• Tidak ada hasil yang ditemukan

“Muhammad Azmin S.sy dan Muhammad Irham, M.Pd terimah kasih juga selama ini telah memberikan motivasi selama proses penyusunan berlangsung”

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "“Muhammad Azmin S.sy dan Muhammad Irham, M.Pd terimah kasih juga selama ini telah memberikan motivasi selama proses penyusunan berlangsung” "

Copied!
150
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Salah satu model pembelajaran yang dapat dijadikan salah satu alternatif agar keterampilan berpikir kreatif siswa dapat dilatih adalah pembelajaran berbasis masalah. Oleh karena itu, saat belajar, siswa dituntut untuk dapat berpikir kreatif dalam menemukan jawaban dari materi yang dipelajari. Dengan pemecahan masalah tersebut diharapkan siswa dapat mengungkapkan ide dan gagasannya sehingga mampu melatih kemampuan berpikir kreatif siswa.

Efektifitas Strategi Problem Based Learning (PBL) terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas IX MT Radhul Ulum Tahun Pelajaran 2017/2018.

Rumusan dan Batasan Masalah

Pada penelitian ini bahan ajar akan difokuskan pada pokok bahasan peluang masalah yang disajikan dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS) dan dalam konteks masalah sesuai tingkat kelas atau perkembangan kognitif.

Tujuan dan Manfaat

Peluang Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas IXMTs Riadhul Ulum Ampenan Tahun Pelajaran 2017/2018. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran kepada pengelola kelas agar dapat memperbaiki model pembelajaran yang lebih efektif untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Dapat memberikan saran bagi guru tentang alternatif penggunaan model pembelajaran problem based learning (PBL) dalam kegiatan belajar mengajar. 3) Untuk Siswa.

Dapat digunakan terhadap siswa dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dalam matematika dan aktivitas dalam proses belajar mengajar.

Definisi Operasional

  • Efektivitas
  • Problem based Learning (PBL)
  • Berfikir Kreatif

Pembelajaran berbasis masalah adalah strategi pembelajaran yang dirancang untuk meningkatkan pembelajaran dengan cara menuntut siswa mempelajari materi pelajaran sambil memecahkan masalah. 11 Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) yang dimaksud dalam skripsi ini adalah bagaimana siswa memecahkan masalah yang diberikan oleh guru, dan langkah-langkah yang dilakukan siswa untuk menyelesaikan masalah tersebut. Berpikir kreatif akan membantu orang meningkatkan kualitas dan efisiensi pemecahan masalah dan hasil pengambilan keputusan yang dibuat. 12 Berpikir kreatif dilakukan dengan menggunakan berpikir untuk mendapatkan ide baru, kemungkinan baru, kreasi baru berdasarkan keaslian dalam pendapatannya 13 Berpikir kreatif yang dimaksud peneliti dalam tugas akhir ini adalah mencari ide untuk menemukan masalah, dan beberapa kemungkinan jawaban.

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Kajian/ Telaah Pustaka

Kerangka Berfikir

  • Model Problem Based Learning (PBL)
  • Kemampuan Berfikir Kreatif
  • Hubungan Pelajaran Berbasis Masalah dengan Kemampuan

Pembelajaran berbasis masalah adalah strategi pembelajaran yang dirancang untuk meningkatkan pembelajaran dengan cara menuntut siswa mempelajari materi pelajaran sambil memecahkan masalah. Pembelajaran berbasis masalah dalam hal ini adalah model pembelajaran yang dikembangkan bagi siswa dalam memecahkan masalah/masalah yang diberikan dan dituntut untuk mencari sendiri pemecahan dari masalah tersebut. Meskipun pembelajaran berbasis masalah ditujukan pada bidang ilmu tertentu, namun dalam pemecahan masalah saat ini, siswa dapat menyelidiki sendiri berbagai ilmu pengetahuan.

Jadi dapat dikatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pemecahan masalah dan memotivasi siswa dalam belajar serta siswa dapat belajar secara mandiri dalam pemecahan masalah.

Tabel 2.3 Contoh Perilaku Siswa dalam Keterampilan Kognitif Kreatif 32
Tabel 2.3 Contoh Perilaku Siswa dalam Keterampilan Kognitif Kreatif 32

Hipotesis Penelitian

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Waktu dan Tempat Penelitian
  • Variabel Penelitian
  • Desain Penelitian
  • Instrumen/ Alat dan Bahan Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data/ Prosedur Penelitian
  • Teknik Analisis Data
    • Hasil Tes
    • Hasil Observasi
    • Uji Hipotesis
    • Uji Normalitas
    • Uji Homogenitas

Tes yang akan kita lakukan setelah diberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL). Keefektifan Strategi Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa, (Disertasi, FSEI IAIN Mataram, Mataram, 2013), p.24. Dalam penelitian ini peneliti menguji hipotesis yang diajukan sebelumnya yaitu: model pembelajaran problem based learning (PBL) efektif terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas IX MTs Riadhul Ulum Ampenan tahun pelajaran.

Untuk mengetahui pengaruh keefektifan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) efektif terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa kelas IXMTs Riadhul Ulum Ampenan tahun pelajaran. Menarik kesimpulan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model problem based learning (PBL) efektif terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa kelas IXMTs Riadhul Ulum Ampenan tahun pelajaran.

Beberapa hal yang diteliti dalam penelitian ini adalah apakah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) efektif terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa dan perbedaannya dengan metode pembelajaran konvensional. Dengan demikian, hipotesis bahwa “Pembelajaran berbasis masalah (PBL) efektif terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa kelas IX MTs Riadhul Ulum Ampenan” dapat diterima. Dengan demikian, langkah-langkah pembelajaran pada model problem based learning (PBL) sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa “Model pembelajaran berbasis masalah (PBL) efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas IXMT Riadhul Ulum tahun pelajaran. Suparman, “Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa melalui penerapan problem- model pembelajaran berbasis (PBL)", Daring, Vol. .

Tabel 3.1 Rincian Jumlah Siswa Kelas IX 48
Tabel 3.1 Rincian Jumlah Siswa Kelas IX 48

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Deskripsi lokasi dan Hasil
  • Pengumpulan dan Penyajian Data
  • Hasil Analisis Data
  • Uji Normalitas
  • Uji Homogenitas
  • Analisis Uji Hipotesis
  • Pengujian Hipotesis

Metode tes digunakan untuk mendapatkan data tentang kemampuan berpikir kreatif siswa, dan dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang status guru, kondisi siswa, sarana dan prasarana, dll. di MTs Riadhul Ulum, dan observasi digunakan untuk mengimplementasikan model pembelajaran RPP Problem Based Learning (PBL). Pada penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan dua cara yaitu dengan tes esai untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa dengan menggunakan metode dokumentasi yaitu data MTs Riadhul Ulum Ampenan. Pada pertemuan kedua, guru menyiapkan materi, kemudian guru memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar, dilanjutkan dengan pembagian siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4 orang setiap kelompok.

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan instrumen tes dan diperoleh hasil keterampilan berpikir kreatif siswa yang menjadi responden subjek penelitian ini.Data yang diperoleh disajikan pada tabel berikut. Nilai kemampuan berpikir kreatif terendah adalah 67 dari skor ideal 0, dan skor tertinggi adalah 88 dari skor ideal tertinggi 100. Nilai kemampuan berpikir kreatif pada data siswa kelas kontrol dengan banyak responden 13 siswa yang tidak mendapatkan perlakuan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) mencapai rata – rata skor tes 75,15, varians 90,31, standar deviasi 9,50, nilai terendah yang dicapai untuk berpikir kreatif adalah 50 dari skor ideal terendah 0 dan tertinggi Nilai yang dicapai untuk berpikir kreatif adalah 85 dari skor ideal tertinggi 100.

Data kemampuan berpikir kreatif kelas eksperimen selanjutnya dapat dikategorikan dan disajikan dalam bentuk tabel berdasarkan kategori yang telah ditentukan. Data kemampuan berpikir kreatif pada kelas eksperimen atau yang diberi perlakuan menurut model pembelajaran berbasis masalah (PBL) menunjukkan bahwa 10 siswa dengan kemampuan berpikir kreatif berada pada kategori sangat tinggi, 3 siswa memiliki kemampuan berpikir kreatif. berpikir kreatif dalam kategori tinggi dan tidak ada siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif. Data kemampuan berpikir kreatif kelas kontrol selanjutnya dapat dikategorikan dan disajikan dalam bentuk tabel berdasarkan kategori yang telah ditentukan.

Data kemampuan berpikir kreatif kelas eksperimen pada tabel 4.4 selanjutnya dapat disajikan dalam bentuk grafik (grafik batang). Data kemampuan berpikir kreatif pada kelas kontrol maupun yang tidak diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) menunjukkan terdapat siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif dengan kategori sangat tinggi sebanyak 5 siswa yaitu 7 siswa. memiliki kemampuan berpikir kreatif.

Tabel 4.2 Statistik Data Kelas Eksperimen dan Kelas       Kontrol
Tabel 4.2 Statistik Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Pembahasan

Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa tingkat keefektifan pembelajaran dengan menggunakan model problem based learning (PBL) lebih tinggi dibandingkan dengan proses non problem based learning (PBL). Model pembelajaran berbasis masalah (PBL) efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Dalam penelitian ini, model pembelajaran berbasis masalah (PBL) merupakan inovasi baru dalam pembelajaran khususnya matematika. Sedangkan metode yang digunakan guru adalah problem based learning (PBL), yaitu metode pengajaran yang dirancang untuk meningkatkan pembelajaran dengan cara mengajak siswa belajar.

Penelitian di atas sejalan dengan tujuan pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dimana penekanan utama pada proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terletak pada kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan menemukan jawabannya sendiri. . , kemudian diakhiri dengan memberikan jawaban atau solusi atas permasalahan yang disajikan. Hal ini juga sejalan dengan maksud dan pemahaman pembelajaran berbasis Problem Based Learning (PBL) yang diungkapkan oleh Arends (dalam Trianto). Penelitian di atas juga sejalan dengan keunggulan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yaitu model Problem Based Learning (PBL) yang lebih mengembangkan keterampilan kritis dan keterampilan kreatif serta memiliki inisiatif belajar mandiri, siswa maksimal. kegiatan mencari dan menemukan, artinya model problem based learning (PBL) menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran.

Dari penelitian di atas terdapat perbedaan keterampilan berpikir kreatif kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) lebih mampu mengembangkan keterampilan intelektualnya untuk rata-rata. nilai kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol. Sebagai metode pembelajaran yang berorientasi pada pemecahan masalah, model pembelajaran berbasis masalah (PBL) mendorong peneliti untuk menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk yang belum selesai dengan tujuan untuk merangsang serangkaian pertanyaan atau bahkan keraguan. Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) yang dilaksanakan dalam penelitian ini pada hakikatnya merupakan proses interaksi, seperti interaksi antar siswa, interaksi siswa dengan guru dan interaksi siswa dengan lingkungan.

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Karakter Berpikir Kreatif dan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Matematika” Vol. Tingkat keefektifan strategi pembelajaran problem based learning (PBL) pada kelas eksperimen dicapai sebesar 92%, yang berarti penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan belajar siswa. keterampilan kreatif. kemampuan berpikir.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini dengan menggunakan uji-t diperoleh ttabel = 2,179 dan thitung = 2,043, diketahui nilai thitung(2,179) > ttabel (2,043) dengan dk yaitu dk = n1 + n2 – 2 dengan tingkat signifikansi 5%.

Saran

Karena keberhasilan siswa tidak hanya bergantung pada gurunya, tetapi juga pada kemauan kuat kita sebagai siswa yang diajar. Probabilitas Menentukan probabilitas setiap titik sampel dalam ruang sampel percobaan, misalnya pelemparan koin, dadu. Siswa dapat melakukan percobaan dengan permutasi 10. Siswa dapat melakukan percobaan dengan kombinasi D.

Misal S adalah ruang sampel dari suatu percobaan yang setiap anggota S mempunyai peluang yang sama untuk muncul. Guru memantau siswa selama diskusi, kemudian setiap kelompok mencari alternatif pemecahan masalah yang berbeda. Guru mendampingi siswa selama berdiskusi, dan siswa melengkapi salah satu jawaban yang dipilih sampai mereka menemukannya.

Guru menjelaskan jawaban siswa dan setiap kelompok mempresentasikan jawaban kelompoknya masing-masing. Siswa melakukan refleksi bersama guru tentang kegiatan yang dilakukan dan menarik kesimpulan terkait materi yang diberikan. Dua buah dadu dilempar, berapa peluang terlemparnya dadu tersebut?

10. Guru menjelaskan jawaban siswa dan setiap kelompok mempresentasikan jawaban kelompoknya.

tabel  Oi  Ei
tabel Oi Ei

Gambar

Gambar  4.1  Data Kategori Kelas Eksperimen, 55.
Tabel 2.1 Kajian Pustaka  No
Tabel 2.3 Contoh Perilaku Siswa dalam Keterampilan Kognitif Kreatif 32
Tabel 2.5 Hubungan Berfikir Kreatif dalam Pemecahan Masalah  Pemecahan Masalah  Komponen Berfikir Kreatif  Siswa  mengajukan  lebih  satu  dari
+7

Referensi

Dokumen terkait

07 51 -72101 J 2702, Faksinile : 07 5l -12102 Laman:b!!plz&[email protected] e-mail:dekan@/gl.unand.ac.id rcPUTUSAN DEXAN FAKULTAS PERTANIAN UNWERSITAS ANDALAS Noma : 256/UN16.01, D/KPT/2022