• Tidak ada hasil yang ditemukan

Merancang Tes Berbasis Komputer

N/A
N/A
Randi Yotang Timu

Academic year: 2025

Membagikan "Merancang Tes Berbasis Komputer"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

MERANCANG TES BERBASIS KOMPUTER

DISUSUN OLEH KELOMPOK VIII : 1. MARISA LOBANG

2. MARGARETHA KEHI 3. J0AN ATAMA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PRODI PENDIDIKAN INFORMATIKA

UNIVERSITAS CITRA BANGSA 2024

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya ,sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Merancang Tes Berbasis

Komputer” ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu ,demi memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi pembelajaran tik dengan dosen pengampu mata kuliah ini yaitu Ibu Khatrin J.Taku Neno ,S.Pd Kom,M.Pd atas tugas yang telah diberikan. Dengan tugas ini, ada banyak hal yang ias kami pelajari melalui penelitian dalam makalah ini..

Kami pun menyadari jika isi makalah ini jauh dari sempurna karena keterbatasan kami. Oleh sebab itu, kami harapkan adanya umpan balik berupa kritik dan saran yang membangun agar di kemudian hari kami sanggup makalah yang lebih maksimal.

KELOMPOK 8

ii

(3)

DAFTAR ISI COVER

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 LATAR BELAKANG...1

1.2 RUMUSAN MASALAH...1

1.3 TUJUAN...2

BAB II PEMBAHASAN ...3

2.1 Pengertian Tentang Merancang Tes Berbasis Computer...3

2.2. Teori Tentang Merancang Tes Berbasis Computer...3

2.3 Tujuan Dari Merancang Tes Berbasis Computer...6

2.4 Manfaat Utama Dari Merancanng Tes Berbasis Computer...7

2.5 Keunggulan Dan Kelemahan Merancang Tes Berbasis Computer...9

2.6 Tantangan Dan Solusi Dari Merancang Tes Berbasis Computer...12

2.7 Penerapan Merancang Tes Berbasis Computer Dalam Pembelajaran. .15 BAB III PENUTUP………...18

3.1 KESIMPULAN………...18

3.2 SARAN………..18

DAFTAR PUSTAKA………...19

iii

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Di era digital saat ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan. Pembelajaran berbasis komputer dan penggunaan teknologi dalam evaluasi pendidikan semakin menjadi kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Tes berbasis komputer (computer-based testing) muncul sebagai solusi inovatif untuk menggantikan metode penilaian tradisional yang cenderung lebih manual dan memakan waktu. Seiring dengan kemajuan teknologi, pendidikan telah

bertransformasi dari metode konvensional menjadi metode yang lebih interaktif dan menarik.

Penggunaan perangkat lunak dan aplikasi pembelajaran memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang lebih fleksibel dan efektif. Tes berbasis komputer menjadi salah satu bentuk implementasi teknologi dalam evaluasi pendidikan, yang memberikan kemudahan dalam proses penyelenggaraan dan penilaian Tes berbasis komputer menawarkan kelancaran dalam waktu dan tempat pelaksanaan. Peserta dapat mengakses tes dari lokasi yang berbeda, yang sangat penting dalam konteks pembelajaran jarak jauh. Ini juga meningkatkan

aksesibilitas bagi siswa dengan kebutuhan khusus, yang mungkin memerlukan penyesuaian dalam cara mereka diuji.

1.2 Rumusan Masalah

1.Menjelaskan Pengertian tentang merancang tes berbasis computer 2.Menjelaskan Teori tentang merancang tes berbasis computer 3.Menjelaskan Tujuan dari merancang tes berbasis computer

4.Menjelaskan Manfaat utama dari merancanng tes berbasis computer 5.Menjelaskan keunggulan dan kelemahan merancang tes berbasis computer 6.Menjelaskan Tantangan dan solusi dari merancang tes berbasis computer 7.Menjelaskan Penerapan merancang tes berbasis computer dalam Pembelajaran

iv

(5)

1.3.Tujuan

1.Untuk Mengetahui Pengertian tentang merancang tes berbasis computer 2.Untuk Mengetahui Teori tentang merancang tes berbasis computer 3.Untuk Mengetahui Tujuan dari merancang tes berbasis computer

4.Untuk Mengetahui Manfaat utama dari merancanng tes berbasis computer 5.Untuk Mengetahu keunggulan dan kelemahan merancang tes berbasis computer 6.Untuk Mengetahui Tantangan dan solusi dari merancang tes berbasis computer 7.Untuk Mengetahui Penerapan merancang tes berbasis computer dalam Pembelajaran

v

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Merancang Tes Berbasis Komputer

Merancang tes berbasis komputer (computer-based test) adalah proses sistematis untuk mengembangkan, menyusun, dan mengimplementasikan tes yang dilakukan dengan

menggunakan perangkat komputer atau sistem digital. Tes ini dapat mencakup berbagai jenis penilaian, seperti pilihan ganda, isian singkat, esai, atau simulasi, yang dirancang untuk menyebarkan pengetahuan, keterampilan, atau kompetensi peserta.

Merancang tes berbasis komputer adalah proses pengembangan dan penyusunan alat evaluasi yang dilakukan dengan menggunakan teknologi komputer. Tes ini dapat berupa ujian, kuis, atau penilaian lainnya yang disajikan secara digital, baik melalui perangkat lunak khusus, aplikasi, atau platform online.

Sistem penerapan pembelajaran tes berbasis komputer (Computer-Based Test atau CBT) adalah metode evaluasi yang menggunakan teknologi komputer untuk menyampaikan, mengelola, dan menilai tes.

2.2 Teori Tentang Merancang Tes Berbasis Computer

Merancang tes berbasis komputer (Computer Based Test - CBT) melibatkan berbagai teori dan prinsip yang mendasari proses penilaian dan pengukuran. Berikut adalah beberapa teori utama yang relevan dalam merancang CBT:

1. Teori Pengukuran dan Penilaian

Teori Item Response Theory (IRT): Teori ini digunakan untuk menganalisis respons peserta terhadap item tes. IRT mempertimbangkan kemampuan peserta dan karakteristik item, sehingga memungkinkan untuk menghasilkan skor yang lebih akurat dan adil.

vi

(7)

Contoh: Dalam CBT, setiap soal dapat dianalisis menggunakan IRT untuk menentukan seberapa baik soal tersebut membedakan antara peserta dengan kemampuan tinggi dan rendah.

2. Teori Kognitif

Teori Kognitif dan Pembelajaran: Teori ini berfokus pada bagaimana siswa memahami, belajar, dan mengingat informasi. Dalam merancang CBT, penting untuk

mempertimbangkan cara siswa berpikir dan belajar.

Contoh: Menggunakan soal yang mendorong pemikiran kritis dan pemecahan masalah, bukan hanya mengandalkan ingatan faktual, seperti soal analisis kasus atau situasi nyata.

3. Teori Konstruktivisme

Konstruktivisme: Teori ini menyatakan bahwa siswa membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman dan interaksi. Dalam konteks CBT, ini berarti bahwa tes harus dirancang untuk mencerminkan pengalaman nyata dan relevansi pembelajaran.

Contoh: Menggunakan simulasi atau skenario dunia nyata dalam soal CBT untuk menilai keterampilan aplikatif siswa, seperti dalam tes untuk bidang kedokteran atau teknik.

4. Teori Validitas

Validitas: Merupakan ukuran seberapa baik tes mengukur apa yang seharusnya diukur.

Ada beberapa jenis validitas, termasuk validitas isi, validitas konstruk, dan validitas kriteria.

vii

(8)

Contoh: Mengembangkan rubrik penilaian yang jelas untuk memastikan bahwa soal- soal yang disusun mencakup semua aspek dari kompetensi yang ingin diukur.

5. Teori Motivasi

Teori Motivasi Pembelajaran: Memahami motivasi siswa sangat penting dalam merancang CBT. Teori seperti Teori Harapan dan Teori Kebutuhan Maslow dapat memberikan wawasan tentang bagaimana merancang tes yang memotivasi siswa untuk berpartisipasi dengan baik.

Contoh: Menyediakan umpan balik langsung setelah tes untuk meningkatkan motivasi siswa dan membantu mereka memahami area yang perlu diperbaiki.

6. Teori Desain Instruksional

Desain Instruksional (ADDIE): Model ini mencakup lima fase: Analisis, Desain, Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi. Model ini dapat diterapkan dalam merancang CBT untuk memastikan bahwa semua aspek tes dipertimbangkan secara menyeluruh.

Contoh: Menggunakan fase analisis untuk memahami kebutuhan peserta dan tujuan pembelajaran sebelum merancang soal-soal tes.

7. Teori Umpan Balik

Teori Umpan Balik dalam Pembelajaran: Umpan balik yang efektif dapat membantu siswa memperbaiki pemahaman dan kinerja mereka. Merancang CBT dengan sistem umpan balik yang baik dapat meningkatkan pengalaman belajar.

viii

(9)

Contoh: Setelah menyelesaikan CBT, peserta dapat menerima analisis rinci tentang kinerja mereka, termasuk area yang perlu diperbaiki dan sumber daya untuk belajar lebih lanjut.

8. Teori Aksesibilitas

Aksesibilitas dalam Desain Tes: Teori ini menekankan pentingnya merancang tes yang dapat diakses oleh semua peserta, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.

Contoh: Menyediakan opsi untuk teks alternatif, pembaca layar, atau pengaturan waktu tambahan bagi peserta dengan disabilitas.

2.3 Tujuan Dari Merancang Tes Berbasis Computer

Merancang tes berbasis komputer memiliki beberapa tujuan yang penting, antara lain:

1. Efisiensi dan Kecepatan: Tes berbasis komputer memungkinkan proses pengujian yang lebih cepat, baik dalam hal pelaksanaan maupun penilaian. Hasil tes dapat langsung diperoleh setelah selesai, mengurangi waktu tunggu untuk mendapatkan hasil.

2. Fleksibilitas: Tes dapat diakses dari berbagai lokasi dan waktu, memberikan kemudahan bagi peserta untuk mengikuti tes sesuai dengan jadwal mereka.

3. Interaktivitas: Dengan menggunakan media komputer, tes dapat dirancang untuk lebih interaktif, seperti menggunakan multimedia (video, audio) yang dapat meningkatkan keterlibatan peserta.

4. Penyesuaian: Tes berbasis komputer dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan peserta, seperti dalam tes adaptif yang menyesuaikan tingkat kesulitan soal

berdasarkan jawaban sebelumnya.

5. Pengumpulan Data yang Lebih Baik: Data yang diperoleh dari tes berbasis komputer dapat dianalisis dengan lebih mudah dan akurat. Ini memungkinkan pengumpulan informasi yang lebih mendalam mengenai kinerja peserta.

ix

(10)

6. Keamanan dan Integritas: Tes berbasis komputer dapat dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan untuk mencegah kecurangan, seperti pengacak soal, pengawasan online, dan sistem identifikasi peserta.

7. Pengurangan Biaya: Dalam jangka panjang, tes berbasis komputer dapat mengurangi biaya operasional, seperti biaya cetak soal dan pengelolaan logistik tes.

8. Peningkatan Aksesibilitas: Tes berbasis komputer dapat dirancang untuk lebih inklusif, dengan menyediakan fitur aksesibilitas bagi peserta dengan kebutuhan khusus.

9. Umpan Balik Instan: Peserta dapat menerima umpan balik langsung mengenai kinerja mereka, yang dapat membantu mereka memahami area yang perlu diperbaiki

2.4 Manfaat Utama Dari Merancanng Tes Berbasis Computer

Merancang tes berbasis komputer (Computer Based Test - CBT) memiliki berbagai manfaat yang signifikan, baik bagi peserta didik, pendidik, maupun institusi pendidikan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari merancang dan melaksanakan CBT:

1. Efisiensi Waktu

Pengurangan Waktu Pelaksanaan: Tes berbasis komputer dapat diselesaikan lebih cepat dibandingkan dengan tes kertas, karena proses penilaian otomatis dan pengolahan hasil yang lebih cepat.

Penghematan Waktu Pengoreksian: Dengan sistem otomatisasi, hasil tes dapat dihitung dan dikirimkan kepada peserta dalam waktu singkat.

2. Aksesibilitas

Fleksibilitas Lokasi: Peserta dapat mengikuti tes dari lokasi yang berbeda, asalkan mereka memiliki akses ke komputer dan internet.

x

(11)

Akses untuk Penyandang Disabilitas: CBT dapat dirancang untuk memenuhi kebutuhan khusus, seperti penyediaan alat bantu untuk peserta dengan disabilitas.

3. Keamanan dan Keandalan

Pengurangan Risiko Kecurangan: Dengan fitur keamanan seperti pengacakan soal, otentikasi pengguna, dan pemantauan online, CBT dapat mengurangi risiko kecurangan.

Data yang Akurat: Proses otomatisasi mengurangi kemungkinan kesalahan manusia dalam penilaian.

4. Variasi Jenis Soal

Penggunaan Berbagai Format Soal: CBT memungkinkan penggunaan berbagai jenis soal, seperti pilihan ganda, esai, dan soal berbasis simulasi, yang dapat mengukur berbagai aspek kemampuan peserta.

Penyesuaian Tingkat Kesulitan: Soal dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan peserta, sehingga memberikan tantangan yang tepat.

5. Umpan Balik Instan

Pemberian Umpan Balik Otomatis: Peserta dapat menerima umpan balik segera setelah menyelesaikan tes, yang membantu mereka memahami kesalahan dan memperbaiki pemahaman mereka.

Analisis Hasil yang Mendalam: Sistem dapat memberikan analisis hasil yang mendetail, termasuk area kekuatan dan kelemahan peserta.

6. Pengumpulan Data dan Analisis

xi

(12)

Data yang Mudah Dikelola: CBT memungkinkan pengumpulan dan penyimpanan data hasil tes secara elektronik, yang memudahkan analisis dan pelaporan.

Pemantauan Kemajuan: Pendidik dapat dengan mudah memantau kemajuan peserta dari waktu ke waktu dan melakukan intervensi jika diperlukan.

7. Penghematan Biaya

Pengurangan Biaya Cetak: Mengurangi kebutuhan untuk mencetak soal dan lembar jawaban, serta biaya pengiriman.

Efisiensi Sumber Daya: Mengurangi kebutuhan untuk ruang kelas dan pengawas yang banyak, terutama untuk ujian besar.

8. Inovasi dalam Pembelajaran

Integrasi Teknologi: CBT mendorong penggunaan teknologi dalam pendidikan, yang dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa.

Pengembangan Keterampilan Digital: Peserta didik dapat mengembangkan keterampilan teknologi yang penting untuk masa depan mereka.

9. Adaptasi terhadap Situasi Khusus

Kemampuan untuk Melaksanakan Tes Secara Daring: Dalam situasi darurat, seperti

pandemi, CBT memungkinkan pelaksanaan tes secara daring tanpa mengorbankan kualitas evaluasi.

2.5 Keunggulan Dan Kelemahan Merancang Tes Berbasis Computer

xii

(13)

Merancang tes berbasis komputer (Computer Based Test - CBT) memiliki kelebihan dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan oleh pendidik dan institusi pendidikan. Berikut adalah beberapa poin yang dapat dijadikan acuan:

 Kelebihan CBT

1. Efisiensi Waktu:

Proses penilaian otomatis memungkinkan hasil tes dihitung dan disampaikan kepada peserta dalam waktu singkat.

2. Aksesibilitas:

Peserta dapat mengikuti tes dari berbagai lokasi, yang memberikan fleksibilitas dalam pelaksanaan tes.

3. Variasi Jenis Soal:

CBT memungkinkan penggunaan berbagai format soal, seperti pilihan ganda, esai, dan simulasi, yang dapat mengukur berbagai aspek kemampuan peserta.

4. Umpan Balik Instan:

Peserta dapat menerima umpan balik segera setelah menyelesaikan tes, membantu mereka memahami kesalahan dan memperbaiki pemahaman mereka.

5. Keamanan dan Keandalan:

Fitur keamanan, seperti pengacakan soal dan otentikasi pengguna, dapat mengurangi risiko kecurangan.

6. Pengumpulan Data dan Analisis:

Data hasil tes dapat dengan mudah dikelola dan dianalisis untuk meningkatkan proses pembelajaran dan evaluasi.

7. Penghematan Biaya:

xiii

(14)

Mengurangi biaya cetak dan pengiriman, serta mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

8. Inovasi dalam Pembelajaran:

Mendorong penggunaan teknologi dalam pendidikan, meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa.

9. Adaptasi terhadap Situasi Khusus:

CBT dapat dilakukan secara daring, memungkinkan pelaksanaan tes dalam situasi darurat, seperti pandemi.

 Kelemahan CBT

1. Ketergantungan pada Teknologi:

Kinerja CBT sangat bergantung pada infrastruktur teknologi, termasuk perangkat keras dan koneksi internet. Masalah teknis dapat mengganggu pelaksanaan tes.

2. Keterbatasan Akses:

Tidak semua peserta memiliki akses yang sama ke perangkat dan internet, yang dapat menciptakan kesenjangan digital.

3. Kebutuhan Pelatihan:

Pengguna, termasuk siswa dan pengawas, mungkin memerlukan pelatihan untuk menggunakan sistem CBT dengan efektif.

4. Keterbatasan dalam Menilai Keterampilan Praktis:

Beberapa keterampilan, seperti keterampilan praktis atau interpersonal, sulit diukur melalui tes berbasis komputer.

5. Kemungkinan Stres dan Kecemasan:

xiv

(15)

Beberapa peserta mungkin merasa lebih cemas saat menggunakan teknologi, terutama jika mereka tidak terbiasa dengan perangkat komputer.

6. Resiko Kecurangan Digital:

Meskipun ada langkah-langkah keamanan, masih ada risiko kecurangan melalui cara- cara digital, seperti kolusi online atau penggunaan sumber daya luar.

7. Keterbatasan dalam Soal Esai:

Penilaian soal esai dapat menjadi tantangan, karena memerlukan penilaian subjektif yang mungkin sulit untuk diotomatisasi.

8. Biaya Awal yang Tinggi:

Pengembangan dan implementasi sistem CBT memerlukan investasi awal yang signifikan dalam perangkat keras, perangkat lunak, dan pelatihan.

2.6 Tantangan Dan Solusi Dari Merancang Tes Berbasis Computer

Berikut adalah tantangan yang umum dihadapi dalam merancang tes berbasis komputer (Computer Based Test - CBT) beserta solusi yang mungkin, lengkap dengan contohnya:

1. Infrastruktur Teknologi

Tantangan: Ketersediaan perangkat keras dan koneksi internet yang memadai sering kali menjadi kendala, terutama di daerah terpencil.

Solusi:

Contoh: Sekolah dapat membangun pusat akses komputer dengan koneksi internet yang baik untuk siswa yang tidak memiliki perangkat di rumah. Misalnya, mengadakan sesi tes di laboratorium komputer sekolah yang dilengkapi dengan perangkat dan jaringan yang memadai.

xv

(16)

2. Kesiapan Pengguna

Tantangan: Siswa dan pengawas mungkin tidak terbiasa menggunakan teknologi, yang dapat menyebabkan kebingungan dan kesalahan saat pelaksanaan tes.

Solusi:

Contoh: Mengadakan pelatihan sebelum tes, di mana siswa dapat berlatih menggunakan sistem CBT. Misalnya, menyelenggarakan simulasi tes dengan soal latihan sehingga siswa familiar dengan antarmuka dan prosedur.

3. Keamanan dan Kecurangan

Tantangan: Risiko kecurangan digital tetap ada, seperti penggunaan perangkat lain untuk mencari jawaban.

Solusi:

Contoh: Menggunakan software pemantauan yang dapat mendeteksi aktivitas mencurigakan selama tes. Misalnya, menggunakan aplikasi yang mengawasi layar peserta dan mengunci akses ke aplikasi lain selama tes berlangsung.

4. Pengembangan Konten

Tantangan: Mengembangkan soal yang valid dan reliabel memerlukan waktu dan sumber daya yang cukup.

Solusi:

xvi

(17)

Contoh: Menggunakan bank soal yang sudah ada dan melakukan adaptasi untuk CBT.

Misalnya, mengadaptasi soal dari ujian sebelumnya dan menambah variasi untuk menghindari kebosanan siswa.

5. Uji Coba dan Validasi Sistem

Tantangan: Sistem CBT harus diuji coba untuk memastikan semua fungsi berjalan dengan baik.

Solusi:

Contoh: Melakukan uji coba sistem dengan kelompok kecil sebelum pelaksanaan tes resmi. Misalnya, mengundang sekelompok siswa untuk mengikuti tes percobaan dan memberikan umpan balik tentang pengalaman mereka.

6. Keterbatasan dalam Menilai Keterampilan Praktis

Tantangan: CBT mungkin tidak dapat secara efektif menilai keterampilan praktis atau interpersonal.

Solusi:

Contoh: Menggabungkan CBT dengan penilaian berbasis proyek. Misalnya, untuk mata pelajaran sains, siswa dapat melakukan eksperimen di laboratorium dan melaporkan hasilnya secara online.

7. Resistensi terhadap Perubahan

Tantangan: Pendidik dan siswa mungkin enggan beralih dari metode tradisional ke CBT.

Solusi:

xvii

(18)

Contoh: Mengadakan seminar atau workshop untuk menjelaskan manfaat CBT dan bagaimana sistem ini dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas penilaian. Misalnya, menunjukkan data tentang peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan CBT dibandingkan dengan tes tradisional.

8. Masalah Kesehatan Mental

Tantangan: Penggunaan teknologi dapat meningkatkan kecemasan bagi beberapa peserta.

Solusi:

Contoh: Menyediakan dukungan emosional, seperti sesi konseling atau teknik relaksasi sebelum pelaksanaan tes. Misalnya, mengadakan kelas persiapan mental sebelum hari tes untuk membantu siswa mengatasi kecemasan.

9. Biaya Awal yang Tinggi

Tantangan: Investasi awal untuk perangkat keras, perangkat lunak, dan pelatihan dapat menjadi beban bagi institusi pendidikan.

Solusi:

Contoh: Mencari hibah atau sponsor dari lembaga pemerintah atau swasta untuk mendukung biaya awal. Misalnya, bekerja sama dengan perusahaan teknologi untuk mendapatkan perangkat dengan harga diskon atau gratis sebagai bagian dari program CSR.

xviii

(19)

2.7 Penerapan Merancang Tes Berbasis Computer Dalam Pembelajaran

Sistem penerapan pembelajaran tes berbasis komputer (Computer-Based Test atau CBT) adalah metode evaluasi yang menggunakan teknologi komputer untuk

menyampaikan, mengelola, dan menilai tes. Berikut adalah beberapa aspek penting dari sistem ini:

1. Desain dan Pengembangan Soal

Format Soal: CBT dapat mencakup berbagai jenis soal, seperti pilihan ganda, isian singkat, dan essay.

Bank Soal: Pengembangan bank soal yang beragam untuk memastikan variasi dan kualitas evaluasi.

2. Platform dan Infrastruktur

Software CBT: Penggunaan aplikasi atau platform khusus yang dirancang untuk mengelola ujian secara online.

Perangkat Keras: Komputer, tablet, atau perangkat mobile yang digunakan oleh peserta ujian.

3. Proses Ujian

Pendaftaran: Peserta mendaftar dan mendapatkan akses ke ujian melalui platform.

Waktu Ujian: Penjadwalan waktu ujian yang jelas dan pengaturan durasi ujian.

Pengawasan: Sistem pengawasan untuk mencegah kecurangan, seperti penggunaan kamera atau software proctoring.

4. Penilaian dan Umpan Balik

Automatisasi Penilaian: Penilaian otomatis untuk soal pilihan ganda dan isian singkat, sehingga hasil dapat segera diketahui.

xix

(20)

Umpan Balik: Memberikan umpan balik yang konstruktif kepada peserta mengenai hasil ujian.

5. Keamanan dan Privasi

Keamanan Data: Perlindungan data pribadi peserta dan hasil ujian.

Kredibilitas Ujian: Menggunakan teknologi untuk memastikan keaslian ujian dan mencegah kecurangan.

6. Manfaat CBT

Efisiensi: Mengurangi waktu yang diperlukan untuk administrasi dan penilaian ujian.

Aksesibilitas: Memungkinkan peserta dari berbagai lokasi untuk mengikuti ujian secara online.

Analisis Data: Memungkinkan analisis hasil ujian secara mendalam untuk perbaikan pembelajaran.

7. Tantangan dalam Penerapan

Kesiapan Teknologi: Memastikan semua peserta memiliki akses yang memadai ke perangkat dan internet.

Pelatihan Pengguna: Memberikan pelatihan kepada pengajar dan peserta tentang cara menggunakan sistem CBT.

8. Implementasi di Institusi Pendidikan

Integrasi Kurikulum: Mengintegrasikan CBT ke dalam sistem evaluasi yang sudah ada.

Uji Coba: Melakukan uji coba sistem untuk mengidentifikasi masalah sebelum penerapan penuh.

Dengan penerapan sistem pembelajaran tes berbasis komputer, diharapkan proses evaluasi pendidikan dapat menjadi lebih efektif, efisien, dan transparan.

xx

(21)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Merancang tes berbasis komputer (CBT) merupakan langkah penting dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses evaluasi pendidikan. Beberapa poin kesimpulan yang dapat diambil dari proses ini antara lain:Kemudahan Akses dan

Fleksibilitas: CBT memungkinkan peserta untuk mengakses tes dari berbagai lokasi dan perangkat, memberikan fleksibilitas dalam waktu dan tempat pelaksanaan.Pengolahan Data yang Cepat: Hasil tes dapat diproses dan dianalisis secara otomatis, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk penilaian dan memungkinkan umpan balik yang lebih cepat kepada peserta.

3.2 Saran

Pelatihan Pengguna: Penting untuk memberikan pelatihan kepada pengajar dan peserta tentang cara menggunakan sistem CBT, termasuk cara mengatasi masalah teknis yang mungkin muncul. Pengujian Sistem: Lakukan uji coba sistem secara menyeluruh sebelum pelaksanaan tes untuk memastikan bahwa semua fungsi berjalan dengan baik dan tidak ada kendala teknis.Desain Antarmuka yang User-Friendly: Pastikan bahwa antarmuka pengguna dirancang dengan baik, mudah dipahami, dan navigasi yang intuitif agar peserta tidak merasa bingung saat mengerjakan tes.Pengembangan Konten yang

Berkualitas: Fokus pada pengembangan soal yang valid dan reliabel, serta relevan dengan kurikulum yang diajarkan.

xxi

(22)

DAFTAR PUSTAKA

https://ejurnal.iainpare.ac.id/index.php/kuriositas/article/download/181/107 https://id.scribd.com/document/364973812/Kel-6-Makalah-Cbt

https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/1715/13/UNIKOM_Steward

%20Tumbal_Artikel.pdf

https://id.scribd.com/document/394974867/KEL-VI-MAKALAH-CBT-doc

xxii

Referensi

Dokumen terkait

Untuk melihat apakah ada perbedaan hasil tes antara ketiga kelompok yang mengerjakan tes dengan paket soal yang berbeda dan dengan kualitas yang sama, maka dilakukan analisis

Penelitian ini dirancang dengan 2 tahap yaitu (1) tahap I untuk pengembangan aplikasi tes bakat minat berbasis komputer yang dilakukan dengan metode Research and Development, dan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) tes yang diterapkan sekolah dasar di kecamatan Secang masih menggunakan tes berbasis kertas, (2) kendala yang dihadapi guru

Ujian Nasional Computer Based Test (CBT) atau tes berbasis komputer sesuai dengan namanya dalam pelaksanaannya menggunakan bantuan fungsi komputer. Pada tes ini

Dari hasil perhitungan persentase dapat dinyatakan bahwa menurut ahli komputer, pada tahap validasi kedua pengembangan alat tes dan pengukuran passing bawah dan passing

Makalah ini membahas sistem operasi komputer modern, termasuk pengertian sistem, komputer, dan sistem operasi, serta komponen

Makalah ini membahas tentang penilaian tes yang dilakukan sebagai bagian dari tugas akademik dalam mata kuliah Evaluasi

Makalah ini membahas penerapan konsep statistika dan probabilitas dalam analisis sistem