• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL Teori dan Praktik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL Teori dan Praktik"

Copied!
368
0
0

Teks penuh

Selain itu, buku ini juga hadir untuk memberikan penjelasan dan ikhtisar komprehensif tentang topik-topik utama penelitian sosial. Buku ini disusun untuk dijadikan referensi yang dapat dibaca dalam memahami prinsip-prinsip terpenting dalam penelitian sosial, termasuk pendidikan di dalamnya.

Tabel 1.1  Tipologi Tujuan Penelitian ..................... 31  Tabel 3.1  Perbedaan penelitian kualitatif,
Tabel 1.1 Tipologi Tujuan Penelitian ..................... 31 Tabel 3.1 Perbedaan penelitian kualitatif,

Manusia dan Jawaban Tuhan

Ada banyak cara untuk mendapatkan jawaban-jawaban tersebut, dan satu-satunya cara atau metode yang Tuhan berikan adalah metode ilmiah berbasis bukti yang menjadi inti buku ini. Sains, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Penelitian Sosial Istilah sains dan ilmu sosial telah banyak digunakan di.

Ilmu Pengetahuan, Ilmu Sosial, dan Penelitian Sosial Istilah ilmu dan ilmu sosial telah banyak digunakan di Istilah ilmu dan ilmu sosial telah banyak digunakan di

Jika tujuan (semua) sains adalah membangun teori yang menjelaskan data, maka tujuan ilmu sosial adalah membangun teori yang menjelaskan manusia dan perilakunya. Selain itu, ada juga bidang-bidang yang bersinggungan dengan ilmu-ilmu sosial dasar (misalnya ada psikologi sosial, antropologi sosial, dan sebagainya).

Mengapa Penelitian Pendidikan itu Penting?

Kedua, hasil penelitian terdahulu telah memberikan bukti empiris, sehingga teori belajar dan belajar berkembang cukup pesat. Di negara kita, masih sering kita jumpai kebijakan pendidikan tidak berdasarkan hasil penelitian.

Sumber Ilmu Pengetahuan

Kalaupun berbeda, kisah pengalaman seseorang bisa dijadikan sumber ilmu bagi orang yang belum melakukannya sendiri. Misalnya, sebelum orang menunaikan ibadah haji, biasanya mereka bertanya terlebih dahulu kepada orang yang sudah menunaikan ibadah haji.

Gambar 1.1 Proses nalar induktif
Gambar 1.1 Proses nalar induktif

Prinsip-prinsip Penelitian Ilmiah Berbasis Bukti Penelitian berbasis bukti adalah pencarian ilmu Penelitian berbasis bukti adalah pencarian ilmu

Prinsip-prinsip penelitian berbasis bukti Penelitian berbasis bukti adalah pencarian pengetahuan. Penelitian berbasis bukti adalah pencarian pengetahuan.

Mengajukan Pertanyaan yang Signifikan dan bisa diteliti Secara Empiris

Pentingnya pertanyaan tersebut dapat ditentukan dengan mengutip atau mengutip penelitian sebelumnya, teori yang relevan, dan klaim-klaim utama yang berkaitan dengan praktik atau kebijakan pendidikan.

Menghubungkan Penelitian dengan Teori Yang Relevan (Kerangka Teori)

Penggunaan Metode Yang Memungkinkan Penelitian Langsung terhadap Pertanyaan yang diajukan

Singkatnya, metode yang digunakan dalam penelitian ilmiah harus sesuai dengan pertanyaan yang diajukan, dan hubungan antara pertanyaan dan metode harus jelas dan benar. Dengan kata lain, masalah penelitian menentukan metode mana yang paling tepat dan tepat untuk pertanyaan tersebut.

Menyediakan Urutan Nalar yang Koheren dan Eksplisit

Mereplikasi (Generalisasi Hasil Penelitian) Penyelidikan atau penelitian ilmiah selalu menekankan

Dari segi waktu, generalisasi penelitian bisa baik asalkan rentang waktunya tidak terlalu lama. Generalisasi dalam penelitian adalah sejauh mana hasil penelitian dapat dijadikan pengetahuan bagi populasi dan situasi lain.

Mengungkapkan Penelitian Untuk Mendorong Pengawasan Profesional dan Kritik

Definisi Penelitian

Tidak ada penelitian jika pertanyaan penelitian dapat dijawab dengan mencari informasi di buku, di internet, dengan mengajukan pertanyaan, dan sebagainya. Peneliti harus menganalisis data dan hasil analisis data tersebut merupakan jawaban dari permasalahan penelitian yang diajukan.

Ciri-ciri Penelitian

  • Obyetif
  • Ketepatan
  • Verifikasi
  • Penjelasan singkat padat
  • Empirisme
  • Penalaran logis
  • Kesimpulan bersyarat

Singkatnya, penelitian setidaknya memiliki tiga fase: mengajukan masalah penelitian, mengumpulkan data yang diperlukan, dan menganalisis data. Objektivitas mengacu pada kualitas data yang dihasilkan melalui prosedur yang baik, tanpa mempedulikan bias dan/atau subjektivitas.

Proses Penelitian

  • Fungsi-fungsi penelitian
    • Penelitian Dasar
    • Penelitian Terapan
    • Penelitian Evaluasi
    • Penelitian Tindakan

Di bidang pendidikan, penelitian terapan umumnya berfokus pada permasalahan yang perlu dipecahkan untuk meningkatkan praktik pendidikan. Evaluasi menentukan apakah praktik pendidikan tersebut berjalan dengan baik atau tidak, apakah praktik tersebut berjalan sebagaimana mestinya, apakah praktik tersebut sepadan dengan biayanya dan apakah pelaksanaannya dapat disebarluaskan.

Tujuan Penelitian Pendidikan

Tujuan ini berbeda dengan ketiga tujuan di atas karena tujuan ini lebih pada penerapan ilmu penelitian dibandingkan penemuan ilmiah. Secara rinci, Newman, saya; Ridenour, C menyajikan sembilan tujuan penelitian sosial yang masing-masing diuraikan lebih rinci, yang disebutnya tipologi tujuan penelitian, seperti pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Tipologi Tujuan Penelitian  1.  Memprediksi.
Tabel 1.1 Tipologi Tujuan Penelitian 1. Memprediksi.

Keterbatasan Penelitian Pendidikan

Kehadiran berbagai perspektif dari berbagai disiplin ilmu dalam penelitian pendidikan setidaknya memiliki dua implikasi terhadap penelitian berbasis bukti. Orang-orang yang terlibat dalam penelitian pendidikan, seperti siswa, guru, administrator, orang tua, dan anggota masyarakat, adalah manusia yang kompleks.

Rangkuman

Ciri-ciri penelitian pendidikan adalah objektivitas, ketelitian, verifikasi, penjelasan ringkas dan ringkas, empirisme, penalaran logis, dan kesimpulan bersyarat. Variabel Mediasi Logika Deduktif Variabel Manipulasi Logika Induktif Variabel Niat Partisipan Variabel Perlakuan Masalah Penelitian Variabel Eksperimental.

Pengertian Masalah Penelitian

Jika teori Alquran sejalan dengan kenyataan (yaitu orang yang shalat tidak melakukan perbuatan kotor dan munkar), maka tidak ada masalah. Sebaliknya, jika orang yang memaafkan namun tetap melakukan perbuatan kotor dan munkar, maka ada masalah.

Sumber-sumber Masalah Penelitian

Kemudian, mereka dapat merumuskan beberapa masalah penelitian yang layak untuk diselidiki dan mengisi kesenjangan tersebut atau menemukan jawaban atas kesenjangan tersebut. Pertanyaan penelitian yang mungkin muncul adalah “Mengapa buku ini lebih sulit dibandingkan buku lainnya?” “Berapa tingkat keterbacaan buku tersebut?” dll.

Rumusan Masalah Dalam Penelitian Kuantitatif Mengajukan pertanyaan umum tentang sebuah topik Mengajukan pertanyaan umum tentang sebuah topik

Misalnya jika peneliti ingin mengetahui pengaruh metode pengajaran tertentu terhadap prestasi belajar matematika siswa, maka metode penilaian disebut variabel bebas sedangkan prestasi siswa dalam matematika disebut variabel terikat. Variabel intervening adalah variabel yang ada antara variabel bebas dan variabel terikat dalam suatu hubungan sebab akibat (kausalitas).

Gambar 2.2 Pengaruh metode diskusi terhadap prestasi
Gambar 2.2 Pengaruh metode diskusi terhadap prestasi

Hipotesis Penelitian

Jika kita mengajar siswa menggunakan ICT atau tidak menggunakan ICT maka prestasi siswa akan berbeda atau tidak sama. Apakah siswa diajar menggunakan TIK atau tanpa TIK, prestasi siswa akan tetap sama.

Rumusan Masalah Dalam Penelitian Kualitatif

Catatan lapangan kualitatif diperoleh dalam jangka waktu yang panjang dan dapat berupa catatan lapangan berdasarkan observasi, rekaman wawancara, dan catatan peneliti terhadap dokumen yang ada. Jenis penelitian kualitatif seperti etnografi, fenomenologi, studi kasus dan studi kritis berfokus pada kondisi saat ini, dan datanya diperoleh melalui interaksi dengan partisipan dalam situasi dan keadaan sosial yang dipilih.

Rumusan Masalah Dalam Penelitian Campuran Seperti pada penelitian yang menggunakan metode Seperti pada penelitian yang menggunakan metode

Jika ya, bagaimana para guru pemula menjelaskan mengapa beberapa jenis bantuan lebih bermanfaat daripada yang lain. Apakah ada hubungan antara jenis dukungan yang diterima guru pemula dan tingkat kualitas pengajaran mereka?

Kriteria Kecukupan Masalah Penelitian

Keempat, permasalahan yang akan diselidiki harus penting, relevan dan memberikan manfaat baik bagi ilmu pengetahuan (theoretical important) dan memberikan kontribusi terhadap pemecahan masalah nyata (practical important). Dengan kata lain, masalah penelitian yang dipilih dapat dibuktikan secara empiris atau tersedia data empirisnya.

Standar Kecukupan Masalah Penelitian Kuantitatif Kuantitatif

  • Rangkuman

Bab ini membahas aspek-aspek kunci rumusan masalah penelitian, rumusan masalah dalam penelitian kuantitatif, kualitatif, dan metode campuran, pentingnya dan sumber masalah penelitian, serta standar kelayakan rumusan masalah penelitian. Masalah penelitian kualitatif mungkin dirumuskan beberapa kali selama pengumpulan data, sedangkan masalah penelitian kuantitatif dikemukakan sebelum pengumpulan data dimulai.

Penelitian Ilmiah Berbasis Bukti

Penelitian kualitatif didasarkan pada metode pengumpulan data kualitatif (data non numerik seperti ekspresi lisan, gambar, lukisan ekspresi wajah, dan sebagainya), kemudian dilanjutkan dengan ciri-ciri paradigma penelitian kuantitatif. Penelitian campuran memadukan penelitian kualitatif dan kuantitatif pada tataran karakteristik metode, pendekatan atau paradigma.

Penelitian Kuantitatif Vs. Penelitian Kualitatif Sebelum membahas perbedaan antara penelilitian Sebelum membahas perbedaan antara penelilitian

  • Asumsi tentang dunia
  • Sifat fenomena alam
  • Pandangan terhadap perilaku manusia dan/atau perilaku alam
  • Metode ilmiah yang dipakai
  • Tujuan Penelitian
  • Metode dan Proses Penelitian
  • Instrumen penelitian
  • Peran Peneliti
  • Pentingnya konteks dalam penelitian
  • Fokus penelitian
  • Analisis data

Penelitian kuantitatif berpandangan bahwa perilaku manusia dan/atau perilaku alam sebagai objek penelitian bersifat teratur dan dapat diprediksi. Selain itu, penelitian kuantitatif juga berpandangan bahwa perilaku manusia dan/atau perilaku alam atau seluruh objek penelitian dapat diprediksi.

Table 3.1  Perbedaan penelitian  kualitatif, kuantitatif dan campuran
Table 3.1 Perbedaan penelitian kualitatif, kuantitatif dan campuran

Metode Penelitian Campuran

Ia dapat menyiapkan kuesioner untuk mengetahui sikap siswa dan kemudian melakukan diskusi kelompok terfokus dengan sampel siswa yang beragam. Misalnya, jika diskusi kelompok terarah dilakukan oleh orang lain (guru-guru), maka siswa bisa bebas tanpa terbebani menjawab semua pertanyaan yang jawabannya mungkin berbeda jika diketuai atau diawasi langsung oleh gurunya.

Desain Metode Campuran

Dalam desain ini, data kualitatif dan kuantitatif dikumpulkan dan dianalisis secara bersamaan, dan keduanya mendapat prioritas yang sama dari peneliti. Pertama, dalam desain penjelasan sekuensial, pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif dilakukan dalam dua tahap, dengan penekanan utama pada metode kuantitatif.

Tabel 3.2 Tipologi Penelitian Campuran  Urutan waktu
Tabel 3.2 Tipologi Penelitian Campuran Urutan waktu

Data Kualitatif Vs. Data Kuantitatif

Ekspresi responden sebenarnya bisa dibuat atau diubah menjadi angka (angka merupakan salah satu bentuk data kuantitatif). Data yang peneliti peroleh dari wawancara tersebut merupakan pernyataan responden mengenai faktor-faktor penyebab perbedaan kinerja.

Analisis data kualitatif dan kuantitatif

Berbeda dengan analisis data kualitatif yang memerlukan keahlian peneliti untuk menemukan pola atau teori serupa dengan bukti yang cukup, analisis data kuantitatif bermain-main dengan angka karena data kuantitatif selalu berbentuk angka. Pemilihan jenis tes ini tergantung pada jenis data yang dimiliki peneliti (data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio).

Kriteria kualitas penelitian kualitatif, kuantitatif dan campuran campuran

Peneliti kuantitatif perlu mengetahui apa arti suatu angka karena angka dapat memiliki arti yang berbeda-beda tergantung di mana angka tersebut digunakan. Peneliti kuantitatif tidak harus menjadi ahli statistik yang memahami dari mana rumus berasal dan bagaimana cara menggunakannya, namun peneliti kuantitatif harus menguasai pengertian suatu bilangan.

Rangkuman

Pada bab ini kita akan membahas metode penelitian kuantitatif dengan penekanan pada pemahaman dan perancangan penelitian. Setiap komponen penelitian juga akan dibahas secara rinci dengan memperhatikan prinsip-prinsip komponen yang mempengaruhi kualitas penelitian.

Tujuan Metode Penelitian

Misalnya, jika kita ingin menyelidiki hubungan antara "waktu serius" dan "kinerja", kita memerlukan kedua variabel tersebut untuk memiliki intensitas yang tinggi. Misalnya saja pada penelitian hubungan prestasi akademik dengan jumlah siswa dalam kelas, maka kondisi sosial ekonomi menjadi variabel yang dikontrol dalam penelitian ini.

Subyek: Populasi dan Sampel

Pengertian Populasi

Terkadang populasi sasaran mempunyai kondisi yang berbeda dengan unsur-unsur dari mana populasi sasaran diambil, disebut juga populasi survei atau kerangka sampling (Ary, D., Jacobs, L.C. dan Sorensen, C.K., 2010). Misalnya, dalam penelitian terhadap guru pemula, populasi sasarannya mungkin adalah guru baru yang telah mengajar selama satu tahun di seluruh Indonesia.

Probability Sampling

  • Systematic Sampling
  • Stratified Random Sampling
  • Cluster Sampling

Cara ini relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan simple random sampling karena kita tidak harus menetapkan nomor pada seluruh anggota populasi. Group sampling hampir sama dengan stratified random sampling dimana setiap unsur dikelompokkan menjadi beberapa kelompok kemudian diambil sampel dari masing-masing kelompok.

Gambar 4.4 Memilih Sampel dengan Non-proportional  Stratified Random
Gambar 4.4 Memilih Sampel dengan Non-proportional Stratified Random

Nonprobability Sampling

  • Convenience sampling
  • Purposeful Sampling
  • Quota Sampling

Sulit menggeneralisasi ke mata pelajaran lain Kurang representatif. Hasilnya bergantung pada karakteristik unik sampel. Kemungkinan terjadinya kesalahan lebih besar karena kesalahan peneliti atau bias subjek. Generalisasi bisa untuk topik serupa. Cenderung menghasilkan sampel yang lebih representatif dibandingkan kenyamanan atau tujuan.

Tabel 4.1 Kelebihan Dan Kekurangan  Teknik Pengambilan Sampel  TEKNIK
Tabel 4.1 Kelebihan Dan Kekurangan Teknik Pengambilan Sampel TEKNIK

Ukuran Sampel

Untuk menggambarkan jumlah sampel yang akan diambil dari populasi, berikut ini disajikan tabel dari Johnson, L. Sebaliknya, jika populasi penelitian bersifat heterogen, maka jumlah sampel yang akan diambil peneliti lebih besar, sehingga bahwa setiap elemen populasi diwakili oleh sampel.

Table 4.2 Ukuran sampel untuk populasi 10 sampai 5,000,000 (Johnson, L. dan Christensen, L., 2004: 218)
Table 4.2 Ukuran sampel untuk populasi 10 sampai 5,000,000 (Johnson, L. dan Christensen, L., 2004: 218)

Pertimbangan Etika

Sampel yang besar diperlukan pada penelitian yang mempunyai banyak variabel independen dan dependen, atau pada penelitian yang mempunyai banyak variabel yang tidak dapat dikendalikan. Peneliti harus memberi tahu subjek tentang semua aspek penelitian yang mungkin mempengaruhi kesediaan untuk berpartisipasi dan menjawab semua pertanyaan subjek tentang fitur penelitian yang mungkin mempunyai efek samping atau konsekuensi tertentu.

Tes Tulis

  • Tes Kepribadian
  • Tes Hasil Belajar (Achievement Tes) atau Tes Prestasi Tes hasil belajar mengukur apa yang telah dipelajari

Tes Hasil Belajar (Tes Prestasi) atau Tes Prestasi Belajar Tes Hasil Belajar mengukur apa yang telah dipelajari. Tes hasil belajar mengukur apa yang telah dipelajari dalam berbagai bidang studi. Jenis data yang dapat diambil dengan menggunakan tes hasil belajar ini adalah tingkat prestasi belajar.

Penilaian Alternatif

Pertama, tes non-kognitif dipengaruhi oleh jawaban negatif atau positif, apapun isi pertanyaannya. Namun tes non-kognitif digunakan dalam penelitian karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran (Corbetta, P., 2003).

Angket

Misalnya konsep diri yang menjadi topik utama dapat dibagi menjadi tiga dimensi atau variabel yaitu akademik, sosial, dan personal. Panduan penulisan pertanyaan atau pernyataan Terdapat beberapa panduan penulisan pertanyaan atau Terdapat beberapa panduan penulisan pertanyaan atau.

Panduan penulisan butir pertanyaan atau pernyataan Ada beberapa panduan penulisan butir pertanyaan atau Ada beberapa panduan penulisan butir pertanyaan atau

Peneliti perlu yakin bahwa responden akan membaca dan menjawab soal dengan cepat, sehingga menulis soal yang sederhana, mudah dipahami, dan mudah ditanggapi adalah prioritas utama. Dan jika siswa ditanya pertanyaan ini, mereka mungkin akan memberikan jawaban yang berbeda (Ary, D., Jacobs, L.C., & Sorensen, C.K., 2010).

Jenis-Jenis Butir

  • Angket terbuka (terstruktur)
  • Angket tertutup
  • Daftar Cocok (checklist)
  • Format Butir
  • Uji coba

Skala yang berasal dari ide-ide yang dikemukakan oleh Likert dan dikenal dengan skala Likert, biasanya menggunakan empat atau lima tingkatan. Peneliti terkadang bingung apakah akan memasukkan pilihan yang belum diputuskan atau netral ke dalam skala Likert.

Wawancara

  • Wawancara Partisipan
  • Selama Wawancara
  • Pengamatan (Observasi)
    • Menentukan Variabel Pengamatan
    • Mencatat Pengamatan

Panduan wawancara merupakan daftar seluruh pertanyaan yang akan ditanyakan dan memberikan ruang bagi pewawancara untuk menuliskan jawabannya. Sebelum mengajukan pertanyaan spesifik, pewawancara harus menjelaskan secara singkat tujuan wawancara dan menanyakan apakah responden mempunyai sesuatu untuk ditanyakan.

Tabel 5.1 Hal Perlu Dilakukan Dan  Tidak Boleh Dilakukan Dalam Wawancara  (McMillan, J
Tabel 5.1 Hal Perlu Dilakukan Dan Tidak Boleh Dilakukan Dalam Wawancara (McMillan, J

Penyebab Ketidakandalan

Rangkuman

Item mungkin dalam format tertutup atau terbuka, tergantung pada tujuan dan sifat informasi yang dicari. Stabilitas Validitas Desain Koefisien Korelasi Validitas Eksternal Konsistensi Internal Validitas Internal Membangun Ketidakrelevanan Validitas Isi.

Kecukupan Teknis

Konsep Validitas

Suatu instrumen pengukuran suatu bidang studi dikatakan mempunyai validitas konstruk yang tinggi apabila hasil instrumen pengukuran tersebut sesuai dengan karakteristik perilaku yang diukur. Dengan kata lain jika dideskripsikan maka akan terlihat bahwa rincian kemampuan pada alat ukur tersebut selaras dengan rincian kemampuan yang akan diukur.

Validitas Desain

Validitas eksternal mengacu pada generalisasi hasil dan kesimpulan kepada orang lain dan lokasi di luar populasi (McMillan, J.H. & Schumacher, S., 2010). Pertanyaan berikut ini merupakan pertanyaan mengenai kemungkinan kesalahan yang dapat mempengaruhi hasil (McMillan, J.H. & Schumacher, S. 2010).

Gambar

Tabel 1.1  Tipologi Tujuan Penelitian ..................... 31  Tabel 3.1  Perbedaan penelitian kualitatif,
Gambar 1.1  Proses nalar induktif ........................ 12  Gambar 1.2  Proses nalar deduktif .......................
Gambar 8.14  Randomized Posttest-only
Gambar 1.1 Proses nalar induktif
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15,