan

Memahami Makna Surah Al Kafirun, Keaktifan siswa, dan Keterampilan Guru Selama Penerapan Metode Index Card Match

(7)

667 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa progress keaktifan siswa, keaktifan guru serta hasil tes mengalami peningkatan. Dalam proses pembelajaran siklus pertama pertemuan pertama, pengenalan materi dilakukan dengan cara menerapkan penggunaan metode Index Card Match, kemudian dianjutkan dengan siswa menemukan pasangannya masing- masing. Setelah itu, siswa diminta untuk membacakan potongan ayat dan makna yang telah mereka peroleh.Siswa diminta menghubungkan materi dengan perilaku warga sekolah sehari-hari dan kemudian menyimpulkan terkait materi yang dipelajari.

Pada pertemuan kedua, siswa kembali diminta menerapkan metode Index Card Match, namun setiap ayat Q.S. Al Kafirun dipotong lagi menjadi beberapa kata begitu juga dengan makna ayatnya. Kemudian siswa diminta menemukan pasangannya masing-masing, membacakannya, menghubungkan dengan perilaku warga sekolah sehari-hari dan kemudian menyimpulkan pembelajaran.Setelah menyimpulkan pelajaran dengan bimbingan guru, siswa diminta untuk mengerjakan tes akhir di siklus I (satu)

Dikarenakan materi di siklus I (satu) masih belum maksimal dikuasai oleh siswa, akibatnya proses pembelajaran belum maksimal. Para siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami makna surah al Kafirun beserta isi kandungannya, maka perlu diadakan perbaikan pada silklus selanjutnya yaitu siklus kedua.

Hasil tes memperlihatkan bahwa 50 % siswa mencapai KKM dan keaktifan siswa dalam pembelajaran masih kurang baik karena berada di level Cukup ( 66,67%) sehingga mempengaruhi keefektifan penggunaan metode Index Card Match untuk memahami makna surah Al Kafirun. Selain itu,

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Keaktifan siswa Keaktifan /keterampilan guru

Hasil Tes

Tes awal Siklus I (%) Siklus II(%)

(8)

668 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

keaktifan guru dalam mengelola kelas selama menerapkan metode Index Card Match berada di level Cukup (76,87).

Berdasarkan uraian di atas, maka siklus pertama masih belum mencapai indikator keberhasilan sehingga perlu dilanjutkan lagi pada siklus berikutnya yaitu siklus kedua dengan berbagai macam perbaikan.

Pada pembelajaran siklus kedua, pengenalan materi dilakukan oleh guru lebih intens dengan penjelasan yang lebih detail tentang surah Al Kafirun dan maknanya. Selain itu, penjelasan ulang guru tentang potongan kata dari setiap ayat surah Al Kafirun dan maknanya sangat membantu siswa dalam memahami makna surah Al Kafirun.

Di siklus II ( dua ) ini, terjadi peningkatan keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran. Para siswa sudah memahami tentang makna surah Al Kafirun dan maknanya dengan menggunakan metode Index Card match. Para siswa juga lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan hal ini sangat berpengaruh pada peningkatan hasil belajar mereka dalam memahami makna surah Al Kafirun.

Berdasarkan data hasil tes siklus II (dua), hasil belajar siswa dalam memahami makna surah Al Kafirun mengalami peningkatan dari tadinya 50%

siswa yang mencapai KKM menjadi 83,33 % yang mencapai bahkan melampaui KKM.

Peningkatan keaktifan siswa dan kemampuan guru dalam mengelola kelas juga terjadi di siklus II (dua) ini. Keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan dari berada di level Kurang ( 66,67 ) menjadi di level Baik (86,67). Sedangkan keaktifan guru atau kemampuan guru dalam mengelola kelas mengalamipeningkatan dari level Cukup (76,87) menjadiberada di level Baik (88,13).

Adapun kelebihan metode pembelajaran Index Card Match di sini adalah pembelajaran menjadi sangat menyenangkan sehingga siswa tidak merasa bosan terhadap materi yang diajarkan. Karena metode ini mengajak siswa bermain sambil belajar. Metode ini mendorong peserta didik untuk aktif dalam belajar, juga dapat dijadikan alternatif untuk memahami karakteristik siswa dan membangun kebersamaan dan keakraban di antara siswa.

Sedangkan kekurangannya adalah perlunya manajemen waktu yang tepat.

Guru juga harus siap dengan soal yang bervariatif, pembacaan soal dan jawaban yang dilakukan oleh tiap-tiap pasangan akan memakan waktu yang tidak sedikit.

(9)

669 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

Salah satu dari hasil observasi selain dari tiga hal di atas, yang menjadi objek tindakan penelitian adalah berkembangnya pemahaman materi sejalan dengan berkembangnya aktifitas dan keterampilan siswa. Dengan kata lain, semakin siswa memahami materi, semakin besar minatnya terhadap pelajaran PAI dan semakin aktif pula mereka di dalam kegiatan pembelajaran.

KESIMPULAN

Penerapan model pembelajaran Index Card Match berhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami makna Surah Al-Kafirun. Hal ini bisa dilihat dari persentase ketuntasan belajar secara klasikal pada tes awal sebesar 33,3 %, pada siklus I sebesar 50,5 %, dan pada siklus II ketuntasan belajar siswa mencapai 83,3 %. Hal ini berarti, target yang ditetapkan yaitu standar ketuntasan hasil belajar peserta didik secara klasikal mencapai 70 % sudah tercapai.

Penerapan model pembelajaran Index Card Match ini juga berhasil meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Peningkatan keaktifan belajar siswa dapat terlihat dari siklus I dan siklus II secara berturut- turut sebesar : 66,67 % dan 86,67 %. Dengan begitu target yang ingin dicapai telah terpenuhi yaitu persentasi keaktifan siswa sebesar 70 %.

Adapun saran atau rekomendasi yang dapat diberikan oleh penulis adalah penerapan metode pembelajaran Index Card Match dalam pembelajaran sangat direkomendasikan dalam meningkatkan kemampuan memahami makna surah Al Kafirun karena metode ini menjadikan pembelajaran lebih menarik dan tidak membosankan bagi siswa. Pembelajaran lebih bermakna apabila siswa terlibat secara aktif, mandiri, dan dapat membina kebersamaan dalam rangka menerapkan pengetahuan yang dimiliki dalam konteks kehidupan sehari-hari.

REFERENSI

Agus Suprijono, 2011,Cooperative Learning Teori dan A plikasi PAIKEM, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Bermawi Munthe, dkk, 2011, Strategi Pembelajaran A ktif, CTSD UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta

Depag RI,Al-Qur’an dan Terjemahannya.

Faizah, Hasna, 2009, Menulis Karangan Ilmiah, Pekanbaru, Cendikiawan

Hartono, dkk, 2009, PAIKEM Pembelajaran Aktif,Iinovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, Pekanbaru, Zanafa Publishing.

Insani. Hartono, 2010, Modul Penelitian Kependidikan.Pekanbaru,Zanafa Publishing.

(10)

670 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

Ismail.SM, 2009, Strategi pembelajaran agama Islam berbasis PAIKEM, Semarang Rasail media group.

Joko Susilo,2008, Pembelajaran PAIKEM, Surabaya, Book Mark.

Kunandar, 2011, Penelitian tidakan kelas, Jakarta, PT. Rajawali Pers.

Kemmis, S. & Mc Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. (3 rd Ed.).

Geelong: Deakin University Press

Melvin.S, Silberman, 2011, Active Learning 101 Cara Belajar S i s w a A k t i f, Bandung, Nussa Media.

Muhibbin Syah, 2002, Psikologi Belajar, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada.

Nana Sudjana, 1989, Penilaian Hasil PBM, Remaja Rosdakarya.

Purwanto, 2008, Evaluasi Hasil Belajar, Surakarta, Pustaka Pelajar.

Surawan, 2019. "Pernikahan Dini; Ditinjau dari Aspek Psikologi".

Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam, Vol. 2 No. 2.

Yusuf, 2010, Study Al-Qur’an, Jakarta, Amzah.

WJS Poerdawarmita, 1982, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka

(11)

671 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

(12)

672 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

(13)

673 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

(14)

674 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

Referensi

Dokumen terkait

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD NEGERI JANTI 1 KLATEN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK MATERI..

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan siswa melalui strategi Index Card Match pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Terpadu kelas VII D di SMP

Dari hasil yang diperoleh siklus I dan II di atas dapat disimpulkan bahwa dengan strategi Index Card Match dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran IPS

“Penerapan Strategi Index Card Match Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelalajaran Pendidikan Agama Islam Kelas IV SD Negeri Wonosido Pituruh Wonorejo Tahun

Berdasarkan hasil analisa dan observasi data di lapangan, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan pelaksanaan Strategi Index Card Match terbukti dapatmeningkatkan motivasi belajar

Pada pembelajaran siklus II peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Advance Organizer dengan media Index Card

81 Pada siklus I penerapan metode Index Card Match yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman membaca al Qur’an khususnya tentang bacaan mad, lebih khusus pada bacaan mad thobi’i, mad

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, tujuan dilakukan penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar dari penerapan pembelajaran index card match dengan