• Tidak ada hasil yang ditemukan

Merdeka Belajar : Kebijakan Pemulihan Pembelajaran

N/A
N/A
SD NEGERI MULTATULI

Academic year: 2023

Membagikan "Merdeka Belajar : Kebijakan Pemulihan Pembelajaran "

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Merdeka Belajar : Kebijakan Pemulihan Pembelajaran

Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka

(2)

Tujuan Bimbingan Teknis

Memahami latar belakang, filosofi, dan isi kebijakan penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan

pembelajaran secara mendalam.

(3)

Ruang Lingkup

Karakteristik Kurikulum Merdeka sebagai kelanjutan dari penyederhanaan

kurikulum darurat

Krisis pembelajaran yang berkepanjangan dan

memburuk akibat pandemi COVID-19

Upaya Pemerintah untuk memitigasi dampak pandemi terhadap kesempatan belajar

Strategi implementasi Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan: pilihan kurikulum dan penyesuaian dengan kesiapan satuan pendidikan

Dukungan kebijakan implementasi kurikulum

Dukungan penerapan kurikulum untuk transformasi pembelajaran:Platform Merdeka Mengajar

A

B

C

D

E

F

(4)

1. Permendikbud Ristek, No.5, Tahun 2022, tentang Standar Kompetensi Lulusan.

2. Permendikbud Ristek, No.7, Tahun 2022, tentang Standar isi .

3. Permendikbud Ristek, No. 16, Tahun 2022, tentang Standar Proses.

4. Kepetusan Kepmendikbud Ristek, No:56/M/2022, tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.

Dasar Hukum

(5)

Krisis Pembelajaran

Sejak kapan Indonesia mengalami krisis

pembelajaran?

(6)

Krisis pembelajaran di Indonesia telah berlangsung lama dan belum membaik dari tahun ke tahun

Studi-studi nasional maupun internasional, salah satunya PISA menunjukkan bahwa banyak siswa kita yang tidak mampu memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar

Skor PISA tidak mengalami peningkatan yang signifikan dalam 10 sampai 15 tahun berada di bawah kompetensi minimum membaca dan matematika

Hasil t es PISA 2018 juga menunjukkan adanya kesenjangan hasil belajar berbasis status ekonomi-sosial, di mana siswa dari keluarga yang lebih sejahtera

mendapatkan skor 52 poin lebih tinggi

Sumber: OECD (2018)

(7)

Krisis pembelajaran juga ditunjukkan dengan tingginya kesenjangan kualitas pembelajaran

● Survei AKSI

menunjukkan adanya ketimpangan besar antar daerah dalam hasil belajar murid.

● Studi tersebut memperlihatkan adanya kesenjangan besar antar wilayah dan antar kelompok sosial-ekonomi dalam hal kualitas belajar.

Setelah pandemi, krisis belajar ini menjadi semakin parah.

Persebaran Skor AKSI(2019)

I

M

S Nusr4a6,5

3,8 41,2

-11%

-12%

-9%

Sumatra

Sulawesi

I 46,4

M 37,7

-11%

-12%

Kalimantan

B. Indonesia (I) 49,0 -6%

I 48,0 -8% Matematika ( M) 39,5 -8%

M 39,2 -9% IPA (S) 43,0 -5%

S 42,5 -6% Papua dan Maluku

DKI Jakarta &

DI Yogyakarta

I 52,3

M 4,1

S 45,4

S 41,3 -9% I 46,7 -11%

M 36,9 -14%

Jawa (non-DKI dan S 40,9 -10%

M

S

44,0 -4%

DIY) 50,2 -5%

I 41,2 -5% Bali

xx % perbedaan rata-rata skor AKSI antara DKI Jakarta dan DI Yogyakarta Legenda xx Skor AKSI (SMP)

:

(8)

Krisis pembelajaran diperparah oleh pandemi COVID-19

dengan meningkatnya ketertinggalan pembelajaran (learning loss) dan meningkatnya kesenjangan pembelajaran

Numerasi Literasi

Indikasi learning loss:berkurangnya kemajuan belajar dari kelas 1 ke kelas 2 SD.

-52 129

77 (6 bulan)

SESUDAH (TA 20/21) SEBELUM

(TA 19/20)

- 44

Indikasi Learning Loss

(5 bulan) 78

34

Sebelum pandemi, kemajuan belajar selama satu tahun (kelas 1 SD) adalah sebesar 129 poin untuk literasi dan 78 poin untuk numerasi.

Setelah pandemi, kemajuan belajar selama kelas 1 berkurang secara signifikan (learning loss).

▪ Untuk literasi, learning loss ini setara dengan6 bulan belajar.

▪ Untuk numerasi, learning loss tersebut setara dengan 5 bulan belajar.

(Diambil dari sampel 3.391 siswa SD dari 7 Kab/Kota di 4 provinsi, pada bulan Januari 2020 dan April 2021)

(9)

Kurikulum Darurat

Apa hubungan antara krisis di masa pandemi COVID-19

dengan kurikulum?

(10)

Penyederhanaan kurikulum dalam bentuk kurikulum dalam kondisi khusus (kurikulum darurat) efektif memitigasi ketertinggalan

pembelajaran (learning loss) pada masa pademi COVID-19

Learning loss 5 bulan

Learning loss1 bulan

522 482

517

Proyeksi jika tidak ada learning loss

Survei pada 18.370 siswa kelas 1-3 SD di 612 sekolah di 20 kab/kota dari 8 provinsi menunjukkan perbedaan hasil belajar yang signifikan antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat

Bila kenaikan hasil belajar itu direfleksikan ke proyeksi learning loss numerasi dan literasi, penggunaan kurikulum darurat dapat mengurangi dampak pandemisebesar73%(literasi) dan86%(numerasi) Pada sekolah yang menggunakan

Kurikulum 2013 Pada sekolah yang menggunakan Kurikulum Darurat

Sekitar 31,5%

sekolah menggunakan

kurikulum darurat semasa

pandemi COVID-19

Hasil belajar siswa 12 bulan pembelajaran di masa pandemi COVID-19

(11)

Sebagai bagian dari mitigasi ketertinggalan pembelajaran, satuan pendidikan diberi opsi untuk menggunakan kurikulum yang

disederhanakan agar dapat berfokus pada penguatan karakter dan kompetensi mendasar

Kemendikbudristek

mengembangkan “Kurikulum Darurat” dengan

menyederhanakan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI dan KD) yang dicapai.

Kemendikbudristek menyusun modul literasi dan numerasi untuk membantu guru menerapkan kurikulum. Juga tersedia modul untuk orang tua yang dapat digunakan di rumah.

Data kualitatif mengkonfirmasi bahwa guru merasa

terbantu untuk melihat materi yang esensial, sehingga bisa merancang dan menerapkan pembelajaran yang lebih baik.

Modul literasi-numerasi dari Kemendikbudristek juga sering disebutkan sebagai alat bantu yang bermanfaat untuk penerapan kurikulum.

(12)

Refleksi

Sampai sini, dapatkah kita melihat pengaruh kurikulum terhadap krisis

pembelajaran?

(13)

Kurikulum Merdeka:

Karakteristik apa dari Kurikulum Merdeka yang diharapkan dapat

memulihkan pembelajaran?

(14)

Kurikulum Merdeka:

Kurikulum

Merdeka

(15)

Efektivitas kurikulum dalam kondisi khusus semakin menguatkan

pentingnya perubahan rancangan dan strategi implementasi kurikulum secara lebih komprehensif

Rancangan dan

Implementasi Kurikulum Saat Ini:

Struktur kurikulum yang kurang fleksibel,jam pelajaran ditentukan per minggu

Materi terlalu padat sehingga tidak cukup waktu untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik

Materi pembelajaran yang tersedia kurang beragam sehingga guru kurang leluasa dalam

mengembangkan pembelajaran kontekstual

Teknologi digital belum digunakan secara sistematis untuk mendukung proses belajar guru melalui berbagi praktik baik

Arah Perubahan Kurikulum:

Struktur kurikulum yanglebih fleksibel, jam pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam satu tahun

Fokus pada materi yang esensial, Capaian Pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun Memberikan keleluasaan bagi guru

menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik Aplikasiyang menyediakan berbagai referensi bagi guru untuk dapat terus mengembangkan praktik mengajar secara mandiri dan berbagi praktik baik.

(16)

Keunggulan Kurikulum Merdeka

1. Lebih Sederhana dan Mendalam

Fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Belajar menjadi lebih

mendalam, bermakna, tidak terburu-buru

dan menyenangkan.

(17)

Keunggulan Kurikulum Merdeka

2. Lebih Merdeka

Peserta didik: Tidak ada program peminatan di SMA, peserta didik memilih mata

pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.

Guru:Guru mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan

peserta didik.

Satuan pendidikan: memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.

(18)

Keunggulan Kurikulum Merdeka

3. Lebih Relevan dan Interaktif

Pembelajaran melalui kegiatan projek

memberikan kesempatan lebih luas

kepada peserta didik untuk secara aktif

mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya

isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya

untuk mendukung pengembangan

karakter dan kompetensi Profil Pelajar

Pancasila.

(19)

Struktur Kurikulum Merdeka:

Apa kekhasan dari

Kurikulum Merdeka?

(20)

Struktur Kurikulum

Pendidikan Anak Usía Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah

1.

Pembelajaran intrakurikuler.Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran.

2.

Projek penguatan profil pelajar Pancasila. Kegiatan khusus yang ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan.

Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan

menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.

Alokasi waktu untuk setiap projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak harus sama. Satu projek dapat dilakukan dengan durasi waktu yang lebih panjang daripada projek yang lain.

(21)

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan:

Bagaimana menyusun

pedoman penyelenggaraan

pembelajaran sesuai dengan

karakteristik dan kebutuhan

satuan pendidikan?

(22)

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan

Kurikulum operasional yang dikembangkan menunjukkan kesesuaian dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan daerah. Dalam mengembangkan dan mengelola kurikulum operasional, satuan pendidikan

sebaiknya melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk siswa, komite sekolah, dan masyarakat.

Pemerintah menyediakan contoh-contoh kurikulum

operasional sekolah yang dapat dimodifikasi, dijadikan

contoh, atau rujukan untuk satuan pendidikan dalam

mengembangkan kurikulum operasionalnya.

(23)

Prinsip pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan

1.

Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan

perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah

2.

Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB)

3.

Esensial,yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami

4.

Akuntabel,dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual

5.

Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan

kewenangannya.

(24)

kesiapan implementasi Kurikulum Merdeka

Bagaimana tahapan Implementasi

Kurikulum Merdeka?

(25)

Kesiapan satuan pendidikan untuk mengimplementasi kurikulum berbeda-beda, terutama dalam situasi Pandemi COVID-19. Menyadari kompleksitas tersebut, maka:

2

1

Pemerintah t idak mewajibkan satuan pendidikan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka

Implementasi Kurikulum Merdeka dapat disesuaikan dengan kesiapan masing- masing satuan pendidikan

Sumber:KepmendikbudristekNomor56Tahun2022

(26)

Dalam pemulihan pembelajaran, sekarang sekolah diberikan kebebasan menentukan kurikulum yang akan dipilih

Pilihan 1

Kurikulum 2013

Secara penuh

Pilihan 2

Kurikulum Darurat

yaitu Kurikulum 2013 yang disederhanakan

Pilihan 3

Kurikulum Merdeka

(27)

Untuk satuan pendidikan yang memilih Kurikulum Merdeka,

implementasinya dapat disesuaikan dengan kesiapan masing-masing

Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkanAngket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka yang mengukurkesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada pilihan yang paling benar, yang ada pilihan yang paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi Kurikulum Merdeka.

Pilihan 1:Mandiri Belajar

Menerapkanbeberapa bagian dan prinsipKurikulum Merdeka,tanpa menggantikurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan.

Pilihan 2:Mandiri berubah

Menerapkan Kurikulum Merdekamenggunakan perangkat ajar yang sudah disediakanpada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

Pilihan 3:Mandiri Berbagi

Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan

mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajardi satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka dapat diakses melalui:

https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/

(28)

Dukungan untuk kesiapan implementasi

Dukungan apa yang diberikan

Pemerintah untuk satuan pendidikan yang menerapkan Kurikulum

Merdeka?

(29)

Sebelum melanjutkan, dapatkah Ibu dan Bapak memperkirakan dukungan apa, baik

berupa kebijakan ataupun teknis, yang dibutuhkan satuan pendidikan dan pendidik untuk menerapkan Kurikulum

Merdeka?

(30)

Penerapan Kurikulum Merdeka didukung melalui penyediaan beragam perangkat ajar serta pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan.

02

Penyediaan Perangkat ajar (buku teks, contoh-contoh alur tujuan pembelajaran, kurikulum operasional sekolah, serta modul ajar dan projek penguatan profil Pelajar Pancasila disediakan melalui platform digital bagi guru. Satuan pendidikan dapat melakukan pengadaan buku teks secara mandiri denganBOS/BOP reguleratasdukungan Pemda dan yayasan

Buku cetak dapat dibeli menggunakan dana BOS/BOP melaluiSIPLah atau cetak mandiri

01

Perangkat ajar: buku teks dan bahan ajar pendukung Pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru, kepala sekolah, dan pemda

Pelatihan mandiri bagi guru dan kepala sekolah melalui micro learning di aplikasi digital Merdeka Mengajar (dapat diunduh pada Playstore dan website

https://guru.kemdikbud.go.id/).

Menyediakan berbagai narasumber dalam pelatihan Kurikulum Merdeka. Misalnya, melaluipengimbasan dari Sekolah Penggerak.

Berbagai sumber belajar untuk guru dalam bentuk e-book, video, podcast dll., yang dapat diakses daring dan didistribusikan melalui media penyimpanan(flashdisk) bagi wilayah 3T.

Guru membentuk komunitas belajar untuk saling berbagi praktik baik dalam adopsi Kurikulum Merdeka, baik di satuan pendidikan maupun di komunitasnya

Jaminan jam

Perubahan struktur mata pelajarantidak merugikan guru

Semua guru yang berhak mendapatkantunjangan profesiketika menggunakan Kurikulum 2013 akantetap mendapatkan hak tersebut

03

mengajardan tunjangan profesi

guru

(31)

Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar (tidak hanya buku teks) yang digunakan untuk mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran

Modul projek penguatan profil pelajar Pancasila dengan tema Bhineka

Tunggal Ika untuk Fase A Modul ajar Bahasa Indonesia untuk

Fase D (SMP) Buku teks mata pelajaran Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan untuk kelas X

(32)

Mendukung proses implementasi di daerah

Membantu Daerah menyiapkan helpdesk serta mendampingi helpdesk dalam merespon berbagai isu.

Mensosialisasikan kurikulum dan memberikan bimbingan teknis kepada Dinas dan ketua MKKS/sejenisnya.

Mensosialisasikan kurikulum kepada komunitas dan pemangku kepentingan misalnya melalui webinar berkala.

Melakukan monitoring dan evaluasi terkoordinasi dengan BSKAP dan unit terkait lain.Berdasarkan hasil monev merancang strategi untuk penguatan

implementasi secara berkelanjutan.

Dukungan yang dapat diberikan Direktorat Teknis

Pengembangan panduan untuk mendukung implementasi

Direktorat teknis dan Puskurjar membuat Panduan yang menjadi rujukanbagi Pemerintah Daerahuntuk

mendukung satuan pendidikan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Panduan yang dimaksud disertai beragam contoh-contoh yang dapat membantu satuan pendidikan menerapkan kurikulum, diantaranya:

kurikulum operasional sekolah, modul ajar, modul projek, asesmen dan rapor, pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik, dan pengelolaan mekanisme pemilihan mata pelajaran di SMA/MA.

(33)

Contoh dukungan yang dapat disediakan oleh Pemerintah Daerah :

Helpdesk Daerah

Untuk berkonsultasi dengan cepat, satuan pendidikan dan pendidik dapat menghubungi tim helpdesk di tingkat daerah

Pemerintah Pusat memberikan dukungan dan dampingan untuk helpdesk daerah

Tim Helpdesk antara lain dapat berasal dari unsur : UPT

Kemdikbudristek , Dinas

Pendidikan, Koordinator Pengawas,

Memfasilitasi Komunitas Praktisi/komunitas Belajar

Dinas Pendidikan mendorong dan memfasilitasi proses belajar para pendidik dan tenaga kependidikan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka melalui dukungan terhadap beragam komunitas praktisi, misalnya MKKS, MGMP,KKG, KKPS, PKG (Pusat Kegiatan Gugus), Forum Komunikasi PKBM/SKB serta komunitas bagi guru untuk belajar

Memfasilitasi kolaborasi satuan pendidikan dan masyarakat

Dinas Pendidikan menjadi hub atau penghubung antara satuan pendidikan dan masyarakat (perguruan tinggi, organisasi non- profit, komunitas pendidikan, dsb.) yang dapat mendukung satuan pendidikan menerapkan Kurikulum Merdeka

(34)

Platform Merdeka Mengajar

Bagaimana Pemerintah mendukung kemerdekaan guru untuk

menerapkan Kurikulum Merdeka?

(35)

Penerapan Kurikulum Merdeka didukung oleh Platform Merdeka Mengajar.

Platform Merdeka Mengajar membantu

guru dalam mendapatkan referensi,

inspirasi, dan pemahaman untuk

menerapkan Kurikulum Merdeka.

(36)

Informasi & rujukan:

Di mana informasi tentang Kurikulum Merdeka yang lebih mendalam dan

menyeluruh dapat dipelajari?

(37)

Informasi terkait:

https://kurikulum.kemdikbud.go.id/

Playstore: Platform Merdeka Mengajar Atau

https://guru.kemdikbud.go.id/

(38)

Kesimpulan

Krisispembelajaranmerupakan masalah yangberkepanjangandi Indonesia, terjadi bahkan sejak sebelum pandemi COVID-19, dan diperparah dengan situasi pembelajaran di masa pandemi.

Krisis ini ditunjukkan dengan capaianhasil belajar yangrelatif rendah dibandingkan banyak negara lain,serta kesenjangan kualitasbelajar yangnyata.

Kurikulum saja tidak cukup untuk menjadi jalan keluarmasalah ketertinggalan pembelajaran (learningloss).Namun karena kurikulum mempengaruhi cara pendidik bekerja, maka penyesuaian kurikulum perlu dilakukanbersamaupaya-upaya lainnya.

Kurikulum Merdekamelanjutkan upaya penyederhanaan kurikulum yang diawali dengan KurikulumDarurat,juga upaya penguatan karakter dan kompetensi yangsudahdimulai sejak kurikulum sebelumnya.

Secara garis besar, kebaruan dari Kurikulum Merdeka adalahadanya:

(1)pembelajaran yanglebih mendalam,tidak terburu-buru, sehingga setiap peserta didik dapat mencapaikompetensi minimum; (2) pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik;dan

(3)pembelajaran melalui projek untuk penguatankarakter dalam profil pelajar Pancasila

Sebagai upayapemulihan pembelajaran, implementasiKurikulum Merdekatidak diwajibkan.

Satuan pendidikan dapat memilih salah satu dari 3 kurikulum: Kurikulum 2013, kurikulum darurat, atauKurikulum Merdeka.

Untuk Kurikulum Merdeka,satuan pendidikan dapat mengimplementasikannya sesuai kesiapan masing-masing.

Pemerintah menyediakan dukungan kebijakan dan teknis, termasuk berbagai sumber untuk gurudalamPlatform Merdeka Mengajar.

Pemerintah Daerah diharapkan mendukung dan memfasilitasisatuan pendidikan untuk menentukan pilihan kurikulum, mempelajari Kurikulum Merdeka,serta dalam proses mengimplementasikannya sesuai filosofi dari Kurikulum Merdeka ini.

(39)

Terima Kasih

Sosialisasi Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran 2022

Referensi

Dokumen terkait

Aspek khusus dalam rancangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berhubungan dengan konteks kemasyarakatan, kondisi ideal madrasah, harapan orang tua, perkembangan

Kebijakan satu tema satu model pembelajaran secara khusus untuk jenjang sekolah dasar dengan pelaksanaan Kurikulum 2013 Tematik memberikan kesempatan yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pembelajaran tematik terpadu dalam implementasi kurikulum 2013 ditunjukkan dengan adanya perubahan positif yang terjadi

Pada kurikulum merdeka belajar ini perangkat ajar sangat ditekankan pada proses pembelajaran- nya menjadi solusi dan jawaban untuk mata kuliah Secara keseluruhan kurikulum merdeka

Proses adaptasi siswa dalam memahami kurikulum merdeka yaitu dengan penyampaian mengenai perubahan kurikulum merdeka yang mampu membuat para siswa untuk mengetahui apa itu kurikulum

Berikut adalah 5 strategi implementasi Kurikulum Merdeka yang bisa digunakan oleh satuan pendidikan diantaranya : 1 Platform Merdeka Mengajar; 2 Platform Pintar Kemenag; 3Komunitas

Tidak cukup mengintervensi dengan mengubah strategi asesmen nasional atau menyederhanakan desain kurikulum, pembelajaran dan assesmen, pemerintah juga perlu memiliki program khusus

Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran berdiferensiasi merupakan wujud dari merdeka belajar yang merupakan bentuk implementasi dari kurikulum merdeka yang bertujuan untuk