1. Model Penggalan (Fragmented)
Model fragmented ditandai oleh ciri pemaduan yang hanya terbatas pada satu mata pelajaran saja. Misalnya, dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, materi pembelajaran tentang menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dapat dipadukan dalam materi pembelajaran keterampilan berbahasa. Dalam proses pembelajarannya, butir-butir materi tersebut dilaksanakan secara terpisah-pisah pada jam yang berbeda-beda. Untuk
membantu Anda memahami model ini, coba perhatikan gambar atau ilustrasi di bawah.
2.
Model Keterhubungan (Connected)Pembelajaran terpadu model keterhubungan merupakan model integrasi interbidang studi. Model ini mengorganisasikan atau mengintegrasikan satu konsep, keterampilan, atau kemampuan yang ditumbuhkembangkan dalam suatu pokok bahasan atau subpokok bahasan yang dikaitkan dengan konsep, keterampilan atau kemampuan pada pokok basan atau subpokok bahasan lain dalam suatu bidang studi.
Menurut Saud (2016:134) dalam (Rusydi dan Abdillah, 2018:64) pembelajaran terpadu model keterhubungan adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja
diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas-tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas-tugas yang dilakukan dihari berikutnya, bahkan ide ide yang dipelajari dalam satu semester dengan ide-ide yang akan dipelajari pada semester berikutnya di dalam satu mata pelajaran.
Kekuatan pembelajaran terpadu model keterhubungan terletak pada adanya hubungan terkait antara satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain dalam satu
bidang ilmu. Dengan merencanakan secara eksplisit tentang keterkaitan tersebut, peserta didik diharapkan dapat membangun pemahamannya tentang keterkaitan antara konsep atau topik yang dipelajarinya secara komprehensif, lebih rinci dan mendalam. Oleh karenanya kebermaknaan pembelajaran melalui model pembelajaran ini dapat tercapai secara optimal. Dengan keterkaitan ide-ide eksplisit yang direncanakan dalam satu bidang ilmu, memberi kemampuan bagi peserta didik untuk memeriksa kembali, melakukan konseptualisasi ulang, mengedit dan mengasimilasi ide-ide tersebut secara bertahap (Mardianto, 2011:53) dalam (Rusydi dan Abdillah, 2018:64).
Referensi :
Hernawan, Asep H. Dkk. 2016. Pembelajaran Terpadu di SD Edisi 1. Tangerang Selatan:
Universitass Terbuka.
Ananda, Dr. Rusydi,. Dr, Abdillah. 2018. Pembelajaran Terpadu: Karakteristik, Landasan, Fungsi, Prinsip, dan Model. Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia.