• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Kemitraan Filantropi di Indonesia

N/A
N/A
Ilham Daylami

Academic year: 2024

Membagikan "Model Kemitraan Filantropi di Indonesia"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Model Kemitraan Filantropi di

Indonesia

1.Febriyanti Ayudya 2.Ilham Daylami

3.M. Chairullaka Abbi

(2)

Pengertian:

Kemitraan filantropi adalah suatu bentuk

kerjasama antara pihak-pihak yang memiliki

kepentingan filantropis atau tujuan sosial

tertentu. Dalam kemitraan ini, berbagai pihak

seperti organisasi nirlaba, perusahaan,

individu, dan pemerintah bersatu untuk

memberikan kontribusi mereka baik dalam

bentuk keuangan, sumber daya manusia, atau

sumber daya lainnya, guna mencapai dampak

positif yang lebih besar dalam masyarakat dan

lingkungan.

(3)

Prinsip dan Nilai Perusahaan

Perusahaan

mengintegrasikan

filantropi sebagai bagian dari misi dan visi

perusahaan untuk memberikan dampak positif pada masyarakat.

Ruang Lingkup Program

Filantropi

Perusahaan menyusun program-program

filantropi yang sesuai dengan area fokus perusahaan dan

kebutuhan masyarakat di sekitarnya.

Pendekatan Kolaboratif

Perusahaan

berkolaborasi dengan organisasi nirlaba dan pemerintah untuk

menciptakan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan.

Komitmen Perusahaan dalam

Kemitraan Filantropi

(4)

Model-model Kemitraan Filantropi di Indonesia

Kemitraan Keuangan

Perusahaan memberikan sumbangan

keuangan kepada organisasi nirlaba untuk

mendukung program dan proyek yang memiliki dampak sosial.

Kemitraan Pengetahuan

Perusahaan berbagi pengetahuan dan sumber daya dengan organisasi nirlaba untuk

meningkatkan kapasitas dan kemampuan mereka dalam melaksanakan program.

Kemitraan Keterampilan Perusahaan menyediakan pelatihan dan pendampingan untuk membantu organisasi nirlaba dalam mengembangkan keterampilan dan keahlian mereka.

Kemitraan Akses

Perusahaan bekerja sama dengan organisasi

nirlaba untuk memberikan akses ke layanan

dan sumber daya yang sulit dijangkau oleh

masyarakat.

(5)

Keberhasilan Perusahaan dalam Kemitraan Filantropi

Peningkatan Citra Perusahaan

Kemitraan filantropi yang berhasil meningkatkan citra perusahaan di mata

masyarakat dan konsumen.

Dampak Positif pada Masyarakat

Perusahaan yang

menjalankan kemitraan filantropi berhasil

memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat.

Kolaborasi yang Sukses

Perusahaan sukses

berkolaborasi dengan mitra filantropi untuk mencapai tujuan sosial bersama.

(6)

Tantangan dalam Menjalankan Kemitraan Filantropi

1

Pemahaman

dan Kesadaran

Kurangnya

pemahaman dan kesadaran

mengenai manfaat kemitraan filantropi di kalangan

perusahaan dan organisasi nirlaba.

2

Terbatasnya Sumber Daya

Keterbatasan sumber daya baik dari segi keuangan maupun SDM yang dapat disediakan oleh perusahaan dan organisasi nirlaba.

3

Pengelolaan dan Evaluasi

Kesulitan dalam mengelola dan mengevaluasi

kemitraan filantropi untuk mencapai hasil yang optimal dan

berkelanjutan.

(7)

Contoh Kemitraan Filantropi yang Berhasil di Indonesia

1

Kemitraan Astra International dan Yayasan Dharma Bhakti Astra

Astra International telah menjalin kemitraan dengan Yayasan Dharma Bhakti Astra untuk melaksanakan berbagai program sosial di bidang pendidikan, kesehatan, dan lingkungan hidup.

2

Kemitraan Danone-AQUA dan WWF Indonesia

Perusahaan Danone-AQUA bekerjasama dengan WWF Indonesia untuk

melindungi sumber daya air dan lingkungan dalam rangka mencapai tujuan keberlanjutan.

3

Kemitraan Bank BRI dan Rumah Zakat

Bank BRI menjalin kemitraan dengan Rumah Zakat untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan melalui program-

program pembangunan berkelanjutan.

(8)

Langkah-langkah Sukses dalam Mengimplementasikan

Kemitraan Filantropi

1. Pemilihan Mitra Filantropi yang Tepat

Memilih rekan kerja yang sejalan dengan nilai-nilai perusahaan dan memiliki kapasitas untuk

mencapai tujuan bersama.

2. Penetapan Tujuan yang Jelas

Menetapkan tujuan yang spesifik, terukur, dan realistis untuk

mengarahkan implementasi kemitraan filantropi.

3. Komunikasi dan Koordinasi yang Efektif

Membangun komunikasi dan

koordinasi yang baik antara semua pihak terkait untuk menjaga

kelancaran dan keberhasilan kemitraan.

4. Monitoring dan Evaluasi yang Teratur

Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk memastikan program kemitraan filantropi berjalan dengan baik dan memberikan dampak yang signifikan.

(9)

Kesimpulan:

1. Kolaborasi yang efektif antara organisasi nirlaba, perusahaan dan pemerintah dapat mengatasi masalah sosial dan mencapai tujuan kemanusiaan.

2. Kemitraan filantropi dapat menggabungkan sumber daya, memanfaatkan potensi masyarakat lokal, memperkuat kapasitas mereka dan memberikan solusi yang relevan sesuai kebutuhan.

3. Dengan inovasi dan kreativitas, kemitraan filantropi dapat memberikan solusi atas tantangan sosial yang dihadapi masyarakat.

4. Kemitraan filantropi memerlukan tingkat pertanggungjawaban dan transparansi

yang tinggi agar dapat membangun kepercayaan antara pihak-pihak yang terlibat

dan masyarakat.

(10)

Saran:

1. Memberikan pelatihan dan dukungan pengembangan kapasitas kepada semua pihak yang terlibat dalam kemitraan, termasuk organisasi nirlaba, perusahaan dan pemerintah, untuk memastikan efektivitas kolaborasi mereka.

2. Mendorong kemitraan yang inklusif dan adil, dengan memastikan bahwa semua pihak yang terlibat diwakili dan mendapat kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan.

3. Menekankan keberlanjutan dalam program kemitraan, termasuk rencana jangka panjang dan upaya untuk mentransfer tanggung jawab kepada masyarakat setempat.

4. Memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi, pelacakan dampak, dan komunikasi.

5. Mengembangkan model bisnis berkelanjutan yang memungkinkan kelangsungan program kemitraan filantropi tanpa tergantung sepenuhnya pada sumber daya eksternal.

6. Mensosialisasikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat kemitraan filantropi dan cara mereka

dapat berkontribusi.

Referensi

Dokumen terkait

Kemitraan antara petanil kelembagaan petani dan pengolahl agroindustri nenas dan markisa dapat dibina dengan melibatkan aspek mekanisasi pertanian dalam bentuk

Bentuk PPP yang menjadi variabel penelitian ini diperoleh melalui studi yang didasarkan pada rincian karakteristik masing-masing bentuk kemitraan, dengan parameter

Dana pembinaan kemitraan (Hibah) Dana pembinaan kemitraan (Hibah) adalah penyaluran dana PKBL BRI sebagai salah satu bentuk pelaksanaan Program Kemitraan, yang

Selain itu apabila dilihat di dalam PSAK No.45 mengenai Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba ditunjukkan tentang bagaimana format bentuk dari laporan keuangan yang terdapat

Faktor personal dapat menjadi sumber konflik dalam organisasi ketika individu – individu dalam organisasi tidak dapat saling memahami satu sama lain, sehingga terjadi

Keterlibatan atau keikutsertaan pihak swasta merupakan sebuah bentuk kontribusi dari pihak swasta dalam adanya sebuah pembangunan yang ditujukan untuk kepentingan

Selain itu apabila dilihat di dalam PSAK No.45 mengenai Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba ditunjukkan tentang bagaimana format bentuk dari laporan keuangan yang terdapat

2.2.2 Tujuan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Menurut PSAK No.45 tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang relavan untuk memenuhi kepetingan pemberi sumber