Metode Analisa Granulometri
Analisis granulometri merupakan suatu analisis tentang ukuran butir sedimen. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat resistensi butiran sedimen terhadap proses-proses eksogenik seperti pelapukan erosi dan abrasi dari provenance, serta proses transportasi dan deposisinya. Hal-hal tersebut merupakan variabel penting dalam melakukan suatu interpretasi. Tingkat resistensi suatu batuan dapat dilihat dari ukuran butirnya. Proses-proses eksogenik akan mengubah bentuk dan ukuran suatu partikel sedimen. Yang mungkin awalnya runcing-runcing, atau ukuran butirnya masih gede-gede, lama kelamaan kan seiring waktu akan berubah karena proses eksogenik itu. Sedangkan proses transportasi dan deposisi memperlihatkan proses bagaimana agen utama seperti air menggerakkan dan mengendapkan butiran sedimen. Menurut Boggs (1987), ada 3 faktor yang mempengaruhi ukuran butir batuan sedimen, yaitu variasi ukuran butir sedimen asal, proses transportasi, dan energi pengendapan. Data-data hasil analisis ukuran butir sedimen tersebut digunakan untuk mengetahui 3 faktor tersebut secara jelas.
Analisa granulometri dapat di lakukan melalui dua cara, yaitu dengan metode grafis dan metode statistic, dimana metode grafis memuat berbagai macam grafik yang mencerminkan penyebaran besar butir., hubungan dinamika aliran dan cara transportasi sedimen klastik, sedangkan metode statistic menghasilkan nilai rata rata, deviasi standar, kepencengan dan keruncingan kurva.
Kemudian juga dilakukan dengan analisis profil statigrafi, yakni dengan menganalisa struktur sedimen dan susunan litologi pada statigrafi singkapan.
Metode pengukuran butir sedimen ada banyak jenisnya, tergantung pada kelompok ukuran butirnya secara umum. Metode yang paling banyak digunakan untuk pengukuran butir sedimen lempung ke atas ialah metode ayakan kering.
Metode banyak digunakan karena selain caranya mudah, juga tidak memakan biaya yang terlalu banyak. Sedangkan untuk ukuran lempung, maka metode pengukuran butir yang dapat dilakukan adalah metode mikroskop elektron serta pipet. Metode ayakan kering dilakukan dengan cara mengeringkan sampel di bawah sinar matahari atau dengan cara memanaskannya didalam oven. Untuk
Metode Analisa Granulometri
NAMA : Febrio Setiawan NIM : 2204011
PLUG : 1 (satu)
1
mendapatkan sampel yang cukup mewakili, maka pada tahap selanjutnya dilakukan splitting. Splitting sendiri terdiri atas 3 jenis, antara lain yaitu:
1. Coning and Quartering Splitting jenis ini dilakukan dengan cara menuangkan sampel pada bidang datar sehingga sampel membentuk kerucut. Kerucut lalu diratakan, kemudian sampel dibagi menjadi 3 bagian yang sama besar dengan menggunakan karton yang telah disusun sehingga membentuk 3 ruang yang saling tegak lurus. Dua bagian yang saling berhadapan dibuang, sementara 2 bagian lainnya dicampur kembali. Langkah-langkah ini dilakukan berulang kali hingga berat sampel sesuai dengan yang dibutuhkan.
2. Quartering Metode quartering mirip dengan metode coning dan quartering. Perbedaannya hanyalah pada cara pembagian sampel menjadi 3 bagian. Quartering menggunakan alat bantu berupa karton yang disusun tegak lurus, sehingga nantinya ketika sampel dituangkan diatas karton maka sampel akan langsung terbagi menjadi 3 bagian.
3.
Mechanical Splitting adalah jenis splitting yang mempergunaka nalat yang disebut splitter ketika sampel dimasukkan ke dalam alat, maka sampel akan terbagi menjadi 2 bagian. Separuh bagian disingkirkan, sementara separuhnya lagi akan di splitting hingga berat yang dibutuhkan tercapaiDaftar Pustaka
Metode Analisa Granulometri
NAMA : Febrio Setiawan NIM : 2204011
PLUG : 1 (satu)
2
Boggs S. Jr. 2005, Petrology Of Sedimentary Rocks Fourth Edition, Published in the Pearson Parentic Hall, New Jersey.
Boggs, Sam.2006.Principles of Sedimentary and Stratigraphy 4th Edition. New Jersey Pearson Education, inc.
Leeder, M. R 1981. Sedimentary Process and Products. London: George Allen &
Unwin.
Metode Analisa Granulometri
NAMA : Febrio Setiawan NIM : 2204011
PLUG : 1 (satu)