Merdeka Belajar : Kebijakan Pemulihan Pembelajaran
Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka
Tujuan Bimbingan Teknis
Memahami latar belakang, filosofi, dan isi kebijakan penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan
pembelajaran secara mendalam.
Ruang Lingkup
Karakteristik Kurikulum Merdeka sebagai kelanjutan dari penyederhanaan
kurikulum darurat
Krisis pembelajaran yang berkepanjangan dan
memburuk akibat pandemi COVID-19
Upaya Pemerintah untuk memitigasi dampak pandemi terhadap kesempatan belajar
Strategi implementasi Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan: pilihan kurikulum dan penyesuaian dengan kesiapan satuan pendidikan
Dukungan kebijakan implementasi kurikulum
Dukungan penerapan kurikulum untuk transformasi pembelajaran:Platform Merdeka Mengajar
A
B
C
D
E
F
1. Permendikbud Ristek, No.5, Tahun 2022, tentang Standar Kompetensi Lulusan.
2. Permendikbud Ristek, No.7, Tahun 2022, tentang Standar isi .
3. Permendikbud Ristek, No. 16, Tahun 2022, tentang Standar Proses.
4. Kepetusan Kepmendikbud Ristek, No:56/M/2022, tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.
Dasar Hukum
Krisis Pembelajaran
Sejak kapan Indonesia mengalami krisis
pembelajaran?
Krisis pembelajaran di Indonesia telah berlangsung lama dan belum membaik dari tahun ke tahun
Studi-studi nasional maupun internasional, salah satunya PISA menunjukkan bahwa banyak siswa kita yang tidak mampu memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar
Skor PISA tidak mengalami peningkatan yang signifikan dalam 10 sampai 15 tahun berada di bawah kompetensi minimum membaca dan matematika
Hasil t es PISA 2018 juga menunjukkan adanya kesenjangan hasil belajar berbasis status ekonomi-sosial, di mana siswa dari keluarga yang lebih sejahtera
mendapatkan skor 52 poin lebih tinggi
Sumber: OECD (2018)
Krisis pembelajaran juga ditunjukkan dengan tingginya kesenjangan kualitas pembelajaran
● Survei AKSI
menunjukkan adanya ketimpangan besar antar daerah dalam hasil belajar murid.
● Studi tersebut memperlihatkan adanya kesenjangan besar antar wilayah dan antar kelompok sosial-ekonomi dalam hal kualitas belajar.
Setelah pandemi, krisis belajar ini menjadi semakin parah.
Persebaran Skor AKSI(2019)
• I
• M
• S Nusr4a6,5
3,8 41,2
-11%
-12%
-9%
Sumatra
Sulawesi
• I 46,4
• M 37,7
-11%
-12%
Kalimantan
• B. Indonesia (I) 49,0 -6%
• I 48,0 -8% • Matematika ( M) 39,5 -8%
• M 39,2 -9% • IPA (S) 43,0 -5%
• S 42,5 -6% Papua dan Maluku
DKI Jakarta &
DI Yogyakarta
• I 52,3
•M 4,1
•S 45,4
• S 41,3 -9% • I 46,7 -11%
• M 36,9 -14%
Jawa (non-DKI dan • S 40,9 -10%
• M
• S
44,0 -4%
DIY) 50,2 -5%
• I 41,2 -5% Bali
xx % perbedaan rata-rata skor AKSI antara DKI Jakarta dan DI Yogyakarta Legenda xx Skor AKSI (SMP)
:
Krisis pembelajaran diperparah oleh pandemi COVID-19
dengan meningkatnya ketertinggalan pembelajaran (learning loss) dan meningkatnya kesenjangan pembelajaran
Numerasi Literasi
Indikasi learning loss:berkurangnya kemajuan belajar dari kelas 1 ke kelas 2 SD.
-52 129
77 (6 bulan)
SESUDAH (TA 20/21) SEBELUM
(TA 19/20)
- 44
Indikasi Learning Loss
(5 bulan) 78
34
▪ Sebelum pandemi, kemajuan belajar selama satu tahun (kelas 1 SD) adalah sebesar 129 poin untuk literasi dan 78 poin untuk numerasi.
▪ Setelah pandemi, kemajuan belajar selama kelas 1 berkurang secara signifikan (learning loss).
▪ Untuk literasi, learning loss ini setara dengan6 bulan belajar.
▪ Untuk numerasi, learning loss tersebut setara dengan 5 bulan belajar.
(Diambil dari sampel 3.391 siswa SD dari 7 Kab/Kota di 4 provinsi, pada bulan Januari 2020 dan April 2021)
Kurikulum Darurat
Apa hubungan antara krisis di masa pandemi COVID-19
dengan kurikulum?
Penyederhanaan kurikulum dalam bentuk kurikulum dalam kondisi khusus (kurikulum darurat) efektif memitigasi ketertinggalan
pembelajaran (learning loss) pada masa pademi COVID-19
Learning loss 5 bulan
Learning loss1 bulan
522 482
517
Proyeksi jika tidak ada learning loss
Survei pada 18.370 siswa kelas 1-3 SD di 612 sekolah di 20 kab/kota dari 8 provinsi menunjukkan perbedaan hasil belajar yang signifikan antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat
Bila kenaikan hasil belajar itu direfleksikan ke proyeksi learning loss numerasi dan literasi, penggunaan kurikulum darurat dapat mengurangi dampak pandemisebesar73%(literasi) dan86%(numerasi) Pada sekolah yang menggunakan
Kurikulum 2013 Pada sekolah yang menggunakan Kurikulum Darurat
Sekitar 31,5%
sekolah menggunakan
kurikulum darurat semasa
pandemi COVID-19
Hasil belajar siswa 12 bulan pembelajaran di masa pandemi COVID-19
Sebagai bagian dari mitigasi ketertinggalan pembelajaran, satuan pendidikan diberi opsi untuk menggunakan kurikulum yang
disederhanakan agar dapat berfokus pada penguatan karakter dan kompetensi mendasar
Kemendikbudristek
mengembangkan “Kurikulum Darurat” dengan
menyederhanakan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI dan KD) yang dicapai.
Kemendikbudristek menyusun modul literasi dan numerasi untuk membantu guru menerapkan kurikulum. Juga tersedia modul untuk orang tua yang dapat digunakan di rumah.
Data kualitatif mengkonfirmasi bahwa guru merasa
terbantu untuk melihat materi yang esensial, sehingga bisa merancang dan menerapkan pembelajaran yang lebih baik.
Modul literasi-numerasi dari Kemendikbudristek juga sering disebutkan sebagai alat bantu yang bermanfaat untuk penerapan kurikulum.
Refleksi
Sampai sini, dapatkah kita melihat pengaruh kurikulum terhadap krisis
pembelajaran?
Kurikulum Merdeka:
Karakteristik apa dari Kurikulum Merdeka yang diharapkan dapat
memulihkan pembelajaran?
Kurikulum Merdeka:
Kurikulum
Merdeka
Efektivitas kurikulum dalam kondisi khusus semakin menguatkan
pentingnya perubahan rancangan dan strategi implementasi kurikulum secara lebih komprehensif
Rancangan dan
Implementasi Kurikulum Saat Ini:
Struktur kurikulum yang kurang fleksibel,jam pelajaran ditentukan per minggu
Materi terlalu padat sehingga tidak cukup waktu untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik
Materi pembelajaran yang tersedia kurang beragam sehingga guru kurang leluasa dalam
mengembangkan pembelajaran kontekstual
Teknologi digital belum digunakan secara sistematis untuk mendukung proses belajar guru melalui berbagi praktik baik
Arah Perubahan Kurikulum:
Struktur kurikulum yanglebih fleksibel, jam pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam satu tahun
Fokus pada materi yang esensial, Capaian Pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun Memberikan keleluasaan bagi guru
menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik Aplikasiyang menyediakan berbagai referensi bagi guru untuk dapat terus mengembangkan praktik mengajar secara mandiri dan berbagi praktik baik.
Keunggulan Kurikulum Merdeka
1. Lebih Sederhana dan Mendalam
Fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Belajar menjadi lebih
mendalam, bermakna, tidak terburu-buru
dan menyenangkan.
Keunggulan Kurikulum Merdeka
2. Lebih Merdeka
Peserta didik: Tidak ada program peminatan di SMA, peserta didik memilih matapelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.
Guru:Guru mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan
peserta didik.
Satuan pendidikan: memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.
Keunggulan Kurikulum Merdeka
3. Lebih Relevan dan Interaktif
Pembelajaran melalui kegiatan projek
memberikan kesempatan lebih luas
kepada peserta didik untuk secara aktif
mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya
isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya
untuk mendukung pengembangan
karakter dan kompetensi Profil Pelajar
Pancasila.
Struktur Kurikulum Merdeka:
Apa kekhasan dari
Kurikulum Merdeka?
Struktur Kurikulum
Pendidikan Anak Usía Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
1.
Pembelajaran intrakurikuler.Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran.2.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila. Kegiatan khusus yang ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan.Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.
Alokasi waktu untuk setiap projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak harus sama. Satu projek dapat dilakukan dengan durasi waktu yang lebih panjang daripada projek yang lain.
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan:
Bagaimana menyusun
pedoman penyelenggaraan
pembelajaran sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan
satuan pendidikan?
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Kurikulum operasional yang dikembangkan menunjukkan kesesuaian dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan daerah. Dalam mengembangkan dan mengelola kurikulum operasional, satuan pendidikan
sebaiknya melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk siswa, komite sekolah, dan masyarakat.
Pemerintah menyediakan contoh-contoh kurikulum
operasional sekolah yang dapat dimodifikasi, dijadikan
contoh, atau rujukan untuk satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum operasionalnya.
Prinsip pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan
1.
Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhanperkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah
2.
Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB)3.
Esensial,yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami4.
Akuntabel,dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual5.
Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengankewenangannya.
kesiapan implementasi Kurikulum Merdeka
Bagaimana tahapan Implementasi
Kurikulum Merdeka?
Kesiapan satuan pendidikan untuk mengimplementasi kurikulum berbeda-beda, terutama dalam situasi Pandemi COVID-19. Menyadari kompleksitas tersebut, maka:
2
1
Pemerintah t idak mewajibkan satuan pendidikan untuk mengimplementasikan Kurikulum MerdekaImplementasi Kurikulum Merdeka dapat disesuaikan dengan kesiapan masing- masing satuan pendidikan
Sumber:KepmendikbudristekNomor56Tahun2022
Dalam pemulihan pembelajaran, sekarang sekolah diberikan kebebasan menentukan kurikulum yang akan dipilih
Pilihan 1
Kurikulum 2013
Secara penuh
Pilihan 2
Kurikulum Darurat
yaitu Kurikulum 2013 yang disederhanakan
Pilihan 3
Kurikulum Merdeka
Untuk satuan pendidikan yang memilih Kurikulum Merdeka,
implementasinya dapat disesuaikan dengan kesiapan masing-masing
Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkanAngket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka yang mengukurkesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada pilihan yang paling benar, yang ada pilihan yang paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi Kurikulum Merdeka.
Pilihan 1:Mandiri Belajar
Menerapkanbeberapa bagian dan prinsipKurikulum Merdeka,tanpa menggantikurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan.
Pilihan 2:Mandiri berubah
Menerapkan Kurikulum Merdekamenggunakan perangkat ajar yang sudah disediakanpada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
Pilihan 3:Mandiri Berbagi
Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan
mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajardi satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka dapat diakses melalui:
https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/
Dukungan untuk kesiapan implementasi
Dukungan apa yang diberikan
Pemerintah untuk satuan pendidikan yang menerapkan Kurikulum
Merdeka?
Sebelum melanjutkan, dapatkah Ibu dan Bapak memperkirakan dukungan apa, baik
berupa kebijakan ataupun teknis, yang dibutuhkan satuan pendidikan dan pendidik untuk menerapkan Kurikulum
Merdeka?
Penerapan Kurikulum Merdeka didukung melalui penyediaan beragam perangkat ajar serta pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan.
02
Penyediaan ● Perangkat ajar (buku teks, contoh-contoh alur tujuan pembelajaran, kurikulum operasional sekolah, serta modul ajar dan projek penguatan profil Pelajar Pancasila disediakan melalui platform digital bagi guru. Satuan pendidikan dapat melakukan pengadaan buku teks secara mandiri denganBOS/BOP reguleratasdukungan Pemda dan yayasan
● Buku cetak dapat dibeli menggunakan dana BOS/BOP melaluiSIPLah atau cetak mandiri
01
Perangkat ajar: buku teks dan bahan ajar pendukung Pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru, kepala sekolah, dan pemda
● Pelatihan mandiri bagi guru dan kepala sekolah melalui micro learning di aplikasi digital Merdeka Mengajar (dapat diunduh pada Playstore dan website
https://guru.kemdikbud.go.id/).
● Menyediakan berbagai narasumber dalam pelatihan Kurikulum Merdeka. Misalnya, melaluipengimbasan dari Sekolah Penggerak.
● Berbagai sumber belajar untuk guru dalam bentuk e-book, video, podcast dll., yang dapat diakses daring dan didistribusikan melalui media penyimpanan(flashdisk) bagi wilayah 3T.
● Guru membentuk komunitas belajar untuk saling berbagi praktik baik dalam adopsi Kurikulum Merdeka, baik di satuan pendidikan maupun di komunitasnya
Jaminan jam
●Perubahan struktur mata pelajarantidak merugikan guru
●Semua guru yang berhak mendapatkantunjangan profesiketika menggunakan Kurikulum 2013 akantetap mendapatkan hak tersebut
03
mengajardan tunjangan profesiguru
Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar (tidak hanya buku teks) yang digunakan untuk mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran
Modul projek penguatan profil pelajar Pancasila dengan tema Bhineka
Tunggal Ika untuk Fase A Modul ajar Bahasa Indonesia untuk
Fase D (SMP) Buku teks mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan untuk kelas X
Mendukung proses implementasi di daerah
Membantu Daerah menyiapkan helpdesk serta mendampingi helpdesk dalam merespon berbagai isu.
Mensosialisasikan kurikulum dan memberikan bimbingan teknis kepada Dinas dan ketua MKKS/sejenisnya.
Mensosialisasikan kurikulum kepada komunitas dan pemangku kepentingan misalnya melalui webinar berkala.
Melakukan monitoring dan evaluasi terkoordinasi dengan BSKAP dan unit terkait lain.Berdasarkan hasil monev merancang strategi untuk penguatan
implementasi secara berkelanjutan.
Dukungan yang dapat diberikan Direktorat Teknis
Pengembangan panduan untuk mendukung implementasi
Direktorat teknis dan Puskurjar membuat Panduan yang menjadi rujukanbagi Pemerintah Daerahuntuk
mendukung satuan pendidikan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Panduan yang dimaksud disertai beragam contoh-contoh yang dapat membantu satuan pendidikan menerapkan kurikulum, diantaranya:
kurikulum operasional sekolah, modul ajar, modul projek, asesmen dan rapor, pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik, dan pengelolaan mekanisme pemilihan mata pelajaran di SMA/MA.
Contoh dukungan yang dapat disediakan oleh Pemerintah Daerah :
Helpdesk Daerah
Untuk berkonsultasi dengan cepat, satuan pendidikan dan pendidik dapat menghubungi tim helpdesk di tingkat daerah
Pemerintah Pusat memberikan dukungan dan dampingan untuk helpdesk daerah
Tim Helpdesk antara lain dapat berasal dari unsur : UPT
Kemdikbudristek , Dinas
Pendidikan, Koordinator Pengawas,
Memfasilitasi Komunitas Praktisi/komunitas Belajar
Dinas Pendidikan mendorong dan memfasilitasi proses belajar para pendidik dan tenaga kependidikan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka melalui dukungan terhadap beragam komunitas praktisi, misalnya MKKS, MGMP,KKG, KKPS, PKG (Pusat Kegiatan Gugus), Forum Komunikasi PKBM/SKB serta komunitas bagi guru untuk belajar
Memfasilitasi kolaborasi satuan pendidikan dan masyarakat
Dinas Pendidikan menjadi hub atau penghubung antara satuan pendidikan dan masyarakat (perguruan tinggi, organisasi non- profit, komunitas pendidikan, dsb.) yang dapat mendukung satuan pendidikan menerapkan Kurikulum Merdeka
Platform Merdeka Mengajar
Bagaimana Pemerintah mendukung kemerdekaan guru untuk
menerapkan Kurikulum Merdeka?
Penerapan Kurikulum Merdeka didukung oleh Platform Merdeka Mengajar.
Platform Merdeka Mengajar membantu
guru dalam mendapatkan referensi,
inspirasi, dan pemahaman untuk
menerapkan Kurikulum Merdeka.
Informasi & rujukan:
Di mana informasi tentang Kurikulum Merdeka yang lebih mendalam dan
menyeluruh dapat dipelajari?
Informasi terkait:
https://kurikulum.kemdikbud.go.id/
Playstore: Platform Merdeka Mengajar Atau
https://guru.kemdikbud.go.id/
Kesimpulan
Krisispembelajaranmerupakan masalah yangberkepanjangandi Indonesia, terjadi bahkan sejak sebelum pandemi COVID-19, dan diperparah dengan situasi pembelajaran di masa pandemi.
Krisis ini ditunjukkan dengan capaianhasil belajar yangrelatif rendah dibandingkan banyak negara lain,serta kesenjangan kualitasbelajar yangnyata.
Kurikulum saja tidak cukup untuk menjadi jalan keluarmasalah ketertinggalan pembelajaran (learningloss).Namun karena kurikulum mempengaruhi cara pendidik bekerja, maka penyesuaian kurikulum perlu dilakukanbersamaupaya-upaya lainnya.
Kurikulum Merdekamelanjutkan upaya penyederhanaan kurikulum yang diawali dengan KurikulumDarurat,juga upaya penguatan karakter dan kompetensi yangsudahdimulai sejak kurikulum sebelumnya.
Secara garis besar, kebaruan dari Kurikulum Merdeka adalahadanya:
(1)pembelajaran yanglebih mendalam,tidak terburu-buru, sehingga setiap peserta didik dapat mencapaikompetensi minimum; (2) pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik;dan
(3)pembelajaran melalui projek untuk penguatankarakter dalam profil pelajar Pancasila
Sebagai upayapemulihan pembelajaran, implementasiKurikulum Merdekatidak diwajibkan.
Satuan pendidikan dapat memilih salah satu dari 3 kurikulum: Kurikulum 2013, kurikulum darurat, atauKurikulum Merdeka.
Untuk Kurikulum Merdeka,satuan pendidikan dapat mengimplementasikannya sesuai kesiapan masing-masing.
Pemerintah menyediakan dukungan kebijakan dan teknis, termasuk berbagai sumber untuk gurudalamPlatform Merdeka Mengajar.
Pemerintah Daerah diharapkan mendukung dan memfasilitasisatuan pendidikan untuk menentukan pilihan kurikulum, mempelajari Kurikulum Merdeka,serta dalam proses mengimplementasikannya sesuai filosofi dari Kurikulum Merdeka ini.
Terima Kasih
Sosialisasi Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran 2022