Mengapa Ekonomi Pertahanan?
“Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia” lirik lagu Laskar Pelangi milik Band Nidji. Saat ini mungkin saya masih ada di desa membantu menggarap sawah, bekerja buruh di pabrik atau menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri kalau tidak berani bermimpi melanjutkan pendidikan S1. Lahir di Pati, 16 November tepatnya di Desa Sumbersari Kecamatan Kayen. Desa yang berada di Selatan Kabupaten Pati ini memiliki potensi pertanian padi, jagung, tebu dan dikelilingi pegunungan kapur di sebelah Selatan desa. Sebagian besar masyarakatnya bertopang pada sektor pertanian. Berdasarkan Dokumen Desa Sumbersari, Dokumen Sektor Pertanian Tanaman Pangan, Desa Sumbersari, Kayen, Pati di sadur dari penelitan Miftahurrohmah, Laili (2016) pemilik tanah sawah di Desa Sumbersari berjumlah 869 orang. Begitupula orang tua saya yang bekerja sebagai petani pemilik, tetapi hasilnya hanya cukup untuk makan sehari-hari. Bapak bekerja sebagai buruh serabutan dengan penghasilan kurang dari 2 juta perbulan dalam upayanya memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan pendidikan keluarga. Selain pendidikan, yang mempengaruhi ketidakberdayaan orang tua adalah minimnya akses pengetahuan, informasi dan modal sehingga berdampak pada pola pikir asal cukup untuk kebutuhan sehari-hari tanpa melihat peluang atau potensi sumber daya lain untuk pemenuhan kebutuhan keluarga. Terbatasnya akses tersebut dapat menyebabkan kemiskinan struktural yang akan diturunkan ke generasi berikutnya, sehingga perlu pemutus rantai kemiskinan.
Latar belakang ketidakberdayaan keluarga secara ekonomi, terbatasnya akses informasi, sarana dan prasarana di desa menjadi dorongan untuk memiliki kehidupan lebih baik salah satunya melalui Pendidikan. Pendidikan menciptakan kesempatan belajar tidak terbatas atas life skill termasuk kemampuan menciptakan usaha dan atau pekerjaan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan. Dewasa ini literasi ekonomi dan keuangan dibutuhkan sebagai usaha antispiasi risiko kecemeasan dimasa depan akibat dari ketidakpastian kondisi ekonomi saat ini. Kebutuhan literasi ekonomi sangat penting bagi masyarakat terkhusus keluarga sehingga memacu keterampilan dalam peningkatan kesejahteraan. Relevan dengan hal tersebut, mempelajari Ekonomi Pertahanan penting sebagai bentuk usaha pertahanan negara dalam memastikan rakyat berdaya dan kuat secara ekonomi.
Sewaktu MI (Madrasah Ibtidaiyah), saya tidak bisa perkalian tetapi bisa melanjutkan pendidikan S1 di Universitas Diponegoro program studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dengan beasiswa Bidikmisi. “Terpenting bisa kuliah” kalimat
Mengapa Ekonomi Pertahanan?
ini muncul akibat dari ketidakberdayaan diri tanpa melihat jurusan atau program studi.
“Kuliah” adalah kata magic dan kesempatan emas untuk membentuk pola pikir, mengembangkan kemampuan bertahan hidup, membangun koneksi, serta menumbuhkan kesempatan bekerja atau berwirausaha. Lulus tahun 2014 dalam waktu 3 tahun 8 bulan, penelitan mengenai Analisis Tingkat Kesejahteraan Nelayan Payang di Desa Munjungagung, Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal. Dari penelitian tersebut parameter kepuasan hidup dan standar kesejahteraan berbeda.
Kesejahteraan bergantung pada hasil alam dan pengelolaan sumberdaya yang ada.
Sebagaimana menurut Hoesein, 2006 dalam Marha, 2022 menyebutkan bahwa masyarakat Indonesia yang berada di pedesaan berjumlah lebih dari 50% dan kehidupannya tergantung pada hasil alam dan diantaranya termasuk dalam golongan masyarakat miskin.
Peningkatan kesejahteraan membutuhkan pengelolaan sumberdaya berbasis masyarakat sehingga akan terbentuk ketahanan ekonomi masyarakat yaitu suatu kondisi yang mempunyai akses terhadap kecukupan pangannya, baik perorang atau kelompok mampu mempertahankan makanannya baik secara fisik dan ekonomi (Harahab, 2020). Selaras dengan prinsip pertahanan nirmiliter, ekonomi termasuk unsur pembangunan pertahanan negara sehingga dibutuhkan pemahaman ekonomi pertahanan berbasis masyarakat. Yulian, 2022 menyebutkan bahwa ekonomi pertahanan adalah studi ekonomi yang mengkaji tentang pengelolaan dan potensi ketersediaan sumberdaya nasional (sumberdaya alam, sumberdaya buatan, sumberdaya manusia, sarana dan prasarana) untuk keberlangsungan keamanan ekonomi dan kepentingan pertahanan negara guna mewujudkan kesejahteraan ekonomi rakyat dan keamanan nasional.
Selama menempuh pendidikan, melakukan proses pembelajaran secara tekun dan fokus kepada nilai-nilai ekonomi pertahanan yang dapat di kembangkan dalam msayarakat. Jangka pendek setelah lulus, melanjutkan bekerja pada bidang perikanan dan dalam jangka panjang secara bertahap dapat memberikan sumbangsih nyata melalui organisasi atau komunitas yang berfokus pada ekonomi kerakyatan.
Menjadi pribadi yang bermanfaat sejalan dengan identitas UNHAN (Praditya – Wiratama – Nagara Bhakti) yang bermakna perwira utama berjiwa patriot yang cerdas dan pintar serta siap berbakti untuk negara dan bangsa sejalan dengan misi UNHAN point nomor 7 yaitu menghasilkan lulusan berjatidiri kebangsaan, berkarakter bela negara dan berdaya saing kelimuan pertahanan dan bela negara sesuai bidang.