Modul Ajar
Bab 1 Mengenal Perasaan A. INFORMASI UMUM
1. IDENTITAS SEKOLAH
Nama sekolah : SD NEGERI 1 KARANGANYAR Nama penyusun : CORNIUS SETYO WICAKSONO, S.Pd.
Fase/kelas : A/II
Alokasi waktu : .... x jam pelajaran 2. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik dapat memahami cerita, menyimpulkan cerita, dan bercerita.
3. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Materi pada pembelajaran ini memberikan pengalaman belajar peserta didik agar memiliki kompetensi dan karakter
1. Beriman bertakwa kepada Tuhan YME berakhlak mulia 2. Berkebhinekaan global
3. Bergotong royong 4. Bernalar kritis 5. Mandiri 6. Kreatif
4. SARANA DAN PRASARANA
Media : video pembejaran, PPT Alat : proyekyor, laptop, handphone Lingkungan belajar : ruang kelas
Bahan bacaan : modul ajar, LKS, kamus 5. TARGET PESERTA DIDIK
a. Peserta didik regular
b. Peserta didik dengan kesulitan belajar c. Peserta didik dengan pencapaian tinggi 6. MODEL PEMBELAJARAN
a. Model pemebelajaran tatap muka b. Model pembelajaran jarak jauh
c. Metode pembelajaran blanded learning B. KOMPONEN INTI
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik melalui pembelajaran ini dapat:
menceritakan pengalaman tentang berbagai perasaan,
menyimpulkan perasaan tokoh cerita,
mengaitkan pesan cerita dengan pengalaman pribadi, 2. PEMAHAMAN BERMAKNA
Manfaat akan diperoleh setelah mengikuti pembelajaran. Manfaat tersebut nantinya dapat peserta didik terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan memahami cerita dan menceritakannya kembali dapat meningkatkan keterampilan peserta didik dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. PERTANYAAN PEMANTIK
Menumbuhkan rasa ingin tau dan berpikir kritis.
1) Apa yang kamu ketahui tentang perasaan?
2) Apa saja macam-macam perasaan?
3) Bagaimana mimik wajah yang terwujud dari setiap perasaan?
4. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
a. Menyiapkan alat pembelajaran (proyektor)
b. Menyiapkan contoh gambar-gambar ekspresi wajah c. Menyiapkan Modul Ajar Fokus
5. KEGIATAN PEMBELAJARAN a) Pembukaan
1) Guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran.
2) Peserta didik melaksanakan apel pagi.
3) Peserta didik berdoa bersama sesuai dengan cara dan keyakinannya masing- masing.
4) Peserta didik membaca buku teks nonpelajaran tentang nilai-nilai budi pekerti berupa kearifan lokal nasional dan global selama 15 menit.
5) Peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya atau lagu wajib nasional.
6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan garis besar kegiatan pembelajaran dan teknik penilaian.
7) Guru memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan pemantik.
b) Kegiatan int
1) Guru menyampaikan materi tentang mengenal macam-macam perasaan.
2) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami.
3) Peserta didik diberi kesempatan untuk mengenal berbagai macam ekspresi wajah.
4) Peserta didik diberi kesempatan untuk menceritakan pengalaman tentang berbagai perasaan, menyimpulkan perasaan tokoh cerita, mengaitkan pesan cerita dengan pengalaman pribadi.
5) Peserta didik diberi kesempatan untuk menyimpulkan perasaan tokoh cerita.
6) Peserta didik diberi kesempatan untuk mengenal tanda titik dan huruf kapital.
c) Penutup
1) Guru dan peserta didik membuat kesimpulan hal-hal yang telah dipelajari.
2) Guru dan peserta didik menyayikan lagu daerah nusantara secara bersama- sama.
3) Guru dan peserta didik berdoa bersama sesuai dengan cara dan keyakinannya masing-masing.
6. ASESMEN
a. Asesmen Diagnotk
Asesmen sebelum pembelajaran
- Peserta didik berdoa bersama menurut cara dan kepercayaan masing- masing.
- Peserta didik membaca buku nonpelajaran tetang nilai budi pekerti selama 15 menit.
- Peserta didik menyayikan lagu Indonesia Raya b. Asesmen Formatf (asesmen selama pembelajaran)
a. Diagnostk: Asesmen sebelum pembelajaran.
b. Formatf: Asesmen selama pembelajaran (penilaian proses, observasi sikap, keterampilan, dan pengetahuan).
c. Sumatf: Asesmen pada akhir proses pembelajaran (mengerjakan lembar kerja di Modul Ajar Fokus).
7. PENGAYAAN DAN REMEDIAL a. Pengayaan
Menuliskan kembali teks bacaan dengan menggunakan huruf kapital yang benar.
b. Remedial
Mebaca teks bacaan kemudian menjawab pertanyaan yang ada dengan benar.
8. REFLEKSI
a. Apakah siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
b. Apakah kendala dalam pembelajaran?
c. Apakah siswa dapat dianggap tuntas dalam pembelajaran?
C. LAMPIRAN 1. LKS
(Modul Ajar Buku Fokus)
2. Bahan bacaan guru dan peserta didik
Penggunaan Tanda Titk
Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan.
Misalnya:
- Mereka duduk di sana.
- Dia akan datang pada pertemuan itu.
Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar
Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.
Misalnya:
- pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik atau pukul 1, 35 menit, 20 detik)
- 01.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik) - 00.20.30 jam (20 menit, 30 detik) - 00.00.30 jam (30 detik)
Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun, judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan tempat terbit.
Misalnya:
Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Peta Bahasa di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jakarta.
Moeliono, Anton M. 1989. Kembara Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah.
Misalnya:
Indonesia memiliki lebih dari 13.000 pulau.
Penduduk kota itu lebih dari 7.000.000 orang.
Anggaran lembaga itu mencapai Rp225.000.000.000,00.
Penggunaan Huruf Kapital
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
Misalnya:
Apa maksudnya?
Dia membaca buku.
Kita harus bekerja keras.
Pekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Misalnya:
Amir Hamzah
Dewi Sartika
Halim Perdanakusumah
Wage Rudolf Supratman
Jenderal Kancil
Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung Misalnya:
Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"
Orang itu menasihati anaknya, "Berhati-hatilah, Nak!"
"Mereka berhasil meraih medali emas," katanya.
"Besok pagi," katanya, "mereka akan berangkat."
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Islam
Alquran
Kristen
Allah
Tuhan
Allah akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
Ya, Tuhan, bimbinglah hamba-Mu ke jalan yang Engkau beri rahmat.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang.
Misalnya:
Sultan Hasanuddin
Mahaputra Yamin
Imam Hambali
Nabi Ibrahim
Doktor Mohammad Hatta
Agung Permana, Sarjana Hukum
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.
Misalnya:
Selamat datang, Yang Mulia.
Semoga berbahagia, Sultan.
Terima kasih, Kiai.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
Proklamator Republik Indonesia (Soekarno-Hatta)
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Gubernur Papua Barat
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Misalnya:
bangsa Indonesia
suku Dani
bahasa Bali
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya.
Misalnya:
tahun Hijriah
bulan Agustus
bulan Maulid
hari Jumat
hari Galungan
hari Lebaran
hari Natal
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
Konferensi Asia Afrika
Perang Dunia II
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
Jakarta
Asia Tenggara
Pulau Miangas
Amerika Serikat
Bukit Barisan
Dataran Tinggi
3. Glosarium
Mimik : Peniruan dengan gerak-gerik anggota badan dan raut muka
ngeri : Berasa takut atau khawatir (karena melihat sesuatu yang menakutkan atau mengalami keadaan yang membahayakan)
Segan : Malas, merasa malu murung : Sedih
Karanganyar, Juli 2023 Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas II
ZUBAEDAH KHUSWANI, S.Pd.SD CORNIUS SETYO WICAKSONO, S.Pd.