• Tidak ada hasil yang ditemukan

Moderasi beragama dalam ruang kelas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Moderasi beragama dalam ruang kelas"

Copied!
243
0
0

Teks penuh

Latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, mengapa nilai dan sikap moderasi beragama penting dalam dunia pendidikan?, Penguatan teori, dan grand design nilai dan sikap moderasi beragama dalam perspektif pendidikan Islam; (2) Konsep moderasi beragama meliputi: Pengertian moderasi beragama, ciri-ciri dan simpul moderasi beragama, sikap terhadap moderasi beragama pada masa pandemi Covid-19, indikator moderasi beragama; (3) Moderasi beragama di dalam kelas, meliputi: Mengapa moderasi beragama perlu diperkenalkan di dalam kelas?; Bagaimana membangun konsep dan sikap toleransi pada siswa?; Strategi Guru dalam Mengarusutamakan Moderasi Beragama di Sekolah; (4) Nilai dan sikap moderasi beragama dalam perspektif pendidikan Islam, antara lain: Tawassuth (mengambil jalan tengah), Tawazun (seimbang, seimbang), I'tidal (tegak lurus dan tegas), I'tiraf al-. Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi; (6) Potret praktik nilai dan sikap moderasi beragama siswa MA, meliputi: Pendahuluan dan hasil potret. 7) Kesimpulan, meliputi: Kesimpulan dan Rekomendasi.

Latar Belakang

Namun dari sembilan rekomendasi tersebut, poin-poin spesifik yang menjelaskan secara gamblang tentang nilai-nilai moderasi beragama dalam perspektif pendidikan Islam belum dibahas secara detail, khususnya pada konsep Ahlussunnah Waljama'ah. Nilai-nilai moderasi beragama dalam pendidikan Islam sebenarnya dapat berlandaskan manhaj Ahlussunnah Waljama'ah yang dikonsep dari Al-Qur'an, Hadits, Ijma' dan Qiyas.

Rumusan Masalah

Oleh karena itu, perlu adanya dukungan narasi dalam mengarusutamakan moderasi beragama di sekolah, salah satunya melalui pengajaran dan praktik moderasi beragama di kelas.

Tujuan Penelitian

Metode Penelitian

Pada bagian sumber dan teknik pengumpulan data, untuk mencapai data poin 1-3 dari rumusan masalah dan tujuan penelitian di atas, maka sumber datanya adalah dokumen-dokumen berupa buku, jurnal, dan artikel ilmiah lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Sedangkan poin 4 rumusan masalah dan tujuan penelitian diatas, sumber datanya adalah siswa, dan teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara mendalam terhadap sumber data dan penggunaan aplikasi Google Form.

Mengapa Nilai-nilai dan Sikap Moderasi Beragama penting

Nilainya tidak bergantung pada nilai-nilai lain atau nilai-nilai yang melampaui dirinya, namun nilainya merupakan bagian yang berdiri sendiri dari nilai itu sendiri.32 Dalam konteks penanaman nilai dan sikap menuju moderasi beragama, hal ini adalah . Artinya, diperlukan pendekatan analitis multidisiplin untuk berbicara tentang moderasi beragama di lembaga pendidikan dan masyarakat.

Teori Penguat dalam Pengarusutamaan Nilai-nilai dan Sikap

Ketujuh, menguasai satu atau lebih ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu lainnya (menguasai ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu sekuler). Perwujudan konvergensi antara ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu lainnya dapat berupa menghasilkan atau menciptakan suatu ilmu baru.

Grand Desain Nilai-nilai dan Sikap Moderasi Beragama dalam

Tidak mudah membangun masyarakat berperilaku yang mencerminkan nilai dan sikap moderasi beragama. Aspek normatif/teologis pada Gambar 1.1 berarti bahwa akar moderasi beragama bersumber dari norma-norma ketuhanan.

Gambar 1.1. Grand Desain Nilai-nilai dan Sikap Moderasi Beragama  dalam Perspektif Pendidikan Islam 41 .
Gambar 1.1. Grand Desain Nilai-nilai dan Sikap Moderasi Beragama dalam Perspektif Pendidikan Islam 41 .

Pendahuluan

Moderasi beragama sejatinya merupakan sebuah paradigma yang kritis terhadap realitas kesenjangan sosial yang terjadi. Moderasi beragama dalam Islam yang dikenal dengan Islam rahmatan lil alamin menurut Abuddin Nata (2020) mempunyai ciri-ciri berupa: 1) Pendidikan Islam yang menjaga perdamaian, yang memandu pengembangan pribadi manusia untuk mengedepankan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan penguatan kebebasan prinsip ; 2) pengembangan pendidikan kewirausahaan dan membangun kemitraan antara dunia pendidikan dengan dunia usaha dan industri, 3) pengembangan ilmu-ilmu sosial profetik, 4) integrasi materi toleransi beragama, 5) pembelajaran Islam moderat yang menjadi arus utama Islam di Indonesia 6) pengembangan pendidikan yang seimbang antara penalaran yang kuat dan pengembangan wawasan intelektual, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (kepala), pengembangan spiritualitas dan budi pekerti (hati), serta keterampilan kerja vokasi (tangan), yang saling bersinergi; 7) menghasilkan sarjana intelektual dan sarjana intelektual; 8) pendidikan yang menjadi solusi permasalahan pendidikan masa kini, misalnya permasalahan dualisme dan metodologi pembelajaran; 9) peningkatan mutu pendidikan secara komprehensif, serta 10) peningkatan keterampilan bahasa asing khususnya bahasa Inggris dan Arab.

Pengertian Moderasi Beragama

58 Basri, Rumah Moderasi Beragama: Perspektif Interdisipliner “Wasathiyah dalam Al-Qur’an (Memahami Eksistensi Islam Seperti “Ummatan Wasathan” dalam Surat al-Bakarah)”, (Yogyakarta: Bening Pustaka. Moderasi beragama diartikan sebagai sebuah perspektif , sikap dan perilaku selalu menempati posisi tengah, selalu bertindak adil dan tidak ekstrim dalam beragama.

Gambar 2.1 Moderat sebagai jalan tengah antara berpikir radikal dan  liberal 63 .
Gambar 2.1 Moderat sebagai jalan tengah antara berpikir radikal dan liberal 63 .

Ciri-ciri dan Simpul Moderasi Beragama

Oleh karena itu, moderasi beragama ditunjukkan dengan kemampuan memadukan teks dan konteks, yaitu pemikiran keagamaan yang tidak semata-mata bergantung pada kebenaran teks agama dan memaksakan penyerahan realitas dan konteks baru pada kebenaran teks, namun mampu berdialog. . antara keduanya secara dinamis. Sikap moderasi beragama di masa pandemi Covid-19 Sikap moderasi beragama yang harus ditunjukkan dalam menghadapi.

Sikap Moderasi Beragama di Masa Pandemi Covid-19

Indikator Moderasi Beragama

Secara umum, indikator moderasi beragama paling sedikit meliputi: 1) ketaatan beragama melalui ibadah ritual pribadi dan sosial; Keempat indikator ini dapat digunakan untuk mengetahui seberapa kuat moderasi beragama yang dipraktikkan seseorang di Indonesia dan seberapa rentannya mereka.

Tabel 2.1. Indikator Moderasi Beragama (Kemenag,2019)
Tabel 2.1. Indikator Moderasi Beragama (Kemenag,2019)

Mengapa Moderasi Beragama dalam Ruang Kelas

Bagaimana Membangun Konsep dan Sikap Toleran

Salah satu penjelasan yang diberikan kepada siswa Muslim adalah bahwa teman-temannya akan belajar hal yang berbeda dan belajar berdoa/beribadah dengan cara yang berbeda dari mereka. Saya juga bercerita kepada para siswa tentang pengalaman saya bekerja dengan beberapa guru non-Muslim.

Tabel 3.1 Konsep dan Indikator Cinta
Tabel 3.1 Konsep dan Indikator Cinta

Strategi Guru dalam Membangun Moderasi Beragama

Oleh karena itu, metode ini dapat digunakan guru untuk membangun moderasi beragama siswa agar fleksibel dan tidak eksklusif dalam beragama. Peran guru dalam hal ini meliputi; seorang guru yang mempunyai sikap demokratis dan tidak diskriminatif terhadap siswa yang berbeda agama dengannya.

Tawassuth (mengambil jalan tengah)

Namun begitu, orang Islam adalah orang yang berpegang kepada pandangan hidup, manhaj dan prinsip yang betul mengikut Syariah. Namun, umat Islam meninggikan hati nurani manusia berdasarkan petunjuk dan ajaran yang datang daripada Allah SWT.

Tawazun (berkeseimbangan, equilibrium)

At-Tawazun atau keseimbangan dalam segala hal, termasuk penggunaan dalil 'aqli (dalil dari pikiran rasional) dan dalil naqli (sumber dari Al-Qur'an dan Hadits). Abu Hasan Al-Asy'ari memposisikan dirinya sebagai pembela keyakinan Salaf dan menjelaskan sikap mereka.

I’tidal (tegak lurus dan tegas)

Menurutnya, Tuhan mempunyai sifat-sifat yang disebutkan dalam Al-Qur'an, yang disebutkan sebagai sifat-sifat yang kekal, qadim, dan di atas hakikat Tuhan. Selain itu, perilaku adil diwarnai dalam Al-Quran.122 Hal ini dapat kita lihat dari beberapa pernyataan tentang hakikat keadilan, antara lain: dalam QS.

I’tiraf al-’Urf (ramah budaya)

Kebudayaan sekurang-kurangnya mempunyai tiga wujud, yaitu: 1) kebudayaan sebagai suatu kompleks gagasan, gagasan, nilai, norma, peraturan dan sebagainya, 2) kebudayaan sebagai suatu kompleks kegiatan tingkah laku manusia dalam masyarakat dan 3) kebudayaan sebagai suatu obyek manusia. penciptaan128. Selanjutnya, I'tiraf al-'Urf (keramahan budaya) mempunyai unsur mengakomodasi nilai-nilai terhadap budaya lokal yang tidak bertentangan dengan syariat agama Islam.

Tasamuh (toleransi)

Orang yang mempunyai nilai toleransi yang tinggi tidak akan mudah terprovokasi untuk menghakimi orang lain atas nama agama. Anak akan menghargai orang lain berdasarkan pengalamannya ketika mengamati orangtuanya berdiskusi, berinteraksi, dan menghargai orang lain.

Musawah (egaliter)

Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara) di antara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Ya.’ Kemudian dia memanggil orang yang paling alim (ulama) di antara mereka dan berkata kepadanya: ‘Aku berdoa dengan nama Allah SWT yang menurunkan Kitab Taurat kepada Musa A.S.

Syura (musyawarah)

ةَعاَط ْنِم اًدَي اوُعِزْنَت اَلَو ُهَلَمَع اوُهَرْكاَف Artinya: Auf bin Malik berkata: “Aku mendengar Rasulullah Saw bersa Abd: “Sebaik-baik pemimpinmu adalah mereka yang kamu cintai dan mereka mencintaimu, kamu mendoakan mereka dan mereka mendoakanmu." kawan Intinya, dalam sebuah rumah tangga, musyawarah antara suami dan istri harus diutamakan untuk meringankan suasana.

Islah (reformasi)

  • Aulawiyah (skala prioritas)

Kemudian Rasulullah (SAW) bertanya kepadanya: "Apakah ibu bapamu masih hidup?" Dia menjawab, "Ya." Rasulullah SAW bersabda: “Berjuanglah untuk kepentingan mereka.” Dalam sejarah Islam disebutkan bahawa ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah SAW dan berkata: "Aku ingin berikrar setia untuk menyertai kamu dalam hijrah dan berjuang untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT." Nabi Muhammad SAW bertanya kepadanya: “Adakah ibu bapamu masih hidup?” Dia membalas,. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Adakah ibu bapa kamu masih hidup?” Dia menjawab, "Ibu saya."

Tathawwur wa Ibtikar (dinamis dan inovatif)

Selanjutnya inovatif berasal dari bahasa Inggris yaitu to innovate yang artinya memperkenalkan sesuatu yang baru.195 Innovative adalah sesuatu yang memperbaharui diri. Inovatif adalah sesuatu yang baru yang menghasilkan pemanfaatan produk dan jasa untuk sesuatu yang lebih produktif dan mempunyai nilai bagi masyarakat.

Qudwah

Usman bin Affan Ra, walaupun lahir dari keluarga bangsawan yang sangat kaya, tetapi dia ingin bergaul dengan rakyat jelata. Ketika itu, penduduk Madinah mengalami kelaparan yang sangat luar biasa akibat kemarau yang sangat panjang.

Tahaddur (berkeadaban)

Maka pergilah laki-laki yang pemarah itu menemui ayah murid Syekh Abdul Qadir Jaelani. Mengetahui hal tersebut, sang ayah berubah pikiran dan membawa anaknya kembali belajar kepada Syekh Abdul Qadir Jaelani.

Muwathanah

Tidak lama kemudian Jibril datang dan menjelaskan: "Wahai Muhammad, Ali ingin solat bersamamu dengan sempurna, tetapi di tengah jalan dia bertemu dengan seorang Kristian tua, dia tidak mahu mendahuluinya dan dia juga tidak tahu bahawa orang itu. adalah seorang Nasrani. Kemudian Allah memerintahkan kepadaku, semoga aku memegangmu dengan sayapku ketika sujud agar Ali dapat menunaikan shalat subuh bersamamu, dan Allah juga memerintahkan Mikail untuk menahan matahari dengan sayapnya agar ia tidak segera terbit sebagai penghormatan kepada Sayyidina Ali kerana akhlaknya yang mulia."

Amar ma’ruf nahi munkar

Karena kepribadian yang baik akan menunjang keberhasilan seseorang dalam menjalankan amar ma'ruf nahi munkar. Sebab larangan atau perintah dalam amar ma'ruf nahi munkar harus berdasarkan hukum Islam.

Perencanaan Implementasi Nilai-nilai dan Sikap Moderasi

Sedangkan dalam rangka perumusan nilai dan sikap moderasi beragama yang diintegrasikan dalam penyusunan RPS di perguruan tinggi, dapat diperhatikan beberapa hal, yaitu: 1) Prestasi Belajar Lulusan (CPL). Pembiasaan penanaman nilai-nilai dan sikap moderasi beragama merupakan tahapan penting yang harus mengiringi perkembangan mata pelajaran apa pun.

Gambar 4.1. Perumusan nilai-nilai dan sikap moderasi beragama  yang berlandaskan pada hukum, kebijakan nasional dan
Gambar 4.1. Perumusan nilai-nilai dan sikap moderasi beragama yang berlandaskan pada hukum, kebijakan nasional dan

Pelaksanaan Implementasi Nilai-nilai dan Sikap Moderasi

Pengenalan nilai dan sikap moderasi beragama dalam sistem pendidikan dapat dilihat pada Gambar 4.3. Mengevaluasi penerapan nilai dan sikap moderasi beragama tidaklah mudah mengingat hal tersebut merupakan bagian penilaian subjektif yang dipengaruhi oleh pengalaman.

Gambar 4.3 Proses penanaman nilai-nilai dan sikap moderasi  beragama ke dalam sistem pendidikan 246
Gambar 4.3 Proses penanaman nilai-nilai dan sikap moderasi beragama ke dalam sistem pendidikan 246

Potret Pengamalan Nilai-nilai dan Sikap Moderasi Beragama

Simpulan

Rekomendasi

Gambar

Gambar 1.1. Grand Desain Nilai-nilai dan Sikap Moderasi Beragama  dalam Perspektif Pendidikan Islam 41 .
Gambar 2.1 Moderat sebagai jalan tengah antara berpikir radikal dan  liberal 63 .
Tabel 2.1. Indikator Moderasi Beragama (Kemenag,2019)
Tabel 3.1 Konsep dan Indikator Cinta
+5

Referensi

Dokumen terkait

Arini Rahyuwati,