• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Penelitian

Prinsip 6: Mengungkapkan Penelitian Untuk Mendorong Pengawasan Profesional dan Kritik

H. Proses Penelitian

24 Metodologi Penelitian Sosial

penelitian tidaklah memberikan kepastian. Ia hanya hanya memberikan kemungkinan. Jika A dilakukan, maka B akan terjadi. Dalam hal ini, penelitian dimaknai sebagai usaha atau metode untuk mengurangi ketidakpastian. Ilmu-ilmu sosial memiliki lebih banyak ketidakpastian dari pada ilmu eksakta.

Menarik kesimpulan bersyarat merupakan inti penelitian.

Semua penelitian ilmiah mengandung interpretasi terbatas.

Pernyataan penelitian kuantitatif dan kualitatif memiliki kesimpulan bersyarat baik secara implisit atau eksplisit.

masalah khusus atau aspek apa dalam masalah umum itu yang hendak diteliti. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa rumusan masalah yang baik akan mengidentifikasi penggunaan metode tertentu, yaitu metode kuantitatif atau kualitatif sesuai dengan masalah penelitian.

4. Menentukan desain dan metodologi. Peneliti memutuskan dari siapa data akan dikumpulkan, bagaimana subyek akan dipilih, dan bagaimana data akan dikumpulkan. Pemilihan desain yang tepat memerlukan ketelitian. Memilih subyek memerlukan beberapa pertimbangan yang matang. Mengumpulkan data memerlukan pemilihan dan pembuatan instrumen yang valid dan relaibel.

5. Mengumpulkan data. Mengumpulkan data memerlukan waktu yang kadang tidak singkat dan sederhana.

Mengumpulkan data di lapangan memerlukan kehati- hatian.

6. Menganalisis data dan menyajikan hasil. Biasanya, ringkasan representasi visual yang digunakan adalah tabel statistik dan diagram integratif. Penelitian dengan analisis data statistik memerlukan pemilihan uji statistik yang tepat, sedang penelitian yang yang bersifat kualitatif memerlukan menyajian data yang tepat sehingga tidak menimbulkan tetantang akurasi interpretasi.

7. Menafsirkan penemuan dan kesimpulan atau ringkasan mengenai masalah. Langkah terakhir penelitian adalah interpretasi atau pembuatan keputusan atau kesimpulan.

Tahap ini sangat penting karena merupakan jawaban atas pertanyaan penelitian. Inrpretasi atau kesimpulan bisa jadi keliru bila tidak dilakukan dengan hati-hati.

26 Metodologi Penelitian Sosial

I. Fungsi-fungsi penelitian

Tujuan penelitian didasarkan pada kegunaan penemuannya. Berbasis pada tujuan, penelitian diklasifikasi menjadi empat, yaitu penelitian dasar, terapan, evaluasi, dan tindakan. Keempat macam penelitian ini berbeda tergantung pada konstribusi masing-masing penemuannya terhadap pembuatan keputusan. Tetapi, mereka tidak berbeda dalam aspek adanya bukti (evidence) yang harus ada. Sebuah teori bisa didukung dengan bukti empiris, dan juga bisa tidak. Jika teori memiliki bukti empiris, maka teori itu disebut hukum.

Hukum seperti hukum gravitasi bisa digeneralisasi, yakni ia mampu menjelaskan setiap kasus.

1. Penelitian Dasar

Tujuan utama penelitian dasar (kadang-kadang disebut dengan penelitian murni atau fundamental) adalah untuk mengetahui dan menjelaskan melalui pengujian teori-teori tertentu untuk generalisasi yang lebih luas. Sebuah teori berfungsi memprediksi dan menjelaskan fenomena alam.

Alih-alih menjelaskan setiap perilaku tertentu dari orang dewasa, misalnya, ilmuwan berupaya mencari penjelasan umum yang menghubungkan perilaku-perilaku yang berbeda itu. Jadi, teori adalah serangkaian hubungan antar konstruk dan proposisi yang menunjukkan hubungan antara variabel guna menjelaskan dan memprediksi fenomena. Dengan menjelaskan variabel mana yang berhubungan dengan variabel lain dan bagaimana hubungan tersebut, maka ilmuwan dapat membuat prediksi atau ramalan. Contoh, jika seseorang dapat memprediksi variabel A (misalnya, kecemasan dalam mengerjakan test) terhadap variabel B (hasil tes), maka ia dapat menarik kesimpulan bahwa untuk

meningkatkan hasil tes, maka kecemasan dalam mengerjakan tes harus juga mendapat perhatian (diminimalisir).

Penelitian dasar tidak dirancang untuk memecahkan masalah-masalah sosial. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan pengetahuan, dan tidak pula dimaksudkan untuk implikasi praktis dari penelitian. Dengan kata lain, penelitian dasar tidak bertujuan memberi kontribusi terhadap perbaikan praktek pendidikan. Ia hanya ingin mengembangkan teori dasar.

2. Penelitian Terapan

Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan penerapan dan pengembangan pengetahuan berbasis penelitian. Bidang kedokteran, teknik, sosial kemasyarakatan, dan pendidikan adalah bidang terapan. Penelitian terapan (sebagai lawan dari penelitian dasar) menghasilkan pengetahuan yang relevan dan memberikan solusi terhadap masalah praktis dan umum.

Dalam bidang pendidikan, penelitian terapan biasanya berfokus pada masalah-masalah yang perlu dipecahkan untuk memperbaiki praktek pendidikan. Biasanya hasil penelitian ini bisa digeneralisasi pada setting pendidikan lain. Contoh penelitian terapan dalam pendidikan adalah studi yang membandingkan gaya mengajar, mengidentifikasi karakteristik sekolah yang efektif, metode yang paling efektif di kelas, dan menguji pengaruh waktu di sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian pendidikan tersebut difokuskan pada pengetahuan tentang teori pendidikan dan praktek secara spesifik, bukan teori universal. Karena penelitian terapan biasanya berkaitan dengan masalah yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan pembuatan keputusan, maka dampaknya segera dirasakan.

28 Metodologi Penelitian Sosial

3. Penelitian Evaluasi

Penelitian evaluasi berfokus pada praktek pendidikan tertentu di tempat tertentu. Praktek pendidikan mungkin program, produk, atau proses. Penelitian evaluasi menilai kegunaan dan kelayakan praktek pendidikan. Evaluasi menentukan apakah praktek pendidikan berjalan dengan baik atau tidak, apakah praktek tersebut berjalan sebagaimana mestinya, apakah praktek tersebut bernilai sebanyak biaya yang dikeluarkan, dan apakah implementasinya bisa disebarluaskan. Evaluasi ini bisa dalam bentuk bahan, ruang, pengembanagn karyawan, guru dan masyarakat.

4. Penelitian Tindakan

Penelitian tindakan melibatkan penggunaan metode penelitian oleh praktisi untuk mempelajari masalah yang dihadapinya. Guru melakukan penelitian ini dan/atau memainkan peran penting dalam proses penelitian ini. Fokus penelitian tindakan dalam tiga tingkatan: penelitian individu guru, penelitian oleh tim di satu sekolah, dan penelitian sekolah secara keseluruhan. Karena fokusnya adalah pada sebuah solusi untuk masalah umum atau masalah sehari-hari di kelas atau sekolah, hasil penelitian tindakan cenderung terbatas. Kontrol penelitian yang ketat tidak penting, dan pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat digunakan. Beberapa aspek penelitian tindakan ini mirip dengan pendekatan kualitatif. Seringkali, data numerik dan data kualitatif digunakan.

Tujuan penelitian dan kualitas penelitian adalah dua dimensi yang terpisah. Peneliti menggunakan jenis desain dan metode yang sama untuk jenis penelitian yang berbeda.

Kriteria untuk menentukan kualitas penelitian adalah

kualitas atau kesesuaian desain dan prosedur yang dipilih untuk pertanyaan penelitian sedang diteliti.