istri dari prajurit yang sudah pergi bertugas sejak 8 bulan yang lalu.
Setelah kejadian itu, umar kemudian membuat peraturan bahwa seorang laki-laki dilarang meninggalkan istrinya lebih dari 9 bulan, termasuk dalam tugas perang sekalipun. Peraturan umar itu didapat setelah berkonsultasi kepada hafshah, putri beliau sendiri, beliau bertanya tentang seberapa lama wanita menanggung kesepian ditinggal suami. Dan jawaban hafshah adalah 4 bulan.
Ide kreativitas umar dengan hafshah ini terencana demi kesepakatan bersama, dari dua kisah yang sudah diceritakan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya kisah kreativitas dari para sahabat Nabi ini akan dijadikan izzah terhadap kelanjutan kisah sahabat maupun umat beliau di akhir zaman ini.
Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan mereka.
Qudwah (merintis inisiatif mulia) adalah muallim yang mengajarkan banyak hal tanpa banyak bicara. Qudwah atau merintis inisiatif mulia atau biasa disebut dengan keteladanan jauh lebih memberi arti dan pengaruh ketimbang berjuta untaian kata-kata.
Bahasa tindakan lebih mengenak daripada sekedar bahasa ucapan semata, kesemuanyanya lebih mengenak dari hanya sekedar basa-basi lewat ucapan. Dengan contoh kasus bersesuaian dengan realita, orang lain akan bisa dengan gamblang mengikuti tabiat secara benar. Karena dunia kata-kata tidak sama dengan dunia amal nyata. Karena ranah sebatas teori tidak sama dengan ranah pengaplikasian. Pengalaman yang terjadi di dunia sekitar masing-masing insan dapat memberikan pelajaran, sumber inspirasif dan sumber pemikiran. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa jika seseorang yang mentransfer nasihat maupun suatu ilmu tertentu melalui tindakan lebih efektif atau lebih berpotensi dijadikan panutan daripada hanya sekedar ucapan semata202 Karena yang paling dibutuhkan dan yang sangat dituntut dalam perkara atau dalam dunia akademik adalah belajar keteladan yang tidak bisa di akses dengan teknologi secanggih apapun dan hanya bisa langsung di dapatkan dari muallim itu sendiri.
Muhammad Qutb berpandangan bahwa kebutuhan manusia akan sosok dan model dari individu lain sangat diperlukan. Hal inilah yang menjadi penyebab kegentingan teknik model (Maya, 2017:14).203 Qudwah juga merupakan salah satu sifat utama Islam wasathiyyah.
Secara filosofis, Nabi Muhammad. tidak hanya sebagai utusan Allah yang memberikan penjelasan tentang banyaknya pelajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an, namun Rasul juga merupakan model (uswah hasanah) dalam keseluruhan sudutnya. Terlepas dari apakah
202 Sayyid Muhammad Husain Fadhlullah, Dunia Remaja: Tanya-Jawab Seputar Pergaulan dan Problematika Remaja, Terj. Irwan Kurniawan, (Bandung: Pustaka Hidayah, 2005), 203 Maya, Rahendra (2017). Pemikiran muhammad quthb tentang metode keteladanan (Al-35.
Tarbiyah Bi al-qudwah. Jurnal eduksi islami 6 (11,) 1-16
itu masalah ‘aqa’id, ta’abbudi dan ta’ammuli (Tim Lajnah, 2010: 216) Dalil tentang Qudwah dapat dicermati pada Q.S. Al-Ahzaab: 21.
َمْوَ ْ
لاَو َ ّٰللا اوُجْرَي َن َك ْنَمِّل ٌةَن َسَح ٌةَوْسُا ِ ّٰللا ِلْوُسَر ْ ِف ْمُك َل َنَك ْدَقَل
ۗاً ْيِثَك َ ّٰللا َرَكَذَو َرِخٰ ْلا
Artinya: “Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu pelopor atau perintis keteladanan (suri teladan yang baik) bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari akhir dan banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzaab (33): 21).
Selanjutnya terdapat contoh hadits yang berbentuk qudwah hasanah yang menggambarkan bagaimana Rasulullah SAW menunjukkan tingkah laku kepada para sahabat dan orang yang di sekitarnya untuk mereka contohi dan ikuti dengan sempurna. Semua bentuk tingkah laku Nabi Muhammad SAW sebagai pemerintah, ketua tentera, bapak, suami, imam di Masjid adalah termasuk dalam kategori ini.
Contoh hadits yang bersifat qudwah hasanah dapat dilihat dalam hadits Al-Bukhari, 1987: 635.204
Artinya: Al-Aswad berkata bahwa aku pernah bertanya kepada
‘Aisyah RA: “Adakah Nabi Muhammad SAW membuat kerja rumah di rumahnya? ‘Aishah RA menjawab, “Baginda senatiasa sibuk berkhidmat untuk ahli keluarganya. Namun apabila waktu solat tiba, baginda segera keluar untuk pergi bersolat.” (al-Bukhari).
Al-Kharraj (2009) menyatakan bahwa perbuatan Rasulullah SAW dalam hadits tersebut menunjukkan suri tauladan dengan melaksanakan perintah Allah SWT dalam memberi khidmat kepada ahli keluarganya dalam bentuk kehidupan.
204 Husni Adham Faror, al-Qudwah al-Shalihah, terj. Ziyad, Tokoh-Tokoh Teladan Sepanjang Zaman, (Surakarta: Visi Media, 2007), hlm. 15.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
ِقُلُخْلَا ُنْسُحَو ,ِهْجَوْ�َا ُطْسَب ْمُهْعَسَيِ� ْنِكَل�َو ,ْمُكِل�اَوْم َأِب َساَّن�َا َنوُعَسَت اَل ْمُكَّن ِإ Artinya: “Sengguh kalian tidak mampu menguasai manusia hanya dengan modal harta kalian, tetapi hanya bisa dikuasai oleh manisnya wajah dan perangai yang baik (husnul khuluq/tingkah laku mulia)” (HR. Abu Ya’la, Al-Hakim dalam Al-Mustadrak No.6550 dan 428).
Contoh Qudwah yang dapat dijadikan ibrah (pelajaran), salah satu nya yaitu dari sahabat Rasulullah SAW. yang terkenal dengan lemah lembut yaitu sahabat Usman bin Affan r.a. Sifat yang dimiliki lainnya yakni santun terhadap siapapun. Nama lengkapnya Usman bin Affan bin Abi Al-Ash bin Umayah bin Abdu Asy-Syam bin Abdu Manaf bin Qushai bin Killab bin Murrah bin Ka’ab bin Luway. Menjadi khalifah pada tahun 644 M dan wafat pada tahun 656 M/35 H. Pada usia belia beliau sudah memiliki akhlak mulia seperti selalu menyedekahkan harta untuk orang-orang yang membutuhkan (fakir miskin) dan ingin hidup sederhana di tengah-tengah kekayaan beliau yang sangat berlimpah karena usaha-usaha yang dilakukan beliau.
Sejak Rasulullah SAW. masih hidup, pernah terjadi kekeringan di semua tempat akibatnya sumur kaum muslimin mengalami kekeringan yang sangat luar biasa karena kekurangan air. Ada satu sumur milik orang Yahudi yang masih terdapat air. Kemudian, Rasulullah SAW.
berkata, “Siapa yang ingin membeli sumur milik orang Yahudi ini maka Allah menyediakan surga bagi orang yang melakukannya”.
Langsung itu juga Usman bin Affan r.a. berseru, “Ya Rasulullah, saya bersedia untuk membeli sumur itu”. Setelah itu, sumur tersebut dibeli oleh Usman dengan tujuan digunakan bagi kaum muslimin yang sangat membutuhkan air. Usman bin Affan Ra, walaupun terlahir dari golongan bangsawan yang sangat kaya raya, tapi beliau ingin berbaur dengan rakyat-rakyat biasa.
Beliau selalu membantu dan sangat peduli kepada orang yang lemah (fakir miskin). Selain itu, kisah kedermawanan Usman bin Affan r.a. yaitu terjadi sejak pemerintahan Abu Bakar r.a. Ketika itu, penduduk Madinah mengalami kelaparan yang sangat luar biasa karena kekeringan yang sangat panjang. Penduduk Madinah mengadukan nasib mereka kepada khalifah Abu Bakar r.a. dan khalifah Abu Bakar meminta untuk bersabar dan berharap pertolongan Allah SWT.
untuk segera diberikan kemudahan dan jalan keluarnya. Pada waktu itu, Usman bin Affan r.a. mendengar berita itu lalu segera datang ke Madinah dengan membawa seribu unta. Tiap-tiap unta tersebut membawa bahan-bahan makanan yang dibutuhkan oleh penduduk Madinah. Pada akhirnya penduduk Madiah tidak ada lagi yang kelaparan.
Rasulullah SAW. menjuluki Usman bin Affan r.a. Dzun Nur’ain yang artinya yaitu memiliki dua cahaya karena beliau menikahi kedua putri Rasulullah, yakni Ruqayah dan Ummu Kulsum. Mulanya, beliau menikah dengan putrinya Rasulullah yang bernama Ruqayah yang telah bercerai dengan Utbah (anak Abu Lahab). Waktu itu, Abu Lahab dan isterinya mau merendahkan dan menghina Rasulullah SAW. agar Ruqayyah dan Utbah segera bercerai. Setelah Ruqayyah menjadi janda, maka Rasulullah menikahkan Usman bin Affan r.a. dengan putrinya Ruqayah. Rasulullah SAW. Sangat menyukai Usman sebagai menantu beliau karena akhlak Usman yang sangat mulia.
Akan tetapi, tidak lama pernikahan Ruqayyah sakit parah dan saat itu pula Rasulullah menyeru umat Islam agar berjihad membela agama Allah dan memerangi musuh Allah SWT. Meskipun Usman sangat sedih, beliau memilih merawat isterinya yang sedang sakit itu daripada ikut untuk berjihad dengan sangat sabar. Perasaan Usman yang ingin juga agar berjihad, tapi beliau tidak tega meninggalkan Ruqayyah yang sedang sakit parah. Kemudian, Rasulullah mengizinkan Usman untuk tetap mengurus Ruqayyah dan tidak mengikuti peperangan. Takdir berkata lain, Ruqayyah wafat saat di Madinah. Setelah beberapa waktu
meninggal Ruqayyah.
Rasulullah SAW. menikahkan Usman dengan Ummu Kulsum (adik Ruqayah). Garis takdir juga tidak lama pernikahan Umi Kulsum juga meninggal. Begitu berat cobaan Usman ditinggal istri beliau.
Usman bin Affan r.a. sangat pandai memilih dan memilah-milah prioritas kepentingan demi kemaslahatan. Beliau menjadi suami mempunyai tanggung jawab yang sangat besar. Ketika itu, beliau menghadapi cobaan yakni dua kali ditinggalkan istri beliau, yang sebelumnya beliau merawat istrinya dalam keadaan sakit parah, tapi beliau menghadapinya dengan kesabaran yang sangat luar biasa. Sama halnya ketika beliau menghadapi semua masalah juga dihadapi dengan sangat sabar.205