• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Murabby dalam Mengembangkan Kemandirian Santri di Pondok Pesantren Mambaul Hisan Kadipaten Ponorogo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Upaya Murabby dalam Mengembangkan Kemandirian Santri di Pondok Pesantren Mambaul Hisan Kadipaten Ponorogo"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

Bagaimana upaya Murabby dalam mengembangkan kemandirian emosional santri di Pondok Pesantren Mambaul Hisan Kadipaten Ponorogo. Bagaimana upaya Murabby dalam mengembangkan kemandirian sosial santri di Pondok Pesantren Mambaul Hisan Kadipaten Ponorogo.

Metode Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti memilih lokasi penelitian Pondok Mambaul Hisan Kadipaten Ponorogo yang terletak di Kadipaten Babadan kecamatan Ponorogo. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengumpulkan data melalui wawancara dan observasi. Setelah data terkumpul, maka data umum akan diseleksi dan ditargetkan sesuai dengan upaya Murabby dalam mengembangkan kemandirian siswa di Pondok Mambaul Hisan Kadipaten Ponorogo.

Gambar 1.1 Analisis Data Interaktif Menurut Miles & Huberman  a. Data Reduction  (reduksi data)
Gambar 1.1 Analisis Data Interaktif Menurut Miles & Huberman a. Data Reduction (reduksi data)

Sistematika Pembahasan

Fase kerja lapangan, yang meliputi pemahaman lingkungan penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan dan berpartisipasi dalam pengumpulan data. Bab empat membahas mengenai temuan penelitian atau dapat dikatakan analisis data yang meliputi: analisis data mengenai upaya Murabby dalam mengembangkan kemandirian siswa.

Kajian Teori 1. Murabby

Kemandirian

Kemandirian merupakan sikap mandiri dimana peserta didik relatif terbebas dari pengaruh penilaian, pendapat, dan keyakinan orang lain. Menurut Watson dan Lindgren yang dikutip oleh Hayati, kemandirian adalah kemampuan mengambil inisiatif, mengatasi hambatan, melakukan segala sesuatu dengan benar, gigih dan berusaha serta melakukan segala sesuatunya sendiri tanpa bergantung pada bantuan orang lain. Kemandirian emosional adalah kemampuan mengendalikan emosi sendiri dan tidak bergantung pada kebutuhan emosional orang lain.40 Tidak ada keraguan bahwa bentuk ujaran yang paling efektif adalah ekspresi emosional.

Kemandirian finansial, yaitu kemampuan mengendalikan keuangan sendiri dan tidak bergantung pada kebutuhan finansial orang lain.44 Kemandirian finansial adalah hal yang benar-benar diajarkan oleh para nabi. Dalam kemandirian finansial ini, kita diajarkan bahwa lebih baik menjadi “kepala ayam dari pada kepala sapi”, yang artinya lebih baik bekerja untuk diri sendiri daripada mengikuti orang lain. Kemandirian sosial adalah kemampuan berinteraksi dengan orang lain dan tidak bergantung pada tindakan orang lain. 49 Anak dilahirkan belum bersosialisasi.

Untuk mencapai kematangan sosial, anak harus belajar beradaptasi dengan orang lain. Ketanggapan terhadap kemandirian orang lain; .. i) Mewaspadai adanya saling ketergantungan dengan orang lain; ..j) Mampu mengekspresikan emosi dengan percaya diri dan ceria.58.

Telaah Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dilakukan oleh Rahmah El Yunusiyah NIM dengan judul: “Upaya Guru dalam Pembentukan Kemandirian Anak Usia Dini”. Kesimpulannya adalah: (1) Upaya guru dalam membentuk kemandirian. anak dalam kehidupan sehari-hari dapat tercermin pada proses awal penyelenggaraan pendidikan, yaitu: melalui perancangan bahan dan metode yang digunakan. Kesimpulannya adalah: (1) Lembaga pendidikan di Pondok Pesantren Munawwiruzzuhriyah Umbul Dolopo Madiun mempunyai pendidikan formal dan nonformal.

Santri yang tinggal di pesantren berjumlah 44 orang, dari 44 santri tersebut 20% disiplin, 30% cukup disiplin, 50% kurang disiplin. 64 Hanif Fatur Rafi'ah, “Peranan pendidikan di Pondok Pesantren Munawiruzzuhriyah dalam meningkatkan kedisiplinan santri di MI Nurul Ihsan Umbul Dolopo Madiun Teza tahun ajaran, STAIN, Ponorogo, 2015), VII. pendidikan Pondok Pesantren Munawwwiruzzuhriyah dan peningkatan kedisiplinan santri di Mi Nurul Ihsan Umbul Dolopo Madiun pada tahun ajaran terdapat perbedaan pada variabel kedua yaitu penelitian diatas mengenai kedisiplinan, sedangkan pada penelitian ini berkaitan dengan kemandirian dan persamaan peran. pesantren dan usaha para murabbi.

Paparan Data Umum

  • Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren Mambaul Hisan Kadipaten Ponorogo
  • Visi dan Misi
  • Letak Geografis
  • Kepengurusan Pondok Pesantren Mambaul Hisan
  • Sarana dan Prasarana

Muklasin mulai merintis berdirinya Pondok Pesantren Mambaul Hisan, dimulai dari hal kecil hingga hal mendasar tentang keyakinan masyarakat. Dengan berdirinya Pondok Pesantren Mambaul Hisan, masyarakat setempat merasakan adanya perubahan dan perkembangan keagamaan di wilayahnya. Seperti halnya lembaga pendidikan lainnya, Pondok Pesantren Mambaul Hisan Kadipaten Ponorogo mempunyai visi dan misi dalam pengembangannya.

Visi Pondok Pesantren Mambaul Hisan adalah menyiapkan generasi yang berilmu, beramal dan bertakwa. Sejauh menyangkut misi Pondok Pesantren Mambaul. Lokasi pesantren ini cukup strategis, sekitar 200 m dari jalan raya dan kurang lebih 2 km ke arah barat terdapat perempatan pabrik es jika ke arah selatan menuju alun-alun kota Ponorogo. Sarana dan Prasarana yang ada di Pondok Pesantren Mambaul Hisan antara lain Masjid, Ruang Tata Usaha, Komputer, Kamar Mandi, Toilet, Ruang Kelas Diniya Sore, Aula, Asrama Putra, Asrama Putri, Kamar Kecil, Lapangan.68.

Paparan Data Khusus

Upaya murabby dalam mengembangkan kemandirian emosi santri di Pondok Pesantren Mambaul Hisan Kadipaten Ponorogo

Santri yang tinggal di pesantren sebagian besar mempunyai jiwa sabar. Jadi kemandirian emosional anak di sini bisa dikatakan baik.” 69. Upaya yang dilakukan Murabbi untuk menciptakan kemandirian emosional adalah dengan bersalaman ketika siswa mempunyai masalah dengan temannya, kemudian memberikan pemahaman terhadap tindakan yang telah dilakukannya, dan terakhir memberikan penjelasan betapa pentingnya keharmonisan. Berdasarkan kutipan wawancara di atas, upaya Murabby dalam mengembangkan kemandirian emosional antara lain dengan bersalaman ketika siswa mempunyai masalah dengan temannya, memberikan pengertian atas tindakan yang telah dilakukannya, dan mengajarkan pentingnya keharmonisan.

Upaya yang dilakukan Murabby dalam membentuk kemandirian emosional adalah dengan menanamkan jiwa keterbukaan dan kesabaran pada diri siswa sehingga mampu mengendalikan emosi bila ada masalah, dengan segera meminta maaf setelah bertengkar dan bila merasa marah segera mengambil air. . untuk berwudhu." 71. Berdasarkan kutipan wawancara di atas, upaya Murabby untuk mengembangkan kemandirian emosional antara lain dengan mempelajari keterbukaan pikiran dan kesabaran, kebiasaan meminta maaf setelah bertengkar, dan menjadikan wudhu sebagai salah satu cara melepaskan amarah meringankan. Jadi upaya Murabby untuk mengembangkannya kemandirian emosional yang positif dengan melakukan kegiatan jabat tangan ketika ada siswa yang mempunyai masalah dengan temannya dan dengan memberikan pemahaman terhadap tindakan yang telah dilakukannya, serta.

Upaya murabby dalam mengembangkan kemandirian intelektual santri di Pondok Pesantren Mambaul Hisan Kadipaten Ponorogo

Siswa yang memiliki kemandirian intelektual akan mampu menjalankan aktivitas sehari-hari secara mandiri, seperti menjalankan jadwal belajar, tanpa menunggu perintah dari Murabby. Tidak dikatakan bahwa anak-anak yang berada di pondok memiliki kecerdasan yang tinggi, dan yang tinggal di rumah rendah, atau sebaliknya, sehingga anak-anak yang memiliki kecerdasan tinggi atau rendah tidak terlihat dari tempat tinggalnya. Ada pula anak yang karena berbagai sebab tidak mengerjakan tugas sekolah di pesantren, atau sering tidak mengerjakan pekerjaan rumah karena tidak paham dan tidak mampu mengerjakannya, sehingga anak sering meniru dan meniru temannya. bekerja selama proses pembelajaran." 74.

Berdasarkan kutipan wawancara di atas, permasalahan yang dihadapi para santri yang bersekolah pagi di MI Ma'arif Kadipaten, ditemukan disini bahwa santri yang tinggal di pesantren tidak semuanya mempunyai kemampuan intelektual yang tinggi. Berdasarkan kutipan wawancara di atas ada kaitannya dengan bagaimana menyelenggarakan kegiatan belajar mandiri dan bagaimana memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah belajarnya sendiri. Upaya Murabby untuk mencapai kemandirian intelektual antara lain dengan mengajarkan anak mengerjakan pekerjaannya secara mandiri, sesuai kemampuannya, tanpa mencontoh temannya, melainkan dengan bantuan guru atau murabby.'76 Berdasarkan kutipan wawancara di atas, sudah menjadi kebiasaan anak siswa untuk mengikuti ujian dengan kecepatan mereka sendiri tanpa menyontek.

Upaya murabby dalam mengembangkan kemandirian sosial santri di Pondok Pesantren Mambaul Hisan Kadipaten Ponorogo

Dalam proses adaptasi santri baru dengan lingkungan baru pesantren dimana mereka tinggal, para santri merasa masih belum bisa beradaptasi dengan lingkungan baru dan keluarga baru. Berdasarkan kutipan wawancara di atas, proses adaptasi santri baru dengan lingkungan baru pesantren dimana mereka tinggal masih perlu dilakukan. Upaya Murabby dalam menciptakan kemandirian sosial adalah dengan memberikan proses adaptasi pada anak baru dalam bersosialisasi dengan lingkungan baru dan mengenalkan mereka pada lingkungan baru dimana mereka akan tinggal.

Berdasarkan kutipan wawancara di atas, upaya yang dilakukan Murabby antara lain dengan mengajarkan cara menghadapi lingkungan barunya, mengenalkan lingkungan yang akan ditinggalinya, dan memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya menjaga hubungan dalam masyarakat, seperti yang disampaikan. di refleksi pagi hari. Upaya Murabby dalam mencapai kemandirian sosial adalah dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar pondok, tanpa memberikan batasan apapun kepada masyarakat. Hal ini dilakukan dengan bantuan seniornya untuk membantu mahasiswa baru lebih dekat dengan lingkungan dan keluarga barunya selama proses penyesuaian.” 79.

Upaya murabby dalam mengembangkan kemandirian emosi santri di Pondok Pesantren Mambaul Hisan Kadipaten Ponorogo

Siswa ada yang mempunyai tingkat emosi tinggi, ada yang sedang, dan ada juga yang sabar. Santri yang tinggal di pesantren mayoritas memiliki jiwa sabar, sehingga kemandirian emosional anak disini dapat dikatakan baik.83 Hal ini dapat dipengaruhi oleh pengetahuannya, karena kemandirian merupakan suatu keterampilan yang berkembang sepanjang hidup seseorang. yang sangat dipengaruhi oleh faktor pengalaman dan pendidikan.84 Semakin tinggi pendidikan dan semakin banyak pengalaman maka semakin sedikit emosi negatif yang ditunjukkannya. Santri yang masih mempunyai keadaan emosi yang tinggi menandakan santri tersebut belum mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang banyak, sehingga diperlukan bantuan dari seorang murabby untuk membentuk kemandirian emosional yang positif pada seluruh santri di Pondok Pesantren Mambaul Hisan.

Pondok Pesantren Mambaul Hisan bertujuan untuk menjadikan santri menjadi orang-orang yang berilmu, beramal dan bertakwa, yang tentunya berlandaskan akhlak yang baik. Akhlaqul karimah merupakan cerminan dari tingkat emosional seseorang, sehingga apabila suatu lembaga pendidikan ingin membentuk akhlaqul karimah peserta didiknya maka hal pertama yang harus diperhatikan adalah bagaimana cara mengembangkan emosi positif yang salah satunya adalah kemandirian emosional. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, upaya yang dilakukan Murabby di Pesantren Pondok bertujuan untuk mengembangkan kemandirian emosional para santri, yaitu dengan melakukan kegiatan jabat tangan ketika ada santri yang mempunyai masalah dengan temannya dan memahami tindakan yang dilakukannya. , dan juga mempelajari pentingnya harmoni.

Upaya murabby dalam mengembangkan kemandirian intelektual santri di Pondok Pesantren Mambaul Hisan Kadipaten Ponorogo

Upaya yang dilakukan Murabby dapat memberikan dampak positif bagi siswa karena siswa akan terbiasa melakukan tindakan positif tanpa menunggu perintah dari Murabby, namun dengan sendirinya mereka akan melakukannya jika ada kesalahan. Mereka tidak mau berusaha mencari jawaban atas tugas yang diberikan guru, merasa putus asa bahkan menyerahkan pekerjaannya kepada siswa lain. Salah satu tugas pendidik adalah mempersiapkan peserta didik agar dapat tumbuh dan mengembangkan kecerdasan serta kemampuan kreatifnya. 87 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Pondok Pesantren Mambaul Hisan Kadipaten Ponorogo, aktivitas santri berkaitan dengan upaya Murabby. dalam pengembangan kemandirian intelektual adalah mengadakan kegiatan belajar mengajar Sekolah Sore/Sekolah Diniyah bagi siswa mulai WIB.

Selain itu, untuk meningkatkan kemandirian belajar, Murabbby juga mengatur jadwal belajar siswa mulai jam WIB. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dilakukan upaya Murabby untuk mengembangkan kemandirian intelektual, yaitu dengan mengadakan kegiatan belajar mandiri yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk menggunakan kemampuannya sendiri dalam memecahkan masalah dapat melatihnya untuk tidak bergantung pada orang lain dan berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri.

Upaya murabby dalam mengembangkan kemandirian sosial santri di Pondok Pesantren Mambaul Hisan Kadipaten Ponorogo

Siswa yang baru tinggal di pesantren cenderung tinggal di asrama dan takut keluar untuk bergabung dengan teman-temannya. Namun hal ini hanya terdapat pada santri baru yang baru 1-2 minggu tinggal di pesantren tersebut. Bahkan masih sering dijumpai para santri ketika melintas di asrama, mereka tidak mau menyapa seolah-olah tidak mengenalnya.91 Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan upaya murabi untuk memahami kemandirian sosial santri yang memberi. pentingnya silaturahmi dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengenal lingkungannya tanpa memberikan batasan pada bimbingan siswa seniornya.

Hal di atas membuktikan bahwa sebagian besar santri di Pondok Pesantren Mambaul Hisan masih memiliki kemandirian sosial yang rendah. Kemandirian sosial berfungsi membantu individu berinteraksi dengan orang lain dan tidak bergantung pada tindakan orang lain.93 Kemandirian sosial santri di pondok pesantren ini terlihat dari perilakunya. Upaya yang dilakukan Murabby untuk mengembangkan kemandirian sosial adalah dengan memberikan pemahaman akan pentingnya persahabatan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengenal lingkungan sekitar tanpa memberikan batasan terhadap arahan siswa yang lebih tua.

Simpulan

Saran

Murabby di Pondok Pesantren Mambaul Hisan Kadipaten

Santri Pondok Pesantren Mambaul Hisan Kadipaten

Peneliti Berikutnya

“Upaya peningkatan kemandirian anak melalui media Pilar Karakter 2 di Taman Kanak-Kanak RA Pelangi Nusantara 02 Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014”.

Gambar

Gambar 1.1 Analisis Data Interaktif Menurut Miles & Huberman  a. Data Reduction  (reduksi data)

Referensi

Dokumen terkait

Today, people of working age 15–64 years represent a large percentage of Indian population, and the proportion of professionals in full-time work 46% in India is higher than the global