• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Metode Campuran

Dalam dokumen METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL Teori dan Praktik (Halaman 112-118)

Prinsip 6: Mengungkapkan Penelitian Untuk Mendorong Pengawasan Profesional dan Kritik

D. Desain Metode Campuran

Desain metode campuran cukup unik karena menggabungkan dua hal yang berbeda. Penggabungan ini bisa menghasilkan delapan variasi seperti berikut (Johnson, R. B. & Christensen, L. 2004):

A. Desain Kesamaan Status (kualitatif dan kuantitatif sama- sama mendapat prioritas)

1. Berurutan

a. QUAL/QUAN b. QUAN/QUAL 2. Bersamaan

a. QUAL + QUAN b. QUAN + QUAL

B. Desain lebih Dominan (kualitatif atau kuantitatif lebih dominan)

1. Berurutan a. QUAL/quan b. QUAN/qual 2. Bersamaan

a. QUAL + quan b. QUAN + qual

Tabel 3.2 Tipologi Penelitian Campuran Urutan waktu

Bersamaan Berurutan Kesamaan

status

QUAN+QUAN QUAN→QUAN

QUAN→QUAL Penekanan

Paradigm QUAL+quan

QUAN+qual

QUAN→quan Qual→QUAN QUAN→qual Quan→QUAL Dominasi

status

Catatan:

Kata qual atau QUAL singkatan dari penelitian kualitatif.

Kata quan atau QUAN singkatan dari penelitian kuantitatif.

96 Metodologi Penelitian Sosial

Huruf besar menunjukkan prioritas utama.

Huruf kecil menunjukkan prioritas kedua.

Tanda plus (+) menunjukkan pengumpulan data secara bersamaan.

Tanda minus (-) menunjukkan pengumpulan data secara berurutan.

Kesamaan status. Metode campuran kesamaan status berurutan (QUAL/QUAN atau QUAN/QUAL) adalah metode kualitatif dan kuantitatif dilakukan secara berurutan (kata QUAL dan QUAN ditulis dengan huruf besar dengan maksud bahwa keduanya mendapat prioritas yang sama).

Kemungkinannya ada dua. Pertama, metode kualitatif kemudian diikuti oleh metode kuantitatif; kedua, metode kuantitatif kemudian diikuti oleh metode kualitatif; dan kedua-duanya memiliki kesamaan status, yaitu keduanya mendapat prioritas yang sama dari peneliti. Hakikatnya, penelitian campuran dengan desain seperti ini merupakan dua penelitian yang berbeda dan tidak ada hubungan, hanya saja ia saling melengkapi diantara keduanya (Johnson, R. B.

& Christensen, L. 2004).

Metode campuran kesamaan status bersamaan memiliki dua variasi desain, yaitu QUAL + QUAN dan QUAN + QUAL. Dalam desain ini, data kualitatif dan data kuantitatif dikumpulkan dan dianalisis secara bersamaan, dan keduanya juga mendapat prioritas yang sama dari peneliti. Walaupun pakar penelitian dibidang ini mengatakan bahwa desain ini saling melengkapi, tetapi yang demikian sulit diterima oleh akal sehat. Yang jelas adalah kedua macam data ini harus dibandingkan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan lengkap terhadap fenomena yang sedang diteliti.

Desain lebih dominan. Desain model ini juga ada dua versi (bersamaan dan berurutan). Kata yang ditulis dengan huruf besar adalah lebih dominan dari pada yang

ditulis dengan huruf kecil. Adapun variasi desainnya adalah berurutan (QUAL/quan dan QUAN/qual) dan bersamaan (QUAL + quan dan QUAN + qual). Pada desain seperti ini, penelitian dengan desain yang tertulis dengan huruf besar merupakan penelitian utama, sedang desain dengan huruf kecil merupakan penelitian kecil dan merupakan menguat dari penelitian utamanya. Dengan kata lain, penelitian kecil ini tergantung pada penelitian utamanya.

Sejatinya, desain penelitian dengan metode campuran dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu desain eksplanatoris sekuensial (sequential explanatory designs), desain eksplorasi sekuensial (sequential exploratory sequential), dan desain triangulasi bersamaan (concurrent triangulation designs).

Pertama, pada desain eksplanatoris sekuensial, pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif dilaksanakan dalam dua tahap, dengan penekanan utama pada metode kuantitatif.

Kedua, pada desain eksplorasi sekuensial, pengumpulan data kualitatif dilakukan pertama kali dan dianalisis, kemudian data kuantitatif dikumpulkan dan dianalisis. Ketiga, peneliti secara bersamaan mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif, menggabungkan dalam analisis metode analisis data kuantitatif dan kualitatif, dan kemudian menafsirkan hasilnya bersama-sama untuk memberikan pemahaman yang lebih baik dari fenomena yang sedang diteliti (Hesse-Biber, S. N., 2010). Berikut adalah ilustrasi ketiga desain campuran.

98 Metodologi Penelitian Sosial

QUAL

QUAN

diikuti oleh

Pengumpulan dan analisis data

QUAL

Pengumpulan dan analisis data quan

Gambar 3.1 Strategi QUAL→quan eksploratoris sekuensial.

Data kuantitatif membantu interpretasi temuan qualitatif Desain pada Gambar 3.1 disebut dengan desain QUAL→quan eksploratoris sekuensial. Dalam desain ini, tahap pertama peneliti mengumpulkan dan menganalisis data kualitatif kemudian mengumpulkan dan menganalisis data kuantitatif pada tahap kedua yang didasarkan pada hasil dari tahap pertama. Bobot utama pada strategi ini adalah pada data kualitatif. Dengan kata lain, temuan dari masing-masing penelitian dibandingkan dengan tujuan (1) mengeneralisasi temuan kualitatif kepada sampel lain dan (2) memvalidasi dan/atau membandingkan temuan dengan temuan serupa.

diikuti oleh

Pengumpulan dan analisis data

QUAN

Pengumpulan dan analisis data qual

Gambar 3.2 Strategi QUAN→qual eksplanatoris sekuensial.

Data kualitatif membantu memberi pejelasan temuan kuantitatif

Desain seperti pada Gambar 3.2 disebut dengan strategi eksplanatoris sekuensial. Strategi ini kebalikannya

qual quan

TEMUAN TEMUAN

strategi QUALquan eksploratoris sekuensial. Dalam strategi ini tahap pertama adalah peneliti mengumpulkan dan menganalisis data kuantitatif, yang kemudian diikuti oleh pengumpulan dan menganalisis data kualitatif yang dibagun berdasar hasil awal kuantitatif. Bobot atau prioritas diberikan pada data kuantitatif.

Pengumpulan dan analisis data QUAN

Pengumpulan dan analisis data qual

Gambar 3.3 Desain Triangulasi bersamaan (concurrent triangulation designs) dengan prioritas pada QUAL

(disarikan dari Hesse-Biber, S. N. 2010)

Dalam strategi ini, peneliti mengumpulkan data kuantitatif dan data kualitatif dalam waktu bersamaan pada tahap penelitian, kemudian membandingkan antara data kualitatif dan data kuantitatif untuk mengetahui perbedaan dan kombinasi. Model ini bisa juga disebut dengan model triangulasi konkruen, karena sama-sama mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif dalam watu yang bersamaan. Pada gambar di atas terdapat anak panak dengan dua sisi. Ini berarti bahwa (1) peneliti dapat membandingkan kedua temuan untuk mengetahui jauh temuan kualitatif dapat digeneralisi ke populasi lain, dan (2) peneliti dapat mengetahui validitas penelitian melaui triangulasi. Selain itu, peneliti bisa juga

TEMUAN TEMUAN

QUAL quan

10

0 Metodologi Penelitian Sosial

melihat perbedaan antara dua temuan untuk memunculkan masalah penelitian baru atau memunculkan pemahaman baru.

Alhasil, metode campuran merupakan penggabungan dari metode kualitatif dan kuantitatif. Dalam bab 2 telah dijelaskan juga walau singkat dan telah diberi contoh tentang metode penelitian campuran (lihat bab 2). Intinya adalah ada dua alternatif. Pertama, peneliti mengajukan pertanyaan kualitatif lalu dilanjutkan dengan pertanyaan kuantitatif.

Contoh, perntanyaan kualitatif: Strategi belajar apa saja yang dipakai oleh siswa yang berprestasi dan yang kurang berprestasi? Bagaimana keterlibatan orang tua mereka dalam belajar anak mereka? Kedua pertanyaan ini memerlukan penyelidikan kualitatif. Kemudian, peneliti menambah pertanyaan penelitiannya dengan pertanyaan lain seperti:

Adakah hubungan antara strategi belajar dengan keterlibatan orang tua?

Alternatif kedua adalah peneliti memunculkan pertanyaan kuantitatif, dan kemudian diikuti dengan pertanyaan kualitatif. Contoh, pertanyaan kuantitatif:

Adakah hubungan prestasi siswa dengan motivasi? Kemudian peneliti mengajukan pertanyaan kualitatif seperti “Aspek- aspek motivasi manakah yang paling berpengaruh terhadap prestasi? Alhasil, metode penelitian campuran menggunakan baik pertanyaan kualitatif maupun pertanyaan kuantitatif.

Dalam dokumen METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL Teori dan Praktik (Halaman 112-118)