1. Metode pembelajaran aktif adalah pendekatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran mereka. Metode pembelajaran aktif tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga dapat meningkatkan pengalaman pengajaran bagi guru. Dengan menggabungkan berbagai strategi pembelajaran aktif, guru dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih interaktif dan efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa dengan cara berikut:
a. Keterlibatan aktif,
Metode pembelajaran aktif mendorong siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran, seperti berdiskusi, berkolaborasi dengan teman sekelas, menjawab pertanyaan, dan berpartisipasi dalam aktivitas yang memerlukan pemikiran kritis.
Dengan berpartisipasi aktif, siswa memiliki kesempatan untuk menginternalisasi informasi lebih baik daripada hanya menjadi pendengar pasif.
b. Pemecahan masalah,
Metode pembelajaran aktif mendorong siswa untuk menghadapi masalah nyata dan mencari solusi. Ini membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan pemikiran kritis yang akan meningkatkan pemahaman mereka.
c. Diskusi kelompok,
Diskusi kelompok, siswa berbagi ide, perspektif, dan pemahaman mereka tentang materi pembelajaran. Dalam proses berdiskusi, siswa dapat menguji dan memperdalam pemahaman mereka melalui pertukaran informasi dan pemikiran.
d. Proyek dan aktivitas praktis,
Melalui proyek, simulasi, atau aktivitas praktis lainnya, siswa memiliki kesempatan untuk menerapkan pengetahuan yang mereka pelajari dalam konteks nyata. Ini membantu mereka untuk memahami konsep dengan lebih baik dan melihat relevansinya dalam kehidupan sehari-hari.
e. Refleksi,
Metode pembelajaran aktif seringkali melibatkan tahap refleksi. Dalam hal ini, siswa diminta untuk memikirkan dan mengkaji apa yang mereka pelajari. Ini membantu siswa untuk mengaitkan informasi dengan pengalaman mereka sendiri, memperdalam pemahaman mereka, dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.
f. Motivasi,
Metode pembelajaran aktif dapat meningkatkan motivasi siswa karena mereka merasa lebih terlibat dalam pembelajaran. Ketika siswa merasa memiliki kendali atas pembelajaran mereka dan melihat relevansi materi, mereka cenderung lebih termotivasi untuk belajar dan lebih fokus dalam mengembangkan pemahaman mereka.
g. Pengalaman langsung,
Siswa belajar dengan melakukan, yang sering kali lebih efektif daripada hanya membaca atau mendengarkan. Dengan berpartisipasi dalam aktivitas langsung, siswa dapat mengalami konsep secara pribadi, sehingga memperdalam pemahaman mereka.
2. Blended learning adalah pendekatan pembelajaran yang menggabungkan elemen pembelajaran dalam kelas (tatap muka) dengan pembelajaran daring (online). Penerapan blended learning di tingkat Sekolah Dasar (SD) memiliki beberapa keuntungan dan tantangan.
Berikut beberapa keuntungan blended learning di SD:
a. Fleksibilitas,
Blended learning memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang lebih fleksibel. Mereka dapat mengakses materi online sesuai dengan jadwal mereka, yang dapat membantu mereka mengatasi tantangan waktu yang terkait dengan belajar.
b. Pengayaan Materi,
Dengan menggunakan sumber daya online, guru dapat menyediakan siswa dengan akses ke berbagai jenis materi yang mungkin tidak tersedia secara konvensional. Ini dapat meningkatkan pengalaman belajar siswa dan membantu mereka untuk mengeksplorasi topik dengan lebih mendalam.
c. Pemantauan Kemajuan Individual,
Sistem manajemen pembelajaran online dapat membantu guru untuk melacak kemajuan masing-masing siswa secara lebih rinci. Ini memungkinkan guru untuk memberikan bantuan tambahan kepada siswa yang memerlukan perhatian khusus.
d. Mengembangkan Kemampuan Teknologi,
Blended learning memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan teknologi sejak dini, yang sangat penting dalam era digital saat ini.
e. Mengatasi Keterbatasan Fasilitas Fisik,
Di beberapa daerah, SD mungkin menghadapi keterbatasan fasilitas fisik. Blended learning dapat membantu mengatasi masalah ini dengan memberikan akses ke sumber daya pendidikan melalui internet.
Adapun tantangan Blended Learning di SD sebagai berikut:
a. Ketersediaan Sumber Daya,
Tidak semua SD memiliki akses yang memadai ke teknologi dan internet. Ini dapat menjadi hambatan besar dalam penerapan blended learning.
b. Kemampuan Teknologi Guru dan Siswa,
Guru dan siswa mungkin memerlukan pelatihan tambahan untuk menguasai alat-alat dan platform online yang digunakan dalam blended learning.
c. Motivasi Siswa,
Siswa mungkin memiliki kesulitan dalam menjaga motivasi untuk belajar secara mandiri melalui pembelajaran online. Dalam SD, perlu perhatian khusus untuk memotivasi siswa.
d. Kesetaraan Akses,
Blended learning dapat memperbesar kesenjangan akses antara siswa yang memiliki perangkat dan akses internet dengan yang tidak. Hal ini perlu diperhatikan agar tidak ada siswa yang tertinggal.
e. Kesulitan Pengawasan,
Pengawasan terhadap siswa ketika mereka belajar secara daring lebih sulit, sehingga ada risiko yaitu kurangnya disiplin dalam belajar.