BAB V PENUTUP
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti memberikan saran kepada guru mata pelajaran Matematika dan siswa sebagai bahan/acuan dalam meningkatkan prestasi belajar.
1. Bagi Kepala MTsRiadhul Ulum Ampenan agar lebih menekankan kepada guru yang belum dan sudah sertifikasi untuk meningkatkan kualitas mengajar.
2. Bagi guru, agar dapat meningkatkan kualitas mengajar dengan menggunkan model-model pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas peserta didik.
73
3. Bagi siswa, agar dapat meningkatkan belajar dan lebih memperhatikan guru yang mengajar di kelas. Karena keberhasilan peserta didik tidak hanya bergantung pada guru saja tetapi juga berdasarkan kemauan yang kuat dari diri kita sendiri selaku siswa yang diajar.
Jakarta: Prenada Media Grup, 2012.
Agama RI Al-Qur’an Dapertemen. Jakarta: Pene Pundi Aksara, 2015.
Boeree, G. George. Metode Pembelajaran dan Pengajaran. Jokjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010
Citriadin, Yudi. Dasar-Dasar Pendidikan. Mataram, 2014.
Cahyaningsi, U dan Ghufron, A. “Pengaruh Penggunaan Model Problem Based Learning Terhadap Krakter Kreatif dan Berfikir Kritis dalam Pembelajaran Matematik” Vol. 15, Nomor. 1, Oktober 2017, hlm.45
Didi, Suryadi dan Erman Tatang. Eksplorasi Matematika Pembelajaran Pemecahan Masalah. Jakarta: Karya Duta Wahana, 2011.
D.H, Jonessen. Learning to solve problem: A handbook for designing problem- solvin learning environments. New York, NY: Routledge, 2011
Fitri, Rahma dkk.’’ Penerapan Strategi The Firing Line Pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas XI Ips Sma Negeri 1 Batipuh’’,Jurnal Pendidikan Matematika, 2014.
Herdian. Berfikir Kritis dan Kreatif dalam Pembelajaran Matematika. Jakarta:
Rineka Cipta,2010.
Hairunnas. Pengaruh Metode pembelajaran Problem Based Leaning terhadap kemampuan Aktivitas. Pada Materi Pokok Peluang siswa kelas XI SMA Negeri 1 Langgudu Kab.Bima Tahun Pelajaran. 2012
Indriati, dkk. Jurnal Pendidikan Matematika. Volume 3 No.1, Juni Palembang:
Program Stud Pendidikan Matematika Program Pasca Sarjana UNSRI, 2009.
Iskandar, Dahlan. Psikologi Pendidikan/Sebuah Oriantasi Baru. Cipayung: Gaung Persada Press, 2010.
Jamudin. Penerapan pendekatan Problem Based Learning Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa. Materi Pada Konsep Persamaan Linier Satu Variable (PLSV) siswa kelas VII MTs NW Miftahussa’adah Lingkok Godak tahun pelajaran 2013.
Astuti, Mulya, Alfira. Statistika Penelitian. Mataram: Insan Madani Publishing, 2016.
Muijs, Daniel dan Reynolds, David. Effective Teaching Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Pustaka Pelajar, 2013.
Mulyoto Suharno, “Pendekatan Kooperatif dalam Pembelajaran Matematika ditinjau dari Kreativitas siswa”, [Jurnal Teknodika]. Vol. 2, Nomor 4, November 2017, hlm. 45
Rusman. Seri Manajemen Bermutu Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo, 2010.
Roestiya.. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2012.
R Evans, James. Berfikir Kreatif, dalam Pengembalian Keputusan dan Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.
Sugiyono. metode pembelajaran kuantitatif kualitatif dan R&D.
Bandung:Alfabeta, 2016.
Sudarman, Momon. Mengembangkan Keterampilan Berfikir Kreatif. Jakarta:
Rajawali Pers, 2013.
Samani, Muchlas dkk. Konsep dan Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosada, 2012
Suparman, “Peningkatan Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa Melalui Penerapan Model Problem Based Learning (PBL)”, Daring, Vol. 3, Nomor 2, November 2017, hlm. 45.
Trianto. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011.
Triyanto. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara,2014.
Tomy, “Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa dengan Menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah”, Jurnal Matematika. Vol. 1, Nomor 1, Oktober 2017, hlm.22
Yatim, Riyanto. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2014.
Utami, Munandar. Pengembangan kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2012.
Yenny, Putri, Pratiwi. Pengaruh model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis. Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Selong Pada Materi Pokok Limit Tahun Pelajaran 2012”..
Uno, B. Hamzah dan Mohamad, Nurdin. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM.
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2015
Standar Kompetensi : 4. Memahami peluang kejadian sederhana
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen
4.1 Menentu- kan ruang sampel suatu percobaan
Peluang Mendiskusikan pengertian ruang sampel, dan titik sampel suatu percobaan.
Menjelaskan pengertian ruang sampel dan titik sampel suatu percobaan.
Tes lisan Daftar pertanyaan
Kalau satu mata uang dilambungkan satu kali, maka:
a. apa sajakah titik sampelnya?
b. apakah ruang sampelnya?
1x40 menit Buku teks, lingkungan, dadu, mata uang, kartu bridge, kartu bernomor
Mendiskusikan untuk menentukan ruang sampel suatu percobaan dengan mendata titik sampelnya
Menentukan ruang sampel suatu percobaan dengan mendata titik sampelnya.
Tes tertulis Isian singkat Dua dadu dilambungkan satu kali.
Titik sampelnya adalah . Ruang sampelnya adalah .
1x40 menit
4.2 Menentu- kan pelu- ang suatu kejadian sederhana
Peluang Menentukan peluang masing-masing titik sampel pada ruang sampel suatu percobaan misal melambungkan uang logam, dadu
Menghitung peluang masing-masing titik sampel pada ruang sampel suatu percobaan
Tes tertulis Isian singkat Sebuah dadu dilambungkan satu kali. Peluang muncul mata 4 adalah
2x40 menit Buku teks, lingkungan, dadu, mata uang, kartu bridge, kartu bernomor
Mencari nilai peluang
suatu kejadian Menghitung nilai peluang suatu kejadian.
Tes tertulis Uraian Dua buah dadu dilambungkan satu kali. A adalah kejadian muncul jumlah mata dadu sama dengan 9. Berapakah peluang terjadinya peristiwa A?
4x40 menit
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Keterangan:
Sesuai Standar Proses, pelaksanaan kegiatan pembelajaran terdiri atas kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Dalam silabus ini pada kolom kegiatan pembelajaran hanya berisi kegiatan inti.
Mengetahui,
Kepala MTs MTs Riadhul Ulum
( Roby Hidayat, S.Pd ) NIP. -
Selasa, 15 November 2017 Guru Mapel Matematika.
(Sawal’udin, S.Pd, M.Si
NIP . -
Materi Pokok : Peluang
Sub Materi Pokok : 1. Peluang Suatu Kejadian 2. Peluang Suatu Kejadian Alokasi Waktu : 6 40 Menit (3 Pertemuan) A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan ala
m dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 1.1 Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya
1.1.1 Menunjukkan sikap bersyukur terhadap karunia Allah atas kesempatan mempelajari kegunaan matematika dalam kehidupan sehari- hari melalui belajar pola bilangan.
1.1.2 Berdoa sebelum memulai proses pembelajaran.
1.2 Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten, dan teliti, bertanggung jawab, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah
1.2.1 Menunjukkan sikap ingin tahu yang ditandai dengan bertanya kepada siswa lain atau guru.
1.2.2 Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dari guru.
1.3 Memahami peluang kejadian sederhana
1.3.1 Menentukan ruang sampel suatu percobaan 1.3.2 Menentukan konsep titik sampel suatu
kejadian tunggal C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan definisi peluang 2. Peserta didik menyebutkan sifat dasar peluang
6. Peserta didik dapat melakukan percobaan menentukan dengan peluang dua kejadian saling asing
7. Peserta didik dapat melakukan percobaan dengan dua kejadian
8. Peserta didik dapat melakukan percobaan dengan peluang kejadian saling bebas 9. Peserta didik dapat melakukan percobaan dengan menggunakan permutasai 10.Peserta didik dapat melakukan percobaan dengan menggunakan kombinasi D. Materi Pembelajaran
1. Peluang Suatu Kejadian a. Definisi Peluang
Misalnya S adalah ruang sampel dari suatu percobaan dengan setiap anggota S memiliki kesempatan muncul yang sama. Andaikan A adalah suatu kejadian dengan , maka peluang kejadian A adalah
P (A) =
) (
) (
S n
A n
Dengan :
p (A) : Peluang kejadian A
n (A) : Banyak anggota dalam kejadian A
n (S) : Banyak anggota dalam himpunan ruang sampel b. Sifat dasar peluang
Untuk setiap kejadain dari ruang sampel . 1.
2. maka 3. Jika maka 4.
c. Kisaran Nilai Peluang
Jika Kejadian A dalam ruang sampel S selalu terjadi maka n(A) = n(S), sehingga peluang kejadian A adalah :
P (A) =
d. Frekuensi Harapan Suatu Kejadian
e. Peluang Komplemen Suatu Kejadian 1.
2.
f. Peluang Dua Kejadian Saling Asing
1. Peluang gabungan dua kejadian (kejadian A atau kejadian B) dapat ditentukan denga rumus :
a.
2. Peluang gabungan dua kejadian saling asing (Kejadai A atau kejadian B dimana A dan B saling asing), maka :
a.
g. Peluang Kejadian Saling Bebas
Jika kejadian A tidak memengaruhi terjadinya kejadaian B dan sebaliknya atau terjadi atau tidaknya kejadaian A tidak tergantung pada terjadi atau tidaknya kejadian B. Maka Rumusnya adalah :
1.
h. Peluang menggunakan Permutasi dan Kombinasi 1. Permutasi
n
atau n , dengan P(n.r) atau 2. Kombinasi
n atau n atau atau C (n,r) atau [ E. Metode Pembelajaran
Model : Problem Based Learning Metode : Ceramah , dan tanyajawab.
F. Media Pembelajaran
1. LKK (Lembar Kerja Kelompok)
2. Referensi lain yang relevan H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu Pendahuluan 1. Guru menyiapkan fisik dan psikis siswa dengan menyapa dan
memberi salam serta memeriksa kehadiran peserta didik 2. Guru menyampaikan cakupan materi dan tujuan pembelajaran 3. Guru membuat kesepakatan dengan peserta didik terkait
kegiatan yang akan dilakukan (termasuk di dalamnya tentang pembagian kelompok kerja peserta didik).
4. Guru menampilkan beberapa permasalahan dalam kehidupan terkait materi pembelajaran.
5. Apersepsi: dengan tanya jawab guru melihat pemahaman siswa pada materi sebelumnya.
10 Menit
Inti Menemukan Fakta
1. Guru membagikan LKK pada setiap kelompok, kemudian setiap kelompok mengerjakan LKK yang diberi guru dengan menggunakan langkah PBL
65 Menit
Menemukan Masalah
2. Guru mendampingi siswa saat berdiskusi, kemudian setiap kelompok menganalisis masalah yang ditemukan berdasarkan fakta-fakta yang diketahui
Menemukan Gagasan
3. Guru mendampingi peserta didik saat berdiskusi, kemudian setiap kelompok mencari berbagai alternative penyelesaian untuk pemecahan masalah tersebut
Menemukan Solusi
4. Guru mendampingi peserta didik saat berdiskusi, kemudian setiap kelompok menyeleksi berbagai alternative jawaban.
Jawaban yang dipilih adalah jawaban yang paling efisien Menemukan Penerimaan
5. Guru mendampingi peserta didik saat berdiskusi, dan peserta didik mengerjakan penyelesaian salah satu jawaban yang dipilih tersebut hingga ditemukan hasil jawabannya
6. Guru mengklarifikasi jawaban peserta didik dan Setiap kelompok mempersentasikan jawaban-jawaban dari kelompok masing-masing
yang telah diberikan
2. Guru memberikan PR jika dirasa peserta didik kurang memahami materi pada hari ini
3. Guru menyampaikan materi berikutnya, untuk dipelajari di rumah
4. Salah seorang peserta didik memimpin berdoa untuk menutup pelajaran
Pertemuan Kedua
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu Pendahuluan 1. Guru menyiapkan fisik dan psikis siswa dengan menyapa dan
memberi salam serta memeriksa kehadiran peserta didik 2. Guru menyampaikan cakupan materi dan tujuan pembelajaran 3. Guru membuat kesepakatan dengan peserta didik terkait
kegiatan yang akan dilakukan (termasuk di dalamnya tentang pembagian kelompok kerja peserta didik).
4. Guru menampilkan beberapa permasalahan dalam kehidupan terkait materi pembelajaran.
5. Apersepsi: dengan tanya jawab guru melihat pemahaman siswa pada materi sebelumnya.
10 Menit
Inti Menemukan Fakta
1. Guru membagikan LKK pada setiap kelompok, kemudian setiap kelompok mengerjakan LKK yang diberi guru dengan menggunakan langkah PBL
65 Menit
Menemukan Masalah
2. Guru mendampingi siswa saat berdiskusi, kemudian setiap kelompok menganalisis masalah yang ditemukan berdasarkan fakta-fakta yang diketahui
Menemukan Gagasan
3. Guru mendampingi peserta didik saat berdiskusi, kemudian setiap kelompok mencari berbagai alternative penyelesaian untuk pemecahan masalah tersebut
Menemukan Solusi
4. Guru mendampingi peserta didik saat berdiskusi, kemudian setiap kelompok menyeleksi berbagai alternative jawaban.
Jawaban yang dipilih adalah jawaban yang paling efisien Menemukan Penerimaan
5. Guru mendampingi peserta didik saat berdiskusi, dan peserta
7. Guru member penguatan materi dalam bentuk lisan dan tulisan 8. Guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum
dipahami peserta didik
Penutup 1. Peserta didik bersama-sama dengan guru merefleksi kegiatan yang telah dilakukan serta membuat kesimpulan terkait materi yang telah diberikan
2. Guru memberikan PR jika dirasa peserta didik kurang memahami materi pada hari ini
3. Guru menyampaikan materi berikutnya, untuk dipelajari di rumah
4. Salah seorang peserta didik memimpin berdoa untuk menutup pelajaran
5 Menit
Pertemuan Ketiga
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu Pendahuluan 1. Guru menyiapkan fisik dan psikis siswa dengan menyapa dan
memberi salam serta memeriksa kehadiran peserta didik 2. Guru menyampaikan cakupan materi dan tujuan pembelajaran 3. Guru membuat kesepakatan dengan peserta didik terkait
kegiatan yang akan dilakukan (termasuk di dalamnya tentang pembagian kelompok kerja peserta didik).
4. Guru menampilkan beberapa permasalahan dalam kehidupan terkait materi pembelajaran.
5. Apersepsi: dengan tanya jawab guru melihat pemahaman siswa pada materi sebelumnya.
10 Menit
Inti Menemukan Fakta
1. Guru membagikan LKK pada setiap kelompok, kemudian setiap kelompok mengerjakan LKK yang diberi guru dengan menggunakan langkah PBL
65 Menit
Menemukan Masalah
2. Guru mendampingi siswa saat berdiskusi, kemudian setiap kelompok menganalisis masalah yang ditemukan berdasarkan fakta-fakta yang diketahui
Menemukan Gagasan
3. Guru mendampingi peserta didik saat berdiskusi, kemudian setiap kelompok mencari berbagai alternative penyelesaian untuk pemecahan masalah tersebut
Menemukan Solusi
4. Guru mendampingi peserta didik saat berdiskusi, kemudian
didik mengerjakan penyelesaian salah satu jawaban yang dipilih tersebut hingga ditemukan hasil jawabannya
6. Guru mengklarifikasi jawaban peserta didik dan Setiap kelompok mempersentasikan jawaban-jawaban dari kelompok masing-masing
7. Guru member penguatan materi dalam bentuk lisan dan tulisan 8. Guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum
dipahami peserta didik
Penutup 1. Peserta didik bersama-sama dengan guru merefleksi kegiatan yang telah dilakukan serta membuat kesimpulan terkait materi yang telah diberikan
2. Guru memberikan PR jika dirasa peserta didik kurang memahami materi pada hari ini
3. Guru menyampaikan materi berikutnya, untuk dipelajari di rumah
4. Salah seorang peserta didik memimpin berdoa untuk menutup pelajaran
5 Menit
I. Penilaian Hasil Belajar 1. Pengamatan Sikap
a. Teknik Penilaian : Penilaian Diri
b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi (terlampir) 2. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : Soal uraian (terlampir) 3. Penugasan
a. Teknik Penilaian : Tes tertulis b. Bentuk Instrumen : Soal uraian c. Kisi-Kisi :
kejadian tunggal
Mataram, 31 Juli 2017
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Sawal’udin, S.Pd, M.Si NIP : -
Nursalam
NIM 151.144.023
2 75 78
3 75 75
4 81 82
5 82 80
6 85 50
7 85 63
8 86 79
9 80 80
10 84 82
11 87 74
12 88 70
13 88 85
Mean 81.76923077 75.15384615
Std 6.206902692 9.503035952
Varians 38.52564103 90.30769231
Banyak data 13 13
Minimum 67 50
Maximum 88 85
40 - 59 Sedang 0
60 - 79 Tinggi 3
80 - 100 Sangat Tinggi 10
Jumlah 13
No Nama Siswa Data Kelas Eksperimen Kategori
1 Munawarah 67 Tinggi
2 Naziril Azmi 88 Sangat tinggi
3 Novitasari 75 Tinggi
4 Nurhasanah 81 Sangat tinggi
5 Patmawati 82 Sangat tinggi
6 Raudatul Jannah 85 Sangat tinggi
7 Siti 85 Sangat tinggi
8 Siti Nadia 86 Sangat tinggi
9 Sri Rahayu 84 Sangat tinggi
10 Suhartini 87 Sangat tinggi
11 Sukma Budiawati 75 Tinggi
12 Suriani 88 Sangat tinggi
13 Suriyah 80 Sangat tinggi
40 - 59 Sedang 1
60 - 79 Tinggi 7
80 - 100 Sangat Tinggi 5
Jumlah 13
No Nama Siswa Data Kelas Kontrol Kategori
1 Badariah 79 Tinggi
2 Eja Raudatul J. 78 Tinggi
3 Fatimah 75 Tinggi
4 Fitri Handayani 82 Sangat Tinggi
5 Haeruni 80 Sangat Tinggi
6 Haerunnisa 50 Sedang
7 Helisa 63 Tinggi
8 Hikmah 79 Tinggi
9 Husmayani 80 Sangat Tinggi
10 Ike Mastini 82 Sangat Tinggi
11 Ismawati 74 Tinggi
12 Marhamah 70 Tinggi
13 Muhimmah 85 Sangat Tinggi
0 - 19 Sangat Rendah 0
20 - 39 Rendah 0
40 - 59 Sedang 0
60 - 79 Tinggi 3
80 - 100 Sangat Tinggi 10
Jumlah 13
Dari skor yang diperoleh kelas eksperimen mendapatkan grafik data kategori sebagai berikut
Data Kelas Kontrol
Skor Kategori Frekuensi
0 - 19 Sangat Rendah 0
20 - 39 Rendah 0
40 - 59 Sedang 1
60 - 79 Tinggi 7
80 - 100 Sangat Tinggi 5
Jumlah 13
0 2 4 6 8 10 12
sangat rendah 0 -
19
rendah 20 - 39
sedang 40 - 59
tinggi 60 - 70
sangat tinggi 80 -
100
Frekuensi
Frekuensi
0 1 2 3 4 5 6 7 8
sangat rendah 0 -
19
rendah 20 - 39
sedang 40 - 59
tinggi 60 - 70
sangat tinggi 80 -
100
Frekuensi
Kelas Eksperimen
No Nama Xi Xi2
1 Munawarah 67 4489
2 Naziril Azmi 75 5625
3 Novitasari 75 5625
4 Nurhasanah 81 5661
5 Patmawati 82 6724
6 Raudatul Jannah 85 7225
7 Siti Halimatussa’diah 85 7225
8 Siti Nadia 86 7396
9 Sri Rahayu 80 6400
10 Suhartini 84 7056
11 Sukma Budiawati 87 7569
12 Suriani 88 7744
13 Suriyah 88 7744
Jumlah 1063 87383
1. Ratarata
Mean
X =
n x x x
x1 2 3... n
= n
xi
= 13 87383
= 81,769
3.
Banyak Kelas
Banyak Kelas = 13,3
log
n
= 13,3
log
13
= 13,3
1,113943
= 13,676013
= 4,676013
=
13 1
13
1063 87383
13 2
= 113597913
121129969= 156 6010
= 38,526 asi
SandarDevi = Varians
= 38,526
6,207
6. Rentang Data = Nilai maximum – Nilai minimum = 88 – 67
= 21 7. Panjang Kelas
P =
Kelas Banyak
Rentang
= 5 21
= 4,2
5
Batas kelas diperoleh dengan kelas interval bawah dikurangi 0,5 dan kelas atas ditambah dengan 0,5 ( hasil dapat dilihat ditabel) Untuk mencari nilai Z skor dapat dilakukan dengan rumus :
No
Kelas
Interval Tb Ta Ztb Zta
Luas Z
tabel Oi Ei
1 67 - 71 66.5 71.5 -2.46 -1.654 0.042 1 0.547 0.375 2 72 - 76 71.5 76.5 -1.654 -0.849 0.149 2 1.936 0.002 3 77 - 81 76.5 81.5 -0.849 -0.043 0.285 1 3.702 1.972 4 82 - 86 81.5 86.5 -0.043 0.762 0.294 6 3.826 1.235 5 87 - 91 86.5 91.5 0.762 1.568 0.164 3 2.138 0.347
Jumlah 13 Ei
Ei
Oi 2
2 ( )
3.931 Chi hitung 3.931 Chi Tabel 5.991 Kesimpulan Normal
sehingga dk= 5 – 3 = 5,99 jadi sehingga dapat kita simpulkan bahwa
, artinya data yang diperoleh berdistribusi normal.
Keterangan :
1. Tb = Tepi bawah kelas – 0.5 2. Ta = Tepi atas kelas + 0.5 3. Nilai Z batas kelas ( Tepi bawah )
1
Ztb =
1
tb =
207 , 6
769 , 81 5 ,
66 = 2,46
2
Ztb =
2
tb =
207 , 6
769 , 81 5 ,
71 = 1,654
3
Ztb =
3
tb =
207 , 6
769 , 81 5 ,
76 = 0,849
4
Ztb =
4
tb =
207 , 6
769 , 81 5 ,
81 = 0,043
5
Ztb =
5
tb =
207 , 6
769 , 81 5 ,
86 = 0,762
4. Nilai Z batas kelas ( Tepi atas )
1
Zta =
1
ta =
207 , 6
769 , 81 5 ,
71 = 1,654
6,207
4
Zta =
4
ta =
207 , 6
769 , 81 5 ,
86 = 0,762
5
Zta =
5
ta =
207 , 6
769 , 81 5 ,
91 = 1,568
5. Luas Z Tabel
Z1 = Zta1Ztb1 = 0,042 Z2 = Zta2Ztb2 = 0,1801 Z3 = Zta3Ztb3 = 0,2847 Z4 = Zta4Ztb4 = 0,2943 Z5 = Zta5 Ztb5 = 0,1645 6. fh= n x Luas Z tabel
Kelas Kontrol
No Nama Xi Xi2
1 Badariah 79 6241
2 Eja Raudatul Jannah 78 6084
3 Fatimah 75 5625
4 Fitri Handayani 82 6724
5 Haeruni 80 6400
6 Haerunnisa 50 2500
7 Helisa 63 3969
8 Hikmah 79 6241
9 Husmayani 80 6400
10 Ike Mastini 82 6724
11 Ismawati 74 5476
12 Marhamah 70 4900
13 Muhimmah 85 7225
jumlah 977 74509
1. Ratarata
Mean
X =
n x x x
x1 2 3... n
= n
xi
= 13 977
= 75,154
3. BanyakKelas
Banyak Kelas = 13,3
log
n
= 13,3
log
13
= 13,3
1,113943
= 13,676013
1
n n
x x
n i i
=
13 1
13
977 74509
13 2
= 96861713
12954529=
156 14088
= 90,3077 asi
SandarDevi = Varians
= 90,3077
9.503
4. Nilai Minimum = 50 5. Nilai Maximum = 85
6. Rentang Data = Nilai maximum – Nilai minimum = 85 – 50
= 37 7. Panjang Kelas
P =
Kelas Banyak
Rentang
= 5 37
= 7
Nomor
Kelas
Interval tb ta Ztb Zta
Luas Z
tabel Oi Ei
1 50 - 56 49.5 56.5 -2.222 -3.026 0.012 1 0.155 4.620 2 57 - 63 56.5 63.5 -1.418 -2.222 -0.422 1 -5.485 -7.667 3 64 - 70 63.5 70.5 -0.614 -1.418 0.192 1 2.490 0.891 4 71 - 77 70.5 77.5 -0.611 -0.614 0.306 2 3.975 0.981 5 78 - 85 77.5 85.5 0.109 0.190 0.291 8 3.782 4.704
Jumlah 13 Ei
Ei
Oi 2
2 ( )
3.529 Chi Hitung 3.529 Chi Tabel 5.991 kesimpulan Normal Dari perhitungan tabel frekuensi di atas untuk kelas eksperimen di dapat
sedangkan di peroleh dengan melihat drajat kebebasan dimana dk = banyak kelas -3, banyak kelas pada kelas eksperimen ini adalah 5, sehingga dk= 5 – 3 = 2, jadi sehingga dapat kita simpulkan bahwa , artinya data yang diperoleh berdistribusi normal.
1
Ztb =
1
tb =
503 , 9
154 , 75 5 ,
49 = 2,222
2
Ztb =
2
tb =
503 , 9
154 , 75 5 ,
56 = 1,418
3
Ztb =
3
tb =
503 , 9
154 , 75 5 ,
63 = 0,614
4
Ztb =
4
tb =
503 , 9
154 , 75 5 ,
70 = 0,190
5
Ztb =
5
tb =
503 , 9
154 , 75 5 ,
77 = 1,109
4. Nilai Z batas kelas ( Tepi atas )
1
Zta =
1
ta =
503 , 9
154 , 75 5 ,
56 = 3,026
2
Zta =
2
ta =
503 , 9
154 , 75 5 ,
63 = 2,222
3
Zta =
3
ta =
503 , 9
154 , 75 5 ,
70 = 1,418
4
Zta =
4
ta =
503 , 9
154 , 75 5 ,
77 = 0,614
5
Zta =
5
ta =
503 , 9
154 , 75 5 ,
85 = 0,190
5. Luas Z Tabel
Z 1 = Zta1Ztb1 = 0,011
Z3 = Zta3Ztb3 = 0,192
Z 4 = Zta4Ztb4 = 0,306
Z5 = Zta5 Ztb5 = 0,291
6. fh= n x Luas Z tabel
Diketahui:
Kelas N X S S2
Eksperimen 13 81,769 6,207 38,526 Kontrol 13 75,154 9,053 90.308
Berdasarkan data tersebut di atas dapat dicari nilai Fhitungsebagai berikut :
terkecil varians
terbesar varians
F
38.308 90.308
F
344 ,
2
hitung
F
Menentukan Ftabel pada taraf signifikansi 5%.
dk pembilang : 13 – 1 = 12 dk penyebut : 13 – 1 = 12 maka nilai Ftabel adalah 2,687
Dari data di atas diperoleh nilai Ftabel= 2,687 dan Fhitung= 2,344 , jadi Fhitung < Ftabel. Berdasarkan kriteria yang ada, jika Fhitung < Ftabel, maka kedua kelas dapat dikatakan memiliki varians yang sama, yang menandakan kedua kelas homogen pada taraf signifikansi 5%.
Rangkuman Statistik Nilai Post Test Kelas Eksperimen Dan Kontrol.
No Item Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1 N 13 13
2 X 81.769 75.308
3 S1 6,207 9.503
4 S12 38.526 91.564
Uji Hipotesis Dengan Uji-t
̅ ̅
√
√
√
√
Data hasil perhitungan dengan menggunakan rumus uji t di atas, diperoleh nilai thitung sebesar nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% dengan dk= n-1 = 13-1 = 12, maka t tabel = 2.179. Karena t hitung ( ) > t tabel ( 2.179), maka ada kontribusi (Ha diterima).
Atau (H0 ditolak)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IX (Sembilan)/Satu Materi Pokok : Peluang
Sub Materi Pokok : 1. Peluang Kejadian sederhana 2. Peluang Kejadian sederhana Jumlah soal : 5 soal essay
Materi Pokok
Indikator pencapaian berpikir kreatif
Aspek/ komponen yang diukur
No soal
Peluang
Siswa dapat mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dari suatu persoalan yang diberikan
Fluency (kelancaran)
2
Siswa dapat menyelesaikan persoalan dengan berbagai cara
Flexibility (keluesan)
3, 2 Siswa dapat memberi jawaban yang
unik dari yang sudah ada sebelumnya
Originality (keaslian)
1
Jika deberi persoalan siswa dapat mengemukakan ide-ide dan menjelaskan jawaban dengan terinci
Elaboration (memperinci)
3
no Nama Jenis Kelamin
nama Jenis
Kelamin
1 Affandi Rizki Pratama L Abdul Mukti L
2 Arya yadhya prastanika L Ahmad Ramdhani L
3 Aswandi Alhidayat L Atha Muladi P
4 Baiq,dende surya p. P Azril Hadi L
5 Baiq. Nurul Aini P Baiq. Anisa Julia harti P 6 Baiq. Rabi’atul adawiyah P Bening Baesuar P
7 Baiq. Widya Rahmah S. P Baiq. Ira Dipati P
8 Dedi Saputra L Dinda Ayu P
9 Delia Arti Hilmayana P Dania Dwi Ihsan P
10 Evia dianatul ihsan P Eka ending Lstari P
11 Harianto L Egik Febri Andika L
12 Heni Sulistia P Hendrawan Rahmat L
13 Irfani L Hera Sukma Rahmah P
JUMLAH LAKI-LAKI 12 JUMLAH LAKI-LAKI 9
JUMLAH PEREMPUAN 19 JUMLAH PEREMPUAN 22
JUMLAH SISWA 13 JUMLAH SISWA 13
KELAS
JUMLAH SISWA
(n)
TUNTAS (ni)
TIDAK TUNTAS
KETUNTASAN KLASIKAL (KBs = )
EKSPERIMEN 13 12 1 92%
KONTROL 13 10 3 76%
Kategori tingkat efektivitas Model pembelajaran.
Nilai Kategori
85-100 Tinggi
75-84 Sedang
65-74 Rendah
40-64 Sangat Rendah
Tingkat keefektivitas strategi pembelajaran problem based learning (PBL) pada kelas eksperimen dioeroleh persentase 92%, itu artinya penerapan Model pembelajaran problem based learning (PBL) sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa.
No Jawaban Skor yang Diperoleh Skor
1
Jawab
(1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6) (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6) (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6) (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6) (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6) (6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6)
Jadi ruang sampel adalah
{(1,1)(1,2)(1,3)(1,4)(1,5)(1,6)(2,1)(2,2)(2,3)(2,4)(2, 5)(2,6)(3,1)(3,2)(3,3)(3,4)(3,5)(3,6)(4,1)(4,2)(4,3)(4, 4)(4,5)(4,6)(5,1)(5,2)(5,3)(5,4)(5,5)(5,6)(6,1)(6,2)(6, 3)(6,4)(6,5)(6,,6)}
20
2
Penyelesaian :
Untuk posisi ketuan kelas dapat dipili dari 3 orang sehingga posisi ketua kelas dapat dipilih dengan 3 cara. Untuk posisi sekrestaris karena ketua kelas sudah terisi oleh satu orang maka posisi sekrestaruis hanya dapat dipilih dari 2 orang yang belum terpilih menjadi pengurus kelas sehingga posisi sekrestaris dapat dipilih dengan 2 cara. Sedangkan untuk posisi bendahara karena posisi ketua kelas dan sekrestaris sudah terisi maka posisi bendahara hanya da satu
20
cara.
3
Penyelesaian : Diket :
n =
S ={(A,A) (A,G) (A,A) (G,G)}
A = kejadian muncul satu angka dan satu gambar = {(A,G0 (G,A)}
Jadi peluang frekuensi munculnya satu angka dan satu gambar adalah 25 peluang.
20
4
Penyelesaian :
Diket : Bola putih = 2 buah Bola merah = 6 buah
Jadi total bola dalam kanton = 2 + 6 =8 buah
Bola diambil 1 per 1 terus dicatat warnanya lalu dikembalikan. Berarti jumlah bola merahmaupun putih dalam kantong akan tetap sama.
Ditanyakan : Berapa peluang terambilnya dua bola
20
kedua attau merah pada pengambilan pertama dan putih pada pengambilan kedua. Jadi ada 2 kasus.
Kasus 1 : Peluang Putih pada pengambilan pertama dan Merah pada pengambilan kedua.
Peluang
=
Kasus 2 : Peluang Merah pada pengambilan pertama dan Putih pada pengambilan kedua.
Peluang
=
Jadi peluang terambilnya dua bola berlainan warna adalah
5
Penyelesaian :
Jumlah kartu dalam seperangkat kartu bridge adalah 52 dan jumlah kartu As ada 4 buah.
Diketahui : n(s) = 52 n(As) = 4
Ditanyakan : Peluang terambilnya kartu As adalah….?
Peluang terambilnya bukan kartu As : P(bukan As) = 1 – P(As)
20
P(bukan As) =
1
a. Sebuah uang logam dilempar sebanyak empat kali.
Jawaban ini sebab banyak anggota ruang sampelnya adalah
b. Sebuah bidang empat beraturan dilempar sebanyak dua kali.
Jawaban ini sebab banyak anggota ruang sampelnya adalah
c. Mengambil sebuah bola dari sebuah kotak yang berisi 16 buah bola identik.
Jawaban ini sebab banyak anggota ruang sampelnya adalah
20
2
Penyelesaian :
Kejadian – kejadian yang peluangnya pada percobaan ini adalah :
a.K = {(S1S1, S1S2, S1S3, S1S4, S1S5)}
Jawaban ini benar sebab P(K) =
b.L = {(S1S1, S2S2, S3S3, S4S4, S5S5)}
Jawaban ini benar sebab P(L) =
c.M = {(S1S1, S2S1, S3S1 S4S1, S5S1)}
Jawaban ini benar sebab P(M) =
20