• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Ajar 1 Dasar-Dasar Perhotelan Proses Bisnis Industri Perhotelan Kelas 10

N/A
N/A
23.Lintang Saraswati

Academic year: 2024

Membagikan "Modul Ajar 1 Dasar-Dasar Perhotelan Proses Bisnis Industri Perhotelan Kelas 10"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

A. Komponen Umum

1. Identitas Sekolah

: a. Sekolah : SMK Ma’arif NU al-Fathonah b. Tahun : 2021

c. Kelas : X

d. Alokasi waktu : 6 x 45 menit e. Jumlah pertemuan :4 pertemuan 2. Elemen : Proses bisnis industri perhotelan 3. Capaian

Pembelajaran

peserta didik mampu menjelaskan tentang informasi dan wawasan secara menyeluruh tentang konsep dasar industri perhotelan, jenis fasilitas dan layanan di hotel, layanan pendukung di hotel serta Cleanliness (kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (keamanan) dan Environmental Sustainability (lingkungan) (CHSE).

4. Profil Pelajar Pancasila

: Bernalar Kritis, Kreatif dan berkebinekaan global

5. Materi

Pembelajaran

a. Pengertian Hotel

b. Fasilitas Hotel (room facilities, public facilities) c. Klasifikasi Hotel

d. Pemahaman K3 (kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja) e. Penjelasan (CHSE), Protokol kesehatan, aplikasi barcode peduli

lindungi TP 1 6. Sarana dan

Prasarana

: f. alat dan bahan: Laptop, projector, g. Materi: Proses bisnis industri perhotelan h. Sumber belajar:

 Buku kepariwisataan kelas X

 Buku Industri Perhotelan kelas X

 Buku Housekeeping kelas XI

 Buku FnB kelas XI

 Buku Front Office kelas XI

i. Sumber lain bahan ajar lain yang relevan

7. Target Peserta didik

: - Jumlah peserta didik 24 orang - Peserta didik regular tipikal

- Peserta didik dengan hambatan belajar

(3)

- Peserta didik cerdas berbakat dengan pencapain tinggi (HOTS)

8. Model

Pembelajaran yang

digunakan

: Diskusi, Observasi, penugasan

9. Kode Modul M.9.2_Hamdan1_A.9.2_Wayan

B. Komponen Inti

1. Tujuan Pembelajaran

: a. Peserta didik mampu menjelaskan sejarah hotel di Indonesia dan dunia

b. Peserta didik mampu mendeskripsikan klasifikasi hotel c. Peserta didik mampu melakukan prosedur tentang

keselamatan kerja

d. Peserta didik mampu menerapkan sanitasi di lingkungannya

e. Peserta didik mampu menerapkan personal hygiene didalam kehidupan sehari-harinya di masa pendemi ini 2. Pemahaman

Bermakna

: a. Indutri Perhotelan mempunyai cakupan yang sangat luas, dan mempunyai perkembangan yang sangat pesat pada setiap daerah

3. Pertanyaan Pemantik

: a. Ada yang tau apa itu hotel ?

b. Hotel bisa dikatkan menjadi hotel bintang apabila hotel tersebut standard dengan hotel bintang, contohnya mempunyai jumlah kamar yang sesuai, memiliki fasilitas yng cukup untuk menjadi hotel bintang, sekrang sebutkan hotel bintang yang ada di daerahmu?

4. Persiapan Pembelajaran

1. Mempersiapkan alat peraga/media/bahan untuk pembelajaran

5. Kegiatan Pembelajaran

:

(4)

Pertemuan ke I

Kegiatan 15 menit Pendahuluan

a. Guru memasuki ruangan

b. Siswa memulai pembelajaran dengan berdoa

c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari d. Guru melakukan assesmen diagnostik non kognitif dan kognitif 240 menit Inti

a. Guru menjelaskan tentang industry perhotelan

b. Siswa menyebutkan hotel-hotel yang berada didaerahnya c. Siswa secara bersama-sama menganalisisi bintang pada hotel

tersebut

d. Guru secara acak memberikan asesmen formatif kepada siswa e. Guru dan siswa menyebutkan fasilitas-fasilitas yang ada d hotel f. Siswa secara bergantian menganilisis fasilitas-fasilitas hotel

g. Guru mengkoreksi jawaban siswa dan menyampaikan materi singkat tentang fasilitas-fasiltas hotel tersebut.

h. Guru memberikan perubahan terhdap siswa dalam cara berdoa dan penyampaian salam terhdap guru

i. Guru secara acak memberikan asesmen sumatif kepada siswa 15 menit Penutup

a. Guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang baru selesai dilaksanakan

b. Guru menyampaikan tugas untuk pertemuan selanjutnya

(5)

Pertemuan ke II

Kegiatan 15 menit Pendahuluan

a. Guru memasuki ruangan

b. Siswa berdoa dan memberikan salam dengan berdiri (salam sapta pesona)

c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari d. Guru melakukan assesmen diagnostik non kognitif dan kognitif 240 menit Inti

a. Guru menjelaskan tentang fasilitas hotel b. Guru menjelaskan tentang fungsi-fungsinya

c. Siswa menyebutkan fasilitas-fasilitas yang ada d hotel

d. Guru secara acak memberikan asesmen formatif kepada siswa e. Guru dan siswa menyebutkan fasilitas-fasilitas yang ada d hotel f. Siswa secara bergantian menganilisis fasilitas-fasilitas hotel

g. Guru mengkoreksi jawaban siswa dan menyampaikan materi singkat tentang fasilitas-fasiltas hotel tersebut.

h. Guru secara acak memberikan asesmen sumatif kepada siswa 15 menit Penutup

c. Guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang baru selesai dilaksanakan

d. Guru menyampaikan tugas untuk pertemuan selanjutnya

Pertemuan ke III

Kegiatan 15 menit Pendahuluan

a. Guru memasuki ruangan

b. Siswa berdoa dan memberikan salam dengan berdiri (salam sapta pesona)

c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari d. Guru melakukan assesmen diagnostik non kognitif dan kognitif 240 menit Inti

(6)

a. Guru menjelaskan tentang klasifikisai hotel

b. Guru menjelaskan perbendaan perbedaan jenis-jenis bintang Hotel c. Guru secara acak memberikan asesmen formatif kepada siswa d. Siswa menyebutkan Hotel-Hotel bintang

e. Siswa menyebutkan fasilitas hotel bintang

f. Guru mengkoreksi jawaban siswa dan menyampaikan materi singkat tentang fasilitas hotel bintang tersebut tersebut.

g. Guru secara acak memberikan asesmen sumatif kepada siswa 15 menit Penutup

a. Guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang baru selesai dilaksanakan

b. Guru menyampaikan tugas untuk pertemuan selanjutnya

Pertemuan ke IV

Kegiatan 15 menit Pendahuluan

a. Guru memasuki ruangan

b. Siswa berdoa dan memberikan salam dengan berdiri (salam sapta pesona)

c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari d. Guru melakukan assesmen diagnostik non kognitif dan kognitif 240 menit Inti

a. Guru menjelaskan tentang K3

b. Guru menjelaskan tentang Hygenitasi

c. Guru secara acak memberikan asesmen formatif kepada siswa d. Siswa menyebutkan jeni-jenis kemanan di Hotel

e. Guru mengkoreksi jawaban siswa dan menyampaikan materi singkat tentang fasilitas hotel bintang tersebut tersebut.

f. Guru secara acak memberikan asesmen sumatif kepada siswa 15 menit Penutup

a. Guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang baru selesai dilaksanakan

b. Guru menyampaikan tugas untuk pertemuan selanjutnya

(7)

C. sesmen Diagnostik

1. Asesmen Diagnostik Non kognitif

Daftar pertanyaan Asesmen Diagnostik Non kognitif a. Bagaimana kabar kalian?

b. Bagaimana keadaan keluarga?

c. Apa yang kalian harapkan pada pembelajaran kali ini?

2. Asesmen Diagnostik kognitif

Daftar pertanyaan Asesmen Diagnostik kognitif a. Apa pengertian dari hotel?

b. sebutkan klasifikasi hotel bintang?

c. Ada berapa hotel bintang yang ada didaerahmu?

(8)

Assesmen Formatif & Sumatif

LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN

MataPelajaran : Kejuruan Perhotelan Kelas/Semester : X / 1

Materi : Pengertian Hotel

Hari/ Tanggal : Pertemuan Ke :

Rubrik Penilaian

NO Kriteria Penilaian Hasil

1 Sikap >75 75-84 85-94 96-100 K TK

a. Grooming b. Sopan c. Sabar d. Teliti

e. Bertanggung jawab

2 Keterampilan

1. Langkah kerja 2. Pengucapan 3. Tata Bahasa 4. Kelancaran 5. Pemahaman

6. Pemecahan masalah 3 Total Nilai

(9)

KRITERIA PENILAIAN SIKAP DAN KETERAMPILAN RECEPTION

1. SIKAP

a. Grooming

Indikator SKOR

Kebersihan, kerapian dan kelengkapan sesuai dengan SOP yang berlaku

95 – 100

Kebersihan, kerapian dan kelengkapan kurang sesuai dengan SOP yang berlaku

85 – 94

Kebersihan, kerapian dan kelengkapan tidak sesuai dengan SOP yang berlaku

75 – 84

Kebersihan, kerapian dan kelengkapan sangat tidak sesuai sesuai dengan SOP yang berlaku

>75

b. Sopan, sabar dan teliti

Indikator SKOR

Sikap kerja dilakukan dengan sopan, sabar dan teliti 95 – 100 Sikap kerja dilakukan dengan kurang sopan, sabar dan teliti 85 – 94 Sikap kerja dilakukan dengan tidak sopan, sabar dan teliti 75 – 84 Sikap kerja dilakukan dengan sangat tidak sopan, sabar dan teliti >75

c. Bertanggung Jawab

Indikator SKOR

Bertanggung jawab terhadap penyelesaian tugas individu dan kelompok serta penyelesaian tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan.

95 – 100

Bertanggung jawab terhadap penyelesaian tugas individu dan

kelompok serta penyelesaian tugas kurang sesuai dengan waktu yang ditentukan.

85 – 94

(10)

Bertanggung jawab terhadap penyelesaian tugas individu dan kelompok serta penyelesaian tugas tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan.

75 – 84

Bertanggung jawab terhadap penyelesaian tugas individu dan

kelompok serta penyelesaian tugas sangat tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan.

>75

2. KETERAMPILAN a. Langkah kerja

Indikator SKOR

Langkah kerja dilakukan dengan benar. Lengkap dan sesuai dengan perencanaan.

95 – 100

Langkah kerja dilakukan dengan kurang benar. Lengkap dan kurang sesuai dengan perencanaan.

85 – 94

Langkah kerja dilakukan dengan tidak benar. Lengkap dan tidak sesuai dengan perencanaan.

75 – 84

Langkah kerja dilakukan dengan sangat tidak benar. Lengkap dan sangat tidak sesuai dengan perencanaan.

>75

b. Pengucapan

Indikator SKOR

Mudah dipahami dan memiliki aksen penutur asli. 95 – 100 Mudah dipahami meskipun dengan aksen tertentu. 85 – 94 Sulit dipahami karena ada masalah pengucapan, sering diminta

mengulang.

75 – 84

Masalah pengucapan serius sehingga tidak bisa dipahami. >75

(11)

c. Tata Bahasa

Indikator SKOR

Tidak ada atau sedikit kesalahan tata bahasa. 95 – 100 Kadang-kadang membuat kesalahan tata bahasa tetapi tidak

mempengaruhi makna.

85 – 94

Sering membuat kesalahan tata bahasa yang mempengaruhi makna. 75 – 84 Kesalahan tata bahasa begitu parah sehingga sulit dipahami. >75

d. Kelancaran

Indikator SKOR

Lancar seperti penutur asli. 95 – 100

Kelancaran tampak sedikit terganggu oleh masalah bahasa. 85 – 94 Kelancaran agak banyak terganggu oleh masalah bahasa. 75 – 84 Bicara terputus-putus dan terhenti sehingga percakapan tidak

mungkin terjadi.

>75

e. Pemahaman

Indikator SKOR

Memahami smuanya walau ada pengulangan pada bagian tertentu. 95 – 100 Memahami sbeagian besar apa yang dikatakan bila biacara agak

diperlambat walau ada pengulangan.

85 – 94

Susah memahami apa yang dikatakan. 75 – 84

Tidak bias meahami walaupun percakapan sederhana. >75

f. Pemecahan Masalah

Indikator SKOR

Dapat memecahkan masalah dengan lugas dan solusi yang tepat. 95 – 100

(12)

Dapat memecahkan masalah dengan lugas namun solusi kurang tepat 85 – 94

Ragu dalam memecahkan masalah. 75 – 84

Tidak bisa memecahkan masalah dan memberikan solusi. >75

Daftar Pertanyaan

1. Apa yang dimaksud dengan hotel?

2. Sebutkan klasifikasi hotel bintang!

3. Sebutkan hotel-hotel bintang yang berada di daerahmu?

4. Hotel memiliki departemen-departemen yang bertugas menangani bagiannya masing- masing, misalnya Housekeeping salah satu tugasnya merapikan kamar tidur, coba sebutkan petugas yang bertugas membersihkan kamar tidur?

5. Jelaskan strutur organisasi hotel!

6. Jelaskan sapta pesona Indonesia!

7 Pengayaan :  Bagi yang dapat memahami tentang pengertian hotel

dilanjutakan dengan mengklasfifikasikan hotel-hotel bintang

?

 Setelah memahami tentang jenis-jenis hotel, sekarang jelaskan tentang departemen-departemen hotel?

 Sebutkan jenis keaman kerja yang ada di hotel?

8 Remedial : Menjelaskan sapta pesona Indonesia

9 Refleksi Siswa : Bagaimana pembelajaran hari ini?

Bagaimana materi pada pertemuan kali ini?

Apa kendala selama pembelajaran?

9 Refleksi Guru : Bagaimana pemahaman siswa

bagaimana penanganan siwa yang belum mengerti

(13)

D. Materi 1 Hotel

Pengertian Hotel secara umum adalah bangunan yang memiliki banyak kamar yang disewakan sebagai tempat menginap dan tempat makan orang yang sedang dalam perjalanan.Agar sebuah bangunan bisa dikatakan hotel bintang 1, setidaknya bangunan harus memiliki 15 kamar dengan luas masing-masing seminimalnya 20 meter persegi.Selain tempat untuk menginap, hotel biasanya memiliki berbagai fasilitas penunjang untuk para penginap, misalnya restoran, spa, kolam renang dan ruang pertemuan.

Pengertian Hotel Menurut Para Ahli

Menurut American Hotel & Motel Association Hotel adalah tempat yang menyediakan penginapan, makan dan minum, serta pelayanan lain yang disewakan kepada para tamu atau orang-orang yang tinggal untuk sementara.

Menurut Endar Sri (1996), Hotel adalah bangunan yang dikelola secara komersial untuk memberikan fasilitas penginapan kepada masyarakat umum dengan fasilitas di antaranya pelayanan barang bawaan, makanan dan minuman, fasilitas perabot dan hiasan yang ada di dalamnya, serta jasa pencucian pakaian.

Lawson (1997), Hotel adalah sarana tempat tinggal umum bagi wisatawan yang memberikan pelayanan jasa kamar, makanan dan minuman, serta akomodasi dengan syarat penggunanya harus membayar.

Menurut Keputusan Menteri Parpostel No. KM 94/HK103/MPPT 1987 Hotel adalah jenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bagian untuk memberikan jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman, serta jasa lain bagi masyarakat umum dan dikelola secara komersial.

Kesimpulan

Pengertian Hotel adalah bangunan yang difungsikan sebagai tempat penginapan yang mempunyai berbagai fasilitas penunjang, seperti penyediaan makanan dan minuman, meeting room dan jasa-jasa lainnya yang dikelola secara komersial.

A. Fungsi Hotel

Dengan berubahnya gaya hidup, fungsi hotel mengalami perubahan, tidak sekadar sebagai tempat menginap, tetapi juga untuk mengadakan rapat, pertemuan, resepsi pernikahan, seminar, pameran, bahkan pertunjukan.

Selain dari kegunaannya, fungsi hotel juga bisa dilihat dari sisi para penerima manfaatnya, yaitu pemilik, karyawan, tamu, dan pemerintah sebagai berikut.

(14)

1. Bagi pemiliknya, hotel adalah alat untuk mendapatkan keuntungan finansial serta menyelamatkan dan mengamankan modal yang sudah dikeluarkan untuk membangunnya.

2. Bagi karyawan, hotel adalah tempat mencari nafkah untuk mendapatkan penghasilan demi pemenuhan kebutuhan hidup yang layak bagi diri dan keluarganya, juga tempat menambah kemampuan dan pengalaman.

3. Bagi para tamu, hotel berfungsi sebagai tempat menginap sementara yang diharapkan bisa memberikan pelayanan yang nyaman, aman, dan memuaskan.

4. Bagi pemerintah, keberadaan hotel memiliki fungsi penting untuk menyerap tenaga kerja setempat, menambah pendapatan daerah; dan membantu mempromosikan objek wisata setempat.

B. Karakteristik Hotel

Dengan merujuk pada definisinya, hotel merupakan salah satu jenis usaha komersial. Artinya, pengusaha hotel memberikan pelayanan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan ekonomis.

Namun, hotel memiliki karakteristik yang berbeda dari badan usaha lain sebagai berikut.

Hotel termasuk badan usaha padat modal dan padat karya karena dalam pengelolaannya, dibutuhkan modal usaha yang besar dan karyawan yang banyak.

Pelanggan atau tamu diperlakukan sebagai raja sekaligus partner usaha karena keuntungan yang diperoleh sangat tergantung pada jumlah pelanggan.

Hotel beroperasi selama 24 jam penuh dalam sehari tanpa ada hari libur untuk melayani tamu hotel yang menginap atau masyarakat umum yang akan menggunakan fasilitas yang dimiliki hotel.

Hotel menghasilkan dan memasarkan jasanya di tempat hotel tersebut berada.

Kelangsungan usaha hotel dipengaruhi situasi ekonomi, politik, sosial, budaya, dan keamanan di tempat hotel tersebut beroperasi ataupun secara nasional dan global.Klasifikasi Hotel (Berdasarkan Bintang)

Berdasarkan kelasnya, hotel dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan, yaitu hotel bintang, hotel melati, wisma, dan guest house. Perbedaaan keempat kelas hotel tersebut terletak pada jumlah dan jenis kamar serta fasilitas yang disediakan.

Hotel berbintang sendiri dibedakan menjadi beberapa tingkatan yang dilambangkan dengan simbol bintang 1 sampai 5 sesuai Surat Keputusan Dirjen Parpostel No. 22/U/VI/1978. Penilaian terhadap hotel dilakukan oleh Dirjen Pariwisata setiap 3 tahun sekali berdasarkan kriteria berikut.

1. Hotel Bintang 1

Jumlah kamar standar minimal 15 dengan luas minimal 20 m2

Kamar mandi di dalam

(15)

2. Hotel Bintang 2

Jumlah kamar standar minimal 20 dengan luas minimal 20 m2

Jumlah kamar suite minimal 1 dengan luas minimal 44 m2

Kamar mandi dalam, TV, telepon, AC, penerangan, jendela, lobi, sarana olahraga, bar

3. Hotel Bintang 3

Jumlah kamar standar minimal 30 dengan luas minimal 24 m2

Jumlah kamar suite minimal 2 dengan luas minimal 48 m2

Kamar mandi dalam, toilet sendiri, TV, telepon, AC, penerangan, jendela, lobi, sarana olahraga dan rekreasi, bar, restoran, valet parking

4. Hotel Bintang 4

Jumlah kamar standar minimal 50 dengan luas minimal 24 m2

Jumlah kamar suite minimal 3 dengan luas minimal 48 m2

Luas lobi minimal 100 m2

Kamar mandi air panas/dingin, TV, telepon, AC, penerangan, jendela, sarana olahraga dan rekreasi, bar, restoran

5. Hotel Bintang 5

Jumlah kamar standar minimal 100 dengan luas minimal 26 m2

Jumlah kamar suite minimal 4 dengan luas minimal 52 m2

Tempat tidur dan perabot kamar berkualitas tinggi

Kamar mandi air panas/dingin, TV, telepon, AC, penerangan, jendela, lobi, sarana olahraga dan rekreasi, bar, restoran 24 jam dan makanan bisa diantar ke kamar, valet parking

C. Jenis Jenis Hotel

Jenis-jenis hotel dapat dibedakan berdasarkan beberapa kategori, di antaranya berdasarkan lokasi dan jumlah kamar yang disediakan. Berdasarkan lokasinya, terdapat beberapa jenis hotel sebagai berikut.

1. City Hotel: didirikan di perkotaan, ditujukan untuk masyarakat yang menginap dalam waktu singkat. Hotel ini juga dilengkapi fasilitas bisnis (misalnya ruang rapat).

2. Residential Hotel: berlokasi di tepi kota, tetapi akses menuju tempat kegiatan bisnis masih relatif mudah. Biasanya, hotel ini menjadi pilihan para tamu yang ingin menginap dalam jangka waktu lebih lama sehingga dilengkapi fasilitas untuk keluarga.

3. Resort Hotel: dibangun di pegunungan (mountain hotel) atau di tepi pantai (beach hotel), danau, serta aliran sungai sehingga sering dijadikan tempat berlibur.

(16)

4. Motor Hotel (Motel): didirikan di pinggiran sepanjang jalan raya yang menjadi penghubung antarkota, biasanya terletak di dekat pintu gerbang perbatasan dua buah kota.

Sementara itu, berdasarkan jumlah kamarnya, hotel dibedakan menjadi:

1. hotel kecil (maksimal 28 kamar);

2. hotel menengah (28–299 kamar); dan 3. hotel besar (lebih dari 300 kamar)

2 Pengertian K3

Setelah mengenal kepanjangan K3, Anda juga perlu mengetahui pengertiannya. Berikut sejumlah rumusan pengertian dari K3 oleh beberapa lembaga terkait dan para ahli.

 Pemerintah Republik Indonesia

Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja memuat pengertian K3 dalam Pasal 1 ayat 2. Di situ disebutkan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan segala bentuk kegiatan yang bertujuan memberikan jaminan perlindungan atas keselamatan dan kesehatan tenaga kerja, baik dari kecelakaan maupun penyakit sehubungan dengan aktivitas kerja.

 International Labour Organization (ILO)

Organisasi perburuhan internasional PBB yang berpusat di Jenewa, Swiss mendefinisikan K3 sebagai sebuah kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja, bagi tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja.

 Hadiningrum (2003)

Pengertian K3 menurut Kunliestiowati Hadiningrum adalah pengawasan terhadap sumber daya manusia, material, mesin, serta metode yang mencakup lingkungan kerja supaya pekerja tidak mengalami kecelakaan.

 A.A. Anwar Prabu Mangkunegara(2002)

K3 merupakan suatu gagasan dan usaha menjamin keutuhan dan menyempurnakan kondisi jasmani dan rohani tenaga kerja. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa keberhasilannya juga berdampak positif pada masyarakat umum, dalam hal ini untuk mencapai keadilan dan kemakmuran.

(17)

 Robert L. Mathis& John H. Jackson (2002)

Keduanya menyatakan bahwa keselamatan dalam K3 berarti perlindungan bagi karyawan dari kemungkinan cedera fisik akibat aktivitas pekerjaan. Sementara istilah kesehatan adalah keadaan fisik, psikologis, dan emosional secara umum.

Menurut mereka, K3 bertujuan untuk memberi keamanan bagi karyawan saat bekerja, menghindarkan mereka dari gangguan, baik yang bersifat fisik maupun mental. Penerapan K3 juga dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan melalui bantuan dari perusahaan sendiri atau lembaga eksternal.

A. Tujuan K3

Tentunya uraian tentang kepanjangan K3 tidak akan lengkap tanpa membahas tujuan, fungsi, serta manfaatnya. Berikut tujuan yang ingin dicapai oleh bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut Djamaludin Ramlan dalam Dasar-Dasar Kesehatan Kerja (2006).

Beliau membaginya menjadi dua, yaitu tujuan keselamatan kerja dan tujuan kesehatan kerja, berikut uraiannya.

Tujuan keselamatan kerja terdiri dari tiga, yaitu:

1. Melindungi keselamatan karyawan dalam melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produktivitas nasional.

2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.

3. Memelihara sumber produksi dan mengatur penggunaannya secara aman dan efisien.

Sementara tujuan kesehatan kerja terdiri dari empat, antara lain:

1. Menjaga serta meningkatkan kesehatan masyarakat pekerja di segala jenis lapangan pekerjaan setinggi mungkin, baik dalam hal fisik maupun mental, serta kesejahteraan sosial.

2. Mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat pekerja akibat keadaan atau kondisi di lingkungan kerjanya, misalnya kecelakaan akibat kerja.

3. Memberikan perlindungan kepada para pekerja ketika melaksanakan pekerjaan dan kemungkinan terjadinya bahaya karena faktor yang membahayakan kesehatan di tempat kerja.

4. Menempatkan pekerja di suatu lingkungan pekerjaan berdasarkan kemampuan fisik dan psikis pekerjaannya serta keterampilannya.

(18)

Penerapan K3 menurut PP No. 50 Tahun 2012 dilakukan melalui Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Penerapan Sistem Manajemen K3 bertujuan untuk:

1. Meningkatkan efektivitas kegiatan perlindungan K3, secara terstruktur, terencana, dan terintegrasi.

2. Mengurangi dan menghindarkan risiko kecelakaan dan penyakit sehubungan dengan aktivitas pekerjaan, dengan melibatkan seluruh unsur di tempat kerja.

3. Menciptakan keamanan dan kenyamanan lingkungan kerja, mewujudkan efisiensi, serta meningkatkan produktivitas.

Setiap poin dalam tujuan K3 ini saling berkaitan satu sama lain. Penerapan SMK3 baru dinyatakan berhasil apabila ketiga tujuan tersebut dapat tercapai seluruhnya.

B. Manfaat K3

Penerapan K3 tidak hanya berlaku bagi para pekerja di internal perusahaan, tetapi juga terkait dengan pengaruhnya terhadap lingkungan eksternal. Cakupannya pun cukup luas, meliputi kesehatan fisik dan mental, serta sosial.

1. Manfaat K3 bagi Pekerja

Di lingkungan internal perusahaan, karyawan dapat memahami bahaya dan risiko pekerjaannya, mencegah terjadinya kecelakaan kerja, bertindak dalam situasi darurat, serta melaksanakan hak dan kewajibannya berkaitan dengan peraturan K3.

Tentunya, penerapan tersebut juga akan bermanfaat secara personal. Mereka dapat tetap memiliki penghasilan dan berkontribusi terhadap ekonomi keluarga. Selain itu, penerapan K3 juga dapat menghindarkan dirinya dari penyakit yang mungkin terbawa dari lingkungan kerja.

2. Manfaat K3 bagi Perusahaan

Bagi perusahaan, penerapan K3 memungkinkan produktivitas tetap optimal dalam berbagai keadaan. Secara finansial, K3 membantu mengurangi pengeluaran, terutama untuk biaya kesehatan dan asuransi karyawan. Di samping itu, perusahaan juga akan mendapatkan citra positif dari masyarakat.

Dari pemerintah, karena penerapan K3 merupakan kewajiban yang telah diregulasi secara khusus. Atau dari masyarakat umum yang akan memberikan kepercayaan lebih, bahkan penghargaan bagi perusahaan yang menerapkan SMK3 dengan baik.

(19)

3. Manfaat K3 bagi Masyarakat dan Negara

SMK3 juga bermanfaat luas bagi masyarakat dan negara. Perusahaan menjaga aktivitasnya, sehingga turut memberikan keamanan dan kenyamanan bagi lingkungan sekitarnya. Para karyawan pun dapat terus berkontribusi dengan baik di masyarakat. Perekonomian keluarga tetap terjaga, wawasan tentang K3 pun dapat diterapkan di masyarakat.

Kesehatan dan keamanan lingkungan berdampak positif keberlangsungan hidup masyarakat suatu negara. Perusahaan-perusahaan yang menerapkan SMK3 dengan baik dapat berkontribusi dalam peningkatan perekonomian nasional. Tentu itu akan berdampak besar bagi kemajuan, serta citra positif negara di mata internasional.

4. Untung Rugi Profesi K3

Sistem K3 memerlukan porsi pembahasan khusus dalam bidang ilmu tersendiri. Maka dari itu, kini telah banyak lembaga pendidikan yang membuka jurusan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, demi melahirkan tenaga-tenaga profesional di bidang K3. Salah satu kelebihan dari jurusan K3 adalah persaingannya belum begitu ketat. Selain itu, prospek kerja bagi lulusan K3 cukup besar dengan penghasilan yang juga tinggi.

ni mengingat profesi K3 dibutuhkan hampir di semua sektor industri. Sementara itu, banyak perusahaan mulai menyadari pentingnya penerapan SMK3, baik demi mematuhi peraturan pemerintah maupun untuk meningkatkan produktivitasnya.

Hanya saja, lembaga pendidikan tinggi yang membuka jurusan K3 belum semuanya menjalankan program secara komprehensif. Dalam hal ini, materi yang diajarkan hanya bersifat dasar-dasar, tanpa menitikberatkan pada praktik dan pengalaman. Tak heran jika kemudian banyak lulusan K3 yang memiliki sertifikat profesional, tetapi gagal membuktikan keahliannya saat menghadapi kenyataan di lapangan.

Oleh karena itu, Anda yang berencana mengambil kuliah jurusan K3, sebaiknya pilihlah lembaga pendidikan yang telah mengantongi sertifikat ISO 21001:2018. Pasalnya, sertifikat tersebut menandakan bahwa sebuah lembaga pendidikan telah mampu menyelenggarakan pendidikan yang bermutu.

3. Cleanliness (kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (keamanan) dan Environmental Sustainability (lingkungan) (CHSE)

(20)

Dimasa pandemi saat ini, munculan program kerja baru salah satunya CHSE yang berhubungan langsung dengan K3, karena pada saat ini Hotel-hotel di Indonesia menerapkan ini untuk dapat berlangsung dalam kegiatan diperhotelan, dan bilamana tidak menerapkan hal ini hotel-hotel tidak mampu berjalan karena berkelangsungannya masa pandemic saat ini.

A. Definisi dan Peranan Sanitasi Hotel

Hotel adalah tempat menginap bagi umum yang dikelola secara komersil terdiri dari beberapa kamar dan menyediakan juga makanan/minuman.Hotel merupakan salah satu jenis akomodasi yang menyediakan jasa penginapan kepada wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Hotel Berbintang adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makanan, minuman, serta jasa lain bagi umum.

Hotel Melati adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan yang khusus disediakan untuk memperoleh jasa pelayanan penginapan.

Persyaratan Kesehatan Hotel diatur dalam Permenkes RI Nomor 80/Menkes/PER/II/1990 (besera keputusan Dirjen PPM & PL pendukung).

Hotelmempunyai potensi untuk terjadi penyebaran/penularan penyakit maupun terjadinya kecelakaan bila tidak mendapat pengawasan yang memadai dalam hal sanitasinya. Hotel yang saniter akan sangat menunjang dalam memberikan kepuasan kepada para pengunjungnya.

Sanitasi Hotel mempunyai 2 peranan penting, yaitu : 1. Peranan Phisik

Sanitasi diharapkan dapat memberikan jaminan kebersihan secara umum, baik di luar maupun di dalam bangunan hotel.Kebersihan disini meliputi : kebersihan ruangan-ruangan, kebersihan air, kebersihan makanan-minuman, fasilitas hotel termasuk fasilitas sanitasi, serta bebas dari gangguan serangga dan binatang pengerat (tikus).

2. Peranan Psikologis

Peranan sanitasi hotel di sini adalah dapat menjamin rasa kepuasan dari para tamu/ pengunjung hotel tersebut maupun para karyawan/pengelola hotel.

Kepuasan tersebut dalam arti memberikan rasa

relax (tenang), comfort (senang), security (aman), safety(nyaman) dan privacy (bebas)”. Ke dua peranan tersebut perlu diperhatikan mengingat hotel merupakan suatu “Hospitality Service Industry yang menekankan pada pelayanan/service kepada masyarakat pengunjung (Customer Service).

(21)

B. Manfaat dan Sasaran Sanitasi Hotel

1. Manfaat

Sanitasi Hotel mempunyai dua manfaat yaitu : f. Manfaat dari segi kesehatan

Menjamin lingkungan kerja yang saniter

Melindungi tamu maupun karyawan hotel dari gangguan faktor lingkungan yang merugikan kesehatan fisik maupun mental

Mencegah terjadinya penularan penyakit dan penyakit akibat kerja

Mencegah terjadinya kecelakaan.

b. Manfaat dari segi “Business Operational” hotel.

Keadaan hotel yang saniter sangat berguna untuk “sales promotion” yang secara tidak langsung dapat meningkatkan jumlah tamu (hotel occupancy). Selain itu juga akan meningkatkan derajat kesehatan karyawan yang berarti penghematan pengeluaran.

Meningkatkan nilai peringkat dari hotel tersebut.

2. Sasaran Sanitasi Hotel.

Pada umumnya sasaran sanitasi hotel menyangkut dua hal yaitu sanitasi “lodging” dan sanitasi

catering”. Sanitasi “Lodging” adalah pengawasan sanitasi yang menyangkut urusan kerumahtanggaan (house keeping) hotel, yang meliputi bangunan dan fasilitasnya seperti : halaman, pertamanan, tempat parkir, persediaan air, pembuangan sampah, pembuangan air kotor dan lain-lain.

3. Ruang lingkup Sanitasi “lodging”meliputi :

Wilayah di luar bangunan hotel (external hotel area) yang terdiri dari : halaman, tempat parkir, pertamanan, pembuangan sampah, pembuangan air kotor dan sebagainya.

Wilayah di dalam bangunan hotel (internal hotel area) yang terdiri dari : sanitasi umum, sanitasi kamar, sanitasi toilet, sanitasi ornamen, dll

4. Persyaratan Sanitasi “Catering”

Catering dalam kegiatan hotel adalah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan makanan yang diolah dan dihidangkan dalam sebuah hotel.

Kegiatan katering ini bisa berupa penyediaan makanan dan minuman untuk keperluan hotel sendiri dan penyediaan makanan untuk diluar hotel (outside catering). Pada umumnya pengawasan ini diperlukan untuk mencegah tersebarnya bermacam-macam penyakit lewat makanan, hal ini dapat ditujukan pada :

(22)

a. Keadaan bahan makanan, dengan persyaratan :

Sayur-mayur, buah-buahan harus segar, tidak busuk.

Bahan makanan kaleng harus dicek kemungkinan ada kebocoran.

Bahan pembuat kue (tepung, pewarna) bebas dari serangga dan disimpan yang baik.

b. Cara menyajikan :

Gunakan alat makan yang bersih

Meja makan dan lantai ruang makan bersih, terlihat tidak ada lalat

Cukup pencahayaan alam/buatan.

Pengambilan makan melalui jendela khusus dari tempat penyimpanan makanan masak agar bebas lalat/serangga.

Dinding ruang berwarna terang.

Pintu ruangan dapat menutup sendiri (self closing door) sebagian tertutup dengan kawat kasa.

c. Persyaratan Lainnya :

Karyawan catering harus mempunyai sertifikat kesehatan yang masih berlaku

Pakaian karyawan catering harus bersih dan selalu diganti dan ini disediakan oleh perusahaan/hotel dengan dilengkapi penutup kepala.

Harus ada WC dan urinoir tersendiri bagi karyawan catering dan tidak berhubungan langsung pintunya dengan dapur.

Dianjurkan hotel menyediakan almari locker untuk menyimpan pakaian atau peralatan pribadi dari setiap karyawan.

Untuk meyakinkan tamu hotel akan kebersihan (saniter) dari fasilitas yang ada dalam hotel seperti alat makan, kamar, bowl WC dan dapur digunakan semacam segel sanitasi kertas.

C. Sasaran Sanitasi di wilayah luar bangunan hotel.

1. Tempat parkir

Cukup luas untuk menampung kendaraan tamu hotel sebagai patokan untuk setiap 5 kamar perlu disediakan 1 tempat parkir kendaraan.

Lantai parkir harus keras, sebaiknya diaspal atau dibeton, sehingga tidak becek pada waktu hujan dan tidak berdebu pada waktu musim kemarau.

Diberikan lampu penerangan sesuai luas tempat parkir.

Perlu dipasang rambu-rambu lalu lintas untuk mencegah terjadinya kesemrawutan.

Perlu disediakan gardu parkir lengkap dengan WC dan urinoir.

(23)

2. Pertamanan dan Pertanaman

Pertamanan ialah sebidang tanah yang ditanami oleh berbagai macam tanaman dengan maksud memperindah pemandangan, mencegah terjadinya erosi, menjaga kesegaran udara.

Tanaman untuk taman harus selektif, selain itu tanaman tersebut terutama pohon-pohon yang besar tidak boleh ditanam terlalu dekat dengan dinding bangunan, karena :

Tanah disekitar tanaman tersebut menjadi gembur dan menyerap air sehingga mengakibatkan dinding menjadi lembab dan karenanya tumbuh lumut yang akan mengotori dinding.

Daun dan ranting yang rontok akan mengotori sekeliling bangunan.

Kemungkinan menjadi tempat masuknya binatang kedalam ruangan/kamar hotel, seperti tikus, ular dsb.

Untuk itu persyaratan tanaman untuk taman (di luar bangunan hotel) adalah :

Pada jarak sekurang-kurangnya 5 m dari dinding bangunan hotel, tidak boleh ditanami tanaman apapun dan dapat dipasang batu krikil, ubin atau dengan plester.

Pada jarak antara 5 – 10 m dari dinding bangunan hotel dapat ditanami rumput.

Pada jarak 10 – 15 m dari dinding hotel dapat ditanami bunga-bungaan atau tanaman yang sejenis.

Pada jarak 30 m dari dinding hotel dapat ditanami pohon-pohon besar.

Untuk tanaman yang akan diletakkan di dalam ruangan (indoor) maka :

Dipilih tanaman yang mudah hidup tanpa banyak membutuhkan sinar matahari.

Mempunyai bentuk dan daun yang bagus dan warna yang indah.

Mempunyai pohon dan ranting yang artistik.

Berupa tanaman perdu.

3. Penyediaan Air

Penyediaan air untuk hotel perlu mendapat perhatian dan harus memenuhi persyaratan standard sesuai peraturan yang berlaku (Permenkes No. 416/Menkes/Per/I/IX/1990).

Penyediaan air untuk hotel dapat diperoleh dari :

Air leiding ( PDAM)

Air Tanah (Sumur Bor)

Kombinasi Air Leideng dan Air Tanah

Di hotel besar yang bertaraf internasional, diutamakan mendapatkan air leideng yang telah melalui pengolahan yang baik dan air tanah yang umumnya diperoleh dengan “mengebor” tanah di halaman sekitar hotel hanya digunakan bila sangat diperlukan yaitu :

Sebagai “make-up water” (Penambahan air pada waktu-waktu air leideng macet).

Sebagai penambah air apabila air leideng tidak mencukupi.

Seyogyanya setiap hotel mempunyai “Reservoir” sebagai tempat untuk menyimpan air, baik air yang berasal dari dinding maupun sumur bor. Yang perlu diperhatikan ialah air yang berasal dari sumur bor kualitasnya harus selalu dipantau sehingga memenuhi standar persyaratan. Mengingat

(24)

penyediaan air untuk hotel terutama hotel internasional, dibutuhkan air yang benar-benar berkualitas tinggi dan diperlukan adanya air panas disemua kran-kran di kamar mandi maka diadakan langkah-langkah sebagai berikut :

A Semua jenis air yang diperoleh dari berbagai macam sumber (air leideng, air sumur bor) diadakan pengolahan kembali yang dimaksud ialah :

Pengendapan (Sedimentation)

Agar segala jenis kotoran yang mungkin ada didalam air mengendap ini dapat digunakan zat koagulans (misalnya : tawas) untuk mengumpulkan partikel-partikel kotoran sehingga mudah diendapkan.

Penyaringan

Kotoran-kotoran yang tidak dapat diendapkan dan masih melayang-layang dalam air dapat ditangkap oleh filter (penyaringan).

Desinfeksi

Bila air telah melalui saringan dan secara fisik telah bersih, misal perlu dilakukan desinfeksi untuk membunuh kuman-kuman yang kemungkinan masih ada dalam air tersebut.Zat desinfektan yang biasanya digunakan ialah zat chlor ada juga dengan menggunakan ozon (O3) dengan menggunakan alat tertentu.

B Untuk mendapatkan air panas, maka air perlu dipanaskan pada tanki pemanas (boiler) kemudian disalurkan melalui pipa khusus air panas.

4. Pembuangan SampahSecara umum cara-cara penanganan sampah meliputi 4 kegiatan yaitu :

Penampungan

Pengumpulan

Pengangkutan

Pembuangan

Dari ke 4 kegiatan tersebut yang penting diperhatikan dalam penanganan sampah di hotel yaitu pada phase penampungan dan pengumpulan. Sedangkan kegiatan pengangkutan dan pembuangan akhir biasanya dilakukan oleh Dinas Kebersihan setempat sebagai penanggung jawab pengelola sampah di kota/daerah tersebut.

A. Penampungan Sampah

Sumber sampah di suatu hotel dari seluruh bagian hotel, yang paling banyak menghasilkan sampah ialah dapur (main kitchen) dan jenis sampah yang dihasilkan sebagian besar sampah basah (garbage). Dilihat dari sumbernya, cara penampungannya pun berbeda-beda, secara umum tempat penampungan sampah dapat dilakukan dalam tong sampah dan bak sampah.

Macam-macam dari bak sampah tersebut dapat dibedakan :

(25)

1) Sesuai jenis sampah yang ditampung :

Tempat sampah kering, dapat terbuat dari papan, plastik atau rotan.

Tempat sampah basah, biasanya terbuat dari plastik tebal atau logam yang rapat air serta tahan karat.

Tempat sampah lain-lain, untuk menampung pecahan gelas, kaleng dsb.

2) Sesuai cara pemakaiannya :

Sistem campur (combined system) dimana semua jenis sampah dicampur jadi satu baik sampah basah maupun sampah kering.

Sistem terpisah (separate system) dimana sampah basah dan sampah kering dipisahkan dalam tempat yang berbeda.

Dalam sistem yang terpisah ini tempat penampungan sampah dapat berupa :

Duet System” yaitu dengan menggunakan 2 tempat sampah, satu tempat sampah basah dan satu tempat sampah kering.

Trio System” yaitu dengan menggunakan tempat sampah, satu tempat sampah basah, satu tempat sampah kering dan satu tempat sampah lain-lain.

A. Pengumpulan Sampah

Tempat pengumpulan sampah merupakan tempat yang digunakan untuk menampung dan mengumpulkan semua jenis sampah yang berasal dari seluruh wilayah hotel. Sebelum diangkut dan dibuang ke tempat pembuangan akhir.

Macam tempat pengumpulan sampah : Bentuk bak sampah

Yaitu tempat pengumpulan sampah sejenis bak sampah biasa, hanya volumenya lebih besar.Bak sampah ini juga dapat berupa bak untuk sampah campuran maupun terpisah (Duet atau Trio).

- Bentuk rumah sampah

Rumah sampah biasanya dibangun untuk “menyimpan” sampah yang jumlahnya banyak sekali, biasanya pada hotel-hotel besar yang bertaraf internasional.

Syarat-syarat rumah sampah :

- Dibangun diatas permukaan setinggi kendaraan pengangkut sampah (truk sampah dsb).

- Mempunyai 2 pintu yaitu pintu untuk memasukkan sampah dan untuk memuat/mengangkut sampah

yang akan dibuang.

- Dibuat ventilasi yang baik agar udara di dalam ruangan bersirkulasi dengan baik bila dibuat lubang

angin, maka harus ditutup dengan skrin/lewat kassa untuk mencegah masuknya lalat/tikus dsb.

- Dilengkapi dengan parit pembuangan air kotor dan kran air untuk mencuci lantai dan tong sampah.

- Ruangan rumah sampah dibagi atas 4 bagian yaitu :

- Untuk tempat bak sampah kering

- Untuk tempat bak sampah basah

- Untuk tempat bak sampah lain-lain

(26)

- Untuk tempat mencuci bak/tong sampah yang kotor, sebelum dikembalikan ketempatnya semula.

5. Pembuangan Air Kotor

Air kotor yang berasal dari hotel, bersumber dari :

- WC/urinoir

- Dapur

- Kamar mandi

- Binatu (laundry)

- Air Hujan dan air bekas cucian lantai

Dalam memilih cara pembuangan air kotor dari hotel perlu disesuaikan dengan :

- Daerah/wilayah dimana hotel itu berada

- Jenis air kotor/kotoran yang harus dibuang dari hotel.

- Untuk hotel yang berlokasi di kota-kota besar dimana terdapat jaringan saluran induk pembuangan

air kotor kota (riool), maka air kotor dapat dibuang kedalam riool (dengan memperhatikan ketentuan- ketentuan tentang air buangan, antara lain : PP Nomor 20 tahun 1990 dan Perda).

- Untuk hotel yang berada dipinggir kota atau wilayah pedesaan, maka air kotor tidak boleh dibuang

ke sembarang tempat tapi perlu dibuat : septic tank sumur resapan.

D. Sasaran sanitasi di wilayah dalam bangunan hotel.

Sasaran sanitasi di wilayah dalam bangunan hotel meliputi antara lain : Sanitasi Umum, Sanitasi Kamar, dan lain-lain.

1. Sanitasi Umum

Sasaran sanitasi umum ini meliputi :

- Gedung hotel termasuk lantai, dinding, langit-langit, jendela, pintu, dll.

- Fasilitas hotel, termasuk kebersihan dari tirai, karpet, furniture, elevator, dll.

2. Sanitasi Kamar

Kamar merupakan salah satu bagian dari hotel yang sangat penting.

a. Syarat umum kamar hotel

1) Para tamu di dalam kamar harus dapat beristirahat penuh tanpa terganggu (relax).

2) Para tamu harus merasa bebas untuk melakukan apa saja dalam batas tidak melanggar peraturan

hotel yang berlaku (privacy).

3) Para tamu harus merasa aman dan tenteram serta dijauhkan dari faktor-faktor luar yang

mengganggu atau merugikan misal kejahatan, pencurian dll (security).

4) Para tamu harus merasa senang dan puas (comfort)

5) Para tamu harus merasa terlindung dari segala faktor luar yang mengganggu dan merugikan

(safety).

(27)

E. Glosarium :

Valet parking= Bagian Parkir City Hotel= Hotel Bisnis Residential Hotel= hotel berlokasi ditepi kota

Resort Hotel=hotel berbentuk seperti vila/rumah

mountain hotel=hotel yang berada di pegunungan

beach hotel=hotel yang berada ditepi panatai

(28)

Daftar Pustaka

https://salamadian.com/pengertian-hotel/

buku kepariwisataan Kelas X

https://mutuinstitute.com/post/kepanjangan-k3-pengertian-tujuan-serta-manfaat/

https://yesakribo.blogspot.com/2015/10/sanitasi-hotel.html

Referensi

Dokumen terkait

Guru menanyakan kepada peserta didik tentang materi yang sudah dipelajari yang dikaitkan dengan materi Manfaat dan dasar Klasifikasi Makhluk Hidup. 10

Problem statement (identifikasi masalah) Peserta didik dibimbing guru berdiskusi mengidentifikasi masalah yang akan dibahas yaitu menjelaskan bagaimana listrik tercipta

Kemandirian, yaitu setiap orang harus bisa mencapai, masuk dan mempergunakan semua tempat atau bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan dengan tanpa

15 menit Kegiatan Inti  Guru memberikan sumber belajar sebagai referensi murid dari materi sederhana sampai materi pendalaman  Guru menyajikan tayangan tentang peralatan teknologi

Tujuan Pembelajaran Kegiatan 10  Dengan berdiskusi siswa mampu menggunakan kosakata Gedung, Rumah, Kediaman, Arsitek orang yang merancang bangunan, Arsitektur bentuk hasil rancangan

 Peserta didik memberikan umpan balik tentang penjelasan yang diberikan yaitu mengenai pengertian digital marketing dan pentingnya digital marketing dalam era digital  Peserta didik

Peserta didik cerdas/berbakat/dengan pencapaian tinggi HOTS Fase Pencapaian : Pada akhir fase E,peserta didik mampu menjelaskan tentang informasi dan wawasan secara menyeluruh

o Berdasarkan presentasi kelompok, guru akan menyampaikan materi penyusunan dan praktik membuat peta tematik secara umum dan bersifat terbuka atas pendapat, pertanyaan serta tanggapan