Tresia Umarianti, SST., M.Kes General Manager: Meri Oktariani, S.Kep.,Ns,M.Kep Ansvarlig redaktør: Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns, M.Kep Redaktionssekretær: Mellia Silvy Irdianty, S Kep., Ns, MPH Redaktionel session: Titis Sensussiana, S.Kep., Ns, M.Kep. Meri Oktariani, S.Kep.,Ns,M.Kep Endang Zulaicha, S.Kp.,M.Kep Rufaida Nur, S.Kep.,NS, M.Kep Ririn Arfian,S.Kep.,Ns,M.Kep Deoni Vioneery, S.Kep.,Ns, M.Kep Sammensætning: Prima Trisna Aji, S.Kep, Ns, M.Kep.
Standar V Evaluasi
STANDAR KINERJA PROFESSIONAL
Penilaian kinerja perawat merupakan cara untuk memastikan tercapainya standar praktik keperawatan dan ketentuan terkait lainnya. Standar praktik keperawatan merupakan harapan/ekspektasi minimal dalam pemberian asuhan keperawatan yang aman, efektif, dan etis.
C Tes 3
Setelah mempelajari Topik 1, Anda akan mampu: Menjelaskan pengertian hukum kesehatan dan hukum keperawatan, tujuan hukum kesehatan dan hukum keperawatan, hukum kesehatan dan hukum keperawatan di Indonesia, sumber hukum kesehatan dan hukum keperawatan di Indonesia, pengertian politik , cara-cara politik mempengaruhi kebijakan, definisi kebijakan, langkah-langkah pembuatan kebijakan, penerapan kebijakan dan peran perawat dalam proses pembuatan kebijakan.
PENGERTIAN HUKUM KESEHATAN DAN HUKUM KEPERAWATAN
TUJUAN HUKUM KESEHATAN DAN HUKUM KEPERAWATAN
Membantu mempertahankan standar praktik keperawatan dengan menempatkan perawat pada posisi tanggung jawab di bawah hukum. HUKUM KESEHATAN DAN HUKUM KEPERAWATAN DI INDONESIA Supremasi hukum adalah tatanan dan pengaturan tertib kehidupan masyarakat Indonesia.
TATA HUKUM KESEHATAN DAN HUKUM KEPERAWATAN DI INDONESIA Tata hukum adalah menata, mengatur tertib kehidupan masyarakat di Indonesia. Tata
Kerangka untuk menentukan tindakan keperawatan (no. 1) membedakan tanggung jawab perawat dari profesi lain.
SUMBER HUKUM KESEHATAN DAN HUKUM KEPERAWATAN DI INDONESIA Sumber hukum dapat menjadi 2, yaitu sumber hukum materiil
PENGERTIAN POLITIK
CARA-CARA POLITIK MEMPENGARUHI KEBIJAKAN
PENGERTIAN KEBIJAKAN
LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN KEBIJAKAN
PENERAPAN KEBIJAKAN
PERAN PERAWAT DALAM PROSES PEMBUATAN KEBIJAKAN
Yang harus anda lakukan sebelum mencari artikel adalah pahami dulu kode etik keperawatan dan hukum kesehatan/keperawatan, lalu bandingkan dengan artikel yang anda temukan. Hukum kesehatan Indonesia adalah semua ketentuan hukum yang berkaitan langsung dengan perawatan/pelayanan kesehatan dan penerapannya. Tujuan hukum kesehatan dan hukum keperawatan adalah untuk melindungi dan mengatur masyarakat agar tertib dan disiplin sehingga keselamatan negara terjamin, dan rakyat hidup sejahtera dan adil.
Sistem hukum kesehatan dan keperawatan di Indonesia adalah untuk mengatur, mengatur tertib kehidupan masyarakat Indonesia. Pelaksanaan kebijakan tersebut ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang, setelah itu mulai diterapkan kepada pihak-pihak terkait. Peran perawat dalam proses pembuatan kebijakan adalah memberikan masukan terhadap masalah pelayanan kesehatan yang ada yang memerlukan pembaharuan atau pengembangan, memberikan kesepakatan atau persetujuan terhadap kebijakan yang akan dilaksanakan, melaksanakan kebijakan secara bertanggung jawab dan akuntabel, melakukan pengkajian, memberikan umpan balik terhadap kebijakan. pembuat .
LEGISLASI KEPERAWATAN
Setelah menyelesaikan materi ini, Anda akan dapat: menjelaskan hukum keperawatan menjelaskan kredensial keperawatan yang terdiri dari: perizinan, pendaftaran, sertifikasi dan akreditasi.
KREDENSIAL PRAKTIK KEPERAWATAN
Sistem regulasi merupakan mekanisme regulasi yang harus diadopsi oleh setiap staf keperawatan yang ingin memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien. Pelayanan keperawatan yang diberikannya merupakan pelayanan keperawatan yang manusiawi dan telah memenuhi standar dan etika profesi. Sistem regulasi keperawatan tidak dapat dilaksanakan dengan baik jika tidak didukung oleh sistem hukum keperawatan yang baik.
Menginformasikan kepada masyarakat tentang tujuan dan nilai akreditasi serta mengidentifikasi program keperawatan yang memenuhi standar akreditasi. Asuhan keperawatan profesional hanya dapat diberikan oleh tenaga keperawatan yang terdaftar dan berwenang memberikan pelayanan kepada orang lain. Legislasi keperawatan adalah sistem legislasi keperawatan yang mencerminkan adopsi Undang-Undang Praktik Keperawatan (Perundang-undangan Keperawatan).
Pengertian
Klasifikasi dari Tantangan Profesi Keperawatan
Berbagai tantangan dan upaya untuk meningkatkan profesi keperawatan. 7) Peluang memperoleh pendidikan dan penghasilan yang lebih tinggi menjadikan masyarakat lebih cerdas dan mampu membayar pelayanan kesehatan yang bermutu dan bertanggung jawab. Ilmu pengetahuan dan teknologi juga berdampak pada biaya kesehatan yang lebih tinggi dan pilihan tindakan yang semakin kompleks untuk mengatasi masalah kesehatan, dan juga dapat mengurangi jumlah hari yang dihabiskan di rumah sakit (Hamid, 1997; Jerningan, 1998). Berkurangnya hari rawat inap berdampak pada kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas dan meningkatkan kebutuhan akan home care/perawatan dengan melibatkan klien dan keluarganya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus diikuti dengan upaya perlindungan pelayanan kesehatan yang aman, hak untuk mendapat informasi, hak untuk memilih tindakan yang akan dilakukan dan hak untuk didengar pendapatnya. Oleh karena itu, pengguna layanan kesehatan harus memberikan persetujuan tertulis sebelum melakukan tindakan (informed consent). Dalam hal ini berarti tenaga kesehatan khususnya tenaga keperawatan diharapkan mampu memenuhi standar global dalam pemberian pelayanan/asuhan keperawatan.
Tantangan dalam Profesi Keperawatan
Perawat tidak hanya harus memiliki keterampilan intelektual, interpersonal dan teknis, tetapi juga otonomi, yang berarti mereka harus mandiri dan bersedia mengambil risiko, bertanggung jawab dan bertanggung jawab atas tindakan yang mereka lakukan, termasuk dalam melakukan dan mengelola diri sendiri. Perawat menghadapi banyak tantangan, salah satunya adalah mengemban tanggung jawab dan akuntabilitas yang besar. Perawat bertanggung jawab untuk mengumpulkan data atau informasi, mendorong partisipasi pasien dan menentukan validitas data yang dikumpulkan.
Pada saat pengkajian, perawat bertanggung jawab atas kesenjangan data yang bertentangan dengan data yang tidak akurat atau tidak akurat atau data yang meragukan. Perawat bertanggung jawab atas keputusan yang diambil tentang masalah kesehatan pasien, seperti pernyataan diagnostik (masalah kesehatan yang terjadi pada pasien, baik diakui oleh pasien atau hanya oleh perawat). Pada tahap ini, perawat juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa prioritas pasien juga diperhitungkan dalam penentuan prioritas perawatan.
Tantangan dalam Pendidikan Keperawatan di Indonesia
Evaluasi adalah tahapan evaluasi hasil tindakan keperawatan yang telah diberikan, meliputi evaluasi seluruh tahapan proses keperawatan. Perawat harus mampu menjelaskan mengapa tujuan pasien tidak tercapai dan tahapan proses keperawatan mana yang perlu diubah dan mengapa hal tersebut terjadi. Salah satu tantangan yang paling berat adalah meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bagi tenaga keperawatan, meskipun dari segi kuantitas mereka merupakan tenaga kesehatan yang paling banyak dan paling lama kontak dengan pasien, namun dari segi kualitas mereka adalah tenaga kesehatan. masih jauh. dari harapan masyarakat.
Pengembangan sistem pendidikan tinggi keperawatan yang berkualitas merupakan cara untuk menciptakan tenaga keperawatan profesional yang memenuhi standar global. Menurut Yusuf (2006) dan Muhammad (2005), ada hal lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu lulusan keperawatan. Seluruh dosen dan tenaga pengajar di lembaga pendidikan keperawatan harus dapat aktif berbahasa Inggris.
Sejarah Pendidikan Keperawatan 1. Zaman purbakala ( Primitif Culture )
Kementerian Pendidikan, Kementerian Kesehatan dan asosiasi profesi serta sektor lain yang terlibat dalam proses perizinan juga memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan pembinaan. Sisi positif perang bagi perkembangan keperawatan korban membutuhkan banyak relawan sebagai perawat (ordo agama, istri yang mengikuti suami perang & tentara yang merangkap sebagai perawat) konsep pertolongan pertama. R's yang berperan besar dalam perkembangan keperawatan di era (abad pertengahan) saat ini yaitu Dieu hotel di Lion, awalnya adalah mantan perawat wts yang beralih tidak lama setelah mempekerjakan perawat terlatih dari rumah sakit.
Hotel Dieu di ordo religius Paris, setelah revolusi orde religius dihapuskan digantikan oleh orang-orang bebas yang tidak terikat agama, perintis perawat terkenal rumah sakit ini, Genevieve Bouquet St.
Perkembangan Perawat di Inggris
Perkembangan Keperawatan di Indonesia 1. Masa pemerintahan Belanda
Perkembangan Organisasi Profesi Keperawatan Beberapa organisasi keperawatan
Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan Indonesia dan sebutan Gelar
Tantangan dalam Pengaturan Praktik keperawatan
- UU No. 6 tahun 1963 tentang Tenaga Kesehatan
 - Wajib Kerja Paramedis UU Kesehatan No. 14 tahun 1964, tentang
 - UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992
 - Tugas Pokok dan Fungsi Keperawatan Dalam RUU Keperawatan a. Fungsi Keperawatan
 
Sedangkan Pasal 53 menyebutkan bahwa tenaga kesehatan berhak mendapat perlindungan hukum dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan profesinya. Selain itu, Pasal 53 mengatur bahwa dalam melaksanakan tugasnya, tenaga kesehatan wajib memenuhi standar profesi dan menghormati hak pasien. Undang-undang ini dapat dikatakan sudah ketinggalan zaman karena hanya mengklasifikasikan tenaga kesehatan secara dikotomis (tenaga terlatih dan tidak terlatih).
Undang-undang ini juga tidak memasukkan berbagai jenis staf keperawatan sarjana seperti sekarang dan perawat ditempatkan pada posisi di mana mereka secara hukum tidak memiliki tanggung jawab independen karena mereka bergantung pada profesional kesehatan lainnya. Pasal 2 alinea ketiga menjelaskan bahwa tenaga kesehatan yang berpendidikan sarjana, menengah dan rendah wajib melakukan kerja wajib kepada pemerintah selama 3 tahun. Pasal 3 menjelaskan bahwa tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 berfungsi sebagai PNS selama bekerja pada pemerintah, sehingga skema PNS berlaku juga baginya.
ISSUE YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESSIONAL
Informed consent adalah persetujuan pasien untuk menerima suatu tindakan atau prosedur setelah memperoleh informasi yang lengkap, termasuk risiko tindakan dan fakta yang terkait dengan tindakan tersebut, yang diberikan oleh dokter/perawat. Informed consent ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran Dokter dan Perawat harus berkata jujur dan berkomunikasi jika ada alternatif lain, dokter juga harus menjelaskan. Bentuk informed consent dapat berupa: dinyatakan secara lisan (oral) dan tertulis (written), secara tersirat atau diasumsikan untuk diberikan (implied or tacit consent), yaitu dalam keadaan biasa (normal or construct consent) dan dalam keadaan darurat (emergency). .
Fungsi informed consent adalah: promosi hak otonomi individu, perlindungan pasien dan subyek, pencegahan penipuan atau pemaksaan, menciptakan rangsangan bagi profesi medis untuk melakukan introspeksi diri, promosi dan keputusan rasional, keterlibatan masyarakat (dalam mempromosikan prinsip otonomi) sebagai nilai sosial dan pelaksanaan pengawasan dalam investigasi biomedis. Informasi ini merupakan bagian terpenting dari informed consent yang harus disampaikan kepada keluarga sebelum tindakan medis dilakukan. Dalam UU No. 29 Tahun 2004 tentang Informed consent disebutkan bahwa dokter wajib menyampaikan informasi atau penjelasan kepada pasien/keluarga baik yang diminta maupun yang tidak diminta, oleh karena itu informasi harus disampaikan.
TANTANGAN DAN TUNTUTAN PROFESI KEPERAWATAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN DI ERA GLOBALISASI
Tantangan profesi keperawatan dalam pelayanan kesehatan di era globalisasi Tantangan profesi keperawatan dalam pelayanan kesehatan di era globalisasi adalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Globalisasi dalam pelayanan kesehatan
Ujian NCLEX dengan sertifikat TOEFL dan IELTS tertentu sesuai standar yang ditetapkan oleh masing-masing negara tujuan menjadi prasyarat perawat Indonesia untuk dapat bekerja di luar negeri. Situasi ini merupakan ancaman sekaligus peluang bagi perawat Indonesia untuk dapat membuktikan diri sebagai tuan rumah yang baik bagi masyarakatnya sendiri melalui peningkatan profesionalisme dan kompetensi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien, keluarga dan masyarakat. Selain itu, peluang perawat Indonesia untuk bekerja di luar negeri juga semakin terbuka, mengingat hingga saat ini mayoritas pekerja migran Indonesia di berbagai negara didominasi oleh perawat yang tentunya turut menyumbang peningkatan devisa negara.
Untuk itu perawat Indonesia harus terus berjuang keras mengatasi kelemahan dominan perawat Indonesia yaitu masalah kemampuan bahasa Inggris. Barangsiapa menyebabkan matinya orang karena kesalahannya sendiri, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana penjara paling lama satu tahun. Siapapun yang dengan sengaja dan berencana membunuh jiwa orang lain akan dihukum karena pembunuhan berencana (keadaan pikiran) dengan kematian atau penjara seumur hidup atau dua puluh tahun penjara sementara.
Definisi 1. Politik
- Kesehatan
 - Politik Kesehatan
 - Hubungan politik dan kesehatan
 - Masalah politik dan kesehatan
 - Pengaruh Hubungan Politik Terhadap Kesehatan
 - Contoh pengaruh politik terhadap kesehatan a. Anggaran kesehatan
 
Kesehatan adalah bagian dari politik karena luasnya kesehatan atau masalah kesehatan ditentukan oleh kebijakan yang dapat diarahkan atau mengikuti kehendak (diubah) untuk intervensi kebijakan politik. Masalah politik di bidang kesehatan merupakan hal yang harus dipecahkan atau diselesaikan dalam upaya pembangunan di bidang kesehatan. Pakar kesehatan masyarakat selalu memandang kesehatan sebagai jalan utama dan satu-satunya untuk mencapai kesejahteraan, kesehatan ibu dan anak menjadi prioritas, ketimpangan kaya dan miskin menjadi sumber masalah kesehatan.
Tidak ada definisi yang jelas tentang siapa aktor politik kesehatan yang sebenarnya, namun dapat dikatakan bahwa aktor politik kesehatan adalah orang, lembaga atau profesi yang berjuang untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera. Politik kesehatan adalah ilmu dan seni memperjuangkan derajat kesehatan masyarakat di suatu daerah melalui sistem ketatanegaraan yang dianut di suatu daerah atau negara untuk mewujudkan masyarakat dan lingkungan yang sehat. Dengan kekuatan yang dimilikinya, akan mengarah pada kebijakan yang pro rakyat untuk menjamin tingkat kesehatan masyarakat itu sendiri.