Judul Elemen : Perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global terkait dunia pariwisata dan perhotelan Materi Pembelajaran : 1. Sejarah periwisata di Indonesia dan dunia
2. Manfaat dan dampak industry pariwisata 3. Sarana dan prasarana pendukung pariwisata 4. Daya tarik tempat-tempat wisata di indonesia 5. Online Travel Agent
Kelas : X Perhotelan
Alokasi Waktu : 24 JP (4x6x45 menit) Jumlah Pertemuan : 5 × Pertemuan
Target Peserta didik : 1. Peserta didik regular/tipikal
2. Peserta didik dengan hambatan belajar 3. Peserta didik cerdas/berbakat/dengan
pencapaian tinggi (HOTS)
Fase Pencapaian : Pada akhir fase E,peserta didik mampu menjelaskan tentang informasi dan wawasan secara menyeluruh tentang pengembangan dan pemutakhiran pengetahuan industry pariwisata dan isu-isu global, objek dan daya tarik wisata serta pengembangan daerah tujuan wisata yang berkkhebinekaan global serta pemutakhiran hotel systemsehingga mengispirasi dalam membangun passion, vision dan kebanggaan terhadap perkembangan industry pariwisata dan perhotelan
Penyusun : Wayan Agus Setiawan, S.Pd
Pengarah Materi : Braja Eka Sukma, STr. CHA
Profil Pelajar Pancasila : Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak Mulia
Mandiri
Bernalar Kritis
Bergotong Royong
Kreatif
Model Pembelajaran : Project Based Learning Moda Pembelajaran : Luring & Daring
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, presentasi, observasi Penilaian : Non-Cognitive and Cognitive Assessment Sumber Belajar : E-Book, Modul, Youtube, Media Digital Media Pembelajaran : Laptop, smartphone, Wifi / Internet
DASAR-DASAR PERHOTELAN
Pemahaman Bermakna : 1. Memahami sejarah pariwisata di Indonesia dan dunia
2. Menjelaskan dampak pada industri pariwisata 3. Menyebutkan sarana dan sarana pendukung pada
industry pariwisata
4. Menjelaskan informasi sederhana tentang objek dan daya tarik wisata
5. Melakukan pemesanan kamar melalui online travel agent
Pertanyaan Pemantik Pertemuan 1
- Apakah anda ingin berwisata ke luar negeri?
- Apakah anda tahu sejarah pariwisata di dunia?
- Apakah anda pernah pergi berwisata dengan keluarga?
- Apakah anda tahu sejarah pariwisata di Indonesia?
Pertemuan 2
- Apakah anda suka berwisata?
- Apakah anda suka membeli oleh-oleh di tempat wisata yang anda kunjungi?
- Bagaimana cara anda pergi ketempat wisata dengan keluarga?
- Kemanakah tempat tujuan wisata yang sering anda kunjungi?
- Mengapa anda menyukai tempat wisata tersebut?
Pertemuan 3 dan 4
- Apakah anda memiliki smartphone atau computer yang bisa mengakses internet?
- Apakah anda pernah menginap di hotel?
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
ELEMEN CAPAIAN
PEMBELAJARAN
TUJUAN
PEMBELAJARAN
ASPEK
KOMPETENSI
& PPP
MATERI STRATEGI PENILAIAN WAKTU
Proses bisnis industry perhotelan
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menjelaskan tentang
informasi dan wawasan secara menyeluruh tentang konsep dasar industri perhotelan, jenis fasilitas dan layanan di hotel, layanan
pendukung di hotel serta Cleanliness (kebersihan), Health
(kesehatan), safety(keamanan ) dan
Environmental Sustainability (lingkungan) (CHSE)
1. Peserta didik mampu menjelaskan sejarah hotel di Indonesia dan dunia
2. Peserta didik mampu mendeskripsikan klasifikasi hotel 3. Peserta didik mampu
melakukan prosedur tentang keselamatan kerja
4. Peserta didik mampu menerapkan sanitasi di lingkungannya 5. Peserta didik mampu
menerapkan personal hygiene didalam kehidupan sehari- harinya di masa pendemi ini
C2
C2
C3
PPP : Mandiri, berpikir kritis, gotong royong, kreatif
1. Sejarah perhotelan nasional dan internasional 2. Klasifikasi
hotel berdasarkan bintang, lokasi, plan dan tujuan tamu menginap 3. Pengertian
sanitasi dan manfaat sanitasi di tempat kerja 4. Pengertian
K3LH 5. Pengertian
dan manfaat personal hygiene
PjBL Diskusi Observasi Tanya jawab
Jenis:
Asesmen Diagnosis Formatif Sumatif Bentuk : Test tertulis, Praktik Unjuk kerja
30 JP
Perkemba ngan penerapan teknologi dan isu- isu global terkait dunia pariwisata dan
perhotelan
Pada akhir fase E,peserta didik mampu
menjelaskan tentang
informasi dan wawasan secara menyeluruh tentang
pengembangan dan
pemutakhiran pengetahuan industry
pariwisata dan isu-isu global, objek dan daya tarik wisata serta pengembangan daerah tujuan wisata yang berkkhebinekaan global serta pemutakhiran hotel
systemsehingga mengispirasi dalam
membangun passion, vision dan kebanggaan terhadap
perkembangan industry
1. Peserta didik mampu memahami sejarah pariwisata di Indonesia dan dunia 2. Peserta didik mampu
melakukan cara pemesanan kamar hotel melalui online travel agent
3. Peserta didik mampu menjelaskan dampak industry pariwisata 4. Peserta didik mampu
menyebutkan sarana dan prasarana pariwisata
5. Peserta didik mampu menjelaskan informasi sederhana tentang objek dan daya tarik wisata
C2
C2
C2
C2
C2 PPP :
Bekhebinekaan global, mandiri, gotong royong, bernalar kritis, kreatif
1. Sejarah pariwisata di Indonesia dan dunia 2. Cara
pemesanan kamar melalui online travel agent 3. Manfaat dan
dampak industry pariwisata 4. Sarana dan
prasarana pada industry pariwisata 5. Daya tarik
tempat- tempat wisata di Indonesia 6. Atraksi
wisata
PjBL Diskusi Observasi Tanya jawab
Jenis:
Asesmen Diagnosis Formatif Sumatif Bentuk : Test tertulis, Praktik Unjuk kerja
24 JP
pariwisata dan perhotelan Profil
entreprene ur, job profile, peluang usaha dan pekerjaan/
profesi pelayanan asa
perhotelan
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
mendeskripsikan profil dan
karakteristik seorang
hotelier/entrepre neur, personal branding, dan HAKI (Hak Ats Kekayaan
Intelektual)yang mampu
membaca peluang pasar dan usaha perhotelan
1. Peserta didik mampu mendeskripsikan profil dan karakteristik wirausahaan
2. Peserta didik mampu memahami personal branding
3. Peserta didik mampu menjelaskan tentang Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) 4. Peserta didik mampu
memahami manfaat dan tujuan Hak Atas
Kekayaan Intelektual (HAKI)
5. Peserta didk mampu membuat sebuah usaha yang bermanfaat sesuai dengan passionnya
C2
C2 C2
C2
PPP : Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong, kreatif, berkhebinekaan global
1. Pengertian wirausaha dan
karakteristik wirausahaan 2. Pengertian
personal branding 3. Pentingnya
personal branding 4. Cara
meningkatka n personal branding 5. Pengertian
Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) 6. Peran dan
fungsi HAKI 7. Macam-
macam dan prinsip- prinsip HAKI
PjBL Observasi Diskusi Tanya Jawab
Jenis:
Asesmen Diagnosis Formatif Sumatif Bentuk : Test tertulis, Praktik Unjuk kerja
36 JP
Tahapan Pada akhir fase E, 1. Peserta didik mampu C3 1. Pembersihan PjBL Jenis: 60 JP
operasional perhotelan secara menyeluruh dengan layanan prima (excellent service)
peserta didik menerapkan
Cleanliness,Health, Safety &
Environmental Sustainability (CHSE), personal grooming, service attitude/hospitality attitude,teamwork, and communication skills.
menerapka prosedur pembersihan
peralatandan ruangan area kerja sesuai dengan SOP
2. Peserta didik mampu melaksanakan
prosedur pengendalian resiko kerja
3. Peserta didik mampu menerapkan personal grooming dalam kehidupan sehari-hari 4. Peserta didik mampu
melakukan service attitude/hospitality attitude dalam proses pembelajarannya 5. Peserta didik mampu
menerapkan teamwork and coomunication skill di dalam lingkungannya dan communication cross culture
6. Peserta didik mampu menerapkan prosedur memasuki dan keluar hotel dimasa pendemi diantaranya scan barcode di
C3
C3
C3
C3
PPP: Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong, kreatif, berkhebinekaan global
area kering dan area basah, teknik pembersihan manual dan mekanikal 2. Pencegahan
teradinya kebakaran 3. Manfaat
personal grooming bagi siswa 4. Prosedur
kerja yang ada di room division 5. Bekerjasama
dengan kolega, berkomunika si yang baik dengan sosial yang berbeda 6. Prosedur
memasuki dan keluar hotel premises
Observasi Diskusi Tanya jawab
Asesmen Diagnosis Formatif Sumatif Bentuk : Test tertulis, Praktik Unjuk kerja
Pelindungdiri
Dasar penerapan layanan prima (excellent service) pada industry perhotelan
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan
informasi dan wawasan secara menyeluruh tentang penampilan dan kerapian (Grooming), motivasi kerja, komunikasi dengan kolega dan
pelanggan, komunikasi dalam lingkungan sosial yang beragam, sikap pelayanan (Service Attitude/hospitality attitude), bekerja dalam tim
(teamwork) serta tata cara berkomunikasi yang baik
(communication skill), menangani situasi konflik
1. Peserta mampu memahami manfaat menjaga penampilan diri
2. Peserta didik mampu menerapkan motivasi kerja dalam
pembelajaran 3. Peserta didik mampu
melakukan komunikasi dengan kolega dan pelanggan
4. Peserta didik mampu menerapkan komunikasi dalam lingkungan social yang beragam
5. Peserta didik mampu melaksanakan sikap pelayanan (service attitude/hospitality attitude)
6. Peserta didik mampu dan melakukan cara bekerja dalam tim (teamwork)
7. Peserta didik mampu menangani situasi
C2
C3
C3
C3
C3
C3
C3
PPP : Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong, kreatif, berkhebinekaan
1. Tujuan dan manfaat menjaga penampilan diri
2. Tujuan dan manfaat motivasi kerja 3. Etika
berkomunika si yang baik dengan kolega dan pelanggan 4. Pengertian
komunikasi di dalam lingkungan social yang beragam 5. Manfaat
bekerjasama didalam tim 6. Menangani
situasi konflik di tempat kerja
PjBL Observasi Diskusi Tanya jawab
Asesmen Diagnosis Formatif Sumatif Bentuk : Test tertulis, Praktik Unjuk kerja
66 JP
konflik di tempat kerja global 7. Pemahaman Cross Culture (lintas budaya)
3. TUJUAN PEMBELAJARAN PER BAB
Pada Fase E yang pada umumnya ada pada SMK kelas X, maka yang menjadi tujuan pembelajaran pada setiap pelajaran adalah:
ELEMEN BAB TUJUAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN
Perkembanga n penerapan teknologi dan isu-isu global terkait dunia pariwisata dan
perhotelan
Bab 2 Pengetahu an Industri Pariwisata Obyek dan Daya
Tarik Wisata
a.Peserta didik mampu memahami sejarah pariwisata di Indonesia dan dunia
1 b. Peserta didik mampu menjelaskan informasi
sederhana tentang objek dan daya tarik wisata
2
c.Peserta didik mampu menjelaskan dampak industry pariwisata
2
d. Peserta didik mampu menyebutkan sarana dan prasarana pariwisata
2
e.Peserta didik mampu melakukan cara pemesanan kamar hotel melalui online travel agent
3 dan 4
TOTAL PERTEMUAN 4
PEMBELAJARAN LURING/DARING (270 MENIT) PERTEMUAN KE 1
Kegiatan Awal (30 menit) Kegiatan Inti (190 menit) 1. Peserta didik dan guru memulai dengan
berdoa bersama
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran daring dan luring.
4. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa materi hari ini adalah tentang pengertian sejarah pariwisata di dunia dan di Indonesia. Dengan demikian wajib dikuasai peserta didik dan diminta untuk fokus menyiapkan catatan apabila dibutuhkan.
5. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik.
6. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa hari ini akan melakukan observasi untuk mencari sejarah pariwisata di dunia dan indoneisia pada social media dengan mencatat sumber serta tautan atau link sumber media tersebut. Laporan dibuat diketik dan dipresentasikan.
1. Peserta didik melakukan observasi mencari sejarah pariwisata.
2. Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan mengenai:
a. Pengertian sejarah pariwisata di dunia
b. Sejarah pariwisata di Indonesia 3. Guru memberikan satu link sebagai
acuan peserta didik melakukan observasi.
4. Peserta didik diminta untuk membuat laporan tentang hasil pengamatannya.
5. Sebagian peserta didik diminta untuk mempresentasikan laporan hasil pengamatannya.
6. Sebagian peserta didik lainnya diminta untuk menanggapi presentasi dari peserta didik lainnya.
7. Guru memberikan pertanyaan- pertanyaan yang bisa memancing penalaran peserta didik untuk memberikan penilaian individu selama presentasi berlangsung.
Kegiatan Penutup (20 menit)
1. Menanyakan kesan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran 2. Membuat kesimpulan pembelajaran
3. Memberikan evaluasi secara lisan
4. Memotivasi peserta didik untuk mengembangkan diri dengan membaca atau mencari informasi tambahan setelah pulang sekolah.
5. Menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya Referensi
1. Sejarah Perkembangan Pariwisata Dunia | Pariwisata (maritimtravel.com)
MATERI PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-1
A. Mencari informasi pada industri pariwisata.
Sejarah Perkembangan pariwisata di dunia secara umum dibagi menjadi 3 (tiga) Fase, yaitu:
Zaman Pra Sejarah (Prehistory), Zaman Sejarah, dan Zaman Pasca Sejarah (Post History).
1. Sebelum Jaman Modern (Sebelum Tahun 1920)
Adanya perjalanan pertama kali dilakukan oleh bangsa–bangsa primitif dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk kelangsungan hidup.
Tahun 400 sebelum masehi mulai dianggap modern karena sudah mulai ada muhibah oleh bangsa Sumeria dimana saat itu juga mulai ditemukan huruf, roda, dan fungsi uang dalam perdangangan. Muhibah wisata pertama kali dilakukan oleh bangsa Phoenesia dan Polynesia untuk tujuan perdagangan.
Kemudian Muhibah wisata untuk bersenang–senang pertama kali dilakukan oleh Bangsa Romawi pada abad I sampai abad V yang umumnya tujuan mereka bukan untuk kegiatan rekreasi seperti pengertian wisata dewasa ini, tetapi kegiatan mereka lebih ditujukan untuk menambah pengetahuan cara hidup, sistem politik, dan ekonomi.
Tahun 1760–1850 terjadinya revolusi industri sehingga mengakibatkan perubahan dalam kehidupan masyarakat, antara lain :
a. Dalam struktur masyarakat dan ekonomi Eropa terjadi pertambahan penduduk, urbanisasi, timbulnya usaha–usaha yang berkaitan dengan pariwisata di kota–kota industri, lapangan kerja meluas ke bidang industri, pergeseran penanaman modal dari sektor pertanian ke usaha perantara seperti bank, termasuk perdangan internasional.
Hal–hal inilah yang menciptakan pasar wisata.
b. Meningkatnya tehnologi transportasi/sarana angkutan.
c. Munculnya agen perjalanan. Biro perjalanan pertama kali di dunia adalah Thomas Cook &
Son Ltd. Tahun 1840 (Inggris) & American Express Company Tahun 1841 (Amerika Serikat).
d. Bangkitnya industri perhotelan. Perkembangan sistem transportasi juga mendorong munculnya akomodasi (hotel) baik di stasiun–stasiun kereta api maupun di daerah tujuan wisata. Disamping akomodasi, banyak pula restoran dan bar serta sejenisnya, seperti kedai kopi dan teh yang timbul akibat urbanisasi.
e. Munculnya literatur–literatur mengenai usaha kepariwisataan, antara lain : “Guide du Hotels to France” oleh Michelui ( 1900) dan “Guide to Hotels“ oleh Automobile Association (1901).
2. Pariwisata Di Dunia Modern
Yang dimaksud dengan dunia modern adalah sesudah tahun 1919. Dimana hal ini ditandai dengan pemakaian angkutan mobil untuk kepentingan perjalanan pribadi sesudah perang dunia I (1914– 1918).
Perang dunia I ini memberi pengalaman kepada orang untuk mengenal negara lain sehingga membangkitkan minat berwisata ke negara lain. Sehingga dengan adanya kesempatan berwisata ke negara lain maka berkembang pula arti pariwisata internasional sebagai salah satu alat untuk mencapai perdamaian dunia, dan berkembangnya penggunaan sarana angkutan dari penggunaan mobil pribadi ke penggunaan pesawat terbang berkecepatan suara.
Pada tahun 1914, perusahaan kereta api di Inggris mengalami keruntuhan dalam keuangan sehingga diambillah kebijaksanaan sebagai berikut ini : “Kereta api yang bermesin uap diganti menjadi mesin diesel dan mesin bertenaga listrik serta Pengurangan jalur kererta api yang kurang menguntungkan”.
Pada masa ini pula timbul sarana angkutan bertehnologi tinggi, seperti mobil dan pesawat sebagai sarana transportasi wisata yang lebih nyaman serta lebih cepat.
3. Perkembangan Sarana Angkutan Di Abad XX
Pada abad ini, sejarah perkembangan pariwisata banyak dipengaruhi oleh perkembangan sarana angkutan, yakni :
a. Motorisasi, Merupakan sarana angkutan yang berkekuatan motor tenaga listrik sebagai pengganti mesin bertenaga uap. Akibat dari motorisasi ini adalah galaknya wisata domestik, tumbuhnya penginapan–penginapan di sepanjang jalan raya, munculnya pengusaha–pengusaha bus wisata (coach) tahun 1920, dan munculnya undang–undang lalu lintas di Inggris tahun 1924– 1930.
b. Pesawat udara, Sebelum perang dunia II pesawat udara dipakai hanya untuk kepentingan komersial, seperti pengangkutan surat–surat pos, paket-paket, dan lain–
lain.
c. Tetapi sejak tahun 1963 mulai diperkenalkan paket perjalanan wisata dengan menggunkan pesawat terbang, seperti pesawat supersonik dan concorde dimana perjalanan dapat ditempuh dengan nyaman dan waktu yang relatif singkat.
d. Timbulnya agen perjalanan, agen perjalanan umum, dan industri akomodasi. Hal ini banyak disebabkan karena meningkatnya pendapatan per kapita penduduk terutama di negara–negara maju, seperti Eropa, Amerika, Jepang, dan negara lainnya; dan naiknya tingkat pendidikan masyarakat yang mempengaruhi rasa ingin tahu terhadap negara–
negara luar.
Analysis
Berdasarkan data diatas, Sejarah Perkembangan Pariwisata Dunia sudah dimulai sejak jaman primitive yaitu dilakukan oleh bangsa primitive dengan melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain untuk kelangsungan hidup.
Lalu kemudian, sejarah perkembangan pariwisata dilakukan oleh bangsa Phoenesia dan Polynesia dengan tujuan untuk perdagangan.
Setelah itu Bangsa Romawi melakukan perjalanan dengan tujuan untuk pengetahuan cara hidup, sistem politik, dan ekonomi.
Dan sejarah perkembangan pariwisata selanjutnya dimulai setelah perang dunia ke 1, dimana pariwisata dilakukan untuk rekreasi. Pada intinya kepariwisatan tidak hanya mempunyai tujuan untuk rekreasi, tetapi ternyata mempunyai maksud dan tujuan tertentu.
MATERI PEMBELAJARAN
A. Sejarah Pariwisata Di Indonesia
Perkembangan pariwisata di Indonesia yang saat ini semakin pesat sesungguhnya telah dirintis sejak puluhan tahun sebelumnya. Periode perkembangan pariwisata di Indonesia diawali:
- Masa penjajahan belanda (Tahun 1910 – 1920) - Masa penjajahan Jepang
- Setelah Indonesia Merdeka 1. Masa Penjajahan Belanda
Kegiatan kepariwisataan masa itu dimulai sejak tahun 1910 – 1920, sesudah keluarnya keputusan Gubernur Jendral atas pembentukan Vereeneging Toesristen Verker (VTV) yang merupakan suatu badan atau official tourist bureau pada masa itu. Kedudukan VTV selain sebagai tourist goverm,ent office juga bertindak sebagai tour operator atau travel agent.
Meningkatnya perdanganan antara Benua eropa dan negara – negara di Asia dan Indonesia pada khususnya, mengakibatkan ramainya lalulintas orang – orang yang bepergian ke daerah ini dengan motif yang berbeda – beda sesuai dengan keperluan masing – masing.
Untuk dapat memberikan pelayanan kepada mereka yang melakukan perjalananmaka berdirilah suatu Travel Agent di Batavia pada tahun 1926 yaitu Linssonne Lindeman (LISLIND) yang berpusat di Negeri Belanda dan sekarang dikenal dengan nama NITOUR (Netherlanshe Indische Touristen Bureau). Pada masa penjajahan Berlanda dapat dikatakan bahwa kegiatan kepariwisataan hanya terbatas pada kalangan orang – orang kulit putih saja, sehingga perusahaan – perusahaan yang bergerak dalam bidang kepariwisataan adalah juga monopoli Nitour, KLM, dan KPM masa itu.
Keadaan Akomodasi
Walaupun kunjungan wisatawan pada masa itu masih sangat terbatas, anamun di beberapa kota dan tempat di Indonesia telah didirikan hotel untuk menjamin akomodasi bagi mereka yang berkunjung ke daerah Hindia Belanda.Pertumbuhan usaha akomodasi baru dikenal pada abad ke 19, itupun terbatas pada kota – kota besardekat pelabuhan. Fungsi hotel yang utama hanya melayani tamu – tamu atau penumpang yang kapal yang baru datang dari Belanda ataupun negara eropa lainnya yang kemudian dibawa dengan menggunkan kereta – kereta yang ditarik dengan beberapa kuda karena belum ada kendaraan bermotor atau mobil.
Menginjak abad ke 20 barulah hotel – hotel mulai berkembang ke kota daerah pedalaman seperti losmen atau penginapan . Semenjek itulah fungsi hotel mulai dirasakan oleh masyarakat banyak dan orang – orang menempatkan dirinya sesuai dengan kemampuan dan derajatnyamasing – masing. Kemudian dari hal itu kita mengenal istilah penginapan besar (hotel) dan penginapan kecil (losmen).
Berikut ini dapat dilihat jumlah hotel dan kamar yang tersedia di beberapa kota penting di Indonesia tahun 1933 :
Tabel 1.1.
Jumlah Hotel dan Kamar Pada Beberpa Kota penting di Indonesia
KOTA HOTEL KAMAR JENIS KAMAR
Medan 10 353 Double/Single
Jakarta 37 1.601 Double/Single
Bandung 26 999 Double/Single
Surabaya 39 1.123 Double/Single
Denpasar 2 63 Double/Single
Jumlah 114 4.139 Double/single
Sumber : Himpunan Perintis Kepariwisataan Indonesia Keadaan Transport
Satu – satunya airlines yang menghubungkan Indonesia dengan Belanda waktu itu adalah KLM yang mempunyai kedudukan monopoli untuk operasi membawa penumpang antara kedua daerah ini. Seperti halnya dengan KLM, dalam tahun 1927 angkutan laut juga dimonopoli oleh KPM. Sedangkan angkutan penumpang dengan menggunkan kereta api baru efektif di Pulau Jawa pada tanggal 1 Oktober 1927. Pada waktu itu para penumpang yang hendak bepergian ke Pulau Jawa harus melakukan reservasi tempat duduk tiga jam sebelum kereta api berangkat.
Pada tahun 1927 kegiatan tour sudah mulai dikembangkan terutama di Pulau Jawa dan Sumatra yang diorganisir oleh LISLIND (Lissonne Lindeman) seperti misalnya :
- Fourteen days in Java motor and train combination tour operated by LSL - Fourteen days in Sumatra.
Kebudayaan
Dalam tahun 1927 ternyata sudah datang ke daerah ini orang – orang penting yang kenamaan untuk mempelajari kebudayaan Indonesia, terutama tentang kesenian Jawa dan Bali, antara lain:
- Mr. Leopold Chaikoswky, Conductor of syimphony orchestra Philadelpia is expected to arrive at Java shortly for the purpose of making a study of Javanesse music.
- Dr. Rabindranath Tagore is expected to visit Java early in August, wit the object of studying the influence of Hinduism on javanese religious concepts.
Promosi - Tahun 1913
Dalam tahun ini Vereneging Teoristen Verker (VTV) menerbitkan sebuah Guide Book yang bagus sekali mengenai daerah – daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lombok, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, banten, dan Tanah Toraja di Sulawesi.
- Tahun 1923
Pada tahun ini beredar surat kabar mingguan yang merupakan Java Touriost Guide yang isinya antara lain mengenai Express Train Service, News from abroad in Brief, who- where-when to hotels, postal news, dan sebagainya.
- Tahun 1926
Pada tahun ini sudah banyak promotion materials yang telah dipersiapkan oleh badan – badan atau perusahaan yang bergerak dalam bidang kepariwisataan. Di luar negeri,
yakni di Belanda pernah diterbitkan sebuah majalah “Tourism” yang banyak mempromosikan Indonesia antara lain :
come to Jaca, yang merupaan complete guide to Java
Bandung, the mountain city to Netherland India
Bandoeng
Batavia, queen city of east
The wayang wong or wayang orang Dan sebagainya
Dalam tahun 1926, berdasarkan catatan yang ada, diketahui bahwa jumlah wisatawan yang mendatangi kantor VTV Batavia untuk meminta informasi mengenai tour adalah sebagi berikut :
Tabel 1.2
Statistik kunjungan wisatan tahun 1926
NO BULAN JUMLAH WISATAWAN
(orang)
1 Juni 391
2 Juli 466
3 Agustus 1.259
4 September 2.070
5 Oktober 1.820
6 November 1.271
7 Desember 870
Sumber : Himpunan Perintis Kepariwisataan Indonesia 2. Masa Pendudukan Jepang
Berkobarnya perang dunia II yang disusul dengan pendudukan tentara Jepang di Indonesia, menyebabkan kedaan kepariwisataan menjadi terlantar. Dapat dikatakan bahwa orang – orang tidak ada gairah atau kesempatan untuk mengadakan perjalanan. Objek – obje wisata tinggal terbengkalai, jalan – jalan rusak karena ada penghancuran jembatan – jembatan untuk menghalangi musuh masuk. Perhotelan sangat menyedihkan karena banyak hotel yang diambiloleh pemerintah Jepang untuk dijadikan rumah sakit, dan asrama sebgai empat tinggal perwira – perwira Jepang.
Setelah jatuhnya bom di Hiroshima dan Nagasaki, inflasi terjadi di mana – mana yang mengakiatkan keadaan ekonomi rakyat tambah parah.
3. Setelah Indonesia Merdeka
Pada tahun 1946, sebagai akibat perjuangan bangsa Indonesia untuk membebaskan Tanah Air Indonesia dari cengkraman penjajahan Belanda, maka pemerintah menghidupkan kembali industri–industri yan mendukung perekonomian. Demikian juga di bidang pariwisata, perhotelan mendapat perhatian dari pemerintah, sehingga dikeluarkanlah Surat Keputusan Wakil Presiden RI waktu itu (DR. Moch. Hatta) tentang pendirian suatu badan yang bertugas unytuk melanjutkan perusahaan hotel bekas milik Belanda. Badan ii bernama HONET (hotel national & Tourism). Semua hotel yang berada di bawah manajemen HONET diganti namanya menjadi Hotel MERDEKA.
Dengan adanya perjanjian KMB (konfrensi Meja Bundar) dalam tahun 1949 maka menurut perjanjian itu semua harta kekayaan harus diembalikan kepada pemiliknya. Karena itu HONET dibubarkan dan
dibentuklah satu – satunya badan hukum milik Indonesia
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP DAN KETERAMPILAN
NO NAMA
SIKAP YANG DIAMATI
DISIPLIN KERJASAMA KREATIFITAS TANGGUNGJAWAB
86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56
1 2 3 4 5 6
Rubrik Penilaian Sikap
NO ASPEK KRITERIA PENILAIAN NO ASPEK KRITERIA PENILAIAN
1. DISIPLIN 1. Hadir di kelas tepat waktu
2. Mengikuti tatap muka dari awal hingga akhir 3. Rapih berpakaian sesuai ketentuan yang berlaku 4. Mengumpulkan tugas tepat waktu
3. PRAKARSA 1. Mengajukan saran/gagasan dalam kelas/kelompok
2. Mengajukan pernyataan yang mersangkut paut dengan materi 3. Kreatif dalam belajar
4. Memberikan respon perkembangan kelompok 86-100 = Jika 4 kriteria terpenuhi
71-85 = Jika 3 kriteria terpenuhi 56-70 = Jika 2 kriteria terpenuhi
< 56 Jika 1 kriteria terpenuhi
86-100 = Jika 4 kriteria terpenuhi 71-85 = Jika 3 kriteria terpenuhi 56-70 = Jika 2 kriteria terpenuhi
< 56 Jika 1 kriteria terpenuhi 2. KERJASAMA 1. Tidak mendominasi di dalam kelas
2. Menerima pendapat orang lain 3. Berbagi informasi dengan teman lain 4. Bersikap toleran kepada teman lain
4. TANGGUNG JAWAB
1. Melakukan tugas
2. Komitmen terhadap tugas
3. Konsekwen terhadap tindakan yang dilakukan 4. Peduli terhadap tugas
86-100 = Jika 4 kriteria terpenuhi 71-85 = Jika 3 kriteria terpenuhi 56-70 = Jika 2 kriteria terpenuhi
< 56 Jika 1 kriteria terpenuhi
86-100 = Jika 4 kriteria terpenuhi 71-85 = Jika 3 kriteria terpenuhi 56-70 = Jika 2 kriteria terpenuhi
< 56 Jika 1 kriteria terpenuhi
PENILIAN LAPORAN (PORTOFOLIO)
NO NAMA
KETERAMPILAN YANG DIAMATI
Laporan ditulis tangan secara
individual
Tulisan rapi dan mudahdibaca
Sistematikan penulisansesuai
arahan pembimbing/guru
Isi laporan lengkap
Perhitungan atau pembahasan
logis/benar
86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NILAI
NILAI PEMENUHAN KRITERIA
86-100 5 Kriteria terpenuhi secara sempurna
71-85 4 Kriteria terpenuhi tetapi tetapi 1 kriteria kurang sempurna 56-70 3 Kriteria terpenuhi tetapi 2 kriteria kurang sempurna
< 56 Hanya 2 kriteria terpenuhi atau kurang dari 2
LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK
ASESMEN NON KOGNITIF 1. Bagaimana kabar anda hari ini?
2. Apakah sudah belajar di rumah tadi malam?
3. Apa kamu siap mengikuti pembelajaran hari ini?
ASESMEN KOGNITIF
IDENTIFIKASI MATERI YANG AKAN DIUJIKAN
PERTANYAAN KEMUNGKINAN JAWABAN
SKOR (KATEGORI) RENCANA TINDAK LANJUT
Peserta didik dapat memahami sejarah pariwiata di dunia
Sebutkan fase sejarah pariwisata di dunia
Zaman Pra Sejarah (Prehistory), Zaman Sejarah, dan Zaman Pasca Sejarah (Post History)
Paham Utuh Pembelajaran dapat dilanjutkan ke unit berikutnya.
Tidak dapat menjawab
Tidak Paham Mengamati dan memberikan
pertanyaanpada saat presentasi. Jika peserta didiktidak mampu menjawab maka guru memberikan pembelajaran remedial
REFLEKSI GURU DAN SISWA
REFLEKSI GURU
NO DAFTAR PERTANYAAN YA TIDAK
1 Menurut anda, apakah pembelajaran hari ini berjalan lancar?
2 Apakah anda mengalami hambatan didalam proses pembelajaran hari ini?
3 Apakah hari ini semua siswa mengikuti pembelajaran dengan baik?
4 Apakah anda mendapatkan pengalaman baru dalam pembelajaran hari ini?
5 Apakah materi yang anda ajarkan hari ini sudah bisa menginspirasi peserta didik hari ini?
REFLEKSI SISWA
Nama Siswa : No Absen :
1. Bagaimana menurut anda pembelajaran hari ini di kelas?
2. Bisakah anda menjelaskan materi hari ini secara singkat?
3. Apa yang akan anda lakukan untuk mengembangkan pengetahan dan keterampilan yang anda pelajari hari ini?
4. Apakah materi yang diajarkan pendidik hari ini bisa mengispirasi anda?
PEMBELAJARAN LURING/DARING (270 MENIT) PERTEMUAN KE-2
Kegiatan Awal (30 menit) Kegiatan Inti (200 menit) 1. Peserta didik dan guru memulai dengan
berdoa bersama
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran daring dan luring.
4. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa materi hari ini adalah tentang definisi industri pariwisata. Dengan demikian wajib dikuasai peserta didik dan diminta untuk fokus menyiapkan catatan apabila dibutuhkan.
5. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik.
6. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa hari ini akan melakukan observasi untuk mencari sejarah pariwisata di dunia pada social media dengan mencatat sumber serta tautan atau link sumber media tersebut.
Laporan dibuat diketik dan dipresentasikan.
1. Peserta didik melakukan observasi mencari definisi industri pariwisata.
2. Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan mengenai:
a. Pengertian industri pariwisata
b. Dampat dan manfaat industry pariwisata
c. Daya tarik suatu kawasan wisata 3. Guru memberikan satu link sebagai
acuan peserta didik melakukan observasi.
4. Peserta didik diminta untuk membuat laporan tentang hasil pengamatannya.
5. Sebagian peserta didik diminta untuk mempresentasikan laporan hasil pengamatannya.
6. Sebagian peserta didik lainnya diminta untuk menanggapi presentasi dari peserta didik lainnya.
7. Guru memberikan pertanyaan- pertanyaan yang bisa memancing penalaran peserta didik untuk memberikan penilaian individu selama presentasi berlangsung.
Kegiatan Penutup (40 menit)
1. Menanyakan kesan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran 2. Membuat kesimpulan pembelajaran
3. Memberikan evaluasi secara lisan
4. Memotivasi peserta didik untuk mengembangkan diri dengan membaca atau mencari informasi tambahan setelah pulang sekolah.
5. Menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya Referensi
1. Pengantar Industri Pariwisata : Definisi Kepariwisataan dan Pariwisata, dan Pengembangan Pariwisata (jurnal-sdm.blogspot.com)
MATERI PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-3 Industri Pariwisata
Ada beberapa pengertian tentang industri pariwisata, antara lainnya sebagai kumpulan dari macam-macam perusahaan yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa- jasa (goods and service) yang dibutuhkan para wisatawan pada khususnya dan traveler pada umumnya, selama dalam perjalanannya. (Yoeti, 1985, p.9).
Pengertian tentang industri pariwisata yang lainnya adalah suatu susunan organisasi, baik pemerintah maupun swasta yang terkait dalam pengembangan, produksi dan pemasaran produk suatu layanan yang memenuhi kebutuhan dari orang yang sedang bepergian. (Kusudianto, 1996, p.11)
Kepariwisataan dan Pariwisata
Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata (Yoeti, 1997, p.194). Wisata merupakan suatu kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata. Sedangkan wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata.
“Tourism is an integrated system and can be viewed in terms of demand and supply. The demand is made up of domestic and international tourist market. The supply is comprised of transportations, tourist attractions and activities, tourist facilities, services and related infrastructure, and information and promotion. Visitors are defined as tourist and the remainder as same-day visitors”.
Pada garis besarnya, definisi tersebut menunjukkan bahwa kepariwisataan memiliki arti keterpaduan yang di satu sisi diperani oleh faktor permintaan dan faktor ketersediaan. Faktor permintaan terkait oleh permintaan pasar wisatawan domestik dan mancanegara. Sedangkan faktor ketersediaan dipengaruhi oleh transportasi, atraksi wisata dan aktifitasnya, fasilitas- fasilitas, pelayanan dan prasarana terkait serta informasi dan promosi.
Pengertian Pariwisata
Menurut definisi yang luas pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Suatu perjalanan dianggap sebagai perjalanan wisata bila memenuhi tiga persyaratan yang diperlukan, yaitu: (dikutip dari Ekonomi Pariwisata, hal 21)
a. Harus bersifat sementara
b. Harus bersifat sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi karena dipaksa.
c. Tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah ataupun bayaran.
Dalam kesimpulannya pariwisata adalah keseluruhan fenomena (gejala) dan hubungan- hubungan yang ditimbulkan oleh perjalanan dan persinggahan manusia di luar tempat tinggalnya. Dengan maksud bukan untuk tinggal menetap dan tidak berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan yang menghasilkan upah. (Sejarah Pariwisata dan Perkembangannya di Indonesia, hal.3)
Pengembangan Pariwisata
Suatu obyek pariwisata harus memenuhi tiga kriteria agar obyek tersebut diminati pengunjung, yaitu :
a. Something to see adalah obyek wisata tersebut harus mempunyai sesuatu yang bisa di lihat atau di jadikan tontonan oleh pengunjung wisata. Dengan kata lain obyek tersebut harus mempunyai daya tarik khusus yang mampu untuk menyedot minat dari wisatawan untuk berkunjung di obyek tersebut.
b. Something to do adalah agar wisatawan yang melakukan pariwisata di sana bisa melakukan sesuatu yang berguna untuk memberikan perasaan senang, bahagia, relax berupa fasilitas rekreasi baik itu arena bermain ataupun tempat makan, terutama makanan khas dari tempat tersebut sehingga mampu membuat wisatawan lebih betah untuk tinggal di sana.
c. Something to buy adalah fasilitas untuk wisatawan berbelanja yang pada umumnya adalah ciri khas atau icon dari daerah tersebut, sehingga bisa dijadikan sebagai oleh- oleh. (Yoeti, 1985, p.164).
Dalam pengembangan pariwisata perlu ditingkatkan langkah-langkah yang terarah dan terpadu terutama mengenai pendidikan tenaga-tenaga kerja dan perencanaan pengembangan fisik.
Kedua hal tersebut hendaknya saling terkait sehingga pengembangan tersebut menjadi realistis dan proporsional.
Agar suatu obyek wisata dapat dijadikan sebagai salah satu obyek wisata yang menarik, maka faktor yang sangat menunjang adalah kelengkapan dari sarana dan prasarana obyek wisata tersebut. Karena sarana dan prasarana juga sangat diperlukan untuk mendukung dari pengembangan obyek wisata. Menurut Yoeti dalam bukunya Pengantar Ilmu Pariwisata (1985, p.181), mengatakan : “Prasarana kepariwisataan adalah semua fasilitas yang memungkinkan agar sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang sehingga dapat memberikan pelayanan untuk memuaskan kebutuhan wisatawan yang beraneka ragam”.
Prasarana tersebut antara lain:
a. Perhubungan : jalan raya, rel kereta api, pelabuhan udara dan laut, terminal.
b. Instalasi pembangkit listrik dan instalasi air bersih.
c. Sistem telekomunikasi, baik itu telepon, telegraf, radio, televise, kantor pos d. Pelayanan kesehatan baik itu puskesmas maupun rumah sakit.
e. Pelayanan keamanan baik itu pos satpam penjaga obyek wisata maupun pos-pos polisi untuk menjaga keamanan di sekitar obyek wisata.
f. Pelayanan wistawan baik itu berupa pusat informasi ataupun kantor pemandu wisata.
g. Pom bensin dan lain-lain.
Sarana kepariwisataan adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung dan hidup serta kehidupannya tergantung pada kedatangan wisatawan (Yoeti, 1984, p.184)
Sarana kepariwisataan tersebut adalah:
a. Perusahaan akomodasi : hotel, losmen, bungalow.
b. Perusahaan transportasi : pengangkutan udara, laut atau kereta api dan bus-bus yang melayani khusus pariwisata saja.
c. Rumah makan, restaurant, depot atau warung-warung yang berada di sekitar obyek wisata dan memang mencari mata pencaharian berdasarkan pengunjung dari obyek wisata tersebut.
d. Toko-toko penjual cinderamata khas dari obyek wisata tersebut yang notabene mendapat penghasilan hanya dari penjualan barang-barang cinderamata khas obyek tersebut.
Dalam pengembangan sebuah obyek wisata sarana dan prasarana tersebut harus dilaksanakan sebaik mungkin karena apabila suatu obyek wisata dapat membuat wisatawan untuk berkunjung dan betah untuk melakukan wisata disana maka akan menyedot banyak pengunjung yang kelak akan berguna juga untuk peningkatan ekonomi baik untuk komunitas di sekitar obyek wisata tersebut maupun pemerintah daerah.
1. Ciri-ciri Industri Pariwisata
Ciri-ciri produk industri pariwisata yang penting sebagai berikut:
a. Konsumen/wisatawan harus dibawa ke tempat produk yang ditawarkan itu berada dan mereka tidak dapat meminta hasil produk industri pariwisata dibawa untuk ditawarkan.
b. Travel agent atau tour operator merupakan satu-satunya perantara yang dibutuhkan dalam produksi industri pariwista.
c. Hasiil produk industri pariwista harus tampil sesuai waktunya seperti hasil industri lainnya, misalnya Hari Raya Kasodo di gunung Bromo yang setiap tahun dirayakan tidak bisa dirayakan setiap dua tahun sekali.
d. Permintaan/kunjungan wisatawan akan menurun Ketika terjadi peperangan, kerusuhan, bencana alam.
e. Ketika konsumen akan membeli produk wisata konsumen bisa juga melihat brosur, atau social media lain yang dibuat dengan tujuan untuk promosi.
f. Produk pariwisata bergantung pada tenaga manusia dan sedikit sekali yang dapat digantikan oleh mesin.
g. Pembangunan dan pengembangan usaha produk industri pariwisata akan memerlukan biaya besar dan mempunyai resiko yang sangat tinggi.
2. Unsur-Unsur Pariwisata
Berikut dibawah ini beberapa unsur-unsur pariwisata a. Biro Perjalanan
Adalah badan usaha dimana melayani segala proses perjalanan pariwisata sedak berangkat hingga kembali pulang, sehingga wisatawan memperoleh kenyamanan selama perjalanan pariwisata.
b. Akomodasi
Adalah tempat untuk tinggal sementara atau bisa disebut menginap. Banyak sekali pilihan tempat menginap saat melakukan perjalanan wisata saat ini, contohnya seperti tempat tersebut seperti hotel, perkemahan, motel dll. Saat ini semakin berkembang tempat untuk menginap khusunya dalam segi fasilitas serta berbagai macam kebutuhan,
seperti makan dan minum, fasilitas olah raga, fasilitas ruang pertemuan, fasilitas jamuan- jamuan dll.
c. Transportasi
Adalah industri pada pariwisata yang menyediakan jasa angkutan. Jasa transportasi ini meliputi angkutan darat, laut dan udara. Pengelolaan jasa angkutan ini banyak sekali mulai yang di kelola oleh pihak swasta sampai pemerintah.
d. Jasa Boga dan Restoran
Adalah fasilitas dalam bidang makanan dan minuman pada saat berwisata, saat ini industri jasa boga serta restoran dalam pariwisata sangat menguntungkan sebab dalam setiap wisatawan pastinya selalu memerlukan makanan dan minuman sehingga mereka pasti membelinya dan ingin mencoba berbagai jenis makanan atau minuman daerah setempat.
e. Money Changer / Tempat Penukaran Uang
Suatu Tempat untuk menukarkan uang asing saat ini semakin berkembang, penukaran mata uang asing ini tidak hanya dilakukan di bank saja tapi banyak sekali perusahaan yang tersebar di tempat tertentu, khususnya di kota-kota besar yang selalu menyediakan penukaran mata uang asing.
f. Atraksi Wisata
Adalah pertunjukan yang di adakan di tempat-tempat wisata. Pertunjukan tersebut misalnya contohnya seperti tarian, musik, dll. Pertunjukan bisa dilakukan secara tradisional atau secara modern, melalui industri atraksi wisata maka bisa meningkatkan keunggulan daerah wisata setempat agar dikenal oleh banyak orang.
g. Oleh-Oleh atau Cindera Mata
Industri cindera mata sangat menguntungkan di daerah tempat wisata, sebab semua orang yang berwisata biasanya selalu membeli cindera mata untuk di bawa pulang ke rumah. Cindera mata ini biasanya berbentuk benda kerajinan tangan khas daerah setempat.
Selain itu industri pariwisata juga memiliki manfaat antara lain:
a. Menambahkan kesempatan berusaha bagi penduduk maupun masyarakat yang tinggal di sekitar objek wisata.
b. Sektor pariwisata bisa menyerap tenaga kerja yang bisa meningkatkan perolehan serta kesejahteraan penduduk.
c. Perolehan negara meningkat berbentuk pajak baik dari para wisatawan yang datang atau pajak dari fasilitas sosial di daerah objek wisata, dan keuntungan dari pertukaran mata uang asing dengan mata uang Indonesia untuk keperluan para wisatawan.
d. Terpeliharanya kelestarian lingkungan hidup dan kebudayaan nasional. Dengan adanya pariwisata, masyarakat selalu menjaga keutuhan serta kelestarian objek wisata, baik objek wisata keindahan alam, bangunan-bangunan dan peninggalan bersejarah atau budaya-budaya tradisional masyarakat.
Tujuan Pariwisata
a. Untuk memakai waktu senggang, baik rekreasi(berlibur), kebutuhan kesehatan, pelajaran dan pengetahuan serta untuk menjalankan ibadah atau olahraga
b. Untuk kebutuhan usaha atau bisnis, kunjungan keluarga, menjalankan tugas tugas dan menghadiri konferensi. Apabila seseorang mengadakan perjalanan kurang dari 24 jam.
3. Organisasi pariwisata
Peran Penting Pariwisata Pariwisata memiliki peran penting di bidang ekonomi, khususnya dalam hal penerimaan valuta asing, penyerapan tenaga kerja dan penciptaan lapangan usaha baru serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan. Fungsi lembaga kepariwisataan nasional secara umum, yakni:
a. Bertanggung jawab terhadap maju mundurnya pariwisata di suatu negara
b. Pembianaan, perencanaan, pengembangan dan promosi kepariwisataan baik dalm lingkup lokal, nasional maupun internasional
c. Badan yang harus bertanggungjawab untuk mengadakan penelitian, memperbaiki produk dan mengembangkan produk baru sesuai dengan ketentuan.
d. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan departemen yang berkaitan dengan kegiatan kepariwisataan.
e. Badan yang mewakili negara dalam kegiatan dan percaturan kepariwisataan nasional f. Badan yang bertanggungjawab dan berkewajiban menyebarluasklan arti dan pengertian
pariwisata kepada masyarakat luas, terutama arti penting bagi perekonomian bangsa dan pembangunan daerah
Organisasi Pariwisata Nasional Pemerintah
Contoh negara yang menjadikan pariwisata sebagai leading sector dalam penentuan kebijakan nasional adalah spanyol dan Malaysia yang menggabungkan pariwisata dengan seni dan budaya dalam satu kementrian. Indonesia menggabungkan seni dan budaya dalam satu kementrian yang disebut Departemen Pariwisata Seni dan Budaya. Menurut WTO (World Tourism Organization), struktur organisasi pariwisata pemerintah dapat dirangkum ke dalam empat kelompok, yakni:
a. Statistik dan penelitian
- Pengumpulan dan penyajian data statistik - Pengoprasian sistem informasi manajemen - Pelaksanaan studi dan penelitian
b. Perencanaan dan pengembangan
- Penyusunan kebijaksanaan perencanaan dan pengembangan - Pengkoordinasian atas pelaksanaan pengembangan
- Penyusunan dan pengadministrasian standard (fasilitas dan pelayanan) c. Promosi dan pemasaran
- Perencanaan promosi dan pemasaran
- Pengoperasian kantor promosi pariwisata di luar negeri - Pengoperasian kantor penerangan pariwisata di dalam negeri - Pendidikan dan pelatihan
- Penyusunan rencana dan program ketenaga kerja - Penyusunan dan pengadministrasian standard diklat
d. Direktur Jenderal Pariwisata. Direktorat Jenderal Pariwisata berfungsi sebagai merumuskan kebijaksanaan teknis, memberikan bimbingan, pembinaan, pemberian izin di bidang kepariwisataan sesuai dengan Kebijaksanaan Menteri dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Organisasi Pariwisata Nasional Non Pemerintah
Organsiasi kepariwisataan nasional non pemerintah, terdiri dari;
a. ASITA (Association of the Indonesian Tour and Travel Agencies) Berdiri 7 Januari 1971, berdasarkan hasil Konvensi ASITA ke 3, dalam penyebutan dengan ASITA berarti adalah asosiasi Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia. ASITA merupakan asosiasi yang beranggotakan Agenagen dan Biro Perjalanan. Maksud dan tujuan ASITA:
- Mengusahakan, memajukan dan melindungi kepentingan perusahaan perjalanan umumnya dan kepentingan anggota pada khususnya
- Menyempurnakan pemberian jasa untuk wisatawan, penyempurnaan pelayanan angkutan darat, laut, dan udara serta peningkatan jasa dan mutu usaha perjalanan sesuai program dan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pariwisata.
- Menjunjung tinggi dan mentaati serta melaksanakan tata krama usaha (kode etik) perusahaan perjalanan Indonesia
b. PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Asosiasi yang terdiri dari para pengusaha / pemilik hotel dan restoran seluruh Indonesia. Dibentuk 9 Februari 1969 Organisasi Pariwisata Regional Swasta
Organisasi pariwisata regional swasta, yakni ASEANTA (ASEAN Tourism Association) Adapun tujuan pembentukan ASEANTA, yakni;
a. Menyatakan para anggota, menggalang kerjasama, memperkuat tali persaudaraan, saling membantu dalam memajukan dan melindungi kepentingan anggota
b. Berusaha keras untuk mencapai fasilitas dan standar pelayanan terbaik bagi wisatawan c. Meningkatkan harkat dan etika bisnis pariwisata dan berjuang untuk mencapai
profesionalisme
d. Memelihara dan meningkatkan hubungan baik antar para warga dan negara-negara ASEAN
e. Mendukung, membantu, dan menggalakan arus wisatawan ke dan diantara negara- negara ASEAN
f. Bertindak untuk dan atas nama anggota dalam berorganisasi dan mengajukan rekomendasi mengenai segala upaya yang perlu dilakukan ke Instansi pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya yang berkaitan dengan kepentingan para anggota dalam lingkungan negara-negara ASEAN
g. Melayani dana atau memberi bantuan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kepariwisataan kepada instansi pemerintah, badan atau lembaga nasional
Organisasi Pariwisata Internasional
Pemerintah Organisasi pariwisata internasional dan milik pemerintah, yakni World Toursim Organization (WTO). WTO dibentuk dengan tujuan, mempromosikan dan mengembangkan pariwisata, agar memberi andil bagi pembangunan ekonomi, saling pengertian internasional, perdamaian, kesejahteraan san saling menghormati, berdasarkan hak-hak asasi dan kemerdekaan bagi semua tanpa membedakan ras, jender, bahasa dan atau agama.
Organisasi Pariwisata Internasional Swasta
Organisasi pariwisata internasional swasta, antara lain;
a. World Tourism and Travel Council (WTTC) bergerak dikalangan cendikiawan, eksekutif dan usahawan di Eropa (barat), Amerika (Utara). Kegiatan WTCC berupa kajian-kajian ilmiah dan profesional di bidang kepariwisataan
b. Pasific Asia Travel Association (PATA) PATA terfokus pada upaya mempromosikan kawasan Asia dan Pasifik sebagai tujuan wisata Internasional. PATA berkedudukan di Honolulu, dan dirikan dengan tujuan: Menggalakan dan mendorong pengembangan industri pariwisata dalam kawasan asia pasifik dengan kesadaran yang tinggi mengenai pentingnya mempraktikkan etika lingkungan, yang merupakan sokoguru bagi konverensi dan restorasi yang bertanggungjawab atas kombinasi yang unik dari sumber daya alam, sosial dan budaya di kawasan asia pasifik
4. Dampak Pariwisata
Pariwisata merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh wisatawan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat sehingga membawa berbagai dampak terhadap masyarakat setempat. Kegiatan pariwisata dilakukan mulai dari keberangkatan hingga di daerah tujuan di seluruh penjuru dunia Dampak pariwisata terjadi akibat interaksi wisatawan dengan destinasi wisata. Elemen statik terjadi ketika wisatawan di destinasi wisata. Kegiatannya tidak lepas dari faktor – faktor berikut:
a. Lama tinggal di destinasi wisata b. Jenis aktifitas wisatawan
c. Tingkat penggunaan
d. Tingkat kepuasan wisatawan e. Karakteristik sosio-ekonomi
Adapun destinasi wisata memiliki beberapa karakteristik:
a. Proses lingkungan b. Struktur ekonomi c. Organisasi politik
d. Tingkat pembangunan destinasi e. Organisasi dan struktur social Dampak Pariwisata Terhadap Ekonomi
Industri pariwisata memberikan dampak empat faktor terhadap aspek ekonomi, yakni:
a. Segala transaksi yang terjadi didalam industri pariwisata berupa pengalaman yang dapat diceritakan keoada orang lain
b. Setiap wisatawan tiba di destinasi membutuhkan barang dan jasa tambahan c. Produk pariwisata terpisah tetapi berhubungan langsung mempengaruhi ekonomi d. Pariwisata merupakan ekspor yang tidak stabil
Beberapa dampak nyata pariwisata terhadap ekonomi, meliputi:
a. Devisa
b. Pendapatan masyarakat c. Peluang kerja
d. Harga dan tarif
e. Distribusi manfaat dan keuntungan f. Kepemilikan dan pengendalian g. Pembangunan
h. Pendapatan pemerintah
Dampak negatif pariwiata terhadap perekonomian, meliputi:
a. Ketergantungan
b. Peningkatan inflasi dan nilai lahan c. Peningkatan frekuensi impor
Dampak Pariwisata terhadap Sosial budaya secara langsung, yakni;
a. Wisatawan
b. Tuan rumah / masyarakat
c. Hubungan wisatwan dan masyarakat
Dampak sosial budaya terjadi apabila;
a. Wisatwan membutuhkan produk dan membelinya dari masyarakat
b. Wisatawan dan masyarakat secara bersama sama melakukan kegiatan wisata
c. Wisatawan dan masyarakat bertatap muka secara langsung dan bertukar informasi atau ide
30 | Modul Ajar Dasar – Dasar Perhotelan
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP DAN KETERAMPILAN
NO NAMA
SIKAP YANG DIAMATI
DISIPLIN KERJASAMA KREATIFITAS TANGGUNGJAWAB
86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56
1 2 3 4 5 6
Rubrik Penilaian Sikap
NO ASPEK KRITERIA
PENILAIAN
NO ASPEK KRITERIA
PENILAIAN 1. DISIPLIN 1. Hadir di kelas tepat waktu
2. Mengikuti tatap muka dari awal hingga akhir 3. Rapih berpakaian sesuai ketentuan yang berlaku 4. Mengumpulkan tugas tepat waktu
3. PRAKARSA 1. Mengajukan saran/gagasan dalam kelas/kelompok
2. Mengajukan pernyataan yang mersangkut paut dengan materi 3. Kreatif dalam belajar
4. Memberikan respon perkembangan kelompok 86-100 = Jika 4 kriteria terpenuhi
71-85 = Jika 3 kriteria terpenuhi 56-70 = Jika 2 kriteria terpenuhi
< 56 Jika 1 kriteria terpenuhi
86-100 = Jika 4 kriteria terpenuhi 71-85 = Jika 3 kriteria terpenuhi 56-70 = Jika 2 kriteria terpenuhi
< 56 Jika 1 kriteria terpenuhi 2. KERJASAMA 1. Tidak mendominasi di dalam kelas
2. Menerima pendapat orang lain 3. Berbagi informasi dengan teman lain 4. Bersikap toleran kepada teman lain
4. TANGGUNG JAWAB
1. Melakukan tugas
2. Komitmen terhadap tugas
3. Konsekwen terhadap tindakan yang dilakukan 4. Peduli terhadap tugas
86-100 = Jika 4 kriteria terpenuhi 71-85 = Jika 3 kriteria terpenuhi 56-70 = Jika 2 kriteria terpenuhi
< 56 Jika 1 kriteria terpenuhi
86-100 = Jika 4 kriteria terpenuhi 71-85 = Jika 3 kriteria terpenuhi 56-70 = Jika 2 kriteria terpenuhi
< 56 Jika 1 kriteria terpenuhi
31 | Modul Ajar Dasar – Dasar Perhotelan
PENILIAN LAPORAN (PORTOFOLIO)
NO NAMA
KETERAMPILAN YANG DIAMATI
Laporan ditulis tangan secara
individual
Tulisan rapi dan mudahdibaca
Sistematikan penulisansesuai
arahan pembimbing/guru
Isi laporan lengkap
Perhitungan atau pembahasan
logis/benar
86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NILAI
NILAI PEMENUHAN KRITERIA
86-100 5 Kriteria terpenuhi secara sempurna
71-85 4 Kriteria terpenuhi tetapi tetapi 1 kriteria kurang sempurna 56-70 3 Kriteria terpenuhi tetapi 2 kriteria kurang sempurna
< 56 Hanya 2 kriteria terpenuhi atau kurang dari 2
32 | Modul Ajar Dasar – Dasar Perhotelan
LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK
Asesmen Non Kognitif
1. Apakah anda senang hari ini?
2. Apakah anda siap untuk belajar hari ini?