• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Statistika Multivariat

N/A
N/A
Alvitha Habibie

Academic year: 2025

Membagikan "Metode Statistika Multivariat"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

Metode Statistika Multivariat

Dr. Moch. Fandi Ansori

Departemen Matematika Fakultas Sains dan Matematika

Universitas Diponegoro

August 25, 2023

(2)

Daftar Isi

1 Aspek Analisis Multivariat Aspek Analisis Multivariat

2 Distribusi Normal Multivariat Aljabar Matriks

Distribusi Normal Univariat Distribusi Normal Bivariat Distribusi Normal Multivariat

3 Kontur Densitas Elips pada Distribusi Normal Multivariat

Matriks Definit Positif dan Elips Kontur Densitas Elips pada Distribusi Normal Bivariat

Kontur Densitas Elips pada Distribusi Normal Multivariat

Sifat Distribusi Normal Multivariat

4 Uji Hipotesis Vektor rata-rata dan Matriks Covariance

Uji Hipotesis Vektor rata-rata untuk Satu Populasi

Uji Hipotesis Vektor rata-rata untuk Dua Populasi

Uji Hipotesis terhadap Kesamaan Dua Matriks Covariance

(3)

Kenapa Harus Belajar Metode Statistika Multivariat?

Sebagai seorang matematikawan yang akan bekerja di berbagai bidang, mengapa kita perlu belajar Metode Statistika Multivariat?

1) Di kehidupan nyata, sebagian besar berbagai hal dipengaruhi oleh lebih dari satu variabel.

2) Analisis multivariat adalah sekumpulan metode untuk menginvestigasi data dengan banyak variabel (≥2).

Pengetahuan dasar yang harus dikuasai sebelum kuliah ini:

• Statistik univariat maupun bivariat, dan dasar-dasar multidimensi linier

(Y =β1X12X2+· · ·+βnXn), serta fungsi taklinier seperti kuadrat, eksponensial, dan logaritma natural.

• Vektor, matriks dan operasinya, serta dasar-dasar aljabar linier lainnya.

(4)

Objektif dari Investigasi Data

Objektif dari investigasi sains yang melibatkan analisis multivariat biasanya memuat hal-hal berikut:

(1) Reduksi data dan penyederhanaan struktur. Fenomena yang dikaji direpresentasikan sesederhana mungkin tanpa membuang informasi yang berharga.

(2) Menyortir dan mengelompokkan. Menggolongkan objek atau variabel yang ”serupa”

berdasarkan karakteristik terukur.

(3) Investigasi ketergantungan antar variabel. Kita tertarik untuk mengetahui hubungan antar variabel.

(4) Prediksi. Hubungan antar variabel ditentukan dengan tujuan untuk memprediksi nilai satu atau lebih variabel.

(5) Konstruksi dan uji hipotesis. Untuk validasi asumsi atau menguatkan keyakinan awal.

(5)

Aspek Analisis Multivariat

Metode Statistika Multivariat Minggu ke-1

Aspek Analisis Multivariat

Dr. Moch. Fandi Ansori Departemen Matematika Fakultas Sains dan Matematika

Universitas Diponegoro 2023

(6)

Aspek Analisis Multivariat Aspek Analisis Multivariat

Data Multivariat

Data multivariat muncul manakala seorang peneliti memilih sejumlahpvariabel, dan nilai dari semua variabel dicatat sebanyaknitem, individu, atau unit percobaan yang berbeda.

Misalxjk menyatakan pengukuran variabel ke-k pada item ke-j. Maka, secara keseluruhan, data multivariat tersebut dapat ditulis sebagai:

Atau dalam bentuk matriks:

X =

x11 x12 · · · x1p

x21 x22 · · · x2p

... ... . .. ... xn1 xn2 · · · xnp

(7)

Aspek Analisis Multivariat Aspek Analisis Multivariat

Contoh

Example 1

Sebanyak empat kuitansi dari toko buku universitas dipilih untuk menyelidiki tren penjualan buku. Setiap kuitansi yang diberikan antara lain jumlah buku yang terjual dan jumlah total setiap penjualan. Misalkan variabel pertama adalah total penjualan (dolar) dan variabel kedua adalah jumlah buku yang terjual. Kemudian kita dapat menganggap angka yang sesuai pada kuitansi sebagai empat pengukuran pada dua variabel. Misalkan datanya, dalam bentuk tabel, adalah:

Matriks datanya adalah X=

 42 4 52 5 48 4 58 3

 .

(8)

Aspek Analisis Multivariat Aspek Analisis Multivariat

Statistik Deskriptif

Rata-rata sampel(xk) danvariansi sampel (skk) untuk variabel ke-kdihitung sebagai

xk= 1 n

n

X

j=1

xjk, skk= 1 n

n

X

j=1

(xjkxk)2. Nilai

skk disebut simpangan baku.

Covariance sampel(sik) antara variabel ke-idan ke-k dihitung sebagai

sik= 1 n

n

X

j=1

(xjixi) (xjkxk).

Sifatcovariance: sik=ski.

Koefisien korelasi sampel (rik) untuk variabel ke-idan ke-kdihitung sebagai rik= sik

sii

skk

. Sifatkoefisien korelasi: |rik| ≤1.

(9)

Aspek Analisis Multivariat Aspek Analisis Multivariat

Matriks Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif yang dihitung darinpengukuran terhadap pvariabel dapat dituliskan dalam bentuk vektor/matriks.

Matriks rata-rata sampel x=

x1

x2

... xp

, Matriks variansi sampel V=

s11

s22

... spp

Matriks covariancesampel Sn =

s11 s12 · · · s1p

s21 s22 · · · s2p

... ... . .. ... sp1 sp2 · · · spp

,

Matriks korelasi sampel R=

1 r12 · · · r1p r21 1 · · · r2p ... ... . .. ... rp1 rp2 · · · 1

(10)

Aspek Analisis Multivariat Aspek Analisis Multivariat

Contoh

Example 2

Pandang Example 1. Diperoleh rata-rata sampel:

x1= 1 4

4

X

j=1

xj1=1

4(42 + 52 + 48 + 58) = 50, x2=1 4

4

X

j=1

xj2=1

4(4 + 5 + 4 + 3) = 4, x= x1

x2

= 50

4

.

Sedangkan untuk variansi dan covariance sampel:

s11= 1 4

4

X

j=1

(xj1x1)2=1 4

(4250)2+ (5250)2+ (4850)2+ (5850)2

= 34

s22= 1 4

4

X

j=1

(xj2x2)2=1 4

(44)2+ (54)2+ (44)2+ (34)2

= 0.5

s12= 1 4

4

X

j=1

(xj1x1)(xj2x2) = 1

4[(4250)(44) +· · ·+ (5850)(34)] =−1.5, s21=s12=−1.5.

(11)

Aspek Analisis Multivariat Aspek Analisis Multivariat

Contoh (cont.)

Sehingga, matriks covariance-nya adalah;

S=

34 −1.5

−1.5 0.5

Untuk korelasi, kita peroleh r12= s12

√s11

s22 = −1.5

√34√

0.5 =−0.36, r21=r12=−0.36, R=

1 −0.36

−0.36 1

.

(12)

Aspek Analisis Multivariat Aspek Analisis Multivariat

Jarak Statistik

Kita ingin menghitung jarak dari titikP= (x1, x2)ke titik pusatQ= (0,0). Variabelx1

danx2mungkin saja memiliki rentang yang berbeda, agar mereka ”setara”, keduanya harus dibagi dengansimpangan baku-nya. Sehingga, kita bisa mendefinisikanjarak statistikdariP keQsebagai

d(P, Q) = s

x1

s11

2

+ x2

s22

2

.

Secara khusus, ketikad(P, Q) =ckonstan, maka kita punyai persamaan elips

x21 s11

+ x22 s22

=c2.

Secara umum,jarak statistikantara titikP = (x1, x2, . . . , xp)dengan suatu titik tetap Q= (y1, y2, . . . , yp)didefinisikan sebagai

d(P, Q) = s

(x1y1)2 s11

+(x2y2)2 s22

+· · ·+(xpyp)2 spp

.

Fig. 1. Diagram pencar (scatter plot).

Fig. 2. Elips.

(13)

Aspek Analisis Multivariat Aspek Analisis Multivariat

Contoh

Sejumlah pengukuran dalam variabel(x1, x2)memiliki statistik deskriptif: x1=x2= 0,s11= 4, dan s22= 1. Misalkan pengukuran x1 tidak berkorelasi denganx2. Maka, jarak statistik dari sembarang titik P(x1, x2)ke pusatO(0,0)adalah

d(O, P) = rx21

4 +x22 1 .

Semua titik(x1, x2)yang memiliki jarak statistik konstan 1 dari pusat memenuhi persamaan elips

x21

4 +x122 = 1.

(14)

Aspek Analisis Multivariat Aspek Analisis Multivariat

Transformasi Jarak Statistik

Definisi jarak statistik di atas mengasumsikan semua variabel saling independen. Terkadang, kita temui keadaan dimana ada beberapa variabel yang berkorelasi. Untuk itu, definisi jarak statistik sebelumnya perlu ditransformasi menjadi

d(P, Q) = v u u t

p

X

j=1

ajj(xjyj)2+

p

X

i=1

X

j̸=i

aij(xiyi)(xjyj).

Koefisien-koefisienaij di atas dapat dirangkum dalam bentuk matriks

a11 a12 · · · a1p a12 a22 · · · a2p ... ... . .. ... a1p a2p · · · app

.

Fig. 3. Diagram pencar hasil transformasi

x˜1

˜ x2

=

cosθ sinθ

sinθ cosθ x1 x2

.

(15)

Aspek Analisis Multivariat Aspek Analisis Multivariat

Soal Latihan

Misalkan tujuh sampel acakdiambil dengan variabel x1 danx2. Datanya disajikan sebagai berikut

x1 3 4 2 6 8 2 5

x2 5 5.5 4 7 10 5 7.5 (1) Tentukan vektor rata-rata sampel.

(2) Tentukan vektor variansi sampel.

(3) Tentukan matrikscovariance sampel.

(4) Tentukan matriks koefisien korelasi sampel.

(5) Tentukan jarak statistik ke titik O(0,0).

(6) Tentukan jarak statistik ke titik rata-rataQ(x1, x2).

(16)

Distribusi Normal Multivariat

Metode Statistika Multivariat Minggu ke-2

Distribusi Normal Multivariat

Dr. Moch. Fandi Ansori Departemen Matematika Fakultas Sains dan Matematika

Universitas Diponegoro 2023

(17)

Distribusi Normal Multivariat Aljabar Matriks

Aljabar Matriks

• Transpose,determinan, daninverse dari matriks A berturut-turut dinotasikan dengan A,|A|, danA−1.

Example 3 A=

2 1 3 7 −4 6

⇒A=

 2 7 1 −4 3 6

, B = 1 3

6 4

⇒ |B|=−14, B−1=

144 143

6

14141

.

• Matrikssimetriadalah matriks yang memenuhi A =A. Matriks simetri dikatakan definit positif jika∀x̸=0 berlakuxAx>0.

Example 4 A=

1 −1

−1 1

⇒A =A dan x1 x2

1 −1

−1 1 x1

x2

=x21−2x1x2+x22= (x1−x2)2.

(18)

Distribusi Normal Multivariat Aljabar Matriks

Aljabar Matriks (cont.)

• Nilai eigendan vektor eigen. Nilai eigen λpada persamaan Ax=λxdicari dengan cara

|A−λI|= 0 atau|λI−A|= 0. Nilai eigen yang diperoleh disubstitusikan ke persamaan awalAx=λx untuk mendapatkan vektor eigenx. Bentuk normalisasi dari vektorx adalah e= ∥x∥1 x.

Example 5 A=

1 −5

−5 1

memiliki nilai eigenλ1 = 6dan λ2 =−4. Vektor eigen normalisasi yang bersesuaian e1 =

" 1

2

1

2

#

dane2=

" 1

12

2

# .

(19)

Distribusi Normal Multivariat Aljabar Matriks

Aljabar Matriks (cont.)

• Matriks definit positifA dapat didekomposisimenjadi A=PΛP, dengan Λ =diag(λ1, λ2, . . . , λn) adalah matriks diagonal nilai eigen danP =

e1 e2 · · · en

adalah matriks vektor eigen yang dinormalisasi dan bersifat P P=PP =I.

Example 6

Berdasarkan Example 5, diperoleh PΛP =

" 1

2

1 2

1

2

1 2

# 6 0 0 −4

" 1

21

1 2

2

1 2

#

=

1 −5

−5 1

=A.

(20)

Distribusi Normal Multivariat Distribusi Normal Univariat

Distribusi Normal Univariat

Peubah acak X berdistribusi normaldengan parameter rata-rata µdan variansiσ2 (ditulisX N(µ, σ2)) memilikifungsi

kepadatan peluang f(x) = 1

2πσ2e12(x−µσ )2, −∞< x <∞.

Sifat:

1) Ekspektasi E(X) =µ.

2) VariansiV ar(X) =σ2.

Distribusi normal juga biasa disebut sebagai distribusi Gauss

Karl Fiedrich Gauss (1777-1855)

Fig. 4. Grafikf(x) (kurva lonceng/kurva Gauss).

(21)

Distribusi Normal Multivariat Distribusi Normal Bivariat

Distribusi Normal Bivariat

Peubah acak-peubah acakX1N1, σ21)danX2N2, σ22) berdistribusi normal bivariatmemiliki fungsi kepadatan peluang

f(x) = 1 (

2π)2|Σ|1/2e12(x−µ)Σ−1(x−µ), dengan

x= x1

x2

, µ=

µ1

µ2

, −∞< x1<∞, −∞< x2<∞,

Σ =

σ11 σ12

σ12 σ22

, |Σ|=σ11σ22σ212, Σ−1= 1

|Σ|

σ22 −σ12

−σ12 σ11

. Fig. 5. Grafikf(x1, x2).

(22)

Distribusi Normal Multivariat Distribusi Normal Multivariat

Distribusi Normal Multivariat

Peubah acak-peubah acak X1∼N(µ1, σ12),X2 ∼N(µ2, σ22),. . .,Xp ∼N(µp, σp2) berdistribusi normal multivariat memiliki fungsi kepadatan peluang

f(x) = 1

(√

2π)p|Σ|1/2e12(x−µ)Σ−1(x−µ), dengan

x=

 x1 x2

... xp

, µ=

 µ1 µ2

... µp

, −∞< xi<∞, Σ =

σ11 σ12 · · · σ1p σ12 σ22 · · · σ2p

... ... . .. ... σ1p σ2p · · · σpp

 ,

|Σ|=determinan, Σ−1 =inverse.

(23)

Distribusi Normal Multivariat Distribusi Normal Multivariat

Soal Latihan

Misalkan peubah acak X1∼N(µ1, σ21) danX2 ∼N(µ2, σ22), denganµ12= 0 dan matriks covariance Σdenganσ1122.

1. Tentukan nilai eigen dan vektor eigen dari matriksΣ.

2. Misalkan σ1122= 0.25dan σ12=−0.1. Uraikan ekspresi berikut

12(x−µ)Σ−1(x−µ).

3. Tuliskan fungsi kepadatan peluang dari X1 danX2, yaitu f(x1, x2).

0123456789

(24)

Kontur Densitas Elips pada Distribusi Normal Multivariat

Metode Statistika Multivariat Minggu ke-3

Kontur Densitas Elips pada Distribusi Normal Multivariat

Dr. Moch. Fandi Ansori Departemen Matematika Fakultas Sains dan Matematika

Universitas Diponegoro 2023

(25)

Kontur Densitas Elips pada Distribusi Normal Multivariat Matriks Definit Positif dan Elips

Matriks Definit Positif dan Elips

Misalkan matriks definit positif A2×2 memiliki nilai eigenλ1 dan λ2 dengan0< λ1 < λ2 serta vektor eigen dalam bentuk normalisasi e1 dane2. Misalkan matriks Adapat didekomposisi menjadi A=PΛP, denganΛ =

λ1 0 0 λ2

, danP =

e1 e2

. Perhatikan bahwa A=λ1e1e12e2e2.

Ambil sembarang x∈R2. Maka

xAx=λ1(xe1)22(xe2)2.

Jika xAx=c2 (ckonstan) dan dimisalkany1 =xe1 dany2 =xe2, maka diperoleh persamaan elips (dengan pusat di (0,0))

c21y122y22.

(26)

Kontur Densitas Elips pada Distribusi Normal Multivariat Matriks Definit Positif dan Elips

Matriks Definit Positif dan Elips (cont.)

Perhatikan bahwa,x= cλ

1e1 memenuhi persamaan xAx= ( c

√λ1e1)1)( c

√λ1e1) =λ1(c2 λ1)e1e1

1(c2 λ1

)∥e12 =c2.

Hal ini dikarenakane1 adalah vektor normalisasi. Hal diatas berlaku juga untukx= cλ

2e2.

Jadi, titik-titik(x1, x2) yang memiliki jarakc akan berada di elips yang axis-nya diberikan oleh vektor eigen edengan panjang yang proporsional terhadap 1

λ. Ilustrasinya diberikan pada Fig. 1.

Fig. 1. Grafik elips berdasarkan matriks definit

positif.

(27)

Kontur Densitas Elips pada Distribusi Normal Multivariat Kontur Densitas Elips pada Distribusi Normal Bivariat

Kontur Densitas Elips pada Distribusi Normal Bivariat

Perhatikan kembali fungsi kepadatan peluang dari distribusi normal bivariat f(x1, x2) = 1

(√

2π)2|Σ|1/2e12(x−µ)Σ−1(x−µ), x= x1

x2

.

Kontur dari f(x1, x2) diperoleh dengan membuat f(x1, x2) =konstan. Karena 1

(

2π)2|Σ|1/2

konstan, maka untuk mendapatkan kontur dari f haruslah (x−µ)Σ−1(x−µ) =konstan.

Misalkan ditulis

(x−µ)Σ−1(x−µ) =c2. (1) Lemma 7

Misal Σadalah matriks definit positif. Jika Σ−1 ada dan λadalah nilai eigen dari Σ, maka λ1 adalah nilai eigen dari Σ−1.

Buktikan!

(28)

Kontur Densitas Elips pada Distribusi Normal Multivariat Kontur Densitas Elips pada Distribusi Normal Bivariat

Kontur Densitas Elips pada Distribusi Normal Bivariat (cont.)

Misal λ1 danλ2 adalah nilai eigen dari matriksΣ dan vektor eigen normalisasi yang bersesuaian e1 dane2.

Karena Σ−1 memiliki nilai eigen λ1, maka perhatikan bahwa Pers. (1) merupakan persamaan elips dengan pusat (µ1, µ2) dan memiliki axis dengan arahe1 (dengan panjang 1/cλ

1 =c√ λ1) dan e2 (dengan panjang 1/cλ

2 =c√ λ2).

Pers. (1) disebut kontur densitas elipsdari distribusi normal bivariat.

(29)

Kontur Densitas Elips pada Distribusi Normal Multivariat Kontur Densitas Elips pada Distribusi Normal Bivariat

Contoh Kontur Densitas Elips pada Distribusi Normal Bivariat

Example 8

Perhatikan kembali soal latihan pada bab 2. Misalkan peubah acak X1N(µ1, σ11)danX2N2, σ22)berdistribusi normal bivariat dengan matrikscovariance Σ =

σ11 σ12

σ12 σ22

dengan σ11=σ22.

Nilai eigennya adalah

λ1=σ11+σ12 danλ2=σ11σ12,

dengan vektor eigen normalisasie1=

" 1

12

2

#

dane2=

" 1

2

12

# . Panjang dan lebar dari kontur densitas elips-nya adalah c

σ11+σ12danc

σ11σ12.

Fig. 2. Kontur densitas elips pada distribusi normal bivariat.

(30)

Kontur Densitas Elips pada Distribusi Normal Multivariat Kontur Densitas Elips pada Distribusi Normal Multivariat

Kontur Densitas Elips pada Distribusi Normal Multivariat

Dengan cara serupa, untuk distribusi normal multivariat dengan

f(x) = 1 (√

2π)p|Σ|1/2e12(x−µ)Σ−1(x−µ), x=

 x1

... xp

,

diperoleh kontur densitas elipsdalam bentuk persamaan (x−µ)Σ−1(x−µ) =c2, dengan pusat elips µ= (µ1, . . . , µp)dan ukuran elips c√

λi, dengan λi adalah nilai eigen matriksΣ dengan vektor eigen normalisasiei.

(31)

Kontur Densitas Elips pada Distribusi Normal Multivariat Kontur Densitas Elips pada Distribusi Normal Multivariat

Soal Latihan

Misal suatu distribusi normal bivariat dengan µ1 = 1,µ2 = 3,σ11= 2,σ22= 1,ρ12=−0.8.

1) Tuliskan matriks covariance Σ.

2) Hitung |Σ|dan Σ−1. 3) Cari nilai eigen dari Σ.

4) Cari vektor eigen normalisasi dari Σ.

5) Tuliskan persamaan kontur densitas elips, serta tentukan panjang dan lebar ukuran elips tersebut. Gambarkan elipsnya juga.

0123456789

(32)

Uji Hipotesis Vektor Rata-rata untuk Satu Populasi

Metode Statistika Multivariat Minggu ke-5

Uji Hipotesis Vektor Rata-rata untuk Satu Populasi

Dr. Moch. Fandi Ansori Departemen Matematika Fakultas Sains dan Matematika

Universitas Diponegoro 2023

(33)

Uji Hipotesis Vektor Rata-rata untuk Satu Populasi

Uji Hipotesis µ

0

sebagai Nilai dari rata-rata Distribusi Normal

Teori univariat untuk menentukan apakah suatu nilai µ0 adalah nilai yang masuk akal untuk rata-rata populasi µ. Dari sudut pandang uji hipotesis,

H0:µ=µ0 vs H1 :µ̸=µ0

Disini H0 disebuthipotesis nol, danH1 disebuthipotesis alternatif.

Jika X1, X2, . . . , Xnadalah sampel acak dari suatu populasi yang berdistribusi normal,uji statistik yang sesuai adalah

t= X−µ0 s/√

n , dengan X= 1 n

n

X

j=1

Xj and s2 = 1 n−1

n

X

j=1

(Xj−X)2

Uji statistik ini memiliki distribusi Student’st(William Sealy Gosset, pen name Student, 1876-1937) dengan derajat kebebasant−1. Kita tolakH0 jika nilai pengamatan |t|melebihi persentase tertentu dari distribusi t.

(34)

Uji Hipotesis Vektor Rata-rata untuk Satu Populasi

Hubungannya dengan Distribusi t

Menolak H0 ketika|t|nilainya besar ekuivalen dengan menolakH0 jika t2= (X−µ0)2

s2/n =n(X−µ0)(s2)−1(X−µ0) nilainya besar.

Ketika X dans2 nilainya diketahui, uji di atas menjadi:

TolakH0 jikan(x−µ0)(s2)−1(x−µ0)> t2n−1(α/2) (2) dengan tn−1(α/2)menyatakan persentil atas ke-100(α/2)dari distribusi t, dan α disebut tingkat siginikan.

Dari (2), diperoleh

Terima H0 jika

x−µ0 s/√

n

≤tn−1(α/2) yang memberikan selang kepercayaan

x−tn−1(α/2) s

√n ≤µ0≤x+tn−1(α/2) s

√n

(35)

Uji Hipotesis Vektor Rata-rata untuk Satu Populasi

Generalisasi

Generalisasi

T2=n(X−µ0)S−1(X−µ0)

dengan X= n1Pn

j=1Xj, S= n−11 Pn

j=1(X−X)(X−X), danµ0=

 µ10

... µp0

. StatistikT2 disebut Hotelling’s T2 (Harold Hotelling, 1895-1973).

DistribusiT2 ekuivalen dengan

distribusi (n−1)p

(n−p) Fp,n−p,

dengan Fp,n−p menyatakan distribusiF dengan derajat kebebasanp dann−p(Dist.

Fisher-Snedecor; Robert Fisher 1890-1962, George W. Snedecor 1881-1974)

(36)

Uji Hipotesis Vektor Rata-rata untuk Satu Populasi

Rangkuman

Uji hipotesis µ0 sebagai nilai dari rata-rata distribusi normal:

H0:µ=µ0 vs H1:µ̸=µ0. Pada tingkat signifikan α, kitatolakH0 jika nilai observasi

T2 =n(x−µ0)S−1(x−µ0)> (n−1)p

(n−p) Fp,n−p(α),

dengan nadalah banyaknya pengamatan dan padalah banyaknya variabel yang diamati.

Selang kepercayaan untukµadalah xj −tn−1(α/2)

rsjj

n ≤µj ≤xj+tn−1(α/2) rsjj

n

Catatan: Untuk menghitungtn−1(α/2)danFp,n−p(α) kita membutuhkan tabel distribusit dan F yang bersesuaian dengan tingkat signifikan α.

(37)

Uji Hipotesis Vektor Rata-rata untuk Satu Populasi

Contoh

Misal sampel acak berukurann= 3dari distribusi bivariatX=

6 9 10 6 8 3

. Uji hipotesisH0:µ=µ0 vs

H1:µ̸=µ0 untukµ0= 9

5

dengan tingkat signifikanα= 5%. Dan tentukan selang kepercayaannya.

Jawab: Kita hitung

x= x1

x2

=

6+10+8 9+6+33

3

= 8

6

, s12= (68)(96) + (108)(66) + (88)(36)

31 =−3

s11=(68)2+ (108)2+ (88)2

31 = 4, s22= (96)2+ (66)2+ (36)2

31 = 9.

SehinggaS=

4 −3

−3 9

danS−1=

1/3 1/9 1/9 4/27

. Kemudian dihitung

T2=n(xµ0)S−1(xµ0) = 3

89 65

1/3 1/9 1/9 4/27

89 65

= 7/9 = 0.78.

(38)

Uji Hipotesis Vektor Rata-rata untuk Satu Populasi

Contoh (lanjutan)

Di sisi lain, dari tabel distribusi F diperoleh

(3−1)2

(3−2)F2,3−2(0.05) = 4F2,1(0.05) = 4·199.5 = 798.

Karena T2= 0.78<798, maka kesimpulannya kita terima H0 :µ=µ0. Jadiµ= 9

5

. Selanjutnya, selang kepercayaannya diberikan oleh

• x1−t3−1(0.05/2) rs11

3 ≤µ1 ≤x1+t3−1(0.05/2) rs11

3

⇔8−4.303p

4/3≤µ1≤8 + 4.303p

4/3 ⇔ 3.03≤µ1≤12.97

• x2−t3−1(0.05/2) rs22

3 ≤µ2 ≤x2+t3−1(0.05/2) rs22

3

⇔6−4.303p

9/3≤µ2≤6 + 4.303p

9/3 ⇔ −1.45≤µ2 ≤13.45

(39)

Uji Hipotesis Vektor Rata-rata untuk Dua Populasi

Metode Statistika Multivariat Minggu ke-6

Uji Hipotesis Vektor Rata-rata untuk Dua Populasi

Dr. Moch. Fandi Ansori Departemen Matematika Fakultas Sains dan Matematika

Universitas Diponegoro 2023

(40)

Uji Hipotesis Vektor Rata-rata untuk Dua Populasi

Rangkuman Statistik Dua Populasi

Misal sampel acak berukuran n1 dari populasi 1 dan sampel acak berukurann2 dari populasi 2. Keduanya memiliki observasi p variabel.

Sampel Statistik

Pop. 1 x11,x12, . . . ,x1n1 x1 = n1

1

Pn1

j=1x1j S1 = n1

1−1

Pn1

j=1(x1j −x1)(x1j−x1) Pop. 2 x21,x22, . . . ,x2n2 x2 = n1

2

Pn2

j=1x2j S2 = n1

2−1

Pn2

j=1(x2j −x2)(x2j−x2) Hipotesis yang ingin diajukan adalah:

H01−µ2 =0 vs H11−µ2 ̸=0

(41)

Uji Hipotesis Vektor Rata-rata untuk Dua Populasi

Asumsi Terkait Struktur Data

Asumsi terkait struktur data:

1. Sampel X11,X12, . . . ,X1n1 adalah sampel acak dari suatu populasi p-variat dengan vektor rata-rataµ1 dan matrikscovariance Σ1.

2. Sampel X21,X22, . . . ,X2n2 adalah sampel acak dari suatu populasi p-variat dengan vektor rata-rataµ2 dan matrikscovariance Σ2.

3. Sampel X11,X12, . . . ,X1n1 independen terhadapX21,X22, . . . ,X2n2. Asumsi tambahan, ketika n1 dan n2 keduanya kecil:

1. Kedua populasi berdistribusi normal multivariat.

2. Σ12.

Ketika Σ12=Σ, maka untuk mengestimasi Σdilakukan pembobotan Spooled= (n1−1)S1+ (n2−1)S2

n1+n2−2

(42)

Uji Hipotesis Vektor Rata-rata untuk Dua Populasi

Statistik dari Selisih rata-rata Dua Populasi

Untuk menguji hipotesis H01−µ20, pertama-tama dilakukan E(X1−X2) =E(X1)−E(X2) =µ1−µ2.

Dari asumsi keindependenan, diperoleh X1 danX2 saling bebas, danCov(X1,X2) =0.

Sehingga,

Cov(X1−X2) =Cov(X1)−Cov(X2) = 1 n1

Σ+ 1 n2

Σ= 1

n1

+ 1 n2

Σ

Karena Spooled mengestimasi Σ, maka 1

n1 +n1

2

Spooled adalah estimator untuk Cov(X1−X2).

(43)

Uji Hipotesis Vektor Rata-rata untuk Dua Populasi

Uji Hipotesis rata-rata dari Dua Populasi

Pada tingkat signifikan α, hipotesisH01−µ20 kitatolak jika T2 = (x1−x2−δ0)

1 n1 + 1

n2

Spooled −1

(x1−x2−δ0)

> (n1+n2−2)p

(n1+n2−p−1)Fp,n1+n2−p−1(α)

(44)

Uji Hipotesis Vektor Rata-rata untuk Dua Populasi

Contoh

Diketahui dua grup sampel acak dengan ukuran sama-sama 50, dan informasi x1=

8.3 4.1

, S1= 2 1

1 6

, x2= 10.2

3.9

, S2= 2 1

1 4

. Ujilah hipotesisH0:µ1µ2=0untuk tingkat signifikan α= 5%.

Jawab: Diketahuiδ0=0. Pertama, dihitung

x1x2= −1.9

0.2

, Spooled= 49

2 1 1 6

+ 49 2 1

1 4

98 =

2 1 1 5

Kemudian, dihitung

T2=

−1.90 0.20 1

50+ 1 50

2 1 1 5

−1

−1.90 0.20

= 52.47.

Sedangkan, dari tabel distribusiF, kita peroleh (50+50−2−1)(50+50−2)2 F2,97(0.05) = 196973.09 = 6.24. Karena T2= 52.47>6.24, maka H0 ditolak. Jadiµ1̸=µ2.

(45)

Uji Hipotesis terhadap Kesamaan Dua Matriks Covariance

Metode Statistika Multivariat Minggu ke-6

Uji Hipotesis terhadap Kesamaan Dua Matriks Covariance

Dr. Moch. Fandi Ansori Departemen Matematika Fakultas Sains dan Matematika

Universitas Diponegoro 2023

(46)

Uji Hipotesis terhadap Kesamaan Dua Matriks Covariance

Uji Hipotesis Kesamaan Dua Matriks Covariance

Salah satu asumsi yang dipakai dalam uji membandingkan vektor rata-rata dari dua populasi adalah matriks covariance dari dua populasi tersebut sama.

Sekarang, akan dipelajari uji hipotesis kesamaan dua matriks covariance. Pandang hipotesis berikut

H012 vs H11 ̸=Σ2

Dengan mengasumsikan populasi normal bivariat, statistik rasio likelihood untuk menguji H012 adalah

Λ =

|S1|

|Spooled|

n12−1

|S2|

|Spooled| n22−1

(47)

Uji Hipotesis terhadap Kesamaan Dua Matriks Covariance

Uji Box’s M

Salah satu uji yang biasanya digunakan untuk menguji kesamaan dua matriks covariance adalah uji Box’s M (George E. P. Box, 1919-2013). Uji Box’sM berdasarkan aproksimasiχ2 dari distribusi sampel−2 ln Λ.

Dengan mengambil−2 ln Λ =M, diperoleh

M = (n1+n2−2) ln|Spooled| −[(n1−1) ln|S1|+ (n2−1) ln|S2|]. Hitung

u=

1

n1−1 + 1 n2−1

− 1

n1+n2−2

2p2+ 3p−1 6(p+ 1) . Pada tingkat signifikan α, hipotesisH012 ditolak jika

(1−u)M > χ2p(p+1)/2(α)

Catatan: Jadi, untuk uji Box’sM, kita memerlukan tabel distribusi χ2.

(48)

Uji Hipotesis terhadap Kesamaan Dua Matriks Covariance

Contoh

Diketahui dua grup sampel acak dengan ukuran sama-sama 50, dan informasi S1=

2 1 1 6

, S2= 2 1

1 4

. Ujilah hipotesisH0:Σ1=Σ2 untuk tingkat signifikanα= 5%.

Jawab: Terlebih dahulu dihitung

Spooled= 2 1

1 5

, |S1|= 11, |S2|= 7, |Spooled|= 9.

Selanjutnya, dihitung

M = 98 ln 9[49 ln 11 + 49 ln 7] = 2.48, u= [(1/49 + 1/49)1/98]2(2)2+ 3(2)1

6(2 + 1) = 0.02, (1u)M = (10.02)2.48 = 2.43,

χ23(0.05) = 7.81.

Karena(1u)M = 2.43<7.81, makaH0 diterima. JadiΣ1=Σ2.

(49)

KUIS I

Metode Statistika Multivariat Minggu ke-7

KUIS I

Dr. Moch. Fandi Ansori Departemen Matematika Fakultas Sains dan Matematika

Universitas Diponegoro 2023

Referensi

Dokumen terkait

Asumsi MANCOVA satu arah dengan dua kovariat sama dengan asumsi pada MANOVA yaitu asumsi normal multivariat, independensi, homogenitas matriks varians kovarians

Bagan kontrol ini tidak memakai determinan dari matriks kovarian sebagai ukuran variasi multivariat, tetapi menggunakan trace dari matriks kovarian kuadrat. Namun

Hasil penelitian disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi (univariat) dan hubungan (bivariat). Berdasarkan analisis bivariat diketahui ada hubungan yang bermakna

Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara bertahap meliputi analisis univariat untuk menghitung distribusi frekuensi, analisis bivariat untuk melihat

Analisis data secara univariat, bivariat, dan multivariat dengan menggunakan program SPSS 16 dengan nomor seri 5061284. Data yang digunakan dalam analisis univariat

Setelah data memenuhi asumsi distribusi normal multivariat dan saling berhubungan antar ketiga variabel kualitas, maka selanjutnya dibuat peta kendali multivariat

Analisis data untuk menjawab permasalahan penelitian dilakukan univariat, bivariat dan multivariat dengan bantuan komputer program Statistical Product Service And

Berikut daftar mata kuliah yang melaksanakan praktikum dan responsi untuk semester genap tahun akademik 2019/2020 : NO MATA KULIAH STATUS NO MATA KULIAH STATUS 1 Analisis Multivariat